KELOMPOK 3:
Shafira Zalsabilah Arifah (10200118091)
Amatullah (10200118092)
Ulul Azmi Suardi (10200118093)
Dita Noviany Putri Z.A (10200118094)
Sayla Marshipa Nur (10200118095)
A. Nurhafidhah Fitrah (10200118096)
Nurfadillah Utami Ramadhani (10200118097)
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada beberapa sistem hukum yang berlaku di dunia dan perbedaan sistem
hukum tersebut juga mempengaruhi bidang hukum perdata, antara lain sistem
hukum Anglo-Saxon (yaitu sistem hukum yang berlaku di Kerajaan Inggris Raya
dan negara-negara persemakmuran atau negara-negara yang terpengaruh oleh
Inggris, misalnya Amerika Serikat), sistem hukum Eropa kontinental, sistem
hukum komunis, sistem hukum Islam dan sistem-sistem hukum lainnya. Hukum
perdata di Indonesia didasarkan pada hukum perdata di Belanda, khususnya hukum
perdata Belanda pada masa penjajahan.
Buku II tentang Kebendaan; mengatur tentang hukum benda, yaitu hukum yang
mengatur hak dan kewajiban yang dimiliki subyek hukum yang berkaitan dengan
benda, antara lain hak-hak kebendaan, waris dan penjaminan.
Buku III tentang Perikatan; mengatur tentang hukum perikatan (atau kadang
disebut juga perjanjian (walaupun istilah ini sesunguhnya mempunyai makna yang
berbeda), yaitu hukum yang mengatur tentang hak dan kewajiban antara subyek
hukum di bidang perikatan, antara lain tentang jenis-jenis perikatan (yang terdiri
dari perikatan yang timbul dari (ditetapkan) undang-undang dan perikatan yang
timbul dari adanya perjanjian), syarat-syarat dan tata cara pembuatan suatu
perjanjian.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
5. Hak Kebendaan
Hak kebendaan, ialah hak mutlak atas suatu benda di nama hak itu
memberikan
S. Meliala, 2015 : 8)
Menurut, Subekti, suatu hak kebendaan (zakelijk recht), ialah suatu hak
atas suatu benda di mana hak itu memberikan kekuasaan langsung atas
langsung atas suatu benda yang dapat dipertahankan setiap orang dan
macam, yaitu :
1. Hak menikmati, seperti hak milik, bezit, hak memungut (pakai) hasil,
resi gudang.
segala hak-hak
melanggar hak
itu, sedangkan hak perorangan, hanyalah dapat dipertahankan terhadap
sifat atau cirriciri yang dapat dibedakan dengan hak perorangan, sebagai
berikut:
mengikuti bendanya dimana pun benda itu berada. Dalam hal ada
beberapa hak kebendaan di atas suatu benda, maka kekuatan hak itu
menikmati apa yang menjadi haknya. Hak ini hanya dapat dialihkan
1. Hak milik
2. Bezit
1. Gadai
2. Fidusia
3. Hipotek
4. Hak tanggungan
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Benda dalam konteks hukum perdata adalah segala sesuatu yang dapat
diberikan/diletakkan suatu Hak diatasnya, utamanya yang berupa hak milik. Dasar
hukumnya ialah beberapa undang-undang yang berlaku.
Asas-asas hukum benda
1. Asas hukum pemaksa (dewingenrecht)
2. Asas dapat di pindah tangankan
3. Asas individualitas (individualiteit)
4. Asas totalitas (totaliteit)
5. Asas tidak dapat dipisahkan (onsplitsbaarheid)
6. Asas prioritas (prioriteit)
7. Asas percampuran (Verminging)
8. Asas pengaturan dan perlakuan
9. Asas publisitas (publiciteit)
10. Asas mengenai sifat perjanjiannya kebendaan / Asas bahwa hak kebendaan
mempunyai sifat (zakelijk overeenkomst)
Macam-macam benda
Hak kebendaa ada karena setiap manusia dapat memiliki atau menguasai dari pada
benda-benda untuk kepentingannya, oleh karena itu diperlukan peraturan-peraturan
hukum yang mengatur hubungan manusia dengan benda-benda tersebut.
DAFTAR PUSTAKA