Anda di halaman 1dari 7

SPEKTROSKOPI SINAR-GAMMA DENGAN DETEKTOR HPGe

(ANALISIS KUALITATIF)
Oleh : Kartini Megasari

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


 Agar mahasiswa dapat melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif dengan metode
spektroskopi sinar- menggunakan detektor HPGe.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


 Agar mahasiswa dapat mengetahui metode spektroskopi sinar-γ.
 Agar mahasiswa dapat melakukan kalibrasi Tenaga dan Kalibrasi Effisiensi.
 Agar mahasiswa dapat melakukan Analisis Kualitatif dan kuantitatif.

C. PERALATAN YANG DIPERLUKAN


1. Automated Gamma Spectrometer:
 Stabilizer
 Detektor HpGe
 Power Supply & Amplifier
 HV power supply
 Multy channel analyzer.
2. Sumber radioaktif Eu-152.
3. Sampel

D. TEORI

Detektor semi-konduktor dapat dipandang sebagai detektor kamar ionisasi


dengan medium gas diganti dengan zat padat yang bersifat semi-konduktor.
Detektor Ge(Li) adalah detektor jenis p-i-n. Apabila sinar-γ mengenai detektor Ge(Li)
maka interaksi yang terjadi terbentuk pasangan elektron-hole. Hal ini terjadi pada
daerah intrinsik dalam detektor. Karena pengaruh medan listrik yang dikenakan
elektron akan bergerak menuju lapisan n dan hole akan bergerak menuju lapisan p.
Pada ujung-ujung elektroda, elektron dan hole akan mengakibatkan perubahan beda
potensial yang menimbulkan signal pulsa. Proses ini sama dengan proses
pembentukan pasangan ion dalam detektor kamar ionisasi. Tinggi pulsa sebanding
dengan tanaga foton-γ yang berinteraksi dengan detektor ( gambar 2). Signal pulsa
yang dihasilkan langsung diterima oleh penguat awal yang peka terhadap muatan.

PRAKTIKUM ALAT DETEKSI DAN PENGUKURAN RADIASI, STTN-BATAN YOGYAKARTA, 2019 26


Gambar 1. Perangkat spektrometer Gamma

Gamabr 2. Gambar 5.5 skematis ∆E penghantar semi konduktor

Karena kesenjangan tenaga dalam kristal germanium sangat kecil (∆E = 0,7 eV)
maka untuk mengatasi ars bocor balik, detektor Ge(Li) harus dioperasikan pada
suhu yang sangat rendah. Apabila hal ini tidak dilakukan arus bocor akan
menghasilkan noise dan merusak daya pisah detektor. Nitrogen cair yang
mempunyai suhu 77°K adalah medium pendingin yang biasa dipakai untuk
mendinginkan detektor Ge(Li).

PRAKTIKUM ALAT DETEKSI DAN PENGUKURAN RADIASI, STTN-BATAN YOGYAKARTA, 2019 27


Gambar 3. Sistem Cryostat detektor Ge(li).

Selain untuk menjamin daya pisah, pendinginan dengan nitrogen cair juga
diperlukan untuk menjaga agar Li+ tidak merembas keluar dari kristal dan
menyebabkan hilangnya daerah intrinsik.

Ada dua jenis bentuk detektor germanium yaitu bentuk planar dan coaxial

Bentuk planar biasanya hanyalah detektor Ge kemurnian tinggi, sedangkan detektor


coaxial bisa merupakan detektor Ge kemurnian tinggi atau detektor Ge(Li).
Detektor coaxial mempunyai dua keunggulan dibandingkan detektor planar.
1. Detektor coaxial dapat dibuat dalam volume yang relatif besar dengan demikian
detektor ini mempunyai effisiensi yang tinggi tanpa harus mempunyai depletion
regio yang terlalu luas yang biasanya sukar untuk dibuat.
2. Detektor coaxial mempunyai kapasitans yang tidak berbanding lurus terhadap
luas detektor seperti yang berlaku dalam hal detektor planar. Karena noise
penguat awal adalah fungsi kapasitans detektor maka detektor coaxial akan
menghasilkan noise elektronik yang rendah.

PRAKTIKUM ALAT DETEKSI DAN PENGUKURAN RADIASI, STTN-BATAN YOGYAKARTA, 2019 28


Energi sinar γ yang dipancarkan oleh suatu radionuklida adalah salah satu sifat
karakteristik dari radionuklida itu. Dengan mengidentifikasi setiap puncak energi- yang
dipancarkan oleh setiap inti, yang ada dalam sampel, dan merekamnya dengan suatu
alat deteksi, maka gabungan sinar- tersebut akan membentuk spektrum-. Selanjutnya
secara kualitatif dapat diketahui unsur-unsur apa saja yang ada dalam sampel.
Spektrum- dapat direkam menggunakan detektor Germanium, yang dirangkai dengan
penganalisis puncak multi saluran (MCA, multi channel analyszer). Gambar 4 adalah
contoh spektrum- karakteristik dari target hasil iradiasi didapat dengan detekktor HPGe.

Gambar 4. Karakteristik spektrum- hasil pencacahan dari yang sudah diiradiasi.


Sepektrum - ini didapat melalui detector resolusi tinggi HPGe.

E. PROSEDUR PERCOBAAN :
Kalibrasi Tenaga
1. Letakkan sumber Eu-152 pada botol sampel yang telah disediakan.
2. Nyalakan sistem automated spectometr sesuai SOP yang disediakan
3. Lakukan setting alat (waktu pencacahan, dimensi sampel, dll)
4. Lakukan cacah background selama 1 jam
5. Lakukan pencacahan selama 30 menit

PRAKTIKUM ALAT DETEKSI DAN PENGUKURAN RADIASI, STTN-BATAN YOGYAKARTA, 2019 29


6. Amati nomor salur puncak spektrum dan energi untuk Eu-152
7. Buatlah Grafik Hubungan nomor salur puncak spektrum dan energi sehingga
diperoleh persamaan kalibrasi tenaga
8. Ganti dengan sumber X, ulangi proses akuisisi.
9. Amati nomor salurnya, masukan ke persamaan kalibrasi tenaga agar diperoleh
nilai energi.
10. Lakukan identifikasi terhadap sumber x berdasarkan besarnya energi gamma
yang diperoleh melalui proses kalibrasi. (Analisis Kualitatif)

Kalibrasi Effisiensi
1. Letakkan sumber Eu-152 pada botol sampel yang telah disediakan.
2. Nyalakan sistem automated spectometr sesuai SOP yang disediakan
3. Lakukan setting alat (waktu pencacahan, dimensi sampel, dll)
4. Lakukan pencacahan selama 30 menit
5. Amati energi untuk Eu-152 dan yield disetiap puncak energi
6. Hitunglah effisiensi masing-masing puncak dengan persamaan:

Ɛ(E)= cps/(dps×Y(E)) ........................................................................(1)

Ɛ(E) = effisiensi mutlak pada tenaga E


Cps = cacah persekon = cacah pulsa yang dihasilkan detektor per sekon
Dps = disintegrasi per sekon = cacah sinar γ yang dipancarkan oleh
sumber ᵞ ke segala arah per sekon.
Y(E) = intensitas mutlak sinar γ = yield

Cps= Luas puncak serapan total/waktu pencacahan.................................(2)

7. Buatlah Grafik Hubungan Log energi dan Log effisiensi sehingga diperoleh
persamaan kalibrasi effisiensi.

Analisis Kuantitatif
1. Masukan cuplikan, ulangi proses akuisisi.
2. Amati nilai Energi nya, kemudian lakukan perhitungan dengan memasukan
kedalam persamaan kalibrasi energi sehingga diperoleh nilai effisiensi.
3. Hitunglah aktivitas cuplikan dengan persamaan:
Aktivitas (dps)= laju cacah (cps)/(Y(E) x Ɛ(E))
N=(A x T)/0,693
N= cacah butir atom
A= aktivitas
T=waktu paro

PRAKTIKUM ALAT DETEKSI DAN PENGUKURAN RADIASI, STTN-BATAN YOGYAKARTA, 2019 30


W=(N x BA)/6,02.1023
W= berat cuplikan (gram)
BA=Berat Atom
6,02.1023= bilangan avogadro

PRAKTIKUM ALAT DETEKSI DAN PENGUKURAN RADIASI, STTN-BATAN YOGYAKARTA, 2019 31


PRAKTIKUM ALAT DETEKSI DAN PENGUKURAN RADIASI, STTN-BATAN YOGYAKARTA, 2019 32

Anda mungkin juga menyukai