PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
D. Manfaat Penelitian
F. Definisi Istilah
1. Metode
2. Demonstrasi
3. Fiqih
Fiqih menunłt bahasanya artinya paham, sedang menunłt syara'
artinya mengetahui hukum syara' yang berhubungan dengan amal perbuatan
orang mukallaf, baik amal perbuatan anggota maupun batin.
Seperti hukum wajib, haram, mubah, haram, sah atau tidaknya sesuatu
perbuatan itu (Muh Rifai, 1991
4. Jual Beli
Jual beli menurut pengertian lughawinya adalah saling tukar
menukar (Pertukaran) Menurut pengertian syari'at jual beli ialah peltukaran
halta atas dasar saling rela atau memindahkan milik dengan ganti yang dapat
dibenarkan (Sayyid Sabiq, 1987:44-45)
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
a. Inovasi pembeljaran.
2. Sübjek Penelitian
a. Tempat Penelitian
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan sejak bulan Maret, April dan Mei. Hal ini
disebabkan berbenturan dengan adanya latihan-latihan Ujian Nasional
yang dilakukan oleh berbagai pihak.
c. Subyek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan Maret, April, dan
Siklus I
Rencana Awal
Tindakan :
Memperhatikan tatacara jual beli di depan kelas dengan benar sebagai cara
memahami konsep tersebut.
Pengamatan :
Refleksi :
Bagaimana membuat slswa memahami tatacara jual beli yang
didemonstrasikan.
Siklus 11
Refleksi :
Bagaimana membuat siswa dalam kelompok memahami mengenai tatacara
jual beli yang ditugaskan dalam kelompoknya, tanpa memberi kesempatan
anggota kelompok berbicara sendiri.
Siklus 111
4. Instrumen Penelitian
a. Observasi
b. Rancangan Pelajaran ( RP )
c. Tes Formatif
5. Pengumpulan Data
Hasil tes awal ( Pre Tes ) dan sesudah tindakan dianalisis dan
dibandingkan. Analisa data dilakukan dengan beberapa tahap yaitu
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Belajar
Pemahaman guru terhadap pengertian belajar mengajar akan
mempengaruhi akan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Pengertian maupun devinisi belajar harus dipahami oleh guru agar kegiatan
belajar mengajar didalam kelas dapat membuahkan hasil yang memuaskan.
Sehingga akan muncul berbagai bentuk kegiatan yang mungkin dilakukan oleh
siswa maupun guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Belajar dapat diartikan sebuah proses yang dengannya organisme
memperoleh bentuk-bentuk perubahan prilaku yang cenderung terus
mempengaruhi model perilaku umum menuju pada sebuah peningkatan.
Pengertian belajar di atas dapat disimpulkan bahwa dengan belajar,
prilaku manusia akan semakin meningkat. Baik aspek pengetahuan maupun
dalam aspek Iain yang berkaitan dengan lingkunganya.
Belajar merupakan sebuah kegiatan yang dibutuhkan oleh siswa: yakni
siswa merasa perlu akan belajar. Semakin kuat keinginan slswa untuk belajar,
maka akan semakin tinggi tingkat keberhasilannya (Dede Rosyada, 2007:99)
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku seseorang sebagai
hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya (Slameto, 1991 : 78)
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar
meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seorang belajar sesuatu,
sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh
dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya (Salmeto, 1991:80)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar adalah :
1. Pencapaian hasil dari anak didik selama belajar, sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan dalam waktu yang telah ditentukan.
2. Meningkatkan hasil belajar merupakan indikator keberhasilan suatu proses
(dari hasil kegiatan belajar mengajar) yang berupa penguasaan ilmu
pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Hasil yang dicapai siswa merupakan suatu perubahan yang
direalisasikan dalam bentuk nilai, baik dalam berwujud angka atau huruf. Dalam
pendidikan formal biasanya seorang guru menggunakan skala penilaian dengan
angka 0-10 atau dengan 0-100. Untuk mengetahui hasil belajar diadakan
ulangan, test, semesteran, ujian dan sebagainya. Kemudian hasil penilaian yang
berwujud angka atau huruf dimasukkan ke dalam buku penilaian, buku raport
dan sebagainya.
Raport adalah buku laporan hasil belajar siswa di sekolah selama satu
periode atau satu semester yang diberikan guru kepada orang tua siwa atau wali
murid. Dengan demikian orang tua akan mengetahui hasil belajar putraputrinya
selama satu semester. Selama dapat diharapkan adanya interaksi dan umpan
balik antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan orang tua,
dan orang tua dengan guru. Dengan demikian terjadi komunikasi yang positif
antara guru dengan orang tua untuk meningkatkan hasil belajar slswa.
D. Metode Demonstrasi
Sebagaimana kita mengetahui bahwa metode mengajar merupakan
sarana interaksi guru dengan siswa di dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan
demikian, yang perlu diperhatikan adalah ketepatan metode mengajar yang
dipilih dengan tujuan, jenis dan sifat materi palajaran serta dengan kemampuan
guru dalam memahami dan melaksanakan metode tersebut.
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan
memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa. Proses atau situasi
tertentu yang sedang dipelajari dan sering disertai dengan penjelasan lisan
(Sudirman N, 1987:133)
1. Kelebihan Metode Demonstrasi Adalah :
a. Metode ini dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih
kongkrit.
b. Perhatian siswa lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar, dan
tidak tertuju kepada hal Iain.
c. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan
hanya membaca atau mendengarkan keterangan guru.
d. Proses pengajaran akan lebih menarik.
e. Siswa dirangsang untuk mengamati, menyesuaikan antara teori
dengan kenyataan, dan mencoba melakukan sendiri.
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan
penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan, penelitian ini bertempat
di MI Islamiyah Repaking Wonosegoro Kabupaten Boyolali.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungya penelitian atau saat penelitian
ini berlangsung, penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret,
April dan Mei.
3. Subyek Penelitian
Subyek penelitian yang dikenai tindakan adalah siswa kelas VI mata
pelajaran fiqih. Adapun jumlah siswa yang menjadi obyek penelitian
semuanya ada 15 siswa terdiri dari 8 siswa perempuan dan 7 laki-laki
B. Rancangan Penelitian
Putaran I
Rencana Awal/
Rancangan
Putaran 2
Rencana yang
Direvisi
Putaran 3
Rencana yang
Direusi
Gambar PTK
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
1. Rencana Penelitian ( RP )
Yaitu merupakan pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman
guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing RP
berisi standar kompetensi. Kompetensi Dasar, indicator pencapaian hasil
belajar, dan kegiatan Belajar Mengajar.
2. Tugas Formatif
Tugas ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan di capai,
digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman tata cara jual beli
siswa kelas VI pada pokok bahasan jual beli.
D. Kriteria penilaian
1. Bagi hasil yang dicapai seorang peserta didik dalam keseluruhan soal-soal
tes itu 75 0 0 atau lebih, maka peserta didik tersebut dianggap telah berhasil,
telah menguasai bahan pelajaran dalam satuan pelajaran tersebut. Dan apa
bila demikian halnya, maka peserta didik tadi beralti " siap " menerima
"satuan bahasan" berikutnya.
2. Apabila hasil yang dicapai peserta didik kurang dari 75% ( persentase
memuaskannya kurang dari 75% ) maka peserta didik tersebut boleh terus
mengikuti sat pel berikutnya, tetapi dengan syarat bahwa ia harus tetap
berusaha untuk mempelajari kembali satuan pelajaran yang kurang
memuaskan tersebut. Dalam hal ini, peserta didik yang demikian harus
mendapat bantuan khusus dari guru, terutama pada bagian-bagian yang
berhubungan dengan kesulitan yang dialami peserta didik tadi.
Dari penafsiran di atas terhadap hasil penilaian formatif, kita dapat mengambil
kesimpulan, bahwa " penilaian formatif " sangat penting untuk usaha dalam
memperbaiki atau menyempurnakan proses belajar mengajar. Untuk
menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut;
E. Pelaksanaan Penelitian
a. Rencana Awal
beli, dalil tentang jual beli, hukum jual beli, rukun dan syarat jual beli,
serta jual beli yang diperbolehkan dan yang dilarang. Ternyata siswa
dengan pengertian jual beli, dalilnya, hukum, syarat, rukunnya serta jual
beli yang diperbolehkan dan yang dilarang. Kemudian sebagai guru saya
ceramah ternyata siswa saya merasa bosan dan jenuh, oleh sebab itu
melakukan jual beli sendiri dengan benar sesuai topic yang diberikan.
b. Pelaksanaan
Kelas : VI (Enam)
Bulan : Maret
2 Dasrini
6 1472 Listiana
8 1475 M. Dwiyantoro
11 1480 Rubiyatun
Keterangan :
d. Refleksi
Kelas
Bulan • April
No No Nama Siswa Jenis Jenis Kesalahan
Induk Kelamin
2 3
Dasrini
2
1469 Fahrul Ardiyanto
3
1470 Nurul Latifatul .A
4
1471 Joko Sulistiono
5
1472 Listiana
6
1473 M. Abdul faza
7
1475 M. Dwiyantoro
8
1477 M. Khoirul Anas
9
1478 Siti Nur Khayatun
10
1480 Rubiyatun
11
Siti nur Khayatun
12
1482 Budi Utomo
13
1483 Muhammad Sholeh
14
1485 Ana Kurniawati
15
Jumlah 6 4 5
Keterangan :
d. Refleksi
b. Pelaksanaan
c. Pengamatan
Jenis
No Jenis
No Nama Siswa Kesalahan
Induk Kelamin 1 2 3
2 1451 Ani Habibah
3 1469 Dasrini
Fahrul
4 1470
Ardiyanto
Nurul
5 1471
Latifatul .A
Joko
6 1472
Sulistiono
7 1473 Listiana
8 1475 M. Abdul faza
M.
9 1477
Dwiyantoro
M. Khoirul
10 1478
Anas
Siti Nur
11 1480
Khayatun
12 1482 Rubiyatun
Siti nur
13 1483
Khayatun
14 1485 Budi Utomo
Muhammad
15
Sholeh
Ana
Kurniawati
Jumlah 11 3 1
Keterangan :
Klasikal : Tuntas
d. Refleksi
ı. Siklusı
a. Tahap Perencanaan
yang terdiri dari rencana pembelajaran I, soal tes formatif I dan alat-
siswa 15 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun
dipersiapkan.
Repaking.
memperoleh barang dihalalkan dengan cara jual beli, agar tidak saling
merugikan.
Hukum jual beli di dalam islam adalah halal, berarti Allah SWT
Rukun adalah sesuatu yang harus ada dalam suatu kegiatan. Adapun
5. Ijab Kabul, yaitu ucapan perjanjian jual beli (Bina Karya Guru,
2008:25)
Ijab Kabul di dalam jual beli yaitu ikrar dari penjual dan pembeli. Ijab yang
ucapkan oleh penjual, sepeıti ” saya jual barang ini dengan harga
sekim,” dan Kabul diucapkan oleh pembeli, misalnya ” saya beli barang ini
a. baliq, artinya sudah bisa membedakan antara yang baik dan yang buruk.
b. Suka sama suka, penjual rela menjual barang dagangannya dan pembeli suka
kegunaanya.
Jual beli yang diperbolehkan yaitu kegiatan jual beli sesuai dengan
Jual beli yang dilarang yaitu kegiatan jual beli menimbulkan kerugian bagi
Adapun jual beli yang dilarang oleh syariat agama İslam yaitu :
a. Jual beli yang tidak sah karena kurang syarat atau rukunya, diantaranya
:
Jual beli dengan system ijon.
pasar.
4. Membeli barang yang sudah dibeli orang lain padahal masih dalam
masa khiyar.
terlarang ( Narkoba ).
3. Barang yang tergolong najis, seperti daging babi, darah dan daging anjing
5. Tanaman baik berupa buah, biji atau umbi yang belum waktunya dipetik
2 1466 Darsini
3 Fahrur Ardiyanto
6 1472 Listiana
NI
7 1473 M. Abdul Faza
8 1475 M. Dwiyantoro
Jumlah 5 4 6
Keterangan •
Tabel 5
Benar semua 5
slswa yang tidak mampu menjelaskan tata cara jual beli dengan baik dan benar ada
paksa. Meskipun hanya tahap awal, perhatian tidak tumbuh secara alamiah.
belum tuntas belajar, karena siswa yang memahami mata pelajaran Fiqih pokok
bahasan jual beli hanya sebesar 60,00% lebih kecil dari presentase ketuntasan
yang dikehendaki yaitu sebesar 86,67%. hal ini disebabkan karena siswa masih
merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru
pembelajaran.
d. Revisi
berikutnya.
Guru perlu lebih trampil dalam memotifasi siswa dan lebih jelas dalam
2. Siklus 11
a. Tahap Perencanaan
terdiri rencana pembelajaran II, soal tes formatifll, dan alat-alat pengajar yang
aktif.
b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
bulan April 2010 di kelas VI MI Islamiyah Repaking dengan jumlah siswa 15.
Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II, dengan
II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut :
Tabel 6
2 1466 Darsini
3 Fahrur Ardiyanto
NI
5 1471 Joko Sulistiono
6 1472 Listiana
8 1475 M. Dwiyantoro
11 1480 Rubiyatun
Jumlah 6 4 5
Keterangan •
Tabel 7
sedangkan siswa yang mempraktekkan tata cara jual beli dengan baik dan benar
ada 5 orang ( 33,33%). Hasil ini menunjukkan bahwa ketuntasan belajar mencapai
peningkatan sedikit lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan ini karena guru
sehingga pada pertemuan selanjutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain
itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang diinginkan guru dalam menerapkan
metode demonstrasi.
c. Refleksi
Memotivasi siswa
3. Pengolahan waktu
d. Revisi Rancangan
Pelaksanan kegiatan belajar mengajar pada siklus II ini masih
kekeluargaan dan kenyamanan. Hal ini agar siswa lebih berani dalam
5. Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan soal-soal latihan
3. Siklus 111
a. Tahap Perencanaan
yang terdiri dari rencana pembelajaran III, soal tes formatif III dan alatalat
dengan jumlah siswa 15. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru.
Pada proses akhir belajar mengajar siswa diberi tes formatif III
tes formatif III. Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah sebagai
berikut •
Tabel 8
Kelamin 2 3
NI
1 1451 Ani Habibah
2 1466 Darsini
3 Fahrur Ardiyanto
6 1472 Listiana
8 1475 M. Dwiyantoro
9 1477 M. Khoirul Anas
Jumlah 11 3
Keterangan •
Klasikal : Tuntas
Tabel 9
yang kurang mampu mempraktekkan tata cara jual beli dengan baik ada I
anak. Karena siswa ini jika dalam proses belajar mengajar sering tidur dan tidak
ketuntasan belajar mencapai 93,33% atau ada 14 siswa yang tuntas belajar. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa pada siklus III ketuntasan belajar secara klasikal telah
tercapai.
sehingga siswa lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini. Hal ini dapat
Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik
maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan
penerapan belajar aktif. Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan
sebagai berikut :
cukup besar.
d. Revisi Rancangan
Pada siklus III guru telah menerapkan belajar aktif dengan baik dan
dilihat dari aktivitas siswa serta hasih belajar siswa, pelaksanaan proses belajar
mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan adanya revisi
adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan
B. Pembahasan
hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya
belajar meningkat dari siklus I, II, dan III ) yaitu masing-masing 60,00%,
66,670 0 dan 93,33%. Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara
belajar aktif dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak
dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami
peningkatan