Anda di halaman 1dari 17

Mata Kuliah:PANCASILA

MODUL BAHAN AJAR


LANDASAN DAN TUJUAN
PENDIDIKAN PANCASILA

PENYUSUSUN
SURATNO, S.PD, M.SI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI


MEDAN
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D-IV KEBIDANAN
TAHUN 2015/2016

1
Mata Kuliah:PANCASILA

DAFTAR ISI
Daftar Pustaka ........................................................... ............... i

(deskripsi materi, relevansi,tujuanKD dan petunjuk belajar) ………. 1

L a n d a s a n d a n Tu j u a n P e n d i d i k a n P a n c a s i l a
Pengantar..........................................................................
Indikator ............................................. .............................
Uraian materi…………………………………………………………..
Latihan .................................................... .......................
Rangkuman ............................................. .........................
Te s F o m a t i f . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
K u n c i J a w a b a n Te s F o r m a t i f . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Senarai/Glosarium ................................................... ...............
Daftar Pustaka .................................................... ..................
Riwayat Penulis ...................................................... ..................

2
Mata Kuliah:PANCASILA

MODUL 1

LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN


PANCASILA

PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar

DESKRIPSI SINGKAT
odul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mampu
memberikan penjelasan dan mampu memberi penjelasan tentang landasan dan tujuan
pendidikan pancasila.

RELEVANSI
Materi dalam modul ini berkaitan dengan materi mata kuliah Kewarganegaraan.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah menyelesaikan modul ini diharapkan mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan
pengertian landasan dan tujuan pendidikan Pancasila.

 PETUNJUK BELAJAR

1. Bacalah uraian dan contoh pada kegiatan belajar secara detail. Tujuan untuk
mengetahui pokok-pokok pikiran yang diuraikan dalam kegiatan belajar ini.
2. Setelah anda mengetahui garis besar pokok-pokok pikiran dalam materi uraian
ini,baca sekali lagi secara lebih cermat.Membaca secara cermat bertujuan untuk
mengetahui pokok-pokok pikiran dari setiap sub pokok bahasan
3. Untuk memudahkan anda mencari kembali hal-hal penting seperti prinsip dan
konsep essensial, beri tanda pada konsep dan prinsip penting. Kemudian anda cari
hubungan antara konsep tersebut,sehingga anda memiliki konsep

3
Mata Kuliah:PANCASILA

4. Bila anda merasa belom yakin dalam membaca uraian pada kegiatan belajar
ini,ulangi lagi membaca materi kegiatan belajar sekali lagi

5. Pelajari cara menyelesaikan soal pada contoh-contoh soal yang diberikan pada
kegiatan belajar ini,caranya adlah sebagiai berikut ini :
a. Baca soal yang anda kerjakan
b. Analisis materi dalam soal ini dengan menuliskan apa-apa saja yang diketahui
dalam soal ini
c. Cari permasalahan atau pertanyaan dari soal tersebut
d. Buat kerangka rencan penyelesaian soal tersebut dengan menukiskan konsep
yang diperlukan dan cari hubungan antarkonsep tersebut
e. Tuliskan hasil jawaban anda pada akhir penyelesaian soal

6. Setelah anda membaca , mempelajari dan berlatih materi uraian pada kegiatan
belajar pada modul ini, coba selesaikan soal-soal pada tes formatif yang tertulis
pada bagian akhir modul ini tanpa melihat kunci jawaban.

4
Mata Kuliah:PANCASILA

L A N D A S A N D A N T U J U A N P E N D I D I K A N PA N C A S I L A

PENGANTAR

Pancasila merupakan dasar dari negara Republik Indonesia, yang secara resmi
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, diundangkan dalam Berita Republik
Indonesia tahun II No.7 bersamaan dengan batang tubuh UUD 1945.
Dalam sejarahnya, eksistensi Pancasila sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia
mengalami berbagai macam interpretasi dan manipulasi politik dengan kata lain, dalam
kedudukan yang seperti ini Pancasila tidak lagi diletakkan sebagai dasar filsafat serta
pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia melainkan direduksi, dibatasi dan dimanipulasi
demi kepentingan politik penguasa pada saat itu. Berdasarkan kenyataan tersebut gerakan
reformasi berupaya untuk mengembalikan kedudukan dan fungsi Pancasila yaitu sebagai
dasar negara Republik Indonesia, yang dalam hal ini direalisasikan melalui Ketetapan MPR
No. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan P-4 dan sekaligus juga pencabutan Pancasila
sebagai satu-satunya asas bagi Orsospol di Indonesia. Ketetapan tersebut sekaligus juga
mencabut mandat MPR yang diberikan kepada Presiden atas kewenangan untuk
membudayakan Pancasila melalui P-4 dan asas tunggal Pancasila. Monopoli Pancasila demi
kepentingan kekuasaan oleh penguasa inilah yang harus segera diakhiri, kemudian dunia
pendidikan tinggi memiliki tugas untuk mengkaji dan memberikan pengetahuan kepada
semua mahasiswa untuk benar-benar mampu memahami Pancasila secara ilmiah dan obyektif.
Pandangan sinis serta upaya melemahkan ideologi Pancasila berakibat fatal yaitu melemahkan
kepercayaan rakyat yang akhirnya mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, contoh:
kekacauan di Aceh,Kalimantan, Sulawesi, Ambon , Papua, dll. Berdasarkan alasan tersebut,
maka tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara untuk selalu mengkaji dan
mengembangkan Pancasila setingkat dengan idelogi/paham yang ada seperti Liberalisme,
Komunisme, Sosialisme. Diharapkan hal tersebut dapat sebagai pembekalan kepada
mahasiswa diindonesia agar dapat memupukkan nilai-nilai sikap dan kepribadian diandalkan
kepada pendidikan pancasila.

5
Mata Kuliah:PANCASILA

INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian landasan dan tujuan
pendidikan Pancasila.
2. Mahasiswa mampu memahami landasan dan tujuan pendidikan
Pancasila
3. Mahasiswa mampu menganalisa landasan dan tujuan pendidikan pancasila.

6
Mata Kuliah:PANCASILA

URAIAN MATERI

LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA

Landasan pendidikan Pancasila terdiri dari 4 landasan pendidikan, yaitu landasan


historis, landasan kultural, landasan yuridis, dan landasan filosofis.
Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing landasan pendidikan Pancasila:

(1) Landasan historis bangsa Indonesia terbentuk dengan melalui proses yang begitu
panjang mulai dari jaman kerajaaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit, hingga datangnya
para penjajah ke nusantara. Bangsa Indonesia memiliki berbagai nilai-nilai
kebudayaan, adat istiadat serta nilai-nilai agama yang secara historis suah melekat
kepada bangsa Indonesia, sehingga dengan demikian bangsa Indonesia berjuang
agar dapat menemukan jati diri sebagai suatu bangsa yang merdeka dan memiliki
prinsip dalam pandangan hidup serta filsafat hidup yang tersimpul pada cirri khas
dan karakter bangsa yang membedakannya dengan bangsa lain. Bangssa Indonesia
juga harus memiliki visi serta misi yang kuat (nasionalisme) agar tidak terombang-
ambing ditengah masyarakat internasional yang dilaksanakan atas kesadaran
berbangsa yang bertumpu pada sejarah bangsa.
(2) Landasan Kultural Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada suatu asas kultural yang dimiliki
dan telah melekat pada diri bangsa itu sendiri. Nilai-nilai kenegaraan dan
kemasyarakatan yang terkandung dalam sila-sila Pancasila bukanlah merupakan
suatu hasil konseptual dari seseorang saja, melainkan merupakan suatu hasil karya
bangsa Indonesia sendiri yang diangkat dari nilai-nilai kultural yang dimiliki
melalui berbagai proses refleksi filosofi para pendiri Negara seperti Soekarno, M.
Yamin, M. Hatta, Soepomo, serta para tokoh pendiri Negara lainnya. Oleh karena
itu sangat penting bagi para penerus bangsa agar mampu meneruskan tanggung
jawab dalam melestarikan serta mengembangkan bangsa agar menjadi suatu
bangsa yang lebih maju lagi sesuai dengan tuntutan jaman.
(3) Landasan yuridis (hukum) perkuliahan Pendidikan Pancasila di pendidikan tinggi
tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 mengenai system Pendidikan Nasional,

7
Mata Kuliah:PANCASILA

dimana pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa system pendidikan nasional


berdasarkan Pancasila yang artinya bahwa pancasila merupakan sumber hukum
pendidikan nasional. Pada UU No. 2 tahun 1989 mengenai Sistem Pendidikan
Nasional, pasal 39 menyatakan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang
pendidikan wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan.
Berdasarkan SK Mendiknas RI, No.232/U/2000, mengenai Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa,
dengan pasal 10 ayat 1 dijelaskan bahwa kelompok mata kuliah pendidikan
kewarganegaraan wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi, yang terdiri
atas Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan.
Penyelenggaraan pendidikan pancasila di Perguruan Tinggi lebih penting lagi karena
Perguruan Tinggi sebagai agen perubahan yang melahirkan intelektual-intelektual
muda yang kelak akan menjadi tenaga inti pembangunan dan pemegang estafet
kepemimpinan bangsa dalam setiap strata lembaga dan badan-badan negara, lembaga-
lembaga daerah, lembaga-lembaga infrastruktur politik dan sosial kemasyarakatan,
lembaga-lembaga bisnis, dan lainnya. Sebagai pelakasanaan dari SK tersebut, Dirjen
Pendididkan Tinggi mengeluarkan Surat Keputusan No.38/DIKTI/Kep/2002,
mengenai Rambu-rambu Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
(MPK). Pada pasal 3 dijelaskan bahwa kompetensi kelompok mata kuliah MPK
bertujuan menguasai kemampuan berfikir, bersikap rasional dan dinamis,
berpandangan luas sebagai manusia intelektual. Rambu-rambu mata kuliah MPK
Pancasila terdiri atas segi historis, filosofis, ketatanegaraan, kehidupan berbangsa dan
bernegara serta etika politik. Pengembangan tersebut diharapan agar mahasiswa
mampu mengambil sikap sesuai dengan hati nuraninya, mampu mengenali masalah
hidup terutama masalah yang terdapat pada kehidupan rakyat, mengenali perubahan
serta mampu memaknai peristiwa sejarah, nilai-nilai budaya demi terciptanya suatu
persatuan bangsa.
(4) Landasan Filosofis Pancasiala merupakan dasar filsafat negara dan pandangan
filosofis bangsa Indonesia, oleh karna itu sudah mejadi suatu keharusan moral bagi
anak bangsa untuk secara konsisten merealisasikannya dalam setiap aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Syarat mutlak suatu negara
adalah dengan adanya persatuan yang terwujudkan sebagai rakyat (unsur pokok
negara), dengan demikian rakyat merupakan dasar ontologis demokrasi karena
rakyat merupakan asal mula terbentuknya dan kekuasaan suatu negara. Setiap

8
Mata Kuliah:PANCASILA

aspek penyelanggaraan Negara harus bersumber pada nilai-nilai pancasila


termasuk sistem peraturan perundang-undangan Indonesia. Oleh sebab itu dalam
perealisasian kenegaraan termasuk dalam suatu proses reformasi dewasa ini
merupakan suatu keharusan bahwa Pancasila merupakan sumber nilai dalam
pelaksanaan kenegaraan, baik dalam pembangunan nasional, ekonomi, politik,
hokum, sosial budaya, maupun pertahanan keamanan. Rumusan tentang pancasila
tidak muncul dari sekedar pemikiran logis-rasional, tetapi digali dari akar budaya
masyarakat bangsa Indonesia sendiri. Oleh karena itulah pancasila disebut
mengandung nilai-nilai dasar filsafat (philosophische gronslag), merupakan jiwa
bangsa (volksgeist) atau jati diri bangsa (innerself of nation), dan menjadi cara
hidup (way of life) bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Pendidikan pancasila
perlu karna dengan cara itulah karakter bangsa dapat dilestarikan, terpelihara dari
ancaman gelombang globalisasi yang semakin besar.

TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

Pada UU No. 2 tahun 1989 mengenai system Pendidikan Nasional dan juga termuat
dalamSK Dirjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep/2001, menjelaskan bahwa tujuan Pendidikan
Pancasila mengarahkan perhatian pada morall yang diharapkan terwujud dalam setiap
kehidupan sehari-hari, yaitu :Beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, disini
maksudnya ialah perilaku yang memancarkan iman serta taqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dalam masyarakat yang terdiri atas golongan agama, kebudayaan serta beraneka ragam
kepentingan melalui sikap dan perilaku sebagai berikut: Memiliki kemampuan untuk
mengambil sikap yang bertanggung jawab sesuai hati nuraninya. Memiliki kemampuan untuk
mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta berbagai cara dalam mengatasi permaslahan
tersebut. Mengenali kemampuan untuk memaknai setaip perubahan-perubahan dan setiap
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.Memiliki kemampuan dalam memaknai
setiap peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia.
Berkemanusiaan yang adil dan beradab Mendukung persatuan bangsa
Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan
individu/golongan, sehingga perbedaan pemikiran diarahkan pada suatu perilaku yang
mendukung upaya demi terwujudnya ssuatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan social dalam masyarakat.
Melalui pendidikan pancasila diharapkan warga Negara Indonesia dapat mampu memahami,
menganalisa dan menjawab (menyelesaikan) setiap permasalahan yang tengah dihadapi oleh

9
Mata Kuliah:PANCASILA

bangsanya secara berkesinambungan dan koonsisten dengan cita-cita serta tujuan nasional
dalam Pembukaan UUD 1945.

PANCASILA SECARA ILMIAH


Pancasila termasuk dalam filsafat Pancasila sebagai suatu kajian ilmiah harus
memenuhi syarat ilmiah seperti yang telah dikemukakan oleh Ir. Poedjowijanto dalam
bukunya “Tahu dan Pengetahuan” yang mencantumkan syarat-syarat ilmiah sebagai berikut :
Berobyek
Dalam filsafat, ilmu pengetahuan dibedakan antara obyek forma dan obyek material.
Pancasila dapat dilihat dari berbagaai sudut pandang, misalnya : Moral (moral pancasila),
Ekonomi (ekonomi pancasila), Pers (pers pancasila), Filsafat (filsafat pancasila), dsb. Obyek
Materia Pancasila iaalah suatu obyek yang merupakan sasaran pembahasan dan pengkajian
pancasila baik yang bersifat empiris maupun non empiris. Obyek pembahasan pancasila
adalah bangsa Indonesia dengan segala aspek budaya dalam mayarakat, berbangsa dan
bernegara. Obyek material empiris berupa lembaran sejarah, bukti-bukti sejarah, benda-benda
sejarah dan budaya, Lembaran Negara, naskah-naskah kenegaraan, dsb. Obyek material non
empiris meliputi nilai-nilai budaya, nilai-nilai moral, nili-nilai religious yang tercermin dalam
kepribadian, sifat, karakter dan pola-pola budaya. Bermetode Metode merupakan cara atau
system pendekatan dalam rangka pembahasan pancasila untuk mendapatkan suatu kebenaran
yang bersifat obyektif. Metode “analitico synthetic” yaitu merupakan suatu perpanduan
metode analisis dan metode sintesa. Pancasila banyak berkaitan dengan hasil-hasil budaya dan
obyek sejarah maka dari itu sering digunakan metode “hermeneutika” yaitu meerupakan suatu
metode untuk menemukan makna dibalik suatu obyek, demikian juga dengan metode
“koherensi historis” serta metode “pemahaman penafsiran dan interpretasi”. Metode-metode
tersebut didasakan atas hokum-hukum logika dalam suatu penarikan kesimpulan.
Bersistem Bagian-bagian dari pengetahuan ilmiah harus merupakan suatu kesatuan antara
bagian-bagian yang saling berhubungan baik hubungan interelasi (saling berhubungan)
maupun interdependensi (saling ketergantungan). Pancasila secara ilmiah harus merupakan
suatu kesatuan dan keutuhan (majemuk tunggal) yaitu ke lima sila baik rumusan, inti dan isi
dari sila-sila pancasila merupakan kesatuan dan kebulatan. Universal Kebenaran dari suatu
pengetahuan ilmiah harus bersifat universal yang berarti kebenarannya tidak terbatas oleh
waktu, keadaan, situasi, kondisi maupun jumlah. Nilai-nilai yang terkandung pada pancasila
bersifat universal, esensi atau memiliki makna yang terdalam dari sila-sila pancasila pada
hakekatnya bersifat universal.

10
Mata Kuliah:PANCASILA

BEBERAPA PENGERTIAN PANCASILA

Pancasila bila dikaji secara ilmiah memiliki pengertian yang luas, baik daalam
kedudukannya sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, ideology Negara dan sebagai
kepribadian bangsa bahkan dalam proses terjadinya, terdapat berbagai macam terminology
yang harus kita deskripsika secara obyektif. Maka dari itu untuk memahami pancasila secara
kronologis baik menyangkut rumusannya maupun peristilahannya maka pengertian pancasila
meliputi: Pengertian Pancasila secara Etimologis Secara etimologis kata pancasila berasal dari
istilah Pancasila yang memiliki arti secara harfiah dasar yang memiliki lima unsur. Kata
pancasila mula-mula terdapat dalam kepustakaan Budha di india. Pancasila menurut Budha
merupakan lima aturan (five moral principle) yang harus ditaati, meliputi larangan
membunuh, mencuri, berzinah, berdusta dan larangan minum minuman keras. Melalui
penyebaran agama Hindu dan Budha, kebudayaan india masuk ke Indonesia sehingga ajaran
pancasila masuk kepustakaan Jawa terutama jaman Majapahit yaitu dalam buku syair pujian
Negara Kertagama karangan Empu Prapanca disebutkan bahwa raja menjalankan dengan setia
ke lima pantangan (pancasila). Setelah Majapahit runtuh dan agama Islam tersebar, sisa-sisa
pengaruh ajaran moral Budha (Pancasila) masih dikenal masyarakat Jawa yaitu lima
laarangan (mo limo/M5) : mateni (membunuh), maling (mencuri), madon (berzina), mabok
(minuman keras/candu), main (berjudi). Pengertian Pancasila Secara Historis
Pada siding BPUPKI pertama dengan tiga pembicara yaitu M. Yamin, Soepomo dan Ir.
Soekarno membahas mengenai dasar negara yang akan diterapkan. Tanggal 18 Agustus 1945
disahkan UUD 1945 termasuk pembukaan yang didalamnya termuat isi rumusan lima prinsip
sebagai dasar Negara (pancasila). Secara historis proses perumusan pancasila adalah :
Mr. Muhammad Yamin pada sidang BPUPKI tanggal 19 Mei 1945, M. Yamin
mengusulkan lima asas dasar negara, yaitu :Peri Kebangsaan Peri Kemanusiaan Peri
Ketuhanan Peri Kerakyatan Kesejahteraan Rakyat Setelah berpidato beliau juga
menyampaikan usul secara tertulis mengenai rancangan UUD RI yang di dalamnya tercantum
rumusan lima asas dasaar negara, yaitu: Ketuhanan Yang Maha Esa Kebangsaan Persatuan
Indonesia Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab Kerakyataan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Keadislan social bagi seluruh rakyat
Indonesia Mr. Soepomo Pada sidang BPUPKI tanggal 31 Mei 1945 Soepomo mengusulkan
lima dasar negara, yaitu :Persatuan Kekeluargaan Keseimbangan lahir dan bathin
Musyawarah Keadilan rakyat Ir. Soekarno Pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.
Soekarno mengusulkan dasar negara yang disebut dengan nama Pancasila secara lisan/tanpa
teks, sebagai berikut : Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia Internasionalisme atau

11
Mata Kuliah:PANCASILA

Perikemanusiaan Mufakat atau Demokrasi Kesejahteraan Sosial Keutuhan yang


berkebudayaan Selanjutnya beliau mengussulkan keliama sila dapat diperas menjadi Tri Sila
yaitu Sosio Nasional (Nasionalisme dan Internasionalisme), Sosio Demokrasi (Demokrasi
dengan Kesejahteraan Rakyat), Ketuhanan yang Maha Esa. Adapun Tri Sila masih diperas
lagi menjadi Eka Sila yang intinya adalah “gotong royong”. Pengertian Pancasila Secara
Terminologis Dalam pembukaan UUD 1945 yang ditetapkan tanggal 18 Agustus 1945 oleh
PPKI tercantum rumusan Pancasila, sebagai berikut:Ketuhanan Yang Maha Esa Keamanusian
yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksannan dalam permusyawaratan/perwakilan Keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia.Rumusan pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 inilah
yang secara konstitusional sah dan benar sebagai dasar negara Repunblik Indonesia.

12
Mata Kuliah:PANCASILA

LATIHAN
1. Sebutkan dan jelaskan landasan pendidikan Pancasila !
2. Mengapa Pancasila mengandung nilai-nilai dasar filsafat (philosophische gronslag) ?
3. Apa sajakah isi usulan asas dasar negara menurut Mr. Muhammad Yamin di sidang
BPUPKI tanggal 19 Mei 1945?
4. Jelaskan Tujuan pendidikan Pancasila !
5. Jelaskan Metode yang merupakan cara atau system pendekatan dalam rangka
pembahasan Pancasila untuk mendapatkan suatu kebenaran yang bersifat obyekti!

13
Mata Kuliah:PANCASILA

RANGKUMAN

Dalam sejarahnya, eksistensi Pancasila sebagai dasar filsafat Negara Republik


galami berbagai macam interpretasi dan manipulasi politik dengan kata lain, dalam
kedudukan yang seperti ini Pancasila tidak lagi diletakkan sebagai dasar filsafat serta
pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia melainkan direduksi, dibatasi dan
dimanipulasi demi kepentingan politik penguasa pada saat itu. Berdasarkan kenyataan
tersebut gerakan reformasi berupaya untuk mengembalikan kedudukan dan fungsi
Pancasila yaitu sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang hal ini direalisasikan
melalui Ketetapan Sidang Istimewa MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan P-4
dan sekaligus juga pencabutan Pancasila sebagai satu-satunya asas bagi Orsospol di
Indonesia. Ketetapan tersebut sekaligus juga mencabut mandat MPR yang diberikan
kepada Presiden atas kewenangan untuk membudayakan Pancasila melalui P-4 dan asas
tunggal Pancasila. Monopoli Pancasila demi kepentingan kekuasaan oleh penguasa inilah
yang harus segera diakhiri, kemudian dunia pendidikan tinggi memiliki tugas untuk
mengkaji dan memberikan pengetahuan kepada semua mahasiswa untuk benar-benar
mampu memahami Pancasila secara ilmiah dan obyektif.

14
Mata Kuliah:PANCASILA

TES
FORMATIF
1. Landasan pendidikan Pancasila terdiri dari 4 landasan pendidikan, yaitu…kecuali
a. landasan historis,
b. landasan kultural,
c. landasan yuridis, dan landasan filosofis.
d. Landasan pengetahuan
2. Bangssa Indonesia juga harus memiliki visi serta misi yang kuat (nasionalisme) agar tidak
a. terombang-ambing ditengah masyarakat internasional yang dilaksanakan atas
kesadaran berbangsa yang bertumpu pada sejarah bangsa.
b. agar bangsa tidak rugi
c. agar bangsa maju
d. agar rumusan pancasila dalam Pembukaan UUD 1945 secara konstitusional sah dan
benar sebagai dasar negara Repunblik Indonesia.
3. Landasan Kultural Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam…
a. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
b. bersatu, berbangsa, dan bernegara
c. bernegara, bersama, bersatu
d. beragam, bersama, bersatu
4. Landasan yuridis (hukum) perkuliahan Pendidikan Pancasila di pendidikan tinggi
tertuang dalam …pasal …
a. UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 dan 2
b. UU No. 19 Tahun 2003 pasal 2 dan 4
c. UU No. 20 Tahun 2002 pasal 1 dan 3
d. UU No. 29 Tahun 2001 pasal 2
5. Pada UU No. 2 tahun 1989 mengenai Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa isi
kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat Pendidikan Pancasila,
Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan terdapat pada pasal …
a. 36
b. 37
c. 38
d. 39

15
Mata Kuliah:PANCASILA

6. Berdasarkan SK Mendiknas RI, No.232/U/2000, mengenai Pedoman Penyusunan


Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, terdapat pada
pasal … ayat ….
a. dengan pasal 10 ayat 1
b. dengan pasal 11 ayat 3
c. dengan pasal 9 ayat 1
d. dengan pasal 13 ayat 1 1

KUNCI JAWABAN TES

16
Mata Kuliah:PANCASILA

DAFTAR PUSTAKA

https://irdaaprianti.wordpress.com/2014/09/28/materi-1-pendidikan-pancasila/

17

Anda mungkin juga menyukai