Materi Keluarga
Materi Keluarga
download it
KESEHATAN LANSIA
KESEHATAN REMAJA
SEKILAS
Cari
Feeds:
Pos
Komentar
UROLITIASIS »
KONSEP KELUARGA
4 Desember 2008 oleh Ramadhan
oleh : ERFANDI
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS:
Mahasiswa akan dapat :
Definisi keluarga
Tipe-tipe keluarga
Struktur dan fungsi keluarga
Tumbuh kembang keluarga
Tugas perkembangan keluarga
Keperawatan kesehatan keluarga
Tugas kesehatan keluarga
Harapan masyarakat
Perilaku peran
Perilaku peran
Peranan ayah : pencari nafkah, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala
keluarga, sebaagai anggota dari kelompok sosialnyaserta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
Peranan ibu : mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidikanak-
naknya, pelindung dan sebagai salah satu anggota kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai anggotamasyarakat dari lingkungannya, serta bisa
berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
Peranan anak : melaksanakan peranan psiko sosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual
c. Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial atau aktual) dari individu
untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang
lain ke arah positif.
Tipe struktur kekuatan:
Legitimate power/authority (hak untuk mengontrol, seperti orang tua
terhadap anak)
Referent power (seseorang yang ditiru)
Resource or expert power (pendapat ahli)
Reward power (pengaruh kekuatan karena adanya harapan yang akan
diterima)
Coercive power (pengaruh yang dipaksakan sesuai keinginannya)
Informational power (pengaruh yang dilalui melalui proses persuasi)
Affective power (pengaruh yang diberikan melalui manipulasi dengan
cinta kasih misalnya hubungan seksual)
Hasil dari kekuatan tersebut yang akan mendasari suatu proses dalam
pengambilan keputusan dalam keluarga seperti::
Konsensus
Tawar menawar atau akomodasi
Kompromi atau de facto
Paksaan
d. Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar
atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai
keluarga juga merupakan suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi
perkembangan norma dan peraturan. Norma adalah pola perilaku yang baik,
menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya
adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan
ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
B. Fungsi Keluarga
Friedman (1992) menggambarkan fungsi sebagai apa yang dilakukan keluarga.
Fungsi keluarga berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga
untuk mencapai tujuan keluarga tersebut. Proses ini termasuk komunikasi
diantara anggota keluarga, penetapan tujuan, resolusi konflik, pemberian
makanan, dan penggunaan sumber dari internal maupun eksternal
Tujuan reproduksi, seksual, ekonomi dan pendidikan dalam keluarga
memerlukan dukungan secara psikologi antar anggota keluarga, apabila
dukungan tersebut tidak didapatkan maka akan menimbulkan konsekuensi
emosional seperti marah, depresi dan perilaku yang menyimpang
Tujuan yang ada dalam keluarga akan lebih mudah dicapai apabila terjadi
komunikasi yang jelas dan secara langsung. Komunikasi
tersebut akan mempermudah menyelesaikan konflik dan pemecahan masalah.
Fungsi keluarga menurut Friedman (1992) adalah:
Fungsi afektif dan koping
Keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota, membantu anggota
dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi stress.
Fungsi sosialisasi
Keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan
mekanisme koping, memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam
pemecahan masalah.
Fungsi reproduksi
Keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan meneruskan
keturunan.
Fungsi ekonomi
Keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarganya dan kepentingan
di masyarakat
Fungsi fisik
Keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk
penyembuhan dari sakit.
Fungsi keluarga menurut Allender (1998):
Affection
1). Menciptakan suasana persaudaraan/menjaga perasaan
2). Mengembangkan kehidupan seksual dan kebutuhan seksual
3). Menambah anggota baru
Security and acceptance
1). Mempertahankan kebutuhan fisik
2). Menerima individu sebagai anggota
Identity and satisfaction
1). Mempertahankan motivasi
2). Mengembangkan peran dan self image
3). Mengidentifikasi tingkat sosial dan kepuasan aktivitas
Affiliation and companionship
1). Mengembangkan pola komunikasi
2). Mempertahankan hubungan yang harmonis
Socialization
1). Mengenal kultur (nilai dan perilaku)
2). Aturan/pedoman hubungan internal dan eksternal
3). Melepas anggota
Controls
1). Mempertahankan kontrol sosial
2). Adanya pembagian kerja
3). Penempatan dan menggunakan sumber daya yang ada
Fungsi keluarga menurut BKKBN (1992):
Fungsi keagamaan : memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota
keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga
untuk menanamkan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini
dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
Fungsi sosial budaya : membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-
norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangananak, meneruskan
nilai-nilai budaya keluarga.
Fungsi cinta kasih : memberikan kasih sayang dan rasa aman, memberikan
perhatian diantara anggota keluarga
Fungsi melindungi : melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik,
sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman
Fungsi reproduksi : meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan
anak, memelihara dan merawat anggota keluarga
Fungsi sosialisasi dan pendidikan : mendidik anak sesuai dengan
tingkat perkembangannya, menyekolahkan anak, bagaimana keluarga
mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik
Fungsi ekonomi : mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga, pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk
memenuhi kebutuhan keluarga, menabung untuk memenuhi kebutuhan
keluarga di masa datang
Fungsi pembinaan lingkungan
Fungsi keluarga dengan usila:
Fungsi keluarga harus dimodifikasi untuk mengetahui kebutuhan yang spesifik pada
usila dan memfokuskan pada:
Memperhatikan kebutuhan fisik secara penuh
Memberikan kenyamanan dan support
Mempertahankan hubungan dengan keluarga dan masyarakat
Menanamkan perasaan pengertian hidup
Manajemen krisis
4. Sistem Keluarga
Keluarga dipandang sebagai system sosial terbuka yang ada dan berinteraksi
dengan sistem yang lebih besar (suprasistem) dari masyarakat (misal: plitik,
agama, sekolah dan pemberian pelayanan kesehatan). System keluarga terdiri dari
bagian yang saling berhubungan (anggota keluarga) yang membentuk berbagai
macam pola interaksi (subsistem). Seperti pada seluruh sistem, sistem keluarga
mempunyai dua tujuan baik impisit maupun eksplisit, yang berbeda berdasarkan
tahapan dalam siklus hidup keluarga, nilai keluarga dan kepedulian
individualanggota keluarga.
Karakteristik dari sistem keluarga (sistem terbuka):
a. Komponen: dalam suatu keluarga masing-masing anggota mempunyai
sifat interdependensi, interaktif dan mutual.
b. Batasan : dalam suatu keluarga pasti adanya batasan (filter) yang digunakan
untuk menyeleksi informasi yang masuk dan keluar. Batasan masing-
masing keluarga akan berbeda tergantung dari beberapa faktor seperti :
sosial, budaya, ekonomi,dll.
c. Keberadaan : keluarga merupakan bagian dari sistem yang lebih luas yaitu
masyarakat
d. Terbuka (batas yang permeable) dimana di dalam keluarga terjadi pertukaran
antar sistem
e. Mempunyai : masing-masing keluarga mempunyai organisasi/struktur yang
akan berpengaruh di dalam fungsi yang ada dari anggotanya.
M
K
I
keterangan :
I : individu
K: keluarga
M: masyarakat
5. Tumbuh Kembang Keluarga
Keluarga sebagaimana individu berubah dan berkembang setiap saat. Masing-
masing tahap perkembangan mempunyai tantangan, kebutuhan, sumber daya
tersendiri, dan meliputi tugas yang harus dipenuhi sebelum keluarga mencapai
tahap yang selanjutnya.
Menurut Duval tahap perkembangan keluarga adalah sebagai berikut:
Tahap pembentukan keluarga
Dimulai dari pernikahan yang dilanjutkan dengan membentuk rumah tangga
Tahap menjelang kelahiran anak
Tugas utama untuk mendapat kan keturunan sebagai generasi penerus,
melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi keluarga yang merupakan saat-
saat yang sangat dinantikan
Tahap menghadapi bayi
Keluarga mengasuh, mendidik dan memberikan kasih sayang kepada anak,
karena pada tahap ini kehidupan bayi sangat tergantung pada kedua orangtuanya.
Tahap menghadapi anak prasekolah
Pada tahap ini anak mulai mengenal kehidupan sosialnya, sudah mulai bergaul
dengan teman sebayanya, tetapi sangat rawan dengan masalah kesehatan. Anak
sensitif terhadap pengaruh lingkungan dan tugas keluarga adalah
mulai menanamkan norma-norma kehidupan, norma-norma agama, norma-norma
sosial budaya.
Tahap menghadapi anak sekolah
Tugas keluarga adalah bagaimana mendidik anak, mengajari anak
untukmempersiapkan masa depannya, membiasakan anak belajar secara teratur,
mengontrol tugas-tugas sekolah anak, dan meningkatkan pengetahuan
umum anak.
Tahap menghadapi anak remaja
Tahap ini paling rawan, karena pada tahap ini anak akan mencari identitas
diri dalam membentuk kepribadiannya, oleh karena itu suri tauladan dari kedua
orangtua sangat diperlukan. Komunikasi dan salingpengertian antara kedua orang
tua dengan anak perlu dipelihara dan dikembangkan.
Tahap melepas anak ke masyarakat
Melepas anak ke masyarakat dalam memulai kehidupannya yang sesungguhnya,
dalam tahap ini anak akan memulai kehidupan berumah tangga
Tahap berdua kembali
Setelah anak besar dan menempuh kehidupan keluarga sendiri-sendiri, tinggallah
suami istri berdua saja. Dalam tahap ini keluarga akan merasa sepi, dan bila tidak
dapat menerima kenyataan akan dapat menimbulkandepresi dan stress.
Tahap masa tua
Tahap ini masuk ke tahap lansia, dan kedua orang tua mempersiapkan diri untuk
meninggalkan dunia fana ini.
Mc Goldrick dan Carter (1985) mengembangkan model tahap kehidupan keluarga
yang didasari oleh ekspansi, kontraksi, dan penyusunan kembali (realigment) dari
hubungan keluarga yang memberikan support terhadap masuk, keluar dan
perkembangan anggota keluarga. Model ini diberikan dengan menggunakan aspek
emosional, transisi, perubahan dan tugas yang diperlukan untuk perkembangan
keluarga.
Tahap lingkaran kehidupan keluarga
Penghasilan rendah
Produktivitas berkurang
· Sanitasi jelek
· Gizi kurang
· Pendidikan rendah
· Kebiasaan kesehatan
Daya tahan tubuh terhadap penyakit berkurang atau menurun
Share this:
Cetak
Surat elektronik
Terkait
HOME HEALTH CAREdalam "KELUARGA"
PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESAdalam "COMMUNITY HEALTH"
PERAN SERTA MASYARAKATdalam "COMMUNITY HEALTH"
9 Tanggapan
1. pada 23 Mei 2009 pada 4:09 am utessyCat
bermanfaat bgt,syukrooon
Hello! I know this is kinda off topic however I’d figured I’d ask.
a blog post or vice-versa? My website addresses a lot of the same subjects as yours and I believe
Comments RSS
Tinggalkan Balasan
BLOG STATS
o 1,217,338 hits
KLIK TERTINGGI
o kumpulblogger.com/miniban…
o forbetterhealth.files.wor…
o box.net/services/ipaper_b…
Desember 2008
M S S R K J S
« Nov Jan »
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31
TOKO BUKU ONLINE
SOCCER UPDATE
KOMENTAR TERBARU
IKLAN ANDA DISINI
Iklan
Blog di WordPress.com.
WPThemes.
Ikuti