Anda di halaman 1dari 7

Mengidentifikasi dan Membandingkan Bentuk dan

Fungsi Jaringan Parenkim Pada Beberapa Tumbuhan


Kelompok 4: Era Mutiara, Hami Aziziyyah Noer, Ira Rahma, Rizal Ardiansyah, Yunita
Rahayu, Zena Miftahul Janah.
Mahasiswa Pendidikan Biologi, Universitas Muhammadiyah Sukabumi.

E-mail: (hamiaziziyyah323@ummi.ac.id)

Abstrak

Telah dilakukan praktikum mengenai jaringan parenkim untuk mengidentifikasi


ciri jaringan parenkim, fungsi dan membandingkan jaringan parenkim berdasarkan
bentuknya pada berbagai organ tanaman. Praktukum ini dilakukan di Labolatorium
Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Untuk mengetahui hal tersebut, dilakukan
pengamatan secara langsung dengan menggunakan media mikroskop. Praktukum ini
menggunakan metode deskriftif, yaitu menjelas ciri beserta fungsi jaringan parenkim dan
membandingkan bentuk jaringan parenkim pada beberapa tumbuhan yang diamati. Hasil
pengamatan menunjukan ada perbedaan bentuk pada setiap tumbuhan yang berbeda. Pada
Batang Heliatus, sel parenkim terdapat dibagian utama jaringan dasar yang saling
berkesinambungan seperti pada korteks dan empulur, funsi parenkimnya adalah
membantu kinerja xylem dan floem. Pada daun Ficus dan Pinus jaringan parenkimnya
berfungsi untuk fhotosintesis, parenkim Ficus terdapat di jaringan tiang (palisade) dan
jaringan spons (bunga karang). Pada daun Pinus bentuk jaringan parenkimnya berlipat-
lipat dan terdapat ruag antar sel, Jaringan parenkim pada tangkai daun Eichornia crasipes
(Eceng gondok) memiliki ruang antar sel yang besar, sedangkan jaringan parenkimnya
berukuran kecil yang berfungsi menyimpan udara. Pada jaringan parenkim umbi Solanum
tuberosum terdapat jaringan parenkim yang memiliki ruang antar sel yang kecil yag
berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Sedangkan jaringan parenkim
pada tangkai daun bunga tasbih memiliki bentuk polyhedral (segienam) yang berfumgsi
untuk membantu kinerja xylem dan floem. Hasil pengamatan membuktikan bahwa
jaringan parenkim pada setiap tumbuhan memiliki perbedaan.

Kata kunci: Jaringan parenkim, korteks, empulur, ruang antar sel.

I. Pendahuluan

Jaringan parenkim merupakan jaringan dasar yang terdapat diseluruh tubuh


tumbuhan. Parenkim memainkan peranan penting dalam proses menutup luka dan
regenerasi. Secara fiologenetik, parenkim tubuh primer dianggap jaringan primitif, karena
pada tumbuhan multisel tingkat rendah hanya terdiri atas jaringan parenkim saja. Secara
ontogen, parenkim dapat juga dianggap primitif karena selnya secara morfologi sama
dengan sel meristem (Mulyani, 2006).
Dinding sel meristem dasar, termasuk mesofil daun, relative tipis dan
dikelompokkan sebagai dinding primer. Parenkim primer berekmabang dari meristem
dasar yang berhubungan dengan unsur pembuluh prokambium atau cambium. Parenkim
terdiri atas sel hidup dengan berbagai bentuk dan fungsi fisiologi yang berbeda, Sebagian
besar tumbuhan, seperti empelur, mesofil daun dan daging buah, terdiri atas parenkim.
Sel parenkim juga terdapat di dalam xylem dan floem (Mulyani, 2006). Pada Sel korteks
juga tersusun atas jaringan dasar parenkhim yang berbentuk bulat lonjong dengan ruang
antar sel yang sangat jelas dan beberapa diantaranya mengalami penebalan dinding sel
(Mayangsari, 2015).

1
Parenkim memiliki karakteristik yaitu memiliki ruang antar sel, bentuk selnya
bervariasi, mengalami penebalan, dinding sel nya yang tipis karena masih aktif
membelah dan lain sebagainya. Pada praktikum kali ini, pengamatan terhadap jaringan
parenkim untuk mengetahui bentuk jaringan parenkim pada beberapa jenis tumbuhan
yang juga memiliki fungsi yang berbeda diantaranya; parenkim asimilasi, parenkim
udara, parenkim penyimpan cadangan makanan, parenkim air, parenkim pengangkut dan
parenkim penutup luka. Tumbuhan yang kami amati jaringan parenkimnya adalah daun
Pinus mercusii (pinus), batang Helianthus anuus (bunga matahari), daun Ficus elastic
(karet munding), umbi Solanum tuberosum (kentang), petioulus eceng gondok dan
petioulus bunga tasbih.

II. Dasar teori

Jaringan parenkim adalah suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup yang
struktur morfologi dan fisiologinya bervariasi dan masih melakukan kegiatan proses
kehidupannya. Parenkim merupakan jaringan dasar yang terdapat di seluruh tubuh
tumbuhan. Istilah parenkim umumnya menunjuka pada suatu jaringan yang
kekhususannya relatif kecil dan mempunyai fungsi fisiologi yang beragam dalam
tumbuhan. Sel parenkim masih dapat mampu membelah bahkan pada sel dewasa
sekalipun.Mereka memainkan peranan penting dalam proses menutup luka dan
regenerasi.
Jaringan parenkim adalah jaringan yang dapat ditemukan hampir disetiap bagian
tumbuhan, karena merupakan jaringan dasar dari penyusun tumbuhan tersebut. Jaringan
parenkim berasal dari jaringan meristem yang mampu terus berkembang dan kemudian
menjadi dewasa. Mesofil adalah jaringan yang berada diantara epidermis bawah dan
epidermis atas yang terdapat pada tumbuhan. Di sana terdapat palisade dan bunga karang.
Jaringan parenkim terbagi atas palisade, bunga karang, bintang, dan lipatan.
Dengan fungsi sebagai parenkim asimilasi (pembuat zat makanan), penimbun (sebagai
cadangan makanan), udara (aerenkim), air (tempat cadangan) dan pengangkut (hara dan
produk fotosintesa).
Ciri utama sel parenkim adalah memiliki dinding sel yang tipis, serta lentur.
Beberapa sel parenkim mengalami penebalan, seperti pada parenkim xylem, Sel parenkim
berbentuk kubus atau memanjang dan mengandung vakuola sentral yang besar.
Ciri khas parenkim yang lain adalah sel-selnya banyak memiliki ruang antarsel
karena bentuk selnya membulat, meskipun ada juga parenkim yang sel-selnya rapat satu
sama lain tanpa ruang antar sel, misalnya parenkim penyusun endosperm biji. Parenkim
yang mempunyai ruang antar sel terbesar adalah mesofil daun karena ruang antar sel itu
berfungsi sebagai sarana pertukaran gas antara kolenkim dengan udara luar.
Parenkim yang mempunyai ruang antarsel adalah daun. Ruang antarsel ini
berfungsi sebagai sarana pertukaran gas antar klorenkim dengan udara luar. Sel parenkim
memiliki banyak fungsi, yaitu untuk berlangsungnya proses fotosintesis, penyimpanan
makanan dan fungsi metabolisme lain. Isi sel parenkim bervariasi sesuai dengan
fungsinya, misalnya sel yang berfungsi untuk fotosintesis banyak mengandung kloroplas.
Jaringan yang terbentuk dari sel-sel parenkim semacam ini disebut klorenkim. Cadangan
makanan yang terdapat pada sel parenkim berupa larutan dalam vakuola, cairan dalam
plasma atau berupa kristal (amilum). Sel parenkim merupakan struktur sel yang
jumlahnya paling banyak menyusun jaringan tumbuhan (Hasmirah, 2015)

III. Metodologi

Praktukum ini menggunakan metode deskriftif, yaitu menjelas ciri beserta fungsi
jaringan parenkim dan membandingkan bentuk jaringan parenkim pada beberapa
tumbuhan yang diamati Praktikum ini dilakukan di Laboratorium SEB Universitas

2
Muhammadiyah Sukabumi pada pukul 09.30-11.50 hari kamis tanggal 19 Oktober 2017.
Alat yang digunakan pada saat pengamatan jaringan parenkim diantaranya; Mikroskop
monokuler dan binokuler, silet, kaca preparat, cover glass, pipet tetes dan gelas ukur.
Sedangkan bahan yang digunakan diantaranya; Preparat awetan Pinus mercusii (pinus),
Helianthus anuus (bunga matahari), Ficus elastic (karet munding), Solanum tuberosum
(kentang), untuk preparat segar digunakan petioulus eceng gondok dan petioulus bunga
tasbih dan air sebagai reagen.
Untuk preparat awetan, preparat langsung diamati di bawah mikroskop dengan
pembesaran 10x 0,25 atau dilakukan pembesaran jika bagian-bagiannya tidak terlihat
jelas, dan untuk pengamatan jaringan parenkim dengan menggunakan preparat segar,
pertama-tama sayat petioulus eceng gondok dan petioulus bunga tasbih secara melintang
dengan menggunakan silet, kemudian simpan sayatan tersebut di atas kaca preparat yang
sudah di beri air kemudian tutup dengan cover glass yang sudah disediakan. Kemudian
amati di bawah mikroskop untuk mengetahui susunan jaringan parenkimnya dengan
pembesaran 10x 0,25 atau dilakukan pembesaran jika bagian-bagiannya tidak terlihat
jelas.

IV. Hasil dan Pembahasan

1. Karakteristik jaringan parenkim pada batang Heliantus


Berdasarkan hasil pengamatan terhadap Batang Heliatus, sel parenkim
terdapat dibagian utama jaringan dasar yang saling berkesinambungan seperti pada
korteks dan empulur. Selain itu, jaringan parenkim pada batang Heliantus yang
terdapat di korteks lebih kecil dibanding jaringan parenkim yang terdpat di empelur.
Jaringan parenkim juga terlihat memiliki dindind yang tipis dan memiliki ruang antar
sel.

Gambar 1. Preparat batang Heliantus pembesaran 120x


1) Parenkim korteks. 2) Parenkim empelur

Jaringan parenkim yang terdapat pada kortes dan empulurnya memiliki


persaman fungsi kerana memiliki sifat-sifat dan karekteristik yang sama sebagai
jaringan dasar. Jaringan parenkim pada batang Heliantus adalah parenkim
pengangkut yang berfungsi membantu kerja xylem dan floem.

2. Karakteristik jaringan parenkim daun Ficus

Berdasarkan hasil pengamatan kami terhadap daun Ficus, kami menemukan


jaringan tiang (palisade) dan jaringan spons (bunga karang) dimana jaringan palisade

3
memiliki hijau yang lebih pekat dibandingkan dengan jaringan spons. Adapun bentuk
sel parenkim pada daun Ficus terdapat sel-sel yang tersebar yang di sebuat mesofil
(daging daun). Jaringan parenkim pada Ficus memiliki ruang antar sel dan sebagian
mengalami penebalan.

. 4
4
2
2
3

3 1

Gambar 2. Preparat daun Ficus pembesaran 120x 1)spons, 2) Palisade, 3) Spons, 4)


epidermis

Palisade adalah tempat terjadinya fotosintesis dan antar selnya rapat,


sedangkan spons adalah tempat menyimpan cadangan makanan dan sel-selnya agak
renggang sehingga masih terdapat rung-ruang antar sel, dan kedunya termasuk
kedalam jaringan parenkim karena jaringan parenkim bisa disebuat sebagai groud
tissu atau jaringan dasar, yang berarti bahwa hampir setiap bagian tumbuhan akan
terdapat jaringan parenkim sebagai jaringan dasar, dimana jaringan-jaringan lain
terdapat di dalamnya.
Jaringan tiang (palisade) memiliki kloroflas karena fungsi utama dari
kloroflas adalah untuk proses fotosintesis, jaringan tiang (palisade) kegiatan
fotosintesisnya lebih aktif pada jaringan pagar (spons) karena kloroflasnya lebih
banyak daripada jaringan bunga karang (spons).

3. Karakteristik jaringan parenkim daun Pinus

Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan jaringan parenkim pada


daun Pinus dengan bentuk berlipat-lipat dan terdapat ruag antar sel, selain itu dinding
sel jaringan paenkim pada daun Pinus tampak tipis.

4
2
2

Gambar 3. Preaparat daun Pinus pembesaran 120x 1) Parenkim, 2) Epidermis

Daun Pinus terdiri atas sel-sel parenkim yang menyerupai serat memiliki
lekukan kearah dalam yang mengandung kloroflas, termasuk tanaman dikotil.
Parenkim pada Daun Pinus termasuk pada Parenkim asimilasi atau disebut juga
dengan kloerenkim yang berfungsi untuk fotosintesis sama halnya seperti parenkim
palisade pada daun Ficus.

4. Karakteristik jaringan parenkim tangkai daun Eichornia crasipes (Eceng


gondok)

Berdasarkan hasil pengamatan, jaringan parenkim pada tangkai daun


Eichornia crasipes (Eceng gondok) memiliki ruang antar sel yang besar, sedangkan
jaringan parenkimnya berukuran kecil.

2
2
1
1

Gambar 4. Preparat Eichornia crasipes (Eceng gondok) pembesaran 120x 1) Ruang


antar sel 2) Parenkim

Jaringan parenkim pada eceng gondok termasuk ke dalam parenkim udara


atau disebut juga dengan Aerenkim. Parenkim eceng gondok termasuk aerenkim
karena eceng gondok merupakan tumbuhanan yang habitatnya di air (hidrofit)
(Mulyani, 2006). Jaringan parenkim pada tangkai daun eceng gondok ini berfungsi
untuk menyimpan udara.

5
5. Karakteristik Jaringan parenkim pada umbi Solanum tuberosum

Berdasarkan hasil pengamatan, pada jaringan parenkim umbi Solanum


tuberosum terdapat jaringan parenkim yang memiliki ruang antar sel yang kecil,
selain itu, jaringan parenkim pada umbi Solanum tuberosum terdapat pati.

2
1
1

Gambar 5. Preparat Solanum tuberosum pembesaran 120x, 1) Parenkim 2) Pati

Jaringan parenkim pada umbi Solanum tuberosum termasuk parenkim


penimbun, Manfaatnya yaitu sebagai tempat menyimpan cadangan makanan yang
berupa pati pada umbi Solanum tuberosum, Tanaman berumbi adalah salah satu
kekayaan nabati di alam kita (Maideliza, 2007). Makanan cadangan yang tersimpan
dalam parenkim ini ada yang berbentuk zat-zat yang dapat larut dalam cairan sel
(dalam vakuola) dan yang berwujud bahan-bahan padat (dalam vakuola dan
sitoplasma). Bahan-bahan ini tentunya merupakan bahan-bahan ergastik.

6. Karakteristik pada tangkai daun bunga tasbih

Berdasarkan hasil pengamatan, Jaringan epidermis pada tangkai daun


bunga tasbih memiliki bentuk polyhedral (segienam). Pada korteks tangkai daun
bunga tasbih sel-sel parenkimnya lebih rapat dan ruang antar selnya kecil.

1
1

Gambar 6. Preparat bunga tasbih


1) Ruang antar sel 2) Parenkim

Dinding sel pada jaringan parenkim bunga tasbih tipis, Selain itu juga
terlihat adanya rongga pada tangkai serta rongga antar sel. Perbedaan antara bentuk
sel parenkim dengan yang lainnya itu adalah terdapatnya berkas pembuluh yang

6
dimana bentuknya itu lebih besar dari pada parenkim, fungsi dari parenkim tersebut
adalah membantu kinerja xilem dan floem.

V. Kesimpulan

Pada pengamatan jaringan parenkim (jaringan dasar) terhadap Batang Heliantus,


sel parenkim terdapat dibagian utama jaringan dasar yang saling berkesinambungan
seperti pada korteks dan empulur, berfungsi sebagai membantu kinerja xylem dan floem.
Pengamatan pada daun Ficus, menemukan jaringan tiang (palisade) dan jaringan spons
(bunga karang) dimana jaringan palisade memiliki hijau yang lebih pekat dibandingkan
dengan jaringan spons, parenkimnya berfungsi untuk fotosintesis. Pengamatan pada daun
Pinus dengan bentuk berlipat-lipat dan terdapat ruag antar sel, selain itu dinding sel
jaringan paenkim pada daun Pinus tampak tipis berfungsi untuk fotosintesis. jaringan
parenkim tangkai daun Eichornia crasipes termasuk ke dalam parenkim udara atau
disebut juga dengan Aerenkim berfungsi untuk menyimpan udara. Pengamatan pada
jaringan parenkim umbi Solanum tuberosum terdapat jaringan parenkim yang memiliki
ruang antar sel yang kecil dan parenkimnya berfungsi sebagai tempat menyimpan
cadangan makanan yang berupa pati, selain itu,. Pengamatan pada tangkai daun bunga
tasbih memiliki bentuk polyhedral (segi enam) dan ada perbedaan antara bentuk sel
parenkim yang satu dengan yang lain yang berfungsi untuk membantu kinerja xylem dan
floem. Hasil penelitian ini menunjukan bentuk dan karakteristik jaringan parenkim pada
organ tumbuhan berbeda-beda dan memiliki fungsi yang berbeda pada setiap tumbuhan
tersebut.

Daftar Pustaka

Hasmirah. (2015), Struktur dan perkembangan II “jaringan parenkim” Makalah


Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Yayasan Perguruan Islam
Maros (STKIP YAPIM)

Maideliza, Tesri, Sjahridal Dahlan, dkk. (2007). Kajian Struktur Dan Kariotipe Gadung
(Dioscorea Bulbifora L.) Di Sumatera Barat. Jurnal Makara, Sains. Hal 37,
Vol. 11, No.1

Mayangsari, Indah. (2015). Bentuk Dan Distribusi Jaringan Parenkhim


Tanaman Marga Nymphaea. Skripsi sarjana pada FKIP Universitas
Nusantara Persatuan Guru Republik Indonesia: Kediri

Mulyani, S. (2006). Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.

Setiono. (2017). Praktikum Anatomi Tumbuhan. Sukabumi; Labolatorium


Universitas Muhammadiyah Sukabumi.

Anda mungkin juga menyukai