Anda di halaman 1dari 22

A.

Pengkajian

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER


FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL DAN BEDAH

Nama Mahasiswa : Uswatun Hasanah


NIM : 152310101197
Tempat Pengkajian : Ruang Kenanga RSU dr. Haryoto Lumajang
Tanggal : 31 Januari 2018

I. Identitas Klien
Nama : Abdul Hari No. RM : 30.10.59
Umur : 56 tahun Pekerjaan : Petani
Jenis : Laki-laki Status Perkawinan : Menikah
Kelamin
Agama : Islam Tanggal MRS : 30 Januari 2018
jam 14.00
Pendidikan : SMP Tanggal : 31 Januari 2018
Pengkajian Jam 07.00
Alamat : Ranuyoso Sumber Informasi : klien, keluarga dan
rekam medis

II. Riwayat Kesehatan


1. Diagnosa Medik:
Retensi urin dan suspect BPH
2. Keluhan Utama:
Klien mengeluh tidak bisa BAK dan BAK nya sakit
3. Riwayat penyakit sekarang:
Saat dilakukan pengkajian, klien tampak lemah dan meringis menahan sakit. Klien
mengaku tidak bisa sulit BAK sejak 7 bulan yang lalu. Klien mengatakan bahwa ia dapat
BAK tetapi hanya sedikit demi sedikit. Keluarga mengatakan bahwa klien pernah di
rawat di rumah sakit di Malaysia ketika klien masih bekerja sebagai TKI.. Tanda tanda
vital klien saat dilakukan pengkajian yaitu TD: 130/90 mmHg, HR: 95x/mnt, RR:
21x/mnt, Suhu: 370C, dengan skala nyeri 5. Selama perawatan klien diberikan terapi obat
Ketorolac, ranitidin, infus RL dan ceftriaxone.
4. Riwayat kesehatan terdahulu:
a. Penyakit yang pernah dialami:
Keluarga mengatakan klien menderita hipertensi.
b. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
Keluarga mengatakan bahwa klien tidak memiliki alergi terhadap obat ataupun
makanan
c. Imunisasi:
Keluarga mengatakan tidak tahu apakah imunisasi klien lengkap atau tidak.
d. Kebiasaan/pola hidup/life style:
Keluarga mengatakan bahwa klien adalah perokok aktif dan suka sekali minum kopi
e. Obat-obat yang digunakan:
Klien mengatakan bahwa ia sering minum jamu yng berbentuk pil bila sakit
5. Riwayat penyakit keluarga:
Klien tidak memiliki penyakit yang menurun.
Genogram:

Keterangan: : Laki-laki : Klien

: Perempuan
III. Pengkajian Keperawatan
1. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan bahwa kesehatan itu penting dan perlu untuk dijaga. Klien menjaga
pola hidupnya dengan mempehatikan nutrisi, pola makan, dan juga berolahraga.
Interpretasi: normal
2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD)
- Antropometeri
Berat badan : 50 kg (sebelum sakit)
Berat badan : 50 kg (saat sakit)
Tinggi badan : 160 cm
IMT : 19,53
Interpretasi : berat badan klien masih dalam rentang normal
- Biomedical sign :
Hb: 11,3 gr/dL
Leukosit: 8.660/cmm Hematokrit: 33%
Eritrosit: 3,84 juta/cmm Gula darah acak: 149 mg/dL
Interpretasi : Nilai biomedical sign klien menunjukan nilai yang abnormal pada
GDA, Hb, dan hematokritnya
- Clinical Sign :
konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik
- Diet Pattern (intake makanan dan cairan):
Sebelum sakit keluarga mengaku bahwa klien makan 3x sehari dengan porsi 1
piring habis dan minum air putih ± 8 gelas/hari. Saat sakit klien tidak ada masalah
dalam nafsu makannya. Klien dapat emnghabiskan 1 porsi penuh tetapi hanya
minum 2 glas air putih saja per harinya.
3. Pola eliminasi: (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
BAK
Sebelum Sakit Saat di RS
Frekuensi : 4-5x sehari. Frekuensi : 7-8x sehari.
Jumlah : 1200 ml/hari Jumlah : 500 ml/hari
Warna : Kuning jernih Warna : Kuning kecoklatan
Bau : Berbau khas urin normal Bau : Berbau khas urin normal
Karakter : Jernih khas urin normal Karakter : pekat
BJ :- BJ :-
Alat Bantu :- Alat Bantu :-
Kemandirian : Mandiri Kemandirian :
keluhan :- Keluhan : sakit saat berkemih
Interpretasi: klien mengalami gangguan eliminasi urin (retensi)
BAB
Sebelum Sakit Saat di RS
Frekuensi : Sebelum dirawat Frekuensi : klien dapat BAB 1x sehari
klien mengaku BAB Jumlah : 100cc
1x sehari. Konsistensi : Padat
Jumlah : 100cc Warna : Kuning kecoklatan
Konsistensi : Padat Bau : Bau khas
Warna : Kuning kecoklatan Karakter : Normal
Bau : Bau khas BJ :-
Karakter : Normal Alat Bantu :-
BJ :-
Alat Bantu :-
Kemandirian : Mandiri
Interpretasi: normal
4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
5. Sebelum sakit klien dapat melakukan aktivitas apapun secara mandiri, namun klien
mengaku tidak pernah berolahraga secara rutin. Sedangkan saat sakit, klien
membutuhkan bantuan dalam berpakaian dan toileting.
c.1. Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilitas di tempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi / ROM 
Ket: 0: tergantung total,
1: dibantu petugas dan alat, 3: dibantu alat
2: dibantu petugas 4: mandiri
Status Oksigenasi: 98%
Fungsi kardiovaskuler: S1, S2 tunggal, tidak ada murmur ataupun gallop
Terapi oksigen: Klien tidak mendapatkan terapi oksigen
Interpretasi: Pasien membutuhkan sedikit bantuan dalam aktivitasnya
6. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Durasi : Saat sebelum masuk rumah sakit durasi tidur dan istirahat klien ± 8 jam/ hari.
Saat sakit, klien hanya tidur antara 3-4 jam/hari
Gangguan tidur: klien mengaku tidak bias tidur karena sering ingin berkemih
Keadaan bangun tidur: lemah dan tampak tidak segar.
Interpretasi: Pola tidur dan istirahat terganggu
7. Pola kognitif & perceptual
Fungsi Kognitif dan Memori:
Fungsi kognitif dan memori klien baik. Saat ditanya kapan klien keluhan dirasakan, klien
dapat menjawab yaitu mulai selama malam (30 Januari 2018).
Fungsi dan keadaan indera:
Keadaan indera klien dalam kondisi baik. Klien dapat melihat, mencium, merasakan,
meraba dan mendengar dengan baik dan normal.
Interpretasi: Pola kognitif dan perceptual klien masih dalam rentang normal dan baik.
8. Pola persepsi diri
Gambaran diri : pasien tidak malu dengan keadaan dirinya namun pasien merasa takut
dan cemas akan keadaan penyakitnya
Identitas diri : pasien mengenali siapa dirinya dan nilai positif apa yang ada pada
dirinya
Harga diri : pasien tidak menarik diri dari lingkungan juga tidak merasa malu,
hanya saja merasa membebani keluarga karena yang sebelunya encari
nafkah sekarang justru dirawat di rumah sakit.
Ideal diri : pasien ingin segera sembuh dan bekerja sebagaimana mestinya sebagai
kepala keluarga
Peran diri : sebelum sakit pasien berperan sebagai ibu rumah tangga, setelah sakit
perannya terganggu.
Interpretasi : terganggu pada persepsi diri
9. Pola seksualitas & reproduksi
Pola seksualitas: Klien seorang laki-laki yang telah menikah dan memiliki seorang anak.
Fungsi reproduksi: Fungsi reproduksi klien masih normal
Interpretasi: pola seksualitas dan reproduksi tidak terdapat gangguan.
10. Pola peran & hubungan
Klien memiliki hubungan yang baik dengan kelurga dan temannya. Terlihat beberapa
saudara dan dan teman berkunjung ke RS
Interpretasi: Pola peran dan hubungan tidak terdapat gangguan
11. Pola manajemen koping-stress
Pasien mengatakan sedih karena kondisi yang dialaminya sekarang. Pasien mengatakan
selama sakit tidak dapat mencari nafkah. Namun pasien menjalani pengobatan dan
menerima kondisinya dengan koping yang baik dengan spiritual dan bermain dengan
anaknya untuk menghilangkan stres.
12. System nilai & keyakinan
Klien beragama islam. Klien dan keluarga menganggap bahwa penyakitnya merupakan
sebuah cobaan dari Allah swt. yang harus diterima dengan ikhlas dan sabar. Keluarga
klien yakin pasti ada hikmah dibalik kejadian ini.
Interpretasi: Keyakinan klien baik, tidak mengalami gangguan.
IV. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum:
Keadaan umum klien lemah dan sesak. Terdapat edema di kedua kaki. Kulit bersisik, dan
akral hangat.
Tanda vital:
Tekanan Darah : 130/90 mmHg (hipertensi ringan)
Nadi : 95x/menit
RR : 21x/menit
Suhu : 37oC
Interpretasi: Tanda-tanda vital mengalami gangguan, tekanan darah klien tinggi
Pengkajian Fisik Head to toe (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
1. Kepala
Inspeksi: kepala simetris, rambut berwarna hitam dan beruban, persebaran rambut merata.
Tidak ada luka.
Palpasi: tidak adanya penonjolan atau pembengkakan.
2. Mata
Inspeksi: mata simetris, warna bola mata hitam, konjungtiva anemis, pupil isokor,
distribusi bulu mata merata.
3. Telinga
Inspeksi: bentuk dan posisi simetris, warna sama dengan kulit lainnya, tidak ada kelainan
bentuk, telinga bersih dari kotoran.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
4. Hidung
Inspeksi: tidak ada kelainan bentuk, tulang hidung simetris, lubang hidung normal, tidak
ada lesi dan jejas, tidak ada massa, tidak ada pernapasan cuping hidung.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
5. Mulut
Inspeksi: warna bibir sedikit pucat agak hitam, tidak ada lesi, mukosa bibir sedikit kering,
bibir simetris, tidak ada massa, tidak ada luka, lidah bersih, tidak ada gigi berlubang.
6. Leher
Inspeksi: warna leher sama dengan kulit lainnya, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan.
7. Dada
Paru:
Inspeksi: dada terlihat simetris, tidak ada jejas maupun lesi, tidak ada pembesaran
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi: hipersonor
Auskultasi: ronchi (-) wheezing (-)
Jantung:
Inspeksi: tidak ada jejas maupun lesi, ictus cordis tidak tampak
Palpasi: ictus cordis teraba
Perkusi: pekak
Auskultasi: S1 dan S2 tunggal, tidak ada bunyi tambahan
8. Abdomen
Inspeksi : Perut sedikit buncit
Auskultasi : Bising usus (+) 3kali/ menit
Perkusi : Timpani
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, perut terasa keras
9. Urogenital
Warna urin kuning kecoklatan, terdapat nyeri skala 5 pada vesika urinaria maupun uretra,
tidak terpasang kateter urin.
10. Ekstremitas
Ekstremitas atas: tidak terdapat nyeri tekan, tidak edema
Ekstremitas bawah: tidak terdapat nyeri tekan, tidak edema
Kekuatan otot: 5 5
5 5
11. Kulit dan kuku
Inspeksi: kulit berwarna sawo matang
Palpasi: turgor kulit kering, capillary refill kembali < 2 detik, akral hangat, bersih
12. Keadaan lokal
Klien mengalami nyeri skala 5 pada uregenitalnya
V. Terapi
Farmako Dosis dan Indikasi dan Implikasi
N Jenis Efek
dinamik dan rute Kontra keperawat
o terapi samping
farmako kinetik pemberian Indikasi an
1 ketorolac Farmakodinami Intravena Indikasi: Saluran Untuk
k: 3x30mg Untuk cerna : mengilang
Ketorolac penatalaksanaa diare, kan nyeri
tromethamine n nyeri akut dispepsia,
merupakan yang berat nyeri
suatu analgesik jangka pendek gastrointesti
non-narkotik. (< 5 hari). nal, nausea.
Obat ini Susunan
merupakan obat Kontra Saraf Pusat :
anti-inflamasi Indikasi: sakit kepala,
nonsteroid yang - Pasien yang pusing,
menunjukkan sebelumnya mengantuk,
aktivitas pernah berkeringat
antipiretik yang mengalami
lemah dan anti- alergi dengan
inflamasi. obat ini,
Ketorolac karena ada
tromethamine kemungkinan
menghambat sensitivitas
sintesis silang.
prostaglandin - Pasien yang
dan dapat menunjukkan
dianggap manifestasi
sebagai alergi serius
analgesik yang akibat
bekerja perifer pemberian
karena tidak Asetosal atau
mempunyai efek obat anti-
terhadap inflamasi
reseptor opiat. nonsteroid
Farmakokinetik: lain.
Ketorolac - Pasien yang
tromethamine menderita
diserap dengan ulkus
cepat dan peptikum
lengkap setelah aktif.
pemberian - Penyakit
intramuskular serebrovaskul
dengan ar yang
konsentrasi dicurigai
puncak rata-rata maupun yang
dalam plasma sudah pasti.
sebesar 2,2 - Diatesis
mcg/ml setelah hemoragik
50 menit termasuk
pemberian dosis gangguan
tunggal 30 mg. koagulasi.
Waktu - Sindrom polip
paruh terminal nasal lengkap
plasma 5,3 jam atau parsial,
pada dewasa angioedema
muda dan 7 jam atau
pada orang bronkospasme
lanjut usia (usia - Terapi
rata-rata 72 bersamaan
tahun) dengan ASA
dan NSAID
lain.

2 Ranitidin Ranitidin Injeksi IV -Indikasi: takikardi Untuk


diabsorpsi 3x 1 ampul tukak lambung (jarang), menguran
dengan baik dari 1 ampul= dan tukak agitasi, gi mual
saluran cerna 50 mg duodenum, gangguan muntah
maupun pada refluks penglihatan, pada
pemberian esofagitis, alopesia, klien,
secara dispepsia nefritis sehingga
intramuskular. episodik interstisial intake
Ranitidin kronis, tukak (jarang nutrisi
terdistribusi akibat AINS, sekali) adekuat.
secara luas pada tukak
cairan tubuh dan duodenum
sekitar 10-19% karena H.pylor
berikatan i.
dengan protein -
serum. Waktu Kontraindikasi
paruh eliminasi penderita yang
rata-rata pada diketahui
orang dewasa hipersensitif
adalah 1,7-3,2 terhadap
jam, dan dapat ranitidin
berkorelasi
positif dengan
usia. Ranitidin
dimetabolisme
dihati menjadi
ranitidin N-
oksida, desmetil
ranitidin, dan
ranitidin S-
oksida.
3 RL Ringer Laktat 1500/24 Indikasi: Penggunaan Untuk
bekerja sebagai jam mengembalika dapat mengganti
sumber air dan n menyebabka cairan
elektrolit tubuh keseimbangan n infeksi di tubuh
serta untuk elektrolit pada daerah
meningkatkan dehidrasi injeksi,
dieresis thrombosis
(penambahan vena,
cairan kencing). flebitis,
Kontra
Obat ini juga detak
Indikasi:
memiliki efek jantung
Hipernatermia,
alkalis, dimana abnormal,
kelainan ginjal,
ion laktat ruam.
kerusakan sel
dimetabolisasi
hati, laktat,
menjadi karbon
asidosi
dioksida dan air
yang
menggunakan
hydrogen kation
sehingga
menyebabkan
turunnya
keasaman
VI. Pemeriksaan Penunjang
Nilai normal (rujukan) Hasil
No Jenis pemeriksaan
Nilai Satuan Selasa, 31 Januari 2018
1. Hematologi
Hemoglobin 14-18 gr/dL 11,3
Leukosit 3.500-10000 /cmm 8.660
Eritrosit 4,5-6,5 juta/cmm 3,84
Laju endapan darah 0-5 jam 30
Hematokrit 40-54 % 33
Kadar Gula Darah
Gula darah acak 63-115 mg/dL 149

Selasa, 31 Januari 2018


Pengambil Data,

( Uswatun Hasanah)
NIM 15230101197
ANALISA DATA

No. Data Penunjang Etiologi Masalah


1. DS Nyeri Akut Nyeri akut
 Pasien mengatakan
nyeri saat BAK Terjadi tekanan pada
DO kandung kemih
 Terdapat nyeri
dengan skala 5
Urin tidak dapat
pada urogenital
dikeluarkan
 Kadangkala klien
tampak meringis
kesakitan.
2. DS retensi urin Retensi urin
 Pasien mengeluh
sakit saat BAK BAK sedikit demi sedikit
 Klien mengatakan
bahwa ia sering Tidak dapat
berkemih tetapi mengosongkan kandung
BAK hanya kemih secara sempurna
sedikit
DO
 Skala nyeri 5
 Urin output
400ml
3. DS Gangguan pola tidur Gangguan pola tidur
 keluarga
mengatakan klien Halangan lingkungan,
sering terbangun nyeri
karena ingin
berkemih Lingkungan panas,
 keluarga pengunjung ramai, kondisi
mengatakan bahw penyakit
klieh hanya tidu
sekitar 3-4 jam
DO
 klien tampak
lemah dan tidak
segar
4. DS Ansietas Ansietas
 Pasien mengeluh
cemas terhadap
Ketakutan terhadap
kondisinya.
kondisi penyakit
DO
 Pasien tampak
Perjalanan patologis
terlihat gelisah
penyakit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Daftar Diagnosa Keperawatan (sesuai prioritas):
Tanggal Tanggal
No Diagnosa Keterangan
perumusan pencapaian
1. Nyeri akut berhubungan dengan 30 Januari 2018 30 Januari 2018 µ
terjadinya tekanan pada kandung U
kemih yang ditandai dengan klien
mengeluh nyeri sat BAK, skala
nyeri 5 dan tmpak meringis

2 Retensi urin berhubungan dengan 30 Januari 2018 30 Januari 2018 µ


tidak dapat mengosongkan U
kandung kemih secara sempurna
yang ditandai dengan klien
mengeluh BAK sedikit dan sering
ingin bremih, skala nyeri 5, dan
urin output 400ml
3 Gangguan pola tidur 30 Januari 2018 30 Januari 2018 µ
berhubungan dengan halangan U
lingkungan dan nyeri yang
ditandai dengan keluarga
mengatakan klien sering
terbangun, durasi tidur pasien 3-4
jam per hari, pasien terlihat tidak
segar.
4 Ansietas berhubungan dengan 30 Januari 2018 30 Januari 2018 µ
ketakutan terhadap kondisi U
penyakit yang ditandai dengan
pasien tampak terlihat gelisah,
pasien selalu mengeluh cemas
terhadap kondisinya.
PERENCANAAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Hari/ Tgl/ Jam Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


1 Nyeri akut Hari/Tanggal/ Tujuan: 1. Kaji ulang skala, lokasi, dan intensitas nyeri.
jam dilakukan Setelah dilakukan tindakan 2. Berikan posisi yang aman.
perencanaan keperawatan selama 3 jam, 3. Ajarkan teknik relaksasi dan ciptakan
tindaka nyeri berkurang. lingkungan yang tenang.
Kriteria Hasil: 4. Kolaborasi dalam pemberian analgesik,
- Pasien mengatakan nyeri antibiotik, dan antiinflamasi sesuai indikasi.
berkurang.
- Skala 1
- Wajah pasien tampak lebih
rileks.
2 Retensi urin Hari/Tanggal/ Tujuan 1. Monitor eliminasi urin termasuk frekuensi,
jam dilakukan Setelah dilakukan perawatan konsistensi, bau, volume, dan warna
perencanaan 3x24 jam, klien tidak 2. Aarkan pasien dan keluarga tentang tanda
tindakan mengalami retensi urin dan gejala ISK
Kriteria hasil : 3. Anjurkan keluarga untuk mencatat output
- Klien dapat BAK tanpa urin
nyeri 4. Anurkan pasien untuk minum 8 gelas air per
- Bau, jumlah, dan warna hari
urine dalam rentang yang
diharapkan
Pengeluaran urine tanpa nyeri
dan kesulitan diawal berkemih
3 Gangguan pola Hari/Tanggal/ Tujuan: Setelah dilakukan 1. Tentukan efek samping pengobatan pada pola
tidur jam dilakukan tindakan keperawatan selama tidur pasien
perencanaan 10 jam, kebutuhan tidur klien 2. Pantau pola tidur pasien dan catat hubungan
tindaka tercukupi faktor-faktor fisik (misalnya : apnea saat
Kriteria Hasil: tidur, sumbatan jalan nafas, nyeri atau
ketidaknyamanan, dan sering berkemih) atau
- Perasaan segar setelah tidur
faktor-faktor psikologis yang dapat
- Durasi tidur meningkat
membantu pola tidur pasien
- TTV dalam batas normal
3. Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat selam
sakit
4. Hindari suara keras, berikan lingkungan yang
tenang, damai dan minimalkan gangguan
5. Bantu pasien untuk mengidentifikasi faktor-
faktor yang mungkin menyebabkan kurang
tidur.
4 Ansietas Hari/Tanggal/ Tujuan 1. Berikan penjelasan yang sederhana pada
jam dilakukan Setelah dilakukan tindakan pasien dengan tenang.
perencanaan keperawatan selama 2 jam, 2. Kontrol stimulasi eksternal.
tindaka ansietas berkurang. 3. Nyatakan dengan jelas harapan perilaku klien
Kriteria hasil: 4. Puji dan kuatkan perilaku yang baik secara
- Menunjukkan ekspresi tepat
wajah tenang
- TTV dalam batas normal
CATATAN PERKEMBANGAN

DIAGNOSA: nyeri akut


Waktu Implementasi Paraf Evaluasi
31 Januari 2018 1. Mengkaji ulang skala, lokasi, µ Jam
1.07.30 WIB dan intensitas nyeri. Nyeri 13.00 WIB
berkurang menjadi skala 2 S : klien menyatakan
2. 07. 35 WIB 2. Memberikan posisi yang nyeri berkurang
aman. Memasang safety rail O : skala nyeri
dan memposisikan pasien di menurun, tekanan
tengah tempat tidur tidak darah dalam batas
terlalu ke tepi. Posisi bed normal
semi fowler. A: Masalah nyeri
3. 07. 45 WIB 3. Mengajarkan klien teknik teratasi sebagian
relaksasi napas dalam dan P : Lanjutkan
ciptakan lingkungan yang intervensi nomor 1,4
tenang. Skala nyeri klien
turun menjadi 2.
4. 08.00 WIB 4. Mengkolaborasikan
pemberian analgesik ranitidin
50 mg 3x1 dan ketorolac 3x1
sesuai indikasi

DIAGNOSA: retensi urin


Waktu Implementasi Paraf Evaluasi
1 Februari 2018 1. Memonitor eliminasi urin µ Jam
1. 08.10 WIB termasuk frekuensi, 15.00 WIB
konsistensi, bau, volume, S:klien mengatakan
dan warna. Warna urin bahwa ia dapat BAK
kuning kecoklatan dengan dengsn jumlah
frekuensi 4-5kali sedikit banyak dari
2. 08. 15 WIB 2. Mengajarkan pasien dan sebelumnya
keluarga tentang tanda dan O: klien terlihat
gejala ISK. Klien mengerti tenang dan tidak
3. 08.20 WIB
apa yang telah dijelaskan nyeri
3. Menganjurkan keluarga A:Masalah teratasi
untuk mencatat output urin. sebagian
Urin klien kurang lebih P : Lanjutkan
900ml intervensi no 2 4 5 6
4. Menganjurkan pasien untuk
4. 08.22 WIB minum 8 gelas air per hari.
Klien sudah melakukan

DIAGNOSA: Gangguan pola tidur


Waktu Implementasi Paraf Evaluasi
1 Februari 2018 1. Menentukan efek samping µ Jam
1. 08.30 WIB pengobatan pada pola tidur 11.00 WIB
pasien. Namun saat ini pola S : klien menyatakan
tidur klien tidak terganggu segar saat bangun
dengan obat-obatan. tidur dan jumlah jam
2. 08.32 WIB 2. Memantau pola tidur pasien, tidur meningkat
tidak ada apneu saat tidur. O : tekanan darah
3. 08.37 WIB 3. Klien kooperatif saat dalam batas normal,
dijelaskan pentingnya tidur klien terlihat segar
yang adekuat saat sakit saat bangun tidur
4. Menghindarkan suara A: masalah
4. 08.40 WIB
keras, berikan lingkungan gangguan tidur
yang tenang, damai dan teratasi sebagian
minimalkan gangguan dari P : Lanjutkan
pengunjung. Klien dapat intervensi no 5
tidur dengan nyenyak.
DIAGNOSA: Ansietas

Waktu Implementasi Paraf Evaluasi


1 Februari 2018 1. Menghindarkan suara µ Jam
1. 08.40 WIB keras, berikan lingkungan 13.30 WIB
yang tenang, damai dan
minimalkan gangguan dari S : Pasien
pengunjung serta mengkaji mengatakan bahwa
ulang pola tidur klien rasa cemas dan
2. 08.45 WIB 2. Klien kooperatif sangat ketakutannya mulai
ditenangkan berkurang dan dapat
3. 08.50 WIB 3. Kontrol stimulasi eksternal. tidur nyenyak
4. 09.00 WIB 4. Klien kooperatif saat dijelas O: Pasien
harapan perilaku klien menunjukkan
5. Klien kooperatif dan penuh kontrol agresi,
perhatian saat dipuji dan kontrol ansietas,
dikuatkan perilaku yang baik mekanisme koping
secara tepat yang baik, pasien
menunjukkan
ketrampilan interaksi
sosial yang efektif
A: Masalah cemas
teratasi sebagian
P: Lanjutkan
intervensi untuk
nomor 1,4

Anda mungkin juga menyukai