Anda di halaman 1dari 16

Kata Pengantar

Puji syukur kita panjat kan Allah SWT, Yang telah memberikan Rahmat
danKarunia-Nya kepada kita semua sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
ini.Sholawatserta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih perlu banyak perbaikan. Untuk
itu kamimengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun, demi perbaikan
dalam makalahyang ferakan datang.

Banda Aceh, Maret 2019

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................ii

Bab I
A. Pendahuluan................................................................................................iii
B. Rumusan masalah.......................................................................................iii
C. Tujuan.........................................................................................................iii

Bab II
Pembahasan
1.1 Anatomi siistem saraf pusat ..........................................................................1
a. perkembangan sistem saraf pusat.................................................................1
b. jaringan pelindung system saraf pusat..........................................................2
c. anatomi otak.................................................................................................4
d. urat saraf tulang belakang.............................................................................9
e. fungsi sistem saraf........................................................................................9

Bab III
Penutup
2.1 Kesimpulan..................................................................................................12

Daftar Pustaka.........................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Tubuh manusia merupakan satu kesatuan dari berbagai sistem organ. Suatusistem organ
terdiri dari berbabagai organ tubuh atau alat-alat tubuh. Dalammelaksanakan kegiatan
fisiologisnya diperlukan adanya hubungan atau kerjasamaanatara alat-alat tubuh yang satu
dengan yang lainnya. Agar kegiatan sistem-sistemorgan yang tersusun atas banyak alat itu
berjalan dengan harmonis (serasi), makadiperlukan adanya sistem pengendalian atau pengatur.
Sistem pengendali itu disebutsebagai sitem koordinasi.Tubuh manusia dikendalikan oleh sistem
saraf, sistem indera, dan sistemendokrin. Pengaruh sistem saraf yakni dapat mengambil sikap
terhadap adanya perubahan keadaan lingkungan yang merangsangnya. Semua kegiatan
tubuh manusiadikendalikan dan diatur oleh sistem saraf. Sebagai alat pengendali dan
pengaturkegiatan alat-alat tubuh, susunan saraf mempunyai kemampuan menerima rangsangdan
mengirimkan pesan-pesan rangsang atau impuls saraf ke pusat susunan saraf, danselanjutnya
memberikan tanggapan atau reaksi terhadap rangsang tersebut. Impulssaraf tersebut dibawa oleh
serabut-serabut saraf. (Kus Irianto. 2004)
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan sistem saraf ?
b. Bagaimana pembagian sistem saraf ?
c. Bagaimana penyusun sistem saraf ?
d. Bagiamana mekanisme jalannya impuls pada sistem saraf?
C. Tujuan
a. Mengetahui pengertian sistem saraf.
b. Mengetahui pembagian sistem saraf.
c. Mengetahui penyusun sistem saraf.
d. Mengetahui mekanisme jalannya impuls pada sistem

iii
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Anatomi Sistem Saraf Pusat

Sistem sarafmerupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran


implus saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan implus saraf, dan perintah untuk memberikan
tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf ialah sel saraf atau neuron.
Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas memungkinkan makhluk hidup
bisa menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya.

Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer (saraf tepi). Sistem
saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang sedangkan sistem saraf perifer terdiri
atas sistem sarafsomatik dan sistem saraf otonom. Sistem saraf memiliki tiga fungsi utama yakni
menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus; memproses informasi yang
diterima; serta memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan.

a. Perkembangan Sistem Saraf Pusat


Perkembangan sistem sarafsudah berkembang sejak awal kehidupan embrio pada
manusia. Pada awalnya, dalam embrio terdapat suatu jaringan yang berkembang menjadi
sistem saraf pusat yang bentuknya seperti tube (pembuluh) berisi cairan. Indikasi pertama
dari otak yang sedang berkembang adalah tiga benjolan yang terjadi di ujung anterior
pembuluh tersebut. Ketiga benjolan tersebut akan berkembang menjadi forebrain (otak
depan), midbrain (otak tengah), hindbrain (otak belakang).
Sebelum lahir, ketiga benjolan awal di dalam pembuluh neural terbelah menjadi
lima bagian. Hal ini terjadi karena benjolan otak depan dan benjolan otak belakang
terbelah menjadi dua bagian lagi. Dari bagian anterior ke posterior, kelima benjolan yang
merupakan bagian otak yang sedang berkembang saat bayi dilahirkan adalah
telencephalon, diencephalon, mesencephalon (otak tengah), metecephalon
danmyelencephalon. Kelima benjolan inilah yang akan berkembang terus menjadi lima
bagian otak dewasa.
Pada manusia seperti halnya vertebrata lainnya, telencephalon akan mengalami
pertumbuhan paling besar selama perkembangannya. Telencephalon berkembang menjadi
dua bagian hemisfer, yaitu hemisfer kanan dan hemisfer kiri, sedangakan keempat bagian
otak lainnya akan berkembang sebagai brain stein (batang otak), yaitu batang yang
menjadi tumpuan kedua hemisfer pada telencephalon. Myelencephalon bagian otak
paling bawah sering disebut medulla.

1
b. Jaringan Pelindung Sistem Saraf Pusat

Lapisan pelindung sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat dilindungi oleh empat lapis pelindung, yaitu :


1. Tulang
Tulang kepala (kranium) berfungsi melindungi otak dan tulang belakang (kolumna
vertebralis) berfungsi melindungi medula spinalis (sumsum tulang belakang).
2. Meninges
merupakan suatu membran yang berfungsi untuk melindungi dan memberi nutrisi
kepada sistem saraf pusat. Meninges memiliki 3 lapisan, yaitu :
 Dura mater ( dura = liat/kuat) merupakan selaput yang kuat karena tersusun
dari jaringan ikat padat. Dura mater langsung berhubungan dengan periosteum
tulang tengkorak dan tulang belakang.
 Arahnoid mater (arahnoid = seperti laba-laba) adalah lapisan membran yang
halus/lembut, kaya pembuluh darah. Ruang antara membran arahnoid dan pia
mater disebut rongga subarahnoid yang diisi cairan serebrospinal.
 Pia mater (pia = lunak) merupakan lapisan terdalam dari meninges yang
mudah rusak dan banyak mengandung pembuluh darah. Pia mater melekat
pada permukaan luar otak dan sumsum tulang belakang, mengikuti lekuk-
lekuknya.Apabila membran ini terkena infeksi, maka akan terjadi radang yang
disebut meningitis.

Lapisan Pelindung Otak yaitu Tulang kepala dan Meninges


(Sumber: Tortora & Derrickson, 2009: 498)
2
3. Cairan Serebrospinal
Cairan ini berfungsi sebagai bantalan cair untuk melindungi otak dan sumsum
tulang belakang dari guncangan keras yang dapat mencederai keduanya.
Cairan serebrospinal diproduksi oleh pleksus koroid yang terletak pada bagian
tertentu dari dinding rongga ventrikel otak. Volume rata-rata cairan serebrospinal
antara 125-150 ml. Melalui proses pembentukan, sirkulasi, dan reabsorbsi, cairan ini
diganti lebih dari 3 kali sehari. Fungsi lain dari cairan serebrospinal adalah
memegang peranan dalam pertukaran zat antara cairan tubuh dengan sistem saraf
pusat.

Aliran Cairan Serebrospinal pada Rongga Otak


(Sumber: Tortora & Derrickson, 2009: 498)

4. Penghalang Darah Otak (Blood Brain Barrier)


merupakan sistem kapiler darah di dalam otak, melindungi otak melalui
mekanisme pengaturan pertukaran zat antara darah dan cairan serebrospinal otak
secara selektif.
Penghalang darah otak membentuk suatu penghalang antara sirkulasi di otak
dengan sel parenkim otak (mikroglia dan astrosit), dengan adanya suatu susunan yang
sangat ketat dari sel endotelium yang melapisi pembuluh darah di otak.
Pertemuan antara sel endotel ini dinamakan tight junction yang berfungsi memblok
semua zat yang terlarut dalam darah kecuali molekul kecil dan metabolit esensial
seperti oksigen dan glukosa yang sangat diperlukan otak.

Penghalang Darah Otak, Astrosit dan Sel Endotelia


(Sumber: Lodish, et al., 2008: 1024)

3
c. Anatomi otak
 Fore Brain
Fore brain terletak di sekeliling ujung rostral dari otak. Bagian utamanya
terdiri dari dua bagian, yaitu telensephalon. dan diensephalon
1. Telensephalon
Telensephalon merupakan lapisan otak berwarna abu-abu, dan terdiri dari
15-33 miliar neuron. Telensephalon terletak di bagian anterior/depan otak
menuju ke setengah bagian midbrain (otak tengah). Telensephalonmerupakan
bagian terbesar pada otak manusia dan mengatur fungsi-fungsi otak paling
kompleks. Fungsinya diantaranya menginisiasi gerakan yang disengaja,
menginterpretasi input sensori dan bertugas sebagai mediator berbagai proses
kognitif kompleks seperti belajar, berbicara, dan mengatasi masalah.
Telesephalon terdiri dari kedua belah hemisfer yang simetris, yaitu
hemisfer kanan dan hemisferkiri dan membentuk otak besar (cerebrum).
Hemisfer kanan berfungsi pada aktivitas yang melibatkan intuisi, kreativitas,
seni, imajinasi, berpikir dengan gambar, mengatur tubuh bagian kiri.
Sedangkan hemisfer kiri berfungsi dalam aktibitas yang melibatkan aturan,
analisis, hitungan, bahasa, logika, mengatur bagian tubuh kanan. Kedua
hemisferk tersebut dilapisi oleh celebral korteks dan terdapat basal ganglia
serta sistem limbik.
a. Serebral Korteks (Otak Besar/Cerebrum)
Hemisfer dilapisi oleh jaringan yang disebut serebral korteks.
Padamanusia, bentuk serebral korteks berlekuk-lekuk atau berlipat-lipat.
Dua per tiga bagian korteks tersembunyi di dalam lipatan-lipatan
tersebut, sehingga luas serebral korteks yang kurang lebih ±75 cm2
dengan ketebalan ±3 mm hanya menempati ruang sebesar ±25 cm2.
Bentuk bergelombang ini mengurangi ruang yang dibutuhkan untuk
menempati korteks tanpa mengurangi volumenya. Namun, tidak semua
mamalia memiliki korteks yang berlekuk-lekuk, sebagian besar mamalia
berotal halus (lissenchephalic).
Korteks serebrum disebut juga otak besar karena ia merupakan
bagian yang paling besar dan paling menonjol dari otak. Otak besar
terdiri dari dua belahan, yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri.
Setiap belahan otak mengatur sebagian besar kinerja dari bagian tubuh
yang berlawanan, artinya otak kanan mengatur kinerja tubuh sebelah kiri,
demikian pula otak kiri mengatur sebagian besar kinerja tubuh bagian
kanan.
 Hemisfer Kiri dan Hemisfer Kanan
Otak manusia adalah struktur lunak yang dilindungi oleh
cangkang berupa tengkorak. Berdasarkan letaknya secara

4
simetris, otak dibagi menjadi otak kanan(hemisfer kanan) dan otak kiri (hemisfer kiri). Otak
merupakan bagian sentral dari fungsi dasar vital pada manusia. Kerusakan pada otak, akan
sangat mengganggu aktivitas penderitanya.

Otak, merupakan pusat memori, kognitif, emosi, dan semuajenis perasaan dan kognisi. Kualits
otaklah yang membedakan kualitas individu itu sendiri. Walaupun otak merupakan satu kesatuan
yang menyatu, tetapi dapat dibagi menjadi otak kanan dan kiri yang mempunya cara kerja dan
fungsi yang berbeda.

Perbedaan teori fungsi otak kanan dan kiri telah popular sejak tahun 1990. Seorang
peneliti bernama Roger Sperrry menemukan bahwa otak manusia terdiri dari dua hemisfer
(bagian), yaitu otak kanan dan otak kiri yang mempunyai fungsi yang berbeda. Atas jasanya ini
beliau mendapatkan hadiah nobel pada tahun 1981. Selain itu, dia juga menemukan bahwa pada
saat otak kanan sedang bekerja maka otak kiri cenderung lebih tenang, demikian pula sebaliknya.
Bila terjadi kerusakan pada area otak kanan, yang terganggu adalah area kemampuan visual dan
emosi. Sedangkan jika terjadi gangguan pada otak kiri, maka yang terganggu adalah fungsi
berbicara, bahasa,dan matematika.

Selain terbagi berdasarkan 2 hemisfer, otak besar juga memiliki 4 lobus, yaitu :

- Lobus Frontal

Lobus frontalis merupakan bagian otak besar yang terletak di bagian depan. Lobus
frontalis ini berfungsi untuk mengatur kegiatan motorik (gerakan) secara sadar, kemampuan
berbicara, kemampuan berpikir (pemecahan masalah) dan emosi.

- Lobus Pariental

Lobus pareintal terletak dibelakang lobus frontal di bagian atas otak besar. Fungsi utama
lobus pariental adalah sebagai pusat sensorik (penerima rangsangan), contohnya sentuhan
tekanan, suhu, rasa sakit, dan lain-lain.

- Lobus Temporal

Lobus temporal merupakan bagian otak yang terletak di bawah lobus pariental, tepatnya
bagian sisi otak besar. Fungsi utama lobus temporal adalah sebagi pusat pendengaran dan fungsi
Bahasa.

- Lobus Oksipital

Lobus oksipital merupakan bagian belakang otak besar. Fungsi utama lobus oksipital
adalah sebagai pusat penglihatan (visual).

b. Sistem Limbik
Di antara pusat otak dan korteks terletak sistem limbik. Sistem
limbik memungkinkan kita mengontrol insting atau naluri kita. Sistem

5
limbik sangat penting dalam formulasi emosi. sistem limbik dihubungkan
dengan daerah korteks serebral yang terlibat dalam pembelajaran
kompleks, bernalar, dan personalitas.
Limbik perempuan lebih besar daripada laki-laki, maka dari itu
perempuan lebih sensitif dalam hal berperasaan disbanding laki-laki
karena semakin besar limbik seseorang, maka semakin besar pula tingkat
hubungan emosionalnya. Struktur utama dari sistem limbik ini adalah
amygdala, hippocampus, korteks singula, septum, dan mamilaria.
c. Bangsal Ganglia
Bangsal ganglia disebut juga inti bangsal, nucleus kaudatus,
putamen, atau globus pallidus adalah struktur di otak yang membantu
mengontrol gerakan tubuh. Termasuk kontrol motor halus, dimana
gerakan dimulai, berlangsung, dan berakhir seperti yang diharapkan.
Fungsi dsri basal ganglia dapat terganggu oleh penyakit tertentu yang
menyebabkan kesulitan dalam berbicara serta gerakan. Pada penyakit
Parkinson, sel-sel di basal ganglia mati, menyebabkan gejala gerakan
menjadi lambat, gemetar dan otot terkunci. Kondisi seperti cedera kepala,
tumor otak, stroke, dan obat-obatan juga dapat merusak sel-sel otak dan
mempengaruhi fungsi bangsal ganglia.
2. Diencephalon
Dienchephalon terdiri dari dua struktur utama yaitu, thalamus
danhypothalamus. Diencephalon terletak dibagian forbrain antara
telencephalon dan midbrain, dan mengelilingi ventrikel ketiga.
a. Thalamus
Thalamus merupakan struktur terbesar di diencephalon, yaitu
bagian dari depan otak yang terletak antara otak tengah dan otak depan.
Hampir semua informasi sensorik memasuki struktur ini dimana neuron
mengirim informasi terseut ke korteks atasnya. Akson dari setiap sistem
sensorik (kecuali penciuman) menempel di sisni sebagai situs estafet
terakhir sebelum informasi tersebut mencapai korteks serebral.
Thalamus berfungsi sebagai stasiun pemancar dan meneruskan
informasi yang masuk ke serebrum dari reseptor indra (penglihatan,
penciuman, pendengaran, perasa, sentuhan), berperan penting dalam
pengontrolan tidur dan keadaan terjaga.
b. Hypothalamus
Hyphothalamus terletak di bagian dasar otak, persis di bawah
thalamus anterior(hypoberarti kecil). Meskipun bentuknya kecil,
hypothalamus memegang peran penting. Hyphotalamus mengontrol sistem
saraf otonom dan sistem endokrin, serta memegang peran penting dalam
pengaturan prilaku bermotivasi (motivated behavior). Selain fungsinya

6
yang kompleks secara anatomis hypothalamus juga merupakan struktur
otak yang sangat kompleks karena terdiri dari bagian nuclei dan saluran
jaringan (fiber tracts).
Struktur utama dari hyppthalamus adalah kelenjar pituitari, optic
chiasm dan mamilaria
 Kelenjar pituitari
Kelenjar ini disebut sebagai pituatry gland yang berperan dalam
melepaskan hoormon-hormon dalam tubuh yang letaknya berjuntai di
permukaan ventral otak dibagian bawah hypothalamus. Kelenjar
pituitary dibagi menjadi tiga bagian, yakni lobus anterior, lobus
intermedia, dan lobus posterior. Ketiga bagian tersebut memiliki
peranya masing-masing yaitu :
- Lobus anterior (bagian depan) memiliki peranan utama yang
terlibat dalam pengembangan tubuh, pematangan seksual, dan
reproduksi.
- Lobus intermedia (bagian tengah) memiliki peranan untuk
menghasilkan hormon yang merangsang melanosit, sel yang
mengendalikan pigmentasi melalui produksi melanin, sperti
warna kulit
- Lobus posterior (bagian belakang) memiliki peranan untuk
menghasilkan hormon antidiuretik, yakni hormon yang
mengambil kembali air dari ginjal dan menyimpannya dalam
aliran darah untuk mencegah dehidrasi. Hormon oksitosin juga
diproduksi di lobus posterior.
 Midbrain
Midbrain atau otak tengah terdiri atas satu bagian, yaitu mesencephalon yang
melindungi cerebral aquaduct. Terdiri dari dua struktur utama, yaitu Tectum dan
Tegmentum.
1. Tectum
Tectum (atap) adalah permukaan dorsal dari mesencephalon. Pada
mamalia, tectum terdiri atas dua benjolan disebut colliculi (bukit kecil).
Colliculi ini ada dua pasangan yaitu sebagai berikut :
 Inverior colliculi, merupakan colliculi yang terlibat dalam proses
pendengaran
 Superior colliculi, merupakan colliculi yang berperan dalam proses awal
visual dan mengendalikan gerakan mata.
2. Tegmentum
Tegmentum ( pelingdung ) merupakan jaringan multisinaksis, jaringa ini
terlibat dalam sistem homeostasis ( keseimbangan ) dan juga lintasa refleks
tubuh. Tagmentum memiliki fungsi utama untuk mengatur kesadaran.
7
Didalam tagmentum terdapat beberapa struktur, antar lain:
a. Nukleus Merah
Nucleus merah adalah bagian dalam tagmentum yang memiliki
peran penting dalam mengatur koordinasi gerak tubuh .
b. Substansia nigra
Substansia nigra adalah tempat membentangnya tagmentum,
dimana tagmentum mengandung nucleus merah yang mengatu funsi
motoric. Substansia nigra merupakan struktu berwarna gelap berisi banyak
neuron yang menghasilkan dopamine. Bagian ini juga berperan dalam
pengontrolan gerak badan.
c. Formasi Reticular
Formasi reticular menerima informasi sensoris melalui berbagai
jalur dan menjulurkan akson ke korteks serebrum, thalamus, urat saraf
tulang belakang. Struktur tersebut berperan dalam tidur dan terjaga,
perhatian, kekencangan otot, gerakan, dan berbagai reflek vital.
d. Materi Kelabu Periakuadukta
Materi kelabu periakuadukta mengandung sirkuit-sirkuit neuron
yang mengendalikan urutan-urutan gerakan. Opiak semisal morfin
menurunkan kepekaan organisme terhadap nyeri dengan cara
menstimulasi resptor-reseptor dan neuron-neuron yang terletak di daerah
ini.
 Hindbrain
1. Metencephalon
Metencephalon memiliki fungsi untuk mempengaruhi tonus otot yang
berkaitan dengan keseimbangan, pergerakan, postur tubuh, dan gerakan
nonstereotik berdasarkan pengalaman individual. Metencepalon terdiri dari
struktur utama yaitu pons dan cerebellum.
a. Pons berarti brige atau jembatan. Terletak di permukaan central batang
otak
b. Cerebellum (otak kecil) terletak di permukaan lateral dan dorsal dari pons.
Cerebellum memiliki peran penting dalam sistem sensori motoric.
Kerusakan pada cerebellum akan mengakibatkan ketidakstabilan dalam
berdiri, berjalan, dan gerakan koordinasi yang lainya.
2. Myelencphalon
Myelenchepalon atau medulla adalah bagian otak yang paling posterior,
terdiri dari banyak traktus yang membawa sinyal-sinyal di seluruh bagian otak
dan bagian tubuh, ia juga mengandung nuclei dari saraf kranial yang
meninggalkan otak. Batas bagian bawah dari myelencephaloni ini adalah
ujung rostral tulang belakang. Myelenchephalon utamanya diwakilkan oleh
bagia medulla oblongata. Medulla oblongata adalah bagian yang mengontrol

8
fungsi otonom seluruh tubuh. Beberapa hal yang diatur antara lain,
pernapasan, menelan, pencernaan, dan bersin. Sebagian proses yang diatur
oleh medulla oblongata berhubungan satu dengan lainnya.
d. Urat Saraf Tulang Belakang
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Bagian otak terdiri
dari tiga bagian otak, yaitu forebrain (otak depan), midbrain (otak tengah), dan hindbrain
(Otak bawah). Bila dilihat secara cross section (irisan melintang), dapat terlihat bahwa
bagian sumsum tulang belakang terdiri atas dua bagian yang berbeda, yaitu gray matter
dan white matter.
1. Gray Matter (disebut substansia grisea), terletak pada bagian dalam sumsum tulang
belakang yang bentuk nya seperti huruf H.
2. White Matter (disebut substansia alba), terletak di pinggir sumsum tulang belakang
yang mengelilingi bagian gray matter.
Sumsum tulang belakang juga disebut bundel serabut saraf berebentuk silinder yang
terhubung ke otak. Sumsum tulang belakang terletak di tengah tengah tulang belakang,
memanjang dari leher ke punggung bawah. Saraf tulang belakang mengirimkan informasi
dari organ organ tubuh dan rangsangan eksternal ke otak serta mengirimkan informasi
dari otak ke berbagai bagian tubuh.

Saraf tulang belakang dikelompokan ke dalam bundel serabut saraf yang memiliki
dua jalur berbeda. Saluran saraf naik membawa informasi sensorik dari tubuh ke otak,
sedangkan saluran saraf turun mengirimkan informasi yang berkaitan dengan fungsi
motorik dari otak ke seluruh tubuh.

Fungsi utama dari sumsum tulang belakang adalah sebagai berikut:

a. Mendistribusikan perintah saraf saraf motoric ke organ organ gerak, seperti kelenjar
endokrin dan otot.
b. Mengumpulkan informasi somatosensoris yang akan di kirim ke otak.
c. Sumsum tulang belakang juga memiliki beberapa fungsi saraf otonom dan
mengontrol gerakan gerakan refleks.
e. Fungsi Sistem Saraf Pusat
 Otak Besar
Merupakan bagian dari sistem saraf yang mengandung cairan
serebrospinal yang berada disekelilingnya yang berguna untuk memberikan
makanan otak dan dapat melindunginya dari goncangan. Didalam otak besar juga
terdapat banyak pembuluh darah yang dapat berguna untuk memasok oksigen.
 Otak Kecil
Pada bagian ini berfungsi sebagai pusat koordinasi gerakan antar otot yang
terjadi secara sadar, seimbang dan posisi tubuh. Dengan kata lain, otak kecil ialah
pusat keseimbangan tubuh.

9
 Sumsum Tulang Belakang
Pada bagian ini berfungsi sebagai pusat gerak refleks, sebab di dalam
sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik, motorik dan saraf penghubung.
Fungsi saraf tersebut ialah sebagai penghantar impuls dari ke otak. Fungsi utama
sumsum tulang belakang
 Sumsum Lanjutan
Bagian ini berfungsi untuk mengatur suhu tubuh, pengendali mutah dan
pengatur beberapa gerakan refleks seperti batuk, bersin dan berkedip dan selain
itu juga sumsum ini berfungsi untuk pusat pernafasan.Transmisi pemasukan
rangsangan antara periferi dan otak. Fungsi lainnya ialah mengontrol gerak
refleks pada mata, hidung, dan alat indra lainnya.

Pengkajian atas hubungan antara otak dengan perkembangan perilaku mencakup


tiga hal besar, yaitu :

1. Mengamati perkembangan struktur dari sistem neuron dan hubungannya


dengan perilaku-perilaku yang spesifik, seperti berbicara atau memegang
sesuatu. Cara ini termanifestasikan pada tingkah laku yang teramati.
2. Mempelajari dan menelaah bagian mana dari otak yang bekerja ketika suatu
aktifitas sedang berlangsung, seperti ketika seseorang berbicara, bagian otak
yang mana dari orang tersebut yang sedang aktif atau bekerja
3. Mengenali dan mempelajari faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
terjadinya dua hal tersebut di atas (poin 1 dan poin 2), termasuk dalam hal ini
adalah gangguan-gangguan yang terjadi pada otak.

Otak berperan dalam pembentukan perilaku-perilaku motorik pada manusia. Gerakan-


gerakan motorik sangat erat kaitannya dengan kerja otak. Aktifitas neurotransmitter (cepat atau
lambat, banyak atau sedikit) akan mempengaruhi gerak motorik individu. Kendali gerak terhadap
jari-jari tangan misalnya, ditentukan oleh kerja neuron pada korteks motorik. Otak juga
menentukan perkembangan bahasa manusia. Korteks fungsi khusus (korteks wernicke dan
broka) yang ada pada otak merupakan korteks yang menentukan kemampuan berbicara
seseorang. Kemampuan berbicara juga ditentukan seberapa berfungsinya korteks motorik
seseorang. Pada usia 2 tahun, bagian dan migrasi sel-sel syaraf terjadi sangat banyak pada zona
bicara individu yang terdapat di korteks serebri. Selain itu, otak juga memegang peran yang
sangat penting terhadap kemampuan problem solving seseorang. Kemampuan problem solving
individu ditentukan oleh seberapa berfungsinya korteks berpikir dan korteks otak depan. Dalam
ilmu psikologi, tahapan perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Piaget merupakan
tahapan perkembangan mengenai bagaimana individu menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

10
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengenai koordinasi antar korteks yang ada pada
otak. Aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh manusia tidak semata ditentukan oleh kerja satu
korteks saja. Gerakan tangan saja misalnya, ditentukan oleh koordinasi korteks motorik, korteks
berpikir, dan juga korteks limbik. Terciptanya hubungan yang optimal antar korteks, yang
berpengaruh terhadap perilaku individu, juga ditentukan pada pengalaman-pengalaman yang
pernah dirasakan oleh individu tersebut. Individu akan lebih mudah mengingat jalan yang harus
dilalui untuk menuju ke suatu tempat tertentu, jika sebelumnya individu tersebut sudah pernah
melalui jalan tersebut.

Berikut ini beberapa gangguan psikologi yang terjadi karena adanya gangguan pada otak. :

1. Cerebral Palsy, terjadi gangguan perkembangan sistem syaraf yang


menyebabkan gangguan pada kerja motorik
2. Romanian Orphans, gangguan perkembangan otak yang menyebabkan
gangguan intelektual dan sosial skill
3. Schizophrenia, gangguan pada kerja neuron yang menyebabkan gangguan
pada kerja emosi, afeksi, dan psikomotorik. Ditemukan pula jika lobus
frontalis penderita schizophrenia jauh lebih kecil dibanding orang normal
(kerja neuron terhambat)
4. Mental Retardation, gangguan intelektual yang disebabkan oleh
perkembangan otak yang terhambat. Penderita MR lebih sedikit aktifitas
konseksi neuronnya dibanding orang normal.

11
BAB III
PENUTUP
2.1Kesimpulan

Sistem saraf pusat merupakan pusat pengaturan informasi. Seluruh aktivitas


tubuhdikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum
tulang belakang. Otak dilindungi oleh tengkorak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh
ruas-ruas tulang belakang. Otak dan sumsum tulang belakang dibungkus oleh selaput
meningiayang melindungi sistem saraf halus, membawa pembuluh darah, dan dengan
mensekresisejenis cairan yang disebut cairan serebrospinal, selaput meningia dapat
memperkecil benturan dan guncangan.

12
Daftar pustaka
Fadli, F. 2017. Neurosains Prilaku. Banda Aceh: Unimal Press.
Indri, I. Puspitawati, I. Suryaratri, R.D. 2012. Psikologi Faal. Jakarta: PT Remaja
Rosdakarya

13

Anda mungkin juga menyukai