PENDAHULUAN
C. PERATURAN MENTERI
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 32 Tahun 2017 tentang Standart Baku
Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan
Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum;
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 05/PRT/M/2014 tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum.
3. Peraturan Menteri Perdagangan No 90/M-DAG/PER/12/2014 tentang Penataan dan
Pembinaan Gudang Perdagangan.
4. Peraturan Menteri Negera Lingkungan hidup nomor 05 tahun 2012 tentang Jenis
Rencana Usaha dan atau kegiatan yang wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup.
5. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 16 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan UKL UPL
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 33 tahun 2010 tentang Pedoman
Pengelolaan Sampah.
7. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 12 tahun 2009 tentang Pemanfaatan
Air Hujan.
8. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 02 tahun 2008 tentang
Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomorPer-04/MEN/1980 tentang Syarat Pemasangan
dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
D. KEPUTUSAN MENTERI
1. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 112 tahun 2003 tentang Baku
Mutu Limbah Domestik.
2. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 110 tahun 2003 tentang
Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran Air pada Sumber Air.
3. Keputuisan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 49/MENLH/11/1996 tentang
Baku Tingkat Getaran.
4. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 48/MENLH/11/1996 tentang
Baku Tingkat Kebisingan.
b. Bagi Pemerintah
c. Bagi Masyarakat
Di bawah ini menunjukkan lokasi toserba di lihat dari peta satellite seperti terlihat pada
gambar 2.1.
2.4. Skala Usaha/Kegiatan
Pembangunan toserba direncanakan di atas lahan dengan luas 1.296 m2 yang
didasarkan pada Sertifikat Hak Milik No. 338 dan No. 958 atas nama Agus Welly
Santoso. Lahan tersebut di pergunakan dengan rincian sebagai berikut :
- Luas Bangunan : 1.237 m2
- Luas Area Parkir : 748 m2
- Luas Ruang Terbuka Hijau : 388 m2
1. Tahap Pra-Konstruksi
Kegiatan atau aktivitas proyek pembangunan, pada tahap prakonstruksi, adalah:
a. Sosialisasi Rencana Pembangunan Toserba.
Kegiatan pembangunan Toserba di A Yani 128-130 diperkirakan akan
menimbulkan dampak sosial baik dampak positif maupun negatif. Oleh sebab itu
perlu dilakukan sosialisasi terutama terhadap masyarakat yang bermukim disekitar
lokasi kegiatan yang akan menerima dampak dari kegiatan tersebut. Dalam hal ini
sosialisasi dimaksudkan untuk menjelaskan kepada masyarakat mengenai rencana
pembangunan Toserba dan manfaat yang bisa diperoleh terhadap keberadaan usaha
tersebut bagi perekonomian masyarakat.
Kegiatan sosialisasi tersebut dapat dilakukan secara berkelompok maupun dengan
cara dari rumah kerumah (door to door) ataupun sesuai kebutuhan (accidentan.
Adapun beberapa hal yang perlu disampaikan pada kegiatan sosialisasi tersebut
antara lain :
a) Rencana pembangunan gedung
b) Rencana pengelolaan lingkungan yang akan di lakukan
c) Rencana penggunaan tenaga kerja lokal,
dan dampak-dampak lainnya yang mungkin terjadi akibat pembangunan toserba
seperti tingkat kebisingan (dari truck bongkar muat barang), bahaya kebakaran,
serta gangguan lalu lintas/kemacetan.
2. Tahap Konstruksi
Tahapan ini merupakan kegiatan pelaksanaan fisik pembangunan Toserba baik mulai
dari perataan tanah, sampai selesai bangunannya. Adapun kegiatannya yaitu :
a. Penerimaan Tenaga Kerja
Yaitu kegiatan perekrutan tenaga kerja untuk pelaksanaan pembangunan
Toserba. Tenaga kerja di ambil dari masyarakat setempat. Tenaga kerja dibagi
menjadi tenaga yang membutuhkan keterampilan khusus seperti pemasangan
listrik, pipa, mesin dan lain-lain, dan pekerja yang membutuhkan tenaga fisik yang
diambil dari masyarakat setempat. Tenaga kerja dilakukan sesuai dengan
kebutuhan dan tahapan perencanaan.
Secara bertahap tenaga kerja setempat dilatih untuk memenuhi formasi apa yang
dibutuhkan oleh perusahaan mengenai tenaga kerja. Berikut adalah jumlah dan
kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan oleh Toserba.
2. Prasarana a. Jalan
b. Tempat Parkir
c. Pintu Masuk-
Keluar
d. Drainase
e. Listrik
f. Air Bersih
g. Persampahan
h. APAR
i. Jaringan Telepon
e. Finishing
Setelah pembangunan selesai kemudian dilakukan pembersihan lahan dari
sisa material bangunan, agar di sekitar bangunan terlihat bersih. Sisa-sisa material
bangunan diangkut oleh mobil angkutan sampah dan di buang ke tempat
pembuangan akhir (TPA).
3. Tahap Operasional
a. Kesempatan Kerja
Pada tahap pengoperasian Toserba yang terletak di Jalan A Yani 128/130,
akan membuka peluang kesempatan kerja untuk masyarakat yang mempunyai skill
sehingga menarik tenaga kerja yang berpotensi dalam proses pengoperasian tempat
tersebut. Tenaga kerja yang diterima bukan hanya berasal dari daerah sekitar
wilayah tersebut, akan tetapi mencakup seluruh kalangan masyarakat baik di dalam
maupun luar daerah mempunyai peluang yang sama untuk bekerja di Toserba.
1. Kebutuhan air untuk kegiatan karyawan dan pengunjung( kamar mandi/WC dan
mushola) :
Total kebutuhan air bersih = 3,52 m3 /hari + 0,65 m3 /hari = 4,17 m3 /hari
DOMESTIK
3,52 m3/hari SEPTICTANK
SUMBER
AIR
Penyiraman
Tanaman RESAPAN
0,65 m3/hari
2 m3/hari
2.10. CSR
CSR yang nantinya akan diberikan oleh CV. Alfa Jaya Utama ialah dengan
memberikan sumbangan untuk kegiatan hari besar kenegaraan dan keagamaan di
lingkungan Kelurahan Bangunsari Kecamatan Mejayan.
18
2.12. INFORMASI LINGKUNGAN
A. Komponen Fisika Kimia
1. Iklim
Kabupaten Madiun adalah daerah dengan iklim tropis dengan sebagian besar
merupakan dataran rendah yaitu sebesar 95% dari luas wilayah dan sisanya
merupakan dataran tinggi dengan ketinggian ± 2.000 mdpl.
2. Kecepatan Angin
Wilayah Kabupaten Madiun yang sebagian besar dataran rendah maka kecepatan
angin tergolong cukup rendah dan tidak berpengaruh terhadap aktifitas warga.
3. Curah Hujan
Curah hujan di Kabupaten Madiun cukup tinggi di beberapa daerah, namun untuk
sebagian besar wilayah Kabupaten Ngawi curah hujan tergolong sedang.
4. Fisiografi
Dilihat dari kondisi fisik Kabupaten Madiun sebagian besar merupakan dataran
rendah dengan permukaan tanah termasuk sangat datar dengan klasifikasi
kemiringan 0% - 2%, namun perkembangan saat ini mulai banyak lahan yang
terbentuk karena aktifitas manusia yaitu bangunan pabrik, toko dan pasar,
perumahan dan kantor, perkerasan aspal jalan, saluran dan lain-lain.
B. Komponen Biologi
1. Flora
Flora yang ada disekitar Toserba antara lain :
Tabel 2.5. Jenis Flora di Toserba
No Nama Lokal Nama Ilmiah
1 Rumput Jarum Andropogon aciculatus
2 Alang-alang Imperata cylindrica
3 Bayam dauri Amaranthus spinosus
2. Fauna
Fauna yang ada di sekitar Toserba adalah :
Tabel 2.6. Jenis Fauna di Toserba
No Nama Lokal Nama Ilmiah
1 Burung Sriti Hirundo Rustica
19
2 Burung Emprit Sancuc murinus
3 Kadal Mabuia multifasciata
4 Belalang Caelifera
5 Kodok Bufa melonotiws
2. Kependudukan
Data penduduk Kecamatan Mejayan yaitu :
- Penduduk laki-laki : 23.228 jiwa
- Penduduk perempuan : 23.108 jiwa
- Luas Daerah : 5.522 Ha
- Kepadatan Penduduk : 845 jiwa/km2
3. Sosial
Jumlah Sekolah yang ada di Kecamatan Mejayan :
- TK Negeri :1
- TK Swasta : 25
- SD Negeri : 25
- SD Swasta :2
- SMP Negeri :4
- SMP Swasta :1
- SMU Negeri :3
- SMU Swasta :5
- MI Negeri :-
- MI Swasta :1
- MTS Negeri :1
- MTS Swasta :-
20
4. Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Mejayan :
- Klinik/ Balai Kesehatan : 2
- Puskesmas Induk :2
- Puskesmas Pembantu :4
- Rumah Sakit :1
- Posyandu : 51
- Polindes :8
21
BAB III
RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
DAMPAK YANG DIPERKIRAKAN MUNCUL
Setiap adanya kegiatan rencana pembangunan di suatu wilayah, maka akan muncul
dampak-dampak yang ditimbulkan, baik dampak positif maupun dampak negative.
Identifikasi terhadap jenis dampak yang akan terjadi dimaksudkan untuk menelaah
kemungkinan adanya perubahan lingkungan sebagai akibat adanya kegiatan proyek, baik
kegiatan pada tahap pra konstruksi, tahap konstruksi, maupun tahap operasi.
Identifikasi dampak positif antara lain akan timbulnya kebutuhan tenaga kerja,
kebutuhan material yang memungkinkan bertambahnya kegiatan perekonomian di sekitar
lokasi. Sektor jasa/perdagangan akan bertambah pada tahap operasi. Sedangkan dampak
negatifnya antara lain diuraikan di bawah ini :
Tabel 4.1
Identifikasi Dampak Yang Diperkirakan Akan Terjadi
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak
22
- Kesehatan Masyarakat - Tingkat kesehatan masyarakat
yang menurun selama
kegiatan konstruksi bangunan
di lokasi kegiatan
4. Finishing dan Penurunan/Konsolidasi Penurunan/Konsolidasi tanah
Pemasangan Tanah akibat pendirian beberapa
Kelengkapan Toserba sarana sementara untuk para
Alfa Jaya Utama buruh yang menyebabkan
beberapa dampak
TAHAP OPERASIONAL
1. Penerimaan tenaga Peningkatan kesempatan Terbukanya kesempatan kerja
kerja berusaha bagi masyarakat setempat untuk
membuka usaha
2. Operasional Toserba - Intensitas Bising Kegiatan pengoperasian Toserba
Alfa Jaya Utama - Kualitas Air
- Gangguan Getaran
- Gangguan Lalu Lintas
- Gangguan Parkir
- Gangguan Kesehatan
Masyarakat
3. Pemeliharaan Sarana Gas CO, NOx, Sox, HC dan Menyebabkan terjadi
dan Prasarana Partikel pencemaran lingkungan yang
berdampak terhadap masyarakat
sekitar
23
Tabel 4.2
24
mengenai
jumlah dan
spesialisasi
tenaga kerja
yang akan
dibutuhkan
Melakukan
skala prioritas
penerimaan
tenaga kerja
yang
diperuntukkan
untuk tenaga
kerja lokal yang
berpotensi
2. Mobilisasi Alat Kerusakan jalan - Kerusakan Badan Pada jalur Selama masa
dan Material akibat proses jalan jalan yang kegiatan
pengangkutan Pendekatan dilalui oleh pengangkutan
peralatan dan Teknologi kendaraan peralatan dan
material sampai - Membatasi beban pengangkut material
di lokasi kendaraan sesuai peralatan dan
kegiatan daya material
pembebanan
maksimal jalan
- Menggunakan
kendaraan
berskala kecil
3. Konstruksi - Intensitas - Intensitas Bising Di sekitar area Selama kegiatan
Bangunan Utama Bising Pendekatan pembangunan pembangunan
- Kualitas Air Teknologi Toserba dan Toserba dan
- Kesehatan - Membuat jadwal sepanjang rute pengangkutan
Masyarakat konstruksi di luar jalan berlangsung
jam istirahat dan pengangkutan
jam sembahyang material
- Setiap kendaraan
proyek agar
memakai alat
peredam suara di
knalpot
- Kecepatan
kendaraan
pengangkut max
60 km/jam
- Kualitas Air
Pendekatan
Teknologi
- Membuat kolam
pengendapan
- Tidak melakukan
land cleaning
pada kawasan
25
- Menyediakan
sumur peresapan
air hujan dan
membuat lubang-
lubang biopori
untuk
meningkatkan
timbunan air
tanah khusus
pada lahan
terbuka
- Mengelola area
terbuka hijau
- Kesehatan
Masyarakat
Pendekatan
Teknologi
- Melakukan
pengelolaan
kebisingan, air
limbah, sampah
dan kualitas
udara
4. Pembangunan Penurunan/ Pendekatan Di sekitar area Selama kegiatan
Sarana dan Konsolidasi Teknologi : pembangunan pembangunan
Prasarana Tanah - Melakukan Toserba dan Toserba dan
pengamatan dengan sepanjang rute pengangkutan
teknologi GPS jalan berlangsung
pengangkutan
material
C. TAHAP OPERASIONAL
1. Penerimaan Kesempatan - Kesempatan Di sekitar area Selama kegiatan
tenaga kerja berusaha Berusaha Toserba yang Toserba berjalan
Pendekatan Sosial berlokasi di / beroperasi
Ekonomi Jalan A Yani
- Memberikan Kelurahan
kesempatan atau Bangunsari
peluang bagi Kecamatan
masyarakat untuk Mejayan
membuka usaha Kabupaten
di sekitar lokasi Madiun
kegiatan
1. Operasional Intensitas Intensitas Di sekitar area Selama kegiatan
Toserba Bising Kebisingan Toserba yang Toserba berjalan
Kualitas Air Pendekatan berlokasi di / beroperasi
Gangguan Teknologi : Jalan A Yani
Getaran Memberi Kabupaten
Gangguan pemasangan pagar Madiun
Lalu Lintas sebagai peredam
Gangguan suara pada batas
26
Parkir area operasional
Gangguan kegiatan
Kesehatan
Masyarakat Kualitas Udara
Pendekatan
Teknologi :
Melakukan
pengolahan kualitas
udara agar tidak
tercemar selama
operasional
Gangguan Getaran
Pendekatan
Teknologi :
Mereduksi getaran
melalui sensor tipis
(sinyal elektronik)
Gangguan Lalu
Lintas
Pendekatan
Teknologi :
- Mengoptimalkan
kondisi lalu lintas
di sekitar area
Toserba dengan
membuat pintu
keluar – masuk
yang berbeda
- Menertibkan
kendaraan yang
keluar-masuk
dengan memberi
beberapa atribut
jalan
Parkiran
Pendekatan
Teknologi :
- Mengoptimalkan
kendaraan yang
berkunjung ke
lokasi kegiatan
dengan mengatur
posisi parkir yang
optimal
- Menertibkan
kendaraan dengan
27
memberlakukan
sistem auto
parking di area
lokasi kegiatan
Gangguan
Kesehatan
Masyarakat
- Pendekatan Sosial
Ekonomi :
Melakukan
sosialisasi kepada
masyarakat terhadap
gangguan yang
dirasakan selama
kegiatan Toserba
berlangsung.
2. Pemeliharaan Gas CO, NOx, Pendekatan Di sekitar area Selama kegiatan
Sarana dan SOx, HC dan Teknologi : Toserba yang pusat
Prasarana Partikel - Stabilisasi atau berlokasi di perbelanjaan
solidifikasi terhadap Jalan A Yani berjalan
dampak dari CO, Kelurahan beroperasi
NOx, Sox, Partikel Bangunsari
- Pembakaran untuk Kecamatan
memperkecil Mejayan
dampak Kabupaten
- Membuat IPAL di Madiun
lokasi kegiatan
Tabel 4.3
28
pembangunan pembangunan kegiatan.
Toserba Toserba
D. TAHAP KONSTRUKSI
1. Penerimaan Perekrutan Melakukan Sekitar lokasi Selama
Tenaga Kerja tenaga kerja pengamatan usaha dan penerimaan
yang dilakukan langsung dan kegiatan di tenaga kerja
oleh pemrakarsa wawancara Jalan A Yani, konstruksi.
kegiatan untuk langsung/kuisioner Kelurahan
memenuhi dengan tenaga kerja Bangunsari,
tenaga kerja dan masyarakat Kecamatan
dalam proyek sekitar lokasi Mejayan
kegiatan
2. Mobilisasi Alat Kerusakan jalan Memantau tingkat Sekitar jalur Selama masa
dan Material akibat proses kerusakan badan jalan jalan yang kegiatan
pengangkutan pada jalur yang dilalui oleh pengangkutan
peralatan dan dilalui kendaraan kendaraan peralatan dan
material sampai pengangkut bahan pengangkut material
di lokasi dan material peralatan dan
kegiatan material
3. Konstruksi - Intensitas - Memantau tingkat Sekitar lokasi Selama kegiatan
Bangunan Utama Bising kebisingan jalur jalan konstruksi
- Kualitas Air kendaraan pada yang dilalui
- Kesehatan jalur yang dilalui kendaraan
Masyarakat oleh kendaraan pengangkut
proyek peralatan dan
- Melakukan material
pengamatan
terhadap perubahan
kualitas air yang ada
disekitar lokasi
pembangunan
proyek pusat
perbelanjaan
Toserba
- Melakukan
pengamatan
langsung
(observasi)
wawancara/kuisione
r kepada masyarakat
sekitar
pembangunan
proyek mengenai
tingkaat kesehatan
masyarakat akibat
dari pembangunan
proyek
4. Pembangunan Penurunan/ - Melakukan Sekitar lokasi Selama kegiatan
Sarana dan Konsolidasi pemantauan pembuatan konstruksi
Prasarana Tanah langsung di basecamp di
lapangan serta area kegiatan
29
wawancara dengan
tenaga kerja tentang
bagaimana dampak
yang di timbulkan
kepada lingkungan
sekitar akibat
pembuatan beberapa
sarana sementara
seperti wc dan
pembuangan
sampah atau limbah
di area pusat
pembangunan
konstruksi
E. TAHAP OPERASIONAL
1. Penerimaan Kesempatan Melakukan Pada areal Dilakukan 2
tenaga kerja berusaha pengamatan terhadap Toserba kali selama
peningkatan usaha satu tahun
yang ada di sekitar selama masa
lokasi Toserba operasional
terhadap jenis usaha
yang dilakukan oleh
masyarakat sekitar
2. Operasional Intensitas - Intensitas Pada areal Dilakukan 2
Toserba Alfa Jaya Bising Kebisingan Toserba kali selama satu
Utama Melakukan tahun selama
pemantauan masa
terhadap intensitas operasional
kebisingan di
sekitar lokasi
kegiatan selama
kegiataan
berlangsung
30
Gangguan - Gangguan Lalu
Lalu Lintas Lintas
Memantau
bagaimana
gangguan lalu lintas
yang disebabkan
selama kegiatan
berlangsung
Gangguan - Gangguan
Kesehatan Kesehatan
Masyarakat Masyarakat
melakukan
pengamatan
langsung di
lapangan/observasi
untuk mengetahui
bagaimana
gangguan kesehatan
yang disebabkan
selama kegiatan
berlangsung
3. Pemeliharaan Gas CO, NOx, - melakukan Pada areal Selama masa
Sarana dan SOx, HC dan pemantauan langsung Toserba operasional
Prasarana Partikel di lokasi kegiatan
- melakukan
pengawasan terhadap
dampak yang akan di
timbulkan apabila
berbahaya atau tidak
dan kegiatan ini
dilakukan secara intens
31
BAB IV
PELAPORAN
32
2. Pelaporan Terjadinya Pencemaran
Pelaporan terjadinya kecelakaan atau gangguan lingkungan dalam skala besar
wajib dilaporkan 2x24 jam kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun.
3. Laporan Setiap 6 (enam) Bulan Tentang Pelaksanaan UKL dan UPL Kepada
Dinas Lingkumgan Hidup Kabupaten Madiun.
Laporan mencakup berbagai laporan pelaksanaan UKL dan UPL selama enam
bulan. Laporan tersebut antara lain:
Dari semua bentuk laporan ini pada akhirnya akan memberikan keuntungan tidak saja
bagi masyarakat sekitar yang memerlukan rasa aman tetapi juga tidak kalah pentingnya
adalah bagi CV. Alfa Jaya Utama agar kesinambungan usahanya dapat berlangsung
terus menerus
33
34