Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL PENELITIAN

“EKSTRAKSI KULIT KAKAO MENJADI PEKTIN : DENGAN VARIABEL


TEMPERATUR DAN WAKTU EKSTRAKSI”

ADE RAHMAD SAERI

ARIF OKDIANSYAH AMDA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS BUNG HATTA

PADANG 2010
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dewasa ini masyarakat Indonesia, khususnya di daerah sumatera barat telah banyak yang
menanam tanaman Kakao. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya konsumsi dunia akan produksi
coklat dan manfaat tanaman kakao lainnya, seperti makan ternak, pupuk kompos dan penghasil
pektin yang berasal dari kulit kakao. Sedangkan cairan hasil fermentasi dari biji kakao atau
sweeting dapat dijadikan sebagai bahan makanan seperti: nata de cacao.

Table 1.1 Perkembangan Produksi Komoditi Utama Perkebunan Sumatera Barat Tahun
2005 s/d 2009

No Komoditi Produksi  (ton)


2005 2006 2007 2008 2009
1 Kelapa sawit 715.873 731.247 771.406 794.167 795.450
2 Karet 85.387 89.631 89.714 103.880 103.993
3 Kelapa Dalam 79.046 78.678 79.829 82.595 82.748
4 Kakao 14.068 18.721 20.917 32.376 40.988
5 Casia vera 43.600 37.508 35.232 36.648 37.499
6 Kopi Arabika 24.999 29.909 29.576 33.339 16.720
7 Gambir 13.249 12.973 13.115 13.930 13.955
8 Pinang 4.217 3.937 4.655 4.655 4.655
9 Cengkeh 1.512 1.518 1.602 1.741 1.760
10 Nilam 621 y211 343 396 407

Sumber http://fachrulrasyid.wordpress.com/2010/06/

Bobot buah kakao yang dipanen per ha akan diperoleh 6.200 kg kulit buah dan 2178 kg biji
basah. Limbah kulit buah kakao dapat diolah menjadi pectin (1.

Kebanyakan masyarakat sumbar belum ada yang memproduksi atau memanfaatkan potensi
dari produksi samping tanaman kakao, salah satu kandungan yang terdapat pada kulit kakao
adalah Pektin.Dari data untuk produksi kakao pada daerah agam dan pariaman ( 2,3 . salah satu
Komoditi unggulan daerah masing-masing adalah perkebunan kakao.Merujuk pada penelitian
(4,5,&6)
sebelumnya . Pektin yang dihasilkan belum mencapai optimum dan dari saran penelitian
sebelumnya.Pektin dari kulit kakao dapat lebih optimal dengan variasi variable yang lain.

Sejak diberlakukannya Sumatera Barat sebagai daerah percontohan untuk pengembangan


tanaman coklat, maka kesempatan memproduksi pektin yang berasal dari limbah proses
pengolahan coklat dapat di optimalkan oleh masyarakat yang notabennya sebagai petani kakao,
sehingga mampu meningkatkan keuntungan financial bagi penduduk dan daerah Sumatra Barat
khususnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Belum maksimalnya pemanfaatan kulit kakao sebagai penghasil pektin.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mencari kondisi optimum dengan variasi waktu pemanasan.


2. Mempelajari pengaruh Temperatur dan waktu operasi terhadap berat pektin yang
dihasilkan.

1.4 Ruang Lingkup

Buah kakao yang digunakan berasal dari padang pariaman. Kulit kakao dipisahkan dari
daging kulitnya agar didapatkan mutu dan kualitas yang baik.

DAFTAR PUSTAKA
(1) (isroi.files.wordpress.com/2008/02/komposlimbahkakao.pdf )

(2) http://regionalinvestment.com/sipid/id/commodityarea.php?ia=1377&ic=3

(3) http://regionalinvestment.com/sipid/id/commodityarea.php?ia=1307&ic=3

(4) Kadar air pektin kering yang dihasilkan berkisar dari 9,3% sampai dengan 12,82% ( PENELITIAN PEMBUATAN
PEKTIN DARI KULIT BUAH COKELAT*)   Oleh : Yulia Helmi Diza, S.TP, Ir. Firdausni, Ir. Failisnur, Tri
Wahyuningsih, SF**.2007)

(5) Dari hasil percobaan diperoleh kondisi optimum pada pH 2,871 dan berat pektin sebesar 2,836 gram(
PEMBUATAN PEKTIN DARI KULIT COKELAT DENGAN CARA EKSTRAKSIoleh Akhmalludin dan Arie
Kurniawan.2008)

(6) Hasil yang diperoleh adalah: rendemen pektin kasar sebanyak 6,34%, kadar pektin 73,72%, kadar galakturonat 38,5%,
kadar metoksil 5,24%. (Novizar, Yulidia Marwan .2004)

Anda mungkin juga menyukai