Overtenture Untuk Menunjang Perawatan Prostetik PDF
Overtenture Untuk Menunjang Perawatan Prostetik PDF
MAKALAH
Disusun oleh:
Drg. LISDA DAMAYANTI, Sp. Pros.
NIP: 132206506
BAGIAN PROSTODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2009
DAFTAR ISI
BAB I
PENGANTAR PEMBUATAN OVERDENTURE
A. INDIKASI DAN PERENCANAAN OVERDENTURE ………………………………………………..…………………... 1
I. INDIKASI ……………………………………………………………………………………………………………….. 1
a. Keuntungan, Kerugian dan Indikasi …………………………………………………….……………………….. 1
b. Spektrum Indikasi ………………………………………………………………………………………………….. 2
II. PERENCANAAN ……………………………..……………………………………………………………………….. 3
a. Dasar-dasar ………………………………………………………………………………………………………… 3
b. Proses Perencanaan …………………………………………………………………………………………….... 4
III. KRITERIA EVALUASI ………………………………………………………………………………………………… 5
a. Faktor-faktor Klinis ……………………………………………………………………………………………….... 5
b. Faktor-faktor Non Klinis ………………………………………………………………………………………….... 7
B. PERAWATAN AWAL ………………………………………………………………………………………………………. 7
I. PROSEDUR PERIODONTAL ……………..………………………………………………………………………… 7
a. Perawatan Awal ……………………………………………………………………………………………………. 7
b. Pembedahan Periodontal …………………………………………………………………………………………. 9
c. Konsekuensi dari Persiapan Periodontal yang Tidak Sempurna …………………………………………….. 10
II. PROSEDUR PROSTETIK TAHAP AWAL ……………………..…………………………………………………… 11
a. Perubahan Awal Menjadi Overdenture Provisional ……………………………………………………………. 12
b. Modifikasi Gigi Tiruan Sebagian yang Sudah Ada ……………………………………………………………... 12
c. Perawatan Awal Prostetik ……………………………………………………………………………………….... 14
d. Tindakan Diagnostik Fungsional …………………………………………………………………………………. 15
III. PROSEDUR BEDAH ……………………………………………………..…………………………………………… 17
IV. PROSEDUR ENDODONTIK …………………………………………………………………………………………. 18
BAB II
PILIHAN DISAIN DAN KEMUNGKINAN DUKUNGAN UNTUK OVERDENTURE
A. PILIHAN DISAIN ……………………………………………………………………………………………………………. 20
Konsep overdenture meliputi sejumlah kemungkinan pemecahan untuk pasien-pasien dengan kehilangan
hampir seluruh giginya. Dukungan biasanya diperoleh dari jaringan periodontal dan mukosa serta bentuk luarnya mirip
dengan gigi tiruan lengkap.
Di Inggris disebut “overdentures” dan di Jerman disebut “Prothesenhybrid”. Kedua istilah ini menggambarkan
gigi tiruan lengkap dengan sebagian didukung oleh gigi asli, istilah yang pertama menggambarkan penutupan di bagian
luar, sementara istilah yang kedua menunjukkan konstruksi dua bentuk. Semuanya menunjukkan konsep yang penting.
Ide untuk meninggalkan sisa akar gigi di rahang dan membuat gigi tiruan di atasnya telah dikenal lebih dari
seratus tahun. Tujuannya adalah untuk menghambat atau mencegah resorpsi linggir tersisa yang tidak dapat dihindari
selalu mengikuti setelah pencabutan gigi. Overdenture lebih unggul daripada gigi tiruan konvensional dalam kemampuan
menggigit, efisiensi pengunyahan dan penerimaan daya yang berbeda. Proprioseptik melalui reseptor periodontal
memegang peranan penting dalam fungsi neuromuskular.
1
b. Spektrum Indikasi
Spektrum indikasi untuk overdenture meliputi perawatan jangka pendek dalam persiapan untuk gigi tiruan
lengkap sampai perawatan definitif jangka panjang. Klasifikasi dapat dibuat berdasarkan berapa lama protesa
diperkirakan akan digunakan:
• Overdenture immediate
• Overdenture transitional
• Overdenture definitive
Jenis overdenture yang dibuat di atas ditentukan oleh seberapa jauh prognosa bagi gigi yang tersisa.
(Keterangan Gambar: 1, 2, 3)
STRUKTUR UTAMA DARI………………………………………………
2
II. PERENCANAAN
a. Dasar-dasar
Dasar-dasar dari setiap perencanaan prostetik adalah pemeriksaan klinis dan radiologis yang menyeluruh serta
diagnosa seperti yang telah digambarkan pada bagian gigi tirruan lengkap. Bagi perawatan overdenture, evaluasi dan
perhatian yang cermat juga harus diberikan kepada kesehatan gigi yang tersisa, jaringan periodontal, tes vitalitas dan
radiografis. Riwayat kesehatan umum juga sangat penting. Seringkali faktor-faktor non klinis (status sosial, keuangan,
harapan dan kebutuhannya, kemampuan dan keinginan untuk bekerja sama) lebih menentukan daripada keadaan klinik.
(Keterangan Gambar: 4, 5)
4. Radiografik panoramik
Radiografik panoramik memberikan pandangan yang sangat baik bagi rencana perawatan. Film intra oral dari tiap
gigi sangat diperlukan untuk mengevaluasi secara terperinci.
5. Kartu pemeriksaan
Semua hasil pemeriksaan klinis dicatat pada kartu pemeriksaan. Diantaranya adalah kegoyangan gigi, kedalaman
poket, perlekatan gusi, keadaaan inflamsi dari tepi gusi dan indeks plak sebagai parameter dari kondisi periodontal
ditambah vitalitas gigi dan kondisi jaringan keras gigi (karies dan erosi servik).
3
b. Proses Perencanaan
Rencana perawatan pada tahap pertama gigi-gigi yang dapat dipertahankan diidentifikasi, pada tahap kedua
keperluan untuk retensinya ditentukan. Hanya pada tahap lanjut rencana protesa definitif dan pembuatan disainnya
dibuat.
(Keterangan Gambar: 6)
PROSES PERENCANAAN DAN RANGKAIAN PERAWATAN
6. Perencanaan tahap 1
Mengidentifikasi gigi yang masih dapat dipertahankan dan tidak ada harapan. Tahap ini dilakukan secara cermat
dengan melakukan identifikasi pada indikasi-indikasi.
Perencanaan tahap 2
Menetapkan manfaat dan atau perlunya mempertahankan pada gigi-gigi yang dapat dipertahankan. Berdasarkan
hasil ini, pilihan perawatan disampaikan dan didiskusikan dengan pasien. Selanjutnya menyusun rencana
sementara dan menyampaikan terapi awal yang diperlukan.
4
Perencanaan tahap 3
Menetapkan rencana perawatan tetap berdasarkan jumlah gigi penyangga dan tipe konstruksi. Hal ini hanya dapat
dilakukan setelah reevaluasi intensif rencana sementara berdasarkan kondisi yang ada pada akhir perawatan
awal. Keputusan akhir mengenai detil konstruksi tidak dibuat hingga sesudah uji coba akhir pada gigi tiruan
percobaan.
A. Keputusan evaluasi negatif: tanpa overdenture
B. Keputusan evaluasi positif: rencana perawatan sementara
C. Keputusan evaluasi kembali negatif sementara: perawatan awal lebih lanjut
D. Keputusan evaluasi kembali negatif tetap: perawatan dengan overdenture
E. Keputusan evaluasi kembali positif tetap: rencana perawatan tetap
5
8. Manfaat mempertahankan gigi lawan kebutuhan mempertahankan gigi
Tidak ada manfaat mempertahankan gigi 32 karena nilai strategisnya rendah. Upaya dilakukan untuk merawat dan
mempertahankan gigi 43 sebab tanpa gigi tersebut dukungan hanya pada satu sisi dan asimetri. Gigi tiruan
sebagian yang ada disesuaikan atau dirubah menjadi overdenture sementara sesudah pemotongan mahkota
kaninus.
6
b. Faktor-faktor Non Klinis
Hasil-hasil dari evaluasi klinis harus dipertimbangkan dengan faktor non klinis agar terbentuk keputusan yang
menyeluruh. Faktor non klinis memegang peranan penting yang menentukan dalam pembuatan rencana perawatan
yang menyeluruh.
Faktor-faktor non klinis yang terutama di antaranya adalah keinginan, harapan dan kebutuhan pasien.
Disamping itu perlu dipertimbangkan faktor lainnya yang berperan sebagai parameter seperti sikap pasien terhadap
situasinya, status keuangan, status sosial (psikologi), kondisi kesehatan umum dan kemampuan bekerja sama.
B. PERAWATAN AWAL
Sebelum pasien ditangani dengan suatu overdenture, biasanya diperlukan suatu kondisi jaringan melalui suatu
tahap persiapan yang meliputi prosedur periodontal, prostetik, bedah dan endodontik. Tindakan-tindakan tersebut adalah
penting karena akan memberikan kontribusi terhadap kesehatan dan perawatan dari periodontal di sekitar gigi
penyangga.
I. PROSEDUR PERIODONTAL
Perawatan periodontal awal merupakan bagian terpenting dari keseluruhan tahap persiapan. Pada tahap ini
perawatan periodontal dibagi menjadi tahap-tahap sebagai berikut:
• Terapi awal
• Terapi bedah
Terapi awal (tahap higienis) ditujukan pada penyebab terjadinya penyakit dengan cara pengangkatan plak
supragingiva dan mikroflora subgingiva yaitu dengan maksud mengurangi inflamsi dan mempercepat penyembuhan
luka.
Setelah terapi awal dilaksanakan, pasien dievaluasi ulang ulang untuk menilai kemauan dan kemampuannya
dalam bekerjasama dan untuk mengevaluasi kondisi dari jaringan. Kondisi jaringan yang tidak sehat dan kebersihan
mulut yang tidak baik memprediksikan hasil yang buruk untuk jangka panjang. Pada keadaan demikian prosedur bedah
tidak layak dilakukan. Pada setiap kasus, perawatan periodontal harus dilakukan sebelum preparasi akar gigi
penyangga.
a. Perawatan Awal
Perawatan awal meliputi langkah-langkah untuk menghasilkan lingkungan mulut yang lebih bersih melalui
profilaksis gigi geligi, scaling dan root planing, ekskavasi karies dan penempatan tumpatan sementara (terutama karies
servikal), penghilangan iritasi gusi yang iatrogenik, eliminasi adanya trauma yang disebabkan gigi tiruan yang tidak baik
dan instruksi prosedur oral higienis. Setelah plak penyebab gingivitis dapat diatasi, permukaan akar subgingival
dibersihkan dan dipoles pada skaling dan root planing yang dalam. Epitel saku gusi dan jaringan penghubung
subepitelial yang sudah terinfiltrasi diangkat melalui kuretase jaringan lunak secara tertutup. Setelah itu hasil dari
langkah-langkah perawatan terdahulu dievaluasi.
7
(Keterangan Gambar: 11, 12, 13)
PERAWATAN AWAL
8
b. Pembedahan Periodontal
Setelah tercapai kerjasama yang baik dari pasien dan plak kontrol yang baik, barulah pembedahan periodontal
yang diperlukan dapat dilaksanakan. Prosedurnya meliputi:
• Root planing dengan pandangan langsung.
• Bedah pengurangan poket periodontal dengan cara gingivektomi dan atau prosedur flap.
• Bedah pemanjangan mahkota.
• Memperluas perlekatan gusi melalui bedah mukogingiva.
Bila karies akar meluas sampai di bawah tulang, maka mahkota klinis harus diperpanjang melalui pembedahan
agar akar dapat dipertahankan dan dipergunakan sebagai gigi penyangga pada overdenture.
9
16. Graft free gingiva
Bila daerah attached gingiva tidak mencukupi di bagian bukal dan lingual, maka dilakukan graft free gingiva.
Kanan : kondisi sesudah 4 minggu pembedahan.
17. Perdarahan
Peningkatan inflamasi gusi di sekitar gigi penyangga
sampai terjadinya perdarahan, membuat pencetakan
akan lebih sulit dilakukan.
10
18. Resesi gusi
Dengan kondisi yang menguntungkan, jaringan rusak
yang terinflamasi selama preparasi gigi secara perlahan
akan membaik dan resesi gusi pun muncul. Hasil
kondisi periodontal akan lebih baik dari sebelumnya.
11
a. Perubahan Awal Menjadi Overdenture Provisional
Jaringan periodontal dari gigi-gigi yang tersisa seringkali ditemukan terluka akibat cangkolan, lingual konektor
dan bagian gigi tiruan sebagian yang tidak terdukung. Hanya sebagian kecil saja dari bagian gigi tiruan ini yang dapat
dimodifikasi sehingga tidak menyebabkan trauma lebih lanjut terhadap jaringan pendukung gigi tiruan.
Seringkali masalah-masalah seperti ini berhasil diatasi dengan cara perubahan awal dari gigi tiruan sebagian
menjadi overdenture sementara yaitu dengan cara menghilangkan komponen-komponen gigi tiruan yang
membahayakan. Terapi periodontal dan profilaksis dari gigi-gigi penyangga yang nantinya diharapkan untuk pembuatan
overdenture akan menjadi titik awal keberhasilan daripada bila trauma akibat tidak pasnya suatu gigi tiruan terus
berlanjut.
12
pada mukosa. Penampilan yang sama dapat juga disebabkan oleh oklusi yang tidak tepat atau akibat toksin kimia akibat
akumulasi plak pada bagian anatomis gigi tiruan.
Mukosa mulut dapat dipelihara dengan memperbaiki tepi landasan dan relining sementara gigi tiruan. Relining
menghilangkan iritasi mekanis dan kimia untuk waktu tertentu. Perbaikan oklusi yang mungkin melibatkan pembuatan
hubungan maksila-mandibula yang baru akan mendukung tindakan ini. Seringkali hal ini dapat memperbaiki keadaan
neuromuskular terutama ketika perbaikan dimensi vertikal yang terlalu rendah dilakukan pada saat bersamaan.
13
25. Protesa yang telah dikoreksi
Overdenture transisi imediat tidak dibuat. Setelah gigi 12, 14, 21 dan 45 dicabut, GT direline dan gigi yang hilang
diganti. Cangkolan ditambahkan pada gigi 13, 23, 33, 35, 37 dan 43 sehingga dukungan protesa dari gigi.
Dimensi vertikal diperbaiki dan trauma oklusal dihilangkan.
14
27. Situasi klinis
Terdapat protrusif pada gigi insisif RA.
15
(Keterangan Gambar: 29, 30, 31)
PENINGGIAN DIMENSI VERTIKAL
16
III. PROSEDUR BEDAH
Urutan prosedur bedah yang mungkin diperlukan dalam mempersiapkan pasien untuk memakai overdenture
meliputi hampir seluruh tindakan dari bedah mulut. Hasil foto rontgen dari lebih kurang 25 % kasus menunjukkan temuan
yang memerlukan tindakan bedah seperti halnya fraktur ujung akar gigi, gigi impaksi, kista dan kelainan lain di dalam
atau di atas tulang.
Prosedur bedah yang paling sering dilakukan adalah pencabutan gigi yang tidak bisa diharapkan lagi. Bila
pencabutan dilakukan manfaatnya harus diambil untuk meningkatkan kondisi periodontal dari gigi-gigi tetangganya yang
diselamatkan yaitu dengan cara skaling terbuka atau tertutup, irisan eksisi atau flap.
Kemampuan dari linggir alveolar untuk mendukung gigi tiruan dapat juga dilakukan dengan cara mengeksisi
papila interdental kemudian dengan cermat mengadaptasikan ujung-ujung dari luka dan menjahitnya dengan rapi.
Koreksi bedah prostetik dari jaringan lunak seperti halnya eksisi fibroma, frenektomi labial dan bukal dan memperdalam
vestibulum seringkali diperlukan dalam mempersiapkan linggir dengan kehilangan sebagian gigi untuk menerima suatu
overdenture.
Setiap intervensi bedah menghasilkan beberapa resorpsi tulang lokal dan pengerutan mukosa. Untuk alasan
ini, maka pembedahan harus direncanakan sejak awal paling tidak tiga atau empat bulan sebelum protesa definitif.
17
IV. PROSEDUR ENDODONTIK
Terdapat persentase yang tinggi bagi gigi penyangga untuk overdenture yang akan memerlukan perawatan
endodontik. Pada kasus-kasus lain, perawatan endodontik diperlukan karena gigi akan diperpendek sampai hampir
setinggi gusi atau karena bagian dari saluran akar akan memerlukan suatu pasak atau sekrup atau karena gigi nonvital
dan tidak terdapat pengisian saluran akar atau pengisian tidak sempurna.
Guttaperca point digunakan dengan suatu sealer saluran akar yang menambah kepastian penutupan lengkap
dari saluran, akan tetapi hal-hal berikut harus diperhatikan:
• Saat saluran diekskavasi untuk membentuk suatu ruang, maka guttaperca tidak boleh seluruhnya diangkat.
• Perhatian khusus harus dilakukan saat preparasi ruang untuk pasak didekat apeks untuk memastikan bahwa
tidak terjadi pendorongan guttaperca ke apeks.
Aturannya perawatan endodontik dilakukan baik sebelum atau bersamaan dengan perawatan periodontal yang
diperlukan.
38. Gambaran radiografi preoperatif 39. Penentuan panjang kerja secara radiografi
Dengan menempatkan alat untuk mencegah
overinstrumen dan terlalu lebarnya saluran akar.
18
40. Pengisian saluran akar
Pengisian saluran akar dicek dengan radiografi
postoperatif.
19
BAB II
Ada bermacam-macam pilihan yang tersedia bagi dokter gigi untuk dukungan dan retensi overdenture.
Disamping disain-disain yang lebih kompleks dan mahal ada juga cara-cara yang sederhana dengan biaya yang tidak
terlalu membebani pasien. Hal ini juga berlaku untuk kasus-kasus dengan prognosis yang kurang menguntungkan.
Semua unsur pendukung untuk overdenture seluruhnya tertutup oleh protesa lepasan oleh karena itu tidak terlihat. Jenis
dan kompleksnya disain dan jenis perawatan yang dibutuhkan oleh gigi penyanggga sangat dipengaruhi oleh biaya.
A. PILIHAN DISAIN
Bagaimana gigi yang tersisa dan akar dirawat dan digabungkan kedalam konstruksi tergantung pada jenis
disain yang dipilih. Akar-akar gigi dapat hanya berfungsi sebagai pendukung gigi tiruan atau memberikan dukungan
maupun retensi untuk overdenture. Sarana-sarana pendukung dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
• Elemen Pendukung (non retentif)
- Akar yang ditutup dengan amalgam, komposit atau semen glass ionomer
- Koping emas pada akar tanpa ikatan
• Perlekatan retentif
- Perlekatan tunggal
- Perlekatan disatukan secara langsung pada saluran akar tanpa koping
- Perlekatan dikombinasikan dengan koping
- Perlekatan batang
- Perlekatan teleskop
Bila prognosis jangka panjang untuk overdenture diragukan, maka lebih baik mempertahankan akar-akar yang
ada dibawah gigi tiruan sementara untuk diobservasi. Dengan cara ini sejumlah fleksibilitas pada konstruksi disain akhir
dipertahankan. Jika retensi cukup dan pasien dapat beradaptasi dengan baik terhadap gigi tiruan bahkan tanpa adanya
kaitan, akar-akar gigi masih dapat diekstraksi sebelum perawatan prostetik yang tetap.
B. ELEMEN-ELEMEN PENDUKUNG
Unsur-unsur pendukung overdenture adalah semua yang berperan menyalurkan daya kunyah ke periodontium.
Metoda yang paling sederhana dan murah untuk menambah dukungan pada overdenture dari gigi-gigi tersisa adalah
menutup akar-akar yang telah dirawat endodontik dengan amalgam, komposit atau semen glass ionomer. Satu
prasyarat untuk retensi jangka panjang dari akar-akar dibawah landasan gigi tiruan adalah perawatan yang sangat
cermat dari struktur rongga mulut dan protesa. Plak kontrol dapat dicapai melalui aplikasi topikal dari agen penghambat
plak seperti fluoride dan klorheksidin.
Akar-akar gigi yang hanya berperan sebagai unsur pendukung seringkali ditutup oleh koping emas pelindung
untuk mencegah karies. Jika gigi penyangga telah dipendekkan sampai setinggi gusi, koping harus dihubungkan ke
saluran akar oleh sebuah post atau sebuah inlay sentral. Jika gigi yang telah dipreparasi berada pada beberapa
milimeter diatas puncak linggir, koping emas tidak memerlukan tambahan retensi dari pasak. Pada pasien usia lanjut
pulpa telah menyusut sehingga gigi dapat dipendekan tanpa devitalisasi.
Koping akar berbentuk kubah juga dapat dipertimbangkan bila ruangan yang tersedia tidak cukup untuk kaitan
dan tambahan retensi gigi tiruan sama sekali tidak diperlukan.
Mempertahankan akar gigi pada tempatnya sebagai unsur pendukung membantu mempertahankan kontur
linggir sehingga penampilan gigi tiruan jauh lebih baik. Unsur pendukung seperti itu dapat menciptakan stabilitas yang
lebih baik untuk protesa dengan menambah permukaan dukungan periodontal. Unsur pendukung tersebut tidak
memperlihatkan seberapa banyak unsur pendukung menonjol diatas gusi, unsur pendukung menonjol diatas gusi, unsur
20
pendukung mengalami sedikit atau tanpa dya memotong. Untuk alasan inilah akar dengan keterlibatan periodontal yang
beratpun dapat berguna untuk jangka panjang sebagai unsur pendukung dengan syarat akar tersebut telah mendapat
perawatan periodontal yang tepat.
42. Koping akar emas dengan post untuk menahan gaya horisontal
21
44. Peningkatan dukungan permukaan periodontal
Dapat dikombinasikan dengan elemen retentif. Akar sentral kanan RA didukung oleh elemen non retentif dan
dihubungkan dengan ikatan retentif pada dua akar untuk meningkatkan dukungan periodontal. Hal ini bertindak
sebagai indirect retainer dan mencegah pergerakan tipping pada GT RA terhadap gaya menggigit.
C. KAITAN-KAITAN RETENTIF
I. PRINSIP-PRINSIP PEMBUATAN
Kaitan retentif untuk overdentureterdiri dari dua bagian yang terpisah, bagian male dan female. Mayoritas
disebut kaitan tersembunyi bagian male dilekatkan ke gigi penyangga sebagai unsur primer sementara bagian female
tertanam pada landasan gigi tiruan sebagai unsur sekunder.
Kebanyakan kaitan tersembunyi dibuat pabrik. Kaitan ini lebih murah dari kaitan yang dibuat oleh tekniker gigi
seperti milled bar dan teleskop. Lagipula unsur sekundernya lebih mudah diaktivasi dan penggantiannya tidak mahal.
II. FUNGSI-FUNGSI
Pada dasarnya kaitan overdenture yang tersembunyi mempunyai fungsi yang sama sebagai cangkolan pada
gigi tiruan sebagian, yaitu:
• Menahan protesa terhadap gaya-gaya yang cenderung melepaskannya.
• Memberi dukungan periodontal untuk protesa.
• Menyalurkan daya otot-otot pengunyahan dari protesa ke periodonsium sedekat mungkin dengan jurusan
aksial.
• Mendistribusikan gaya-gaya memotong.
• Menstabilkan atau menngikat gigi penyangga.
22
menyalurkan gaya menggesek ke akar. Pada saat ini perlekatan magnet tidak dapat direkomendasikan secara umum
karena daya tahan terhadap korosi yang rendah.
23
(Keterangan Gambar: 46)
24
Terdapat batasan indikasi untuk perlekatan resilien misalnya gigi yang tersisa secara topografik tidak
menguntungkan penyusunan dan kompresibilitas jaringan lunak tinggi. Pada salah satu situasi ini overdenture harus
sering diperiksa setelah penempatan sehingga setiap pergerakan gigi tiruan yang akan membahayakan gigi
penyangga/kedudukan gigi tiruan dapat dihilangkan segera melalui pengukuran-pengukuran yang tepat, seperti relining
landasan/mengganti bagian female dari kaitan.
25
49. Konektor batang untuk penjangkar kaku
Semua jenis batang friksi dapat digunakan untuk menahan gigi tiruan pada tempatnya, mencegah tipping dan
pecahnya gigi penyangga dan pada saat yang sama sebagai splint gigi-gigi sandaran.
26
E. KAITAN TUNGGAL LAWAN KONEKTOR BATANG
Penyangga overdenture dibiarkan terpisah atau dihubungkan oleh batang tergantung pada jumlah, distribusi
dan keadaan periodontal dari akar yang tersisa.
27
Indikasi kaitan tunggal:
• Hanya satu gigi yang tersisa.
• Gigi penyangga berada pada posisi diagonal.
• Jarak yang terlalu panjang untuk dijembatani oleh batang.
• Ruang di atas linggir sisa untuk penempatan kaitan tidak mencukupi. Pada kasus seperti ini penempatan
batang seringkali menyebabkan bagian landasan anterior gigi tiruan terletak terlalu jauh ke lingual dan
melewati batas ruang lidah.
• Lengkung yang berbentuk V di depan. Pada keadaan ini batang yang diproduksi pabrik tidak sama dengan
retainer individual, seringkali membatasi ruang untuk lidah pada arah labiolingual yang menyebabkan
gangguan bicara dan pengunyahan. Umumnya kaitan tunggal lebih mudah dibersihkan daripada konektor
batang.
28
56. Perluasan dukungan periodontal
Stabilitas GT dapat ditingkatkan dengan pemasangan batang pada koping akar. Karena kuatnya ungkitan bagian
cantilever bar ke koping, maka penjangkar dowel harus panjang dan kuat.
29