a). Pertemuan dan Koordinasi dengan Instansi Terkait, seperti Dinas Kesehatan, PMI
setempat, Pemerintah setempat, dan Rumah Sakit
b). Penyediaan dan pendistribusian materi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
melalui seminar-seminar kecil-kecilan di sekolah, balai desa, dan tempat berkumpul
lainnya,
c). Screening darah donor oleh PMI atau yang biasa disebut pemeriksaan atau
penyaringan darah.
e). Be Faithfull atau bersikap setia dengan satu pasangan hingga mati
f). Dalam melakukan hubungan seks selalu imgat untuk menggunakan kondom
secara benar dan berkelanjutan
h). Mencari informasi tentang virus HIV/AIDS atau mengedukasi diri sendiri dengan
pengetahuan bahaya virus HIV/AIDS
Remaja cenderung menyumbang angka yang besar dalam kasus HIV/AIDS,
berdasarkan data yang ditunjukkan oleh UNICEF ( United Nations International
Children’s Emergency Fund) tahun 2012 sebanyak 110.000 remaja usia 10-19 tahun
meninggal akibat virus HIV. Rmaja selalu beresiko tinggi ini dikarenakan pada umur
yang lebih muda penularan HIV lebih mungkin terjadi karena perilaku seks bebas
yang tidak aman, dan juga perilaku gonta ganti pasangan.. Untuk menanggulangi atau
meminimalisir permasalahan ini khususnya pada remaja, ada beberapa langkah
pencegahan yang dapat dilakukan, yaitu:
Ibu hamil merupakan kelompok berisiko tertular HIV, dan setiap tahun selalu
mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena peningkatan jumlah laki-laki yang
melakukan hubungan seksual tidak aman, sehingga akan menularkan HIV pada
pasangan seksualnya dan berdampak pada bayi yang dikandungnya. Penularan HIV
dari ibu ke bayi merupakan akhir dari rantai penularan HIV. Penularan HIV dari ibu
ke bayi mencapai hingga 90% kasus. Cara penularan melalui perinatal atau dengan
istilah masa sebelum kelahiran terjadi meningkat dari tahun 2006 sebanyak 5 orang
(1,3%) menjadi 24 orang (3,4%) pada tahun 2010, yang menunjukkan bahwa
meningkatnya kasus bayi yang tertular infeksi HIV dari ibunya. Oleh karena itu perlu
dilakukan upaya pencegahan penularan infeksi HIV dari ibu ke janinnya, misal
dengan cara berupa diagnosis dini ibu yang sedang hamil terkena infeksi HIV atau
tidak untuk memaksimalkan pilihan penanganan kehamilan dan mengoptimalkan
waktu pemberian terapi, perencanaan kelahiran melalui operasi caesar, dan tidak
menyusui bayinya dengan ASI. Selain itu perlu upaya pencegahan penularan HIV &
AIDS dari suami yang terinfeksi HIV ke istrinya untuk menghindari penyebaran HIV
& AIDS ke populasi umum, Pelaksanaan PPIA (PENCEGAHAN Penularan dari Ibu
ke Anak) pada pelayanan kesehatan ibu dan anak dapat memperkecil angka kematian
pada ibu HIV. Pelayanan Bidan Praktik Mandiri merupakan salah satu fasilitas
pelayanan kesehatan ibu dan anak yang ada di Indonesia. Bidan Praktik Mandiri
merupakan tempat pelayanan dasar yang menjadi lini pertama deteksi dini terhadap
komplikasi pada kehamilan termasuk HIV.
Selain itu, pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke bayi menurut World
Health Organization (WHO) mempromosikan pendekatan komprehensif, yang
meliputi empat komponen (prong) berikut yaitu:
(2) Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan antara perempuan yang hidup dengan
HIV,
(3) Mencegah penularan HIV dari seorang wanita yang hidup dengan HIV untuk
bayinya, dan
(4) Memberikan perawatan yang tepat, perawatan dan dukungan untuk ibu yang
hidup dengan HIV dan anak-anak dan keluarga mereka.
Ayu Azanella, Luthfia. 2015. HIV/AIDS dalam Angka: 36,9 Juta Penderita, 25
Persen Tak Menyadarinya". Dapat diakses di :
https://lifestyle.kompas.com/read/2018/12/01/124545720/hivaids-dalam-
angka-369-juta-penderita-25-persen-tak-menyadarinya. Diakses pada tanggal
04 November 2019
Astindari, Hans Lumintang .2016.Cara Penularan HIV & AIDS Di Unit Perawatan
Intermediate Penyakit Infeksi (UPIPI) RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Dapat
diakses di : http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-
bik3e164f29470full.pdf. Diakses pada tanggal 06 November 2019
WHO. 2013. Global Report UNAIDS Report On The Global AIDS Epidemic 2013.
Yulfira Media. 2016. Pengembangan Strategi Dalam Upaya Penanggulangan
HIV/AIDS Melalui Pendekatan Sosial Budaya Di Kota Bukittinggi, Sumatera
Barat. Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 15 (1): 1 – 14.
Kambu Y.,Waluyo A.,Kuntarti. 2016. Umur Orang Dengan HIV AIDS (ODHA)
Berhubungan Dengan Tindakan Pencegahan Penularan HIV. Jurnal
Keperawatan Indonesia, Vol.19(3):200-207. DOI : 10.7454/jki.v19i3.473
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Biodata Penulis
A. Identitas Diri
● Nama : Tjokorda Istri Agung Devitia Widya Paramita
Putri
● Tempat dan Tanggal Lahir : Denpasar, 1 September 2000
● Jenis Kelamin : Perempuan
● Alamat : Jalan Jayagiri XI no. 11, Denpasar Timur
● No. Telepon / HP : 081558144991
● Email : cokdevitia@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
● Sekolah Dasar : SD Cipta Dharma
● Sekolah Menengah Pertama : SMPN 8 Denpasar
● Sekolah Menengah Atas : SMAN 1 Denpasar
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam penugasan Latdas KMPA 2019.