PENGORGANISASIAN
INSTALASI LABORATORIUM KLINIK
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DUTA
MULYA TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN
INSTALASI LABORATORIUM
KEDUA : Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium dimaksud Diktum
Kesatu sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KETIGA : Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium digunakan sebagai
acuan pengorganisasian Laboratorium di Rumah Sakit Umum Duta
Mulya.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
dr. H. HENDI
LEMBAR PENGESAHAN
TENTANG
Disusun Oleh :
Kepala Unit Laboratorium
Disetujui Oleh :
Kendali Dokumen
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DUTA MULYA
dr. H. HENDI
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga pada
akhirnya Penyusunan buku Pedoman Pengorganisasian Laboratorium dapat terselesaikan
dengan baik. Pedoman ini disusun dengan maksud untuk membakukan kegiatan di Instalasi
Laboratorium.
Pedoman ini bersifat dinamis dan dapat ditinjau kembali seiring dengan
perkembangan ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta penyempurnaan peraturan yang
berlaku untuk meningkatkan pelayanan di Rumah Sakit Umum Duta Mulya. Dengan
demikian, kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi peyempurnaan
Pedoman ini.
Tim Penyusun
iii
SAMBUTAN DIREKTUR RSU DUTA MULYA
Assalamu’alaikum Wr Wb
Rasa syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat Nya
sehingga penyusunan Pedoman Pengorganisasian Laboratorium ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Buku Pedoman Pengorganisasian Laboratorium ini disusun guna membakukan penata
laksanaan kegiatan Laboratorium sehingga tercapai mutu pelayanan darah yang baik di RSU
Duta Mulya. Buku pedoman ini disusun sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh
Departemen Kesehatan RI. Pedoman Pengorganisasian Laboratorium ini bersifat dinamis,
maka buku pedoman ini akan ditinjau ulang dan direvisi sesuai dengan perkembangan ilmu
dan teknologi secara periodik. Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan
untuk peningkatan selanjutnya.
Semoga buku Pedoman Pengorganisasian Laboratorium ini bermanfaat dan digunakan
dengan baik, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan, meningkatkan keselamatan
pasien serta meningkatkan kepuasan pasien.
Penghargaan kami berikan kepada tim penyusun yang telah menyelesaikan
penyusunan buku pedoman ini dengan sebaik-baiknya.
Terima kasih dan apresiasi besar kami sampaikan kepada tim penyusun Pedoman
Pengorganisasian Laboratorium yang telah memberikan kontribusi besar terhadap
keberhasilan penyusunan buku panduan ini.
dr. H. HENDI
iv
DAFTAR ISI
SK Panduan ............................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ iii
SAMBUTAN DIREKTUR ..................................................................................................... iv
DAFTAR.................................................................................................................................. v
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Tujuan ........................................................................................................................... 2
BAB II. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DUTA MULYA ....................... 3
BAB III. VISI, MISI DAN TUJUAN .................................................................................... 9
A. Visi................................................................................................................................................. 9
B. Misi............................................................................................................................... 9
C. Indiktor Visi .................................................................................................................. 9
D. Tujuan Rumah Sakit ..................................................................................................... 9
E. Falsafah ......................................................................................................................... 9
BAB IV. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT .................................................... 10
BAB V. STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI LABORATORIUM ........................... 12
BAB VI. URAIAN JABATAN.............................................................................................. 13
BAB VII. TATA HUBUNGAN KERJA............................................................................... 17
A. Tata Hubungan kerja Instalasi Laboratorium dengan Seksi Pelayanan Medik Penunjang
dan Rekam medis......................................................................................................... 17
B. Tata Hubungan Kerja Instalasi Laboratorium dengan Instalasi/Unit Lain ................ 17
BAB VIII. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL .............................. 19
BAB IX. KEGIATAN ORIENTASI ..................................................................................... 22
A. Pengertian.................................................................................................................... 22
B. Tujuan ......................................................................................................................... 22
C. Sasaran ........................................................................................................................ 22
D. Pembimbing ................................................................................................................ 22
v
E. Waktu ......................................................................................................................... 22
F. Kebijakan .................................................................................................................... 23
G. Metode ........................................................................................................................ 23
H. Jadwal dan Materi Kegiatan ........................................................................................ 23
BAB X. PERTEMUAN DAN RAPAT ................................................................................. 25
BAB XI. PENCATATAN DAN PELAPORAN .................................................................. 26
A. Pencatatan ................................................................................................................... 26
B. Pelaporan..................................................................................................................... 26
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu aspek yang sangat menentukan dalam membangun
unsur manusia agar memiliki kualitas seperti yang diharapkan, mampu bersaing di
era yang penuh tantangan saat ini maupun masa yang akan datang. Pembangunan
kesehatan adalah sebagai bagian dari pembangunan nasional, dalam pembangunan
kesehatan tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Perlu dilakukan upaya peningkatan layanan kesehatan seara menyeluruh,
terpadu dan terjangkau dengan mengembangkan berbagai peningkatan sarana kesehatan,
seperti rumah sakit. Upaya tersebut untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Rumah sakit dalam lingkungan yang dinamis, globalisasi yang terjadi di Indonesia
secara cepat membuka cakrawala baru bagi pihak rumah sakit untuk mengubah
manajemen yang selama ini digunakan untuk menghasilkan jasa. Tingkat pendidikan
masyarakat yang semakin baik menimbulkan kecenderungan untuk menuntut layanan
umum yang lebih baik dan lebih cepat. Salah satu strategi yang digunakan oleh
pengelola rumah sakit pada umumnya adalah dengan memberikan layanan yang
berkualitas.
Laboratorium klinik adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran,
penetapan dan pengujian terhadap bahan dari manusia untuk menentukan jenis penyakit,
kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan
perorangan dan masyarakat. Pengukuran dan pemeriksaan laboratorium akan
menghasilkan data ilmiah yang penting dalam menghadapi masalah yang diidentifikasi
melalui pemeriksaan klinis yang merupakan bagian esensial dari data pokok pasien.
Sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan rumah sakit, Instalasi laboratorium
RSU Duta Mulya Majenang juga dituntut untuk memberikan pelayanan dalam
pelaksanaan berbagai program dan upaya kesehatan baik untuk keperluan penegakan
diagnosis, pemberian pengobatan, evaluasi dan pemantauan terapi dan menentukan
prognosis serta pengambilan keputusan klinik lainnya.
1
Tujuan pelayanan Instalasi laboratorium RSU Duta Mulya Majenang adalah
memberikan pelayanan Laboratorium Klinik yang cepat, tepat, teliti dan efisien dengan
mengutamakan kepentingan pasien, menyelenggarakan dan menyediakan fasilitas
pendidikan dan pelatihan tenaga analis laboratorium tingkat akademi dan menengah,
perawat dan tenaga tenaga profesi kesehatan yang lain, menyelenggarakan dan
Menyediakan fasilitas untuk penelitian dalam bidang ilmu pengetahuan dan tehnologi
Laboratorium Klinik serta bidang kesehatan lainnya, memberikan konsultasi dalam
bidang penelitian dan pendidikan serta pelayanan laboratorium klinik,
menyelenggarakan pengembangan sumber daya manusia sarana dan prasarana instalasi
laboratorium klinik.
Dalam rangka mencapai tujuan pelayanan laboratorium tersebut maka diperlukan
pedoman pengorganisasian Instalasi Laboratorium.
B. Tujuan
1. Untuk mengantisipasi perkembangan pelayanan dan teknologi laboratorium yang
terus meningkat
2. Untuk mengimbangi peningkatan permintaan masyarakat akan pelayanan yang lebih
bermutu, canggih dan nyaman
3. Untuk menerapkan konsep organisasi dan manajemen laboratorium
4. Supaya berbagai proses kerja di laboratorium terlaksana dengan efektif, efisien, aman,
bermutu dan bisa dipertanggungjawabkan
5. Sebagai pedoman bagi tenaga laboratorium di dalam melaksanankan pekerjaan
sehari – hari
6. Untuk memenuhi standar pelayanan dan syarat akreditasi rumah sakit sesuai
dengan jenjang rumah sakit
2
BAB II
Lokasi RSU Duta Mulya berada di wilayah kecamatan Majenang kabupaten Cilacap
yang secara geografis terletak pada 7 45’ 20” – 7 30’ LS 108 4’ 30” – 190 30’ 30” BT, pada
ketinggian 23 m di atas permukaan laut. Adapun batas-batas administratife kecamatan
Majenang terdiri dari :
1. Sebelah timur : kecamatan Cimanggu
2. Sebelah utara : kecamatan Salem kabupaten Brebes
3. Sebelah barat : kecamatan Wanareja
4. Sebelah selatan : kecamatan Cipari
Kecamatan Majenang terdiri dari 17 desa dengan luas wilayah 138,56 km2. Secara
umum RSU Duta Mulya memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak di kecamatan
Majenang dan sekitarnya, yaitu : kecamatan Cimanggu, Karangpucung, Wanareja, Dayeuh
Luhur, Sidareja, Cipari dan Kecamatan Salem kabupaten Brebes. RSU Duta Mulya terletak di
Jl. Dr. Wahidin No. 66A, desa Sindangsari Majenang, yang berada di pusat kota Majenang.
Lokasi ini sangat mudah dicapai, baik dari arah luar kecamatan Majenang maupun dari desa-
desa di sekitar kota Majenang. Transportasi umum yang lewat di depan lokasi RSU Duta
Mulya cukup banyak, baik angkutan pedesaan, bus antar kota maupun bus antar propinsi.
RSU “Duta Mulya” terletak di Jl. Dr. Wahidin No. 66A, desa Sindangsari Majenang,
yang berada di pusat kota Majenang. Lokasi ini sangat mudah dicapai, baik dari arah luar
kecamatan Majenang maupun dari desa-desa di sekitar kota Majenang. Transportasi umum
yang lewat di depan lokasi RSU “Duta Mulya” cukup banyak, baik angkutan pedesaan, bus
antar kota maupun bus antar propinsi.
Luas keseluruhan lahan untuk komplek RSU ini adalah 4.435 m2.
Adapun batas-batas lahan ini adalah :
- sebelah selatan : Jl. Dr. Wahidin
- Sebelah timur : Jl. Bougenvile
- Sebelah utara : Perumahan
3
- Sebelah Barat : Perumahan
lintang selatan, dengan Luas Wilayah Kab. Cilacap : 225.361 Ha dan terbagi menjadi
24 Kecamatan terdiri dari 269 desa dan 15 kelurahan, dan wilayah tertinggi 198 M dari
permukaan air laut, (Kecamatan Dayeuhluhur), wilayah terendah adalah Kecamatan
Cilacap Tengah dengan ketinggian 6 M dari permukaan laut.
Berdasarkan data BPS Penduduk Kabupaten Cilacap tahun 2014 berjumlah
1.774.649 jiwa, (Laki-laki : 888.928 orang dan Perempuan :885.721 orang) sebanyak
798.592 Jiwa atau 45% tersebar di wilayah Cilacap bagian barat, (Ex.Distrik
Majenang dan Sidareja ) dan selebihnya tersebar di wilayah Cilacap bagian utara dan
bagian timur (Ex. Distrik Kroya) serta diwilayah bagian selatan (Kota) dan bagian
Tengah (Bantarsari, Kawunganten, Kampunglaut).
Adapun rinciannya Penduduk Cilacap Bagian Barat sebagai berikut :
1. Kecamatan Majenang : 127.769 jiwa
2. Kecamatan Cimanggu : 97.237 jiwa
3. Kecamatan Dayeuhluhur : 49.677 jiwa
4. Kecamatan Gandrungmangu : 105.426 jiwa
5. Kecamatan Karangpucung : 73.642 jiwa
6. Kecamatan Kedungreja : 81.093 jiwa
7. Kecamatan Cipari : 62.508 jiwa
8. Kecamatan Patimuan : 46.223 jiwa
9. Kecamatan Wanareja : 97.660 jiwa
10. Kecamatan Sidareja : 57.403 jiwa
4
Adapun Puskesmas yang tercakup oleh Rumah Sakit Umum Duta Mulya
1. Puskesmas Majenang I dan II
2. Puskesmas Wanareja I dan II
3. Puskesmas Dayeuhluhur I dan II
4. Puskesmas Cimanggu I dan II
5. Puskesmas Sidareja
7. Puskesmas Cipari
8. Puskesmas Kedungreja
9. Puskesmas Patimuan
10. Puskesmas Karangpucung I dan II
11. Puskesmas Gandrungmangu I dan II
12. Puskesmas Salem – Kabupaten Brebes
5
Angka Rasio ketergantungan penduduk Kabupaten Cilacap tahun 2014 sebesar
61,04 % yang berarti tiap 100 orang usia produktif harus menanggung 61 orang
usia non produktif.
c. Mata pencaharian penduduk :
a) Pertanian : 540.441 (57,41%)
b) Industri : 74.063 (7,87%)
c) Perdagangan : 100.993 (10,73%)
d) Angkutan & Komunikasi : 22,369 (2,38%)
e) Jasa : 90.065 (9,57%)
f) Lainnya : 113.360 (12,04%)
e. Sarana Kesehatan di Cilacap bagian barat:
a) Rumah Sakit Pemerintah : 1 buah
b) Rumah Sakit Swasta : 3 buah
c) Puskesmas : 17 buah (7 Rawat Inap,
10 Rawat Jalan )
d) Balai pengobatan : 12 buah
e) Rumah Sakit Bersalin : 1 buah
f) Apotik : 32 buah
g) Dokter Praktek Swasta : 55 buah
h) Bidan Praktek : 178 buah
6
6. Undang-Undang Nomor. 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah –
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah.
7. Undang-Undang Nomor. 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
8. Peraturan Pemerintah Nomor. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum
9. Peraturan Pemerintah Nomor.58 Tahun 2005, tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah
10. Peraturan Pemerintah Nomor.65 Tahun 2005, tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Stadar Pelayanan Minimal
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor. 6 Tahun 2007, tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor. 79 Tahun 2007, tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor.340/Menkes/Per/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit
18. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 159.b / Menkes / SK /
Per / II / 1988, tentang Rumah Sakit
19. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor.129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
RSU Duta Mulya Majenang Kabupaten Cilacap saat ini mempunyai kapasitas 36
tempat tidur terdiri dari :
Ruang Perawatan terta diri dari :
1. Ruang Gelatik
2. Ruang Kenari I
3. Ruang Kenari II
4. Ruang Merpati I
5. Ruang Merpati II
7
6. Ruang Flaminggo Dalam
7. Ruang Flaminggo Bedah
8. Ruang Gelatik Dalam
9. Ruang Gelatik Bedah
10. Ruang Cendrawasih I
11. Ruang Cendrawasih II
Pelayanan rawat jalan terdiri dari :
1. Klinik spesialis penyakit Bedah
2. Klinik spesialis penyakit Anak
3. Klinik spesialis penyakit Kandungan
4. Klinik spesialis penyakit Dalam
5. Klinik Gigi
6. Klinik Umum
7. Klinik VCT
8. Klinik TB DOTS
Instalasi rumah sakit terdiri :
1. Instalasi Gawat Darurat ( IGD )
2. Instalasi Bedah Sentral ( IBS )
3. High Care Unit ( HCU )
4. Instalasi Farmasi
5. Instalasi Laboratorium
6. Instalasi Radiologi
7. Instalasi Gizi
8. Instalasi Pemulasaran Jenazah
8
BAB III
VISI, MISI DAN MOTTO
A. Visi
B. Misi
1. Mengutamakan kepuasan pasien
2. Terjangkau dan professional
3. Mengembangkan dan memajukan Rumah Sakit
4. Memberikan Pelayanan yang lengkap dan menyeluruh sesuai dengan kebutuhan
pasien
C. Motto
“Rumah sakit yang Ramah, Nyaman, Sehat, Bersih, Profesional dan Komunikatif”
9
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
10
Kelompok Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Kesehatan mempunyai tugas :
1. Menyusun rencana dan program kegiatandi bidang Laboratorium
2. mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data Laboratorium
3. melaksanakan kegiatan-kegiatan bidang Laboratorium dalam rangka memperoleh
angka kredit sesuai peraturan dan pedoman yang berlaku;
4. Memberikan saran-saran atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah-langkah
yang diambil di bidang Laboratorium
5. Menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan
11
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI LABORATORIUM
KEPALA INSTALASI
KOORDINATOR
LABORATORIUM
STAFF ADMINISTRASI
LABORATORIUM LABORATORIUM
12
BAB VI
URAIAN JABATAN
A. Kepala Instalasi
Tugas dan wewenang:
1. Bertanggung jawab terhadap pelayanan laboratorium klinik.
2. Mengembangkan, menerapkan dan menjaga terlaksananya (maintaining) kebijakan dan
prosedur yang telah ditetapkan untuk dilaksanakan.
3. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan administrasi yang sudah ditetapkan.
4. Menjaga terlaksananya program kontrol mutu yang sudah ditetapkan.
5. Merekomendasikan Laboratorium rujukan untuk melaksanakan pelayanan yang
ditetapkan.
6. Memonitor dan mereview semua pelaksanaan Pelayanan Laboratorium.
Uraian Tugas :
1. Menyusun pedoman dan program laboratorium
2. Merencanakan pengembangan staf dan kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan
medis
3. Menyusun program dan perencanaan pengembangan mutu pelayanan laboratorium
4. Melakukan interpretasi pemeriksaan laboratorium.
5. Meneliti dan menandatangani hasil laboratorium
13
6. Melakukan supervisi pelayanan laboratorium
7. Memberi catatan / mengevaluasi hasil pemeriksaan laboratorium.
8. Memelihara dan meningkatkan hubungan kerjasama yang baik dengan bagian lain
yang terkait
9. Mengawasi pelaksanaan kontrol kualitas internal dan eksternal
10. Mengawasi dan mengevaluasi pelayanan profesi dan administrasi
11. Melakukan koordinasi dengan PMI dan melakukan evaluasi kegiatan pelayanan darah
Kualifikasi : Dokter Umum
Tanggung jawab : Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Penunjang Medik
14
6. Memantau hasil pemantapan kualitas mutu baik internal maupun eksternal di
instalasi laboratorium klinik.
7. Memantau hasil pemantapan mutu harian yang dilaporkan oleh penanggung jawab
ruang pemeriksaan.
8. Berkoordinasi dengan tehnisi alat apabila terjadi trouble
9. Bersama penanggung jawab logistik melakukan permintaan kebutuhan bahan habis
pakai dan reagensia untuk memenuhi kebutuhan laboratorium
10. Membuat laporan kegiatan laboratorium berdasarkan kunjungan pasien dan jenis
pemeriksaan laboratorium
11. Memimpin rapat rutin laboratorium.
Kualifikasi : D3 Analis Kesehatan
Tanggung jawab : Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Instalasi
C. Staff Laboratorium
Tugas Pokok
1. Melakukan perawatan alat kimia klinik dan quality control (QC)
2. Mencatat reagen dan bahan habis pakai sesuai bidangnya
3. Inventarisasi peralatan laboratorium
Wewenang :
1. Melakukan trouble shoot terhadap permasalahan di Laboratorium
Uraian Tugas :
1. Melakukan pemantauan terhadap hasil pemeriksaaan dan pemantapan mutu
internal, apabila ada penyimpangan hasil maka segera melaporkan kepada
koordinator pelayanan laboratorium.
2. Mencatat setiap bahan habis pakai dan reagen yang masuk dan keluar pada kartu
stock
3. Melaksanakan pengambilan sampel
4. Menginput identitas pasien dan permintaan pemeriksaan sesuai formulir
permintaan pemeriksaan laboratorium.
5. Mengecek, menyiapkan reagen yang digunakan untuk pemeriksaan.
15
6. Melakukan perawatan harian, mingguan, dan bulanan alat sesuai dengan petunjuk
manual alat.
7. Melakukan pemeriksaan control sebelum melakukan pemeriksaan terhadap sampel
pasien setiap diperlukan.
8. Mengerjakan pemeriksaan laboratorium
9. Melakukan pelayanan darah dan transfusi
10. Melaksanakan dan menaati peraturan dan prosedur yang ditetapkan.
11. Melaporkan adanya penyimpangan hasil pemeriksaan kepada Koordinator.
12. Turut bertanggungjawab atas pengamanan harta dan peralatan di laboratorium
13. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan
Kualifikasi : Minimal D3 Analis Kesehatan
Tanggung jawab : Bertanggungjawab kepada koordinator pelayanan laboratorium
16
Kualifikasi : Minimal SMA
Tanggung jawab : Bertanggungjawab kepada koordinator pelayanan laboratorium.
17
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
INSTALASI
RAWAT JALAN
INSTALASI INSTALASI
RAWAT INAP INSTALASI LAIN
LABORATORIUM
18
1. Hubungan tata kerja Instalasi Laboratorium dengan Instalasi Rawat Jalan:
a. Koordinasi Pelayanan Laboratorium rawat jalan dijabarkan dalam buku
panduan laboratorium dan SPO pelayanan laboratorium
b. Koordinasi Pelayanan Laboratorium IGD/Emergency dijabarkan dalam buku
panduan laboratorium dan SPO pelayanan laboratorium IGD/Emergency
c. Koordinasi pelayanan Laboratorium rawat jalan dalam hal persyaratan klaim
dengan pihak ketiga dijabarkan dalam buku panduan laboratorium dan SPO
Pelayanan Laboratorium rawat jalan
d. Koordinasi pelayanan pasien yang memerlukan adherence khusus yaitu pasien TB,
HIV dan Visum berdasarkan kebijakan pelayanan HIV TB dan Visum.
2. Hubungan tata kerja Instalasi Laboratorium dengan Ruang Rawat Inap.
a. Koordinasi Pelayanan Laboratorium rawat inap dijabarkan dalam Buku
panduan laboratorium dan SPO pelayanan laboratorium rawat inap
b. Koordinasi Pelayanan Laboratorium Emergency rawat inap dijabarkan dalam buku
panduan laboratorium dan SPO pelayanan laboratorium Emergency rawat inap
c. Koordinasi pelayanan Laboratorium rawat inap dalam hal persyaratan klaim dengan
pihak ketiga dijabarkan dalam panduan laboratorium dan SPO Pelayanan
Laboratorium rawat inap
d. Koordinasi pelayanan pasien yang memerlukan adherence khusus yaitu pasien TB,
HIV dan Visum berdasarkan kebijakan pelayanan HIV TB dan Visum.
3. Hubungan tata kerja Instalasi Laboratorium dengan Instalasi Lain
Instalasi yang dimaksud adalah : Instalasi Gawat Darurat.
a. Pelayanan Laboratorium di Instalasi Gawat darurat dijabarkan dalam buku panduan
laboratorium dan SPO pelayanan laboratorium IGD
19
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
TENAGA YANG
NO NAMA JABATAN KUALIFIKASI
DIBUTUHKAN
1. Kepala Laboratorium Dokter Umum 1 orang
2. Koordinator Lab D3 Analis Kesehatan 1 orang
3. Staff Analis D3 Analis Kesahatan 1 orang
4. Staff Administrasi SMA 1 orang
JUMLAH 4 orang
20
Pencatatan di buku hasil dan buku ekspedisi Laboratorium 2 menit
Rumus perhitungan :
22
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
A. Pengertian
Orientasi adalah pengenalan bagi pegawai baru tentang falsafah, tujuan,
administrasi dan pengelolaan laboratorium termasuk tugas dan wewenang serta prosedur
kerja yang ditetapkan di Instalasi Laboratorium.
B. Tujuan
1. Agar karyawan yang baru tersebut dapat langsung mengetahui, memahami, dan
mengenal lingkungan hubungan kerjanya
2. Agar karyawan baru dapat segera dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
kerjanya
3. Agar karyawan baru memahami struktur organisasi serta uraian tugas, tanggung jawab,
wewenang, sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
4. Agar karyawan baru memahami prosedur kerja yang ditetapkan di Instalasi
Laboratorium
5. Agar karyawan baru tersebut dapat segera dapat melaksanakan tugas-tugasnya
dengan baik dan lancar
C. Sasaran
Sasaran program orientasi adalah semua karyawan yang baru bergabung dengan
RSU Duta Mulya Majenang.
D. Pembimbing
1. Koordinator Instalasi Laboratorium
2. Staff dan administrasi
E. Waktu
1. Rencana Kegiatan disesuaikan dengan kegiatan rekruitmen pegawai baru RSU Duta
Mulya Majenang, sesudah kegiatan orientasi umum yang diprogramkan dari RS
2. Pelaksanaan orientasi selama 3 bulan
23
F. Kebijakan
Calon karyawan baru harus mengikuti program orientasi agar mengetahui
pekerjaan dan tanggung jawabnya
G. Metode
1. Pemaparan oleh pembimbing
2. Tanya jawab
3. Praktek di lokasi kerja
4. Evaluasi
24
4 Pelayanan Laboratorium Minggu Instalasi Koordinator Lab
Hematologi dan Immunologi V & VI Laboratorium & Staff
25
BAB X
PERTEMUAN DAN RAPAT
25
BAB XI
PENCATATAN DAN PELAPORAN
A. Pencatatan
1. Pencatatan dalam pelayanan laboratorium dilakukan secara manual dan
komputerisasi dengan Microsoft word.
2. Pencatatan pendaftaran pasien baik rawat jalan, rawat inap dan IGD di Buku
registrasi pasien
3. Pencatatan hasil laboratorium terdiri dari hasil laboratorium rawat jalan, rawat inap
dan IGD di Buku Hasil Laboratorium
4. Pencatatan pemesanan kebutuhan BAHP laboratorium
5. Pencatatan Stok BAHP laboratorium.
B. Pelaporan
1. Laporan bulanan :
Laporan bulanan meliputi :
a. Laporan jumlah kunjungan pasien laboratorium
b. Laporan jumlah kegiatan masing masing pemeriksaan laboratorium
c. Laporan stok BAHP laboratorium
d. Standar Pelayanan Minimal Laboratorium Klinik setiap bulan.
e. Laporan Indikator mutu Unit Laboratorium
2. Laporan tahunan
Instalasi Laboratorium membuat laporan tahunan yang berisi:
a. Laporan kunjungan pasien laboratorium tahunan
1) Berdasarkan jenis pelayanan
2) Berdasarkan jenis pemeriksaan
Adalah laporan tahunan adalah hasil rekapan laporan bulanan.
26