DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
SEKENARIO KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : An. W
TTL : 12 Maret 2019 (6 Bulan)
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Kebumen
Tanggal masuk RS : 30 September 2019
Tanggal pengkajian : 01 Oktober 2019
Ruangan : Inayah
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 28 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Hubungan : Ibu Kandung
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
BAB cair 4x dalam 24 jam.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke PKU Muhammadiyah Gombong pada tanggal 30
September 2019 . Klien BAB cair, frekuensi lebih dari 3 kali sehari, waktu
pengeluaran sudah 2 hari (diare akut). Merasa nyeri di perut saat di tekan.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Ibu mengatakan bahwa An. W pernah demam dan juga mengalami flu
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu klien mengatakan ada salah satu keluarga yang mengalami diare.
e. Riwayat Kehamilan
Ibu mengatakan ketika hamil trimester pertama mengalami mual muntah.
f. Riwayat Persalinan
2
Ibu pasien mengatakan usia kehamilan 38 minggu. Bayi lahir normal BB 3
kg dengan PB 50 cm. Bayi lahir dengan sehat.
g. Riwayat Imunisasi
Ibu pasien mengatakan imunisasi lancar,
HB0 = BCG, Hepatitis B, Polio
Bulan 1 = Hepatitis B
Bulan 2 = Polio, BTP, Hib, Pheumokokus
Bulan 4 = Polio, BTP, Hib, Pheumokokus
Bulan 6 = Hepatitis, polio, BPT, Hib, Pheumokokus
h. Riwayat Tumbuh Kembang
Ibu An. W mengatakan riwayat tumbuh kembang baik
i. Genogram
Ibu mengatakan bahwa An. W adalah anak pertama G1P1A0
j. Kebutuhan Cairan
Ibu mengatakan An. W mulai berkurang dalam minum ASI
k. Kebutuhan Kalori
Ibu mengatakan An. W mengkonsumsi ASI dengan jumlah sedikit
6. Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan Feses
- Pemeriksaan Laboratorium
4
ANALISA DATA
Ruang : Inayah
DO :
- Pasien tampak
menangis menahan
sakit.
5
Ketidakefektifan
Nutrisi Kurang
dari kebutuhan
tubuh
RENCANA KEPERAWATAN
Ruang : Inayah
6
4 = cukup memburuk atau
dehidrasi.
4. Monitor
kehilangan cairan
5. Timbang berat
badan harian dan
pantua gejala.
6. Berikan cairan,
yang sesuai.
7. Tingkatkan
intake/asupan
cairan per oral
yang sesuai.
8. Monitor respon
pasien terhadap
terapi elektrolit
yang diresepkan.
9. Monitor
manifestasi dari
ketidakseimbanga
n elektrolit.
10. Konsultasikan
dengan dokter jika
tanda dan gejala
ketidakseimbanga
n cairan dan atau
elektrolit menetap
atau memburuk.
Manajemen diare :
1. Instruksikan
pasien atau
keluarga untuk
mencatat warna,
volume, frekuensi,
dn konsistensi
tinja.
2. Evaluasi
kandungan nutrisi
7
dan makanan yang
sudah dikonsumsi
sebelumnya.
3. Identifikasi faktor
yang
menyebabkan
diare.
4. Amati turgor kulit
secara berkala
5. Monitor kulit
perenium terhadap
adanya iritasi dan
ulserasi.
6. Ukur diare/ output
pencernaan.
8
penyebab nyeri,
berapa lama nyeri
akan dirasakan,
dan antisipasi
ketidaknyamanan
akibat prosedur.
5. Ajarkan kepada
keluarga prinsip-
prinsip
manajemen nyeri.
6. Kolaborasi dengan
pasien, orang
terdekat dan tim
kesehatan lainnya
untuk memilih dan
mengimplementas
ikan tindakan
penurunan nyeri
nonfarmakologi,
sesuai kebutuhan.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Ruang : Inayah
10
diresepkan.
9. Monitor manifestasi dari
ketidakseimbangan
elektrolit.
10. Mengonsultasikan Ds: ibu pasien
dengan dokter jika tanda menyetujui tentang
dan gejala tindakan yang
ketidakseimbangan diberikan.
cairan dan atau elektrolit Do: ibu klien tampak
menetap atau cemas dengan
memburuk. kondisi anaknya.
Manajemen diare :
1. Menginstruksikan pasien Ds: ibu klien
atau keluarga untuk mengatakan akan
mencatat warna, volume, melakukannya.
frekuensi, dn konsistensi Do: ibu klien tampak
tinja. memahami.
2. Mengevaluasi Ds:
kandungan nutrisi dan
makanan yang sudah
dikonsumsi sebelumnya.
3. Mengidentifikasi faktor
yang menyebabkan
diare.
4. Mengamati turgor kulit Ds: ibu klien
secara berkala. mengatakan pada
perut klien cembung.
Do: didapatkan
turgor kulit kembali
lambat.
5. Memonitor kulit
perenium terhadap
adanya iritasi dan
ulserasi.
6. Mengukur diare/ output
pencernaan.
11
2. Manajemen nyeri : Ds: ibu klien
1. Melakukan pengkajian mengatakan adanya
nyeri secara nyeri tekan saat
komprehensif yang pemeriksaan.
meliputi lokasi, Do: klien terlihat
karakteristik,onset/ menangis saat
durasi, frekuens, palpasi bagian
kualitas, intensitas atau abdomen.
beratnya nyeri atau
faktor pencetus.
2. Mengobservasi adanya Ds: ibu klien
petunjuk non verbal mengatakan bersedia
mengenai dilakukan tindakan.
ketidaknyamanan. Do: klien tampak
kesakitan menahan
nyeri.
3. Mengevaluasi nyeri Ds: ibu klien
dimasa lalu. mengatakan
sebelumnya tidak
pernah mengalami
seperti ini.
Do: ibu klien tampak
cemas dengan
kondisi anaknya.
4. Memberikan informasi Ds: keluarga klien
kepada keluarga mengatakan cemas
mengenai nyeri, dengan kondisi klien.
penyebab nyeri, berapa Do: keluarga klien
lama nyeri akan tampak menerima
dirasakan, dan antisipasi informasi walau
ketidaknyamanan akibat dengan kecemasan.
prosedur.
5. Mengajarkan kepada Ds: keluarga klien
keluarga prinsip-prinsip mengatakan
manajemen nyeri. memahami yang
diajarkan.
Do: keluarga klien
tampak kooperatif
12
dengan apa yang
diajarkan.
6. Mengkolaborasi dengan Ds: keluarga klien
pasien, orang terdekat mengatakan bersedia
dan tim kesehatan dilakukan tindakan.
lainnya untuk memilih Do: keluarga tampak
dan cemas dengan
mengimplementasikan kondisi klien.
tindakan penurunan nyeri
nonfarmakologi, sesuai
kebutuhan.
CATATAN PERKEMBANGAN
Ruang : Inayah
1 Oktober 1 S:
2019 - Ibu klien mengatakan An. W masih diare
- BAB berkurang menjadi 3x dalam 24 jam
selama 2 hari
O:
- Klien tampak lemas dan pucat
S : 38OC
RR: 40x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
- Manajemen cairan dan elektrolit
- Manajemen diare
13
1 Oktober 2 S:
2019 - Ibu klien mengatakan adanya nyeri tekan pada
perut anaknya ketika ditekan
- P : Nyeri pada bagian abdomen
Q: Seperti tertekan
R: Di bagian abdomen dan genetalia
S: Skala 7
T: Hilang timbul
O:
- Adanya nyeri tekan pada perut ketika
pemeriksaan
- Klien tampak menangis kesakitan
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Manajemen Nyeri
DAFTAR PUSTAKA
14