Anda di halaman 1dari 5

Identifikasi nilai pada karya seni rupa

1. Seni lukis
Judul :
Penangkapan Pangeran
Diponegoro
Karya :
Raden Saleh
Jenis :
Karya seni lukis sejarah

 Nilai Intrinsik :
o Garis: Unsur garis yang terdapat pada lukisan “Penangkapan Pangeran
Diponegoro” antara lain ;garis lurus pada bangunan, draperi kain(pakaian),
gunung; garis lengkung pada wajah manusia, sorban; garis lancip pada daun.
o Bentuk: Unsur bentuk kubistis terdapat pada bangunan,bentuk kerucut pada
gunung, bentuk silindris pada tiang-tiang bangunan, bentuk bebas pada manusia,
kuda, kain, dan pohon.
o Warna : Warna yang dipilih oleh Raden Saleh pada lukisan ni cenderung tampak
monokrom dan gelap untuk menunjukkan suasana yang tegang dan mencekam.
o Tekstur : Tekstur yang terdapat dalam lukisan ini adalah tekstur maya, hal ini
dapat kita lihat dari tanah dan pohon yang terkesan kasar, bangunan yang terkesan
halus.
o Gelap terang : Pada lukisan ini cahaya tampak nyata dan realis.
o Ruang : Unsur ruang yang terdapat pada lukisan tersebut merupakan unsur ruang
semu, karena kesan ruang yang terdapat seperti pada bangunan dan alam pada
lukisan tersebut dinyatakan melalui ilusi lewat pengaturan gelap dan terang dan
prespektif.
o Kesatuan : Unsur-unsur seni yaitu garis, bentuk, warna, tekstur, gelap terang, dan
ruang yang terdapat pada lukisan “Penangkapan Pangeran Diponegoro”saling
berpadu satu sama lain dan tidak berdiri sendiri, hal ini membuat lukisan tersebut
telihat menyatu.
o Keseimbangan : Keseimbangan yang diterapkan pada karya ini adalah
keseimbangan asimetris karena pelukis mengatur beberapa bentuk/ warna yang
tidak sama bentuk dan posisinya.
o Irama : Dalam lukisan ini orang- orang yang digambarkan menghadap kearah
Pangeran Diponegoro membentuk suatu irama yang harmonis.
o Proporsi : Dalam lukisan ini ada proporsi yang nampak tidak seimbang, terdapat
pada ukuran kepala tokoh Belanda yang terlihat lebih besar. Namun diluar hal ini
proporsi penggambaran manusia, alam dan bangunan sudah terlihat baik.
o Dominasi : Pada lukisan ini terlihat jelas bahwa Pangeran Diponegoro menjadi
dominasi. Adanya ruang kosong didepan Pangeran Dipoonegoro dan pencahayaan
yang mengarah pada Pangeran Diponegoro menjadikan Pangeran diponegoro
sebagai objek yang mendominasi karya lukis ini.
o Variasi : Seorang Belanda yang menaiki kereta menjadi sebuah variasi irama dari
lukisan tersebut. Disisi lain empat orang yang memakai pakaian belanda dan
blangkon didepan Pangeran Diponegoro juga merupakan variasi karena tidak
mengenakan pakaian pengikut Pangeran Diponegoro seperti orang yang
tersungkur disekitar mereka.

 Nilai Ekstrinsik
Dalam karya lukis yang berjudul “Penangkapan Pangeran Diponegoro” ini
terdapat beberapa makna tersirat. Diantaranya adalah penggambaran kepala tokoh
Belanda yang lebih besar. Penggambaran kepala yang lebih besar ini dibuat agar
memberikan kesan mengerikan, karena pada saat itu Belanda mengundang Pangeran
Diponegoro untuk membicarakan kemungkinan gencatan senjata. Namun pada
kenyataannya mereka berkhianat dengan menangkap Pangeran Diponegoro
. Dalam lukisan ini Raden Saleh sama sekali tidak melukiskan senjata apapun
pada pengikut Pangeran Diponegoro, bahkan Pangeran Diponegoro sendiripun tidak
membawa keris. Ini menunjukkan bahwa peristiwa tersebut terjadi saat bulan Ramadhan,
Pangeran Diponegoro dan pengikutnya datang dengan niat baik. Menurut kurator lukisan
Mikke Susanto, sosok empat orang yang mengenakan blangkon dan pakaian belanda
merupakan penggambaran dari diri Raden Saleh sendiri. Hal ini menjadi symbol bahwa
Raden Saleh adalah pendukung Pangeran Diponegoro.

 Nilai instrumental.

Lukisan ini menjadi sebuah sarana kritik dan ketidaksetujuan Raden Saleh pada
Kolonial Belanda saat itu yang berkhianat dengan peristiwa penangkapan Pangeran
Diponegoro.
2. Seni Grafis

Karya :

Bayu Santoso

Jenis:

Seni Grafis

Keterangan :

Pemenang kontes alternate cover


album V Maroon 5

 Nilai Intrinsik :
o Garis: Unsur garis lurus terdapat pada garis merah pada hidung hingga mata
harimau yang terlihat sperti huruf V. Unsur garis lengkung beraturan terdapat
pada mata harimau, mulut dan pinggir hidung. Unsur garis lengkung tak beraturan
terdapat pada bulu harimau yang berbentuk seperti ornament nusantara.
o Bentuk: Bentuk yang terdapat pada seni grafis ini adalah bentuk bebas yang
terdapat pada bagian ornament.
o Warna : Warna yng digunakan dalam seni grafis ini adalah warna gelap dan putih.
Diantaranya adalah hitam, coklat tua, dan putih.
o Tekstur : tekstur yang tersapat pada seni grafis ini adalah tekstur semu. Wajah
harimau terkesan halus seperti kaca, sedangkan bagian luar/ samping kepala
harimau terkesan kasar.
o Gelap terang : Cahaya nampak seperti berasal dari arah depan wajah harimau.
o Ruang : Unsur ruang yang terdapat pada karya ini adalah unsur ruang semu
karena dinyatakan melalui pengaturan gelap terang dan prespektif.
o Kesatuan : Unsur-unsur seni yaitu garis, bentuk, warna, tekstur, gelap terang, dan
ruang yang terdapat pada karya grafis ini saling membangun satu sama lain dan
tidak berdiri sendiri, hal ini membuat lukisan tersebut telihat menyatu.
o Keseimbangan : Keseimbangan pada karya grafs ini adalah keseimbangan
simetris horizontal.
o Irama : Bentuk dan gelombang pada oranamen membut karya menjadi lebih
dinamis.
o Proporsi : Karya grafis ini memiliki proporsi yang seimbang.
o Dominasi : Dua buah garis lurus di hidung harimau kea rah mata yang
membentuk huruf V menjadi sebuah dominasi.
o Variasi : Warna coklat tua digunakan sebagai variasi warna agar karya ini
menarik.

 Nilai Ekstrinsik
Bayu Santoso memilih harimau sebagai objek utama dalam kontes ini karena
harimau dianggap memiliki kesan yang misterius, terlebih lagi lagu Animal menjadi
andalan dalam album tersebut.

 Nilai instrumental.
Karya grafis yang dibuat oleh Bayu Santoso ini digunakan sebagai media promosi
album lagu Maroon 5 yang bernama V.

3. Seni Patung

Judul:

Kebersamaan

Karya :

Dolorosa Sinaga

Jenis :

Seni Patung

 Nilai Intrinsik :
o Garis: Unsur garis lengkung terdapat pada draperi kain dan tangan (lengan)
o Bentuk: Dalam karya patung ini, unsur bentuk yang terdapat adalah bentuk bebas.
o Warna : Warna gelap dan mengkilap pada warna ini menmbuat kesan kuat namun
juga feminism.
o Tekstur : Tekstur pada karya ini adalah tekstur nyata yaitu keras dan licin.
o Gelap terang : Gelap terang dalam karya ini terbentuk dari paparan cahaya dari
luar karya.
o Ruang : Karya ini memiliki unsure ruang nyata tiga dimensi.
o Kesatuan : Posisi wanita pada patung tersebut terlihat menyatu yang tersurat dari
tangan yang saling bergandengan.
o Keseimbangan : Keseimbangan yang diterapkan pada karya ini adalah
keseimbangan asimetris karena seniman mengatur bentuk dan posisi yang saling
berbeda.
o Irama : Dalam karya ini posisi duduk patung wanita pada karya sejajar dan
menghadap arah yang sama namun arah kepala tidak beraturan. Hal in membuat
irama yang dihasilkan dinamis.
o Proporsi : Proporsi dalam karya ini sudah baik.
o Dominasi : Wanita yang mengangkat satu tangannya menjadi sebuah dominasi
dalam karya ini.
o Variasi : Arah kepala para wanita dalam patung ini bervariasi.

 Nilai Ekstrinsik
Karya ini menggambarkan beberapa wanita yang duduk saling bergandeng
tangan, namun raut wajah masing-masing dari para wanita memperlihatkan
kesedihan,kegelisahan, lesu, kemarahan dan semangat untuk bersatum serta terdapat juga
ketegangn pada kaki. Dolorosa ingin menyadarkan bahwa dalam kelemahan wanita
sebenarnya selalu tersimpan energi yang tak kunjung padam.

 Nilai instrumental.

Karya ini dugunakan sebagai sarana edukasi.

Nama : Ari Widyalintang

NIM : 2411417046

SR Rombel 201

Anda mungkin juga menyukai