Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
REVIEW DESAIN AWAL (REVIEW BASIC DESIGN) JALAN TOL RUAS JAMBI – RENGAT 2019
T
BAB I2
ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI JALAN TOL
JAMBI-RENGAT
12.1 PENDAHULUAN
Untuk menunjang proses analisis kelayakan ekonomi Ruas Jalan Tol Jambi-
Rengat dalam penentuan cashflow selama proses perencanaan, pembangunan
dan pengoperasian Ruas Jalan Tol Jambi-Rengat, maka diperlukan sejumlah
data terkait perencanaan Ruas Jalan Tol Jambi-Rengat seperti:
a. Untuk Analisis Outflow, yaitu data:
1) Studi dan Perencanaan Teknis terkait Jalan Tol Jambi-Rengat (Pra Studi
Kelayakan/Pre-feasibility Study, Studi Kelayakan/Feasibility Study,
Basic Design, Detail Engineering Design/DED, Analisis Dampak
Lingkungan, Analisis Dampak Lalu Lintas)
2) Biaya Investasi
3) Biaya Konstruksi Jalan Tol Jambi-Rengat
4) Biaya Operasional dan Perawatan (Operational and Maintenance Cost).
b. Untuk Analisis Inflow, yaitu data:
1) Biaya Operasional Kendaraan, yaitu Komponen biaya langsung dan tidak
langsung
Adapun data pendukung lainnya seperti nilai inflasi dan besaran suku bunga
yang berlaku akan sangat diperlukan dalam proses analisis parameter
kelayakan berupa nilai Net Present Value (NPV), Economic Internal Rate of
Return (EIRR), Benefit Cost Ratio (BCR) dan Analisis Sensitivitas.
Biaya Perencanaan
- Prefeasibility Study (Pra Studi Kelayakan)
- Feasibility Study (Studi Kelayakan) Biaya Perencanaan
1 - Basic Design 0,1% - 2,5% dari biaya
- Detail Engineering Design (DED) konstruksi
- Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)
- Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin)
Dihitung sebagai Biaya
2 Biaya Konstruksi
Acuan
0,5% - 2% dari biaya
3 Supervisi & Perawatan Jalan
konstruksi
dengan pengertian,
A = percepatan rata-rata
V = volume lalu lintas (smp/jam)
C = kapasitas jalan (smp/jam)
dengan pengertian,
SA = Simpangan baku percepatan (m/s2)
SA max = Simpangan baku percepatan maksimum (m/s2) (tipikal/
default = 0,75) a0, a1 = koefisien parameter (tipikal/
default a0 = 5,140 ; a1 = - 8,264)
V = volume lalu lintas (smp/jam)
C = kapasitas jalan (smp/jam)
R i
Rr i 1
[m/km] ...................................................................... (3)
Li
Turunan rata-rata ruas jalan dapat dihitung berdasarkan data alinyemen
vertikal dengan rumus berikut:
F
i 1
i
FR= [m/km]
L .................................................................... (4)
dengan pengertian,
BiBBMj = Biaya konsumsi bahan bakar minyak untuk jenis kendaraan i,
dalam rupiah/km
KBBMj = Konsumsi bahan bakar minyak untuk jenis kendaraan I, dalam
liter/km
HBBMj = Harga bahan bakar untuk jenis BBM j, dalam rupiah/liter
i = Jenis kendaraan sedan (SD), utiliti (UT), bus kecil (BL), bus
besar (BR), truk ringan (TR)m truk sedang (TS) atau truk berat
(TB)
j = Jenis bahan bakar minyak solar (SLR) atau premium (PRM)
dengan pengertian,
α = Konstanta (lihat Tabel 12.3)
β1 … β12 = Koefisien-koefisien parameter (lihat Tabel 12.3)
VR = Kecepatan rata-rata
RR = Tanjakan rata-rata
FR = Turunan rata-rata
DTR = Derajat tikungan rata-rata
AR = Percepatan rata-rata
SA = Simpangan baku percepatan
BK = Berat Kendaraan
dengan pengertian,
dengan pengertian,
OHK = oli hilang akibat kontaminasi (liter/km)
OHOi = oli hilang akibat operasi (liter/km)
KBBM = konsumsi bahan bakar (liter/km)
dengan pengertian,
KAPOi = Kapasitas oli (liter)
JPOi = jarak penggantian oli (km)
Tabel 12.4 Nilai Tipikal JPOi , KPOi dan OHOi yang direkomendasikan
JPOi KPOi OHOi
Jenis kendaraan
(km) (liter) (liter/km)
Sedan 2000 3,5 2,8 x 106
Utiliti 2000 3,5 2,8 x 106
Bis Kecil 2000 6 2,8 x 106
Bis Besar 2000 12 2,8 x 106
Truk Ringan 2000 6 2,8 x 106
Truk Sedang 2000 12 2,8 x 106
Truk Berat 2000 24 2,8 x 106
Dengan pengertian,
BPi = Biaya pemeliharaan kendaraan untuk jenis kendaraan i,
(Rp/km)
HKBi = Harga kendaraan baru rata-rata untuk jenis kendaraan i, (Rp)
Pi = Nilai relative biaya suku cadang terhadap harga kendaraan
baru jenis i
I = Jenis kendaraan.
dengan pengertian,
BU = Biaya upah perbaikan kendaraan (Rp/km)
JPi = Jumlah Jam Pemeliharaan (jam/1000km)
UTP = Upah Tenaga Pemeliharaan (Rp/jam)
dengan pengertian,
JPi = Jumlah jam pemeliharaan (jam/1000km)
Pi = Konsumsi suku cadang jendaraan jenis i
a0, a1 = Konstanta
1 Datar 5
2 Bukit 25
3 Pegunungan 45
4) Apabila data pengukuran derajat tikungan untuk suatu ruas jalan tidak
tersedia dapat digunakan nilai tipikal (default) seperti pada Tabel.
dengan pengertian,
BB = Biaya konsumsi ban untuk jenis kendaraan I, dalam rupiah/km
KB = Konsumsi ban untuk jenis kendaraan o, dalam EBB/1000km
HB = ban baru jenis j, dalam rupiah/ban baru
i = Jenis kendaraan
j = jenis ban
dengan pengertian,
χ = Konstanta (lihat tabel di bawah)
1 … 3 = Koefisien-koefisien parameter (lihat tabel di bawah)
TTR = Tanjakan+turunan rata-rata
DTR = Derajat tikungan rata-rata
dengan pengertian,
BTT = Besaran biaya tidak tetap, dalam Rupiah/km
BiBBMj = Biaya konsumsi bahan bakar minyak, dalam Rupiah/km
BOi = Biaya konsumsi oli, dalam Rupiah/km
BPj = Biaya konsumsi suku cadang, dalam Rupiah/km
BUi = Biaya upah tenaga pemeliharaan, dalam Rupiah/km
BBi = Biaya konsumsi ban, dalam Rupiah/km
Identifikasi Ruas
Jalan
Gambar 12.2 Bagan Alir Perhitungan Biaya Konsumsi Bahan Bakar Minyak
Identifikasi Ruas
Jalan
Hitung Tingkat Konsumsi Sukucadang Nilai Tipikal Parameter Hitung Harga Satuan Ekonomi Ubah
Dengan Rumus 11 Model (Tabel 8) Tenaga Pemliharaan
Identifikasi Ruas
Jalan
Gambar 12.7 Bagan Alir Perhitungan Komponen Biaya Tidak Tetap Besaran Biaya
Operasi Kendaraan
Biaya Tidak Tetap (Running Cost) merupakan salah satu komponen Biaya Operasi
(Vehicle Operating Cost). Biaya tidak tetap dihitung dengan menjumlahkan biaya
konsumsi bahan bakar, biaya konsumsi oli, biaya konsumsi suku cadang, biaya
upah pemeliharaan, dan biaya konsumsi ban seperti pada persamaan (19) dalam
satuan Rupiah per kilometer.
Fenomena saat ini dimana kendaran roda dua menjaadi kendaraan yang paling
dominan secara jumlah di jalanan umum tentunya memerluka sebuah
perhitungan khusus terkait besaran biaya operasi kendaraan. Untuk pendekatan
perhitungan biaya operasi kendaraan roda dua (BOK SM), maka diambil suatu
model dari analisis yang telah dilakukan di beberapa penelitian perguruan tinggi
(Mubin, C., Universitas Indonesia, 2017 dan Veranita, A., Universitas Teuku
Umar, 2017), yaitu:
a. BOK SM untuk kecepatan 15 km/jam dengan jarak tempuh 6.000 km/tahun
adalah Rp 419,05/km
b. BOK SM untuk kecepatan 54 km/jam dengan jarak tempuh 24.000 km/tahun
adalah Rp 191,48/km
Metode Analisis Income Rate untuk perhitungan nilai waktu didasarkan pada
pendapatan per kapita yang dihitung berdasarkan Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) atas dasar Harga Berlaku di wilayah kajian berbanding dengan
jumlah penduduk usia produktif. Untuk kajian ini dikumpulkan data PDRB Harga
Berlaku dari Buku Provinsi Jambi dalam Angka Tahun 2018 didapat PDRB atas
dasar harga berlaku sebesar Rp 191.098.712.000.000,- pada Tahun 2017
dengan pertumbuhan ekonomi 8,82% (Dengan rentang waktu PDRB atas Dasar
Harga Berlaku Tahun 2014 s.d. Tahun 2017). Jumlah Penduduk usia produktif
(usia 15 tahun dan di bawah 60 tahun) yang merupakan potensial pelaku
Siberida – Bts.
Prov. Jambi
Sp.Tuan – Bts.
Kota Jambi
Tempino-Bts
Sumsel
Ruas jalan yang terpengaruh oleh jaringan jalan tol Jambi-Rengat adalah:
1. Jalan Nasional
1) Tempino – Bts. Prov. Sumsel (Prov. Jambi)
2) Siberida – Bts. Prov. Jambi (Prov. Riau)
3) Sp. Japura – Pematang Reba (Prov. Riau)
2. Jalan Provinsi
4) Muara Tembesi – Bts. Kota Muara Bulian (Prov. Jambi)
5) Merlung – Bts. Kab. Tanjab (Prov. Jambi)
6) Sp.Tuan – Bts. Kota Jambi (Prov. Jambi)
7) Jalan Batanghari II – Zona Lima (Sp. Pelabuhan) (Prov. Jambi)
Tabel 12.11 Data Arus Lalu Lintas Eksisting pada Jam Puncak
Arus Lalu Lintas Puncak (smp/jam) pada Tahun
No. Nama Ruas Jalan Waktu
2019 2024 2029 2034 2039 2044 2049 2054 2059
Merlung - Batas Kab. pagi 474 586 753 948 1199 1534 1924 2426 3095
1
Tanjab, Jambi sore 435 528 684 870 1088 1398 1771 2237 2828
Sp. Tuan - Bts Kota pagi 1455 1848 2359 2989 3775 4758 6017 7629 9674
2
Jambi sore 1494 1905 2390 3025 3847 4856 6163 7769 9860
Tempino-Bts. Prov pagi 759 957 1221 1518 1914 2442 3102 3927 4950
3
Sumsel, Jambi sore 955 1194 1501 1910 2422 3070 3888 4911 6208
Sp. Japura-Pematang pagi 891 1122 1419 1815 2277 2904 3663 4653 5874
4
Reba, Riau sore 1043 1336 1695 2119 2705 3422 4302 5476 6910
Siberida-Bts. Prov pagi 522 653 816 1044 1338 1697 2121 2708 3426
5
Jambi, Riau sore 675 863 1088 1388 1763 2250 2850 3600 4538
Muara Tembesi-Bts pagi 1040 1310 1656 2080 2658 3351 4237 5354 6779
6 Kota Muara Bulian,
Jambi sore 1064 1363 1729 2195 2760 3491 4422 5619 7116
Jl. Batanghari II- pagi 603 764 965 1206 1528 1930 2452 3095 3899
7 Zona Lima (Sp.
Pelabuhan), Jambi sore 687 878 1107 1374 1756 2214 2824 3588 4542
Tabel 12.14 Data Panjang Ruas Jalan dan Kapasitas Jalan Eksisting
Muara
Jl. Batanghari Jalan
Merlung - Sp. Tuan Tempino- Siberida- Tembesi-
Sp. Japura- II-Zona Lima Kota
Jenis Batas Kab. - Bts Bts. Prov Bts. Prov Bts Kota
Pematang (Sp. Jambi-
Kendaraan Tanjab, Kota Sumsel, Jambi, Muara
Reba, Riau Pelabuhan), Batas
Jambi Jambi Jambi Riau Bulian,
Jambi Prov Riau
Jambi
Panjang
12,8 86,7 38,4 16,8 103,0 46,7 95,3 115,2
Jalan (km)
Kapasitas
2.948 3.834 3.355 3.280 3.506 3.588 3.588 3.918
(smp/jam)
Tabel 12.15 Contoh Perhitungan BOK DN Tahun 2024 Merlung-Bts. Kab. Tanjung
Jabung, Jambi
Jenis Rupiah/km/kendaraan Jumlah (Rp) Semua
Kendaraan BiBBMj BOi BPi BUi BBi BTT Kendaraan per jam
Sepeda Motor 363,8 Rp 359.591
Sedan 561,4 70,0 54,8 491,2 26,9 1204,3 Rp 2.555.460
Utiliti 671,3 70,0 43,8 491,2 47,2 1323,5 Rp 50.602
Bus Kecil 0,0 105,0 187,8 1592,2 120,6 2005,7
Bus Besar 2032,8 210,0 234,0 1163,3 115,0 3755,0 Rp 567.070
Truk Ringan 0,0 105,0 17,6 575,1 120,6 818,3
Truk Sedang 0,0 210,0 128,4 1210,5 106,0 1654,8
Truk Berat 4302,2 420,0 5,3 211,6 217,2 5156,2 Rp 24.218.631
Total BOK Rp 27.751.354
Tabel 12.16 Contoh Perhitungan Nilai Waktu DN Tahun 2024 Merlung-Bts. Kab.
Tanjung Jabung, Jambi
Volume Okupansi Nilai NW Semua
Jenis Kendaraan
(Kend./jam) (org/kend) Waktu Kendaraan per jam
Sepeda Motor 77 2 Rp 21.642 Rp 864.297
Sedan 166 4 Rp 21.642 Rp 3.339.736
Utiliti 3 2 Rp 21.642 Rp 37.610
Bus Kecil 0 0 Rp 21.642
Bus Besar 12 60 Rp 21.642 Rp 4.456.742
Truk Ringan 0 0 Rp 21.642
Truk Sedang 0 0 Rp 21.642
Truk Berat 367 3 Rp 21.642 Rp 7.920.805
Total Nilai Waktu Rp 16.619.190
Tabel 12.18 Data Arus Lalu Lintas Eksisting pada Jam Puncak
Arus Lalu Lintas Puncak (smp/jam) pada Tahun
No. Nama Ruas Jalan Waktu
2019 2024 2029 2034 2039 2044 2049 2054 2059
Merlung - Batas Kab. pagi 460 568 730 920 1163 1488 1866 2353 3002
1
Tanjab, Jambi sore 422 512 663 844 1055 1356 1718 2170 2743
Sp. Tuan - Bts Kota pagi 1411 1793 2289 2899 3662 4615 5836 7400 9384
2
Jambi sore 1449 1848 2319 2935 3732 4710 5978 7536 9565
Tempino-Bts. Prov pagi 736 928 1184 1472 1857 2369 3009 3809 4802
3
Sumsel, Jambi sore 926 1158 1456 1853 2349 2978 3772 4764 6021
Sp. Japura-Pematang pagi 864 1088 1376 1761 2209 2817 3553 4513 5698
4
Reba, Riau sore 1012 1296 1644 2055 2624 3320 4173 5311 6703
Siberida-Bts. Prov pagi 506 633 791 1013 1297 1646 2057 2627 3323
5
Jambi, Riau sore 655 837 1055 1346 1710 2183 2765 3492 4401
Muara Tembesi-Bts pagi 1009 1270 1607 2018 2578 3251 4110 5193 6576
6 Kota Muara Bulian,
Jambi sore 1032 1322 1677 2129 2677 3387 4290 5451 6902
Jl. Batanghari II- pagi 585 741 936 1170 1482 1872 2379 3003 3782
7 Zona Lima (Sp.
Pelabuhan), Jambi sore 666 851 1074 1333 1703 2147 2740 3480 4406
Tabel 12.21 Data Panjang Ruas Jalan dan Kapasitas Jalan Eksisting
Muara
Jl. Batanghari Jalan
Merlung - Sp. Tuan Tempino- Siberida- Tembesi-
Sp. Japura- II-Zona Lima Kota
Jenis Batas Kab. - Bts Bts. Prov Bts. Prov Bts Kota
Pematang (Sp. Jambi-
Kendaraan Tanjab, Kota Sumsel, Jambi, Muara
Reba, Riau Pelabuhan), Batas
Jambi Jambi Jambi Riau Bulian,
Jambi Prov Riau
Jambi
Panjang
12,8 86,7 38,4 16,8 103,0 46,7 95,3 115,2
Jalan (km)
Kapasitas
2.948 3.834 3.355 3.280 3.506 3.588 3.588 3.918
(smp/jam)
Tabel 12.22 Contoh Perhitungan BOK DS Tahun 2024 Merlung-Bts. Kab. Tanjung
Jabung, Jambi
Jenis Rupiah/km/kendaraan Jumlah (Rp) Semua
Kendaraan BiBBMj BOi BPi BUi BBi BTT Kendaraan per jam
Sepeda Motor 363,8 Rp 348.416
Sedan 561,4 70,0 54,8 491,2 26,9 1204,3 Rp 2.484.482
Utiliti 671,3 70,0 43,8 491,2 47,2 1323,5 Rp 49.027
Bus Kecil 0,0 105,0 187,8 1592,2 120,6 2005,7
Bus Besar 2032,8 210,0 234,0 1163,3 115,0 3755,0 Rp 549.951
Truk Ringan 0,0 105,0 17,6 575,1 120,6 818,3
Truk Sedang 0,0 210,0 128,4 1210,5 106,0 1654,8
Truk Berat 4302,2 420,0 5,3 211,6 217,2 5156,2 Rp 23.347.608
Total BOK Rp 26.779.483
Tabel 12.23 Contoh Perhitungan Nilai Waktu DS Tahun 2024 Merlung-Bts. Kab.
Tanjung Jabung, Jambi
Volume Okupansi Nilai NW Semua
Jenis Kendaraan
(Kend./jam) (org/kend) Waktu Kendaraan per jam
Sepeda Motor 75 2 Rp 21.642 Rp 762.153
Sedan 161 4 Rp 21.642 Rp 2.945.040
Utiliti 3 2 Rp 21.642 Rp 33.165
Bus Kecil 0 0 Rp 21.642
Bus Besar 11 60 Rp 21.642 Rp 3.930.036
Truk Ringan 0 0 Rp 21.642
Truk Sedang 0 0 Rp 21.642
Truk Berat 356 3 Rp 21.642 Rp 6.984.710
Total Nilai Waktu Rp 16.619.190
dari hasil perhitungan nilai sekarang aliran dana masuk (penerimaan) dengan
nilai sekarang aliran dana keluar (pengeluaran) selama jangka waktu analisis
dan suku bunga tertentu. Kriteria kelayakannya adalah apabila nilai sekarang
bersih atau NPV > 0, yang dirumuskan dengan NPV = ( PV Pendapatan) – ( PV
Pengeluaran).
Metode rasio manfaat dan biaya (benefit cost ratio analysis) atau lebih dikenal
dengan istilah BC Ratio. Metode BC Ratio pada dasarnya menggunakan data
ekivalensi nilai sekarang dari penerimaan dan pengeluaran, yang dalam hal ini
BC Ratio adalah merupakan perbandingan antara nilai sekarang dari penerimaan
atau pendapatan yang diperoleh dari kegiatan investasi dengan nilai sekarang
dari pengeluaran (biaya) selama investasi tersebut berlangsung dalam kurun
waktu tertentu. Kriteria kelayakannya adalah bila nilai BC Ratio > 1 dan
dirumuskan dengan BCR = (Nilai Sekarang Pendapatan) : (Nilai Sekarang
Pengeluaran).
Metode tingkat suku bunga pengembalian modal (rate of return analysis) atau
lebih dikenal dengan nama IRR (Internal Rate of Return). IRR adalah suatu nilai
petunjuk yang identik dengan seberapa besar suku bunga yang dapat diberikan
oleh investasi tersebut dibandingkan dengan suku bunga bank yang berlaku
umum (suku bunga pasar atau Minimum Attractive Rate of Return/MARR). Pada
suku bunga IRR akan diperoleh NPV = 0, dengan perkataan lain bahwa IRR
tersebut mengandung makna suku bunga yang dapat diberikan investasi, yang
akan memberikan NPV = 0. Syarat kelayakannya yaitu apabila IRR > suku bunga
MARR.