Anda di halaman 1dari 8

Ko

Contoh Makalah Tentang Penyakit 


Hepatitis A (Penyakit Kuning ) 
Makalahkita.com  –  Contoh  Makalah  Tentang  Penyakit  Hepatitis  A  (  Penyakit  Kuning  )  yang  saya 
bagikan  ini  sebagai  bahan  informasi  referensi  dalam  pembuatan  makalah  yang  benar.  Kembali  ke 
tema  pembahasan  contoh  makalah.  Tujuan  saya  ingin  membatu  adik-adik  atau  rekan-rekan  yang 
lain  dalam  menyelesaikan  tugas  makalah  sekolah  maupun tugas makalah kuliah. Seperti yang saya 
alami  ketika  mengenyam  bangku  pendidikan  di  beri  tugas  untuk  membuat  makalah,  namun  saya 
agak kesulitan karena waktu dulu saya cari referensi hanya dari buku dan itu pun terbatas. Untuk itu 
silahkan menikmati contoh makalah berikut ini. 

Adapun untuk Ukuran Margin, Font, dan Spasi Makalah Yang Benar adalah Sebagai Berikut: 

1. Margin : Top 4, Left 4, Botton 3 dan Right 3 ( cm) 


2. Font : Times New Roman Ukuran 12 
3. Kertas : Size A4 
4. Spasi : 1.5 

BAB I 
PENDAHULUAN 
1.Latar Belakang 
Hati  adalah  salah  satu  organ  yang  paling  penting.  Organ  ini  berperan  sebagai  gudang  untuk 
menimbun  gula,  lemak,  vitamin  dan  gizi.  Memerangi  racun  dalam  tubuh seperti alkohol, menyaring 
produk-produk  yang  tidak  berguna  lagi  dari  darah  dan  bertindak  sebagai  semacam  pengaruh 
bagian tubuh yang menjamin terjadinya keseimbangan zat-zat kimia dalam sistem itu. 

Hepatitis  A  merupakan  urutan  pertama  dari  berbagai  penyakit  hati  di  dunia.  Hepatitis  A  terjadi 
secara  sporadis  di  seluruh  dunia,  dengan  kecenderungan  pengulangan  siklus  epidemi.  Di  dunia 
prevalensi  infeksi  virus  hepatitis  A  sekitar  1.4  juta  jiwa  setiap  tahun  (WHO)  dengan  prevalensi 
tertinggi  pada  negara  berkembang.  Epidemi  yang  terkait  dengan  makanan  atau  air  yang 
terkontaminasi  dapat  meletus  eksplosif,  seperti  epidemi  di  Shanghai  pada  tahun  1988  yang 
mempengaruhi sekitar 300 000 orang. 

Penyakit  hepatitis  A  ataupun  gejala  sisanya  bertanggung  jawab  atas  1-2  juta  kematian  setiap 
tahunnya.  Secara  global,  virus  hepatitis  merupakan  penyebab  utama  viremia  yang  persisten.  Di 
Indonesia  berdasarkan  data  yang  berasal  dari  rumah  sakit,  hepatitis  A  masih  merupakan  bagian 
terbesar  dari  kasus-kasus  hepatitis  akut  yang  dirawat  yaitu  berkisar  39,8-68,3%  (Sanitoso,  2007). 
Pada  tahun  2002-2003  terjadi  KLB  (Kejadian  Luar  Biasa)  hepatitis  dengan  80%  penderita  berasal 
dari  kalangan  mahasiswa.  Dari  data  penderita  hepatitis  pada  mahasiswa  menunjukkan  56% 
mahasiswa  tersebut  terbiasa  makan  di  warung  atau  pedagang  kuliner  kaki  lima  dengan  hygiene 
sanitasi yang tidak baik (Laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, 2003). 

Pada  tahun  2010,  prevalensi  penyakit  infeksi  virus  hepatitis  A  mencapai  angka  9.3%  dari  total 
penduduk  237.6  juta  jiwa.  Di  sumsel  tahun  2007  dengan  jumlah  penduduk  7.019.964  jiwa, 
prevalensi hepatitis A adalah 0.2-1.9%. 

Pada  umumnya  orang  yang  menderita  penyakit  hepatitis  ini  mengalami  Anoreksia  atau  penurunan 
nafsu  makan  dimana  gejala  ini  diperkirakan  terjadi  akibat  pelepasan  toksin  oleh  hati  yang  rusak 
untuk  melakukan  detoksifikasi produk yang abnormal sehingga penderita ini haruslah mendapatkan 
nutrisi  yang  cukup agar dapat memproduksi enegi metabolik sehingga penderita tidak mudah lelah. 
Secara  khusus  terapi  nutrisi  yang  didesain  dapat  diberikan  melalui  rute  parenteral  atau enteral bila 
penggunaan  standar  diet  melalui  rute  oral  tidak  adekuat  atau  tidak  mungkin  untuk 
mencegah/memperbaiki malnutrisi protein-kalori. 

Pentingnya  mengetahui  penyebab  hepatitis  karena  apabila  ada  anggota  keluarga  menderita 
penyakit  yang  sama,  supaya  anggota  keluarga  siap  menghadapi  resiko  terburuk  dari  penyakit 
hepatitis  beserta  komplikasinya  sehingga  penderita  mampu  menyiapkan  diri  dengan  pencegahan 
dan  pengobatan  yaitu:  penyediaan  makanan  dan  air  bersih  yang  aman,  sistem  pembuangan 
sampah  yang  efektif,  perhatikan  higiene  secara  umum,  mencuci  tangan,  pemakaian  kateter,  jarum 
suntik dan spuit sekali pakai serta selalu menjaga kondisi tubuh dengan sebaik-baiknya. Apabila hal 
ini  tidak  dilakukan  dengan  benar  dan  teratur  berarti  keluarga  dan  penderita  harus  siap  menerima 
resiko komplikasi lainnya dan bahkan dapat menyebabkan kematian. 

2.Rumusan Masalah 
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut: 

1. Bagaimana Sejarah Virus Hepatitis A ? 


2. Apa yang dimaksud dengan Virus Hepatitis A ? 
3. Bagaimana Sifat Virus Hepatitis A ? 
4. Bagaimana Penyebab, Tanda, dan Virus Gejala Hepatitis A ? 
5. Bagaimana Penularan Virus Hepatitis A ? 
6. Bagaimana Cara Pencegahan Virus Hepatitis A ? 
7. Bagaimana Cara Pengobatan Virus Hepatitis A ? 
BAB II 
PEMBAHASAN 
1.Sejarah Hepatitis A 
             Penyakit  ini  sudah  dikenal  antara  tahun  (460  –  375  SM),  oleh  Hippocrates  di  wilayah 
Babilonia,  mereka  adalah  seorang  tabib  kuno  dari  daerah  Yunani  dan  pada  tahun  752  M  Paus 
Zaccharias  Menulis  sebuah  surat  kepada  Santo  Bonifacius  tentang  bentuk-bentuk  dari  penyakit 
kuning  yang  menular  sehingga  mereka  menamakan  penyakit  ini  Icterus  Infectiosa.  penyakit 
Hepatitis  A  banyak  terjadi  pada  saat  peperangan.  Pada  tahun  1912  Cockayne  memberikan  nama 
Hepatitis  Infectiosa  untuk  penyakit  kuning  menular  tersebut  dan  tahun  1923  Blumer  berhasil 
membuat  sebuah  ringkasan yang sempurna berdasarkan letupan Epidemik Jaundice yang terjadi di 
Amerika  Serikat  antara  tahun  1912  –  1923  dan  observasi  tersebut  menyatakan  terdapat  eksistensi 
dua bentuk utama virus Hepatitis yaitu Infectiosa dan Serum Hepatitis. 

Kemudian  timbul  pernyataan  bahwa  Hepatitis  A  adalah  suatu  penyakit  yang  diakibatkan  oleh 
masuknya  virus  Hepatitis  A  ke  dalam  tubuh  yang  kemudian  menyerang  hati.  Penyakit  Hepatitis  A 
merupakan  penyakit  dengan  distribusi  global  dan  infeksi  Hepatitis  A  ditandai  dengan  adanya 
antibodi  anti  HAV  yang  secara  universal  erat hubungannya dengan standar kesehatan atau sanitasi 
daerah  yang  bersangkutan.Penyakit  Hepatitis  A  juga  dapat  menyebabkan  letupan  pada  kelompok 
populasi  yang  berbeda  salah  satu  contoh  adalah  letupan  yang  terjadi  pada  saat  kampanye 
militer.Pada  tahun  1950  –  1970  pola  Sero  Epidemiologi  penyakit  ini  diteliti  oleh  Murray,  Krugman 
(1967) dan kawan-kawan yang menuntun ke arah pencegahan penyakit tersebut. 

Pada  tahun  1973,  Feinstone  SM  dan  kawan-kawan  menemukan  Virus  Hepatitis  A  untuk  pertama 
kalinya,secara  jelas  dengan  pemeriksaan  Immune  Electrone  Microscope  pada  spesimen  tinja  dan 
selanjutnya  di  kembangkan  cara  pemeriksaan  Immunoassay,  hal  ini  sangat  sensitif  untuk 
memungkinkan  deteksi  antigen  Hepatitis  A  dengan  antibodinya  dan  membuahkan  hasil 
ditemukannya  tes  diagnostik  untuk   IgM  spesifik  yang  dapat  membedakan  infeksi virus Hepatitis A 
yang  baru  terjadi  dengan  yang  telah  lama  terjadi  serta  tahun  1979  Provost  dan  Hilleman  berhasil 
membiakkan  Virus  Hepatitis  A  dalam  kultur  sel  dan  merupakan  awal  perkembangan  vaksin 
Hepatitis A. 

Virus  Hepatitis  A  berukuran  27  nanometer  dan  oleh  Anderson  (1988)  dapat  digolongkan,  serta 
Krugman  (1992)  sebagai  Piconavirus  Ternyata  terdapat  satu  sorotipe  yang  bisa  menimbulkan 
penyakit  Hepatitis  pada  manusia.  Dari  gambaran  skema  komponen-komponen  partikel  virus 
Hepatitis  A  bahwa  peneliti  terdahulu  menemukan  suspensi  sample  tinja  akan  tetap  bersifat 
infeksius  meski  mendapat  tindakan  sterilisasi  dengan  asam,  eter,  suhu  tinggi  dan  bahkan 
dibekukan  lebih  dari  satu  tahun.  Namun  virus  Hepatitis  A  dapat di inaktivasi dengan cara sterilisasi 
uap  atau  (auto  claving),  merebus,  paparan  terhadap  konsentrasi  tinggi  formalin  dan  radiasi  sinar 
ultra violet (UV). 

 Replikasi  dari  penyakit  Hepatitis  A  target  primer  utama  dari  HAV  adalah  sel-sel  hati  (  Hepatosit  ) 
setelah  virus  tertelan  mereka  terabsorsimelalui pembuluh darah diangkut ke hati dan begitu sampai 
di  hati  mereka  akan  di  telan  oleh  Hepatosit.  Di  sel  materi  genetik  atau  genondari  HAV  yang  terdiri 
dari  stranded  RNA  akan  bertindak  sebagai  suatu  template  yang  akan  memproduksi  protein  virus 
selanjutnya  protein  ini  akan  berkembang  kembali  membentuk  capsid  virus  yang  baru  dan  akan 
dirilis  melalui  saluran  empedu  kecil  yang  terdapat  di  antara  sel-sel  hati  dan  mereka  lalu  secara 
bebas akan dibuang melalui tinja. 

2.Pengertian 
Hepatitis  A   adalah  suatu  penyakit  yang  disebabkan  oleh  virus  yang  disebarkan  oleh  kotoran/tinja 
penderita,biasanya  melalui  makanan  (fecal  –  oral),   Hepatitis  A  paling  ringan  dibanding  hepatitis 
jenis  lain  (B  dan  C).  Penyakit  ini  bersifat  self-limiting  (sembuh  spontan)  dan  tidak  meninggalkan 
komplikasi  permanen pada hati.Dengan perawatan yang baik, penderita dapat kembali pulih seperti 
sediakala. 

Virus  Hepatitis  (VHA)  berbentuk  partikel  dengan  ukuran  27  nanometer,  merupakan  virus  RNA  dan 
termasuk  golongan  Picornaviridae. Hanya terdapat satu serotipe yang dapat menimbulkan penyakit 
hepatitis  pada  manusia.  Virus  ini  sangat  stabil  dan  tidak  rusak  dengan  perebusan  singkat. 
Penggandaan atau replikasi terjadi dalam sel epitel hati dan epitel usus. 

Penyakit  ini  bersifat  akut,  hanya  membuat  kita  sakit  sekitar  1  sampai  2  minggu.  Virus  Hepatitis  A 
(HAV)  yang  menjadi  penyebabnya  sangat  mudah  menular,  terutama  melalui  makanan  dan  air yang 
terkontaminasi  oleh  tinja  orang  yang  terinfeksi.  Kebersihan  yang  buruk  pada  saat  menyiapkan dan 
menyantap  makanan  memudahkan  penularan  virus  ini.  Karena  itu,  penyakit  ini  hanya  berjangkit  di 
masyarakat  yang  kesadaran  kebersihannya  rendah.  Hepatitis  A  dapat  menyebabkan 
pembengkakan hati, tetapi jarang menyebabkan kerusakan permanen. 

3.Sifat Umum Virus Hepatitis A 


Virus  ini  dapat  dirusak  dengan  di  otoklaf  (121  o  C  selama  20  menit),  dengan  dididihkan  dalam 
airselama  5  menit, dengan penyinaran ultra ungu (1 menit pada 1,1 watt), dengan panas kering (180 
o  C  selama  1  jam),  selama  3  hari  pada  37  o  C  atau  dengan  khlorin  (10-15  ppm  selama  30  menit). 
Resistensi  relative  hepatitis  virus  A  terhadap  cara-cara  disinfeksi  menunjukkan  perlunya  diambil 
tindakan istimewa dalam menangani penderita hepatitis beserta produk-produk tubuhnya. 

1.Klasifikasi 

Kingdom : Virus 

Ordo : Pikornavridales 

Filum : Pikarnavrides 

Genus : Heparnavirus 

Kelas : Pikarnavrides 

Spesies : 

Famili : Pikornavridae 
4.Penyebab, dan Gejala Hepaitis A 
Penyakit  hepatitis A disebabkan oleh virus yang disebarkan melalui feses manusia yang diakibatkan 
kesalahan  dalam  mengkonsumsi  suatu  jenis  makanan  dan  minuman.  Virus  hepatitis  A  atau  VHA 
penyebarannya  melalui  pembuangan  limbah  manusia  yang  dilatar  belakangi  oleh  keadaan 
lingkungan  dan  sanitasi  yang  kurang  baik  dan  bersih. Hepatitis A ini masih tergolong jenis hepatitis 
yang  ringan  dan  dapat  disembuhkan  dengan  pemberian  vaksinasi,  lamanya  penyakit  ini 
berlangsung 2-6 minggu. 

Sebenararnya  penyebab  dari  penyakit  Hepatitis  A  paling  banyak  disebabkan  oleh   zat  kimia  bisa 
juga  terlalu  banyak  mengkonsumsi  alkohol  dan  terlalu  sering  memakan  Bahan  kimia  seperti  obat 
obatan. 

Akan  tetapi  Penyakit  Hepatitis  A  pada  saat  ini  terjadi di sebabkan oleh makanan ataupun minuman 


yang  terinfeksi  oleh  virus  hepatitis  A,  dan  selama  hubungan  suami  istri  juga  menjadi  penyebab 
penyakit Hepatitis A ini , tapi semua hepatitis A akan sembuh tidak ada yang kronis. 

Adapaun gejala dari hepatitis A terbagi atas 3 stadium yaitu : 

1. Fase prodromal ( pendahuluan) . 

Berlangsung 2-7 hari dengan gejala seperti menderita influenza. DenganKeluhan yang ada antara 
lain badan terasa lemas dan lelah, tidak nafsu makan (anoreksia), mual dan muntah, nyeri dan tidak 
enak di perut, demam, kadang-kadang menggigil, sakit kepala, nyeri pada sendi (arthralgia), 
pegal-pegal pada otot (mialgia), diare, dan rasa tidak enak di tenggorokan. umumnya menghilang 
atau menurun. 

2. Fase ikterik ( dengan gejala kuning ). 

Biasanya setelah demam turun, air seni terlihat kuning pekat seperti air teh. gatal-gatal pada kulit. 
Bagian putih dari bola mata (sclera), selaput lendir langit-langit mulut, dan kulit berwarna 
kekuning-kuningan. Bila terjadi hambatan aliran empedu ke dalam usus maka tinja akan berwarna 
pucat seperti dempul (faeces acholis). Warna kuning semakin bertambah kuning, selanjutnya 
menetap dan kemudian menghilang secara perlahan-lahan. Keadaan ini berlangsung sekitar 10-14 
hari. Pada akhir stadium ini keluhan mulai berkurang dan penderita merasa lebih enak. Pada usia 
lebih lanjut sering terjadi gejala hambatan aliran empedu (cholestasis) lebih berat sehingga 
menimbulkan warna kuning yang lebih hebat dan berlangsung lebih lama. 

3. Fase penyembuhan (konvalesen). 

Fase ini ditandai dengan hilangnya keluhan yang adam Pada fase ini terjadi penyembuhan, gejala 
kuning menurun, nafsu makan kembali membaik, mual-muntah menghilang, dan organ hati kembali 
mengecil perlahan-lahan.Kadar enzim hati dan bilirubin darah pun berangsur-angsur menurun, 
walaupun penderita masih terasa cepat lelah. Umumnya penyembuhan sempurna secara klinis dan 
laboratoris memerlukan waktu 6 bulan. 

3. Penularan 
Penyakit Hepatitis disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh kotoran atau tinja penderita 
biasanya melalui makanan (fecel-oral), bukan melalui aktivitas sexual atau melalui darah,selain itu 
akibat buruknya tingkat kebersihan. Yang bisa ditularkan lewat jarum suntik yang terkontaminasi 
atau melalui darah orang yang tercemar hepatitis A. Penelitian infektivitas menunjukkan bahwa 
risiko paling besar penulran hepatitis A adalah antara 2 minggu sebelum dan 1 minggu sesudah 
timbulnya ikterus. Penularan melalui jalan udara relative tidak begitu penting. 

5.Pencegahan 

Menurut WHO, ada beberapa cara untuk mencegah penularan hepatitis A, antara lain : 

1.Secara Umum 

Pencegahan  secara  umum  adalah  dengan  cara  mengubah  pola  hidup  menjadi  lebih  sehat  dan 
bersih  (  hygiene  perorangan).  Misalnya  menjaga  kebersihan  dan  cara  makan  yang  sehat,  seperti 
mencuci tangan sesudah ke toilet sebelum menyiapkan makanan, atau sebelum makan. 

Selain  itu  perlu  diperhatikan  kebersihan  lingkungan  sanitasi,  pemakaian  air  bersih,  pembuangan 
tinja  yang  memenuhi  syarat  kesehatan,  pembuatan  sumur  yang  memenuhi  standar,  mencegah 
makanan  terkena  lalat,  memasak  bahan  makanan  dan  minuman.  merupakan  tindakan  penting 
untuk  mengurangi  risiko  penularan  dari  individu  yang  terinfeksi  sebelum  dan  sesudah  penyakit 
klinis mereka menjadi apparent. 

2.Secara khusus 

Pencegahan secara khusus dapat dilakukan dengan : 

a.Imunisasi pasif ( antibodi ) 

Diberikan  sebagai  pencegahan  kepada  aggota  keluarga  serumah  yang  kontak  dengan  penderita 
atau  orang  yang  diketahui  telah  makan  makanan  mentah  yang  diolah  atau  ditangani  oleh  individu 
yang  terinfeksi dan diberikan kepada orang-orang yang akan berpergian ke daerah endemis. Begitu 
muncul  gejala  klinis,  tuan  rumah sudah memproduksi antibodi.. Imunisasi pasif menggunakan HBlg 
(human  normal  immunoglobulin)  dengan  dosis  0,02  ml  per  kg  berat  badan. Pemberian paling lama 
satu  minggu  setelah  kontak.  Kekebelan  yang  didapat  hanya  bersifat  sementara.  .  Serum  imun 
globulin  (ISG),  dibuat  dari  plasma  populasi  umum,  memberi  80-90%  perlindungan  jika  diberikan 
sebelum atau selama periode inkubasi penyakit. Dalam beberapa kasus, infeksi terjadi, namun tidak 
muncul gejala klinis dari hepatitis A. tetapi imunisasi aktif adalah lebih baik. 

b.Imunisasi aktif 

Menggunakan  vaksin  hepatitis A (Havrix). Orang dewasa diberikan satu vial yang berisi satu ml (720 


Elisa  unit),  sedangkan  anak  berusia  kurang  dari  10  tahun  cukup  setengah  dosis.  Jadwal 
penyuntikan  yang dianjurkan sebanyak 3 kali, yaitu dengan range pemberian pada 0,1, dan 6 bulan. 
Pada  tempat  suntikan  biasanya  timbul  pembengkakan  (edema)  berwarna  kemerah-merahan  yang 
terasa  nyeri  bila  ditekan.  Kadang-kadang  setelah  disuntik  terasa  sakit  kepala  yang  akan  hilang 
sendiri tanpa pengobatan. Imunisasi tidak diberikan bila sedang sakit berat atau alergi (hipersensitif) 
terhadap vaksin hepatitis A. 
Vaksinasi  hepatitis  A  terutama  diberikan  kepada  orang-orang  yang  mempunyai  resiko  tinggi  untuk 
tertular  penyakit  ini.  Misalnya  anggota  keluarga  atau  orang  serumah  yang dekat dengan penderita, 
dokter,  paramedis,  petugas  laboratrium,  anggota  ABRI  yang  tinggal  di  barak-barak,  wisatawan 
asing  yang  mengunjungi  daerah  endemis  (foreign  travel),  homoseksual,  dan  anak-anak  yang 
dititipkan di tempat penitipan bayi. 

6.Cara Pengobatan 

Tidak  ada  pengobatan  yang  spesifik  untuk  hepatitis  A,  sebab  infeksinya  sendiri  biasanya  akan 
sembuh  dalam  1-2  bulan.  Terapi  hal  yang  dilakukan  hanya  untuk  mengatasi  gejala  yang 
ditimbulkan.  Contohnya,  pemberian  parasetamol  untuk  penurun  panas.  Terapi  harus  mendukung 
dan  bertujuan  untuk  menjaga  keseimbangan  gizi  yang  cukup.  Tidak  ada  bukti  yang  baik  bahwa 
pembatasan  lemak  memiliki efek menguntungkan pada program penyakit. Telur, susu dan mentega 
benar-benar  dapat membantu memberikan asupan kalori yang baik. Minuman mengandung alkohol 
tidak  boleh  dikonsumsi  selama  hepatitis  akut  karena  efek  hepatotoksik  langsung  dari  alkohol 
(WHO, 2010). 

Namun  untuk  mengurangi  dampak  kerusakan  pada  hati  sekaligus  mempercepat  proses 
penyembuhan, beberapa langkah penanganan berikut : 

1. Istirahat.  Tujuannya  untuk  memberikan  energi  yang  cukup  bagi  sistem  kekebalan  tubuh 
dalam memerangi infeksi. 
2. Anti  mual.  Salah  satu  dampak  dari  infeksi  hepatitis  A  adalah  rasa  mual,  yang  mengurangi 
nafsu  makan.  Dampak  ini  harus  diatasi  karena  asupan  nutrisi  sangat  penting  dalam  proses 
penyembuhan. 
3. Istirahatkan  hati.  Fungsi  hati  adalah  memetabolisme  obat-obat  yang  sudah  dipakai  di dalam 
tubuh.  Karena  hati  sedang mengalami sakit radang, maka obat-obatan yang tidak perlu serta 
alkohol dan sejenisnya harus dihindari selama sakit. 

BAB III 
PENUTUP 
1.Kesimpulan 
1. Hepatitis  Aadalah  suatu  penyakit  yang  disebabkan  oleh  virus  yang  disebarkan  oleh 
kotoran/tinja  penderita,biasanya  melalui  makanan  (fecal  –  oral),   Hepatitis  A  paling  ringan 
dibanding hepatitis jenis lain. 
2. Sifat  umum  Virus  ini  dapat  dirusak  dengan  di  otoklaf  (121  o  C  selama  20  menit),  dengan 
dididihkan  dalam  airselama  5  menit,  dengan  penyinaran  ultra  ungu  (1  menit  pada  1,1  watt), 
dengan  panas  kering  (180  o  C  selama 1 jam), selama 3 hari pada 37 o C atau dengan khlorin 
(10-15 ppm selama 30 menit). 
3. Sebenararnya  penyebab  dari  penyakit  Hepatitis  A  paling  banyak  disebabkan  olehzat  kimia 
bisa  juga  terlalu  banyak  mengkonsumsi  alkohol  dan  terlalu  sering  memakan  Bahan  kimia 
seperti  obat  obatan.  Adapaun  gejala  dari  hepatitis  A  terbagi  atas  3  stadium  yaitu  :  Fase 
prodromal  (  pendahuluan),Fase  ikterik  (  dengan  gejala  kuning  )  dan  Fase  penyembuhan 
(konvalesen). 
4. Menurut  WHO,  ada  beberapa  cara  untuk  mencegah  penularan  hepatitis  A,  antara  lain 
:Secara Umum dan Secara khusus . 
5. Tidak  ada  pengobatan  yang  spesifik  untuk  hepatitis  A,  sebab  infeksinya  sendiri  biasanya 
akan  sembuh  dalam  1-2  bulan.  Namun  untuk  mengurangi  dampak  kerusakan  pada  hati 
sekaligus  mempercepat  proses  penyembuhan,  beberapa  langkah  penanganan  berikut  : 
Istirahat, Anti mual,dan Istirahatkan hati. 

2.Saran 
Kita  harus  memperhatikan  kebersihan  lingkungan,pergaulan  sehari-hari,dan  juga  obat-obatan. 
Karena  dengan  hal-hak  yang  kecil  yang  tidak  kita  perhatikan  dapat  menyebabkan  hal-hal  yang 
tidak kita duga nantinya. Hepatitis A pun dapat diakibatkan dari hal yang sekacil semacam itu. 

Anda mungkin juga menyukai