Anda di halaman 1dari 43

RANGKUMAN MATERI BEDAH DAN ANASTHESI

NAMA : Akhmad Faisal Huda


NIM : 20173010047
KELAS :B

MATERI

1.Mesin Anasthesi

Pengertian
a. Mesin anestesi adalah alat-alat anestesi dan perlengkapannya yang digunakan untuk
memberikan anestesi umum secara inhalasi ( Muhadi M, 1989 )
b. Suatu alat yang digunakan untuk menyalurkan gas atau campuran gas anastetik yang aman ke
rangkaian anestesi yang kemudian dihisap oleh pasien dan membuang sisa gas dari pasien. (
Said.A Latief, dkk, 2001). Rangkaian mesin anestesi banyak sekali ragamnya mulai dari yang
sederhana sampai yang diatur dengan komputer
2. Fungsi Mesin Anestesi
Fungsi mesin anestesi ( mesin gas) ialah menyalurkan gas atau campuran gas anestetik
yang aman kerangkaian sirkuit anestetik yang kemudian dihisap oleh pasien dan membuang
sisa campuran gas dari pasien.
Mesin yang aman dan ideal adalah mesin yang memenuhi persyaratan berikut:
a. Dapat menyalurkan gas anestetik dengan dosis tepat
b. Ruang rugi ( dead space ) minimal
c. Mengeluarkan CO2 dengan efesien
d. Bertekanan rendah
e. Kelembaban terjaga dengan baik
f. Penggunaannya sangat mudah dan aman
Mesin anestetik adalah teman akrab anestesis atau anestesiologis yang harus selalu siap
pakai, kalo akan dipergunakan. Mesin anestetik modern dilengkapi langsung dengan ventilator
mekanik dan alat pantau.
Tidak ada alat yang sangat dihubungkan dengan praktek anestesi dibandingkan dengan
mesin anestesi (Figure 4-1). Yang paling dasar, anestesiologis mengunakan mesin anestesi
untuk mengontrol pertukaran gas pasien dan memberikan anastetik inhalasi. Mesin anestesi
modern telah lebih canggih dan memiliki banyak komponen keamanan, breathing circuit,
monitor dan ventilator mekanis, dan satu atau lebih mikroprosessor yang dapat mengintegrasi
dan memonitor seluruh komponen. Monitor dapat ditambahkan secara eksternal dan sering
masih dapat diintegrasikan secara penuh. Lebih lanjut, modular desainnya memberikan banyak
pilihan configurasi dan pilihan dari satu jenis produk. Penggunaan mikroprosessor
memberikan pilihan seperti mode ventilator yang canggih, perekaman otomatis, dan
networking dengan monitor lokal atau jauh dan juga dengan sistem informasi rumah sakit. Ada
dua produsen utama mesin anestesi di Amerika, Datex-Ohmeda (GE Healthcare) dan Draeger
Medical. Fungsi yang benar dari alat sangat penting bagi keselamatan pasien.

Komponen Dasar Mesin Anestesi


Secara umum mesin anestesi terdiri dari 3 komponen yang saling berhubungan, yaitu :
a. Komponen 1
1) Sumber gas
2) Penunjuk aliran gas ( PAG ) atau flowmeter
3) Dan alat penguap ( vaporizer )
4) Oksigen flush control yang dapat mengalirkan O2 murni 35-37 Liter/menit tanpa melalui
meter aliran gas pada keadaan darurat

b. Komponen 2
Sirkuit nafas : system lingkar, system magill
c. Komponen 3
A1at yang menghubungkan sirkuit nafas dengan pasien : sungkup muka (face mask), pipa
endotrakeal ( ETT )
Aliran Gas Pada Mesin Anestesi
Aliran gas dan zat-zat anestesi didalam sirkuit anestesi dapat digambarkan secara
sederhana sebagai berikut :

Uap obat anestesi dihisap masuk lewat paru-paru kemudian menembus membran alveoli
kapiler kemudian masuk aliran darah kapiler menuju sirkulasi oleh jantung bagian kiri menuju
ke otak. Kemudian obat akan menembus kapiler di jaringan otak dan kemudian masuk kedalam
sel-sel otak sehingga pasien menjadi tidak sadar. Bila uap obat anestesi dihentikan kadar obat
pada alveolar akan turun sehingga menimbulkan penurunan pada kadar obat dalam darah dan
kadar obat pada otak akan menurun dan pasien akan kembali sadar.
Persiapan Mesin Anestesi
Sebelum melakukan tindakan anestesi kita harus selalu melakukan pengecekan
komponen dan fungsi dari mesin anestesi.
Adapun yang perlu diperhatikan adalah:
a) Tabung sumber gas anestesi dan alat pengukur aliran
Hidupkan aliran gas dari tabung dan periksalah tekanan dan aliran. Periksalah juga tabung
cadangan
b) Reservoir O2
Periksalah penghubung T dan yakinkan tidak ada sumbatan pada jalan masuk udara
c) Vaporizer
Periksa bahwa vaporizer tersebut berisi, periksa juga sambungan-sambungan yang ada dan
putarlah tombol pada angka 0
d) SIB
Periksalah sambungan dan posisi magnet pada pompa
e) System pernafasan dan konector
Periksalah semua system pernafasan dan sambungannya
f) Katup pernafasan
Periksalah dengan melihat langsung pada atup, dimana daun katup harus bergerak selama
pernafasan

g) Periksalah kebocoran sirkuit


Kembangkan kantong pompa, sementara itu tutuplah penghubung yang berhubungan dengan
pasien dengan tangan, beri tekanan pada bag sebesar 20-30 mmH2O, tidak boleh ada udara
yang keluar
h) Yakinkan sudah tersedia:
(1). Face mask yang sesuai
(2). Pipa oropharingeal yang sesuai
(3). Laringoskop berfungsi baik dan cadangannya
(4). Pipa endotracheal yang sudah dicek kebocorannya
(5). Periksa suction
(6). Meja yang dapat diposisikan pada keadaan emergency
(7). Obat-obat yang dibutuhkan
(8). Alat persiapan lainnya

Pemeliharaan Mesin Anestesi


a) Maintenance harian: melakukan pembersihan mesin anestesi setiap habis pakai dan mencuci
peralatan yang kontak dengan pasien dengan sabun dan desinfektan
b) Maintenance mingguan : memeriksa atau mengganti O2 sensor dan flow sensor bila tidak
bisa dikalibrasi
c) Maintenance bulanan : mencuci cooling air filter
d) Maintenance semiannual : infeksi oleh teknisi agen mesin anestesi
e) Maintenance tahunan : kalibrasi oleh teknisi agen mesinanestesi

2. Lampu Operasi

Pengertian

Proses operasi dibutuhkan tata ruang dan pencahaan khusus. Operasi besar akan
membutuhkan waktu yang lama dan dokter beserta perawat yang banyak sehingga
membutuhkan tata pencahayaan yang baik. Maka peran sebuah lampu operasi sangat penting
sehingga dibutuhkan lampu operasi yang handal yang memiliki cahaya yang terang namun
lembut, tidak menyengat, dan tidak memimbulkan panas yang berlebih serta yang tidak kalah
pentingnya adalah lampu operasi yang tidak menimbulkan bayangan.

Jika keunggulan tersebut tidak dapat dipenuhi maka akan dipastikan keseluruhan system
kerja dari proses operasi akan terganggu. Karena adanya panas dan bayangan akan membuat
para dokter kesulitan dalam menjalankan proses operasi. Maka lampu operasi haruslah
memiliki keunggulan tersebut.

Karena untuk menggunakan system lampu operasi yang menggunakan jenis lampu halogen
membutuhkan daya besar dan berakibat membekaknya anggaran dana untuk lisrik, maka
lampu halogen diganti dengan lampu LED dengan kelebihan lebih hemat listrik sehingga
anggaran untuk listrik bisa diminimalkan.

Prinsip Kerja

Cara kerja dari lampu operasi adalah merubah energy listrik menjadi cahaya oleh
LED. Proses pembentukan cahaya pada LED yaitu

Mengubah elektron menjadi foton. Elektron yang dialiri oleh sumber tegangan (FORWARD
BIAS) akan mengalami medan elektromagnetik hingga menimbulkan arus listrik. Arus listrik
ini kemudian akan meng”ON”kan dioda (LED) hingga foton dalam LED akan memancarkan
energi dalam bentuk cahaya LED ( Lizuka, 2008). Berikut gambaran mengenai prinsip kerja
dari LED.

Dalam LED, dapat dipandang sebagai sebuah kristal. Kristal ini terdiri dari lubang (hole) dan
elektron (ion), setiap elektron akan mengisi lubang yang kosong dalam rekombinasi ini
disebabkan oleh hantaran arus listrik dari sumber tegangan (panjar maju). Ketika elektron
telah berekombinasi dengan lubang tadi, menyebabkan elektron terlepas dari energi ikatnya.
Rekombinasi ini menghasilkan energi yang terlepas dari elektron. Energi yang terlepas inilah
digunakan untuk memancarkan foton (rekombinasi radiaktif), sebagaian lain digunakan untuk
memanaskan partikel-partikel kristal (rekombinasi non-radiaktif). Pancaran cahaya ini
merupakan cahaya sebuah LED.

Beberapa karakteristik dari Light Emitting Diode (LED) antara lain :

 Warna (panjang gelombang) ditentukan oleh band-gap


 Intensitas cahaya hasil berbanding lurus dengan arus
 Non linieritas tampak pada arus rendah dan tinggi

Pemanasan sendiri (self heating) menurunkan efisiensi pada arus tinggi.

Keunggulan :

1. Lampu operasi STD-60 disusun dengan teknologi LED dengan pancaran sinar yang
lembut, intensitas iluminan yang tinggi, dan rendinsi warna yang sempurna.
2. Kemampuan cahaya yang efisien dengan watt yang rendah
3. Life time dari LED lebih dari 20.000 jam lebih lama dengan dari lampu halogen
konvensional.
4. Pengaturan focus dengan handle yang mudah mudah dipegang dan disterilkan dengan
bidang iluminan yang luas dan cahaya yang efisien yang tidak menimbulkan
bayangan.
5. Sebuah modul LED dengan aerodinamik design yang mudah digerakkan dan dudukan
yang kuat untuk pemasangan di atam kamar operasi, minim turbulensi.
6. Terdapat 6 modul led yang letaknya saling menyilang. Setiap modul led terdapat 5
buat led.
7. Pengaturan intensitas, suhu, dan focus semuanya diatur secara digital.

Bagian-Bagian Alat

1.Kabinet Lampu Operasi

Sebagai tempat meletakkan komponen lampu operasi sekaligus sebagai tumpuan dari lengan
lampu yang ditancapkan ke langit-langit kamar operasi.

2.Lengan Lampu Operasi

Untuk mengarahkan dimana posisi head light sesuai yang dibutuhkan. Ada 2 lengan yaitu
tang bisa berputar 3600(A) dan yang bergerak ke atas dan bawah dengan membentuk sudut
tertentu dimana porosnya ada di ujung lengan yang bisa berputar 3600 tadi.
3.Modul Kontrol

Sebagai tempat untuk mengontrol seberapa besar intensitas dan suhu yang diinginkan,
berbentuk tombol-tombol.

4.Head Light

Sebagai tempat pemasangan modul-modul LED. Berbentuk seperti mangkuk yang tebalik.

5.Lengan Penyangga Head Light

Sebagai poros head light agar bisa digerakan memutar dengan sudut pancar yang diinginkan.

6.Modul LED

Berisi beberapa LED yang dirangkai menjadi 1 agar mempermudah dalam disribusi daya
serta pengaturan cahayanya. Setiap 1 modul led terdapat 5 LED. Menggunakan LED khusus
yang menghasilkan cahaya putih terang namun lembut.

7.LED

Komponen pengubah energy lisrtik menjadi cahaya.

8.Cup LED

Untuk mengarahkan cahaya LED agar semuanya terpantul ke bawah

9.Filter

Untuk mengurangi panas yang dihasilkan dari proses pengubahan energy listrik menjadi
cahaya.

10.Handle Pengatur Fokus

Untuk mengarahkan fokus cahaya lampu operasi.

Skema Rangkaian
1. AC 110/230 adalah sebagai sumber catu daya utama
2. Intensitas Regulator adalah sebagai pengatur tegangan yang akan megubah intensitas
cahaya yang akan dihasilkan oleh LED.
3. Trafo adalah sebagai penurun tegangan sesuai batas maksimal tegangan kerja LED.
4. Rectifier adalah sebagai penyearah arus dari arus AC menjadi DC. Karena LED
bekerja dengan tegangan DC.
5. LED1-LED6 adalah sebagai penghasil cahaya dengan prinsip mengubah energi listrik
menjadi cahaya.
6. CARA KERJA BLOK DIAGRAM

Cara Kerja Dari Blok diagram Lampu Operasi adalah :

Dari sumber daya “AC110/230 V” tegangan akan diatur di “Intensitas Regulator”. Disini
tegangan diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan untuk membuat
perbedaan intensitas cahaya yang akan dihasilkan LED1-6, setelah tegangan diatur tegangan
yang semula AC akan di searahkan menjadi DC oleh “Rectifier” karena tegangan yang
dibutuhkan LED1-6 adalah DC. Kemudian tegangan memberikan energy untuk “LED1-6”
bekerja sehingga menghasilkan cahaya. Besar kecilnya intensitas cahaya yang dihasilakan
LED1-6 tergantung dari besarnya tegangan yang dihasilakan oleh intensitas regulator.
Semakin besar tegangan intensitas cahaya yang dihasilkan semakin kuat.
Pemeliharaan

Hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan lampu operasi secara berkala dan teratur adalah
sebagai berikut :

1. Kebersihan lampu operasi


2. Karena lampu operasi menggunakan mekanik berupa logam, pengaturan harus dengan
lembut jika tidak as dan poros akan cepat longgar dan aus.
3. Periksa pengatur focus penyinaran
4. Periksa kesetabilan posisi lampu operasi
5. Periksa intensitas regulator cahaya mulai minimum hingga maksimum sebelum
pengoperasian.
6. Saat pertama dioperasikan pengatur intensitas lampu operasi harus dalam keadaan
minimum, barulah diatur sesuai kebutuhan secara perlahan-lahan, karena LED sensitif
terhadap perubahan tegangan.
7. Kembalikan posisi lampu operasi ke posisi parkir setelah selesai dioperasikan

Kerusakan Yang Sering Terjadi

1~ LED

Karena led adala komponen penghasil cahaya yang terus menerus dan selain itu juga terdapat
panas. Inilah yang sering membuat led cepat padam.

2~ TRAFO

Merupakan komponen yang disipasi panasnya terbesar untuk itu trafo yang sudah berumur
lama sering terbakar karena tidak kuat lagi menehan panas yang dihasilkan dari proses
penurunan tegangan.

3~ Pengaturan Intensitas

Pengaturan yang terus menerus akan menyebabkan umur dari pengatur intensitas (potensio)
menjadi pendek karena mengalami keausan.
3.Meja Operasi

Pengertian Dan Fungsi Meja Operasi / Operating Table


Meja Operasi / Operating table adalah alat yang berfungsi untuk meletakkan pasien sesuai
dengan posisi yang dikehendaki dalam melakukan tindakan operasi atau pembedahan.
Nama lain operating table:
– Meja operasi
– Meja bedah

Komponen alat
– Matras
– Pengatur posisi
– Sistim hidraulik
– Rem
– Aksesoris

Prinsip Kerja Operating Table


Pergerakan naik atau turun meja operasi digerakan dengan sistim hydrooulik.
Pada meja operasi terdapat berbagai aksesoris yang harus di siapkan apabila akan
dilaksanakan kegiatan bedah, antara lain : penyangga kepala sedang dilakukan kegiatan
bedah ( tidakterjadi perubahan posisi). Pabila menggunakan sistim elektrik, perhatikan
pembumian.
Hal yang perlu di perhatikan:
– Kestabilan posisi meja
– Sistim hhydroulik, oli dan valve
– Kebersihan alat
– Pengeraman
– Lakukan pemaliharaan sesuai jadwal
– Lakukan pengujian dan kalibrasi 1 tahun sekali

4.ESU

Pengertian Alat
Salah satu alat penunjang alat kesehatan adalah ESU (electro surgery unit), yang digunakan
pada saat tindakan pembedahan. Pada zaman dulu, pembedahan dilakukan dengan cara biasa,
yaitu dengan pisau bedah. Pembedahan konvensional ini terkadang menyebabkan pasien
banyak mengeluarkan darah. Dengan menggunakan ESU, pendarahan yang terjadi pada saat
tindakan pembedahan dapat diminimalisir, karena pembuluh darah yang tebuka disekitar luka
dapat langsung menutup.
Alat ini memiliki prinsip kerja merusak jaringan tubuh tertentu dengan memanaskan
jaringan tersebut. Panas didapat dengan cara pemusatan arus listrik frekuensi tinggi pada
jaringan tubuh tertentu dengan menggunakan elektroda sebagai medianya. Adapun jangkauan
frekuensi yang biasa dipakai berkisar antara 500 kHz sampai dengan 2,5 MHz.
Pengoperasian ESU dibagi menjadi 2 (dua) mode, yaitu bipolar dan monopolar. Mode
bipolar biasa digunakan pada bedah minor untuk proses koagulasi (pembekuan). Sebuah
elektroda berbentuk pinset digunakan untuk menjepit jaringan yang tidak diinginkan,
kemudian arus listrik frekuensi tinggi mengalir dari ujung elektroda melewati jaringan tadi
kemudian menuju ujung elektroda yang lain. Pada mode monopolar digunakan dua elektroda
terpisah, yaitu elektroda aktif dan elektroda pasif/ netral dengan permukaan yang lebih luas
yang ditempatkan dekat dengan lokasi yang akan dibedah. Arus listrik akan terpusat pada
elektroda aktif dan elektroda netral didesain untuk mendistribusikan arus listrik dengan tujuan
mencegah kerusakan jaringan. Mode monopolar lazimnya digunakan pada bedah mayor
dengan metode pemotongan/ cutting. Oleh karena itu, mode bipolar lebih banyak digunakan
untuk melakukan pembedahan minor.
Pada umumnya, pesawat electrosurgery unit bisa menghasilkan berbagai bentuk
gelombang listrik. Perubahan dari bentuk gelombang tersebut akan menghasilkan efek yang
berbeda terhadap jaringan. Penggunaan suatu bentuk gelombang yang kontinyu menyebabkan
terjadinya penguapan atau pemotongan jaringan. Bentuk gelombang kontinyu menyebabkan
terjadinya pemanasan yang sangat cepat. Dengan menggunakan suatu bentuk gelombang
intermitten (terpotong-potong) maka akan dihasilkan panas lebih.
Karena hal tersebut maka pada jaringan akan terjadi pengentalan atau koagulasi. Bentuk
gelombang campuran (blend 1,2 dan 3) bukanlah pencampuran dari gelombang kontinyu dan
intermitten, melainkan modifikasi pada siklus tugas dari gelombang utama. Dari blend 1
sampai blend 3 siklus tugasnya semakin dikurangi. Semakin rendah siklus tugasnya maka
panas yang dihasilkan juga semakin berkurang. Pada blend 1 memiliki efek pemanasan yang
tinggi dengan efek hemostasis yang rendah. Sedangkan pada Blend 3 memiliki efek pemanasan
yang rendah dengan efek hemostasis tinggi.
Tubuh manusia mempunyai suatu tahanan atau resistansi dari elemen-elemen di dalam
tubuh yang berbeda-beda, namun besarnya relatif sama dengan kadar air yang dikandung dari
masing-masing elemen: otot berkadar air 72%, hingga 75%, otak berkadar air sekitar 68%,
lemak 14%, semakin banyak kadar air yang dimiliki jaringan maka semakin baik daya hantar
listriknya. Apabila tahanan ini dialirkan arus listrik, maka akan ada energi listrik yang hilang
dan berubah menjadi panas. Semakin besar arus listrik yang dihasilkan maka semakin besar
pula panas yang dihasilkan, serta makin besar juga efek perusakan pada jaringan tubuh
Electro Surgery Unit (ESU) mempunyai prinsip kerja memusatkan arus listrik bolak balik
(alternating current) berfrekuensi tinggi ke salah satu jaringan pada tubuh pasien. Pengaliran
arus listrik frekuensi tinggi melalui jaringan biologi ini bertujuan untuk mencapai efek bedah
seperti pemotongan (cutting), penggumpalan (coagulating), atau pengawetan melalui proses
pengeringan (dessication). Meskipun secara lengkap tidak dimengerti bagaimana bedah listrik
bekerja, namun alat ini sudah digunakan sejak tahun 1920-an untuk memotong jaringan secara
efektif dimana pada saat yang sama dapat mengontrol jumlah pendarahan. Pemotongan dicapai
dengan gelombang sinusoidal yang terus menerus, sementara koagulasi dicapai dengan
sekumpulan paket gelombang sinusoidal. Arus listrik frekuensi tinggi yang dihasilkan oleh
electrosurgery unit yang melewati tubuh pasien memiliki tahanan yang berbeda-beda
tergantung jenis jaringan yang dilewati oleh arus tersebut. Berikut nilai tahanan pada masing-
masing jaringan ketika dilakukan pembedahan.
Nilai Tahanan Jaringan
Aplikasi Mode Pemotongan Skala Tahanan (Ω )
Jaringan Prostat 400 – 1700
Kavitas Oral 1000 – 2000
Kantong Empedu 1500 – 2400
Jaringan Kulit 1700 – 2500
Jaringan Usus Besar 2500 – 3000
Mesentery 3000 – 4200
Jaringan Lemak 3500 – 4500

Pada penggunaan pesawat Electrosurgery Unit, dipakai arus listrik dengan frekuensi tinggi
yang berguna untuk memaksimalkan efek panas (thermal) dan meredam terjadinya efek faradik
dan efek elektrolitik, oleh karena itu dipergunakan frekuensi diatas 300 kHz.
Arus frekuensi tinggi yang dihasilkan oleh rangkaian ossilator akan terjadi apabila saat
tombol elektoda aktif atau foot switch ditekan, sehingga arus listrik frekuensi tinggi akan
mengalir dari elektroda aktif ke jaringan tubuh dan tersalur menuju elektroda netral. Maksud
dari penggunaan arus listrik didalam pembedahan adalah untuk mengurangi perdarahan karena
darah pada jaringan yang terpotong dapat dengan segera membeku serta mengurangi
kontaminasi bakteri.
Kerugian penggunaan arus listrik frekuensi tinggi dalam pembedahan yaitu mengakibatkan
sel-sel yang ada disekitarnya menjadi mati, terjadinya luka bakar, sehingga penyembuhan luka
relatif lama dan dapat menimbulkan bekas luka yang menganga dan kemungkinan terjadi
ledakan dalam ruangan jika terdapat gas aesthesi yang bersifat mudah terbakar.
Dalam penggunaan pesawat ESU terdapat beberapa efek yang dapat mempengaruhi
jaringan-jaringan biologis pada tubuh yang diakibatkan karena frekuensi tinggi. Dampak yang
ditimbulkan dari frekuensi tinggi itu antara lain:

a. Efek Thermal
Efek Thermal yaitu terjadinya panas pada jaringan tubuh yang disebabkan oleh aliran
frekuensi tinggi yang masuk ke dalam tubuh.
b. Efek Faradik
Efek Faradik ini dapat timbul karena bila suatu otot pada tubuh diberikan arus dengan frekuensi
tertentu maka secara refleks otot akan bergerak akibat rangsangan yang diterimanya. Untuk
menghindari terjadinya efek faradik itu maka frekuensi yang digunakan sekurang-kurangnya
300KHz,
c. Efek Elektrolitik
Efek Elektrolitik adalah efek yang ditimbulkan karena mengalirnya arus listrik di dalam
jaringan biologis sehingga mengakibatkan terjadinya pergerakan ion-ion dalam tubuh.

Fungsi Alat
ESU berfungsi sebagai alat bedah dengan memanfaatkan arus listrik frekwensi
tinggi.Dimana arus listrik frekuensi tinggi digunakan untuk memotong, menggumpal,
mengeringkanatau jaringan berkilat.Saat pembedahan dilakukan, sering terjadi kehilangan
darah saat jaringan dan pembuluh darah dipotong dan mengakibatkan pendarahan.Untuk
menghindariatau mengurangi kehilangan darah.

Blok Diagram

Blok Diagram ESU - hwp

Cara Kerja Blok Diagram :


Power supply mendapat inputan dari jala – jala PLN, kemudian power supply akan
memberikan tegangan kesemua rangkaian, pada rangkaian osilator sebagai pembangkit
frekuensi dan akan diatur penggunaannya oleh rangkaian kontrol yang kemudian akan masuk
ke rangkaian modulator untuk dimodulasikan dan akan dikuatkan oleh pre amp dan kemudian
dikuatkan lagi oleh rangkaian power amp yang akan menghasilkan frekuensi tinggi dan akan
dikeluarkan melalui patient plate (elektroda pasif). Sedangkan untuk arus dari supply yang
masuk ke generator akan diisolasikan, sehingga mengahasilkan frekuensi tinggi dengan pulsa
yang berbeda untuk cutting, berbentuk sinus yang terendam. Setelah itu rangkaian akan
mengendalikan dalam penggunaannya, bentuk dapat dipilih sesuai kebutuhan baik untuk
cutting maupun untuk coagulasi. Output dari generator akan dikeluarkan melalui elektroda
aktif.

Bagian – Bagian Alat


a) Power Supply
Power Supply adalah pembangkit arus searah dimana arus bolak balik diubah menjadi
arus searah. Pada blok ini terdiri dari saklar penghubung (ON/OFF switch) dilengkapi dengan
transformator step down, serta penyearah yang menyalurkan tegangan listrik ke rangkaian yang
membutuhkan.
b) Pembangkit Frekuensi Tinggi (HF)
Pembangkit HF adalah bagian yang membangkitan frekuensi tinggi melalui rangkaian
Oscillator, kemudian diperkuat oleh rangkaian Amplifier. HF filter merupakan penyaring
terhadap frekuensi tinggi yang dihasilkan oscillator ke rangkaian catu daya (power supply).
c) Interface
Interface terdiri dari berbagai tombol dan display setting mulai dari pemilihan mode,
tingkat daya cutting monopolar 1 dan 2, tingkat daya cutting bipolar dan tingkat daya
coagulating.
d) Elektroda
1) Elektroda aktif
Elektroda aktif terbuat dari bahan yang bersifat konduktor dengan bentuk fisik mempunyai
permukaan yang sempit. Hal ini bertujuan agar arus listrik frekuensi tinggi akan lebih terpusat
hingga panas yang dicapai pada tubuh merupakan panas yang maksimum. Jenis elektroda aktif
yang digunakan pada proses pembedahan dibedakan menurut fungsinya antara lain:
a) Elektroda jarum ( Needle Electrode ) Elektroda ini sesuai dengan namanya berbentuk jaring
dengan luas permukaan yang sangat sempit, dan digunakan pada pembedahan jaringan tubuh
yang kecil.
b) Elektroda pisau ( Knife Electrode )
Elektroda aktif ini berbentuk pipih seperti pisau dan digunakan pada proses
pemotongan/cutting.
c) Elektroda lingkar pita ( Band Loop Electrode )
Elektroda aktif yang berbentuk lingkaran yang digunakan untuk mengambil bagian yang
menonjol pada bagian kulit.
d) Elektroda bola ( Ball Electrode )
Elektroda aktif yang bentuknya menyerupai bola. Pada penggunaannya, elektroda bola
digunakan untuk penggumpalan darah atau coagulasi, dapat juga untuk pembakaran jaringan
kulit yang tidak dikehendaki atau fulgurasi dengan cara memberikan cara memberikan jarak
antara elektroda terhadap permukaan kulit yang akan diterapi.
2) Elektroda pasif
Elektroda pasif biasanya juga disebut dengan :
Netral Electrode
Dispersive Electrode
Indifferent Electrode
Ground Electrode

Standar Operasional Prosedur Alat (SOP)


a. Lepaskan penutup debu.
b. Periksa kondisi eksternal alat.
c. Hubungkan alat dengan terminal pembumian.
d. Hubungkan alat dengan catu daya.
e. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
f. Lakukan pemanasan secukupnya minimal: 5 – 15 menit.
g. Cek fungsi-fungsi selector pemilihan cutting, coagulating, dan bipolar
h. Periksa sistem alarm.
i. Pasang elektrode (loop elektrode, ball electrode, atau bipolar electrode) sesuai keperluan
pelayanan.
j. Atur selektor pemilihan (cutting, coagilating atau bipolar) sesuai keperluan.
k. Atur intensitas output sesuai keperluan.
l. Lakukan tindakan pembedahan.
m. Setelah selesai digunakan, matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF dan
pastikan output selector keposisi minimum / nol.
n. Lepaskan kabel elektroda (active dan neutral) serta foot switch dari alat.
o. Lepaskan hubungan alat dengan catu daya.
p. Bersihkan alat. Pastikan alat dalam kondisi baik dan siap difungsikan pada pemakaian
berikutnya.
q. Pasang penutup debu.

Pemeliharaan Alat
a. Jadwal pemeliharaan ESU : 6 bulan sekali
a. Alat dan bahan yang digunakan :
1) Multimeter
2) Tool set
3) Satu set cairan semprot (contact cleaner / CRC, pelumas semprot, dan cairan pembersih
semprot khusus alat elektronik)
4) Alat pengaman ( hand scone, masker )
5) Kain untuk membersihkan
6) Sticker Maintenance
b. Prosedur Pemeliharaan
1) Berkomunikasi dengan user atau penanggung jawab ruangan sebelum melakukan tindakan
pemeliharaan.
2) Tindakan pemeliharaan ESU dapat dilakukan sebagai berikut :
a) Cekdanbersihkanbagian – bagianalatmenggunakan kain dan cairan pembersih semprot khusus
alat elektrik.
b) Cek kabel power dan kontak supply dengan multimeter, kemudian bersihkan jack kabel
power dengan contact cleaner ( CRC )
c) Cek tombol On – Off dan fuse power.
d) Cek semua accessoris.
e) Cek kondisi fisik tombol.
f) Test fungsi elektroda neutral
g) Test fungsi elektroda aktif
h) Test fungsi mode operasi CUT
i) Test fungsi mode operasi COAG
j) Tes fungsi mode operasi bipolar
3) Tempel sticker maintenance
4) Apabila ditemukan kerusakan yang dapat ditangani di lapangan dalam proses maintenance,
selesaikan dilapangan. Apabila ditemukan kerusakan yang tidak dapat ditangani dilapangan
maka dapat dibawa keruang IPS-workshop untuk di tindak lanjuti hingga selesai.
5) Isi lembar checklist maintenance lalu mintalah tanda tangan user sebagai bukti bahwa alat
selesai di maintenance.

Troubleshooting
Troubleshooting ESU
Kerusakan Analisa Tindakan
Unit tidak bekerja ketika tombol Pastikan jika kabel power Periksa
power sudah pada posisi ON terhubung dari stop keluaran kabel
kontak dan adaptor. power
Pastikan kabel terhubung
ke unit
Ada tegangan HF pada sensor Kesalahan Periksa
tegangan HF dalam generator HF Generator HF
Tegangan keluaran HF terlalu Kesalahan Periksa
tinggi dalam generator HF Generator HF
Modus unit power supply pasokan Kesalahan dalam beralih Periksa
tegangan tidak beralih selama modus power supply kembali
aktivasi sambungan
power supply
Kebocoran arus LF adalah >50 Periksa posisi pasien Periksa
mA dan mengalir ke unit melalui ,apakah ada kontak peralatan yang
elektroda netral dengan infus berdiri , terhubung ke
atau sejenisnya pasien, apakah
ada yang rusak
Batas waktu kontinu maksimum Batas waktu monitor fitur Hanya aktifkan
terlampaui keamanan umumnya unit yang
hanya akan meningkat diperlukan
dengan indikasi yang
ketat dengan
menggunakan program
pengujian di set up
5. Laparascopy

Pengertian
Laparoskopi adalah sebuah teknik melihat ke dalam perut tanpa melakukan pembedahan
besar, walaupun awalnya adalah adalah prosedur ginekologi, laparoskopi semakin sering
digunakan dalam pembedahan cabang lain.Menurut sumber lain Laparoskopi adalah teknik
bedah invasif minimal yang menggunakan alat-alat berdiameter kecil untuk menggantikan
tangan dokter bedah melakukan prosedur bedah di dalam rongga perut.Kamera mini ini
digunakan terlebih dahulu, kemudian dimasukkan gas untuk membuat jarak pemisah antara
rongga sehingga dapat terlihat dengan jelas gambar yang akan terlihat.Dokter bedah
melakukan pembedahan dengan melihat layar monitor dan mengoperasikan alat-alat tersebut
dengan kedua tangannya.Awalanya, diadopsi luas oleh para ginekolog, laparoskopi sekarang
menjadi teknik bedah yang diggunakan dalam bayak cabang pembedahan.Teknik ini
memungkinkan banyak prosedur invansif minimal.Laparoskop adalah instrumen sempit
serupa tabung pencahayaan di bagian dalam dan melihat nyaris setiap bagian tubuh.Instrumen
ini secara lengkap bertahap menjadi canggih sehingga dokter bedah dapat melewatkan
istrumen halus melalui laparoskop untuk melakukan operasi kecil.Paling sering digunakan
dalam ginekologi.Laparoskopi memungkinkan pandangan jernih tuba fallopii, rahim dan
indung telur.Ini berguna dalam mendiagnosis kondisi ginekologi, seperti infeksi leher rahim
dan kista indung telur.Juga digunakan untuk mengecek keluhan seperti endometriosis
(jaringan yang menyerupai lapisan rahim yang tumbuh di luar rahim) dan kanker indung
telur.Sebagai tes untuk ketidak suburan yang disebabkan oleh tersumbatnya tuba fallopi, zat
pewarna ditempatkan kedalam lubang perut.
Manfaat Teknik Laparoskopi

Pemilihan penggunaan tindakan laparoskopi sebenarnya memiliki beberapa manfaat yang


cukup besar jika dibandingkan dengan tekhnik bedah konvensional yang sering digunakan.
Hal itu melihat dari resiko besar yang mungkin bisa saja muncul bersamaan dengan
penggunaan tekhnik bedah konvensional yang sudah disebutkan di atas. Beberapa manfaat
yang bisa didapatkan dari penggunaan tindakan laparoskopi adalah:

1. Meringankan rasa nyeri, sehingga konsumsi obat-obatan pereda nyeri akan berkurang.
2. Meminimalisir timbulnya pendarahan yang bisa muncul setelah operasi.
3. Meminimalisir timbulnya pendarahan saat operasi.
4. Mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk rawat inap.
5. Waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan pasca operasi akan lebih cepat.
6. Mengurangi timbulnya resiko komplikasi yang bisa saja muncul setelah operasi.
7. Luka operasi akan lebih kecil.
8. Meminimalisir tingkat stres pada tubuh pasien.
9. Pasien dapat lebih cepat melakukan kegiatan secara normal.

Manfaat yang ada di atas adalah beberapa contoh manfaat yang ada pada tindakan
laparoskopi. Keuntungan tersebut merupakan bahan pertimbangan yang sangat besar dalam
pemilihan operasi laparoskopi sendiri. Pasien sendiri akan langsung memilih tindakan
laparoskopi jika dalam penjelasan oleh dokter menyatakan bahwa adanya kemungkinan
penggunaan teknik laparoskopi. Biasanya teknik dan metode ini sendiri digunakan untuk
mengatasi beberapa kondisi medis seperti

1. Pengangkatan tumor.
2. Pengeluaran cairan yang menumpuk dalam perut.
3. Mengetahu stadium kanker.
4. Berfungsi sebagai adhesi.
5. Salah satu tekhnik operasi untuk mengobati hernia, baik bernia hiatus atau hernia
ingunalis.
6. Tekhnik operasi untuk mengobati appendisitis atau radang usus buntu.
7. Radang usus.
8. Fibroid.
9. Radang pelvis.
10. Salah satu tekhnik operasi dalam tindakan ablasi endometrial.
11. Salah satu cara untuk mengambil sampel jaringan.
12. Melakukan operasi ligasi tuba

Cara Kerja Laparoskopi

Tekhnik bedah yang menggunakan metode laparaskopi merupakan sebuah metode bedah
yang sederhana. Selain dari penggunaan sayatan yang cukup kecil, maka tekhnik ini sendiri
merupakan tekhnik yang hanya membutuhkan bius lokal. Penggunaan bius lokal ini sendiri
hanya berada di sekitar sayatan yang akan digunakan dalam operasi. Letak dari sayatan
tersebut biasanya berada di sekitar pusar. Sedangkan jumlah dari sayatan itu sendiri biasanya
tergantung dari tujuan dilakukannya operasi tersebut.

Pada operasi laparaskopi bisanya dokter hanya akan menggunakan sebuah sayatan yang yang
hanya berukuruan 0,5 – 1,5 cm. Melalui sayatan tersebutlah kemudian dokter akan
memasukan sebuah tabung fleksibel kecil yang disebut laparaskop. Tabung tersebutt
dilengkapi dengan sebuah kamera kecil pada ujungnya. Melalui kamera tersebut dokter dapat
melihat dan mengetahui dari kondisi organ yang dituju. Jika dalam prosesnya dirasakan ruang
untuk dapat melihat keadaan sekitar organ dirasa kurang. Maka dokter akan memompakan
gas karbondioksida kedalam rongga perut. Gas ini berfungsi untuk menggembungkan perut,
sehingga rongga perut akan lebih luas dan ruang untuk dapat melihat kondisi organ lebih
leluasa.

Jika operasi telah selesai dilakukan maka luka bekas operasi akan dijahit kembali dan
dilindungi dengan kain kasa. Meskipun operasi laparoskopi merupakan sebuah operasi yang
sederhana, namun masih menyimpan beberapa kemungkinan yang bisa saja terjadi. Bagi
mereka yang baru saja mengalami tindakan operasi laparoskopi biasanya akan mengalami
pusing, atau mual akibat dari obat bius yang digunakan. Pada beberapa kasus biasanya pasien
yang telah menjalani operasi laparoskopi masih menyimpan sisa gas karbondioksida dalam
perut. Namun, hal tersebut adalah hal yang wajar dan tidak perlu untuk dikhawatirkan terlalu
besar.
Biasanya gejala-gejala yang timbul akan menghilang dalam beberapa hari saja. Pemulihan
pasca operasi laparoskopi sendiri memiliki tingkat penyembuhan yang berbeda-beda. Bisanya
waktu yang dibutuhkan sangat tergantung pada jenis dan tujuan dari operasi laparoskopi.
Pada beberapa tujuan operasi seperti pengangkatan kanker atau tumor, maka penyembuhan
pasca operasi membutuhkan waktu beberapa bulan. Sedangkan untuk operasi yang sederhana
seperti pengangkatan usus buntu biasanya akan sembuh secara total dalam waktu beberapa
hari atau beberapa minggu saja.

Kekurangan Laparoskopi

Tekhnik bedah yang satu ini memang memiliki banyak sekali manfaat yang bisa dirasakan
oleh pasien yang menjalani operasi tersebut. Namun, selain keuntungan maka operasi yang
satu ini juga memiliki beberapa kekurangan. Meskipun, kekurangan yang ada tak sebanyak
dengan manfaat yang ada. Tapi, akan lebih baik jika kita dapat mengetahui pula beberapa
kekurangan dari operasi laparoskopi yang akan dilakukan. Beberapa dari kekurangan tekhnik
operasi laparoskopi adalah

1. Membatasi ruang gerak dari organ serta jaringan lain yang berada di sekitar area
bedah.
2. Meningkatkan resiko abses perut.
3. Dapat mengurangi sensasi taktil atau rabaan dari dokter yang bisa saja menyebabkan
adanaya kegagalan prosedur operasi.
4. Ruang tinjau bedah akan sangat terbatasi.

Dari semua kekurangan tersebut bisa dikatakan bahwa keterbatasn ruang pengamatan
merupakan sebuah hal yang cukup berbahaya. Jika ruang gerak pengamatan terhadap area di
sekitar organ yang sakit berkurang maka bisa saja timbul kesalahan diagnosa penyakit.
Namun, tekhnik bedah laparaskopi sendiri merupakan sebuah tekhnik bedah yang masih terus
di kembangkan kedepannya.

Efek Samping Operasi Laparoskopi

Sebagaimana tekhnik dan tindakan medis yang lain, maka tekhnik laparoskopi ini sendiri
bukannya tidak memiliki resiko yang mungkin saja muncul. Beberapa resiko yang mungkin
saja muncul pada pembedahan laparoskopi adalah
1. Infeksi
2. Pendarahan
3. Pembekuan darah
4. Nyeri
5. Kembung
6. Demam
7. Mual
8. Kebocoran organ
9. Peradangan
10. Kerusakan organ
11. Alergi
12. Pening
13. Kerusakan pembuluh nadi

6.Endoscopy

Pengertian

Endoskopi adalah prosedur medis yang menggunakan alat khusus untuk melihat organ dalam
tubuh. Salah satu kelebihan endoskopi adalah gangguan atau masalah di dalam tubuh dapat
dilihat tanpa perlu melakukan pembedahan atau sayatan besar.

Alat endoskopi akan dimasukkan melalui sayatan kecil atau dari lubang alami tubuh, seperti
dari mulut, hidung, uretra, atau anus. Endoskop adalah alat yang digunakan untuk endoskopi,
yaitu berupa selang elastis dengan kamera kecil dan lampu pada ujungnya. Ujung endoskop
juga dilengkapi dengan forsep (penjepit) dan gunting kecil untuk mengambil jaringan untuk
biopsi.

Manfaat endoskopi

Endoskopi dilakukan agar dokter dapat melihat organ dalam tubuh secara visual. Kamera
endoskop yang berlampu memungkinkan dokter melihat masalah di dalam tubuh Anda tanpa
perlu membuat sayatan besar. Selang endoskop yang elastis masuk ke dalam tubuh dan
dokter akan melihatnya melalui monitor.

Jika dokter menduga ada organ atau area tertentu dari tubuh yang terinfeksi, rusak, atau
kanker, maka dokter mungkin akan melakukan biopsi endoskopik. Biopsi endoskopik akan
dilakukan dengan forsep yang ada pada ujung endoskop untuk mengambil sampel jaringan
untuk selanjutnya dikirim ke laboratorium untuk diuji. Jadi tidak diperlukan pembedahan atau
sayatan besar untuk melihat organ dalam atau untuk melakukan biopsi.

Persiapan endoskopi

Sebelum melakukan endoskopi, dokter biasanya akan meninjau kembali gejala-gejala Anda,
melakukan pemeriksaan fisik, dan mungkin melakukan tes darah. Tes ini akan membantu
dokter memahami lebih jauh dan lebih akurat mengenai kemungkinan penyebab gejala Anda.
Tes ini juga dapat membantu dokter untuk menentukan apakah masalah yang Anda alami
dapat diatasi tanpa endoskopi atau pembedahan.

Beberapa jenis endoskopi mengharuskan Anda untuk berpuasa 6-12 jam sampai
dilakukannya endoskopi. Tapi sebelumnya dokter akan mengklarifikasi mengenai hal ini.
Dokter juga mungkin memberikan obat pencahar atau enema (dimasukkan melalui anus)
untuk digunakan di malam hari sebelum endoskopi untuk membersihkan sistem pencernaan
agar hasil endoskopi lebih jelas. Tapi pemberian obat pencahar atau enema ini biasanya
hanya dilakukan pada endoskopi saluran gastrointestinal yang melalui anus.

Sebelum endoskopi, dokter juga akan mempelajari riwayat kesehatan Anda, termasuk
pembedahan-pembedahan sebelumnya, dan obat-obat yang sering Anda konsumsi sebagai
pertimbangan dokter sebelum melakukan endoskopi.
Jenis endoskopi

Berdasarkan area tubuh yang diperiksa, endoskopi terbagi dalam beberapa jenis. Jenis-jenis
endoskopi diantaranya:

 Artroskopi, digunakan untuk memeriksa persendian. Selang endoskop disisipkan


melalui sayatan kecil di dekat sendi yang akan diperiksa.
 Bronkoskopi, digunakan untuk memeriksa paru-paru. Selang endoskop dimasukkan
melalui hidung atau mulut.
 Kolonoskopi, digunakan untuk memeriksa usus besar. Selang endoskop dimasukkan
melalui anus.
 Sistoskopi, digunakan untuk memeriksa kandung kemih. Selang endoskop
dimasukkan melalui uretra. Uretra adalah lubang pembuangan air kecil.
 Enteroskopi, digunakan untuk memeriksa usus kecil. Selang endoskop dimasukkan
melalui mulut atau anus.
 Histereskopi, digunakan untuk memeriksa bagian dalam rahim. Selang endoskop
dimasukkan melalui vagina.
 Laparoskopi, digunakan untuk memeriksa area perut atau panggul. Selang endoskop
disisipkan melalui sayatan kecil di dekat area yang akan diperiksa.
 Laringoskopi, digunakan untuk memeriksa laring atau kotak suara. Selang endoskop
dimasukkan melalui mulut atau lubang hidung.
 Mediastinoskopi, digunakan untuk memeriksa area antara kedua paru-paru yang
disebut mediastinum. Selang endoskop disisipkan melalui sayatan di atas tulang dada.
 Endoskopi gastrointestinal bagian atas, digunakan untuk memeriksa kerongkongan
dan saluran pencernaan bagian atas. Selang endoskop dimasukkan melalui mulut.
 Ureteroskopi, digunakan untuk memeriksa ureter. Ureter adalah saluran yang
mengantarkan urin dari ginjal. Selang endoskop dimasukkan melalui uretra.

Tergantung jenis endoskopi apa yang dilakukan dan fasilitas penyedianya, biaya endoskopi di
Indonesia berada di kisaran 1 juta sampai 6 juta.

Risiko endoskopi

Dibandingkan dengan operasi terbuka, endoskopi memiliki risiko pendarahan dan infeksi
yang jauh lebih kecil. Meskipun begitu, endoskopi tetaplah prosedur medis, sehingga
memiliki beberapa risiko seperti pendarahan, infeksi, dan komplikasi (jarang) lainnya,
seperti:

 Sakit dada
 Kerusakan organ tubuh, termasuk kemungkinan perforasi
 Demam
 Rasa sakit terus menerus di area dilakukannya endoskopi
 Merah dan bengkak di lokasi sayatan.

Risiko untuk endoskopi tergantung dari jenis endoskopi apa yang dilakukan, lokasinya, dan
kondisi kesehatan Anda sendiri. Misalnya, tinja yang berwarna gelap, muntah, dan kesulitan
menelan setelah endoskopi bisa menandakan adanya sesuatu yang tidak beres.

Dokter akan menjelaskan kemungkinan gejala apa saja yang mungkin akan Anda alami
setelah prosedur endoskopi.

Pasca endoskopi

Umumnya, endoskopi adalah prosedur rawat jalan, jadi setelah endoskopi Anda
diperbolehkan pulang. Pasien endoskopi sebaiknya ditemani saat pulang, karena pasien
mungkin akan merasa tidak sehat akibat anestesi (bius umum atau bius lokal) untuk
endoskopi.
Bila dokter membuat sayatan untuk endoskopi, sayatan tersebut akan dijahit/direkatkan
dan dibalut dengan baik segera setelah endoskopi. Dokter akan memberikan petunjuk
perawatan di rumah untuk luka ini.

Beberapa jenis endoskopi, seperti kolonoskopi, biasanya akan membuat


ketidaknyamanan. Mungkin akan butuh beberapa waktu bagi pasien untuk kembali
merasa sehat sepenuhnya.

Jika dicurigai adanya pertumbuhan kanker, dokter akan melakukan biopsi selama
pemeriksaan endoskopi. Hasil biopsi akan memakan waktu beberapa hari ke depan. Hasil
biopsi akan dokter jelaskan kepada Anda di konsultasi berikutnya atau sesuai yang
dijadwalkan dokter. Langkah pengobatan selanjutnya akan dokter diskusikan dengan
Anda.

7.Microscope

Pengertian Mikroskop

Mikroskop (bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos = tujuan) adalah sebuah alat untuk
melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Ilmu yang mempelajari
benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti
sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Mikroskop adalah suatu alat yang digunakan
benda-benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Fungsi
utamanya adalah untuk melihat bayangan suatu benda yang lebih besar dan jelas.Alat optik
ini mengunakan dua buah lensa positif, yang dekat objek disebut lensa objektif dan yang
dekat dengan lensa disebut lensa okuler. Sifat bayangan yang dibentuk oleh mikroskep adalah
maya, terbalik dan diperbesar.
Jenis-Jenis Mikroskop
1. Mikroskop cahaya

Mikroskop cahaya ialah jenis type mikroskop dengan menggunakan cahaya sebagai sumber
energinya untuk dapat memperbesar bayangan dari objek yang akan diamati, dengan kata lain
bahwa mikroskop jenis cahaya ini memanfaatkan cahaya sebagai sumber energi untuk
bisa memperbesar dengan jelas bayangan dari objek. Mikroskop cahaya ini memiliki 3 lensa
pembesaran. yakni antara lain sebagai berikut : a. Lemah (4 kali/10 kali) b. Sedang (40 kali)
c. Kuat (100kali). Dan juga lensa okuler mempunyai pembesaran 10 kali. Sehingga
mikroskop cahaya ini kebanyakan memiliki pembesaran yang maksimum sebanyak 1000 kali
oleh ukuran yang sebenarnya.

Pada jenis mikroskop cahaya, terdapat juga perbedaan pada lensa yang dipunyai, antar alain
sebagai berikut :

 Mikroskop cahaya yang hanya mempunyai 1 lensa okuler (monokuler) Jenis satu
lensa okuler (monokuler) ini hanya bisa untuk melihat panjang dan lebar dari objek
yang akan diamati.

 Mikroskop cahaya yang mempunyai 2 lensa okuler (binokuler) Jenis satu lensa
okuler (binokuler) atau yang dikenal juga dengan Mikroskop Stereo ini bisa untuk
melihat panjang, lebar dan tinggi objek yang akan diamati secara 3 dimensi (3D).

2. Mikroskop elektron

Mikroskop elektron yaitu jenis type mikroskop dengan mempergunakan elektron sebagai
sumber energinya untuk dapat memperbesar bayangan dari objek yang akan diamati, dengan
kata lain bahwa mikroskop jenis elektron ini memanfaatkan elektron sebagai sumber energi
untuk bisa memperbesar dengan jelas bayangan dari objek.

Pada mikroskop jenis elektron, magnet digunakan untuk pengganti dari lensa dengan fungsi
untuk memusatkan elektron (sumber energi) ke objek. yaitu antara lain sebagai berikut :

 Mikroskop Transmisi Elektron (TEM) Mikroskop transmisi elektron (TEM)


bekerja dengan cara menembuskan elektron kepada objek yang akan diamati dan
gambaran dari objek yang akan diamati akan terlihat di layar.
 Mikroskop Elektron Scanning Mikroskop Elektron Scanning bekerja dengan cara
memberikan gambaran permukaan, jaringan dan struktur objek yang diamati dan bisa
menampilkan gambaran objek yang akan diamati tersebut dengan gambaran 3 dimensi
(3D).

Bagian-Bagian Mikroskop

Agar bisa memakai mikroskop kita harus mengetahui bagian-bagiannya terlebih dahulu,
Bagian Mikroskop terbagi menjadi bagian Optik dan bagian Mekanik (Non-Optik).

1. Bagian-Bagian Optik

 Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada gambar,
pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler ini berfungsi untuk
memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya
mempunyai perbesaran 6, 10, atau 12 kali.

 Lensa Objektif, yakni lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa
objektif pada mikroskop, yakni dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat
memakai lensa objektif pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke bagian objek,

minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk memperjelas bayangan
benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak lensa dengan objek yang diamati sangat
dekat, bahkan kadang bersentuhan.

 Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.
 Diafragma, yakni bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya
yang masuk dan mengenai preparat. Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk
menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya
dengan cara memantulkan cahaya tersebut.

2. Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik)

 Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang
diinginkan.

 Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti
dan lensa okuler mikroskop.

 Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang fungsinya untuk tempat pengamat memegang
mikroskop.

 Meja Benda, yakni bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang
akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap
ditempat yang diinginkan.

 Makrometer (pemutar kasar), yakni bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari
gambaran objek yang diinginkan.

 Mikrometer (pemutar halus), yakni bagian yang fungsinya untuk menaikkan atau
menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari
gambaran objek yang diinginkan.

 Kaki Mikroskop, yakni bagian yang fungsinya sebagai penyagga yang menjaga
mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang
mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.

Fungsi-Fungsi Mikroskop

1. Lensa Okuler
untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif
2. Tabung Mikroskop
Untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan
3. Tombol pengatur fokus kasar
Untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau
naik dengan cepat

4. Tombol pengatur fokus halus


Untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun atau
naik dengan lambat
5. Revolver
Untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan
6. Lensa Objektif
Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada
3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x.

7. Lengan Mikroskop
Untuk pegangan saat membawa mikroskop
8. Meja Preparat
Untuk meletakkan objek (benda) yang akan diamati
9. Penjepit Objek Glass
Untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat tidak bergeser.
10. Kondensor
Merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dalam
mikroskop

11. Diafragma
Berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja objek.
Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop

12. Reflektor/cermin
Untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu
datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunakan cermin
cekung tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang menembus ruangan,
gunakan cermin datar.
13. Kaki Mikroskop
Untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di atas meja

Cara Kerja Mikroskop

1. Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan


struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta
berkemampuan untuk memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai
“apertura”yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan
daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan
sebagai dua benda yang terpisah.
2. Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung
berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang
dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.
3. Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya
pencahayaan pada obyek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat
maka akan diperoleh daya pisah maksimal.
4. Jika daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan terlihat menjadi satu dan
pembesarannyapun akan kurang optimal.
5. Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada 2 lensa, yaitu lensa objekif dan lensa
okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil.
Sedngkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar.
6. Benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik fokus lensa objektif.
Sedangkan mata kita tepat berada I lensa okuler. Mata pengamat berda dibelakang
lensa objektif yang kebetulan bayangan dari okule tepat di titik focus ensa okuler
dinamakan pegamat secara rilks dan pengamatan dilakukan secara terakomendasi bila
bayangan objektif berada diruang etama okuler.

Mikroskop yang terdiri dari lensa positif bayangan akhir barada jauh tak terhingga,
yang memiliki sifat bayangan diperbesar, maya dan tegak.
Perawatan Mikroskop

Mikroskop merupakan perlatan biologi yang perlu dirawat dengan baik. Beberapa hal yang
harus diperhatikan agar performance mikroskop tetap baik, yaitu :

1. Cara membawa mikroskop dengan baik adalah pegang lengan mikroskop dengan
tangan kanan dan letakkan tangan kiri untuk menompangnya.
2. Jangan mengayun, melambungkan, atau menggetarkan sewaktu meletakkan
mikroskop dan jangan mengangkat mikroskop pada tubuh tabungnya karena aka nada
bagian yang lepas atau jatuh apabila hal ini dilakukan.
3. Mikroskop yang telah selesai dipakai harus dibersihkan, pakailah penutup plastic atau
masukkan ke kotaknya agar tehindar dari debu.
4. Simpan pada tempat yang kering dan usahakan dalam lemari yang dilengkapi dengan
lampu untuk mengurangi kelembapan.
5. Lensa yang kotor harus dibersihkan dengan kain lembut, kapas penghisap atau kertas
lensa yang telah dibasahi dengan air bersabun, alcohol, atau xilol. Lakukan dengan
hati-hati karena lensa mudah tergores yang dapat mengakibatkan pengamatan menjadi
kurang jelas.

8.Harmonic Scalpel

Setiap operasi laparoskopi membutuhkan instrumen bedah yang tepat. Sebagian besar
ahli bedah saat ini telah beradaptasi dengan bentuk operasi yang berbeda ini dan memiliki
preferensi khusus untuk jenis grasper, dissector, dan instrumen pemotongan tertentu.
Komponen umum instrumen laparoskopi termasuk pegangan tangan, poros, rahang, dan
ujung.
Pisau bedah harmonik adalah alat bedah yang digunakan untuk memotong dan membakar
jaringan secara bersamaan. Ini adalah perangkat terbaru yang telah diperkenalkan dalam
beberapa dekade terakhir. Energi ultrasonik terkenal digunakan dalam pisau bedah Harmonic
di mana energi ultrasonik dikonversi menjadi energi mekanik pada blade aktif. Mekanisme
utamanya adalah blade aktif yang menghasilkan gaya gesekan tingkat tinggi sementara
lengan atas yang tidak aktif menahan jaringan. Keuntungan utamanya termasuk diseksi yang
tepat, hemostasis yang andal, penyebaran termal yang lebih sedikit dan charring terutama
bekerja dengan memberikan tekanan dan kemudian menyegel dengan koagulum protein
terdenaturasi sambil menerapkan getaran ultrasonik pada ikatan hidrogen denaturasi ikatan
hidrogen yang melakukan koagulasi pembuluh. Ultrasicon adalah nama yang diberikan untuk
metode diseksi secara harmonik. Transduser dalam handpiece terdiri dari kristal piezoelektrik
yang terjepit di bawah tekanan di antara silinder logam. Generator ultrasonik mengubah
energi ultrasonik menjadi energi mekanik. Penyegelan pembuluh dicapai karena koagulum
protein terdenaturasi yang terjadi karena tamponade dan coaptation. Itu memiliki tiga probe
yang kompatibel yaitu geser, pisau dan kail. Geser dapat menggumpalkan kapal hingga 5
mm, sedangkan hook dan blade hanya berdiameter 2 mm. Ini memiliki penyebaran termal
dan produksi asap terendah dari semua perangkat. Ethicon pertama kali memperkenalkan
dunia pada teknologi ultrasonik HARMONIC dan kemampuan diseksi yang tepat pada tahun
1998 dengan merilis Scalpel Shears HARMONIC ® . Diproduksi dan dipasok oleh
ETHICON bagian dari Johnson dan Johnson, itu adalah perangkat yang luar biasa tersedia
dalam berbagai jenis. Salah satu perangkat harmonik terbaru adalah HARMONIC ACE ® + 7
Shears dengan hemostasis lanjut.

Ini adalah salah satu perangkat pertama dengan perangkat energi ultrasonik murni dengan
indikasi penyegelan kapal 7-mm. Hal ini diketahui memiliki teknologi jaringan adaptif
canggih yang memberikan presisi, multifungsi yang tak tertandingi, dan sekarang hemostasis
canggih untuk penyegelan kapal besar yang lebih kuat. Ini memastikan lebih sedikit
kerusakan jaringan dan diklaim lebih kuat, perangkat penyegelan yang lebih andal dan
berhasil mampu menyegel kapal dengan diameter 7 mm. Ini memiliki tekanan burst median
yang lebih tinggi dibandingkan ujung tumpul LigaSure ™ 5-mm, ketika menyegel pembuluh
5-7 mm dalam mode hemostasis canggih. Harmonic juga memiliki beberapa laporan yang
kredibel, menunjukkan bahwa ia memiliki hasil yang lebih baik dalam hal rasa sakit pasca
operasi kurang dikeluhkan oleh pasien. Perkembangan gunting koagulasi yang diaktifkan
secara ultrasonik pada awal 1990-an telah memberikan alternatif untuk metode lain dalam
mengendalikan pembuluh darah. Perangkat membagi jaringan dengan menggunakan energi
ultrasonik frekuensi tinggi (55.000 Hz) yang ditransmisikan antara bilah instrumen. Bilah
aktif dari instrumen bergetar secara longitudinal terhadap bilah yang tidak aktif selama
perjalanan 50-100 μm. Oleh karena itu, perangkat ajaib ini masih banyak diminati tetapi
biaya dapat menjadi faktor untuk setiap ahli bedah, jika tidak keajaiban perangkat.

9.Laser

Pengertian
LASER merupakan singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emmission of
Radiation ( penguatan cahaya dengan stimulasi emisi radiasi ). Selanjutnya kata LASER
menjadi suatu kata yang baku, laser. Untuk mengetahui laser lebih lanjut, perhatikan
persamaan berikut: Hf = E2 – E1 Jika elektron secara spontan meluruh, berubah dari suatu
keadaan menjadi keadaan lain, elektron tersebut memancarkan foton dengan energi sebesar
persamaan diatas. Proses ini disbut emisi spontan.

Transisi dari suatu keadaan ke keadaan lainnya bisa dihalangi, dalam hal ini adalah fotonnya.
Dengan kata lain, energi foton h dapat menghalangi transfer elektron dari keadaan 1 ke
keadaan 2 menghasilkan foton lainnya dengan energi hf = E1-E 2. Ini disebut pemancaran
terangsang (stimulated emmission ), yaitu proses yang menghasilkan dua foton berenergi hf.
Lebih jauh, kedua foton ini akan terfase. Jadi, laser yang ideal terbentuk dari suatu kumpulan
foton berfrekuensi tepat sama dan semua foton tersebut terfase.

Sifat yang terjadi akibat kesamaan frekuensi adalah monokromatisme dan sifat yang terjadi
akibat kesamaan fase adalah koherensi. Jadi syarat terbentuknya laser adalah sumber cahaya
yang monokromatis dan koheren. Namun kenyataannya laser tidaklah monokromatik murni
ataupun koheren murni. Meskipun demikian, ketika mengarakterisasikan sistem laser yang
sebenarnya, secara umum diasumsikan bahwa sinar laser pada awalnya adalah terfase, dan
inkoherensi laser timbul karena sifat monokromatis yang jelek dari sumber. Jadi sebenarnya
koherensi dan monokromatisme secara umum digunakan untuk mengukur parameter yang
sama.

Kebanyakan laser dirancang dengan tiga elemen penting, media tambahan (gain media),
sumber pemompa (pumping source), dan lubang resonansi (resonant cavity). Gain media
adalah keadaan energi yang berperan dalam perangsangan pancaran, pumping source
menyediakan energi untuk melengkapi keadaan-keadaan sehingga perangsangan keadaan
dapat terjadi, dan resonant cavity menyediakan jalur untuk foton. Dalam praktikum kali ini
kita menggunakan laser Helium Neon (HeNe). Laser HeNe ini adalah laser dengan biaya
yang rendah, ukurannya kecil, usia penggunaannya panjang (sekitar 50.000 jam operasi), dan
sinarnya berkualitas tinggi.

Laser ini menghasilkan beberapa miliwatt daya keluaran, dan lazim digunakan dalam panjang
gelombang sekitar merah (633 nm). Laser HeNe adalah peralatan bertegangan tinggi berarus
rendah dalam pijaran tak normal pada discharge region. Lecutan arus hanya beberapa
miliampere, dan tegangan tabung discharge berkisar antara beberapa ratus volt sampai
beberapa kiloVolt. Laser HeNe berbentuk gelas dengan katoda oksida-alumunium dingin
sebagai emitter elektron. Citra yang terbatas pada usia operasionalnya adalah degenerasi pada
katoda disebabkan oleh erosi pada oksida pelapis atas percikan alumunium. Usia tabung
adalah fungsi dari diameter tabung. Diameter luas tabung secara tipikal memiliki waktu hidup
40.000 jam operasional, tabung dengan diameter lebih kecil secara tipikal berumur 10.000
jam

Berikut beberapa manfaat laser bagi anak-anak


1. Menghapus Kelainan Tanda Lahir
Tanda lahir yang dimaksud antara lain hemangioma atau bercak merah pada kulit yang
disebabkan pembesaran pembuluh darah. Hemangioma merupakan kelainan bawaan yang
umumnya melebar dan tampak menimbul di permukaan kulit. Secara medis biasanya tidak
terlalu berbahaya, tapi dari sisi kosmetik, hemangioma terutama yang terjadi di bagian tubuh
yang terlihat, seperti wajah dan tangan, akan sangat mengganggu penampilan. Dikhawatirkan
anak akan merasa rendah diri karena hemangioma ini.
Namun, sebelum akhirnya dilakukan tindakan laser, akan ada observasi selama beberapa
tahun. Alasannya, hemangioma bisa mengecil dengan sendirinya sehingga tidak perlu
dilakukan tindakan medis apa pun, termasuk tindakan pelaseran. Namun ada pula yang
menetap dan bahkan malah membesar. Nah, observasi diperlukan untuk memastikan
perkembangan kelainan tanda lahir tersebut. Bila ternyata menetap atau membesar, tindakan
laser akan dilakukan ketika usia anak 7 tahun. Angka ini bukan patokan yang pasti, tapi di
usia ini umumnya hemangioma sudah bisa dilihat lebih jelas apakah tumbuh membesar,
menetap, atau mengecil.

2. Khitan/Sirkumsisi
Saat ini sirkumisi dapat dilakukan dengan sinar laser (tepatnya laser CO2). Kelebihan- nya,
proses operasi lebih cepat, perdarahan tidak ada atau sangat sedikit, penyembuhan cepat, rasa
sakit setelah operasi minimal, aman, dan hasil secara estetik lebih baik. Proses khitan dengan
memanfaatkan sinar laser biasanya hanya membutuhkan waktu 10-15 menit.

3. Mata
Sinar laser bisa digunakan untuk melakukan koreksi pada mata minus, salah satunya dengan
cara operasi lasik. Namun sama dengan yang lainnya, tindakan laser untuk koreksi mata
minus hanya dilakukan dalam keadaan mendesak. Bila koreksi masih dapat ditunda maka
sebaiknya dilakukan saat anak sudah tumbuh remaja bahkan dewasa. Pertimbangannya,
penambahan minus selama masa kanak-kanak masih akan terus berlangsung. Dengan begitu,
koreksi yang terlalu dini tidak akan menyelesaikan masalah karena kemungkinan anak masih
memerlukan penanganan kembali kelak.

4. Pembengkakan Jaringan Lunak


Laser pun bisa digunakan untuk mengatasi pembengkakan atau meminimalkan jaringan lunak
pada hidung atau telinga anak. Misalnya, pembengkakan pada hidung akibat sinusitis.
Penggunaannya bisa sangat efektif karena kesembuhan setelah operasi bisa berlangsung lebih
cepat.

5. Mengeringkan Tambalan Gigi


Agar tambalan gigi lebih kuat dan awet maka tambalan harus cepat kering. Untuk
mempercepatnya, dokter biasanya akan menggunakan sinar laser. Aplikasi ini baik bila
dilakukan pada anak 8-12 tahun atau ketika gigi tetap harus ditambal. Gigi tetap akan
digunakan hingga si anak dewasa. Oleh karena itu, bila berlubang harus ditambal dengan baik
karena tidak ada gantinya.

inilah beberapa kelebihan teknologi laser dalam dunia kedokteran:


Lebih Efektif
Laser dapat mengobati kelainan-kelainan yang tidak mungkin dilakukan oleh tindakan
operasi, misalnya mengatasi hemangioma yang cukup lebar. Operasi dengan pisau bedah
akan merusak jaringan yang cukup luas sehingga menyulitkan dokter untuk menjahitnya
kembali. Dengan tindakan laser, hal itu dapat dihindari karena jaringan pembuluh darah yang
dirusak hanyalah bagian-bagian yang tidak diinginkan atau tanpa menciutkan dan merusak
jaringan serta pembuluh darah lain. “Jadi penanganannya lebih fokus karena hanya mengenai
target yang diinginkan,” tandas Nora.

Lebih Cepat Normal


Meski tindakan laser memungkinkan terjadinya kerusakan pada jaringan lain, tetapi
kerusakan pascalaser atau bekas lukanya bisa diminimalkan. Sementara tindakan
pembedahan umumnya akan mengakibatkan kerusakan lebih luas yang akan memperlambat
proses penyembuhan.

Meskipun ada kelebihannya, laser pun memiliki kekurangan:


1. Penyinaran dengan laser biasanya tidak bisa dilakukan hanya sekali melainkan berulang
kali. Padahal biaya untuk sekali penyinaran relatif mahal. Penentuan jumlah tindakan ini
sifatnya sangat individual tergantung pada jenis penyakit dan tingkat keparahannya. Hal ini
baru diketahui setelah dilakukan observasi.

2. Efek samping penggunaan laser yang sering dilaporkan adalah munculnya rasa panas
setelah dilakukan penyinaran. Hal ini disebabkan karena paparan sinar laser yang terserap ke
jaringan tubuh akan diubah menjadi energi panas sehingga timbul perasaan panas. Namun,
hal ini bisa diatasi dengan keakuratan penyinaran. Untuk itulah penyinaran laser harus
dilakukan oleh ahli terlatih. Misalnya oleh dokter yang memang sudah mendalami
penggunaan teknologi laser. “Penggunaan laser harus sesuai dengan jenis kelainan, kekuatan
laser, dan lama pajanannya. Bila keliru maka efek samping bisa saja muncul,” tambah Nora.

3. Tindakan laser membutuhkan syarat tertentu. Misalnya, di ruang penyinaran sebaiknya


tidak terdapat alkohol dan produk lain yang mengandung alkohol seperti hair spray, minyak
wangi, antiseptik, atau lainnya. Untuk itu baik dokter, pasien, maupun orang tua pasien,
sebaiknya bersih dari bahan-bahan tersebut. Bila sinar laser ini memantul, tak mustahil akan
membakar benda atau bagian-bagian yang mengandung alkohol.

10.Suction Pump

Pengertian Suction pump

Hal pertama yang kita bahas pada ulasan kali ini adalah pengertian suction pump. Sebelum kita
mencari tahu hal lainnya, akan sangat baik jika kita mengetahui apa sebenarnya alat ini jika
dilihat dari pengertiannya. Suction pump adalah sebuah alat yang memiliki fungsi untuk
menghisap cairan di dalam tubuh manusia. Adapun cairan yang dimaksud adalah cairan yang
tidak berguna atau tidak dibutuhkan oleh tubuh.

Bagian – Bagian Suction Pump

Dalam kegiatan medis, alat ini juga disebut dengan suction controller, vacuum regulator, dan
slym zuiger. Dalam bahasa Indonesia, alat ini juga disebut dengan alat hisap sesuai dengan
fungsinya. Alat yang digunakan dalam dunia medis ini memiliki beberapa komponen yang
membuatnya dapat menjalankan fungsinya, adapun komponen penyusun alat tersebut adalah
sebagai berikut.

 Motor sebagai penggerak


 Selang
 Botol sebagai penampung cairan
 Manometer
 Suction regulator
 Pengaman sebagai tanda cairan berlebih atau over flow protection
 Foot switch

Dengan bagian-bagian penyusun di atas, alat dapat berfungsi dan menjalankan tugasnya. Jika
terjadi kerusakan pada salah satu komponen, tentunya kerja alat akan terhambat.

Fungsi Suction pump

Setelah kita belajar mengenai apa sebenarnya suction pump. Kini saatnya kita mengetahui
secara lebih detail mengenai fungsi suction pump. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya
dalam pengertian, secara umum, alat ini bekerja mengeluarkan cairan di dalam tubuh yang
sudah tidak berguna. Mengapa alat ini dibutuhkan? Karena, ada banyak kasus medis yang
memiliki kondisi demikian.

Beberapa kasus medis membuat tubuh memiliki cairan berlebih yang tidak berguna dan justru
menekan kerja organ lain di dalam tubuh. Oleh sebab itu, cairan dalam tubuh tersebut harus
dikeluarkan agar organ tubuh dapat bekerja dengan lebih baik. Adapun cairan yang tidak
berguna dalam tubuh misalnya adalah lendir, darah, dan beberapa jenis cairan lainnya yang
muncul akibat gangguan kesehatan.

Prinsip dan Cara Kerja Suction pump

Setelah mengetahui fungsinya secara lebih detail, kini saatnya kita mengetahui bagaimana cara
dan prinsip kerja alat ini. Prinsip kerja suction pump mirip dengan kerja pompa pada umumnya.
Proses penghisapan dilakukan dengan bantuan kekuatan motor. Adapun tegangan motor yang
dipilih dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Ada tegangan 220 volt atau 100 volt. Adapun
putaran yang dibutuhkan motor adalah 145 rpm dengan 50/60 Hz.

Pemilihan motor yang digunakan harus didasarkan pada seberapa besar tegangan pada
rangkaian kapasitor. Adapun cara kerja suction pump tidak hanya sebatas dipengaruhi oleh
motor saja, tetapi juga dipengaruhi oleh kekuatan hisap pada alat penghisap. Adapun alat
penghisap yang bisa digunakan ada dua jenis, yaitu jenis rotary dam jenis membran. Seberapa
kuat daya hisap dapat diatur melalui alat yang disebut dengan regulator. Besarnya daya hisap
biasanya disesuaikan dengan jenis cairan yang akan dihisap, semakin kental maka daya yang
dibutuhkan akan semakin kuat.

Jenis-Jenis Suction pump

Suction pump yang ada di pasaran terdiri dari beberapa jenis. Adapun beberapa jenis alat
tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Mobile

Suction pump mobile adalah jenis alat yang memiliki kekuatan hisap yang tinggi sehingga
cocok digunakan untuk penggunaan di ICU, unit gawat darurat, pada ruang operasi, sampai
dengan pada klinik perawatan kecantikan.

2. portable

Suction pump portable adalah jenis alat yang dapat dipindahkan dengan mudah sehingga
mudah dibawa. Alat hisap jenis ini biasanya digunakan pada klinik kelas 1 seperti puskesmas,
ruang perawatan di rumah sakit, dan digunakan untuk pasien yang melakukan perawatan di
rumah. Dibandingkan dengan jenis sebelumnya, daya hisap dari alat ini lebih rendah dan masuk
dalam kisaran medium.

3. Transport

Seperti namanya, alat satu ini digunakan untuk kebutuhan saat di perjalanan. Motor digerakkan
dengan menggunakan baterai. Alatnya berbentuk ringkas dan ringan namun, tetap efektif
menjalankan tugasnya. Anda dapat menemukan alat ini pada ambulans, kendaraan evakuasi,
dan sebagainya.

4. Manual

Diantara jenis suction pump yang digunakan di rumah sakit yaitu suction manual. Adalah
jenis suction yang dioperasikan menggunakan pompa hidraulik manual. Dipompa secara
manual dengan tangan atau kaki ketika akan digunakan untuk menghisap lendir atau cairan
lain dari dalam tubuh pasien. Oleh sebab itu desain alat ini terdapat pedal untuk memompa.

Suction pump manual dan suction pump surgical dapat Anda pilih sesuai dengan kebutuhan.
Hal ini menjadi penting karena kekuatan hisap dan pompa yang tepat akan sangat
mempengaruhi keberhasilan tindakan medis yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai