A. Latar Belakang
Penyakit yang berhubungan dengan saraf sangat banyak terjadi jaman sekarang ini, seperti stroke.
Stroke sudah di kenal sejak lama, penyakit ini terjadi bisa diakibatkan karena hipertensi sehinga
menyebabkan tubuh menjadi lumpuh baik sebagian maupun semuanya, namun sekarang stroke tidak
hanya menyerang anggota badan namun sudah menyerang otak yaitu stroke hemoragik. Stroke
hemoragik menyerang otak sehingga terjadi perdarahan di otak.
B. Tujuan Instruksional
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit diharapkan sasaran mampu memahami
tentang penyakit stroke.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 25 menit, diharapkan sasaran mampu :
- Menjelaskan pengertian penyakit stoke
- Menjelaskan gejala stroke
- Menjelaskan penyebab stroke
- Menjelaskan pencegahan stroke
C. Karakteristik Sasaran
Pasien dan keluarga pasien
D. Waktu Pelaksanaan
Hari Sabtu, pukul 10.00 – selesai WIB
E. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
F. Media
a. Leaflet
K e g i a t an
Waktu Tahap kegiatan
Penyuluh Sasaran
1. a.Membuka acara dengan mengucapkan
1. Menjawab salam
salam kepada keluarga
2. b.Memperkenalkan diri kepada keluarga
2.
3. c.Menyampaikan topik, maksud dan Memperhatikan penyuluh
tujuan penkes kepada keluarga
5 menit Pendahuluan
4. d.Kontrak waktu untuk kesepakatan
3. Mendengarkan penyuluh
pelaksanaan penkes dengan keluarga menyampaikan topik dan
tujuan.
4. Menyetujui kesepakatan waktu
pelaksanaan penkes
1. a.Menggali kemampuan keluarga
1. Menyampaikan
tentang materi yang akan disampaikan. pengetahuannya tentang materi
2. b.Memberikan penjelasan tentang penyuluhan
materi yang akan diberikan kepada
2. Mendengarkan penyuluh
keluarga dengan menggunakan leaflet menyampaikan materi
15 menit Kegiatan inti 3. c.Memberikan kesempatan kepada
keluarga untuk bertanya.
4. d.Memberikan pertanyaan kepada
3. Bertanya tentang materi yang
sasaran tentang materi yang sudah telah diberikan
disampaikan penyuluh 4. Menjawab pertanyaan
MATERI STROKE
A. Pengertian
Pengertian Stroke adalah kerusakan jaringan otak yang disebabkan oleh karena berkurangnya atau
terhentinya suplai darah secara tiba-tiba (Depkes RI, 1996). Stroke juga bisa diartikan sebagai gejala–
gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh
lainnya” (M. Adib, 2009)
Transient Inschaemic Attacks (TIAS) adalah sebuah interupsi singkat pada suplai darah ke pada suatu
bagian otak. Tias bisa berlangsung berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu dan juga berbulan-bulan.
Tias mempunyai satu atau beberapa tanda dan gejala antara lain sebagai berikut
1. Pandangan wajah yang mulai kabur dan juga menurunnya wajah, serta lengan dan juga kaki pada
salah satu sisi tubuh dan bahkan bisa jadi keduanya.
2. Kesulitan dalam berbicara dan juga memahami.
3. Pusing serta kehilangan keseimbangan atau bisa jatuh dan juga tiba-tiba mengalami kesulitan
untuk menelan.
4. Sakit kepala (biasa mengalami sakit yang teramat sangat dan biasanya terjadi serangan secara
mendadak) atau bisa terjadi perubahan pada pola sakit kepala yang tidak bisa dijelaskan.
a. Stroke iskemik. Sekitar 80% stroke adalah jenis stroke iskemik. Stroke iskemik terjadi ketika
pembuluh darah arteri yang membawa darah dan oksigen ke otak mengalami penyempitan atau
terhambat, sehingga menyebabkan aliran darah ke otak sangat berkurang. Kondisi ini disebut juga
dengan iskemia. Stroke iskemik dapat dibagi lagi ke dalam 2 jenis, di antaranya:
1. Stroke trombotik, yaitu stroke yang terjadi ketika gumpalan darah terbentuk di salah satu
pembuluh darah arteri yang memasok darah ke otak. Pembentukan gumpalan darah ini
disebabkan oleh timbunan lemak atau plak yang menumpuk di arteri (aterosklerosis) dan
menyebabkan menurunnya aliran darah.
2. Stroke embolik, yaitu stroke yang terjadi ketika gumpalan darah atau gumpalan yang
terbentuk di bagian tubuh lain, umumnya jantung, terbawa melalui aliran darah dan tersangkut
di pembuluh darah otak, sehingga menyebabkan arteri otak menyempit. Jenis gumpalan darah
ini disebut embolus. Salah satu gangguan irama jantung, yaitu fibrilasi atrium, sering
menyebabkan stroke embolik.
b. Stroke hemoragik. Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan
menyebabkan perdarahan. Pendarahan di otak dapat dipicu oleh beberapa kondisi yang
memengaruhi pembuluh darah. Kondisi tersebut meliputi : Hipertensi yang tidak terkendali,
Melemahnya dinding pembuluh darah (aneurisma otak), Pengobatan
dengan antikoagulan (pengencer darah).
1. Perdarahan intraserebral. Pada perdarahan intraserebral, pembuluh darah di otak pecah dan
menumpahkan isinya ke jaringan otak di sekitarnya, sehingga merusak sel otak.
2. Perdarahan subarachnoid. Pada perdarahan subarachnoid, pembuluh darah arteri yang
berada dekat permukaan otak, pecah dan menumpahkan isinya ke rongga subarachnoid,
yaitu ruang antara permukaan otak dan tulang tengkorak.
2. Stadium 2, sakit kepala sedang – berat, kaku kuduk, belum ada gangguan defisit neurologis.
1. Posisikan pasien dalam kondisi terlentang dengan posis kepala naik 30 derajat, beri bantal sebagai
ganjalan.
2. Lepaskan pakaian pasein , agar bias mengambil napas dengan lebih longgar
3. Beri ruang untuk oksigen, buka jendela atau sirkulasi udara lainnya, jangan mengelilingi dan
mengepung pasien
4. Jangan memberikan makan atau minuman, karena stroke biasanya disertai gangguan fungsi
menelan
D. Pencegahan
6. Obati diabetes
Memiliki gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dari waktu ke waktu. Hal ini bisa
menyebabkan gumpalan di pembuluh darah yang berakibat pada stroke.
Untuk menjaga gula darah, lakukan hal-hal berikut:
a. Pantau gula darah sesuai arahan dokter
b. Lakukan diet, olahraga, dan konsumsi obat-obatan untuk menjaga kadar gula darah seimbang.
7. Hindari merokok
Merokok dapat membuat darah cepat mengental sehingga meningkatkan jumlah penumpukan
plak di arteri. "Selain diet sehat dan olahraga teratur, berhenti merokok adalah salah satu perubahan
gaya hidup yang akan membantu Anda mengurangi risiko stroke secara signifikan," kata Dr. Rost.
Nah, hindari gaya hidup merokok dengan cara berikut:
a. Mintalah saran dokter tentang cara yang paling tepat bagi untuk berhenti merokok
b. Gunakan alat bantu berhenti merokok, seperti pil atau patch nikotin, konseling, atau obat-obatan.
c. Jangan menyerah. Kebanyakan perokok perlu mencoba beberapa kali untuk berhenti.
DAFTAR PUSTAKA
Battkaca, Fransisca B . 2008. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Persyaraan .Jakarta :
Salemba Medika
Bustami, dkk. 2007. Manajemen Komprehensif Stroke. Yogyakarta: Pustaka Cedekia Press
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta. EGC
Mansjoer, arief, dkk.2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi ketiga Jilid Pertama. Jakarta. Media
Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.