KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………………. i
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang…………………………………………………………………………….. 1
Rumusan Masalah………………………………………………………………………… 1
Tujuan Penulisan………………………………………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan…………………………………………………………………………………. 11
Saran………………………………………………………………………………………….. 11
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………………….. 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sesempurna atau seideal apapun kurikulum, tanpa diimbangi dengan guru
untuk mengimplementasikannya, maka kurikulum tersebut belum dikatakan
maksimal. Justru keterampilan dasar guru sangat diperlukan. Guru tidak dilahirkan,
tetapi dibentuk terlebih dahulu. Pembentukan performance guru yang baik
diperlukan keterampilan dasar. Keterampilan dasar adalah keterampilan standar
yang harus dimiliki setiap individu yang berprofesi sebagai guru.
Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan keterampilan membuka pelajaran?
Apa saja komponen dalam keterampilan membuka pelajaran?
Apa yang dimaksud dengan keterampilan menutup pelajaran?
Apa saja komponen dalam keterampilan menutup pelajaran?
Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui pengertian keterampilan membuka pelajaran.
Untuk mengetahui komponen keterampilan membuka pelajaran.
Untuk mengetahui pengertian keterampilan menutup pelajaran.
Untuk mengetahui komponen keterampilan menutup pelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Membuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau kegiatan yang dilakukan
oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prakondisi bagi
siswa agar mental maupun perhatiannya terpusat pada bahan yang akan
dipelajarinya sehingga memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar.
(Abdul Majid, 2015:242)
Mengubah gaya mengajar guru. Perhatian dapat timbul dari apresiasi gaya mengajar guru,
seperti posisi atau kegiatan yang berbeda dari biasanya. Misalnya:
Guru bisa berdiri di depan, kemudian berdiri di belakang
Suara yang biasa keras, diubah menjadi suara yang pelan dan bercerita.
Penggunaan alat bantu mengajar atau media pengajaran, seperti gambar, model dan
skema. Selain dapat menarik perhatian, alat bantu mengajar tersebut memungkinkan
terjadinya kaitan antara hal yang telah diketahui dengan hal yang dipelajari.
Pola interaksi yang bervariasi, seperti guru-siswa, siswa-siswa, maupun siswa-guru.
Misalnya:
Jika guru biasa berbicara kepada siswa, maka diubah menjadi siswa yang berbicara
kepada guru, atau dapat juga antara siswa dengan siswa lainnya.
Jika guru biasa melaksanakan pembelajaran dalam bentuk kelompok besar atau kelas,
maka diubah dalam bentuk kelompok kecil atau individual.
Menimbulkan Motivasi
Ada beberapa cara untuk menimbulkan motivasi, diantaranya adalah sebagai berikut:
4
Menimbulkan rasa ingin tahu siswa dapat dilakukan dengan cara melontarkan/
mengemukakan ide yang bertentangan dengan penyelesaian masalah atau kondisi diri
dari kenyataan sehari-hari. Contohnya jika transmigrasi dapat meningkatkan
kemakmuran penduduk, mengapa banyak penduduk di Pulau Jawa tidak mau
transmigrasi.
Memberi Acuan
Memberi acuan merupakan usaha untuk mengemukakan secara spesifik dan
singkat serangkaian alternatif yang memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang
jelas menegnai hal-hal yang harus dipelajari. Untuk itu, cara yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
5
Contohnya memeriksa bahan-bahan tersebut dan tentukan mengapa beberapa
batu dapat digolongkan dalam jenis batu yang mengandung biji besi dan yang lain
tidak.
Mengajukan pertanyaan
Pertanyaan diajukan sebelum memulai penjelasan akan mengarahkan siswa
dalam mengantisipasi isi pelajaran yang akan dipelajari. Contohnya sebelum memutar
film tentang siklus kehidupan nyamuk, guru mengajukan pertanyaan untuk membantu
siswa memahami siklus nyamuk yang digambarkan oleh film tersebut.
Membuat Kaitan
Jika guru mengerjakan materi baru, guru perlu menghubungkan dengan hal
yang telah dibuat siswa atau pengalaman atau minat dan kebutuhannya untuk
mempermudah pemahaman hal-hal yang telah dikenal, pengalaman, minat dan
kebutuhan inilah yang disebut dengan pengait.
Dalam memulai pelajaran, guru meninjau kembali sejauh mana materi sebelumnya telah
dipahami dengan mengajukan pertanyaan atau inti materi pelajaran terdahulu secara
singkat. Setiap saat guru dapat meminta sumbangan pikiran anak didik, hal ini berarti
guru harus memberi penguatan sekaligus membuat kaitan kogntif. Komentar yang
bertujuan kembali pada batas tugas adalah juga merupakan usaha membuat kaitan.
Cara membandingkan atau mempertentangkan dengan pengetahuan baru. Hal ini
dilakukan jika pengetahuan baru erat kaitannya dengan dengan pengetahuan lama.
Contohnya guru bertanya untuk mengetahui pemahaman siswa tentang pengurangan
sebelum mengerjakan pembagian.
Cara menjelaskan konsepnya atau pengertian lebih dahulu sebelum mengerjakan bahan
secara terperinci.
Memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh peserta didik
Mengetahui tingkat pencapaian peserta didik
6
Mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar
Membuat ringkasan atau merangkum inti pelajaran (berlangsung selama proses KBM),
dimaksudkan dengan adanya ringkasan siswa yang tidak memiliki buku atau yang
terlambat bisa mempelajari kembali. Membuat rangkuman bahan pelajaran lebih baik
dilakukan secara tertulis daripada secara lisan.
Dengan melalui beberapa pertanyaan atau setelah membahas bagian-bagian dari satu
topik, anak didik dapat diminta mengungkapkan kembali bahan pelajaran yang baru saja
didiskusikan.
Mengevaluasi (Menilai)
Dalam menutup pelajaran disamping me-review, guru seharusnya juga
melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang baru saja dilakukan. Evaluasi
merupakan alah satu upaya untuk mengetahui apakah siswa sudah mendapatkan
pemahaman yang utuh terhadap konsep yang dijelaskan adalah dengan dilakukannya
evaluasi. Bentuk-bentuk evaluasi dapat dilakukan dengan:
Meminta anak didik mendemonstrasikan keterampilan yang baru saja dipelajari. Misalnya
setelah selesai mengarang puisi, guru dapat meminta siswa untuk membacakannya di
depan kelas
Meminta anak didik mengaplikasikan konsep atau ide yang baru pada situasi lain yang
berbeda.
Meminta anak didik mengekspresikan pendapat sendiri.
Guru dapat meminta komentar tentang keefektifan suatu demonstrasi yang dilakukan
guru atau siswalain
Meminta anak didik mengerjakan soal tertulis, baik objektif maupun subjektif.
Menyatakan masalah yang dibahas. Dalam hal ini guru meminta siswa untuk memberikan
pendapatnya tentang masalah yang baru saja dibahas, baik itu pendapat perorangan
maupun pendapat kelompok.
Memberikan Tindak Lanjut
7
Alternatif yang dapat dilakukan guru dalam mengakhiri pembelajaran adalah
dengan cara memberikan tindak lanjut. Tindak lanjut yaitu upaya meningkatkan
lanjutan terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, dengan maksud untuk
lebih memanfaatkan pemahaman siswa baik berkenaan dengan konsep-konsep dalam
rangka mengaplikasikan pemahaman konsep terhadap pemecahan-pemecahan
masalah praktis.
8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Membuka pelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk
menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian peserta didik agar
terpusat pada hal-hal yang akan dipelajarinya. Komponen dalam membuka pelajaran
yaitu menarik perhatian siswa, menimbulkan motivasi, memberi acuan dan membuat
kaitan.
Menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri
pelajaran atau kegiatan belajar mengajar dengan mengemukakan kembali pokok-pokok
pelajaran. Komponen dalam menutup pelajaran yaitu meninjau
kembali (review), mengevaluasi (menilai) dan memberikan tindak lanjut.
Saran
Hendaknya seorang guru memiliki keterampilan membuka dan menutup
pembelajaran, dan mengetahui serta menerapkan komponen-komponen yang terdapat
dalam komponen tersebut. Hal ini dikarenakan berpengaruh terhadap pencapaian
tujuan pembelajaran.
9
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Saiful B. (2010). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Suatu
Pendekatan Teoretis Psikologis). Jakarta: PT Rineka Cipta.
10