Pengkajian
I. Identitas Klien
Nama : Abdul Hari No. RM : 30.10.59
Umur : 56 tahun Pekerjaan : Petani
Jenis : Laki-laki Status Perkawinan : Menikah
Kelamin
Agama : Islam Tanggal MRS : 30 Januari 2018
jam 14.00
Pendidikan : SMP Tanggal : 31 Januari 2018
Pengkajian Jam 07.00
Alamat : Ranuyoso Sumber Informasi : klien, keluarga dan
rekam medis
: Perempuan
III. Pengkajian Keperawatan
1. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan bahwa kesehatan itu penting dan perlu untuk dijaga. Klien menjaga
pola hidupnya dengan mempehatikan nutrisi, pola makan, dan juga berolahraga.
Interpretasi: normal
2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD)
- Antropometeri
Berat badan : 50 kg (sebelum sakit)
Berat badan : 50 kg (saat sakit)
Tinggi badan : 160 cm
IMT : 19,53
Interpretasi : berat badan klien masih dalam rentang normal
- Biomedical sign :
Hb: 11,3 gr/dL
Leukosit: 8.660/cmm Hematokrit: 33%
Eritrosit: 3,84 juta/cmm Gula darah acak: 149 mg/dL
Interpretasi : Nilai biomedical sign klien menunjukan nilai yang abnormal pada
GDA, Hb, dan hematokritnya
- Clinical Sign :
konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik
- Diet Pattern (intake makanan dan cairan):
Sebelum sakit keluarga mengaku bahwa klien makan 3x sehari dengan porsi 1
piring habis dan minum air putih ± 8 gelas/hari. Saat sakit klien tidak ada masalah
dalam nafsu makannya. Klien dapat emnghabiskan 1 porsi penuh tetapi hanya
minum 2 glas air putih saja per harinya.
3. Pola eliminasi: (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
BAK
Sebelum Sakit Saat di RS
Frekuensi : 4-5x sehari. Frekuensi : 7-8x sehari.
Jumlah : 1200 ml/hari Jumlah : 500 ml/hari
Warna : Kuning jernih Warna : Kuning kecoklatan
Bau : Berbau khas urin normal Bau : Berbau khas urin normal
Karakter : Jernih khas urin normal Karakter : pekat
BJ :- BJ :-
Alat Bantu :- Alat Bantu :-
Kemandirian : Mandiri Kemandirian :
keluhan :- Keluhan : sakit saat berkemih
Interpretasi: klien mengalami gangguan eliminasi urin (retensi)
BAB
Sebelum Sakit Saat di RS
Frekuensi : Sebelum dirawat Frekuensi : klien dapat BAB 1x sehari
klien mengaku BAB Jumlah : 100cc
1x sehari. Konsistensi : Padat
Jumlah : 100cc Warna : Kuning kecoklatan
Konsistensi : Padat Bau : Bau khas
Warna : Kuning kecoklatan Karakter : Normal
Bau : Bau khas BJ :-
Karakter : Normal Alat Bantu :-
BJ :-
Alat Bantu :-
Kemandirian : Mandiri
Interpretasi: normal
4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
5. Sebelum sakit klien dapat melakukan aktivitas apapun secara mandiri, namun klien
mengaku tidak pernah berolahraga secara rutin. Sedangkan saat sakit, klien
membutuhkan bantuan dalam berpakaian dan toileting.
c.1. Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Ambulasi / ROM
Ket: 0: tergantung total,
1: dibantu petugas dan alat, 3: dibantu alat
2: dibantu petugas 4: mandiri
Status Oksigenasi: 98%
Fungsi kardiovaskuler: S1, S2 tunggal, tidak ada murmur ataupun gallop
Terapi oksigen: Klien tidak mendapatkan terapi oksigen
Interpretasi: Pasien membutuhkan sedikit bantuan dalam aktivitasnya
6. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Durasi : Saat sebelum masuk rumah sakit durasi tidur dan istirahat klien ± 8 jam/ hari.
Saat sakit, klien hanya tidur antara 3-4 jam/hari
Gangguan tidur: klien mengaku tidak bias tidur karena sering ingin berkemih
Keadaan bangun tidur: lemah dan tampak tidak segar.
Interpretasi: Pola tidur dan istirahat terganggu
7. Pola kognitif & perceptual
Fungsi Kognitif dan Memori:
Fungsi kognitif dan memori klien baik. Saat ditanya kapan klien keluhan dirasakan, klien
dapat menjawab yaitu mulai selama malam (30 Januari 2018).
Fungsi dan keadaan indera:
Keadaan indera klien dalam kondisi baik. Klien dapat melihat, mencium, merasakan,
meraba dan mendengar dengan baik dan normal.
Interpretasi: Pola kognitif dan perceptual klien masih dalam rentang normal dan baik.
8. Pola persepsi diri
Gambaran diri : pasien tidak malu dengan keadaan dirinya namun pasien merasa takut
dan cemas akan keadaan penyakitnya
Identitas diri : pasien mengenali siapa dirinya dan nilai positif apa yang ada pada
dirinya
Harga diri : pasien tidak menarik diri dari lingkungan juga tidak merasa malu,
hanya saja merasa membebani keluarga karena yang sebelunya encari
nafkah sekarang justru dirawat di rumah sakit.
Ideal diri : pasien ingin segera sembuh dan bekerja sebagaimana mestinya sebagai
kepala keluarga
Peran diri : sebelum sakit pasien berperan sebagai ibu rumah tangga, setelah sakit
perannya terganggu.
Interpretasi : terganggu pada persepsi diri
9. Pola seksualitas & reproduksi
Pola seksualitas: Klien seorang laki-laki yang telah menikah dan memiliki seorang anak.
Fungsi reproduksi: Fungsi reproduksi klien masih normal
Interpretasi: pola seksualitas dan reproduksi tidak terdapat gangguan.
10. Pola peran & hubungan
Klien memiliki hubungan yang baik dengan kelurga dan temannya. Terlihat beberapa
saudara dan dan teman berkunjung ke RS
Interpretasi: Pola peran dan hubungan tidak terdapat gangguan
11. Pola manajemen koping-stress
Pasien mengatakan sedih karena kondisi yang dialaminya sekarang. Pasien mengatakan
selama sakit tidak dapat mencari nafkah. Namun pasien menjalani pengobatan dan
menerima kondisinya dengan koping yang baik dengan spiritual dan bermain dengan
anaknya untuk menghilangkan stres.
12. System nilai & keyakinan
Klien beragama islam. Klien dan keluarga menganggap bahwa penyakitnya merupakan
sebuah cobaan dari Allah swt. yang harus diterima dengan ikhlas dan sabar. Keluarga
klien yakin pasti ada hikmah dibalik kejadian ini.
Interpretasi: Keyakinan klien baik, tidak mengalami gangguan.
IV. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum:
Keadaan umum klien lemah dan sesak. Terdapat edema di kedua kaki. Kulit bersisik, dan
akral hangat.
Tanda vital:
Tekanan Darah : 130/90 mmHg (hipertensi ringan)
Nadi : 95x/menit
RR : 21x/menit
Suhu : 37oC
Interpretasi: Tanda-tanda vital mengalami gangguan, tekanan darah klien tinggi
Pengkajian Fisik Head to toe (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
1. Kepala
Inspeksi: kepala simetris, rambut berwarna hitam dan beruban, persebaran rambut merata.
Tidak ada luka.
Palpasi: tidak adanya penonjolan atau pembengkakan.
2. Mata
Inspeksi: mata simetris, warna bola mata hitam, konjungtiva anemis, pupil isokor,
distribusi bulu mata merata.
3. Telinga
Inspeksi: bentuk dan posisi simetris, warna sama dengan kulit lainnya, tidak ada kelainan
bentuk, telinga bersih dari kotoran.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
4. Hidung
Inspeksi: tidak ada kelainan bentuk, tulang hidung simetris, lubang hidung normal, tidak
ada lesi dan jejas, tidak ada massa, tidak ada pernapasan cuping hidung.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
5. Mulut
Inspeksi: warna bibir sedikit pucat agak hitam, tidak ada lesi, mukosa bibir sedikit kering,
bibir simetris, tidak ada massa, tidak ada luka, lidah bersih, tidak ada gigi berlubang.
6. Leher
Inspeksi: warna leher sama dengan kulit lainnya, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan.
7. Dada
Paru:
Inspeksi: dada terlihat simetris, tidak ada jejas maupun lesi, tidak ada pembesaran
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi: hipersonor
Auskultasi: ronchi (-) wheezing (-)
Jantung:
Inspeksi: tidak ada jejas maupun lesi, ictus cordis tidak tampak
Palpasi: ictus cordis teraba
Perkusi: pekak
Auskultasi: S1 dan S2 tunggal, tidak ada bunyi tambahan
8. Abdomen
Inspeksi : Perut sedikit buncit
Auskultasi : Bising usus (+) 3kali/ menit
Perkusi : Timpani
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, perut terasa keras
9. Urogenital
Warna urin kuning kecoklatan, terdapat nyeri skala 5 pada vesika urinaria maupun uretra,
tidak terpasang kateter urin.
10. Ekstremitas
Ekstremitas atas: tidak terdapat nyeri tekan, tidak edema
Ekstremitas bawah: tidak terdapat nyeri tekan, tidak edema
Kekuatan otot: 5 5
5 5
11. Kulit dan kuku
Inspeksi: kulit berwarna sawo matang
Palpasi: turgor kulit kering, capillary refill kembali < 2 detik, akral hangat, bersih
12. Keadaan lokal
Klien mengalami nyeri skala 5 pada uregenitalnya
V. Terapi
Farmako Dosis dan Indikasi dan Implikasi
N Jenis Efek
dinamik dan rute Kontra keperawat
o terapi samping
farmako kinetik pemberian Indikasi an
1 ketorolac Farmakodinami Intravena Indikasi: Saluran Untuk
k: 3x30mg Untuk cerna : mengilang
Ketorolac penatalaksanaa diare, kan nyeri
tromethamine n nyeri akut dispepsia,
merupakan yang berat nyeri
suatu analgesik jangka pendek gastrointesti
non-narkotik. (< 5 hari). nal, nausea.
Obat ini Susunan
merupakan obat Kontra Saraf Pusat :
anti-inflamasi Indikasi: sakit kepala,
nonsteroid yang - Pasien yang pusing,
menunjukkan sebelumnya mengantuk,
aktivitas pernah berkeringat
antipiretik yang mengalami
lemah dan anti- alergi dengan
inflamasi. obat ini,
Ketorolac karena ada
tromethamine kemungkinan
menghambat sensitivitas
sintesis silang.
prostaglandin - Pasien yang
dan dapat menunjukkan
dianggap manifestasi
sebagai alergi serius
analgesik yang akibat
bekerja perifer pemberian
karena tidak Asetosal atau
mempunyai efek obat anti-
terhadap inflamasi
reseptor opiat. nonsteroid
Farmakokinetik: lain.
Ketorolac - Pasien yang
tromethamine menderita
diserap dengan ulkus
cepat dan peptikum
lengkap setelah aktif.
pemberian - Penyakit
intramuskular serebrovaskul
dengan ar yang
konsentrasi dicurigai
puncak rata-rata maupun yang
dalam plasma sudah pasti.
sebesar 2,2 - Diatesis
mcg/ml setelah hemoragik
50 menit termasuk
pemberian dosis gangguan
tunggal 30 mg. koagulasi.
Waktu - Sindrom polip
paruh terminal nasal lengkap
plasma 5,3 jam atau parsial,
pada dewasa angioedema
muda dan 7 jam atau
pada orang bronkospasme
lanjut usia (usia - Terapi
rata-rata 72 bersamaan
tahun) dengan ASA
dan NSAID
lain.
( Uswatun Hasanah)
NIM 15230101197
ANALISA DATA