Anda di halaman 1dari 2

Refluks Gastroesofagal

UPT PUSKESMAS
KERJO No Kode :
Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala Puskesmas Kerjo

SPO No revisi :

TMT : Dr. Katarina Iswati


Sumberejo, Kerjo, Karanganyar NIP. 19670428.200003.2.004
57753 , Telp(0271)6493005
Halaman :

1. Pengertian Gastroesofagal Refluks Disease (GERD) adalah mekanisme refluks melalui


inkompeten sfingter esofagus
No ICD X : K21.9 Gastroesophageal refluks disease without oesophagitis
2. Tujuan Penanganan Refluks gastroesofageal yang adekuat
3. Kebijakan Penanganan Refluks gastoesofageal harus mengikuti langkah – langkah dalam SPO
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No 5 Tahun 2014 tentang Daftar Panduan Praktik Klinis
Berdasarkan Masalah dan Penyakit
5. Prosedur / 1. Anamnesis (Subjective)
Langkah – - Rasa panas/terbakar di retrosternal atau epigastrium dapat menjalar ke leher,
langkah terutama setelah makan dalam volume besar dan berlemak
- Keluhan diperberat dengan posisi terlentang
- Keluahan juga dapat timbul karena makanan saos tomat, peppermint, coklat,
kopi dan alcohol
- Keluhan sering muncul pada malam hari
- Tiba-tiba ada rasa asam di mulut, cegukan, mual dan muntah
- Factor resiko : usia . 40 th, obesitas, kehamilan, merokok, kopi, alcohol, coklat,
makan berlemak,beberapa obat diantaranya nitrat, teophylin dan verapamil,
pakaian yang ketat, pekerja sering mengangkat beban berat
2. Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang (Objective)
Pemeriksaan Fisik :
- Tidak terdapat tanda spesifik pada GERD
Pemeriksaan Penunjang :
-
3. Penegakan Diagnosis (Assesment)
Diagnosis Klinis
- Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis
Diagnosis banding :
- Angina Pektoris
- Akhalasia
- Dispepsia
- Ulkus Peptik
- Ulkus duodenum
- Pankreatitis
4. Penatalaksanaan (Plan)
- Modifikasi gaya hidup
Mengurangi berat badan, berhenti merokok, tidak mengkonsumsi zat yang
mengiritasi lambung seperti kafein, aspirin dan alcohol. Posisi tidur sebaiknya
Refluks Gastroesofagal
UPT PUSKESMAS
KERJO No Kode :
Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala Puskesmas Kerjo

SPO No revisi :

TMT : Dr. Katarina Iswati


Sumberejo, Kerjo, Karanganyar NIP. 19670428.200003.2.004
57753 , Telp(0271)6493005
Halaman :

kepala lebih tinggi. Tidur minimal setelah 2-4 jam setelah makan, makan
dengan porsi kecil dan kurangi makanan berlemak
- Terapi medikamentosa dengan memberikan Proton Pump Inhibitor (PPI) dosis
tinggi selama 7-14 hari. Bila terdapat perbaikan gejala yang signifikan 50-75%
maka diagnosis ditegakkan sebagai GERD. PPI dosis tinggi berupa omepraz0l 2
x 20 mg dan lansoprazole 2 x 30 mg/hari
- Setelah ditegakkan diagnosis GERD, obat diteruskan sampai 4 minggu dan
boleh ditambah dengan prokinetik domperidon 3 x 10 mg
- Pada kondisi tidak tersedianya PPI, maka penggunaan H2 blocker 2x/hari :
simetidin 400-800mg atau Ranitidine 150mg atau Famotidin 20mg

Kriteria rujukan :
- Pengobatan empiric tidak menunjukkan hasil
- Pengobatan empiric menunjukkan hasil namun kambuh kembali
- Adanya alarm symptom : BB menurun< Hematemesis melena, Disfagia,
Odinofagi, Anemia

6. 1. BP Umum
2. Rawat Inap
3. Pustu
4. PKD

Anda mungkin juga menyukai