Anda di halaman 1dari 23

 Beranda

 download it

 KESEHATAN LANSIA

 KESEHATAN REMAJA

 SEKILAS


Cari

PRO HEALTH, FOR BETTER LIFE


forum diskusi dan sharing masalah kesehatan

Feeds:

Pos

Komentar

« ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYIMPANGAN SEKSUAL

UROLITIASIS »

KONSEP KELUARGA
4 Desember 2008 oleh Ramadhan

oleh : ERFANDI
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS:
Mahasiswa akan dapat :
Definisi keluarga
Tipe-tipe keluarga
Struktur dan fungsi keluarga
Tumbuh kembang keluarga
Tugas perkembangan keluarga
Keperawatan kesehatan keluarga
Tugas kesehatan keluarga


Peran perawat keluarga


Keluarga merupakan bagian terkecil dalam masyarakat. Dalam keperawatan, keluarga
merupakan salah satu sasaran asuhan keperawatan. Keluarga memegang peranan penting
dalam promosi kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit pada anggota keluarganya. Nilai
yang dianut keluarga dan latar belakang etnik/kultur yang berasal dari nenek moyang akan
mempengaruhi interpretasi keluarga terhadap suatu penyakit. Masalah kesehatan dan adanya
krisis perkembangan dalam suatu keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain
karena keluarga merupakan satu kesatuan (unit).
1. Definisi Keluarga
Definisi keluarga dikemukakan oleh beberapa ahli :
a. Reisner (1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih
yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari
bapak, ibu, adik, kakak, kakek dan nenek.
b. Logan’s (1979)
Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah kumpulan beberapa
komponen yang saling berinteraksi satu sama lain.
c. Gillis (1983)
Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan
atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-
masing mempunyai arti sebagaimana unit individu.
d. Duvall
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan sosial dari tiap anggota.
e. Bailon dan Maglaya
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung
karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah
tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan
menciptakan dan mempertahankan suatu budaya.
f. Johnson’s (1992)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai
hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang
terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan
emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan orang yang
lainnya.
g. Lancester dan Stanhope (1992)
Dua atau lebih individu yang berasal dari kelompok keluarga yang sama
atau yang berbeda dan saling menikutsertakan dalam kehidupan yang terus
menerus, biasanya bertempat tinggal dalam satu rumah, mempunyai ikatan
emosional dan adanya pembagian tugas antara satu dengan yang lainnya.
h. Jonasik and Green (1992)
Keluarga adalah sebuah sistem yang saling tergantung, yang mempunyai
dua sifat (keanggotaan dalam keluarga dan berinteraksi dengan anggota
yang lainnya).
i. Bentler et. Al (1989)
Keluarga adalah sebuah kelompok sosial yang unik yang mempunyai
kebersamaan seperti pertalian darah/ikatan keluarga, emosional,
memberikan perhatian/asuhan, tujuan orientasi kepentingan dan
memberikan asuhan untuk berkembang.
j. National Center for Statistic (1990)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih
yang berhubungan dengan kelahiran, perkawinan, atau adopsi dan tinggal
bersama dalam satu rumah.
k. Spradley dan Allender (1996)
Satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan
emosional, dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas.
l. BKKBN (1992)
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri,
atau suami istri dan anaknya, atau ayah dengan anaknya, atau ibu dengan
anaknya.
Istilah-istilah dalam keluarga:
Keluarga Sejahtera
Keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu
memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertakwa
kepada TYME, memiliki hubungan serasi, selaras, dan
seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan
lingkungan.
Keluarga Berencana
Upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui
pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan
keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga
kecil, bahagia dan sejahtera.
Kualitas keluarga
Kondisi keluarga yang mencakup aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi,
sosial budaya, kemandirian keluarga, dan mental spiritual serta nilai-nilai
agama yang merupakan dasar untuk mencapai keluarga sejahtera.
Kemandirian keluarga
Sikap mental dalam hal berupaya meningkatkan kepedulian masyarakat dalam
pembangunan, mendewasakan usiaperkawinanan, membina dan
meningkatkan ketahanan keluarga, mengatur kelahiran dan mengembangkan
kualitas dan keejahteraan keluarga, berdasarkan kesadaran dan
tanggungjawab.
Ketahanan Keluarga
Kondisi dinamik sebuah keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan
serta mengandung kemampuan fisik-material dan psikis-mental spiritual guna
hidup mandiri dan mengembangkan diridan keluarganya untuk hidup
harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin.
NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera)
Suatu nilai yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan sosial budaya yang
membudaya dalam diri pribadi, keluarga, dan masyarakat, yang berorientasi
kepada kehidupan sejahtera dengan jumlah anak ideal untuk mewujudkan
kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin.
Menurut Kantor Menteri Negara Kependudukan/BKKBN (1996), tahapan keluarga
sejahtera terdiri dari:
Prasejahtera
Keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal
atau belum seluruhnya terpenuhi seperti:spiritual, pangan, sandang, papan,
kesehatan dan KB
Sejahtera I
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal,
tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya seperti
kebutuhan akan pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi
lingkungan tempat tinggal, dan transportasi.
Sejahtera II
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan kebutuhan
sosial psikologisnya tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan,
seperti kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi
Sejahtera III
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial psikologis dan
pengembangan, tetapi belum dapat memberikan sumbangan yang teratur bagi
masyarakat atau kepedulian sosialnya belum terpenuhi seperti sumbangan
materi, dan berperan aktif dalam kegiatan masyarakat
Sejahtera III plus
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial psikologis dan
pengembangan, dan telah dapat memberikan sumbangan yang teratur dan
berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan atau memiliki kepedulian
sosial yang tinggi.
Dari beberapa pengertian tentang keluarga, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik
keluarga adalah:
Terdiri dari dua orang atau lebih yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan,
adopsi
Biasanya anggota keluarga tinggal bersama atau jika terpisah tetap
memperhatikan satu sama lain
Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai
peran sendiri-sendiri
Mempunyai tujuan (menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis dan sosial anggota)
Ciri-ciri keluarga menurut Stanhope dan Lancaster (1995):
Diikat dalam suatu tali perkawinan
Ada hubungan darah
Ada ikata batin
Ada tanggung jawab masing-masing anggota
Ada pengambilan keputusan
Kerjasama diantara anggota keluarga
Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
Tinggal dalam satu rumah
2. Tipe/Bentuk Keluarga
Keluarga merupakan salah satu bagian dari bidang garap dunia keperawatan, oleh
karena itu supaya perawat bisa memberikan asuhan keperawatan dengan tepat,
perawat harus memahami tipe keluarga yang ada..
A. Tradisional
The Nuclear family (keluarga inti)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak
The dyad family
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama
dalam satu rumah.
Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua dengan anak yang
sudah memisahkan diri.
The childless family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak
terlambat waktunya yang disebabkan karena mengejar karier/pendidikan
yang terjadi pada wanita.
The extended family
Keluarga yang terdiri dari dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu
rumah, seperti nuclear family disertai: paman, tante, orang tua (kakek-nenek),
keponakan
The single parent family
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah atau ibu) dengan anak, hal ini
terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan
(menyalahi hokum pernikahan)
Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut
sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja di luar kota bisa
berkumpul pada anggota keluarga pad saat ”weekend”
Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal
bersama dalam satu rumah.
Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan
dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama (contoh:
dapur, kamar mandi, televisi, telepon,dll)
Blended family
Duda atau janda (karena perceraian) yang menikah kembali dan
membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
The single adult living alone/single adult family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya
atau perpisahan (perceraian atau ditinggal mati)
B. Non-Tradisional
The unmarried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari
hubungan tanpa nikah
The stepparent family
Keluarga dengan orang tua tiri
Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan
saudara yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang
sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas
kelompok/membesarkan anak bersama.
The nonmarital heterosexsual cohabiting family
Keluarga yan ghidup bersamaberganti-ganti pasangan tanpa melalui
pernikahan
Gay and lesbian families
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana
”marital pathners”
Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan pernikahan karena beberapa
alasan tertentu
Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama,
yang saling merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi
sesuatu termasuk sexsual dan membesarkan anak.
Group network family
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu
sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama,
pelayanan, dan bertanggung jawab membesarkan anaknya
Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara di dalam
waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu mendapatkan
bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen
karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau
problem kesehatan mental.
Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang mencari
ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang
dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
3. Struktur dan Fungsi Keluarga
A. Struktur Keluarga
Struktur dan fungsi merupakan hal yang berhubungan erat dan
terusmenerus berinteraksi satu sama lain. Struktur didasarkan pada organisasi,
yaitu perilaku anggota keluarga dan pola hubungan dalam keluarga. Hubungan
yang ada dapat bersifat kompleks, misalnya seorang wanita bisa sebagai istri,
sebagai ibu, sebagai menantu, dll yang semua itu mempunyai kebutuhan, peran
dan harapan yang berbeda. Pola hubungan itu akan membentuk kekuatan dan
struktur peran dalam keluarga. Struktur keluarga dapat diperluas dan
dipersempit tergantung dari kemampuan dari keluarga tersebut untuk merespon
stressor yang ada dalam keluarga. Struktur keluarga yang sangat kaku atau
sangat fleksibel dapat mengganggu atau merusak fungsi keluarga.
Fungsi keluarga yang berhubungan dengan struktur:
a. Struktur egalisasi : masing-masing keluarga mempunyai hak yang sama
dalam menyampaikan pendapat (demokrasi)
b. Struktur yang hangat, menerima dan toleransi
c. Struktur yang terbuka, dan anggota yang terbuka : mendorong kejujuran dan
kebenaran (honesty and authenticity)
d. Struktur yang kaku : suka melawan dan tergantung pada peraturan
e. Struktur yang bebas : tidak adanya aturan yang memaksakan (permisivenes)
f. Struktur yang kasar : abuse (menyiksa, kejam dan kasar)
g. Suasana emosi yang dingin (isolasi, sukar berteman)
h. Disorganisasi keluarga (disfungsi individu, stress emosional)
Menurut Friedman (1988) struktur keluarga terdiri atas:
a.Pola dan Proses Komunikasi
Komunikasi dalam keluarga ada yang berfungsi dan ada yang tidak, hal ini bisa
disebabkan oleh beberapa faktor yang ada dalam komponen komunikasi
seperti : sender, chanel-media, massage, environtment dan reciever.
Komunikasi dalam keluarga yang berfungsi adalah:
1). Karakteristik pengirim yang berfungsi
Yakin ketika menyampaikan pendapat
Jelas dan berkualitas
Meminta feedback
Menerima feedback
2). Pengirim yang tidak berfungsi
Lebih menonjolkan asumsi (perkiraan tanpa menggunakan dasar/data
yang obyektif)
Ekspresi yang tidak jelas (contoh: marah yang tidak diikuti ekspresi
wajahnya)
Jugmental exspressions, yaitu ucapan yang memutuskan/menyatakan
sesuatu yang tidak didasari pertimbangan yang matang. Contoh
ucapan salah benar, baik/buruk, normal/tidak normal, misal: ”kamu
ini bandel…”, ”kamu harus…”
Tidak mampu mengemukakan kebutuhan
Komunikasi yang tidak sesuai
3). Karakteristik penerima yang berfungsi
Mendengar
Feedback (klarifikasi, menghubungkan dengan pengalaman)
Memvalidasi
4). Penerima yang tidak berfungsi
Tidak bisa mendengar dengan jelas/gagal mendengar
Diskualifikasi, contoh : ”iya dech…..tapi….”
Offensive (menyerang bersifat negatif)
Kurang mengeksplorasi (miskomunikasi)
Kurang memvalidasi
5). Pola komunikasi di dalam keluarga yang berfungsi
Menggunakan emosional : marah, tersinggung, sedih, gembira
Komunikasi terbuka dan jujur
Hirarki kekuatan dan peraturan keluarga
Konflik keluarga dan penyelesaiannya
6). Pola komunikasi di dalam keluarga yang tidak berfungsi
Fokus pembicaraan hanya pada sesorang (tertentu)
Semua menyetujui (total agreement) tanpa adanya diskusi
Kurang empati
Selalu mengulang isu dan pendapat sendiri
Tidak mampu memfokuskan pada satu isu
Komunikasi tertutup
Bersifat negatif
Mengembangkan gosip
b. Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi
sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah
posisi individu dalam masyarakat, misalnya status sebagai istri/suami atau
anak.

Harapan masyarakat

Model peran Penerima peran


Kepribadian
Kemampuan
Temperamen
Sikap
Kebutuhan

Perilaku peran

Perilaku peran
Peranan ayah : pencari nafkah, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala
keluarga, sebaagai anggota dari kelompok sosialnyaserta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
Peranan ibu : mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidikanak-
naknya, pelindung dan sebagai salah satu anggota kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai anggotamasyarakat dari lingkungannya, serta bisa
berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
Peranan anak : melaksanakan peranan psiko sosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual
c. Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial atau aktual) dari individu
untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang
lain ke arah positif.
Tipe struktur kekuatan:
Legitimate power/authority (hak untuk mengontrol, seperti orang tua
terhadap anak)
Referent power (seseorang yang ditiru)
Resource or expert power (pendapat ahli)
Reward power (pengaruh kekuatan karena adanya harapan yang akan
diterima)
Coercive power (pengaruh yang dipaksakan sesuai keinginannya)
Informational power (pengaruh yang dilalui melalui proses persuasi)
Affective power (pengaruh yang diberikan melalui manipulasi dengan
cinta kasih misalnya hubungan seksual)
Hasil dari kekuatan tersebut yang akan mendasari suatu proses dalam
pengambilan keputusan dalam keluarga seperti::
Konsensus
Tawar menawar atau akomodasi
Kompromi atau de facto
Paksaan
d. Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar
atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai
keluarga juga merupakan suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi
perkembangan norma dan peraturan. Norma adalah pola perilaku yang baik,
menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya
adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan
ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
B. Fungsi Keluarga
Friedman (1992) menggambarkan fungsi sebagai apa yang dilakukan keluarga.
Fungsi keluarga berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga
untuk mencapai tujuan keluarga tersebut. Proses ini termasuk komunikasi
diantara anggota keluarga, penetapan tujuan, resolusi konflik, pemberian
makanan, dan penggunaan sumber dari internal maupun eksternal
Tujuan reproduksi, seksual, ekonomi dan pendidikan dalam keluarga
memerlukan dukungan secara psikologi antar anggota keluarga, apabila
dukungan tersebut tidak didapatkan maka akan menimbulkan konsekuensi
emosional seperti marah, depresi dan perilaku yang menyimpang
Tujuan yang ada dalam keluarga akan lebih mudah dicapai apabila terjadi
komunikasi yang jelas dan secara langsung. Komunikasi
tersebut akan mempermudah menyelesaikan konflik dan pemecahan masalah.
Fungsi keluarga menurut Friedman (1992) adalah:
Fungsi afektif dan koping
Keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota, membantu anggota
dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi stress.
Fungsi sosialisasi
Keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan
mekanisme koping, memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam
pemecahan masalah.
Fungsi reproduksi
Keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan meneruskan
keturunan.
Fungsi ekonomi
Keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarganya dan kepentingan
di masyarakat
Fungsi fisik
Keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk
penyembuhan dari sakit.
Fungsi keluarga menurut Allender (1998):
Affection
1). Menciptakan suasana persaudaraan/menjaga perasaan
2). Mengembangkan kehidupan seksual dan kebutuhan seksual
3). Menambah anggota baru
Security and acceptance
1). Mempertahankan kebutuhan fisik
2). Menerima individu sebagai anggota
Identity and satisfaction
1). Mempertahankan motivasi
2). Mengembangkan peran dan self image
3). Mengidentifikasi tingkat sosial dan kepuasan aktivitas
Affiliation and companionship
1). Mengembangkan pola komunikasi
2). Mempertahankan hubungan yang harmonis
Socialization
1). Mengenal kultur (nilai dan perilaku)
2). Aturan/pedoman hubungan internal dan eksternal
3). Melepas anggota
Controls
1). Mempertahankan kontrol sosial
2). Adanya pembagian kerja
3). Penempatan dan menggunakan sumber daya yang ada
Fungsi keluarga menurut BKKBN (1992):
Fungsi keagamaan : memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota
keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga
untuk menanamkan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini
dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
Fungsi sosial budaya : membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-
norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangananak, meneruskan
nilai-nilai budaya keluarga.
Fungsi cinta kasih : memberikan kasih sayang dan rasa aman, memberikan
perhatian diantara anggota keluarga
Fungsi melindungi : melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik,
sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman
Fungsi reproduksi : meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan
anak, memelihara dan merawat anggota keluarga
Fungsi sosialisasi dan pendidikan : mendidik anak sesuai dengan
tingkat perkembangannya, menyekolahkan anak, bagaimana keluarga
mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik
Fungsi ekonomi : mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga, pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk
memenuhi kebutuhan keluarga, menabung untuk memenuhi kebutuhan
keluarga di masa datang
Fungsi pembinaan lingkungan
Fungsi keluarga dengan usila:
Fungsi keluarga harus dimodifikasi untuk mengetahui kebutuhan yang spesifik pada
usila dan memfokuskan pada:
Memperhatikan kebutuhan fisik secara penuh
Memberikan kenyamanan dan support
Mempertahankan hubungan dengan keluarga dan masyarakat
Menanamkan perasaan pengertian hidup
Manajemen krisis
4. Sistem Keluarga
Keluarga dipandang sebagai system sosial terbuka yang ada dan berinteraksi
dengan sistem yang lebih besar (suprasistem) dari masyarakat (misal: plitik,
agama, sekolah dan pemberian pelayanan kesehatan). System keluarga terdiri dari
bagian yang saling berhubungan (anggota keluarga) yang membentuk berbagai
macam pola interaksi (subsistem). Seperti pada seluruh sistem, sistem keluarga
mempunyai dua tujuan baik impisit maupun eksplisit, yang berbeda berdasarkan
tahapan dalam siklus hidup keluarga, nilai keluarga dan kepedulian
individualanggota keluarga.
Karakteristik dari sistem keluarga (sistem terbuka):
a. Komponen: dalam suatu keluarga masing-masing anggota mempunyai
sifat interdependensi, interaktif dan mutual.
b. Batasan : dalam suatu keluarga pasti adanya batasan (filter) yang digunakan
untuk menyeleksi informasi yang masuk dan keluar. Batasan masing-
masing keluarga akan berbeda tergantung dari beberapa faktor seperti :
sosial, budaya, ekonomi,dll.
c. Keberadaan : keluarga merupakan bagian dari sistem yang lebih luas yaitu
masyarakat
d. Terbuka (batas yang permeable) dimana di dalam keluarga terjadi pertukaran
antar sistem
e. Mempunyai : masing-masing keluarga mempunyai organisasi/struktur yang
akan berpengaruh di dalam fungsi yang ada dari anggotanya.

M
K
I

keterangan :
I : individu
K: keluarga
M: masyarakat
5. Tumbuh Kembang Keluarga
Keluarga sebagaimana individu berubah dan berkembang setiap saat. Masing-
masing tahap perkembangan mempunyai tantangan, kebutuhan, sumber daya
tersendiri, dan meliputi tugas yang harus dipenuhi sebelum keluarga mencapai
tahap yang selanjutnya.
Menurut Duval tahap perkembangan keluarga adalah sebagai berikut:
Tahap pembentukan keluarga
Dimulai dari pernikahan yang dilanjutkan dengan membentuk rumah tangga
Tahap menjelang kelahiran anak
Tugas utama untuk mendapat kan keturunan sebagai generasi penerus,
melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi keluarga yang merupakan saat-
saat yang sangat dinantikan
Tahap menghadapi bayi
Keluarga mengasuh, mendidik dan memberikan kasih sayang kepada anak,
karena pada tahap ini kehidupan bayi sangat tergantung pada kedua orangtuanya.
Tahap menghadapi anak prasekolah
Pada tahap ini anak mulai mengenal kehidupan sosialnya, sudah mulai bergaul
dengan teman sebayanya, tetapi sangat rawan dengan masalah kesehatan. Anak
sensitif terhadap pengaruh lingkungan dan tugas keluarga adalah
mulai menanamkan norma-norma kehidupan, norma-norma agama, norma-norma
sosial budaya.
Tahap menghadapi anak sekolah
Tugas keluarga adalah bagaimana mendidik anak, mengajari anak
untukmempersiapkan masa depannya, membiasakan anak belajar secara teratur,
mengontrol tugas-tugas sekolah anak, dan meningkatkan pengetahuan
umum anak.
Tahap menghadapi anak remaja
Tahap ini paling rawan, karena pada tahap ini anak akan mencari identitas
diri dalam membentuk kepribadiannya, oleh karena itu suri tauladan dari kedua
orangtua sangat diperlukan. Komunikasi dan salingpengertian antara kedua orang
tua dengan anak perlu dipelihara dan dikembangkan.
Tahap melepas anak ke masyarakat
Melepas anak ke masyarakat dalam memulai kehidupannya yang sesungguhnya,
dalam tahap ini anak akan memulai kehidupan berumah tangga
Tahap berdua kembali
Setelah anak besar dan menempuh kehidupan keluarga sendiri-sendiri, tinggallah
suami istri berdua saja. Dalam tahap ini keluarga akan merasa sepi, dan bila tidak
dapat menerima kenyataan akan dapat menimbulkandepresi dan stress.
Tahap masa tua
Tahap ini masuk ke tahap lansia, dan kedua orang tua mempersiapkan diri untuk
meninggalkan dunia fana ini.
Mc Goldrick dan Carter (1985) mengembangkan model tahap kehidupan keluarga
yang didasari oleh ekspansi, kontraksi, dan penyusunan kembali (realigment) dari
hubungan keluarga yang memberikan support terhadap masuk, keluar dan
perkembangan anggota keluarga. Model ini diberikan dengan menggunakan aspek
emosional, transisi, perubahan dan tugas yang diperlukan untuk perkembangan
keluarga.
Tahap lingkaran kehidupan keluarga

Tahap lingkaran Proses emosional Perubahan status keluarga yang


kehidupan keluarga transisi dibutuhkan untuk perkembangan
Keluarga dengan anak Menerima Mengembangkan hubungan saudara
dewasa yang belum pemisahan dengan yang intim
menikah orang tua Pemisahan dengan keluarga
Mampu bekerja sendiri
Keluarga yang baru Komitmen dengan Membentuk sistem keluarga
menikah sistem baru Menyusun kembali hubungan
dengan ekstended family dan teman-
teman
Keluarga dengan anak Menerima generasi Mengambil peran orangtua
muda/anak yang masih baru dari anggota Menyusun kembali hubungan
kecil yang ada dalam dengan ekstended family terhadap
sistem peran orangtua dan kakek nenek
Menyediakan tempat untuk
anaknya
Keluarga dengan anak Meningkatkan Perubahan hubungan orang tua-
remaja fleksibilitas keluarga anak dari masuk remaja ke arah
dari ketergantunga dewasa
anak Memfokuskan kembali pada masa
mencari teman dekat dan karir
Memulai perubahan perhatian
untuk generasi yang lebih tua
Keluar dan pindahnya Menerima sistem Membicarakan kembalisistem
anak-anak yang keluar dan perkawinan sebagai keluarga dyad
masukj dalam jumlah Mengembangkan hubungan orang
yang banyak ke dewasa ke orang dewasa diantara
dalam kelurga anak-anak yang sudah besar dengan
orang tua
Menyesuaikan hubungan termasuk
kepada menantu dan cucu
Menerima ketidakmampuan dan
kematian dari orang tua
(kakek/nenek)
Keluarga lansia Menerima perubahan Mempertahankan diri sendiri dan
dari peran generasi atau pasangan dalam fungsi dan
minat dalam menghadapi penurunan
fisiologis, eksplorasi terhdap
keluarga baru dan pilihan peran
sosial
Mendukung lebih banyak peran
sentral untuk generasi pertengahan
Membuat ruang sistem untuk hal-
hal yang bijaksana dan pengalaman
pada saat dewasa akhir, mendukung
generasi yang lebih tua tanpa
memberikan fungsi yang berlebihan
kepada mereka
Menerima kehilangan pasangan,
sibling, dan teman sebaya dan
mempersiapkan untuk kematian diri
sendiri, menerima dengan
pandangan dan keutuhan
Tahap perkembangan keluarga menurut Spradley:
a. Pasangan baru (keluarga baru)
Membina hubungan dan kepuasan bersama
Menetapkan tujuan bersama
Mengembangkan keakraban
Membina hubungan dengan kelaurga lain, teman, kelompok sosial
Diskusi tentang anak yang diharapkan
b. Child bearing (menanti kelahiran)
Persiapan untuk bayi
Role masing-masing dan tanggung jawab
Persiapan biaya
Adaptasi dengan pola hubungan seksual
Pengetahuan tentang kehamilan, persalinan dan menjadi orang tua
c. Keluarga dengan anak pra-remaja
Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan keluarga
Merencanakan kelahiran anak kemudian
Pembagian tanggung jawab dengan anggota keluarga
d. Keluarga dengan anak sekolah
Menyediakan aktivitas untuk anak
Biaya yang diperlukan semakin meningkat
Kerjasama dengan penyelenggara kerja
Memperhatikan kepuasan anggota kelaurga dan pasangan
Sistem komunikasi keluarga
e. Keluarga dengan anak remaja
Menyediakan fasilitas dengan kebutuhan yang berbeda
Menyertakan remaja untuk tanggung jawab dalam keluarga
Mencegah adanya gap komunikasi
Mempertahankan filosuf hidup dalam keluarga
f. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
Penataan kembali fasilitas dan sumber-sumber
Penataan kembali tanggung jawab antar anak
Kembali suasana suami istri
Mempertahankan komunikasi terbuka
Meluasnya keluarga dengan pelepasan anak dan mendapatkan menantu
g. Keluarga dengan usia pertengahan
Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
Tanggung jawab semua tugas rumah tangga
Keakraban pasangan
Mempertahankan kontak dengan anak
Partisipasi aktivitas sosial
h. Keluarga dengan usia lanjut
Persiapan dan menghadapi masa pensiun
Kesadaran untuk saling merawat
Persiapan suasana kesepian dan perpisahan
Pertahankan kontak dengan anak cucu
Menemukan arti hidup
Mempertahankan kontak dengan masyarakat
6. Keperawatan Kesehatan Keluarga
Health care activities, health beliefs, and health values merupakan
bagianyang dipelajari dari sebuah keluarga. Sehat dan sakit merupakan bagian dari
kehidupan, perilaku individu menunjukkan sebagaimana anggotakeluarga yang
harus dipelajari. Friedman (1992) mengidentifikasi dengan jelas
kepentingan pelayanan keperawatan yang terpusat pada keluarga (family-centered
nursing care), yaitu:
Keluarga terdiri dari anggota yang saling ketergantungan satu sama
lainnya (interdependent) dan berpengaruh dengan yang lainnya. Jika salah satu
sakit maka anggota keluarga yang lain juga merupakan bagian yang sakit.
Adanya hubungan yang kuat diantara keluarga dengan status kesehatan
anggotanya, maka anggota keluarga sangat penting peranannya dalam setiap
pelayanan keperawatan
Tingkat kesehatan anggota keluarga sangat signifikant dengan aktivitas di dalam
promosi kesehatannya
Keadaan sakit pada salah satu anggota keluarga dapat sebagai indikasiproblem
yang sama di dalam anggota yang lainnya
Pada spesialisasi sekarang ini, pelayanan kesehatan, terutama
pelayananpengobatan, pengawasan kesehatan keluarga dan koordinasi macam-
macam pelayanan kesehatan oleh tim kesehatan makin menjadikewajiban perawat.
Sehubungan dengan adanya spesialisasi dan superspesialisasi dalam pengobatan,
maka orientasi pelayanan kesehatan serta cara-cara penyampaian berubah dari
orientasi rumah sakit ke masyarakat, dari orientasi penyakit ke kesehatan dan dari
orientasi pengobatan ke pencegahan dan peningkatan kesehatan.
Perawatan kesehatan keluarga (Family Health Nursing) adalah tingkatperawatan
kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai
unit atau satu kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuannya dan melalui
perawatan sebagai sarannya. Dalam perawatan kesehatan masyarakat, yang
menerima pelayanan perawatandibagi menjadi 3 tingkat, yaitu: tingkat individu,
tingkat family atau keluarga dan tingkat community atau masyarakat.
Tingkat individu
Perawat memberi pelayanan perawatan kepada individu dengan kasus-kasus
tertentu, pasien dengan TBC, pasien dengan DM, ibu hamil dan sebagainya yang
mereka jumpai di poliklinik. Perawat melihat kasus inisebagai individu dengan
memperhatikan atau tanpa memberi perhatiankepada keluarga atau
masyarakat dimana pasien ini adalah anggotanya. Individu yang menjadi
sasaran perawatan dan yang menjadi pusatperhatian adalah masalah kesehatan
individu itu serta pemecahan masalahnya. Keluarga pasien tidak
mutlak diikutsertakan dalam pemecahan masalah.
Tingkat keluarga
Dalam tingkatan ini yang menjadi sasaran pelayanan adalah keluarga. Yang
dimaksud keluarga di sini adalah dua atau lebih dari dua individu yang
bergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain di dalam
peranannya masing- masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan. Dalam tingkatan ini, anggota keluarga yang mempunyai masalah
kesehatan akan dirawat sebagai anggota keluarga. Yang menjadi pusat dari
perawatan adalah keluarga. Maka perawat akan menghadapi pasien yaitu keluarga
dengan ibu hamil, keluarga dengan ayah berpenyakit TBC, keluarga dengan anak
retardasi mental, dll.
Tingkat masyarakat
Masyarakat adalah kumpulan dari keluarga-keluarga. Kata masyarakat
mengandung arti geografis dan sosio-budaya. Yang menjadi obyek dan subyek
perawatan adalah kelompok masyarakat pada daerah tertentu dengan permasalahan
kesehatan, misalnya masyarakat dengan kejadian demam berdarah atau cholera
7. Beban kasus keluarga
Beban kasus keluarga (family case load) adalah jumlah macam kasus dalam
keluarga yang dipelihara/dibina oleh seorang perawat dalam jangka waktu tertentu.
Pada umumnya keluarga yang ditangani oleh perawat adalah keluarga-
keluarga yang mempunyai masalah dan kebanyakan keluarga ini adalah keluarga
dengan penghasilan yang rendah. Hal ini akan dimengerti karena kebutuhan akan
pelayanan dan bimbingan perawatan lebih tinggi pada kalangan masyarakat yang
berpenghasilan rendah,.

Penghasilan rendah

Produktivitas berkurang

Tubuh menjadi rentan terhadap penyakit


Kecenderungan terjadi:

· Sanitasi jelek
· Gizi kurang
· Pendidikan rendah
· Kebiasaan kesehatan
Daya tahan tubuh terhadap penyakit berkurang atau menurun

Dalam pemberian perawatan keluarga pengambilan keputusan tetap pada keluarga.


Perawat hanya membantu keluarga dalam mendapatkan keterangan dan pandangan
yang realistik terhadap masalah keunggulan dan kelemahan tiap tindakan yang
mereka hadapi. Sehingga semua penentuan kebijakan dan keputusan adalah hak,
kewajiban dan tanggung jawab keluarga, dimana perawat hanya memfasilitasinya.
8. Tugas kesehatan keluarga
Seperti individu, keluargapun mempunyai cara-cara tertentu untuk mengatasi
masalah kesehatan. Kegagalan dalam mengatasinya akan mengakibatkan penyakit
atau sakit terus menerus dan keberhasilan keluarga untuk berfungsi sebagai satu
kesatuan akan berkurang. Dalam perawatan kesehatan keluarga, kata-kata
”mengatasi dengan baik”, diartikan sebagai kesanggupan keluarga untuk
melaksanakan tugas pemeliharaan kesehatannya sendiri. Tugas kesehatan
keluarga menurut Friedman adalah:
Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga. Ini
ada hubungannya dengan kesanggupan keluarga untuk mengenal
masalah kesehatan pada setiap anggota keluarga.
Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat
Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit, yang tidak
dapat membantu diri karena cacat atau usianya terlalu muda
Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan untuk kesehatan
dan perkembangan kepribadian anggota keluarga
Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-
lembaga kesehatan. Ini menunjukkan pemanfaatan dengan baik akan fasilitas-
fasilitas kesehatan
9. Peran perawat keluarga
Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan pada
keluarga sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan keluarga yang sehat. Fungsi
perawat membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan dengan cara
meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan
kesehatan keluarga. Peran perawat dalam melakukan perawatan kesehatan keluarga
adalah sebagai berikut:
Pendidik
Koordinator
Pelaksana
Pengawas kesehatan
Konsultan
Kolaborasi
Fasilitator
Penemu kasus
Modifikasi lingkungan.
Daftar pustaka
Bailon, S.G. dan Maglaya, A.S.,. 1997. Family health Nursing: The Process.
Philiphines: UP College on Nursing Diliman
Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses
dan Praktik. Jakarta: EGC
Shirley, M. H. H. 1996. Family Health Care Nursing : Theory, Practice, and
Research. Philadelphia : F. A Davis Company

Share this:

 Facebook

 Twitter

 Cetak

 Surat elektronik

Terkait
HOME HEALTH CAREdalam "KELUARGA"
PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESAdalam "COMMUNITY HEALTH"
PERAN SERTA MASYARAKATdalam "COMMUNITY HEALTH"

Ditulis dalam KELUARGA | 9 Komentar

9 Tanggapan
1. pada 23 Mei 2009 pada 4:09 am utessyCat

emm… thank you ))

2. pada 16 Agustus 2009 pada 2:13 am yuliani winarti

thanks ya…melengkapi pengetahuan tentang keluarga…

3. pada 23 Oktober 2010 pada 8:05 pm fitri

pliss krm k email yaa

4. pada 15 April 2011 pada 9:40 am anggi

thanks for link.. it is so good

5. pada 10 Mei 2011 pada 6:59 pm rany

Mksi….wat tlsnnya sgt brmanfaat wat tgs_Q..^^

6. pada 22 Maret 2012 pada 9:07 pm simson


trimsssssssssssssssss atas infonya dapat menambahkan pengetahuan ku

7. pada 25 Maret 2012 pada 11:34 am aiiu

MANTAP!! thq iia.. manfaat banget..

8. pada 13 September 2012 pada 12:59 pm clara

ini dia yang aku cari..

bermanfaat bgt,syukrooon

9. pada 1 Maret 2013 pada 6:48 am servicii seo

Hello! I know this is kinda off topic however I’d figured I’d ask.

Would you be interested in trading links or maybe guest writing

a blog post or vice-versa? My website addresses a lot of the same subjects as yours and I believe

we could greatly benefit from

each other. If you happen to be interested feel

free to send me an email. I look forward to hearing from you!

Great blog by the way!

Comments RSS

Tinggalkan Balasan
 BLOG STATS
o 1,217,338 hits

 KLIK TERTINGGI
o kumpulblogger.com/miniban…

o forbetterhealth.files.wor…

o box.net/services/ipaper_b…

 CARI DI BLOG INI


Cari
Cari untuk:

 PASANG IKLAN DISINI

 BISNIS MODAL 10 RIBU

 BISNIS SAMPINGAN GRATIS

Desember 2008
M S S R K J S
« Nov Jan »
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31
 TOKO BUKU ONLINE

 SOCCER UPDATE

 KOMENTAR TERBARU

Gabriel pull di POLA MAKAN

lin di MACAM TES PERKEMBANGAN DAN CAR…

adiansyah* diMUDAH LELAH DAN GEJALA PUSING…

adiansyah* diMUDAH LELAH DAN GEJALA PUSING…

ASKEP HERNIA «… diHERNIA



 PASANG IKLAN DSINI


 IKLAN ANDA DISINI

Iklan

Blog di WordPress.com.

WPThemes.

 Ikuti

Anda mungkin juga menyukai