PENDAHULUAN
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah kegiatan
pembelajaran Hots di kelas ……. untuk Muatan Pelajaran IPA dan Matematika, KD untuk IPA
adalah …… dan Untuk KD Matematika adalah …….
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan best practice ini adalah meningkatkan kompetensi peserta didik
dalam pembelajaran tematik integratif yang berorientasi HOTS pada peserta didik sekolah
dasar.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam best practice pembelajaran ini adalah materi kelas ……
untuk KD ………. yang merupakan KD dalam muatan pembelajaran IPA dan KD ……….
yang merupakan KD dalam muatan pembelajaran Matematika berikut ini.
IPA
KD
3.3 Meringkas teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik.
MATEMATIKA
KD Menganalisis perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi bangsa
3.2 Indonesia.
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang dapat diterapkan dalam pembelajara
tematik.
2. Analisis Target Kompetensi
Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
IPA
KD
3.3 Meringkas teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik.
MATEMATIKA
KD Menganalisis perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi bangsa
3.2 Indonesia.
MATEMATIKA
3.2.1 Mengidentifikasi contoh perubahan sosial dalam rangka modernisasi bangsa
Indonesia. (IPK pendukung)
3.2.2 Mengidentifikasi perubahan budaya dalam rangka modernisasi bangsa Indonesia.
(IPK pendukung)
3.2.3 Menganalisis perubahan sosial dalam rangka modernisasi bangsa Indonesia. (IPK
Kunci)
3.2.4 Menganalisis perubahan budaya dalam rangka modernisasi bangsa Indonesia.
(IPK Kunci)
4.2.1
Menyajikan hasil analisis mengenai perubahan sosial budaya dalam rangka
modernisasi bangsa Indonesia. (IPK Kunci)
4.2.2
Menmbuat peta pikiran (mind mapping) hasil analisis mengenai perubahan sosial
budaya dalam rangka modernisasi bangsa Indonesia. (IPK Pengayaan)
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Hasil
Hasil yang dapat dilaporkan dari pelaksanaan best practice ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran PBL
berlangsung aktif. Peserta didik menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru,
termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran
yang dirancang sesuai sintak PBL megharuskan peserta didik aktif selama proses
pembelajaran.
2. Pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran PBL
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam melakukan transfer knowledge. Setelah
membaca, meringkas, dan mendiskusikan teks eksplanasi tentang modernisasi, peserta didik
tidak hanya memahami konsep teks eksplanasi (pengetahuan konseptual) dan bagaimana
membuat ringkasan yang benar (pengetahuan prosedural), tetapi juga memahami konsep
modernisasi. Pemahaman ini menjadi dasar peserta didik dalam mempelajari materi IPS
tentang perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi. Pemahaman tentang konsep
moderisasi membantu peserta didik dalam menganalisis prubahan sosial budaya sebagai
akibat moderisasi. Pemahaman peserta didik tetang perubahan sosial budaya dalam rangka
moderisasi pada dasarnya merupakan bentuk adaptasi masyarakat terhadap modernisasi.
Pemahaman ini dapat menjadi pengantar bagi peserta didik untuk memahami cara mahluk
hidup beradaptasi dengan lingkungan.
3. Penerapan model pembelajaran PBL meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi peserta didik untuk bertanya dan
menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran sebelumnya
yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius.
Peserta didik cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang
diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana peserta didik dapat menyelesikan soal yang
disajikan; kurang peduli pada proses berpikir peserta didik. Tak hanya itu, materi
pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan
ceramah teori tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasan), membuat
peserta didik cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik
adalah apa yang diajarkan oleh guru. Berbeda kondisinya dengan best practice pembelajaran
tematik berorientasi HOTS dengan menerapkan PBL ini. Dalam pembelajaran ini
pemahaman peserta didik tentang konsep teks eksplanasi, perubahan sosial budaya, dan cara
mahluk hidup menyesuaikan diri benar-benar dibangun oleh peserta didik melalui
pengamatan dan diskusi yang meuntut kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran PBL juga meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
memecahkan masalah (problem solving). PBL yang diterapkan dengan menyajikan teks
tulis dan video berisi permasalahan kontekstual mampu mendorong peserta didik
merumuskan pemecahan masalah. Sebelum menerapkan PBL, penulis melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku peserta didik. Meskipun permasalahan
yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari
peserta didik, tetap saja penulis gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks
tulis dari buku teks. Dengan menerapkan PBL, peserta didik tak hanya belajar dari teks tulis,
tetapi juga dari video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari
sumber lainnya.
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran IPA dan Matematika dengan model pembelajaran PBL di SDN ……
Kecamatan Jonggol, Kab. Bogor layak dijadikan best practice pembelajaran berorientasi
HOTS karena dapat meningkatkan kemampuan peserta didik di kelas …… dalam
melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan cermat,
pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL yang dilaksanakan tidak sekadar
berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil best practice, pembelajaran IPA dan Matematika dengan model
pembelajaran problem based learning (PBL), berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Bagi Guru
Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku peserta didik dan buku guru, serta
jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran tematik
yang kontekstual sesuai dengan latar belakang peserta didik dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal
ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Bagi Peserta didik
Peserta didik diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak
terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu peserta didik
menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Bagi Sekolah
Pihak sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan pembelajaran
berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana dan prasarana yang
memadai dan kesempatan bagi penulis untuk mendiseminasikan best practice ini akan menambah
wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN