A. Latar Belakang
Umaiyyah pada masa pemerintahan khalifah Hisyam Ibn Abdi Al-Malik muncul
kekuatan baru yang menjadi tantangan berat bagi pemerintahan Bani Umayyah.
Kekuatan itu berasal dari kalangan Bani Hasyim yang dipelopori keturunan Al-
Abbas Ibn Abd Al-Muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari
golongan syiah dan kaum mawali yang merasa di kelas duakan oleh
pemerintahan Bani Umayyah. Pada waktu itu ada beberapa factor yang
terbunuhnya khalifah terakhir yaitu Marwan bin Muhammad dan pada tahun itu
berdirilah kekuasaan dinasti Bani Abbas atau khalifah Abbasiyah karena para
pendiri dan penguasa dinasti ini keturunan Al-Abbas paman Nabi Muhammad
berlangsung dalam rentang waktu yang panjang dari tahun 132 H sampai dengan
1
persatuan antarsuku-suku bangsa Arab, dan timbulnya kekecewaan masyarakat
Kelompok Mawalli, yakni orang-orang non Arab yang telah memeluk agama
Islam, diperlakukan sebagai masyarakat kelas dua, sementara itu bangsa Arab
perkawinan antara mereka sangat dihindari. Selain itu masyarakat Mawalli ini
pusat kegiatan, antara satu dengan yang lain mempunyai kedudukan tersendiri
non-Arab yang dikuasainya. Posisi yang demikian ini hampir berkembang pada
2
Factor-faktor tersebut di atas pada satu sisi mendukung jatuhnya kekuasaan
B. Rumusan Masalah
3
PEMBAHASAN
lebih tiga puluh tujuh khalifah pernah berkuasa di negeri ini. Pada dinasti ini
SAW. Pendiri kerajaan al-Abbas ialah Abdullah as-Saffah bin Muhammad bin Ali
bin Abdullah bin al-Abbas, dan pendiriannya dianggap suatu kemenangan bagi ide
yang dianjurkan oleh kalangan Bani Hasyim setelah kewafatan Rasulullah SAW,
waktu yang panjang, dari tahun 132 H (750 M) s.d. 656 H (1258 M). Selama
1. Periode Pertama (132 H/750 M – 232 H/847 M), disebut periode pengaruh Persia
pertama.
2. Periode Kedua (232 H/847 M – 334 H/945 M), disebut masa pengaruh Turki
pertama.
4
3. Periode Ketiga (334 H/945 M – 447 H/1055 M), masa kekuasaan dinasti Buwaih
dalam pemerintahan khilafah Abbasiyyah. Periode ini disebut juga masa pengaruh
Persia kedua.
4. Periode Keempat (447 H/1055 M – 590 H/1194 M), masa kekuasaandinasti Bani
5. Periode Kelima (590 H/1194 M – 656 H/1258 M), masa khalifah bebas dari
Bagdad.[3]
sebelumnya;
3. Dasar politik dan administrasi menyeluruh, tidak diangkat atas dasar keningratan;
6. Hak memerintah sebagai ahli waris nabi masih tetap di tangan mereka.[4]
1. Timbulnya pertentangan politik antara Muawiyah dengan pengikut Ali bin Abi
Thalib;
5
2. Munculnya golongan Khawarij, akibat pertentangan politik antara Muawiyah
4. Adanya dasar penafsiran bahwa keputusan politik harus didasarkan pada Alquran
5. Adanya konsep hijrah di mana setiap orang harus bergabung dengan golongan
Khawarij yang tidak bergabung dianggapnya sebagai orang yang berada pada dar
al-harb, dan hanya golongan khawarijlah yang berada pada dar al-Islam;
7. Munculnya paham mawali, yaitu paham tentang perbedaan antara orang Islam
Abbas, Ali bin Abi Thalib dan Nabi Muhammad. Hal ini menunjukkan kedekatan
pertalian keluarga antara Bani Abbas dengan nabi. Itulah sebabnya kedua
Perjuangan Bani Abbas secara intensif baru dimulai berkisar antara lima
Ali Al-Abbas di Hamimah. Ia telah banyak belajar dari kegagalan yang telah
Dari itulah Muhammad bin Ali Al-Abbas mengatur pergerakannya secara rapid an
6
terencana. Ia mulai melakukan pergerakannya dengan langkah-langkah awal yang
penting. Kemudian propaganda atau langkah itu berhasil membakar semangat api
oleh saudaranya Ibrahim sampai tahun 749 M. Kemudian, sejak 749 M Ibrahim
darah) yang akhirnya menjadi julukannya. Hal ini sebenarnya menjadi permulaan
yang kurang baik diawal berdirinya dinasti ini, dimana kekuatannya tergantung
melantik pamannya sendiri Abdullaah bin Ali sebagai pimpinannya. Target utama
Syria, Him, Damsyik, Palestina dan akhiirnya sampai ke Mesir. Pasukan Abdullah
bin Ali terus menyerangnya hingga terjadi lagi pertempuran di Mesir dan Marwan
pun tewas.
7
Usaha lain yang dilakukan Al-Saffah untuk memusnahkan keluarga Umayyah
mereka dengan cara yang kejam. Disamping itu agen-agen dan mata-mata
keluarga Umayyah. Hanya satu orang saja yang berhasil melarikan diri kemudian
Abdurahman Ad-Dakhil.
Perlakuan kejam itu tidak hanya pada anggota keluarga yang masih hidup,
jenazahnya dibakar. Ada dua kuburan saja yang selamat dari kekejamannya yaitu
kuburan Muawiyah bin Abu Sufyan dan Umar bin Abdul Aziz . perlakuan-
perlakuan kejam itu tentu saja tentu saja telah menimbulkan kemarahan para
Abbasiyah.
Abu Al-Abbas hanya memerintah dalam kurun waktu singkat, yakni empat
tahun. Oleh karena itu, ia kehilangan jati dirinya. Kehidupannya yang dikenal
saudaranya, Abu Jafar Al-Mansur dari tahun 754-774 M. Dialah sebenarnya yang
8
Sifat dan watak Al-Mansur dikenal oleh para penulis sejarah sebagai seorang
rakyat. Oleh karena itu, tidaklah mengerankan bahwa selama lebih kurang 20
tahun kekuasaannya, ia telah berhasil meletakkan landasan yang kuat dan kokoh
Dari perjalanan dan rentang sejarah, ternyata Bani Abbasiyah dalam sejarah
dari itu telah mengubah, menorah wajah Dunia Islam dalam refleksi kegiatan
Kontribusi ilmu terlihat pada upaya Harun Al-Rasyid dan putranya Al-
bintang, perpustakaan terbesar yang di beri nama Baitul Hikmah dan dilengkapi
pada masjid. Masjid dijadikan centre of edication. Pada Dinasti Abbasiyah inilah
9
mulai adanya pengembangan keilmuan dan teknologi diarahkan ke dalam ma’had.
mengenal dasar-dasar bacaan, menghitung dan menulis serta anak remaja belajar
b. Tingkat pedalaman, para pelajar yang ingin memperdalam ilmunya, pergi ke luar
Muluk merupakan pelopor pertama yang mendirikan sekolah dalam bentuk yang
ada seperti sekarang ini dengan nama madrasah. Madrasah ini dapat ditemukan di
Bagdad, Balkan, Naishabur, Hara, Isfahan, Basrah, Mausil dan kota-kota lainnya.
Madrasah yang didirikan ini mulai dari tingkat rendah, menengah, serta meliputi
kedokteran, disamping kajian yang bersifat pada Al-Qur’an dan Al-Hadis; sedang
Yunani.
10
3. Kemajuan dalam Bidang Agama
Pada masa Dinasti Abbasiyah, ilmu dan metode tafsir mulai berkembang
terutama dua metode penafsiran, yaitu tafsir bi al-ma’tsur dan tafsir bi al-ra’yi.
pembukuan dari catatan dan hafalan para sahabat. Pada zaman ini juga mulai
ketat dikualifikasikan sehingga kita kenal dengan klasifikasi hadis Shahih, Dhaif,
dan Maudhu. Bahkan dikemukakan pula kritik sanad dan matan, sehingga terlihat
Dalam bidang fiqih, pada masa ini lahir fuqaha legendaris yang kita kenal,
seperti Imam Hanifah (700-767 M), Imam Malik (713-795 M), Imam Syafei (767-
Ilmu lughah tumbuh berkembang dengan pesat pula karena bahasa Arab yang
semakin dewasa memerlukan suatu ilmu bahasa yang menyeluruh. Ilmu bahasa
yang dimaksud adalah nahwu, sharaf, ma’ani, bayan, badi, arudh dan insya.
a. Astronomi, ilmu ini melalui karya India Sindhind kemudian diterjemahkan oleh
Muhammad Ibnu Ibrahim Al-Farazi (777 M). Ia adalah astronom Muslim pertama
11
samping itu, masih ada ilmuwan-ilmuwan Islam lainnya, seperti Ali ibnu Isa Al-
b. Kedokteran, pada masa ini dokter pertama yang terkenal adalah ibnu Rabban Al-
Tabari. Pada tahun 850 ia mengarang buku Firdaus Al-Hikmah. Tokoh lainnya
c. Ilmu kimia. Bapak ilmu kimia Islam adalah Jabir ibnu Hayyan (721-815 M).
Sebenarnya banyak ahli kimia Islam ternama lainnya seperti Al-Razi, Al-Tuqrai
d. Sejarah dan geografi. Pada masa Abbasiyah sejarawan ternama abad ke-3 H
adalah Ahmad bin Al-Yakubi, Abu Jafar Muhammad bin Jafar bin Jarir Al-Tabari.
Sejarah telah mengukir bahwa pada masa Dinasti Abbasiyah, umat Islam
benar-benar berada di puncak kejayaan dan memimpin peradaban dunia saat itu.
Masa pemerintahan ini merupakan golden age dalam perjalanan sejarah peradaban
Daulat Abbasiyah berkuasa kurang lebih selama lima abad (750-1258 M).
pemerintahan yang panjang tersebut dapat dibagi dalam dua periode. Periode I
adalah masa antara tahun 750-945 M, yaitu mulai pemerintahan Abu Abbas
sampai Al-Mustakfi. Periode II adalah masa antara tahun 945-1258 M, yaitu masa
grafik vertikal, stabil dan dinamis. Sedangkan pada periode II, kejayaan terus
12
merosot sampai datangnya pasukan Tartar yang berhasil menghancurkan Dinasti
Abbasiyah.
d. Menumpas pemberontakan-pemberontakan
a. Para Khalifah tetap dari Arab, sementara para menteri, gubernur, panglima
b. Kota Bagdad ditetapkan sebagai ibukota Negara dan menjadi pusat kegiatan
Pada masa pemerintahan Abbasiyah II, kekuasaan politik mulai menurun dan
13
Dalam masa permulaan pemerintahan Abbasiyah, pertumbuhan ekonomi
dapat dikatakan cukup stabil dan menunjukkan angka vertikal Devisa negara
Abbasiyah yang telah mampu meletakkan dasar-dasar yang kuat dalam bidang
dan kebudayaan, juga merupakan kota perdagangan yang terbesar di dunia saat
itu. Sedangkan kota Damaskus merupakan kota kedua Sungai Tigris dan Efrat
menjadi pelabuhan transmisi bagi kapal-kapal dagang dari berbagai penjuru dunia.
Mansur.
berbeda dengan masa Umayyah. Hanya saja pada masa ini telah mengalami
kepada qadi (hakim) dan masalah militer dipegang oleh amir. [10]
14
PENUTUP
A. Kesimpulan
keturunan Al Abbas paman Nabi Muhammad SAW. Dinasti ini didirikan oleh
2. Kejayaan Bani Abbasiyah terjadi pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid dan
15