Anda di halaman 1dari 11

JOURNAL OF

ISLAMIC NURSING

UPDATES ON AGIN
Terapi Non Farmakologi dalam Penanganan Diagnosis Nyeri Akut
pada Fraktur : Systematic Review

Risnah1), Risnawati HR2), Maria Ulfah Azhar3), Muhammad Irwan4)


1,2,3
Prodi Keperawatan FKIK UIN Alauddin Makassar
4
Prodi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Sulawesi Barat
Email : Risnah@uin-alauddin.ac.id

Abstract
Penelitian ini merupakan penerapan terapi non farmakologik penanganan nyeri dari berbagai perbandingan. Desain
Systematic review. Populasi berasal dari Artikel terkait dengan Fraktur. Pengumpulan data sumber literature pada
penelitian ini adalah Google Schoolar, Pubmed dan Portal Garuda dengan menggunakan kata kunci “Nyeri”, ‘Pain”,
“Fracture””Non Farmakologik Fraktur” dan “Fraktur” dengan kriteria Artikel tahun 2015-2018 Fulltext Artikel yang
sesuai dengan topic, Terdapat ISSN, Jurnal yang terbit di Asia Tenggara, Merupakan jurnal intervensi untuk mengatasi
nyeri pada pasien fraktur, Merupakan intervensi non farmakologi, Intervensi yang efisien berdasarkan hasil penelitian,
dan Intervensi yang mudah dilakukan. Hasil Penelitian ini adalah Setelah menggumpulkan data dan informasi, semua
data tersebut diseleksi sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi kemudian di diseleksi kerelevanan menggunakan
Duffy’s Research Appraisal Checklist Approach, dilanjutkan dengan analisis komparatif untuk melihat perbandingan
antara pikiran utama karya tulis ini dengan beberapa teori yang relevan, dan untuk selanjutnya memberikan
rekomendasi teknik non farmakologi yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pada pasien fraktur. Berdasarkan
sembilan artikel yang terpilih tentang terapi non farmakologik dalam penanganan diagnosis nyeri membuktikan bahwa
100% terapi non farmakologik efektif dalam menurunkan nyeri pada pasien fraktur. Teknik non farmakologik yang
digunakan dalam jurnal yang terpilih yaitu, teknik distraksi, relaksasi nafas dalam, Kompres dingin (Cold Pack) dan
Range of Motion (ROM). Kesimpulan : Berdasarkan 9 jurnal yang terpilih sesuai dengan kriteria inklusi, terapi non
farmakologik yang efektif dalam penanganan diagnosis nyeri pada fraktur adalah distraksi pendengaran, relaksasi nafas
dalam, kompres dingin (cold pack), Range of Motion (ROM)

Kata Kunci:, Fraktur, Nyeri, Pain, Fracture, Non Farmakologi Fraktur

1. PENDAHULUAN osteomilitis atau tumor yang mengakibatkan


Kehidupan sehari-hari dengan aktivitas kelemahan tulang (Whiteing, 2008)
manusia masing-masing yang semakin padat Fraktur merupakan terputusnya kontinuitas
untuk mengejar perkembangan zaman. Manusia tulang. Patah tulang dapat terjadi karena jatuh,
tidak luput dari fungsi normal musculoskeletal trauma, sebagai akibat pukulan langsung atau
utamanya tulang yang menjadi alat gerak utama karena kelemahan pada tulang itu sendiri.
bagi manusia.Tulang membentuk rangka Beberapa fraktur juga disebabkan karena proses
penunjang dan pelindung bagi manusia tulang dan penyakit seperti osteoporosis yang dapat
tempat melekatnya otot yang menggerakan menyebabkan fraktur-fraktur patologis (Reeves,
kerangka tubuh, namun, fungsi tulang dapat 2001).
terganggu karena mengalami fraktur (Mansjoer, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
2008). Fraktur biasanya disebabkan oleh trauma (Depkes RI, 2013) menyebutkan bahwa dari
yang substansial seperti fraktur pelpis akibat jumlah kecelakaan yang terjadi dengan presentasi
kecelakaan, atau minor dan berulang seperti patah 5,8% korban cedera atau sekitar 8 juta orang
tulang metatarsal balerina atau atlet jarak jauh. menderita fraktur dengan jenis fraktur yang paling
Patah tulang patologis terjadi akibat penyakit yang banyak terjadi yaitu fraktur pada bagian
mendasarinya seperti Penyakit Paget, osteoporosis, ekstremitas atas sebesar 36,9% dan ekstremitas
bawah sebesar 65,2%. Badan Kesehatan Dunia

Volume 4 Nomor 2, Desember 2019 77


JOURNAL OF
ISLAMIC NURSING

(WHO) mencatat pada tahun 2011-2012 terdapat kualitas hidup pasien fraktur terganggu pada
5,6 juta orang meninggal dunia dan 1,3 juta orang domain fungsi fisik dan keterbatasan fisik,
menderita fraktur akibat kecelakaan lalu lintas. sedangkan kualitas hidup ditinjau dari mental
Menurut Depkes RI 2011, dari sekian banyak secara keseluruhan baik. Diperlukan edukasi untuk
kasus fraktur di Indonesia, fraktur pada meningkatkan kualitas hidup pasien pasca operasi.
ekstremitas 2 bawah akibat kecelakaan memiliki Salah satu tanda dan gejala dari fraktur
prevalensi yang paling tinggi diantara fraktur adalah nyeri. Nyeri merupakan gejala yang paling
lainnya yaitu sekitar 46,2%. Dari 45.987 orang sering ditemukan pada gangguan muskoskeletal.
dengan kasus fraktur ekstremitas bawah akibat Nyeri merupakan pengalaman sensorik atau
kecelakaan, 19.629 orang mengalami fraktur pada emosional yang berkaitan dengan kerusakan
tulang femur, 14.027 orang mengalami fraktur jaringan aktual atau fungsional, dengan onset
cruris, 3.775 orang mengalami fraktur tibia, 970 mendadak atau lambat (SDKI, 2016). Nyeri yang
orang mengalami fraktur pada tulang-tulang kecil dirasakan pada pasien fraktur adalah nyeri tajam
di kaki dan 336 orang mengalami fraktur fibula. dan tertusuk-tusuk (Helmi, 2012).
. Berdasarkan Data dan Informasi Profil Nyeri dapat diatasi dengan terapi farmakologi
Kesehatan Indonesiatahun 2016 kejadian bencana dan terapi non farmakologi yaitu teknik relaksasi,
menurut jenis bencana kecelakaan transportasi massage, kompres, terapi musik, murottal,
tahun 2014 angka presentasi sebesar 47,7%, tahun distraksi, dan guided imaginary. (Smeltzer et al.,
2015 sebesar 84% dan tahun 2016 sebesar 74% 2008). Teknik non farmakologi merupakan salah
(Kemenkes RI, 2017). Berdasarkan data dari satu intervensi keperawatan secara mandiri untuk
Departemen Kesehatan RI tahun 2013 didapatkan mengurangi nyeri yang dirasakan oleh pasien.
sekitar 8 juta orang mengalami fraktur dengan Teknik relaksasi memberikan individu kontrol diri
jenis fraktur yang berbeda dan penyebab yang ketika nyeri muncul dan dapat digunakan pada
berbeda. Dari hasil survey tim Depkes RI seseorang sehat ataupun sakit (Perry & Potter,
didapatkan 25% penderita fraktur yang mengalami 2005).
kematian, 45% mengalami catat fisik, 15% Teknik non farmakologi banyak digunakan untuk
mengalami stress psikologis seperti cemas atau mengatasi nyeri pada pasien fraktur, selain itu
bahkan depresi, dan 10% mengalami kesembuhan terapi non farmakologi tidak memiliki efek
dengan baik (Depkes RI 2013). Sedangkan samping. Dalam studi ini, penulis ingin membahas
menurut World Hearth Oraganization (WHO) tentang teknik non farmakologi untuk mengatasi
tahun 2013 menyebutkan bahwa kecelakaan lalu nyeri pada pasien fraktur.
lintas mencapai 120.222 kali atau 72% dalam
setahun. 2.METODE
Insiden fraktur femur di Indonesia Sumber artikel pada penelitian ini adalah database
merupakan yang paling sering yaitu sebesar 39% google schoolar, pubmed, portal garuda dengan
diikuti fraktur humerus (15%), fraktur tibia dan kriteria inklusi, artikel tahun 2015-2018, jurnal yang
fibula (11%), dimana penyebab terbesar fraktur terbit di Asia Tenggara, merupakan jurnal intervensi
femur adalah kecelakaan lalu lintas yang biasanya untuk mengatasi nyeri pada pasien fraktur,
disebabkan oleh kecelakaan mobil, motor, atau merupakan intervensi non farmakologi, intervensi
kendaraan rekreasi (62,6%) dan jatuh (37,3%) dan yang efisien berdasarkan hasil penelitian dan
mayoritas adalah pria (63,8%).4,5% Puncak intervensi yang mudah dilakukan.
distribusi usia pada fraktur femur adalah pada usia
dewasa (15 - 34 tahun) dan orang tua (diatas 70 3. STUDI SELEKSI
tahun). Setelah menggumpulkan data dan informasi, semua
Hasil studi yang dilakukan oleh data diseleksi sesuai dengan kriteria inklusi yaitu
(Rahma,2018) menyatakan bahwa sebagian besar Artikel tahun 2015-2018 Fulltext Artikel yang

Volume 4 Nomor 2, Desember 2019 78


JOURNAL OF
ISLAMIC NURSING

sesuai dengan topic, Terdapat ISSN, Jurnal yang Hasil yang didapatkan terdapat 5 jurnal yang
terbit di Asia Tenggara, Merupakan jurnal intervensi menggunakan distraksi pendengarn dalam
untuk mengatasi nyeri pada pasien fraktur, menangani nyeri pada pasien fraktur. Distraksi
Merupakan intervensi non farmakologi, Intervensi pendengaran dari 5 jurnal tersebut adalah terapi
yang efisien berdasarkan hasil penelitian, dan musik instrumental dan terapi mendengarkan
Intervensi yang mudah dilakukan. Kemudian Asmaul Husna. Berdasarkan hasil penelitian terapi
diseleksi kerelevanannya menggunakan Duffy’s tersebut efekti dalam menurunkan skala nyeri pada
Research Appraisal Checklist Approach, dilanjutkan pasien fraktur. Hal tersebut sejalan dengan
dengan analisis kompratif untuk melihat penelitian (Rostini, 2017) membuktikan bahwa
perbandingan antara pikiran utama karya tulis ini terdapat pengaruh pemberian terapi musik terhadap
dengan beberapa teori yang relevan, dan untuk tingkat nyeri pada pasien fraktur di rumah sakit
selanjutnya memberikan rekomendasi teknik non umum nene malomo kabupaten sidrap, dari hasil
farmakologi yang dapat digunakan untuk penelitian tersebut terjadi penurunan tingkat nyeri
menurunkan nyeri yang dirasakan pada pasien dengan mean 8,33 menjadi mean 7,36.
fraktur. Distraksi pendengaran merupakan salah satu
tindakan untuk mengatasi nyeri pada fraktur,
4.HASIL individu yang mengalami kesakitan akan merasa
Berdasarkan hasil pencarian artikel penelitian, rileks saat mendengarkan musik atau sejenisnya.
didapatkan 363 jurnal yang membahas tentang pelepasan opioid endogen, atau disasosiasi. Musik
fraktur, namun terdapat 34 jurnal yang membahas atau sejenisnya memberikan efek distraksi dan
tentang terapi non farmakologi untuk menangani sisasosiasi opiat endogen di beberapa fosi didalam
nyeri pada pasien fraktur berdasarkan kriteria otak, termasuk hipotalamus dan sistem limbik
inklusi dan lembar penilaian Duffy’s Research (Joyce & Jane, 2014). Musik merupakan sebuah
Appraisal Checklist Approach. Penulis mengambil rangsangan pendengaran
artikel dilihat dari segi aplikabilitas intervensi dan
sesuai dengan kriterian inklusi yang telah ditetapkan yang terorganisir yang terdiri atas melodi, ritme,
yaitu artikel tahun 2015-2018 fulltext artikel yang harmoni, timbre, bentuk dan gaya. Jenis musik yang
sesuai dengan topic, terdapat ISSN, jurnal yang efektif dalam mengatasi nyeri adalah musik klasik
terbit di Asia Tenggara, merupakan jurnal intervensi karena musik klasik memiliki tempo yang berkisar
untuk mengatasi nyeri pada pasien fraktur, antara 60-80 beats per menit setara dengan detak
merupakan intervensi non farmakologi, intervensi jantung manusia. Musik klasik bermanfaat untuk
yang efisien berdasarkan hasil penelitian serta membuat seseorang menjadi rileks, menimbulkan
intervensi yang mudah dilakukan. Terapi non rasa aman dan sejahtera, melepaskan rasa gembira
farmakologis tersebut di antaranya terapi musik, dan sedih (Ani & Diah, 2016).
meditasi dzikir, kompres dingin, terapi Asmaul
Husna, cold pack, relaksasi nafas dalam dan ROM. Relaksasi Nafas Dalam
Terdapat 9 Jurnal yang terpilih berdasarkan Hasil yang didapatkan terdapat 2 jurnal yang
kriteria inklusi dan lembar penilaian Duffy’s menggunakan relaksasi nafas dalam untuk
Research Appraisal Checklist Approach,dari 9 mengatasi nyeri yang dirasakan oleh pasien fraktur.
jurnal yang terpilih terdapat 4 terapi non Hasil penelitian yang didapatkan menurut dengan
farmakologi yang efektif dalam menurunkan skala hasil relaksasi nafas dalam efektif digunakan untuk
nyeri pada pasien fraktur yaitu, teknik distraksi, menurunkan skala nyeri yang dirasakan oleh pasien
relaksasi nafas dalam, kompres dingin (Cold Pack) pre maupun post operasi fraktur. Hal tersebut sesuai
dan Range of Motion (ROM) dengan penelitian yang dilakukan oleh (Leila &
Distraksi Pendengaran Reza, 2018) membuktikan bahwa hasil uji statistik
dengan menggunakan uji wilcoxon didapatkan nilai

Volume 4 Nomor 2, Desember 2019 79


JOURNAL OF
ISLAMIC NURSING

p-value : 0,001 dapat disimpulkan bahwa terdapat menurunkan nyeri. Sensasi dingin yang dirasakan
pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap memberikan efek fisiologis yang dapat menurunkan
nyeri pada pasien fraktur, respon inflamasi, menurunkan alirah darah, mampu
Relaksasi nafas dalam dapat memberikan menurunkan edema serta mengurangi rasa nyeri
perubahaan yang dirasakan pada oleh tubuh secara local. Secara fisiologis, 10-15 menit setelah
fisiologis yang bersifat emosional serta sensorik. diberikan kompres dingin terjadi proses
Relaksasi nafas dalam merupakan salah satu terapi vasokonstriksi dari efek releks otot polos yang dapat
non farmakologi yang mmberikan efek relaksasi timbul akibat stimulasi system saraf otonom serta
yang dapt menurunkan skala nyeri dengan mampu menstimulasi pengeluaran hormone
merangsang susunan saraf pusat yaitu otak dan endorphine. (Novita, 2010)
sumsum tulang belakang guna untuk memproduksi Bleakley et al (2007), me;lakukan penelitian
pengeluaran hormone edorphine yang membantu terkait penangan cedera dengan menggunakan es,
untuk menurunkan skala nyeri yang dirasakan oleh hasil yang didapatkan yaitu jaringan lunak yang
individu. (S.B. AJI, 2015) cedera dapat menurunkan nyeri serta menghilangkan
Selain menurunkan nyeri pada pasien fraktur pembengkakan. Terapi es ini dianjurkan 1-3 hari
relaksasi nafas dalam juga dapat menurunkan setelah cedera atau pada saat fase cedera akut.
berbagai macam nyeri yang dirasakan oleh pasien Selama itu, pembuluh darah disekitar jaringan yang
misalnya nyeri yang dirasakan oleh pasien post terluka membuka nutrisi dan cairan masuk ke dalam
section Caesar, hal tersebut sejalan dengan darah untuk membantu penyembuhan jaringan.
penelitian yang dilakukan oleh (Kristiarini, 2013)
dengan hasil penelitian yang didapatkan terdapat Range of Motion (ROM)
pengaruh relaksasi autogenic terhadap penurunan Hasil yang didapatkan terdapat 1 jurnal yang
nyeri pada ibu post section Caesar dengan hasil uji menggunakan Range of motion (ROM) sebagai
statistik yang didapatkan yaitu p-value: 0,000. terapi non farmakologi untuk menurunkan skalai
nyeri. Hasil penelitian yang didapatkan ROM efektif
Kompres Dingin (Cold Pack) digunakan untuk menurunkan skala nyeri pada
Hasil yang didapatkan terdapat 2 jurnal yang pasien post operasi fraktur. Hal tersebut sejalan
menggunakan teknik non farmakologi yaitu dengan penelitian yang dilakukan oleh (Yuanik,
kompres dingin (Cold Pack) hasil penelitian dari 2014) didapatkan nilai p-value: 0,000 yang dapat
kedua jurnal tersebut adalah terdapat pengaruh disimpulkan bahwa ROM Exercise dini pada
kompres dingin terhadap penurunan skala nyeri pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah
yang dirasakan oleh pasien fraktur. Kompres dingin (fraktur femur dan fraktur cruris) terhadap lama
(Cold Pack) eektif digunakan untuk menurunkan hari rawat.
nyeri yang dirasakan oleh pasien. Hal tersebut juga ROM merupakan upaya pengobatan yang
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh penatalaksanaannya menggunakan latihan gerak
(E.Purnamasari. 2014) dengan hasil penelitian baik secara aktif maupun secara pasif. ROM
sebelum diberikan kompres dingin didapatkan 21 diberikan untuk mengatasi gangguan ungsi gerak,
responden dengan nyeri sedang setelah diberikan mecegah komplikasi, mengurangi nyeri dan edema
kompres dingin terdapat 2 responden yang tidak dan melatih aktivitas akibat operasi. Rom diberikan
nyeri dan 19 responden yang nyeri ringan. Hasil uji pada bagian yang mudah kontraski dan relaksasi
statistik didapatkan nilai p-value :0,000 dapat sehingga pasien yang telah menjalani operasi fraktur
disimpulkan bahwa kompres dingin efekti tidak mengalami kekakuan otot. (Hendrik, 2012)
digunakan untuk menurunkan nyeri yang dirasakan Penelitian yang dilakukan oleh Tati (2015)
oleh pasien fraktur. dengan judul pengaruh latihan ROM aktif terhadap
Kompres dingin merupakan salah satu kekuatan otot pada pasien post operasi fraktur tibia,
tindakan keperawatan dan banyak digunakan untuk hasil uji statistik dengan menggunakan Paired

Volume 4 Nomor 2, Desember 2019 80


JOURNAL OF
ISLAMIC NURSING

sample t-test didapatkan nilai p-value: 0,000 yang


dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh latihan
ROM aktif terhadap kekuatan otot pada pasien post
operasi fraktur tibia.

Volume 4 Nomor 2, Desember 2019 81


JOURNAL OF
ISLAMIC NURSING

Table 1. Artikel Terapi Non Farmakologik pada Fraktur

NO Peneliti Desain Penelitian Tujuan Ukuran Sampel Intervensi Instrument Hasil


1 Leila Aini, Reza Pra- Untuk mengetahui 30 responden , usia 16- Pemberian Menggunakan Setelah diberikan teknik relaksasi nafas dalam
Reskita. Eksperimental pengaruh teknik 25 tahun, grade fraktur relaksasi nafas lembar pengukuran didapatkan skala nyeri 2-6 sedangkan setelah di
Program Studi dengan relaksasi nafas dalam 1-3, diberikan dalam skala nyeri berikan relaksasi nafas dalam didapatkan skala nyeri
Ners, STIK Siti rancangan One terhadap penurunan analgetik yang sama. Numeric Rating 1-5. Hasil uji statistic didpatkan p-value: 0,001 maka
Khadijah Group pretest- nyeri pad pasien fraktur Scale (NRS) disimpulkan ada pengaruh teknik relaksasi nafas
Palembang, posttest dalam terhadapt penurunan nyeri pada pasien fraktur
Indonesia
2 Fadli. Quasi Untuk mengetahui 18 responden, klien Pemberian Menggunakan Nilai rata-rata sebelum intervensi didapatkan mean
STIKES Eksperiment pengaruh distraksi yang mengalami distrasi lembar pengukuran 6,55 sedangkan nilai minimunnya yaitu 5 dan
Muhammadiyah dengan Pre test pendengaran terhadap fraktur pada pendengaran skala nyeri maximum 8 namun setelah diberikan intervensi
Sidrap and Posttest intensitas nyeri pada ekstremitas bawah Numeric Rating didapatkan mean 5,08 dan nilai minimunnya yaitu 3
design without pasien fraktur Scale (NRS) dan maximum 7. Hasil uji wilcoxon didapatkan nilai
control p-value: 0,001 sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh distraksi pendengaran terhadap
intenitas nyeri pasien fraktur
3 Putri Wulandini, Quasy Untuk mengetahui 30 responden. 15 Pada kelompok Lembar Hasil yang didapatkan sebelum diberikan terapi
Andalia Roza, Eksperiment efektifitas terapi Asmaul kelompok intervensi Intervensi pengukuran mendengarkan Asmaul Husnah didapatkan mean
Santi Riska Safitri. dengan Husna terhadap dan 15 kelompok diberikan menggunakan skala nyeri 5,2667 sedangkan pada kelompok
Keperawatan rancangan Pre penuruna skala nyeri control. terapi Numeric rating Kontrol didapatkan mean skala nyeri 4,6667.
Universitas test and post test pada pasien fraktur mendengarkan Scale (NRS) Setelah diberikan terapi mendenggarkan Asmaul
Abdurrab design with Asmaul Husna Husna ddapatkan mean skala nyeri 4,0000 dan pada
control sedangkan kelompok Kontrol didapatkan 4,6667. Hasil uji
pada kelompok statistic didapatkan p-value : 0,000 dapat
Kontrol tidak disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian terapi
diberikan Asmaul Husna terhadap penurunan skala nyeri pada
perlakun pasien fraktur
4 Machebya Novita, Pre Untuk mengetahui 16 responden dengan Pemberian Lembar Hasil yang didapatkan sebelum diberikan terapi
Mario E.Katuuk, Eksperimental pengaruh terapi musik menggunakan Non terapi musik pengukuran nyeri musik instrumental didapatkan 17 orang dengan
Vandri D.Kallo. dengan instrumental terhadap Random (non instrumental skala nyeri sedang (4-6) 1 orang dengan skala nyeri
Program Studi rancangan One perubahan skala nyeri Probability) sampling ringan (1-3) setelah diberikan intervensi terapi
Ilmu Keperawatan Group Pretest pada pasien pre operasi dengan metode musik instrumental didapatkan 3 orang dengan skala
Fakultas and posttes fraktur Purposive Sampling nyeri sedang (4-6) 15 orang dengan skala nyeri
Kedokteran design ringan (1-3). Hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p-
Universitas Sam Value: 0,0001 dapat disimpulkan bahwa ada
Ratulangi pengaruh terapi musik instrumental terhadap
perubahan skala nyeri pada pasien pre operasi
fraktur.
5 Rivaldy Djamal, Quasy Untuk mengetahui 32 responden. 16 Pemberian Lembar kuesioner Sebelum diberikan intervensi didapatkan pada
Sefty Rompas, Eksperimen pengaruh terapi musik kelompok intervensi terapi musik kelompok intervensi dan Kontrol yaitu skala nyeri

Volume 4 Nomor 2, Desember 2019 82


JOURNAL OF
ISLAMIC NURSING

Jeavery Bawotong. dengan terhadap penurunan dan 16 kelompok sedang 13 orang dan nyeri ringan 3 orang. Setelah
Program Studi rancangan skala nyeri pada pasien kontrol diberikan intervensi terapi musik didapatkan 1 orang
Ilmu Keperawatan Pretest and fraktur dengan nyeri ringan dan 5 orang dengan nyeri
Program Studi postets with sedang. Hasil uji statistic didapatkan nilai p-value:
Ilmu Keperawatan Kontrol group 0,000 dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
Fakultas yang signifikan terapi musik terhadap penurunan
Kedokteran, skal nyeri pada pasien fraktur
Universitas Sam
Ratulangi Manado
Table 1 (Contd.)
6 Devi Mediarti, Eksperimental Untuk mengetahui 15 orang responden Pemberian Lembar Hasil penelitian yang didapatkan sebelum diberikan
Rosnani, Sosya dengan pengaruh pemberian dengan kriteria inklusi kompres pengukuran Nyeri kompres dingin didapatkan rata-rata skala nyeri
Mona Seprianti. rancangan One kompres dingin terhadap semua pasien fraktur dingin yaitu 6,40 dengan nilai minimum yaitu 5 sedangkan
Poltekes group pre test- nyeri pada pasien fraktur ekstremitas yang nilai maksimum yaitu 8, setelah diberikan kompres
Kemenkes post test ekstremitas tertutup mengalami nyeri, dingin didapatkan rata-rata sakala nyeri yaitu 3,53
Palembang Jurusan pasien yang dirawat dengan nilai minimum 2 dan nilai maksimum 6.
Keperawatan, 12-24 jam, pasien tidak Hasil uji statistic didapatkan nilai p-value: 0,000
Palembang dalam pengruh obat yang artinya terdapat pengaruh pemberian kompres
analgetik(kompres dingin terhadap nyeri pada pasien fraktur
diberikan 4 jam setelah ekstremitas tertutup
pemberian analgetik)
7 Made Martini, Ari Pra- Untuk menganalisis 22 responden yang Pemberian Lembar pengukura Hasil penelitian yang didapatkan sebelum diberikan
Pertama Eksperimental pengaruh distraksi dipilih menggunakan terapi distraksinyeri Numeric terapi distraksi (musik klasik) rata-rata intensitas
Watiningsih, dengan (Musik klasik ) terhadap teknik Non Probality (musik klasik) Rating Scale (NRS) nyeri responden berada dinilai minimum 2 dan
Kadek Lisnayani. rancangan One penurunan nyeri pada sampling yaitu maksimum 6. Setelah diberikan terapi distraksi
Prodi S1 Stikes group pre-test pasien post operasi purposive sampling (musik klasik) didapatkan rata-rata nyeri responden
Buleleng design fraktur dengan kriteria inklusi berada pada nilai minimum 1 dan maximum 5. Hasil
dan ekslusi uji statistik dengan menggunakan Paired dependen
T-test didapatkan nilai p-value: 0,000 dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi distraksi
(musik klasik) terhadap penurunan skala nyeri pada
pasien post operasi fraktur
8 Orien Permana, Quasy Untuk mengetahui 30 responden dibagi Pemberian Lembar observasi Hasil yang didapatkan intensitas nyeri sebelum
Sofiana Eksperimen pengaruh ROM terhadap menjadi 2 kelompok tindakan ROM dengan diberikan tindakan ROM pada kelompok intervensi
Nurchayati, dengan intensitas nyeri pada yaitu 15 responden selama 20 menggunakan yaitu dengan mean 4,71 dan kelompok kontrol
Herlina. rancangan Non- pasen Post operas fraktur pada kelompok menit Numeric Rating dengan mean 4,91. Setelah diberikan tindakan ROM
Program Studi Equivalent ekstremitas bawah intervensi dan 15 Scale (NRS) intensitas nyeri pada kelompok intervensi yaitu
Ilmu Keperawatan Control group responden pada dengan mean 3,27 sedangkan pada kelompok
Universitas Riau kelompok kontrol kontrol dengan mean 4,71
9 Agung Kristanto, Quasy Untuk mengetahui 30 responden dibagi Pada kelompok Lembar Hasil yang didapatkan tidak ada perbedaan skla
Fitri Arofiati. eksperimen efektifitas kompres menjadi 2 kelompok intervensi pengukuran nyeri pada kedua kelompok, sebelum diberikan
dengan dingin cold pack dengan yaitu 15 responden diberikan menggunakan intervensi didapatkan skala nyeri berada pada skala
rancangan Pre relaksasi nafas dalam pada kelompok kompres lembar pengukuran 4-5 setelah diberikan intervensi pemberian kompres

Volume 4 Nomor 2, Desember 2019 83


JOURNAL OF
ISLAMIC NURSING

test – post test untuk menurunkan nyeri eksperimen dan 15 dengan Cold nyeri Visual dengan Cold Pack memberikan efek penurunan
with control pada pasien post ORIF responden pada Pack Analogi Scale nyeri lebih banyak yaitu 2-3 poin sedangkan teknik
group kelompok kontrol sedangkan (VAS) relaksasi nafas dalam effek penuruna nyeri sebesar
pada kelompok 1 poin.
kontrol
diberikan
teknik
relaksasi nafas
dalam

Volume 4 Nomor 2, Desember 2019 84


JOURNAL OF
ISLAMIC NURSING

Carolyn & Louise. 2001. Measurement of Nursing


4. KESIMPULAN Outcomes Second Edition, Volume 1 : Measuring
Berdasarkan hasil penelitian dari sembilan artikel Nursing Performance in Practice, Education and
tersebut menyatakan bahwa terapi non farmaologi Research. Springer Publishing Company

yang efekti dalam menurunkan skala nyeri pada Davies, T.H., & Crombie, K. (2009). What is a
pasien fraktur adalah Distraksi pendengaran, systematic review. Hayward GroupLtd, Hayward
Dimascio L. 2010. Classification and management
Relaksasi nafas dalam, kompres dingin (Cold Pack) of acute wounds and open fractures. Surgery
dan Range of Motion (ROM). Kelima terapi tersebut (Oxford)

direkomendasikan untuk digunakan karena Gde Rastu Adi Mahartha, dkk. (2010). Manajemen
tekniknya sederhana, tidak membutuhkan alat dan Fraktur Pada Trauma Muskuloskeletal. Bagian/SMF
Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas
bahan yang banyak, tidak memerlukan kemampuan Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah
khusus untuk menerapkannya dan dapat dilakukan
Gillian, M. (2008). Pain Management Guidelines.
oleh semua pasien fraktur yang mengeluh nyeri. Journal of Practical Nursing 28. (2)
Hendrik. H. Damping, 2012. Pengaruh
5. REFERENSI penatalaksanaan terapi latihan terhadap kepuasan
Ani Astuti, Diah Merdekawati.2016. Pengaruh pasien fraktur di Irna A.RSUP. Prof. Dr. R.D.
Terapi Musik Klasik TerhadapPenurunan Tingkat Kandou Manado. JUIPERDO
Skala Nyeri Pasien Post
Operasi.Vol.10.No.3.http://dx.doi.org/xxxxx/JIT.200 Helmi, Zairin N. (2012). Buku Ajar Gangguan
8.350-526 Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba medika.

Andarmoyo, S. 2013. Konsep Dan Proses Ignatavicius, D. D., & Workman, m. L. (2010).
Keperawatan Nyeri. Yogyakarta: Ar-Ruzz Medical - Surgical Nursing: Clients – Centered
Aroyah &Novita. 2012. Terapi dingin (cold therapy) Collaborative Care. Sixth Edition, 1 & 2 . Missouri:
dalam penanganan cedera olahraga . Jurusan Saunders Elsevier
Pendidikan dan Rekreasi FIK UNY
Jazuli, Ahzami Samiun. 2006. Al Hayatu fil-Qur’an
Arief Mansjoer (2010), Kapita Selekta Kedokteran, Al-karim terjemahan oleh Sari Nurlita, Miftahul
edisi 4, Jakarta : Media Aesculapius Jannah dkk. Jakarta:Gema Insani

Black,M.J. & Hawks,H J, (2009). Medical surgical Joyce M. Black & Jane Hokanson Hawks. (2014).
nursing : clinical management for continuity of care, Keperawatan Medikal Bedah : Manajemen Klinis
8th ed. Philadephia : W.B. Saunders Company Untuk Hasil Yang Diharapkan Edisi 8 Buku 1.
Terjemah. Songapore: Salemba Medika.
Bleakley, Sean o'connor, Mark A Tully, Laurence G
Rocke, Domnhall C MacAuley and Suzanne M Kalfas, I. (2001). Principles of bone healing.
McDonough. (2007). Study protocol: The PRICE Neurosurgical Focus, 10(4), 1-4. Normal Process of
study (Protection Rest Ice Compression Elevation): Bone Healing. Poster from EBI Medical Systems.
design of a randomised controlled trial comparing Kementrian Agama, RI, Al-Qur’an dan
standard versus cryokinetic ice applications in the Terjemahnya. 2015.
management of acute ankle sprain. BMC
Musculoskeletal Disorders 2007, 8:125 Kolcaba, K & DiMarco, M. A. (2005). Comfort
doi:10.1186/1471-2474-8-125 theory and its application to pediatric nursing.
Pediatric Nursing, 31 (3), 187-194

Volume 4 Nomor 2, Desember 2019 85


JOURNAL OF
ISLAMIC NURSING

Kolcaba, K, Tilton, C, & Drouin C (2006). Comfort Pinzon Rizaldiy (2014) Esesmen Nyeri. Yogyakarta
theory a unifying framework to enhance the practice Betha Grafika
environment. The Journal of Nursing administration,
36 (11), 538-544 Prasetyo, S. N. (2010). Konsep dan Proses
Keperawatan Nyeri. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Kozier, et al. (2010). Foundamentals of nursing
consepts process, and practice, New Jersey: Pearson Setyo Bayu Aji, dkk. 2015. Efektifitas Antara
Prentise Hall. Relaksasi Autogenik Dan Slow Deep Breathing
Relaxation Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien
Lenni & Lola. (2018). Pengaruh Terapi Dingin Post Orif Di Rsud Ambarawa
Cryotherapy terhadap Penurunan Nyeri pada
Fraktur Ekstremitas Tertutup. Jurnal Kesehatan Siefert, M.L (2002). Concept analysis of comfort.
Hesti Wira Sakti. No.6 Vol 2 Tahun 2018 Nursing Forum, 37 (4), 16-23

Lewis, et al. (2011). Medical Surgical Nursing Solomon, Apley. (2010). Buku Ajar Orthopedi dan
Assesment and Management of Clinical Problems Fraktur Sistem Apley ; Alih Bahasa Edi Nugraha,
Volume 2. Mosby: ELSEVIER Edisi Tujuh, Jakarta, Widya Medika, , halaman 364-
373
Novita Intan. 2010. Dasar-Dasar Fisioterapi pada
Cedera Olahraga. Yogyakarta Sherwood, Lauralee. 2012. Fisiologi Manusia:Dari
Sel ke Sistem, Ed, 6. Jakarta:EGC
Whiteing NL (2008) Fractures: pathophysiology, Sjamsuhidajat & de jong. (2010). Buku Ajar Ilmu
treatment and nursing care. Nursing Standard. 23, 2, Bedah.Jakarta: EGC
49-57. Date of acceptance: August 5 2008
Smeltzer, Suzanne C & Bare, Brenda G. (2002).
Reeves CJ, Potter, P.A, Perry, A.G. (2005) Buku Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses,
dan Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa : Renata Tati Murti, (2015). Pengaruh Latihan ROM Aktif
Komalasari,dkk.Jakarta:EGC. terhadap Kekuatan Otot pada Pasien post operasi
Fraktur Tibia. NESTRA Vol.3 No. 4
Rostini, dkk. 2017. Pengaruh Pemberian Terapi
Musik terhadap Penurunan Tingkat Nyeri pada Tamsuri, A. (2007). Konsep dan penatalaksanaan
PAsien Fraktur. Volume 6 Nomor 2 Bulan Desember nyeri, Jakarta: EGC.
Tahun 2017. Jikp Jurnal Ilmiah Kesehatan Pencerah
Roux G and Lockhart R, (2001), Keperawatan Yani Trihandayani, S.Kep,Ners.1 Ita Karnita. 2013.
Medikal Bedah, Buku I, (Penerjemah Joko Setyono), Pengaruh Terapi Musik Terhadap Penurunan
Jakarta : Salemba Medika Intensitas Nyeri Akibat Perawatan Luka Post
Operasi Diruang Vii Rsud Gunung Djati Cirebon.
Dosen Akper Muhammadiyah Cirebon

Volume 4 Nomor 2, Desember 2019 86


JOURNAL OF
ISLAMIC NURSING

Volume 4 Nomor 2, Desember 2019 87

Anda mungkin juga menyukai