1 Februari 2019
Doi : https://doi.org/10.30787/gaster.v17i1.341
Received: January 2019 | Revised: February 2019 | Accepted: February 2019
ABSTRAK
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang
untuk memelihara kesehatan, baik fisik maupun psikisnya. Berdasarkan survei awal peneliti yang
dilakukan pada bulan Juli di SMA Etislandia dengan jumlah siswi 45 orang, melalui wawancara
kepada 7 orang siswi 4 orang siswi mengatakan bahwa mereka mengalami rasa gatal pada daerah
kewanitaan mereka ketika 3 orang siswi diantaranya mengalami keputihan. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk menegetahui hubungan perilaku remaja putri dengan personal hygiene pada
remaja putri Di SMA Etislandia Medan Tahun 2018. Metode penelitian yang digunakan analitik
dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini sebanyak 45 siswi. Pengambilan
sampel dalam penelitian ini teknik total populasi (total population) dengan jumlah sampel sebanyak
45 responden. data menggunakan uji univariat dan bivariat Chi Square pada tingkat kepercayaan
95% (α=0,05). Hasil uji statistik dengan Chi Square,diperoleh hasil pengetahuan(0,033), sikap
(0,49), dan tindakan (0,032) dengan Personal hygiene saat menstruasi di SMA Etislandia
Medan Tahun 2018.Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini ada hubungan antara
pengetahuan, sikap dan tindakan remaja putri dengan personal hygiene saat menstruasi di SMA
Etislandia Medan tahun 2018. Diharapkan agar para guru dapat memberi motivasi kepada
remaja putri untuk menerapkan dan menjaga personal hygiene dalam kehidupan sehari-hari.
ABSTRACT
Personal hygiene is an action to maintain the cleanliness and health of a person to maintain
health, both physical and psychological. Based on the researchers’ initial survey conducted in
July at SMA Etislandia with a total of 45 students, through interviews with 7 female students, 4
students said that they experienced an itchy feeling in their female area when 3 female students
experienced vaginal discharge. The purpose of this study was to determine the relationship of
teenage girls’ behavior with personal hygiene during menstruation at SMA Etislandia Medan
in 2018. The research method used is analytical survey with cross sectional approach. The
populations in this study were 45 students. The sampling in this study used the total population
techniques with a total sample of 45 respondents. The data analysis using univariate and
bivariate Chi Square tests at 95% confidence level (α = 0.05).The results of statistical tests with
Chi Square, obtained the results of knowledge (0.033), attitude (0.49), and action (0.032) with
personal hygiene during menstruation at SMA Etislandia Medan in 2018. The conclusion that can
be drawn from this study is the relationship between knowledge, attitudes and actions of teenage
girls with menstrual personal hygiene at SMA Etislandia Medan in 2018. It is expected that
teachers can motivate teenage girls to apply and maintain personal hygiene in their daily lives.
reproduksi, infeksi jamur, dan bakteri. (SMA, berkembang pada pembalut, perawatan diri
ACEH, AYU, & ACEH, n.d.) yang baik saat menstruasi seperti penggunaan
pembalut yang tepat adalah Pembalut tidak
Personal hygiene memegang peranan
boleh dipakai lebih dari enam jam atau harus
penting, personal hygiene saat menstruasi
diganti sesering mungkin bila sudah penuh
adalah tindakan untuk memelihara kesehatan
oleh darah menstruasi.(Haryono, 2016).
dan kebersihan pada organ kewanitaan saat
Personal hygiene yang buruk terutama area
menstruasi, indikator dalam personal hygiene
genetalia juga menjadi faktor predisposisi
saat menstruasi. Keluhan yang ditimbulkan
terjadinya kanker serviks.(Atika, 2013)
akibat ketidak tahuan personal hygiene adalah
penyakit pruritus vulva yaitu penyakit yang Pengetahuan juga mempengaruhi dalam
ditandai dengan adanya sensasi gatal parah melakukan personal hygiene, siswi yang
dari alat kelamin. (Diana, 2015) memiliki penegtahuan yang kurang baik
terhadap personal hygiene,memungkinkan
Menstruasi merupakan indikator
siswi tersebut tidak berperilaku hygiene pada
kematangan seksual pada remaja putri.
saat menstruasi yang dapat membahayakan
Menstuasi dihubungkan dengan beberapa
reproduksinya sendiri, salah satu dampak yang
kesalah pahaman praktik kebersihan diri selama
ditimbulkan apabila personal hygiene yang
menstruasi yang dapat merugikan kesehatan
kurang diantaranya timbulnya infeksi vagina
bagi remaja.(Proverawati & Misaroh, 2014)
yang disebabkan oleh kebersihan.(Rahman &
Hygiene pada saat Menstruasi merupakan
Astuti, 2014)
komponen personal hygine (kebersihan
perorangan) yang memegang peranan penting Salah satu pencegahan yang penting
dalam status perilaku kesehatan sesorang adalah membersihkan daerah kewanitaan
termasuk menghindari adanya gangguan pada dengan benar yaitu dari arah depan kebelakang
fungsi alat reproduksi.(Laila, 2016) lalu kearah anus. Yang harus diperhatikan yaitu
arahnya tidak boleh sebaliknya, atau dari anus
Perilaku yang kurang dari perawatan
ke vulva, atau bolak-balik dari anus ke vulva,
hygiene pada saat menstruasi adalah malas
lalu tidak dianjurkan menggunakan sabun
mengganti pembalut.(Nirwana, 2014).
kimiawi. Hindari suasana vagina yang lembab
Salah satu penyebabnya adalah bakteri yang
Penelitian ini menggunakan survei analitik cukup sebanyak 18 orang (40,0%), sedangkan
kesetujuan atau ketidak setujuan, suka atau Membersihkan alat kelamin/ kemaluan
tidak suka seseorang terhadap sesuatu. dengan air bersih dari arah depan ke belakang,
mengganti pembalut yang baik adalah ketika
Menurut penelitian Putri tentang Hubungan
terdapat gumpalan darah pada permukaan
Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku
pembalut.
Personal Hygienepada Saat Menstruasi di
SMP Patriot tahun 2016 didapatkan hasil Tindakan Responden tentang
bahwa dari 102 responden yang mempunyai Personal Hygiene. Berdasarkan hasil
prilaku baik terhadap personal hygiene pada peneltian menunjukkan bahwa mayoritas
saat menstruasi berjumlah 30 orang siswi responden tidak melakukan tindakan personal
(29,4%), dan responden yang mempunyai hygienesebanyak 27 orang (60,0%). Sedangkan
prilaku kurang baik terhadap personal hygiene responden melakukan tindakan personal
pada saat menstruasi berjumlah 72 orang hygiene sebanyak 18 orang (40,0%). Pada
siswi (70.6%). Sedangkan dari 102 responden umumnya, perilaku dapat ditinjau secara sosial
yang mengetahui tentang personal hygiene yaitu pengaruh hubungan antara organisme
pada saat menstruasi berjumlah 47orang dengan lingkungannya terhadap perilaku
siswi (46,1%), dan responden yang tidak intrapsikis yang mana proses-proses dan
mengetahui tentang personal hygiene pada saat dinamika mental/psikologis yang mendasari
menstruasiberjumlah 55 orang siswi (53.9%) perilaku serta biologis yang merupakan
dengan hasil uji statistik diperoleh P=0,046 proses-proses dan dinamika yang syaraf-faali
alam hal ini p <0,05 maka dapat disimpulkan (neural-fisiologis) yang ada di balik suatu
ada hubungan antara pengetahuan terhadap perilaku. Ketiga tinjauan ini sama pentingnya
perilaku personal hygiene pada saat menstruasi dan mendapat perhatian yang sama besarnya.
di SMP patriot. (Putri & Setianingsih, 2016).
Hasil yang diperoleh peneliti sejalan
Menurut asumsi peneliti, pada umumnya dengan penelitian Noviyanti Yasnani,dkk
remaja sudah mengetahui secara umum tentang tentang Hubungan Penegetahuan, Sikap
pentingnya personal hygiene. Hanya saja Dan Tindakan Dengan Personal Hygiene
remaja putri tidak tahu atau tidak melakukan Menstruasi pada Remaja Putri Di SMP Negeri
personal hygiene secara prentif seperti Satap Bukit Asri Kabupaten Buton Tahun 2016
yang menunjukkan sangat banyak responden berjumlah 55 orang siswi (53.9%) dengan hasil
dengan tindakan kurang dengan personal uji statistik diperoleh P=0,046 alam hal ini p
hygiene menstruasi sebanyak 27 responden <0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan
(39,4%). Hal ini karena dipengaruhi persepsi antara pengetahuan terhadap perilaku personal
bagaimana para siswi SMP Satap Bukit Asri hygiene pada saat menstruasi di SMP patriot.
Kabupaten Buton dalam memilih tindakan (Putri & Setianingsih, 2016).
yang benar seperti pemilihan pembalut
Menurut asumsi peneliti responden
ataupun pemilihan cairan pembersih organ
tidak melakukan tindakan personal hygiene
kewanitaan. Setelah persepsi itu ada maka
disebabkan oleh persepsi responden dalam
respon yang benarpun terjadi secara otomatis
memilih tindakan yang benar dan lingkungan.
jika selalu dilakukan secara berulang-ulang
Lingkungan yang tidak mendukung dapat
akan menjadi kebiasaan yang benar atau sehat.
menghambat siswi dalam melakukan personal
(Novianti, Erawan, & Yasnani, 2017).
hygiene seperti kurangnya sarana dan pra sarana
Menurut penelitian Putri tentang Hubungan yang dibutuhkan remaja dalam melakukan
Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku personal hygiene.
Personal Hygiene pada Saat Menstruasi di
Hubungan Pengetahuan dengan
SMP Patriot tahun 2016 didapatkan hasil
Personal Hygiene Saat Menstruasi. Setelah
bahwa dari 102 responden yang mempunyai
dilakukan tabulasi silang (crosstab) antara
prilaku baik terhadap personal hygiene pada
kedua variabel dari penghitungan uji statistik
saat menstruasi berjumlah 30 orang siswi
Chi square didapatkan nilai p<0,05 (p = 0,033)
(29,4%), dan responden yang mempunyai
artinya ada hubungan antara pengetahuan
prilaku kurang baik terhadap personal hygiene
dengan personal hygiene saat menstruasi.
pada saat menstruasi berjumlah 72 orang siswi
Menurut Notoadmodjo, 2012 Pengetahuan
(70.6%). Sedangkan dari 102 responden yang
adalah hasil dari tahu ini menjadi setelah
mengetahui tentang personal hygiene pada
orang melakukan penginderaan terhadap
saat menstruasi berjumlah 47orang siswi
suatu objektertentu. Penginderaan terjadi
(46,1%), dan responden yang tidak mengetahui
melalui panca indra, yakni indra penglihatan,
tentang personal hygiene pada saat menstruasi
penciuman, rasa dan raba.Sebagian besar
seseorang maka personal hygiene semakin dari penghitungan uji statistik Chi square
baik dan pengetahuan itu sendiridi pengaruhi didapatkan nilai p<0,05 (p = 0,049) artinya
oleh tingkat pendidikan, sumberinformasi ada hubungan antara sikap dengan personal
dan pengalaman. Responden yang hygiene saat menstruasi.
kurangpengetahuanya mengenai personal
Sejalan dengan penelitian Ajeng Setia
hygiene dan cara melakukan personal hygiene
Ningsih dan Nicky Antika Putri tentang
dengan benar saat menstruasimempunyai
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Terhadap
resiko lebih tinggi terserang penyakit
Perilaku Personal Hygiene Saat Menstruasi
seperti keputihan dan iritasi vagina. Dengan
(2016) yang memperoleh hasil bahwa ada
meningkatnya pengetahuan responden tentang
hubungan sikap tentang Personal hygiene
personal hygiene dapat mencegah penyakit
menstruasi terhadap perilaku personal hygiene
sepertikeputihan dan iritasi vagina. Kurangnya
remaja putri pada saat menstruasi (p=0,000).
pengetahuan tentang personal hygiene saat
Sikap merupakan reaksi atau repon
menstruasi pada sebagian remaja putri
yang masih tertutup dari seseorang terhadap
mengindikasikan bahwa selayaknya para
suatu stimulus atau obyek. Sikap secara nyata
remaja putri memperoleh informasi tentang
menunjukkan konotasi adanya kesesuaian
menstruasi. Maka setelah pengisian kuesioner
antara reaksi terhadap stimulus tertentu yang
selesai penulis memberikan penyuluhan
dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi
mengenai personal hygiene yang benar saat
yang bersifat emosional terhadap stimulus
menstruasi agar semua siswi bisa mengetahui
sosial. (Gunarsa, 2013).
apa saja yang harus mereka lakukan disaat
menstruasi karena dengan pengetahuan Sikap juga akan berpengaruh terhadap
personal hygiene yang baik maka personal menstruasi yang sebelumnya dipengaruhi
hygiene siswi dalam melakukan personal oleh Syndroma Pra menstruasi. Sindroma
Hygiene Saat Menstruasi Pada Siswi Kelas VIII Oleh karena itu, pendidikan seputar menstruasi
Di SMP N 1 Masaran mengtakan bahwa ada disarankan untuk diterapkan bagi anak remaja
hubungan poitif dan signifikan antara tindakan perempuan yang masih tabu mereka bicarakan
dengan personal hygiene saat menstruasi kepada orang tua, misalnya bagaimana
diperoleh nilaip-value 0,00 (p,0,05)(Sari & cara mengatasi keluarnya darah mentruasi
Agustin, 2018). yang dapat terjdi sewaktu-waktu bagaimana
cara memakai dan mencuci pembalut, serta
Menurut asumsi peneliti pada umumnya,
bagaimana cara Personal Hygiene saat
remaja masih enggan dan malu untuk bertanya
menstruasi, maka dapat diharapkan individu
dan menggali informasi masalah reproduksi
berprilaku Hygiene ketika mengalaminya
khususnya Personal Hygiene saatmentruasi.
Selain itu adanya keengganan mereka untuk
KESIMPULAN DAN SARAN
berkonsultasi ke tenaga kesehatan apabila
mengalami gangguan dan masalah saat mens- Kesimpulan dari penelitian ini adalahada
truasi, Sehingga yang terjadi adalah munculnya Hubungan Perilaku Remaja Putri Dengan
reaksi dan respon yang negatif antara lain merasa Personal Hygiene Saat Menstruasi Di SMA
malu, cemas, sedih,menarik diri dari pergaulan. Etidlandia Medan Tahun 2018.
Sebagian besar wanita masih tabu untuk Diharapkan kepada kepala sekolah SMA
membicarakan itu mengakibatkan minimnya Etidlandia Medan Tahun 2018 agar bekerja
pengetahuan tentang apa itu menstruasi dan sama dengan pihak kesehatan dan dapat
bagaimana Personal Hygiene saat menstruasi. menyediakan lebih banyak referensi tentang
membuat remaja putri siap dalam menghadapi personal hygiene pada saat menstruasi,
menstruasi. Indikator kesiapan remja putri sehingga siswa lebih mengerti bagaimana
pada umumnya mereka mengetahui apa yang menjaga kebersihan diri khususnya pada saat
DAFTAR PUSTAKA
Agra, N. R. (2016). Gambaran Pengetahuan Remaja Putri tentang Personal Hygiene saat
Menstruasi pada Siswi SMA Negeri 1 Sungguminasa Tahun 2016. DISS, Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar.
Atika, P. (2013). Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakarta: Nuha Media. JOUR.
Devi, N. (2013). Gizi saat sindrom menstruasi. BOOK, Bhuana Ilmu Populer.
Gunarsa, S. D. (2013). Psikologi perkembangan anak dan remaja. BOOK, BPK Gunung Mulia.
Gustina, E., & Djannah, S. N. (2015). Sumber informasi dan pengetahuan tentang menstrual
hygiene pada remaja putri. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(2), 147–152. JOUR.
Hadi, P. H., & Gallagher, K. T. (2014). Epistemologi, filsafat pengetahuan. BOOK, Kanisius.
Haryono, R. (2016). Siap Menghadapi Menstruasi dan Menopause. GEN, Yogyakarta: Gosyen
Publishing.
Laila, N. (2016). Buku Pintar Menstruasi: Solusi Mengatasi Segala Keluhannnya. Buku Biru:
Jogjakarta. JOUR.
Muhammad, I. (2016). Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan Menggunakan
Metode Ilmiah Hal 92-98. GEN, Bandung: Citapustaka Media Perintis.
Novianti, N., Erawan, P. E., & Yasnani, Y. (2017). Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan
dengan Personal Hygiene Menstruasi pada Rmaja Putri di SMP Negeri Satap Bukit Asri
Kabupaten Buton Tahun 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 1(3).
JOUR.
Proverawati, A., & Misaroh, S. (2014). Menarche menstruasi pertama penuh makna. Yogyakarta:
Nuha Medika, 25–26. JOUR.
Putri, N. A., & Setianingsih, A. (2016). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku
Personal Hygiene Mentruasi. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 5(1), 15–23. JOUR.
Rahman, N., & Astuti, D. A. (2014). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Personal
Hygiene saat Menstruasi di SMP 5 Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2014. DISS,
STIKES’Aisyiyah Yogyakarta.
Ricka dan Wahyuni ( 2010) Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Sindroma Pramenstruasi
Pada Siswi Smp Negeri 4 Surakarta , Jurnal gasterVol 7, No 2
Sari, R. P., & Agustin, K. (2018). HUBUNGAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERSONAL
HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA SISWI KELAS VIII DI SMP N 1 MASARAN.
Jurnal Ilmiah Maternal, 2(3). JOUR.
SMA, D. I., ACEH, B., AYU, M., & ACEH, D.-I. K. B. (n.d.). HUBUNGAN PENGETAHUAN
DAN SIKAP DENGAN PERILAKU KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA
PUTRI. JOUR.
W. Wahyuni (2014) Gambaran Sindroma Pramenstruasi dari Gejala Emosional dan Fisik pada
Siswi SMP Muhammadiyah 1 Surakarta, Jurnal PROFESI (Profesional Islam): Media
Publikasi Penelitian, jilid 11, terbitan 01,hal 36-40, STIKES PKU Muhammadiyah
Surakarta
Wahyuni, S., & Endang, S. (2014). Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Keputihan
Remaja Putri di SMA Dharma Wanita 4 Taman Sidoarjo. Jurnal Keperawatan, 4(3),
100–103. JOUR.
Wahyuningsih, H. P., Sit, S., & Keb, M. (n.d.). Siti Tyastuti. S. Kep, Ns, S. St, M. Kes. JOUR.
Yuni, E. N. (2015). Buku Saku Personal Hygiene. GEN, Yogyakarta: Nuha Medika.
Yusiana, M. A., & Saputri, M. S. T. (2016). Perilaku Personal Hygiene Remaja Puteri Pada Saat
Menstruasi. Jurnal STIKES RS Baptis Kediri, 9(1). JOUR.