Anda di halaman 1dari 6

TUGAS BAHASA INDONESIA

RESENSI NOVEL “ORIGAMI HATI”

Oleh :

Lintang Giftania (M0218045)

Prodi FISIKA FMIPA UNS

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2019
Curhat Dengan Origami

(Resensi Novel Origami Hati oleh Boy Candra)

 Identitas Buku
o Judul : Origami Hati
o Penulis : Boy Candra
o Penerbit : Mediakita
o Tahun Terbit : 2017
o Harga : Rp56000
o Penyunting : Dian Nitami
o Desainer Cover : Budi Setiawan
o ISBN : 978-979-794-534-3
o Jumlah Halaman : 293 halaman

 Resensi
Jangan berpaling dan membuat kita menjadi dua orang asing. Di hamparan bumi ini ada
banyak sekali orang yang bisa merebutmu, juga mencuri perhatianku.
Namun, aku ingin tetap kamu dan aku saja yang menjadi kita. Aku ingin kamu saja yang
menemaniku membuka pagi hingga melepas senja, menenangkan malam dan membagi
cerita.
Tetaplah menjadi seseorang yang membuatku merasa kuat. Jangan biarkan hatimu lepas
dari segala harapan yang aku ikat.

Aruna, mahasiswi Universitas Negeri Padang yang baru saja dikhianati oleh kekasihnya,
Haga, yang berselingkuh dengan wanita lain, menyebabkan ia mendapatkan luka yang
sangat perih dan mendalam. Rajutan kasih yang telah berlangsung selama tiga tahun sulit
dilupakan Aruna. Namun, selalu ada sahabat yang berada disetiap curhatan Aruna yaitu
Citra yang dengan sabar mendengarkan dan berusaha membuat Aruna melupakan mantan
kekasihnya.
Di sore hari menjelang malam, Aruna pergi ke tepi pantai untuk menenangkan hatinya
untuk melihat senja. Saat itulah seorang lelaki berkemeja kotak-kotak yang sedang
membidik langit yang menguning kelabu tertarik untuk membidik Aruna dengan kameranya.
Aruna yang sadar akan dirinya yang dipotret lelaki tersebut marah dan merasa lelaki
tersebut sangat sok tahu tentang perasaannya yaitu patah hati.
Demi membuat Aruna move on dari Haga, Citra mengajak Aruna masuk organisasi
koran kampus, dimana Aruna dipertemukan kembali dengan sosok lelaki sok tahu yang
ternyata adalah kakak tingkat dalam organisasi koran tersebut. Bagas, lelaki sok tahu
pengagum senja yang juga memiliki kesedihan karena kehilangan kekasihnya, Anila, yang
tidak akan pernah kembali lagi untuk selamanya.
Melalui kegiatan organisasi, Aruna dan Bagas menjadi semakin dekat dan sering
melewatkan waktu bersama untuk menikmati indahnya pemandangan langit di berbagai
waktu dan tempat. Akan tetapi, dibalik kebahagiaan mereka berdua, ada hati yang terluka
karena cinta yang tak sampai kepada Bagas. Putri memendam persaaan cintanya karena
tidak ingin merebut kekasih sahabatnya.
Tidak seperti kebanyakan perempuan yang meluapkan perasaannya dengan menulis di
buku harian, Aruna memilih untuk menulis di origami. Semua kenangan bersama Haga ia
tulis dalam kertas warna-warni dan dimasukkan kedalam toples pemberian neneknya. Tidak
hanya itu, pengalaman dan perasaan yang Aruna rasakan terhadap Bagas juga ia curahkan
dalam tulisan tersebut.
Disaat hubungan Aruna dan Bagas semakin dekat, Aruna semakin terbayang akan
kebersamaan dengan Haga dan melampiaskan perasaan kesalnya dengan Citra yang
membuat persahabatannya merenggang. Hal yang tak disangka datang, Haga datang
kembali dalam kehidupan Aruna karena merasa menyesal atas kehilangan Aruna. Aruna
dilema akan perasaanya dimana ia mulai mencintai Bagas tapi juga merindukan Haga.
Namun, suara hati mengatakan Aruna hanya rindu dengan bagas dan memilih bersama
Bagas.
Kelebihan novel ini adalah bahasa yang dipakai adalah bahasa sehari-hari serta tidak
terlalu baku, alurnya yang ringan dan mudah dipahami oleh pembaca. Novel ini cocok untuk
remaja karena isi buku yang bertema romansa remaja yang beruaha move on dari patah
hati. Cover buku ini menarik dan bagus dari segi pemilihan warna yang menggambarkan
dilemma dan kegalauan dimasa remaja. Pemilihan kertas yang digunakan berwarna krem
membuat mata nyaman dalam melihat tulisan didalamnya. Terdapat banyak kutipan tentang
kehidupan yang menarik. Buku ini juga menggambarkan latar dan suasana dengan detail
sehingga pembaca dapat merasakan seperti berada dalam suasana tersebut.
Kekurangan dari novel ini adalah terdapat kata-kata yang tidak efektif dan pemborosan
kata serta banyak kalimat yang berulang. Terdapat alur maju-mundur yang terkadang
membuat bingung pembaca sehingga harus mambaca dan meresapi ulang. Bagi pembaca
yang kurang menyukai genre romansa dan mellow, kurang suka dengan novelnya.
Novel ini sangat cocok untuk dibaca oleh para remaja karen kisah percintaan yang
terjadi di kehidupan sehari-hari dan dialami kebanyakan remaja. Terdapat banyak kutipan
menarik yang berkaitan dengan kehidupan. Alur yang ringan dan sederhana mudah
dipahami pembaca membuat ingin terus membaca sampai akhir.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai