Anda di halaman 1dari 33

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anemia adalah suatu kondisi dimana konsentrasi haemoglobin kurang

dari normal. Anemia merefleksi jumlah oksigen yang dihantarkan ke jaringan

tubuh juga berkurang. Akibat dari Anemia adalah transportasi sel darah merah

akan terganggu dan jaringan tubuh penderita Anemia akan mengalami oksigen

guna menghasilkan energy, maka tidak mengherankan jika gejala Anemia

ditunjukan dengan cepat lelah, pucat, gelisah, dan terkadang sesak. Serta

ditandai dengan warna pucat di beberapa bagian tubuh seperti lidah dan di

kelopak mata. (Brunner dan Suddart, 2014).

Menurut WHO (2012), secara global prevalensi anemia pada ibu hamil

di seluruh dunia adalah sebesar 41,8 %. Prevalensi anemia pada ibu hamil

diperkirakan di Asia sebesar 48,2 %, Afrika 57,1 %, Amerika 24,1 % dan

Eropa 25,1 %.

Kematian dan kesakitan ibu hamil, bersalin dan nifas masih merupakan

masalah besar Negara berkembang termasuk Indonesia. Di Negara miskin

sekitar 25 – 50% kematian wanita subur disebabkan oleh masalah yang

berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas. WHO memperkirakan di

seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 meninggal saat hamil atau

bersalin. (Ambarwati, 2009).

Sekitar 30% penduduk dunia menderita Anemia, dan lebih dari

setengahnya adalah Anemia defisiensi besi. Prevalensi Anemia dengan

defisiensi besi di Indonesia belum ada data yang pasti, Martoatmojo et al

1
2

memperkirakan ADB pada laki – laki 16 – 50% dan 23 – 84% pada

perempuan tidak hamil serta 46 – 92% pada wanita hamil. Tantangan pertama

adalah bagaimana menurunkan proporsi anemia pada ibu hamil. Berdasarkan

Riskesdas 2013, di Indonesia terdapat 37,1% ibu hamil Anemia, yaitu ibu

hamil dengan kadar Hb kurang dari 11,0 gram/dl, dengan proporsi yang

hampir sama antara kawasan perkotaan (36,4%) dan perdesaan (37,8%).

(edu.unai_news, 2009). Pemberian tablet Fe di Indonesia pada tahun 2012

sebesar 85 %. Presentase ini mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun

2011 yang sebesar 83,3 %. Meskipun pemerintah sudah melakukan program

penanggulangan anemia pada ibu hamil yaitu dengan memberikan 90 tablet Fe

kepada ibu hamil selama periode kehamilan dengan tujuan menurunkan angak

anemia ibu hamil, tetapi kejadian anemia masih tinggi. (Kementrian

Kesehatan RI, 2013).

Data SDKI mencatat Angka Kematian Ibu di Indonesia pada tahun

2007 terdapat 228/100.000 kelahiran hidup dan sekitar 60% kematian terjadi

pada masa nifas. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah

perdarahan (30%), infeksi (12%), eklamsi (11%), partus lama (5%), abortus

(5%). Presentase terbesar kedua adalah infeksi. Infeksi pada ibu terjadi pada

saat kehamilan seperti Anemia. (Laksono, 2010).

Jumlah kasus Anemia di Provinsi Banten pada tahun 2014 sebesar

22.110 kasus berdasarkan data Dinkes Provinsi Banten (News Banten, 2014).

Pada tahun 2010 jumlah kematian ibu di kota Cilegon terdapat 8 kasus,

pada tahun 2011 terdapat 6 kasus, dan pada tahun 2013 terdapat 12 kasus dari

7.000 kelahiran hidup yakni 1 orang saat hamil, 4 orang saat bersalin dan 7
3

orang saat nifas. Jumlah kematian ibu di Kota Cilegon tahun 2014 masih sama

dengan tahun 2013 yakni 12 kasus. Kasus kematian ibu di Kota Cilegon tahun

2015 mengalami peningkatan menjadi 15 kasus dan tahun 2016 turun menjadi

4 kasus. (Dinas Kesehatan Kota Cilegon, 2016).

Berdasarkan data dari Puskesmas Citangkil jumlah ibu hamil yang

mengalami Anemia ringan sebanyak 342/789 orang dan Anemia berat

sebanyak 24/789 orang di tahun 2016, sedangkan pada tahun 2017 dari bulan

Januari sampai Februari yang mengalami Anemia ringan sebanyak 39/81

orang dan Anemia berat sebanyak 1/81 orang. Pada tahun 2016 jumlah

kematian ibu di Puskesmas Citangkil terdapat 3 kasus diantaranya karena

perdarahan, gangguan system peredaran darah dan lain – lain, sedangkan pada

tahun 2017 terdapat 1 kasus karena perdarahan.

Sebenarnya, data SDKI menunjukkan peningkatan pelayanan

kesehatan ibu, antara lain 96% ibu hamil menerima pelayanan antenatal dari

tenaga kesehatan (SDKI, 2012) dibandingkan 93% (SDKI, 2007), 83%

persalinan dibantu tenaga kesehatan (SDKI, 2012), pada SDKI 2007 masih

73% dan 63% persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan. (SDKI, 2012),

SDKI 2007 46%.

Menurut hasil berbagai survey, tinggi rendahnya Angka Kematian Ibu

(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di suatu Negara dapat dilihat dari

kemampuan untuk memberikan pelayanan obstetrik yang bermutu dan

menyeluruh. Dari hasil survey yang dilakukan AKI telah menunjukkan

penurunan dari waktu ke waktu, namun demikian upaya untuk mewujudkan


4

target tujuan pembangunan millennium masih membutuhkan komitmen dan

usaha keras yang terus menerus. Upaya menurunkan AKI dan AKB.

Bidan sebagai tenaga professional sebaiknya memberikan pelayanan

kesehatan yang sesuai dengan standar kesehatan terhadap ibu baik pada masa

kehamilan, bersalin dan nifas harus memahami dan mampu mencegah

sekaligus mengantisipasi kejadian bendungan ASI sejak dini. Oleh karena itu

penulis merasa tertarik untuk mengambil Studi Kasus Ibu Hamil dengan

Anemia Ringan, ini merupakan salah satu upaya dalam menurunkan angka ibu

hamil yang terjangkit Anemia ringan tersebut, adapun mengangkat kasus ini

adalah untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti Ujian Akhir Program

Diploma III Kebidanan, Studi Kasus yang dilaksanakan oleh penulis pada Ny.

S di tuangkan dalam Laporan Studi Kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan

Ibu Hamil Pada Ny. S dengan Anemia Ringan di Puskesmas Citangkil” Tahun

2017. Melalui pendekatan manajemen asuhan kebidanan dengan mengacu

pada standar pelayanan kebidanan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah dapat dirumuskan “Bagaimana

asuhan kebidanan bayi baru lahir Ny M dengan Asfiksia Ringan di RSUD dr

Drajat Prawiranegara Tahun 2018?”


5

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mampu memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif terhadap bayi

baru lahir dengan asfiksia ringan di RSUD dr Drajat Prawiranegara Tahun

2018.

2. Tujuan Khusus

Setelah mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan dan Menyusun

Laporan Studi Kasus ini, maka penulis dapat :

a. Mampu melakukan penanganan terhadap kasus Hipertensi dalam

Kehamilan di BPM Bidan Sri Mulyati, S.ST.

b. Mampu melakukan penatalaksanaan untuk kasus Hipertensi dalam

Kehamilan di BPM Bidan Sri Mulyati, S.ST.

c. Mampu menentukan patofisiologi Hipertensi dalam Kehamilan pada

ibu hamil berdasarkan hasil observasi dan teori.

d. Mampu menentukan faktor yang berpengaruh terhadap Hipertensi

dalam Kehamilan pada ibu hamil berdasarkan hasil observasi.

D. Manfaat Penulisan

1. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan studi kasus ini dapat menjadi masukan untuk memperluas

wawasan mahasiswi jurusan kebidanan mengenai asuhan kebidanan pada

bayi baru lahir dengan asfiksia ringan.


6

2. Bagi Mahasiswi

Mampu menerapkan secara nyata ilmu yang sudah di dapat mengenai

asuhan kebidanan secara komprehensif kepada bayi baru lahir.

3. Bagi Lahan Praktik

Diharapkan studi kasus ini dapat memberikan asuhan kebidanan sesuai

dengan standar kebidanan yang berlaku khususnya pada bayi baru lahir

dengan asfiksia ringan

E. Ruang Lingkup

1. Ruang Lingkup Materi

Lingkup materi dalam studi kasus ini adalah Asuhan Kebidanan Pada bayi

baru lahir dengan asfiksia ringan, meliputi definisi, etiologi di RSUD dr Drajat

Prawiranegara .

2. Ruang Lingkup Responden

Responden dalam studi kasus ini adalah Ny. F.

3. Ruang Lingkup Waktu

Asuhan kebidanan ini dilakukan pada tanggal 23 Maret – 30 Maret 2018.

Asuhan kebidanan Antenatal Care pertama dilakukan pada tanggal 23

Maret 2018 dan Antenatal Care kedua tanggal 30 Maret 2018.

F. Keaslian Studi Kasus


7

Rahmi (2014), DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Perintis Sumatra Barat dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester

III Pada Ny. “E” Dengan Anemia Ringan di BPS Susi Elia Roza Amd.Keb

Padang Luar Tahun 2014”. Asuhan yang diberikan pada Ny. E adalah diberi

tablet Fe 250 gram 2 x sehari pada malam hari sebelum tidur dengan air putih.

Karena tablet tambah darah mempunyai efek mual dan pusing bahkan muntah

dan mengkonsumsi makan – makanan yang bergizi. Setelah dilakukan asuhan

selama 2 minggu hasil yag dicapai adalh kesehatan ibu membaik kadar Hb

mengalami pengingkatan 1,1 gram% dari 9,0 gram% menjadi 10 gram%.

Perbedaan studi kasus di atas dengan studi kasus yang dibuat penulis

terletak pada tempat, subyek, waktu dan hasil studi kasus, sedangkan

persamaan dengan studi kasus ini yaitu pada asuhan ibu hamil dengan Anemia

ringan yang diberikan.

Setelah dilakukan pemeriksaan kehamilan pada Ny. S dan di dapatkan

kasus Anemia Ringan, penulis tertarik untuk menjadikan studi kasus. Studi

kasus yang terdapat di Ny. S tidak pernah diajukan untuk memperoleh gelar

kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan penulis juga

tidak terdapat karya tulis yang pernah dibuat orang lain.


8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Kehamilan Normal

a. Definisi

Tinjauan Kehamilan dalam Pandangan Islam

Proses kehamilan adalah proses yang sangat penting. Al – Quran

bahkan telah menjelaskan, jauh sebelum ilmuan – ilmuan barat

menemukannya setelah proses panjang penelitian. Al – Quran surat

Al – Mu’min ayat 12 – 14, misalnya. Di dalam 3 ayat tersebut,

diterangkan dengan jelas perjalanan kejadian manusia. Dari awal

ovum yang dibuahi oleh sperma, sampai terbentuknya bayi yang

siap lahir ke dunia. Ayat 12 bunyinya :

‫۝‬١٢ََ‫سانَََمَِنََسَلَلََةَمَِنَََطَِيَن‬ َِ ِ َ‫خلََقَنَاا‬
ََ َ‫لن‬ ََ َ‫َولَقََد‬

Artinya : Dan sungguh, Kami telah Menciptakan manusia dari

saripati (berasal) dari tanah. Asal – muasal manusia adalah tanah.

Karena kakek moyang pertama kali diciptakan dari tanah. Dari

sudut pandang ilmu kimia, kita dapat membandingkan unsur –

unsur kimia yang ada dalam tanah yang relative sama dengan unsur

kimia manusia. Dan tak bisa dipungkiri lagi, bahwa manusia

berasal dari tanah dan kembali ke tanah.


9

Proses kedua menurut Al – Quran surat Al – Mu’min ayat 13 yakni

menjelaskan awal mula bertemunya sperma dan sel telur, yang

berbunyi :

‫۝‬١۳ََۖ‫َث َّمَ َجعَلنهنطََﻓًةﻓِيقَ َرار َّمكِين‬

Artinya : Kemudian Kami Menjadikannya air mani (yang

disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Proses kehamilan

berlangsung selama 40 minggu dihitung dari hari pertama mens

berakhir. Dalam proses kehamilan ini, dibagi menjadi 3 fase (biasa

disebut dengan trimester), yakni :

a) Trimester Pertama (Minggu 0 – 12), terdapat tiga fase di

dalamnya, yaitu :

(1) Priode Genital (Minggu 0 – 3) Proses pembuahan sperma.

(2) Priode Embrio (Minggu 3 – 8) Sistem syaraf, organ utama

dan struktur utama mulai terbentuk. Seperti mata, mulut,

sedangkan hati mulai memproduksi sel darah.

(3) Priode Fetus (Minggu 9 – 12) Priode di mana organ penting

terus bertumbuh.

b) Trimester Kedua (Minggu 12 – 24)

Merupakan peningkatan perkembangan janin. Jaringan kuku,

indera penglihatan dan pendengaran mulai berfungsi.

c) Trimester Ketiga (Minggu 24 – 40)

Semua organ tubuh telah tumbuh dengan sempurna.

َ‫سونَاالعِظ َمَلَح ًماََۙث َّمَاَنشَأنہ‬


َ ‫ث َّمَ َخلَقنَاَالنُّطَﻓَةَﻋَلَقََةًﻓَ َخلَقنَاال َعلَقََةَمﺿﻐَةًﻓَ َخلَقنَاالَمﺿﻐَةَﻋِظ ًماﻓَكَك‬

َ ‫َخَلقًااخ ََرََؕﻓَت َب َركَ َهللاَاَح‬


‫۝‬١۴ََؕ َ‫سنَال َخ ِلقِين‬
10

Artinya : Kemudian, air mani itu Kami Jadikan sesuatu yang

melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami Jadikan segumpal

daging dan segumpal daging itu Kami Jadikan tulang belulang,

lalu tulang belulang itu Kami Bungkus dengan daging.

Kemudian, Kami Menjadikannya makhluk yang (berbentuk)

lain.

Maha suci Allah, Pencipta yang paling baik. Itulah ayat 14

surat Al – Mu’min yang menerangkan tentang proses

kehamilan selanjutnya. Salah satu penelitian menyebutkan

bahwa proses perkembangan bayi dalam rahim persis seperti

apa yang digambarkan dalam Al – Quran. Awalnya, tulang

embrio mengeras dan kemudian sel – sel otot yang terpilih dari

jaringan tulang bergabung dan membungkus tulang – tulang

tersebut.
11

B. Kerangka Alur Pikir

Kehamilan Fisiologis Normal : Hb ≥ 11 gr/%

KEHAMILAN Kehamilan Patologis

Anemia

Anemia Anemia Anemia Anemia

Defisiensi Besi (Fe) Megaloblastik Hipoplastik Haemolik

Ringan Asuhan Kebidanan :

Hb 8 g/dl – 9,9 g/dl 1. Melakukan informed consent.


2. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan ibu dan janin
normal, namun kadar Hb ibu agak rendah yaitu 9,2 gram%, usia
Sedang kehamilan ibu saat ini 37 minggu 2 hari. Menjelaskan pada ibu bahwa
kadang adanya rasa mulas adalah normal dalam trimester III disebut
Hb 6 g/dl – 7,9 g/dl Braxton hicks (kontraksi/mulas palsu).
3. Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi makan – makanan yang bergizi
seperti nasi, lauk pauk, sayur, buah dan perbanyak makan kacang –
Berat kacangan atau ati ayam.
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup selama kehamilan yaitu 8
Hb < 5 g/dl jam/hari agar keadaan ibu tetap stabil.
5. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan
pervaginam, sakit kepala yang hebat, pandangan kabur, dll.
6. Memberitahu ibu tentang persiapan persalinan pada ibu diantaranya
tempat bersalin, penolong, transportasi, biaya, pendamping, dll.
7. Memberitahu ibu tentang tanda – tanda persalinan yaitu nyeri
selangkangan, sakit pada tulang panggul/tulang belakang, dll.
8. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hyigiene.
9. Memberikan ibu therapy obat tablet Fe 1x1/hari dengan dosis 60 mg
sebagai penambah darah agar ibu tidak anemia lagi dan therapy kalsium
(Ca) 1x1/hari dengan dosis 500 mg untuk mencukupi kebutuhan ibu dan
janin.
10. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi tanggal 16-03-
2017/jika ada keluhan.
11. Melakukan dokumentasi semua tindakan yang dilakukan.

Evaluasi :

Informed consent sudah di tanda tangani, ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan, ibu mampu menjelaskan
kembali semua yang telah dijelaskan, therapy obat sudah diberikan, ibu bersedia kunjungan ulang 1 minggu
lagi tanggal 16-03-2017/jika ada keluhan, dokumentasi sudah dilakukan.
12

BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Metode Penelitian

Metode penelitian studi kasus ini adalah studi kasus kualitatif, karena

dilakukan dengan wawancara dan observasi.

B. Tempat dan Waktu Studi Kasus

Asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. F umur 25 tahun G2P1A0 hamil

39 minggu 6 hari dengan Anemia Hipertensi dalam Kehamilan di BPM Bidan

Sri Mulyati, S.ST. Studi kasus ini dilakukan pada tanggal 23 Maret – 30 Maret

2018 bertempat di BPM Bidan Sri Mulyati, S.ST.

C. Subjek Studi Kasus

Asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. F umur 25 tahun G2P1A0 hamil

39 minggu 6 hari dengan Hipertensi dalam Kehamilan.

D. Jenis Data

Dalam studi kasus ini memakai data primer seperti wawancara, anamnesa dan

observasi langsung.

48
13

E. Analisis Data

Menurut Sugiono (2014) proses analisis data yang dilakukan oleh peneliti

yaitu :

1. Reduksi dan mereduksi berarti merangkum, memilih hal – hal pokok dan

penting kemudian dicari tema dan polanya. Pada tahap ini peneliti memilih

informasi mana yang relevan dan mana yang tidak relevan dengan

penelitian. Setelah di reduksi dan akan mengerucut, semakin sedikit dan

mengarah ke inti permasalahan sehingga mampu memberikan gambaran

yang lebih jelas mengenai objek penelitian. Dalam hal ini peneliti

mengambil data subyektif dari keluhan pasien, data Obyektif dari

pemeriksaan konjungtiva dan pemeriksaan kadar haemoglobin yang

dilakukan setiap minggu.

2. Menyajikan data merupakan salah satu usaha agar informasi yang

diperoleh dapat diterima dengan mudah oleh orang lain dalam hal ini

peneliti menyajikan data dalam bentuk tabel.

3. Menarik kesimpulan dan verifikasi kesimpulan yang dikemukakan disertai

dengan temuan bukti – bukti yang kuat, sehingga kesimpulan tersebut

bersifat kredibel.

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data

Alat yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data studi kasus ini

meliputi :

1. Alat dan Bahan dalam Pengambilan Data

a. Format pengkajian ibu hamil.


14

b. Alat tulis (buku dan bollpoint).

2. Alat dan Bahan dalam Melakukan Pemeriksaan Fisik dan Observasi

a. Tensimeter (Spigmomanometer).

b. Thermometer.

c. Stetoskop.

3. Alat dan Bahan Untuk Dokumentasi

a. Status atau catatan pasien yang ada di BPM Bidan Sri Mulyati, S.ST.

G. Etika Studi Kasus

Pada tanggal 23 Maret 2018 penulis dan Bidan di BPM Bidan Sri

Mulyati, S.ST meminta izin kepada responden untuk meminta persetujuan

bahwa akan dilakukan pemeriksaan dari pemeriksaan ibu hamil terhadap

responden dana akan dijadikan studi kasus hasil pemeriksaannya.

Responden setuju dengan apa yang dikatakan penulis. Pada tanggal 30

Maret 2018 Ny. F datang ke BPM Bidan Sri Mulyati, S.ST untuk dilakukan

pemeriksaan ulang. Selain itu Bidan dan pasien juga mempunyai hak dan

kewajiban sebagai berikut :

1. Hak Pasien

Adalah suatu yang harus diperoleh oleh setiap pasien yang ada di

Rumah Sakit maupun tempat pelayanan kesehatan lainnya yang diberikan

oleh tenaga kesehatan, yaitu :

a. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan

peraturan yang berlaku di Rumah Sakit atau institusi pelayanan

kesehatan.
15

b. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan makmur.

c. Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai dengan profesi

bidan tanpa diskriminasi.

d. Pasien berhak memilih bidan yang akan menolongnya sesuai dengan

keinginannya.

e. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi kehamilan,

persalinan, nifas dan bayinya yang baru dilahirkan.

f. Pasien berhak mendpaat pendampingan suami selama proses

persalinan berlangsung.

g. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan

keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di Rumah

Sakit.

h. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan

pendapat kritis dan mendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak

luar.

i. Pasien berhak menerima konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar

di Rumah Sakit tersebut (second opinion) terhadap penyakit yang

dideritanya, sepengetahuan dokter yang merawat.

j. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi :

1) Penyakit yang dideritanya.

2) Tindakan kebidanan yang akan dilakukan.

3) Alternative terapi lainnya.

4) Prognosanya.

5) Perkiraan biaya pengobatan.


16

2. Kewajiban Pasien

Adalah suatu bentuk keharusan yang harus dipenuhi setiap pasien

yang berada ditempat pelayanan kesehatan baik berupa tata tertib,

administrasi, serta prosedur tahapan untuk menerima pelayanan yang telah

ditetapkan oleh pihak Rumah Sakit maupun tempat pelayanan kesehatan

lainnya.

3. Hak Bidan

a. Bidan berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan

tugas sesuai dengan profesinya.

b. Bidan berhak bekerja sesuai dengan standar profesi pada setiap

jenjang/tingkat pelayanan kesehatan.

c. Bidan berhak menolak keinginan pasien/klien dan keluarga yang

bertentangan dengan peraturan perundang – undangan dan kode etik

profesi.

d. Bidan berhak atas privasi/kedirian dan menuntut apabila nama baiknya

dicemarkan baik oleh pasien, keluarga maupun profesi lainnya.

e. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui

pendidikan maupun pelatihan.

f. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan jenjang karir dan

jabatan yang sesuai.

g. Bidan berhak mendapat kompensasi dan kesejahteraan yang sesuai.


17

4. Kewajiban Bidan

a. Bidan wajib memenuhi peraturan Rumah Sakit sesuai dengan

hubungan hukum antara bidan tersebut dengan Rumah Sakit Bersalin

dan sarana pelayanan dimana ia bekerja.

b. Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan

standar profesi dengan menghormati hak – hak pasien.

c. Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada dokter yang

mempunyai kemampuan dan keahlian sesuai dengan kebutuhan pasien.

d. Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk didampingi

oleh suami atau keluarga.

e. Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk

menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya.

f. Bidan wajib merahasiakan segala seuatu yang diketahuinya tentang

seseorang pasien.

g. Bidan wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan yang

akan dilakukan serta risiko yang dapat timbul.

h. Bidan wajib meminta persetujuan tertulis (Informed Consent) atas

tindakan yang akan dilakukan.

i. Bidan wajib mendokumentasikan asuhan kebidanan yang diberikan.

j. Bidan wajib mengikuti perkembangan iptek dan menambah ilmu

pengetahuannya melalui pendidikan formal atau non formal.

k. Bidan wajib bekerja sama dengan profesi lain dan pihak yang terkait

secara timbal balik dalam memberikan asuhan kebidanan.


18

Dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bidan juga

mempunyai kewajiban seperti berikut :

a. Melakukan kunjungan rumah dan penyuluhan masyarakat secara

teratur untuk menjelaskan tujuan pemeriksaan kehamilan kepada ibu

hamil.

b. Memotivasi kepada ibu hamil agar memeriksakan kehamilannya sejak

dini.

c. Memberikan manfaat pemeriksaan kehamilan. Ajak mereka

memanfaatkan pelayanan KIA terdekat atau sarana kesehatan lainnya

untuk memeriksakan kehamilan.

d. Tekankan bahwa tujuan pemeriksaan kehamilan adalah ibu dan bayi

yang sehat pada akhir kehamilan.

e. Memberikan penjelasan kepada seluruh ibu tanda kehamilan dan

fungsi tubuhnya. Tekankan perlunya ibu mengerti bagaimana tubuhnya

berfungsi.

Membatasi kewenangan terdapat dalam Kepmenkes 369 MENKES

SK 2004 tentang praktik bidan mengenai wewenang bidan yaitu pasal 14,

pasal 15 ayat 2, pasal 16 ayat 1 :

a. Pasal 14

Bidan dalam menjalankan praktiknya berwenang untuk memberikan

pelayanan kebidanan, pelayanan keluarga berencana dan pelayanan

kesehatan masyarakat.
19

b. Pasal 15 ayat 2

Pelayanan pada ibu diberikan pada masa pra nikah, pra hamil, masa

kehamilan, masa persalinan, masa nifas, menyusui dan antara (priode

interval).

c. Pasal 16 ayat 1

Pelayanan kebidanan pada ibu meliputi :

37 penyuluhan dan konseling, pemriksaan fisik, pelayanan pada

kehamilan abnormal yang mencakup ibu hamil dengan abortus

imminens, hiperemesis gravidarum tingkat 1, sungsang, pre eklamsi

ringan dan anemia ringan.


20

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Studi Kasus

Pasien Ny. S, umur 27 tahun. Agama Islam, Suku Sunda/Indonesia,

Pendidikan terakhir S1, Bekerja sebagai Guru PAUD, Alamat di Kp. Cimerak

RT. 14/RW. 04 Ds. Kebon Sari Kec. Citangkil, telah menikah selama 6 tahun

dengan Tn. A, umur 28 tahun, Agama Islam, Suku Jawa/Indonesia,

Pendidikan terakhir SMK, Pekerjaan Karyawan swasta, Penghasilan Rp. ±

3.200.000/bulan, Alamat di Kp. Cimerak RY. 14/RW. 04 Ds. Kebon Sari Kec.

Citangkil.

1. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil

a. Kunjungan Pertama Tanggal 09 Maret 2017 Pukul 10.00 WIB

Ny. S mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya, pada

kunjungan ini ibu mengatakan perutnya kadang terasa mulas.

Kunjungan saat ini adalah kunjungan ulang. Riwayat menstruasi : haid

pertama umur 12 tahun, Hari Pertama dari Haid yang Terakhir : 22-06-

2016 pasti, lamanya 7 hari, banyaknya 3 kali ganti pembalut/hari. Haid

sebelumnya tanggal 20-05-2016, lamanya 6 hari, banyaknya 3 kali

ganti pembalut/hari, siklus 28 hari, teratur, konsistensi : cair. Taksiran

persalinan : 29-03-2017. Disminore : Tidak ada, hari pertama haid dan

tidak mengganggu. Tes kehamilan lupa tetapi hasil positif (+).

Pergerakan fetus dirasakan pertama kali pada usia kehamilan 4

bulan. Pergerakan fetus yang dirasakan : >10 kali/hari. Saat ini ibu

56
21

tidak merasakan adanya keluhan penyakit. Makan sehari – hari : 3 – 4

kali/hari, menu lengkap (nasi, sayur, lauk pauk, buah, susu hamil, dll)

dengan porsi sedang. Ibu merasakan adanya penambahan nafsu makan.

Pola eliminasi : BAK > 10 kali/hari, cair, kuning normal dan BAB 1

kali/hari, padat lunak, kehitaman. Pola istirahat : tidur malam 8 jam

dan tidur siang 1 jam/kadang tidak tidur, pola seksualitas : 1

kali/minggu, pekerjaan : tidak terganggu dalam kehamilan. Skrining

imunisasi TT adalah TT3 tanggal 13-12-2016. Ibu pernah

menggunakan KB Suntik 3 Bulan.

Riwayat kehamilan sekarang : ibu mengatakan ini kehamilan

kedua dan belum pernah keguguran. Anak pertama lahir tahun 2013 ,

di BPM, umur kehamilan aterm, ditolong oleh Bidan, tidak ada

penyulit, jenis kelamin perempuan , berat badan 3300 gram, panjang

badan 49 cm, keadaan normal, hidup, sehat, ASI Eksklusif dan nifas

normal. Saat ini usia kehamilan ibu adalah 37 minggu 2 hari. Pada

Trimester Pertama ibu hanya 2 kali melakukan ANC dan tidak ada

keluhan. Pada Trimester Kedua ibu mengalami diare. Pada Trimester

ini ibu melakukan ANC sebanyak 4 kali. Ibu diberikan therapy Fe 60

mg 1x1 dan Kalsium 500 mg 1x1.

Riwayat kesehatan : ibu tidak menderita penyakit keturunan

dan menular. Ibu tidak pernah menggunakan alkohol, obat – obatan,

jamu maupun rokok. Dalam sehari ibu ganti pakaian dalam sebanyak 3

– 4 kali/hari dengan bahan katun. Ibu mengatakan ini kehamilan yang

sangat diinginkan. Status perkawinan sah. Riwayat perkawinan ke


22

satu, lama perkawinan kurang lebih 6 tahun, umur ibu waktu nikah 21

tahun dan suami pada umur 22 tahun. Dalam satu rumah, ibu tinggal

bersama suami serta satu anaknya. Tidak ada keturunan penyakit

dalam keluarga termasuk keturunan kembar.

Dari hasil pemeriksaan didapatkan keadaan umum ibu baik,

kesadaran Composmentis, keadaan emosional stabil. Tekanan darah

100/70 mmHg, nadi 79 kali/menit suhu 36,8 ºC, pernafasaan 21

kali/menit, tinggi badan 151 cm, berat badan sebelum hamil 46 kg,

berat badan sekarang 58 kg, kenaikan berat badan 12 kg, LILA 24 cm.

Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi,

auskultasi dan perkusi. Hasilnya adalah pada kepala terlihat normal,

rambut hitam, tidak rontok, dan bersih. Muka tidak oedema, agak

pucat, tidak ada cloasmagravidarum. Kelopak mata normal, tidak

oedema, konjungtiva agak pucat, sklera normal, tidak ikterik. Pada

pemeriksaan hidung normal, bersih, tidak ada sinus dan polip.

Pemeriksaan mulut, bibir merah muda, tidak sianosis, lidah normal,

bersih, tidak ada stomatitis, gusi normal, tidak bengkak dan tidak

berdarah, gigi normal, tidak ada caries dan tidak ada gigi berlubang.

Telinga normal, bersih, tidak ada serumen. Pada leher tidak ada

pembengkakan kelenjar getah bening dan kelernjar tiroid. Pada

pemeriksaan axilla dan dada yaitu payudara pembesarannya ada,

simetris kanan dan kiri, putting susu menonjol, tidak ada benjolan,

tidak ada nyeri tekan, tidak ada pengeluaran, aerola hyperpigmentasi

fisiologis. Posisi tulang belakang lordosis fisiologis. Tidak ada nyeri


23

ketuk pada pinggang.Pada ekstermitas tidak ada oedema, kekakuan

sendi baik, tidak ada kemerahan, tidak ada varices, refleks patella

positif kanan dan kiri. Pada perut tidak ada luka bekas operasi,

konsistensi lunak, pembesaran abdomen sesuai usia kehamilan, tidak

ada striae nigra pada perut bagian bawah.

Hasil palpasi pada pemeriksaan kebidanan pada Leopold I di

fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong), Leopold II

sebelah kanan perut ibu teraba tahanan memanjang seperti papan

(punggung), sebelah kiri perut ibu teraba bagian terkecil janin

(ekstermitas), Leopold III bagian terendah teraba bulat, keras,

melenting (kepala), tidak dapat digoyangkan/sudah masuk PAP,

Leopold IV sejajar 3/5, TFU : 28cm, TBJ (28 – 12) x 155 = 2480

gram. Hasil auskultasi Denyut Jantung Janin (DJJ) positif, frekuensi

138 kali/menit, teratur, punctum maksimum 3 jari dibawah pusat

sebelah kanan perut ibu.

Hasil pemeriksaan penunjang pada pemeriksaan laboratorium

diperoleh hasil kadar Hb yang dilakukan dengan pemeriksaan

laboratorium yaitu 9,2 gram %, golongan darah A, HIV/AIDS negative

dan HbsAg negative.

Berdasarkan pengkajian/pengumpulan data dari anamnesa dan

data objektif maka dapat ditegakkan diagnosa pada ibu yaitu G2P1A0

usia kehamilan 37 minggu 2 hari dengan anemia ringan dan

ketidaknyamanan kehamilan TM III. Dan untuk diagnosa pada janin

yaitu janin tunggal, hidup dengan presentasi kepala.


24

Adapun diagnosa potensial pada ibu yang akan terjadi adalah

Anemia sedang, anemia berat, perdarahan postpartum, partus lama,

ketuban pecah dini, perdarahan antepartum. Sedangkan pada janin

adalah BBLR, prematuritas, pertumbuhan janin terhambat (PJT).

Adapun asuhan yang diberikan yaitu : Melakukan informed

consent. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan ibu

dan janin normal, namun kadar Hb ibu agak rendah yaitu 9,2 gram%,

usia kehamilan ibu saat ini 37 minggu 2 hari. Menjelaskan pada ibu

bahwa kadang adanya rasa mulas adalah normal dalam trimester III

disebut Braxton hicks (kontraksi/mulas palsu). Menganjurkan ibu

untuk mengonsumsi makan – makanan yang bergizi seperti nasi, lauk

pauk, sayur, buah dan perbanyak makan kacang – kacangan atau ati

ayam. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup selama kehamilan

yaitu 8 jam/hari agar keadaan ibu tetap stabil. Memberitahu ibu

tentang tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan pervaginam, sakit

kepala yang hebat, pandangan kabur, oedema pada wajah, kaki/tangan,

nyeri perut yang hebat, gerakan bayi yang kurang, dll. Memberitahu

ibu tentang persiapan persalinan pada ibu diantaranya tempat bersalin,

penolong, transportasi, biaya, pendamping, pengambil keputusan,

persiapan pendonor darah dan peralatan yang harus dibawa saat

persalinan. Memberitahu ibu tentang tanda – tanda persalinan yaitu

nyeri selangkangan, sakit pada tulang panggul/tulang belakang, keluar

lendir campur darah, kontraksi yang terus – menerus, pecahnya air

ketuban. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hyigiene seperti


25

menjaga kebersihan dan tidak lembab, membersihkan dengan air

bersih dan basuh depan ke belakang, mengganti pakaian dalam 3 – 4

kali/hari. Memberikan ibu therapy obat tablet Fe 1x1/hari dengan dosis

60 mg sebagai penambah darah agar ibu tidak anemia lagi dan therapy

kalsium (Ca) 1x1/hari dengan dosis 500 mg untuk mencukupi

kebutuhan ibu dan janin. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1

minggu lagi tanggal 16-03-2017/segera kembali jika ada keluhan.

Melakukan dokumentasi semua tindakan yang dilakukan.

Kemudian dilakukan evaluasi dan didapatkan hasil : informed

consent sudah di tanda tangani, ibu sudah mengetahui hasil

pemeriksaan, ibu mampu menjelaskan kembali semua yang telah

dijelaskan, therapy obat sudah diberikan dan ibu tahu cara

meminumnya, ibu bersedia kunjungan ulang 1 minggu lagi tanggal 16-

03-2017 segera kembali jika ada keluhan, dokumentasi sudah

dilakukan.

b. Kunjungan Kedua Tanggal 18 Maret 2017 Pukul 09.00 WIB

Ny. S datang bersama suami, mengatakan ingin memeriksakan

kehamilannya dan mengatakan perutnya kadang – kadang masih terasa

mulas, tetapi sudah lebih baik. Dari hasil pemeriksaan didapatkan

keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional

stabil, tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 83 kali/menit, suhu 36,7 ºC,

pernafasan 18 kali/menit, berat badan sekarang 58 kg.

Hasil palpasi pada pemeriksaan kebidanan pada Leopold I di

fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong), Leopold II


26

sebelah kanan perut ibu teraba tahanan memanjang seperti papan

(punggung), sebelah kiri perut ibu teraba bagian terkecil janin

(ekstermitas), Leopold III bagian terendah teraba bulat, keras,

melenting (kepala), tidak dapat digoyangkan/sudah masuk PAP,

Leopold IV divergen 3/5, TFU : 29cm, TBJ (29 – 12) x 155 = 2790

gram. Hasil auskultasi Denyut Jantung Janin (DJJ) positif, frekuensi

134 kali/menit, teratur, punctum maksimum 3 jari dibawah pusat

sebelah kanan perut ibu.

Hasil pemeriksaan penunjang kedua pada pemeriksaan

laboratorium diperoleh hasil kadar Hb yang dilakukan dengan

pemeriksaan laboratorium yaitu 11,2 gram %.

Berdasarkan pengkajian/pengumpulan data dari anamnesa dan

data objektif maka dapat ditegakkan diagnosa pada ibu yaitu G2P1A0

usia kehamilan 38 minggu 4 hari dan ketidaknyamanan kehamilan TM

III. Dan untuk diagnosa pada janin yaitu janin tunggal, hidup dengan

presentasi kepala. Adapun diagnosa potensial pada ibu yang akan

terjadi adalah tidak ada dan pada janin pun tidak ada.

Adapun asuhan yang diberikan yaitu : Memberitahu hasil

pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan ibu dan janin dalam keadaan

normal, sedangkan hasil pemeriksaan ulang Hb ibu mengalami

peningkatan yaitu 11,2 gram% sudah normal, usia kehamilan ibu saat

ini 38 minggu 4 hari. Menjelaskan pada ibu bahwa kadang adanya rasa

mulas adalah normal dalam trimester III disebut Braxton hicks

(kontraksi/mulas palsu). Menganjurkan ibu untuk tetap mengonsumsi


27

makan – makanan yang bergizi seperti nasi, lauk pauk, sayur, buah dan

perbanyak makan kacang – kacangan atau ati ayam. Menganjurkan ibu

untuk tetap istirahat yang cukup selama kehamilan yaitu 8 jam/hari

agar keadaan ibu tetap stabil. Mengingatkan ibu tentang tanda bahaya

kehamilan seperti perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat,

pandangan kabur, oedema pada wajah, kaki/tangan, nyeri perut yang

hebat, gerakan bayi yang kurang, dll. Mengingatkan ibu tentang

persiapan persalinan pada ibu diantaranya tempat bersalin, penolong,

transportasi, biaya, pendamping, pengambil keputusan, persiapan

pendonor darah dan peralatan yang harus dibawa saat persalinan.

Mengingatkan ibu tentang tanda – tanda persalinan yaitu nyeri

selangkangan, sakit pada tulang panggul/tulang belakang, keluar lendir

campur darah, kontraksi yang terus – menerus, pecahnya air ketuban

dan jika ibu sudah merasakan tanda – tanda tersebut segera datang ke

bidan. Memberitahu ibu jika terasa kontraksi/mulas perbanyak tidur

dengan posisi miring ke kiri dan mengurangi stress/banyak fikiran.

Memberikan ibu therapy obat tablet Fe 1x1/hari dengan dosis 60 mg

sebagai penambah darah agar ibu tidak anemia lagi dan therapy

kalsium (Ca) 1x1/hari dengan dosis 500 mg untuk mencukupi

kebutuhan ibu dan janin, cara meminumnya dengan air putih/air jeruk.

Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi tanggal 25-

03-2017 jika belum lahir dan segera datang ke bidan jika terjadi tanda

– tanda persalinan /jika ada keluhan. Melakukan dokumentasi semua

tindakan yang dilakukan.


28

Kemudian dilakukan evaluasi dan didapatkan hasil : ibu sudah

mengetahui hasil pemeriksaan, ibu mampu menjelaskan kembali

semua yang telah dijelaskan, therapy obat sudah diberikan, ibu

bersedia kunjungan ulang 1 minggu lagi tanggal 25-03-2017 jika

belum lahir dan segera datang ke bidan jika terjadi tanda – tanda

persalinan/jika ada keluhan, dokumentasi sudah dilakukan.

Pada tanggal 29-03-2017 Ny. S bersama suami datang ke bidan

untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dan USG. Dari hasil

pemeriksaan didapatkan keadaan umum ibu baik, kesadaran

composmentis, keadaan emosional stabil, tekanan darah 110/70

mmHg, nadi 83 kali/menit, suhu 37 ºC, pernafasan 21 kali/menit, berat

badan sekarang 58 kg. Hasil pemeriksaan dan USG kebidanan pada

ibu dan janin dalam keadaan baik.

B. Pembahasan

Kontak pertama dengan Ny. S usia 27 tahun G2P1A0 pada tanggal 09

Maret 2017 pada usia kehamilan 37 minggu 2 hari. Ibu telah melakukan

pemeriksaan ANC sebanyak 10 kali selama kehamilan. Hal ini sesuai dengan

standar pelayanan kebidanan yaitu kunjungan setiap wanita hamil memerlukan

minimal empat kali kunjungan selama periode antenatal. (Saifudin, 2012).

Keluhan yang dialami Ny. S yaitu perutnya kadang terasa mulas. Hal

ini merupakan keluhan fisiologis yang dialami ibu hamil trimester III yaitu

adanya kontraksi atau mulas palsu disebut Braxton hicks. (Asrinah dkk, 2010).
29

Menurut (Manuaba, 2010) pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan

kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil yang sesuai dengan 14 T, yaitu :

timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian

tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan, pemeriksaan VDRL (Veneral

Disease Research Laboratory), pemberian imunisasi TT, pemeriksaan Hb,

perawatan payudara, pemeliharaan tingkat kebugaran/senam hamil, temu

wicara dalam rangka persiapan rujukan, pemeriksaan protein urine atas

indikasi, pemeriksaan reduksi urine atas indikasi, pemberian terapi konsul

yodium untuk daerah endemis gondok, pemberian anti malaria untuk daerah

endemis malaria. Pada Ny. S hanya mendapatkan standar pelayanan 10 T

karena Ny. S tidak memiliki indikasi untuk pemeriksaan reduksi urine dan

protei urine. Ny. S juga tidak mendapatkan terapi konsul yodium dan anti

malaria karena tidak bertempat tinggal di daerah endemis.

Selama melakukan pemeriksaan berat badan Ny. S mengalami

kenaikan 12 kg. Hal ini sesuai dengan kenaikan berat badan selama kehamilan

antara 9 – 13 kg atau sama dengan 0,5 kg per minggu atau 2 kg dalam satu

bulan. (Hani, 2011 : 10).

Tekanan darah Ny. S selama kehamilan dalam batas normal yaitu

dibawah 140/90 mmHg. Hal ini sesuai dengan pengukuran tekanan darah

yang harus diperiksa setiap kali dan dicatat. Tekanan darah lebih dari 140

mmHg sistolik dan 100 mmHg diastolik adalah patologik. Tekanan darah

yang normal dibawah 140/90 mmHg. (Saifuddin, 2012).

Tinggi fundus uteri Ny. S sesuai dengan usia kehamilan. Hal ini sesuai

dengan tinggi fundus uteri berdasarkan usia kehamilan. (Saifuddin, 2012).


30

Taksiran berat janin dihitung dengan cara : (TFU dalam cm) – n x 155

gram = (29 - 11) x 155 = 2790 gram. Hal ini sesuai dengan cara menghitung

taksiran berat janin bila kepala di atas atau pada spina ischiadica maka n = 12

dan bila kepala dibawah spina ischiadica maka n = 11. (Kusmiati, 2009).

Ny. S mendapatkan tablet Fe setiap melakukan pemeriksaan untuk

memenuhi kebutuhan zat besi pada ibu hamil dan nifas karena pada masa

kehamilan dan nifas kebutuhan zat besi meningkat. Tablet Fe yang diberikan 1

x 1 per tabletnya mengandung 60 mg fero sulfat dan 0,40 mg asam folat

diminum yang sesuai dengan kebutuhan ibu hamil untuk mencegah anemia

yaitu 60 mg/hari dapat membantu menaikkan kadar Hb sebanyak 1

gram%/bulan dan program nasional yang menganjurkan kombinasi dengan 50

nanogram asam folat untuk profilaksis. (Saifuddin, 2012). Sumber lain

mengatakan bahwa hal ini juga sesuai dengan kebutuhan zat besi ibu hamil

normal yaitu 27 mg/hari. (MIMS Petunjuk Konsultasi, 2013/2014).

Ny. S telah dilakukan pemeriksaan HIV/AIDS dan HbsAg dengan

hasil non reaktif/negative (-). Hal ini sesuai dengan pemeriksaan VDRL pada

ibu hamil yang merupakan kelompok risiko tinggu terhadap penyakit menular

seksual. Penyakit menular seksual dapat menimbulkan morbiditas dan

mortalitas terhadap ibu maupun bayinya yang dikandung/dilahirkan.

(Saifuddin, 2012).

Pada pemeriksaan laboratorium kadar Hb Ny. S adalah 9,2 gr/dl, pada

pemeriksaan darah tersebut tidak sesuai dengan teori WHO dimana kadar Hb

wanita hamil apabila kurang dari 11 gr/dl berarti ibu dalam keadaan anemia.

Sedangkan pada pemeriksaan kadar Hb ulang mengalami peningkatan 2%


31

menjadi 11,2 gram%. Hal ini sesuai dengan kadar minimum haemoglobin rata

– rata yang masih dapat diterima dalam kehamilan adalah 11 – 12 gr/dl.

(Salmah, 2006 : 53).

Perawatan payudara dan pijat tekan payudara diajarkan pada Ny. S

untuk persiapan laktasi dan pemberian ASI Eksklusif sampai usia bayi 6

bulan.

Senam hamil diajarkan pada Ny. S guna membantu kelancaran proses

persalinan, melatih pernafasan dan merelaksasi otot – otot panggul serta perut

agar tidak kram. Hal ini sesuai dengan teori pemeliharaan tingkat

kebugaran/senam hamil. (Salmah, 2006 : 117).

Ny. S dan suami diberikan konsultasi atau penanganan asuhan

antenatal (selama masa kehamilan), perencanaan dini jika terjadi hal – hal

yang tidak diinginkan dan tidak terduga.

Teori dan praktek tidak terdapat kesenjangan hanya saja ada beberapa

hal yang tidak sesuai dengan pemeriksaan,dikarenakan tidak dibutuhkan

dalam pemeriksaan kehamilan.


32

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan asuhan kebidanan yang telah diberikan, maka peneliti

menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengkajian ibu hamil pada Ny. S G2P1A0 dengan usia kehamilan 38

minggu 4 hari telah dilakukan pemeriksaan Hb dengan hasil 11,2 gr/dl.

2. Penatalaksanaan untuk ibu hamil dengan anemia ringan trimester III pada

Ny. S di Puskesmas Citangkil yaitu therapy obat tablet Fe 1x1 dengan

dosis 60 mg, kalsium 1x1 dengan dosis 500 mg dan anjuran untuk

konsumsi makanan gizi seimbang serta kacang – kacangan atau ati ayam.

3. Patofisiologi anemia ringan pada ibu hamil trimester III pada Ny. S di

Puskesmas Citangkil yaitu anemia defisiensi besi, hal ini menunjukan

bahwa zat besi dibutuhkan janin untuk pertumbuhan dan perkembangan

janin serta persediaan setelah lahir. Sehingga menyebabkan ibu hamil

lebih mudah beresiko terjadinya anemia.

4. Faktor yang berpengaruh pada ibu hamil trimester III pada Ny. S di

Puskesmas Citangkil yaitu kurangnya asupan gizi pada ibu seperti

kurangnya zat besi, asam folat dan vitamin B12.

5. Penatalaksanaan untuk ibu hamil dengan anemia ringan trimester III pada

Ny. S di Puskesmas Citangkil berhasil, dibuktikan dari hasil pemeriksaan

Hb kedua dengan hasil 11,2 gr/dl.

68
33

B. Saran

1. Bagi Mahasiswa

Diharapkan penulisan ini dapat menjadi bahan acuan untuk

penulisan yang selanjutnya, agar dapat dipertimbangkan sebagai tugas

akhir perkuliahan.

2. Bagi Lahan Praktik

Hendaknya seluruh pelayanan kesehatan dapat memberikan

sosialisasi asuhan yang komprehensif sesuai dengan standar kebidanan

yang berlaku, khususnya pada ibu hamil dengan Anemia sehingga

pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan klien

agar keselamatan pasien dapat di jangkau dengan pelayanan yang

terpadu terutama tentang gizi pada ibu hamil.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan menjadi masukan untuk memperluas wawasan

mahasiswi jurusan kebidanan mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil

dengan Anemia.

Anda mungkin juga menyukai