Anda di halaman 1dari 12

Mata Kuliah:PANCASILA

MODUL BAHAN AJAR


PANCASILA SEBAGAI
SISTEM FILSAFAT

PENYUSUSUN
SURATNO, S.PD, M.SI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI


MEDAN
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D-IV KEBIDANAN
TAHUN 2015/2016

1
Mata Kuliah:PANCASILA

DAFTAR ISI
Daftar Pustaka ........................................................... ............... i

(deskripsi materi, relevansi,tujuanKD dan petunjuk belajar) ………. 1

PA N C A S I L A S E B A G A I S I S T E M F I L S A FAT
Pengantar..........................................................................
Indikator ............................................. .............................
Uraian materi……………………………………………………………
Latihan .................................................... ........................
Rangkuman ............................................. ..........................
Te s F o m a t i f . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
K u n c i J a w a b a n Te s F o r m a t i f . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Senarai/Glosarium ................................................... ..............
Daftar Pustaka .................................................... .................
Riwayat Penulis ...................................................... .................

2
Mata Kuliah:PANCASILA

MODUL 2

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar

DESKRIPSI SINGKAT
odul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mampu
memberikan penjelasan dan mampu memahami Pancasila sebagai sistema filsafat.

RELEVANSI
Materi dalam modul ini berkaitan dengan materi mata kuliah Kewarganegaraan.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah menyelesaikan modul ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan


dan mampu memahami pengertian Pancasila sebgai system filsafat.

 PETUNJUK BELAJAR

1. Bacalah uraian dan contoh pada kegiatan belajar secara detail. Tujuan untuk
mengetahui pokok-pokok pikiran yang diuraikan dalam kegiatan belajar ini.
2. Setelah anda mengetahui garis besar pokok-pokok pikiran dalam materi uraian
ini,baca sekali lagi secara lebih cermat.Membaca secara cermat bertujuan untuk
mengetahui pokok-pokok pikiran dari setiap sub pokok bahasan
3. Untuk memudahkan anda mencari kembali hal-hal penting seperti prinsip dan
konsep essensial, beri tanda pada konsep dan prinsip penting. Kemudian anda cari
hubungan antara konsep tersebut,sehingga anda memiliki konsep
4. Bila anda merasa belom yakin dalam membaca uraian pada kegiatan belajar
ini,ulangi lagi membaca materi kegiatan belajar sekali lagi

3
Mata Kuliah:PANCASILA

5. Pelajari cara menyelesaikan soal pada contoh-contoh soal yang diberikan pada
kegiatan belajar ini,caranya adlah sebagiai berikut ini :
a. Baca soal yang anda kerjakan
b. Analisis materi dalam soal ini dengan menuliskan apa-apa saja yang diketahui
dalam soal ini
c. Cari permasalahan atau pertanyaan dari soal tersebut
d. Buat kerangka rencan penyelesaian soal tersebut dengan menukiskan konsep
yang diperlukan dan cari hubungan antarkonsep tersebut
e. Tuliskan hasil jawaban anda pada akhir penyelesaian soal

6. Setelah anda membaca , mempelajari dan berlatih materi uraian pada kegiatan
belajar pada modul ini, coba selesaikan soal-soal pada tes formatif yang tertulis
pada bagian akhir modul ini tanpa melihat kunci jawab

4
Mata Kuliah:PANCASILA

PA N C A S I L A S E B A G A I S I S T E M F I L S A FAT

PENGANTAR

Pancasila yang terdiri atas lima sila, pada hakekatnya merupakan sistem filsafat. Yang

dimaksud dengan sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan,

saling bekerjasama untuk satu tujuan tertentu dan keseluruhan merupakan suatu kesatuan

yang utuh.

Pancasila sebagai system filsafat adalah merupakan kenyataan pancasila sebagai

kenyataan yang obyektif, yaitu bahwa kenyataan itu ada pada pancasila sendiri terlepas dari

sesuatu yang lain atau terlepas dari pengetahuan orang. Kenyataan obyekrif yang ada dan

terletak pada pancasila, sehingga pancasila sebagai suatu system filsafat bersifat khas dan

berbeda dalam system-sistem filsafat yang lain. Hal ini secara ilmiah disebut sebagai filsafat

secara obyektif. Dan untuk mendapatkan makna yang lebih mendalam dan mendasar, kita

perlu mengkaji nilai-nilai pancasila dari kajian filsafat secara menyeluruh,

INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Pancasila sebagai system
filsafat.
2. Mahasiswa mampu memahami Pancasila sebagai system filsafat.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi utama filsfat Pancasila bagi bangsa
dan negara Indonesia .

5
Mata Kuliah:PANCASILA

URAIAN MATERI

A. Pengertian Filsafat
Dari segi etimologi istilah “filsafat” dalam bahasa Indonesia mempunyai padanan
“falsafah” dalam kata Arab. Sedangkan menurut kata inggris “philosophy”, kata latin
“philosophia”, kata belanda “philosophie”, yang kesemuanya itu diterjemahan dalam kata
Indonesia “Filsafat”. “Philosophia” ini adalah kata benda yang merupakan hasil dari kegiata
“philosophien” sebagai kata kerjanya. Sedangkan kegiatan ini dilakukan oleh philosophos
atau filsuf sebagai subjek yang berfilsafat. Menurut Dr. Harun Nasution, istilah “falsafah”
berasal dari bahasa yunani “philein” dan kata ini mengandung arti “cinta” dan “sophos” dalam
arti hikmah (wisdom) (Nasution, 1973).
Istilah “filsafat” berasal dari bahasa Yunani, bagsa Yunani-lah yang mula-mula
berfilsafat seperti lazimnya dipahami oleh orang sampai sekarang. Kata ini bersifat majemuk,
berasal dari kata “philos” yag berarti “sahabat” dan kata “Sophia” yang berarti “pengetahuan”
yang bijaksana (wished) dalam bahasa Belanda, atau wisdom kata inggris, dan hikmat
menurut kata Arab. Maka philosophia menurut arti katanya berarti cinta pada pengetahuan
yang bijaksana, oleh karena itu mengusahakannya. (Sidi Gazalba, 1977). Jadi terdapat sedikit
perbedaan arti, disatu pihak menyatakan bahwa filsafat merupakan bentuk majemuk dari
“philein” dan “sophos”, (Dr.Harun Nasution,1973) di lain pihak filsafat dinyatakan dalam
bentuk majemuk dari “philos” dan “Sophia” (Sidi Gazalba, 1977) namun secara sistematis
memiliki makna yang sama.
Dengan demikian “filsafat” yang dimaksudkan sebagai kata majemuk dari philein
dan sophos mengandung arti menintai hal-hal yang sifatnya bijaksana, sedangkan filsafat
yang merupakan bentuk majemuk dari philos dan Sophia berkonotasi teman dari
kebijaksanaan.
Jadi istilah filsafat merupakan suatu istilah yang pada mulanya secara umum
dipergunakan untuk menyebutkan usaha kearah keutamaan mental (the persuit of mental
exellance) (Ali mudhofir, 1980).

6
Mata Kuliah:PANCASILA

B. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat


Pancasila yang terdiri atas lima sila, pada hakekatnya merupakan sistem filsafat.
Yang dimaksud dengan sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan,
saling bekerjasama untuk satu tujuan tertentu dan keseluruhan merupakan suatu kesatuan
yang utuh.
Kesatuan sila-sila Pancasila pada hakekatnya bukanlah hanya merupakan kesatuan
yang bersifat formal logis saja, namun juga meliputi kesatuan dasar ontologis, dasar
epistimologis, serta dasar aksiologis dari sila Pancasila.
a. Dasar Ontologis
Dasar Ontologis Pancasila pada hakekatnya adalah manusia yang memiliki
hakekat mutlak. Subyek pendukung pokok-pokok Pancasila adalah manusia, hal ini dijelaskan
sebagai berikut :
“Bahwa yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan
beradab, yang berpersatuan, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
permusyawaratan/perwakilan, serta yang berkeadilan social adamah manusia (Notonegoro,
1975:23). Demikian juga jikalau kita pahami dari segi filsafat Negara, adapun pendukung
pokok Negara adalah rakyat, dan unsure rakyat adalah manusia itu sendiri, sehingga tepatlah
jikalau dalam filsafat Pancasila bahwa hakekat dasar ontopologis sila-sila pancasila adalah
manusia.
Manusia sebagai pendukung pokok sila-sila pancasila secara ontologism memiliki
hal-hal yang mutlak, yaitu terdiri atas susunan kodrat, raga dan jiwa, jasmani dan rohani, sifat
kodrat manusia adalah sebagai makhluk individu dan makhluk social, serta kedudukan kodrat
manusia sebagai pribadi berdiri sendiri dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Oleh
karena itu kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri dan sebagai
makhluk Tuhan inilah maka secara hirarkis sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa mendasari
dan menjiwai keempat sila-sila pancasila lainnya (notonegoro, 1975-53).
b. Dasar Epistemologis
Dasar epistimologis Pancasila sebagai suatu system filsafat pada hakekatnya juga
merupakan suatu system pengetahuan. Dalam kehidupan sehari-hari pancasila merupakan
pedoman atau dasar bagi bangsa Indonesia dalam memandang realitas alam semesta, manusia,
masyarakat, bangsa dan Negara tentang makna hidup serta sebagai dasar bagi manusia dalam
menyelesaikan masalah yang terjadi dalam hidup dan kehidupan. Pancasila dalam pengertian
yang demikian ini telah menjadi suatu system cita-cita atau keyakinan-keyakinan yang telah
menyengkut praksis, karena dijadikan landasan bagi cara hidup manusia atau suatu kelompok
masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Hal ini berarti filsafat telah

7
Mata Kuliah:PANCASILA

menjelma menjadi ideology (Abdul Gani, 1998). Sebagai suatu ideology maka panasila
memiliki 3 unsur pokok agar dapat menarik loyalitas dari para pendukungnya yaitu :
1. Logos, yaitu rasionalitas atau penalarannya
2. Pathos, yaitu penghayatannya
3. Ethos, yaitu kesusilaannya (Wibisono, 1996:3)
Sebagai suatu system filsafat atau ideology maka pancasila harus memiliki unsur rasional
terutama dalam kedudukannya sebagai suatu system pengetahuan.

c. Dasar Aksiologis
Sila-sila pancasila sebagai suatu system filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar
aksiologisnya, sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila pada hakekatnya juga
merupakan satu kesatuan. Pada hakekatnya segala sesuatu itu bernilai, hanya nilai macam apa
saja yang ada serta bagaimana hubungan nilai tersebut dengan manusia.
Nilai-nilai pancasila termasuk nilai kerohanian, tetapi nilai-nilai kerohanian yang
mengakui nilai material dan vital. Dengan demikian nilai-nilai pancasila tergolong nilai
kerohanian, yang juga mengandung nilai-nilai lain secara lengkap dan harmonis, yaitu nilai
material, nilai vital, nilai kebenaran, nilai keindahan, atau estetis, nilai kebaikan atau nilai
moral ataupun nilai kesucian yang secara keseluruhan bersifat sistematik hierarkhis, dimana
sila pertama sebagai basisnya sampai sila kelima sebagai tujuannya (Darmo diharjo).

C. Fungsi Utama Filsafat Pancasila Bagi Bangsa dan Negara Indonesia

a. Filsafat Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.


Pancasila dirumuskan oleh The Founding Fathers dan lahir dari ways of life
bangsa Indonesia, melalui penelitian dan penyelidikan kesepakatan yang ada pada siding
BPUPKI.
Dalam pidatonya Bung Karno 1 juni 1945 mengatakan, bahwa mengenai
pentingnya satu weltanschauung (alat pemersatu bangsa) lebih kurang beliau mengatakan :”
we want to estabilished a state not for a single individual or for onr group even not for
aristocration, but we want to estabilished a state one for all and all for all”. Demikian pula
dengan berbagai masukan dari para The foundings Fathers kita yang lain seperti Mr.
Mohammad Yamin, Ki Hadi Bagoes Koesoemo, Mr. Soepomo, dan lain-lain juga
menghendaki adanya satu Philloosophy Groundslag / filsafat dasar sebuah Negara, hingga
diberikanlah nama mengenai philosophy Grounslag / filsafat dasar Bangsa dan Negara
Indonesia adalah PANCASILA.

8
Mata Kuliah:PANCASILA

b. Filsafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia.


Prinsip-prinsip dasar kehidupan bangsa Indonesia ditemukan oleh para peletak
dasar Negara tersebut yang diangkat dari dasar filsafathidup bangsa Indonesia, yang
kemudian diabstraksikan menjadi prinsip dasar filsafat Negara, yaitu pancasila. Hal inilah
sebagai suatu alasan ilmiah rasional dalam ilmu filsafat bahwa salah satu lingkup pengertian
filsafat adalah fungsinya sebagai suatu pandangan hidup suatu masyarakat atau bangsa
tertentu (Harold Titus, 1984).
Berdasarkan suatu kenyataan sejarah tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
filsafat pancasila sebagai suatu pandangan hidup bangsa Indonesia, merupakan suatu
kenyataan obyektif yang hidup dan berkembang dalam suatu masyarakat Indonesia.

c. Filsafat Pancasila Sebagai Sumber dari hukum dasar Indonesia.


Sebagaimana terkandung dalam pembukaan UUD 1945 alenia IV, susunan
tersebut menunjuk bahwa Pancasila merupakan dasar, kerangka dan pedoman bagi Negara
dan tertib hokum Indonesia, yang pada hakekatnya tersimpul salam asas kerohanian
Pancasila. Dengan demikian konsekuensinya Pancasila asas yang mutlak bagi adanya tertib
hokum Indonesia yang pada akhirnya perlu direalisasikan dalam setiap aspek
penyelenggaraan Negara.
Dalam pengertian inilah maka Pancasila berkedudukan sebagai sumber dari
hokum dasar Indonesia, atau dengan kata lain perkataan sebagai sumber tertib hukum
Indonesia yang tercantum dalam ketentuan tertib hukum tertinggi. Yaitu pembukaan UUD
1945. Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia pada hakikatnya adalah sebagaimana
nilai-nilainya yang bersifat fundamental menjadi suatu sumber dari segala sumber hukum
dalam negara Indonesia, menjadi wadah yang fleksibel bagi faham-faham positif untuk
berkembang dan menjadi dasar ketentuan yang menolak faham-faham yang bertentangan
seperti Atheisme dan segala bentuk kekafiran tak beragama, Kolonialisme, Diktatorisme,
Kapitalis, dan lain-lain.

Istilah filsafat dipergunakan dalam berbagai konteks tapi kita harus tahu dulu apa itu
filsafat dan fungsi filsafat serta kegunaan filsafat dengan uraian yang singkat ini saya
mengharapkan agar timbul kesan pada diri kita bahwa filsafat adalah suatu yang tidak sukar
dan dapat di pelajari oleh semua orang di samping itu saya menghrapkan agar kita tak
beranggapan filsafat sebagai suatu hasil potensi belaka dan tidak berpijak realita dengan cara

9
Mata Kuliah:PANCASILA

ini saya mengharapkan dapat menggunakan sebagai modal untuk mempelajari pancasila dari
sudut pandang filsafat.
Dan kita mengenal filsafat pancasila dari sejarah pelaksanaannya diantara bangsa –
bangsa barat tersebut bangsa belandalah yang akhirnya dapat memegang peran sebagai
penjajah yang benar – benar yang menghancurkan rakyat Indonesia mengingat keadaan
perjuangan bangsa Indonesia kita harus mengetahui perjuangan sebelum tahun 1900.
Sebenarnya sejak waktu itu pula mempertahankan kemerdekaan dengan cara bermacam –
macam perlawanan rakyat Indonesia untuk menentang kolonialisme, belanda telah berjalan
dengan hebat. Akan tetapi masih berjalan sendiri – sendiri dan belum ada kerja sama melalui
organisasi yang teratur .Dan kita harus mengetahui unsur – unsur Pancasila yang menjiwai
perlawanan terhadap kolonialisme jika perjuangan bangsa Indonesia mengetahui dan teliti
dengan seksama maka unsur – unsur pancasila merupakan semangat dan jiwa perjuangan
tersebut kita harus menganalisa dalam pembahasan seperti:
1. Apa unsur – unsur keTuhanan dalam penjajahan belanda.
2. Unsur kemanusiaan dalam penjajahan belanda yang menghancurkan rakyat indonesia
dengan tidak ada perikemanusiaan, suatu siksaaan yang di derita rakyat Indonesia.
3. Unsur persatuan terhadap penjajahan belanda yang memecah belah persatuan.
4. Unsur kerakyatan terhadap penjajahan belanda tentang kebebasan untuk mendapatkan
pendidikan dan seolah olah rakyat kecil tidak ada artinya. Unsur yang terakhir yaitu
keadilan tentang penjajahan belanda tidak ada keadilan untuk mendapatkan kebutuhan
kebebasan hak.

10
Mata Kuliah:PANCASILA

LATIHAN

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Filsafat !


2. Apa yang dimaksud dengan kesatuan dasar ontologis, dasar
epistimologis, serta dasar aksiologis dari sila Pancasila…
3. Jelaskan fungsi utama filsafat Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia?
4.

11
Mata Kuliah:PANCASILA

DAFTAR PUSTAKA

http://viapurwawisesasiregar.blogspot.co.id/2014/04/makalah-tentang-pancasila-
sebagai_16.html

http://kutukuliah.blogspot.co.id/2012/07/pancasila-sebagai-sistem-filsafat.html

12

Anda mungkin juga menyukai