Filsafat Metode Berfikir Ilmiah
Filsafat Metode Berfikir Ilmiah
PEMBAHASAN
METODE INDUKSI
• Metode berpikir induktif dimana cara berpikir dilakukan dengan cara menarik suatu
kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual. Untuk itu,
penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang
mempunyai ruang yang kusus dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri
dengan pernyataan yang bersifat umum. Penalaran secara induktif dimulai dengan
mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan
terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat
umum
• Induksi adalah cara kerja ilmu pengetahuan yang bertolak dari sejumlah proposisi
tunggal atau particular tertentu untuk menarik kesimpulan umum tertentu.
• Cara kerjanya dengan memulai dengan penelitian untuk mengamati berbagai fenomena
dan mengumpulkan berbagai fakta dan data kemudian dievaluasi untuk bisa melahirkan
kesimpulan umum tertentu.
Langkah – langkah metode induksi :
a. Perumusan masalah atau identifikasi masalah munculnya suatu masalah
b. Penyusunan kerangka berpikir pengamatan dan mengumpulkan data pada gejala –
gejala yang menimbulkan suatu masalah serta mengumpulkan berbagai fakta yang yang
diduga dapat menjelaskan masalah tersebut kemudian dianalisis.
c. Merumuskan hipotesis setelah melakukan analisis kemudian mengajukan sebuah
hipotesis yang berfungsi untuk menjelaskan sebab dari masalah tersebut.
d. Pengujian hipotesis untuk menguji lebih lanjut kebenaran hipotesis dapat dilakukan
dengan penelitian dan percobaan lebih lanjut.untuk membuktikan apakah sebab yang
menjadi dugaan dalam hipotesis tadi memang terbukti benar. Dengan cara membuat
berbagai prediksi . Bila prediksi mendukung hipotesis maka hipotesis tersebut diterima
sebagai benar , bila diterima secara terus – menerus maka diterima sebagai hukum ilmiah.
Jika tidak perlu diajukan hipotesis baru dengan mengumpulkan fakta dan data tambahan
Kelebihan penalaran induktif
1. Suatu alat generalisasi dari pemikiran kita untuk kemudian dijadikan suatu pegangan
umum atas kejadiaan tertentu.
2. Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secara
canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat
ditarik generalisasi dari suatu gejala.
3. Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalam
menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat
mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi.
• Kelemahan penalaran induktif
1. Terdapat satu bukti rasional bahwa penalaran induktif bisa jadi menghasilkan
kesimpulan yang berbahaya dan salah kaprah. Pengetahuan kita yang bersumber dari
penalaran atau pemikiran induktif bisa jadi salah.
2. Penalaran induktif memang membantu kita dalam memahami, memprediksi, dan
mengontrol sesuatu. Namun tidak semua hal bisa dipercaya dengan melakukan penalaran
induktif.
METODE DEDUKSI
• Deduksi adalah cara berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik
kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya
mempergunakan pola berpikir silogismus yang secara sederhana digambarkan sebagai
penyusunan dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan. Pernyataan yang mendukung
silogismus disebut premis yang kemudian dapat dibedakan sebagai premis mayor dan
premis minor. Kesimpulan merupakan pengetahuan yang didapat dari penalaran deduktif
berdasarkan kedua premis tersebut .
• Deduksi adalah proses menarik prediksi-prediksi dari suatu hipotesis.
• Berpikir deduksi memeberikan sifat yang rasional kepada pengetahuan ilmiah dan bersifat
konsisten dengan pengetahuan yang telah dikumpulkan sebelumnya.
Langkah – langkah metode deduksi :
1. Perumusan masalah
2. Khasanah pengetahuan ilmiah
3. Penyusunan kerangka berpikir
4. Perumusan hipotesis
5. Pengujian hipotesis