Anda di halaman 1dari 4

Kekuasaan Atas Pengelolaan Keuangan Negara

UUD 1945 Pasal 4 ayat 1


Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan Pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.
UUD 1945 Pasal 5 ayat 2
“Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya”
UUD 1945 Pasal 23 ayat 1
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap
tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
UUD 1945 Pasal 23C
Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan undang-undang.
UU 17/2003 Pasal 6
1. Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan Keuangan Negara sebagai
bagian dari kekuasaan pemerintahan;
2. Kekuasaan dimaksud dikuasakan kepada :
a. Menteri Keuangan selaku Pengelola Fiskal dan wakil pemerintah dalam kepemilikan kekayaan
negara yang dipisahkan;
b. Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang K/L yang
dipimpinnya;
c. Gubernur/Bupati/Walikota selaku Kepala Pemerintahan Daerah untuk mengelola Keuangan
Daerah dan mewakili Pemerintah Daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan.
Makna yang terkandung adalah: siapapun yang menguasai Pemerintahan berarti mengusai Keuangan Negara
sebagai bagian kekuasaan pemerintahan.

Pendelegasian Kewenangan Pengelolaan Keuangan Negara


a. dikuasakan kepada Menteri Keuangan, selaku pengelola fiskal dan Wakil Pemerintah dalam kepemilikan
kekayaan negara yang dipisahkan;
b. dikuasakan kepada Menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang kementrian
negara/lembaga yang dipimpinnya;
c. diserahkan kepada gubernur/bupati/walikota selaku kepala pemerintahan daerah untuk mengelola keuangan
daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan;
• Menteri Keuangan sebagai pembantu Presiden dalam bidang keuangan pada hakekatnya adalah Chief
Financial Officer (CFO) Pemerintah Republik Indonesia,
• sementara setiap menteri/pimpinan lembaga pada hakekatnya adalah Chief Operasional Officer (COO)
untuk suatu bidang tertentu pemerintahan.
• Prinsip ini perlu dilaksanakan secara konsisten agar :
– terdapat kejelasan dalam pembagian wewenang dan tanggung jawab,
– terlaksananya mekanisme checks and balances serta
– untuk mendorong upaya peningkatan profesionalisme dalam penyelenggaraan tugas
pemerintahan.

Tugas Menteri Keuangan dalam rangka pelaksanaan kekuasaan pengelolaan fiskal


a) menyusun kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro;
b) menyusun rancangan APBN dan rancangan Perubahan APBN;
c) mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran;
d) melakukan perjanjian internasional di bidang keuangan;
e) melaksanakan pemungutan pendapatan negara yang telah ditetapkan dengan undang-undang;
f) melaksanakan fungsi bendahara umum negara;
g) menyusun laporan keuangan yang merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN;
h) melaksanakan tugas-tugas lain di bidang pengelolaan fiskal berdasarkan ketentuan undang-undang.

Peran Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Chief Operasional Officer (COO)


Tugas Menteri/Pimpinan Lembaga sbg PA/PB :
a. menyusun rancangan anggaran kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya;
b. menyusun dokumen pelaksanaan anggaran;
c. melaksanakan anggaran kementerian negara /lembaga yang dipimpinnya;
d. melaksanakan pemungutan penerimaan negara bukan pajak dan menyetorkannya ke Kas Negara;
e. mengelola piutang dan utang negara yang menjadi tanggung jawab kementerian negara /lembaga yang
dipimpinnya;
f. mengelola barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab kementerian negara /lembaga yang
dipimpinnya;
g. menyusun dan menyampaikan laporan keuangan kementerian negara /lembaga yang dipimpinnya;
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang menjadi tanggung jawabnya berdasarkan ketentuan undang-undang.

Koordinasi Penyusunan Prioritas Pembangunan & Anggaran


• Pasal 13 UU 17/2003
(1) Pemerintah Pusat menyampaikan pokok-pokok kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro tahun
anggaran berikutnya kepada DPR selambat-lambatnya pertengahan bulan Mei tahun berjalan.
(2) Pemerintah Pusat dan DPR membahas kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal yang
diajukan oleh Pemerintah Pusat dalam pembicaraan pendahuluan rancangan APBN tahun anggaran berikutnya.
(3) Berdasarkan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal, Pemerintah Pusat bersama DPR
membahas kebijakan umum dan prioritas anggaran untuk dijadikan acuan bagi setiap kementrian
negara/lembaga dalam penyusunan usulan anggaran.

Peran dan Fungsi Presiden sebagai pemegang kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara
• Pasal 7 ayat (1) UU 17/2003
Kekuasaan atas pengelolaan keuangan negara digunakan untuk mencapai tujuan bernegara.
• Tujuan bernegara tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 :
– ”... melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial ...”
– Konsekuensinya :
• Pemerintah harus menyusun Program dan Kegiatan
• Pemerintah harus menyediakan anggarannya
Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Daerah dalam Sistem Pemerintahan Daerah
• Kekuasaan atas pengelolaan keuangan negara oleh Presiden sebagian diserahkan kepada
gubernur/bupati/walikota selaku kepala pemerintahan daerah untuk mengelola keuangan daerah dan
mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan.
• Sesuai dengan asas desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan negara sebagian kekuasaan
Presiden tersebut diserahkan kepada Gubernur/Bupati/Walikota selaku pengelola keuangan daerah.
• Kekuasaan pengelolaan keuangan daerah (Pasal 10 ayat (1) UU 17/2003 :
a. dilaksanakan oleh kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah selaku pejabat pengelola APBD;
b. dilaksanakan oleh kepala satuan kerja perangkat daerah selaku pejabat pengguna anggaran/barang
daerah.
Pasal 10 ayat (2) UU 17/2003 :
• Dalam rangka pengelolaan Keuangan Daerah, Pejabat Pengelola Keuangan Daerah mempunyai tugas
sebagai berikut:
a. menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan APBD;
b. menyusun rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD;
c. melaksanakan pemungutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah;
d. melaksanakan fungsi bendahara umum daerah;
e. menyusun laporan keuangan yang merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Pasal 10 ayat
(3) UU 17/2003
• Kepala satuan kerja perangkat daerah selaku pejabat pengguna anggaran/barang daerah mempunyai
tugas sebagai berikut:
a. menyusun anggaran satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya;
b. menyusun dokumen pelaksanaan anggaran;
c. melaksanakan anggaran satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya;
d. melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak;
e. mengelola utang piutang daerah yang menjadi tanggung jawab satuan kerja perangkat daerah yang
dipimpinnya;
f. mengelola barang milik/kekayaan daerah yang menjadi tanggung jawab satuan kerja perangkat daerah
yang dipimpinnya;
g. menyusun dan menyampaikan laporan keuangan satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya.
Penjelasan tujuan pengelolaan keuangan negara
Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
• KN adalah penggerak mekanisme pasar terutama bagi negara berkembang, baik melalui
kebijakan penerimaan maupun pendapatan negara
Menjaga Kestabilan
• (Selain menyelenggarakan pertahanan, keamanan, peradilan, dan menyediakan barang publik)
APBN dapat juga dipergunakan untuk mengatasi deflasi dan inflasi serta memelihara stabilisasi.
Merealokasi Sumber-sumber Ekonomi
• Tugas dan fungsi negara adalah realokasi sumber-sumber ekonomi; redistribusi pendapatan; serta
stabilisasi.
Mendorong Redistribusi Pendapatan
• Perbedaan antara golongan masyarakat yang kaya dengan yang miskin hendaknya tidak
terlalu menyolok.
Dasar Hukum Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara dan Tujuan bernegara
1. Pembukaan UUD 1945 : mengatur Tujuan bernegara
2. Pasal 4 ayat (1) UUD 1945 :
Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD.
Mengatur : Pihak yang diberi atribusi kekuasaan melaksanakan tujuan bernegara
3. Pasal 5 UUD 1945 :
- Presiden berhak mengajukan rancangan UU kepada Dewan.
- Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan UU sebagaimana mestinya
Mengatur Kewenangan Presiden dalam rangka melaksanakan tugas negara
4. Bab VIII Hal Keuangan : Pasal 23, 23A, 23B, 23C, 23D mengatur Instrumen negara dalam rangka
melaksanakan tujuan bernegara
5. Pasal 6 ayat (1) UU 17/2003 :
Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara sebagai bagian
dari kekuasaan pemerintahan.
Mengatur : Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara
6. Pasal 6 ayat (2) UU 17/2003 mengatur Pendelegasian kekuasaan PKN dalam struktur negara
7. Pasal 7 UU 17/2003 mengatur Fungsi kekuasaan PKN untuk mencapai tujuan bernegara
8. Pasal 8 UU 17/2003 mengatur Tugas Menkeu sbg CFO
9. Pasal 9 UU 17/2003 mengatur Tugas Menteri/Pimpinan Lembaga sbg COO (PA/PB)
10. Pasal 10 UU 17/2003 mengatur Penyerahan kekuasaan kepada Gub/Bupati/Walikota dalam rangka
desentralisasi

Anda mungkin juga menyukai