Anda di halaman 1dari 14

Makalah Asuhan Keperawatan Diare Pada Anak

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1

1. Indah Indriyani (A11601303)


2. Halimah Surani (A11701554)
3. Hanifah Adila Fauziyyah (A11701556)
4. Hasna Faras Fatin (A11701557)
5. Heny Lusmiati (A11701558)
6. Hidayah Mei Widiyana (A11701559)
7. Ilham Rusdi P. (A11701560)
8. Ilham Yoga Prasetyo (A11701556)
9. Indra Gunawan (A11701558)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2019

SEKENARIO KASUS

An. W (6 bulan) perempuan dirawat di RS dengan keluhan sejak 2 hari yang


1
terakhir BAB cair 4kali dalam 24 jam. Hasil pemeriksaan didapatkan data RR:
40x/menit, S: 38C, BB saat ini: 8 Kg, Ibu klien mengatakan BB sebelum sakit: 8,5
Kg. Hasil pemeriksan fisik abdomen tampak cembung, perkusi abdomen:
hiperrtimpani, palpasi tidak teraba massa dan nyeri tekan, cubitan kulit perut kembali
lambat, peristaltik usus: 20x/menit. Pasien mengalami dehidrasi sedang dan harus
mendapatkan rehidrasi parental.

A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : An. W
TTL : 12 Maret 2019 (6 Bulan)
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Kebumen
Tanggal masuk RS : 30 September 2019
Tanggal pengkajian : 01 Oktober 2019
Ruangan : Inayah
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 28 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Hubungan : Ibu Kandung

3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
BAB cair 4x dalam 24 jam.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke PKU Muhammadiyah Gombong pada tanggal 30
September 2019 . Klien BAB cair, frekuensi lebih dari 3 kali sehari, waktu
pengeluaran sudah 2 hari (diare akut). Merasa nyeri di perut saat di tekan.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Ibu mengatakan bahwa An. W pernah demam dan juga mengalami flu
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu klien mengatakan ada salah satu keluarga yang mengalami diare.

e. Riwayat Kehamilan
Ibu mengatakan ketika hamil trimester pertama mengalami mual muntah.
f. Riwayat Persalinan

2
Ibu pasien mengatakan usia kehamilan 38 minggu. Bayi lahir normal BB 3
kg dengan PB 50 cm. Bayi lahir dengan sehat.
g. Riwayat Imunisasi
Ibu pasien mengatakan imunisasi lancar,
HB0 = BCG, Hepatitis B, Polio
Bulan 1 = Hepatitis B
Bulan 2 = Polio, BTP, Hib, Pheumokokus
Bulan 4 = Polio, BTP, Hib, Pheumokokus
Bulan 6 = Hepatitis, polio, BPT, Hib, Pheumokokus
h. Riwayat Tumbuh Kembang
Ibu An. W mengatakan riwayat tumbuh kembang baik
i. Genogram
Ibu mengatakan bahwa An. W adalah anak pertama G1P1A0
j. Kebutuhan Cairan
Ibu mengatakan An. W mulai berkurang dalam minum ASI
k. Kebutuhan Kalori
Ibu mengatakan An. W mengkonsumsi ASI dengan jumlah sedikit

4. Pola Pengkajian Fungsional Menurut Gordon


a. Pola Persepsi Kesehatan/ penanganan kesehatan
Sebelum Sakit : Keluarga mengatakan pasien awalnya dibawa berobat
ke puskesmas
Saat Sakit : Pasien rewel menangis terus, pasien di rawat di PKU
Muhamadiyyah Gombong
b. Pola Nutrisi/ Metabolik
Sebelum sakit : Pasien mengkonsumsi ASI dengan cukup seperti
biasanya
Saat sakit : Pasien mengkonsumsi ASI sedikit
c. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Keluarga mengatakan pasien BAB lancar dan normal
Saat Sakit : Pasien BAB sampai 4x sehari dan konsistensinya cair
d. Pola Tidur
Sebelum sakit : keluarga mengatakan An. W mudah untuk tertidur
Saat sakit : keluarga mengatakan pasien susah tidur, sering rewel.
5. Pemeriksaan Fisik
a. TTV
TD : -
S : 38 oC
RR : 40x/menit
3
b. Antomometri
BB : 7 kg
TB : 86 cm
L Kepala : 42cm
L Dada : 40 cm
LILA : 12cm
L Perut : 37 cm
c. Kepala : Bentuk normal dan simetris, tidak ada peradangan maupun
bekas luka di daerah kepala.
d. Mata : Mata cekung, konjungtiva anemis, sklera an ikterik, reflek
pupil isokor.
e. Hidung : Hidung simetris, tidak ada cuping hidung, tidak ada
pembesaran klenjar polip, terdapat sedikit kotoran.
f. Mulut : Mukusa bibir kering, tidak ada stomatitis
g. Telinga : Simetris, bersih, tidak terdapat serumen yang berlebih,
pendengaran normal.
h. Leher : Tidak terdapat pembengkakan klenjar tyroid, vena jugularis
teraba.
i. Toraks
Jantung I : Ictus cordis tidak jelas
P : Ictus cordis teraba pada IC ke 4
P : Bunyi redup
A : Tidak terdapat bunyi tambahan
Paru I : Bentuk simetris, tidak terdapat jejas
P : Perbesaran dada kanan kiri seimbang
P : Sonor
A : Vesikuler
j. Abdomen
I : Perut kembung
A : Bising usus 18x/menit
P : Cubitan perut kembali > 2 detik
P : Bunyi pekak
k. Genetalia : Bersih, tidak terdapat kelainan kongenital
l. Ekstermitas : tidak ada jejas, namun anggota gerak tampak lemah

6. Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan Feses
- Pemeriksaan Laboratorium

4
ANALISA DATA

Nama Klien : An. D

Ruang : Inayah

TGL/JAM DATA PROBLEM ETIOLOGI


1 Oktober DS: ibu pasien Kekurangan Diare
2019 mengatakan bahwa volume cairan.
An. W BAB lebih dari
3x dalam 24 jam
selama 2 hari.

DO: pasien tampak


lemas dan rewel.

DS : ibu pasien Nyeri Akut Hiperperistaltik


mengatakan terdapat usus
nyeri tekan pada perut
saat disentuh.

DO :

- Ada nyeri tekan pada


perut saat dilakukan
pemeriksaan.

- Pasien tampak
menangis menahan
sakit.

5
Ketidakefektifan
Nutrisi Kurang
dari kebutuhan
tubuh

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

Hari, tanggal : Senin, 1 Oktober 2019

1. Kekurangan volume cairan b.d Diare.

2. Nyeri Akut b.d Hiperperistaltik usus.

RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : An. W

Ruang : Inayah

Tgl/Jam No. DP Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi NIC TTD


(NOC
1 1. Setelah dilakukan tindakan Manajemen cairan
Oktober keperawatan 2x24 jam dan elektrolit :
2019, diharapakan masalah 1. Monitor tanda-
07:30 keperawatan kekurangan tanda vital yang
WIB volume cairan memperoleh sesuai.
hasil: 2. Monitor
Indikator A T perubahan status
Keseimbangan 2 4 paru dan jantung
cairan yang menunjukan
Keseimbangan 2 4
kelebihan cairan
cairan dan
atau dehidrasi.
elektrolit
3. Pantau adanya
Keterangan : tanda dan gejala
2 = kurang overhidrasi yang

6
4 = cukup memburuk atau
dehidrasi.
4. Monitor
kehilangan cairan
5. Timbang berat
badan harian dan
pantua gejala.
6. Berikan cairan,
yang sesuai.
7. Tingkatkan
intake/asupan
cairan per oral
yang sesuai.
8. Monitor respon
pasien terhadap
terapi elektrolit
yang diresepkan.
9. Monitor
manifestasi dari
ketidakseimbanga
n elektrolit.
10. Konsultasikan
dengan dokter jika
tanda dan gejala
ketidakseimbanga
n cairan dan atau
elektrolit menetap
atau memburuk.
Manajemen diare :
1. Instruksikan
pasien atau
keluarga untuk
mencatat warna,
volume, frekuensi,
dn konsistensi
tinja.
2. Evaluasi
kandungan nutrisi

7
dan makanan yang
sudah dikonsumsi
sebelumnya.
3. Identifikasi faktor
yang
menyebabkan
diare.
4. Amati turgor kulit
secara berkala
5. Monitor kulit
perenium terhadap
adanya iritasi dan
ulserasi.
6. Ukur diare/ output
pencernaan.

2. Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri :


keperawatan 2x24 jam 1. Lakukan
diharapkan masalah pengkajian nyeri
keperawatan nyeri akut secara
memperoleh hasil: komprehensif
Kontrol Nyeri yang meliputi
Indikator A T lokasi,
Ketidaknyamanan 2 4 karakteristik,onset
Gangguan dalam 2 4 / durasi, frekuens,
perasaan kualitas, intensitas
mengontrol atau beratnya
Gangguan 2 4 nyeri atau faktor
pergerakan fisik pencetus.
2. Observasi adanya
petunjuk non
verbal mengenai
ketidaknyamanan.
3. Evaluasi nyeri
dimasa lalu.
4. Berikan informasi
kepada keluarga
mengenai nyeri,

8
penyebab nyeri,
berapa lama nyeri
akan dirasakan,
dan antisipasi
ketidaknyamanan
akibat prosedur.
5. Ajarkan kepada
keluarga prinsip-
prinsip
manajemen nyeri.
6. Kolaborasi dengan
pasien, orang
terdekat dan tim
kesehatan lainnya
untuk memilih dan
mengimplementas
ikan tindakan
penurunan nyeri
nonfarmakologi,
sesuai kebutuhan.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Klien : An. W

Ruang : Inayah

No. DP Tgl/Jam Tindakan / Implementasi Evaluasi Formatif TTD

1. 1 Manajemen cairan dan Ds: ibu klien


oktober elektrolit : mengatakan bahwa
2019 1. Memonitor tanda-tanda anaknya sudah
vital yang sesuai. lemas.
Do: didapatkan dari
hasil pemeriksaan:
TD: -
S : 38 oC
RR: 40x/menit
2. Memonitor perubahan Ds: ibu klien
status paru dan jantung mengatakan bahwa
yang menunjukan anaknya sudah BAB
9
kelebihan cairan atau 4x dalam 24 jam.
dehidrasi. Do: didapatkan
pemeriksaan jantung
pada perkusi suara
redup.
3. Memantau adanya tanda Ds: ibu klien
dan gejala overhidrasi mengatakan dalam
yang memburuk atau 24 jam BAB 4 kali.
dehidrasi. Do: klien tampak
lemas.
4. Memonitor kehilangan Ds: ibu klien
cairan mengatakan pasien
sudah BAB secara
terus menerus.
Do: pasien terlihat
lemas.
5. Menimbang berat badan Ds: ibu pasien
harian dan pantua gejala. mengatakan BB pada
anaknya menurun.
Do: didapatkan BB 8
kg dari 8,5 kg.
6. Memberikan cairan, Ds: ibu pasien
yang sesuai. mengatakan bersedia.
Do: pasien diberikan
oralit.
7. Meningkatkan Ds: ibu pasien
intake/asupan cairan per mengatakan akan
oral yang sesuai. memberikan asupan
cairan yang
direkomendasikan.
Do: ibu pasien
tampak sudah
memahami tentang
intake cairan yang
sesuai.
8. Memonitor respon Ds:
pasien terhadap terapi
elektrolit yang

10
diresepkan.
9. Monitor manifestasi dari
ketidakseimbangan
elektrolit.
10. Mengonsultasikan Ds: ibu pasien
dengan dokter jika tanda menyetujui tentang
dan gejala tindakan yang
ketidakseimbangan diberikan.
cairan dan atau elektrolit Do: ibu klien tampak
menetap atau cemas dengan
memburuk. kondisi anaknya.
Manajemen diare :
1. Menginstruksikan pasien Ds: ibu klien
atau keluarga untuk mengatakan akan
mencatat warna, volume, melakukannya.
frekuensi, dn konsistensi Do: ibu klien tampak
tinja. memahami.
2. Mengevaluasi Ds:
kandungan nutrisi dan
makanan yang sudah
dikonsumsi sebelumnya.
3. Mengidentifikasi faktor
yang menyebabkan
diare.
4. Mengamati turgor kulit Ds: ibu klien
secara berkala. mengatakan pada
perut klien cembung.
Do: didapatkan
turgor kulit kembali
lambat.
5. Memonitor kulit
perenium terhadap
adanya iritasi dan
ulserasi.
6. Mengukur diare/ output
pencernaan.

11
2. Manajemen nyeri : Ds: ibu klien
1. Melakukan pengkajian mengatakan adanya
nyeri secara nyeri tekan saat
komprehensif yang pemeriksaan.
meliputi lokasi, Do: klien terlihat
karakteristik,onset/ menangis saat
durasi, frekuens, palpasi bagian
kualitas, intensitas atau abdomen.
beratnya nyeri atau
faktor pencetus.
2. Mengobservasi adanya Ds: ibu klien
petunjuk non verbal mengatakan bersedia
mengenai dilakukan tindakan.
ketidaknyamanan. Do: klien tampak
kesakitan menahan
nyeri.
3. Mengevaluasi nyeri Ds: ibu klien
dimasa lalu. mengatakan
sebelumnya tidak
pernah mengalami
seperti ini.
Do: ibu klien tampak
cemas dengan
kondisi anaknya.
4. Memberikan informasi Ds: keluarga klien
kepada keluarga mengatakan cemas
mengenai nyeri, dengan kondisi klien.
penyebab nyeri, berapa Do: keluarga klien
lama nyeri akan tampak menerima
dirasakan, dan antisipasi informasi walau
ketidaknyamanan akibat dengan kecemasan.
prosedur.
5. Mengajarkan kepada Ds: keluarga klien
keluarga prinsip-prinsip mengatakan
manajemen nyeri. memahami yang
diajarkan.
Do: keluarga klien
tampak kooperatif

12
dengan apa yang
diajarkan.
6. Mengkolaborasi dengan Ds: keluarga klien
pasien, orang terdekat mengatakan bersedia
dan tim kesehatan dilakukan tindakan.
lainnya untuk memilih Do: keluarga tampak
dan cemas dengan
mengimplementasikan kondisi klien.
tindakan penurunan nyeri
nonfarmakologi, sesuai
kebutuhan.

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Klien : An. W

Ruang : Inayah

Tgl/Jam No. DP Evaluasi Sumatif TTD

1 Oktober 1 S:
2019 - Ibu klien mengatakan An. W masih diare
- BAB berkurang menjadi 3x dalam 24 jam
selama 2 hari
O:
- Klien tampak lemas dan pucat
S : 38OC
RR: 40x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
- Manajemen cairan dan elektrolit
- Manajemen diare

13
1 Oktober 2 S:
2019 - Ibu klien mengatakan adanya nyeri tekan pada
perut anaknya ketika ditekan
- P : Nyeri pada bagian abdomen
Q: Seperti tertekan
R: Di bagian abdomen dan genetalia
S: Skala 7
T: Hilang timbul

O:
- Adanya nyeri tekan pada perut ketika
pemeriksaan
- Klien tampak menangis kesakitan
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Manajemen Nyeri

DAFTAR PUSTAKA

Doenges,ME, et all. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan; Pedoman untuk


Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Ed.3. Jakarta:EGC

Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC

14

Anda mungkin juga menyukai