Instrumen Afektif
Instrumen Afektif
Taksonomi adalah sistem klasifikasi. Taksonomi berasal dari bahasa Yunani taxis
yang berarti pengaturan dan nomos yang berarti ilmu pengetahuan. Taksonomi merupakan
suatu tipe sistem klasifikasi yang berdasarkan data penelitian ilmiah mengenai hal-hal yang
digolongkan-golongkan dalam sistematika itu. Konsep Taksonomi Bloom yang
dikembangkan oleh Benjamin S. Bloom seorang psikolog bidang pendidikan beserta dengan
kawan-kawannya pada tahun 1965. Taksonomi ini mengklasifikasikan sasaran atau tujuan
pendidikan menjadi tiga domain yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor dan setiap ranah
tersebut dan setiap ranah tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci
berdasarkan hirarkinya.
Ranah afektif merupakan ranah yang berhubungan dengan sikap, nilai, perasaan,
emosi, serta derajat peneriman atau penolakan suatu obyek dalam kegiatan belajar
mengajar. Ranah afektif dibagi menjadi lima kategori yaitu: 1) Penerimaan, 2)
Menanggapi, 3) Penilaian, 4) Mengelola, 5) Karakteristik.
Hasil belajar afektif yang perlu dikembangkan pada peserta didik paling tidak
mencapai level atau tingkatan yang ketiga (valuing), yakni peserta didik menerima nilai-
nilai tertentu dan mau untuk mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari Ada beberapa
bentuk teknik evaluasi nontes yang dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar
afektif, antara lain: 1) teknik proyektif, 2) skala minat, 3) skala sikap, 4) pengamatan
(observasi), 5) laporan diri, 6) wawancara, 7) kuisioner/angket, 8) biografi, 9) anecdotal
record.
Instrumen penilaian afektif meliputi lembar pengamatan sikap, minat, nilai, dan
moral. Ada 11 (sebelas) langkah dalam mengembangkan penilaian, afektif, yaitu: