Oleh: P. Carrotte
British dental journal volume 198 no. 1 january 8 2005
Pendahuluan
Gambar. 1 Ekstraksi molar desidui Gambar. 2 Sebuah rontgen karies dari molar
menunjukkan ruang pulpa dan saluran primer kedua rahang bawah menunjukkan
akar yang relatif besar kehilangan tulang interadicular.
Sesuai dengan prinsip-prinsip biologis dilakukan pada literature ini, isolasi yang
memadai juga akan diperlukan untuk mencegah kontaminasi saliva. Rubber dam
harus digunakan dan isolasi dilengkasi cotton wool roll dan saliva ejector seperti
pada (Gambar 3).
Gambar.3
Molar desidui dengan lesi karies yang
dalam telah diisolasi sebelum terapi
endodontik.
Pulpotomi Vital (Gigi sulung dan gigi tetap muda vital, tidak ada tanda – tanda
gejala peradangan pulpa dalam kamar pulpa, terbukanya pulpa saat ekskavasi
jaringan karies / dentin lunak prosedur pulp capping indirek yang kurang hati – hati,
didukung lebih dari 2/3 panjang akar gigi, tidak dijumpai rasa sakit yang spontan
maupun terus menerus, tidak ada kelainan patologis pulpa klinis maupun
rontgenologis.
Pulpotomi Devital (Gigi sulung dengan pulpa vital yang terbuka karena karies atau
trauma, pada pasien yang tidak dapat dilakukan anestesi, pada pasien hemofili,
kesulitan dalam menyingkirkan semua jaringan pulpa pada perawatan pulpektomi
terutama pada gigi posterior, 1 kali kunjungan sukar dilakukan karena kurangnya
waktu dan pasien tidak kooperatif).
Pulpotomi Non-vital (akibat karies atau trauma, mengalami resorpsi lebih dari 1/3
akar tetapi masih diperlukan sebagai space maintainer).
Pulpotomi Pulpektomi
Pengambilan jaringan pulpa hanya Pengambilan seluruh jaringan
pada kamar pulpa . pulpa dari kamar pulpa dan
saluran akar.
Molar permanen pertama mungkin segera setelah erupsi menunjukkan karies yang
luas, terkadang terkait dengan hipoplasia. Tujuan utama dari konservasi adalah
untuk memastikan bahwa pertumbuhan akar berlanjut dengan formasi apical yang
sempurna, sehingga perawatan endodontik definitif, jika diperlukan, dapat
dilakukan pada tahap selanjutnya. Jika jaringan sekitarnya sehat, direct pulp
capping dapat diterapkan dengan semen kalsium hidroksida. Lining semen ionomer
kaca kemudian ditempatkan untuk menutup tubulus dentin sebelum restorasi
definitif. Setelah pembukaan ruang pulpa koronal dan pengangkatan jaringan pulpa,
area tersebut diirigasi dan dikeringkan. Jika nekrosis pulpa terjadi sebelum
perkembangan sempurna dari apeks, Kalsium hidroksida kemudian diterapkan
seperti yang dijelaskan sebelumnya. Perawatan endodontik definitif dilakukan
ketika penghalang apikal telah terbentuk dan gigi kemudian direstorasi secara
permanen.
Sumber:
1. British dental journal volume 198 no. 1 january 8 2005
2. Torabinejad Endodontic principles and practice.St.Louis Missouri:Elsevier