E-mail: (hamiaziziyyah323@ummi.ac.id)
Abstrak
I. Pendahuluan
1
Parenkim memiliki karakteristik yaitu memiliki ruang antar sel, bentuk selnya
bervariasi, mengalami penebalan, dinding sel nya yang tipis karena masih aktif
membelah dan lain sebagainya. Pada praktikum kali ini, pengamatan terhadap jaringan
parenkim untuk mengetahui bentuk jaringan parenkim pada beberapa jenis tumbuhan
yang juga memiliki fungsi yang berbeda diantaranya; parenkim asimilasi, parenkim
udara, parenkim penyimpan cadangan makanan, parenkim air, parenkim pengangkut dan
parenkim penutup luka. Tumbuhan yang kami amati jaringan parenkimnya adalah daun
Pinus mercusii (pinus), batang Helianthus anuus (bunga matahari), daun Ficus elastic
(karet munding), umbi Solanum tuberosum (kentang), petioulus eceng gondok dan
petioulus bunga tasbih.
Jaringan parenkim adalah suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup yang
struktur morfologi dan fisiologinya bervariasi dan masih melakukan kegiatan proses
kehidupannya. Parenkim merupakan jaringan dasar yang terdapat di seluruh tubuh
tumbuhan. Istilah parenkim umumnya menunjuka pada suatu jaringan yang
kekhususannya relatif kecil dan mempunyai fungsi fisiologi yang beragam dalam
tumbuhan. Sel parenkim masih dapat mampu membelah bahkan pada sel dewasa
sekalipun.Mereka memainkan peranan penting dalam proses menutup luka dan
regenerasi.
Jaringan parenkim adalah jaringan yang dapat ditemukan hampir disetiap bagian
tumbuhan, karena merupakan jaringan dasar dari penyusun tumbuhan tersebut. Jaringan
parenkim berasal dari jaringan meristem yang mampu terus berkembang dan kemudian
menjadi dewasa. Mesofil adalah jaringan yang berada diantara epidermis bawah dan
epidermis atas yang terdapat pada tumbuhan. Di sana terdapat palisade dan bunga karang.
Jaringan parenkim terbagi atas palisade, bunga karang, bintang, dan lipatan.
Dengan fungsi sebagai parenkim asimilasi (pembuat zat makanan), penimbun (sebagai
cadangan makanan), udara (aerenkim), air (tempat cadangan) dan pengangkut (hara dan
produk fotosintesa).
Ciri utama sel parenkim adalah memiliki dinding sel yang tipis, serta lentur.
Beberapa sel parenkim mengalami penebalan, seperti pada parenkim xylem, Sel parenkim
berbentuk kubus atau memanjang dan mengandung vakuola sentral yang besar.
Ciri khas parenkim yang lain adalah sel-selnya banyak memiliki ruang antarsel
karena bentuk selnya membulat, meskipun ada juga parenkim yang sel-selnya rapat satu
sama lain tanpa ruang antar sel, misalnya parenkim penyusun endosperm biji. Parenkim
yang mempunyai ruang antar sel terbesar adalah mesofil daun karena ruang antar sel itu
berfungsi sebagai sarana pertukaran gas antara kolenkim dengan udara luar.
Parenkim yang mempunyai ruang antarsel adalah daun. Ruang antarsel ini
berfungsi sebagai sarana pertukaran gas antar klorenkim dengan udara luar. Sel parenkim
memiliki banyak fungsi, yaitu untuk berlangsungnya proses fotosintesis, penyimpanan
makanan dan fungsi metabolisme lain. Isi sel parenkim bervariasi sesuai dengan
fungsinya, misalnya sel yang berfungsi untuk fotosintesis banyak mengandung kloroplas.
Jaringan yang terbentuk dari sel-sel parenkim semacam ini disebut klorenkim. Cadangan
makanan yang terdapat pada sel parenkim berupa larutan dalam vakuola, cairan dalam
plasma atau berupa kristal (amilum). Sel parenkim merupakan struktur sel yang
jumlahnya paling banyak menyusun jaringan tumbuhan (Hasmirah, 2015)
III. Metodologi
Praktukum ini menggunakan metode deskriftif, yaitu menjelas ciri beserta fungsi
jaringan parenkim dan membandingkan bentuk jaringan parenkim pada beberapa
tumbuhan yang diamati Praktikum ini dilakukan di Laboratorium SEB Universitas
2
Muhammadiyah Sukabumi pada pukul 09.30-11.50 hari kamis tanggal 19 Oktober 2017.
Alat yang digunakan pada saat pengamatan jaringan parenkim diantaranya; Mikroskop
monokuler dan binokuler, silet, kaca preparat, cover glass, pipet tetes dan gelas ukur.
Sedangkan bahan yang digunakan diantaranya; Preparat awetan Pinus mercusii (pinus),
Helianthus anuus (bunga matahari), Ficus elastic (karet munding), Solanum tuberosum
(kentang), untuk preparat segar digunakan petioulus eceng gondok dan petioulus bunga
tasbih dan air sebagai reagen.
Untuk preparat awetan, preparat langsung diamati di bawah mikroskop dengan
pembesaran 10x 0,25 atau dilakukan pembesaran jika bagian-bagiannya tidak terlihat
jelas, dan untuk pengamatan jaringan parenkim dengan menggunakan preparat segar,
pertama-tama sayat petioulus eceng gondok dan petioulus bunga tasbih secara melintang
dengan menggunakan silet, kemudian simpan sayatan tersebut di atas kaca preparat yang
sudah di beri air kemudian tutup dengan cover glass yang sudah disediakan. Kemudian
amati di bawah mikroskop untuk mengetahui susunan jaringan parenkimnya dengan
pembesaran 10x 0,25 atau dilakukan pembesaran jika bagian-bagiannya tidak terlihat
jelas.
3
memiliki hijau yang lebih pekat dibandingkan dengan jaringan spons. Adapun bentuk
sel parenkim pada daun Ficus terdapat sel-sel yang tersebar yang di sebuat mesofil
(daging daun). Jaringan parenkim pada Ficus memiliki ruang antar sel dan sebagian
mengalami penebalan.
. 4
4
2
2
3
3 1
4
2
2
Daun Pinus terdiri atas sel-sel parenkim yang menyerupai serat memiliki
lekukan kearah dalam yang mengandung kloroflas, termasuk tanaman dikotil.
Parenkim pada Daun Pinus termasuk pada Parenkim asimilasi atau disebut juga
dengan kloerenkim yang berfungsi untuk fotosintesis sama halnya seperti parenkim
palisade pada daun Ficus.
2
2
1
1
5
5. Karakteristik Jaringan parenkim pada umbi Solanum tuberosum
2
1
1
1
1
Dinding sel pada jaringan parenkim bunga tasbih tipis, Selain itu juga
terlihat adanya rongga pada tangkai serta rongga antar sel. Perbedaan antara bentuk
sel parenkim dengan yang lainnya itu adalah terdapatnya berkas pembuluh yang
6
dimana bentuknya itu lebih besar dari pada parenkim, fungsi dari parenkim tersebut
adalah membantu kinerja xilem dan floem.
V. Kesimpulan
Daftar Pustaka
Maideliza, Tesri, Sjahridal Dahlan, dkk. (2007). Kajian Struktur Dan Kariotipe Gadung
(Dioscorea Bulbifora L.) Di Sumatera Barat. Jurnal Makara, Sains. Hal 37,
Vol. 11, No.1