Anda di halaman 1dari 35

PEDOMAN

PENGORGANISASIAN
INSTALASI LABORATORIUM KLINIK

RUMAH SAKIT UMUM DUTA MULYA


Jl. Dr. Wahidin No. 66 A Tlp.(0280) - 621460. Fax. 0280-621626
Email : rsudutamulya460@gmail.com Kode Pos 53257
MAJENANG - CILACAP
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DUTA MULYA
NOMOR : A.033/07/RSUDM/I/2018
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DUTA MULYA

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit


Umum Duta Mulya, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan
Instalasi Laboratorium yang terorganisasi dengan baik;
b. bahwa agar pelayanan di Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Umum
Duta Mulya, dapat terlaksana baik, perlu adanya Keputusan Direktur
tentang Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium Pada
Rumah Sakit Umum Duta Mulya sebagai landasan bagi
penyelenggaraan pelayanan di Instalasi Laboratorium Rumah Sakit
Umum Duta Mulya;
c. bahwa untuk melaksanakan sebagaimana yang dimaksud di atas,
perlu menetapkan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Duta
Mulya tentang Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium
Rumah Sakit Umum Duta Mulya.
Mengingat : 1. Keputusan Menteri Kesehatan No. 370 tahun 2007 Tentang Standar
Profesi Ahli Teknologi Laboratorium ;
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/MENKES/SK/II/2008
Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
3. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ;
4. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit ;
5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 411 Tahun 2010 Tentang
Laboratorium Klinik ;
6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1691 Tahun 2011 Tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit ;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DUTA
MULYA TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN
INSTALASI LABORATORIUM
KEDUA : Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium dimaksud Diktum
Kesatu sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KETIGA : Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium digunakan sebagai
acuan pengorganisasian Laboratorium di Rumah Sakit Umum Duta
Mulya.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Keputusan ini Ditetapkan di : Majenang


Tanggal : 23 Januari 2018
RUMAH SAKIT UMUM DUTA MULYA
DIREKTUR

dr. H. HENDI
LEMBAR PENGESAHAN

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DUTA MULYA

TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM KLINIK

Disusun Oleh :
Kepala Unit Laboratorium

dr. YUDISTIRA IVAN CHANDRA

Disetujui Oleh :
Kendali Dokumen

HESTI RIZKI. A. A, Amd. Keb, SKM

DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DUTA MULYA

dr. H. HENDI

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga pada
akhirnya Penyusunan buku Pedoman Pengorganisasian Laboratorium dapat terselesaikan
dengan baik. Pedoman ini disusun dengan maksud untuk membakukan kegiatan di Instalasi
Laboratorium.
Pedoman ini bersifat dinamis dan dapat ditinjau kembali seiring dengan
perkembangan ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta penyempurnaan peraturan yang
berlaku untuk meningkatkan pelayanan di Rumah Sakit Umum Duta Mulya. Dengan
demikian, kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi peyempurnaan
Pedoman ini.

Tim Penyusun

iii
SAMBUTAN DIREKTUR RSU DUTA MULYA

Assalamu’alaikum Wr Wb

Rasa syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat Nya
sehingga penyusunan Pedoman Pengorganisasian Laboratorium ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Buku Pedoman Pengorganisasian Laboratorium ini disusun guna membakukan penata
laksanaan kegiatan Laboratorium sehingga tercapai mutu pelayanan darah yang baik di RSU
Duta Mulya. Buku pedoman ini disusun sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh
Departemen Kesehatan RI. Pedoman Pengorganisasian Laboratorium ini bersifat dinamis,
maka buku pedoman ini akan ditinjau ulang dan direvisi sesuai dengan perkembangan ilmu
dan teknologi secara periodik. Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan
untuk peningkatan selanjutnya.
Semoga buku Pedoman Pengorganisasian Laboratorium ini bermanfaat dan digunakan
dengan baik, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan, meningkatkan keselamatan
pasien serta meningkatkan kepuasan pasien.
Penghargaan kami berikan kepada tim penyusun yang telah menyelesaikan
penyusunan buku pedoman ini dengan sebaik-baiknya.
Terima kasih dan apresiasi besar kami sampaikan kepada tim penyusun Pedoman
Pengorganisasian Laboratorium yang telah memberikan kontribusi besar terhadap
keberhasilan penyusunan buku panduan ini.

Majenang, 23 Januari 2018


DIREKTUR RSU DUTA MULYA

dr. H. HENDI

iv
DAFTAR ISI

SK Panduan ............................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ iii
SAMBUTAN DIREKTUR ..................................................................................................... iv
DAFTAR.................................................................................................................................. v
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Tujuan ........................................................................................................................... 2
BAB II. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DUTA MULYA ....................... 3
BAB III. VISI, MISI DAN TUJUAN .................................................................................... 9
A. Visi................................................................................................................................................. 9
B. Misi............................................................................................................................... 9
C. Indiktor Visi .................................................................................................................. 9
D. Tujuan Rumah Sakit ..................................................................................................... 9
E. Falsafah ......................................................................................................................... 9
BAB IV. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT .................................................... 10
BAB V. STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI LABORATORIUM ........................... 12
BAB VI. URAIAN JABATAN.............................................................................................. 13
BAB VII. TATA HUBUNGAN KERJA............................................................................... 17
A. Tata Hubungan kerja Instalasi Laboratorium dengan Seksi Pelayanan Medik Penunjang
dan Rekam medis......................................................................................................... 17
B. Tata Hubungan Kerja Instalasi Laboratorium dengan Instalasi/Unit Lain ................ 17
BAB VIII. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL .............................. 19
BAB IX. KEGIATAN ORIENTASI ..................................................................................... 22
A. Pengertian.................................................................................................................... 22
B. Tujuan ......................................................................................................................... 22
C. Sasaran ........................................................................................................................ 22
D. Pembimbing ................................................................................................................ 22
v
E. Waktu ......................................................................................................................... 22
F. Kebijakan .................................................................................................................... 23
G. Metode ........................................................................................................................ 23
H. Jadwal dan Materi Kegiatan ........................................................................................ 23
BAB X. PERTEMUAN DAN RAPAT ................................................................................. 25
BAB XI. PENCATATAN DAN PELAPORAN .................................................................. 26
A. Pencatatan ................................................................................................................... 26
B. Pelaporan..................................................................................................................... 26

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu aspek yang sangat menentukan dalam membangun
unsur manusia agar memiliki kualitas seperti yang diharapkan, mampu bersaing di
era yang penuh tantangan saat ini maupun masa yang akan datang. Pembangunan
kesehatan adalah sebagai bagian dari pembangunan nasional, dalam pembangunan
kesehatan tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Perlu dilakukan upaya peningkatan layanan kesehatan seara menyeluruh,
terpadu dan terjangkau dengan mengembangkan berbagai peningkatan sarana kesehatan,
seperti rumah sakit. Upaya tersebut untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Rumah sakit dalam lingkungan yang dinamis, globalisasi yang terjadi di Indonesia
secara cepat membuka cakrawala baru bagi pihak rumah sakit untuk mengubah
manajemen yang selama ini digunakan untuk menghasilkan jasa. Tingkat pendidikan
masyarakat yang semakin baik menimbulkan kecenderungan untuk menuntut layanan
umum yang lebih baik dan lebih cepat. Salah satu strategi yang digunakan oleh
pengelola rumah sakit pada umumnya adalah dengan memberikan layanan yang
berkualitas.
Laboratorium klinik adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran,
penetapan dan pengujian terhadap bahan dari manusia untuk menentukan jenis penyakit,
kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan
perorangan dan masyarakat. Pengukuran dan pemeriksaan laboratorium akan
menghasilkan data ilmiah yang penting dalam menghadapi masalah yang diidentifikasi
melalui pemeriksaan klinis yang merupakan bagian esensial dari data pokok pasien.
Sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan rumah sakit, Instalasi laboratorium
RSU Duta Mulya Majenang juga dituntut untuk memberikan pelayanan dalam
pelaksanaan berbagai program dan upaya kesehatan baik untuk keperluan penegakan
diagnosis, pemberian pengobatan, evaluasi dan pemantauan terapi dan menentukan
prognosis serta pengambilan keputusan klinik lainnya.

1
Tujuan pelayanan Instalasi laboratorium RSU Duta Mulya Majenang adalah
memberikan pelayanan Laboratorium Klinik yang cepat, tepat, teliti dan efisien dengan
mengutamakan kepentingan pasien, menyelenggarakan dan menyediakan fasilitas
pendidikan dan pelatihan tenaga analis laboratorium tingkat akademi dan menengah,
perawat dan tenaga tenaga profesi kesehatan yang lain, menyelenggarakan dan
Menyediakan fasilitas untuk penelitian dalam bidang ilmu pengetahuan dan tehnologi
Laboratorium Klinik serta bidang kesehatan lainnya, memberikan konsultasi dalam
bidang penelitian dan pendidikan serta pelayanan laboratorium klinik,
menyelenggarakan pengembangan sumber daya manusia sarana dan prasarana instalasi
laboratorium klinik.
Dalam rangka mencapai tujuan pelayanan laboratorium tersebut maka diperlukan
pedoman pengorganisasian Instalasi Laboratorium.

B. Tujuan
1. Untuk mengantisipasi perkembangan pelayanan dan teknologi laboratorium yang
terus meningkat
2. Untuk mengimbangi peningkatan permintaan masyarakat akan pelayanan yang lebih
bermutu, canggih dan nyaman
3. Untuk menerapkan konsep organisasi dan manajemen laboratorium
4. Supaya berbagai proses kerja di laboratorium terlaksana dengan efektif, efisien, aman,
bermutu dan bisa dipertanggungjawabkan
5. Sebagai pedoman bagi tenaga laboratorium di dalam melaksanankan pekerjaan
sehari – hari
6. Untuk memenuhi standar pelayanan dan syarat akreditasi rumah sakit sesuai
dengan jenjang rumah sakit

2
BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DUTA MULYA

Lokasi RSU Duta Mulya berada di wilayah kecamatan Majenang kabupaten Cilacap
yang secara geografis terletak pada 7 45’ 20” – 7 30’ LS 108 4’ 30” – 190 30’ 30” BT, pada
ketinggian 23 m di atas permukaan laut. Adapun batas-batas administratife kecamatan
Majenang terdiri dari :
1. Sebelah timur : kecamatan Cimanggu
2. Sebelah utara : kecamatan Salem kabupaten Brebes
3. Sebelah barat : kecamatan Wanareja
4. Sebelah selatan : kecamatan Cipari

Kecamatan Majenang terdiri dari 17 desa dengan luas wilayah 138,56 km2. Secara
umum RSU Duta Mulya memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak di kecamatan
Majenang dan sekitarnya, yaitu : kecamatan Cimanggu, Karangpucung, Wanareja, Dayeuh
Luhur, Sidareja, Cipari dan Kecamatan Salem kabupaten Brebes. RSU Duta Mulya terletak di
Jl. Dr. Wahidin No. 66A, desa Sindangsari Majenang, yang berada di pusat kota Majenang.
Lokasi ini sangat mudah dicapai, baik dari arah luar kecamatan Majenang maupun dari desa-
desa di sekitar kota Majenang. Transportasi umum yang lewat di depan lokasi RSU Duta
Mulya cukup banyak, baik angkutan pedesaan, bus antar kota maupun bus antar propinsi.
RSU “Duta Mulya” terletak di Jl. Dr. Wahidin No. 66A, desa Sindangsari Majenang,
yang berada di pusat kota Majenang. Lokasi ini sangat mudah dicapai, baik dari arah luar
kecamatan Majenang maupun dari desa-desa di sekitar kota Majenang. Transportasi umum
yang lewat di depan lokasi RSU “Duta Mulya” cukup banyak, baik angkutan pedesaan, bus
antar kota maupun bus antar propinsi.
Luas keseluruhan lahan untuk komplek RSU ini adalah 4.435 m2.
Adapun batas-batas lahan ini adalah :
- sebelah selatan : Jl. Dr. Wahidin
- Sebelah timur : Jl. Bougenvile
- Sebelah utara : Perumahan

3
- Sebelah Barat : Perumahan

1. Kondisi Wilayah Kabupaten Cilacap


Kabupaten Cilacap merupakan daerah terluas di Jawa Tengah dengan batas wilayah:
sebelah Selatan : Samudra Indonesia
Sebelah Utara : Kab. Brebes dan Kab. Banyumas
Sebelah Timur : Kabupaten Kebumen
Sebelah Barat : Kabupaten Ciamis dan Kota Kota Banjar
0 0 0 ” ” 0 0 0 ” ”
Terletak diantara 108 4-30 - 109 30 30 garis bujur timur dan 7 30 - 7 45 20 garis

lintang selatan, dengan Luas Wilayah Kab. Cilacap : 225.361 Ha dan terbagi menjadi
24 Kecamatan terdiri dari 269 desa dan 15 kelurahan, dan wilayah tertinggi 198 M dari
permukaan air laut, (Kecamatan Dayeuhluhur), wilayah terendah adalah Kecamatan
Cilacap Tengah dengan ketinggian 6 M dari permukaan laut.
Berdasarkan data BPS Penduduk Kabupaten Cilacap tahun 2014 berjumlah
1.774.649 jiwa, (Laki-laki : 888.928 orang dan Perempuan :885.721 orang) sebanyak
798.592 Jiwa atau 45% tersebar di wilayah Cilacap bagian barat, (Ex.Distrik
Majenang dan Sidareja ) dan selebihnya tersebar di wilayah Cilacap bagian utara dan
bagian timur (Ex. Distrik Kroya) serta diwilayah bagian selatan (Kota) dan bagian
Tengah (Bantarsari, Kawunganten, Kampunglaut).
Adapun rinciannya Penduduk Cilacap Bagian Barat sebagai berikut :
1. Kecamatan Majenang : 127.769 jiwa
2. Kecamatan Cimanggu : 97.237 jiwa
3. Kecamatan Dayeuhluhur : 49.677 jiwa
4. Kecamatan Gandrungmangu : 105.426 jiwa
5. Kecamatan Karangpucung : 73.642 jiwa
6. Kecamatan Kedungreja : 81.093 jiwa
7. Kecamatan Cipari : 62.508 jiwa
8. Kecamatan Patimuan : 46.223 jiwa
9. Kecamatan Wanareja : 97.660 jiwa
10. Kecamatan Sidareja : 57.403 jiwa

4
Adapun Puskesmas yang tercakup oleh Rumah Sakit Umum Duta Mulya
1. Puskesmas Majenang I dan II
2. Puskesmas Wanareja I dan II
3. Puskesmas Dayeuhluhur I dan II
4. Puskesmas Cimanggu I dan II
5. Puskesmas Sidareja
7. Puskesmas Cipari
8. Puskesmas Kedungreja
9. Puskesmas Patimuan
10. Puskesmas Karangpucung I dan II
11. Puskesmas Gandrungmangu I dan II
12. Puskesmas Salem – Kabupaten Brebes

PETA KABUPATEN CILACAP.

a. Pertumbuhan penduduk per tahun sebesar 0,34% . Pertumbuhan tertinggi pada


tahun 2012 (0,50%), dan terendah pada tahun 2010 dan 2013 (0,26%). Yang
merupakan pertumbuhan penduduk terendah sejak tahun 1993.
b. Kepadatan penduduk yaitu dari 827 jiwa/km² pada tahun 2013 menjadi 830/km²
pada tahun 2014. Seperti tahun sebelumnya, penduduk yang terpadat berada di
Kecamatan Cilacap Selatan (8.618 jiwa/km²), dan yang paling rendah kepadatan
adalah Kecamatan Kampung Laut (117jiwa/ km²).

5
Angka Rasio ketergantungan penduduk Kabupaten Cilacap tahun 2014 sebesar
61,04 % yang berarti tiap 100 orang usia produktif harus menanggung 61 orang
usia non produktif.
c. Mata pencaharian penduduk :
a) Pertanian : 540.441 (57,41%)
b) Industri : 74.063 (7,87%)
c) Perdagangan : 100.993 (10,73%)
d) Angkutan & Komunikasi : 22,369 (2,38%)
e) Jasa : 90.065 (9,57%)
f) Lainnya : 113.360 (12,04%)
e. Sarana Kesehatan di Cilacap bagian barat:
a) Rumah Sakit Pemerintah : 1 buah
b) Rumah Sakit Swasta : 3 buah
c) Puskesmas : 17 buah (7 Rawat Inap,
10 Rawat Jalan )
d) Balai pengobatan : 12 buah
e) Rumah Sakit Bersalin : 1 buah
f) Apotik : 32 buah
g) Dokter Praktek Swasta : 55 buah
h) Bidan Praktek : 178 buah

2. Landasan Hukum Berdirinya Rumah Sakit


1. Undang-Undang Nomor.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
4. Undang-Undang Nomor. 15 Tahun 2004, tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung jawab Keuangan Negara
5. Undang-Undang Nomor. 25 Tahun 2004, tentang Sistem
Perencanaan
Pembangunan Nasional

6
6. Undang-Undang Nomor. 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah –
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah.
7. Undang-Undang Nomor. 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
8. Peraturan Pemerintah Nomor. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum
9. Peraturan Pemerintah Nomor.58 Tahun 2005, tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah
10. Peraturan Pemerintah Nomor.65 Tahun 2005, tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Stadar Pelayanan Minimal
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor. 6 Tahun 2007, tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor. 79 Tahun 2007, tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor.340/Menkes/Per/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit
18. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 159.b / Menkes / SK /
Per / II / 1988, tentang Rumah Sakit
19. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor.129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal

RSU Duta Mulya Majenang Kabupaten Cilacap saat ini mempunyai kapasitas 36
tempat tidur terdiri dari :
Ruang Perawatan terta diri dari :
1. Ruang Gelatik
2. Ruang Kenari I
3. Ruang Kenari II
4. Ruang Merpati I
5. Ruang Merpati II

7
6. Ruang Flaminggo Dalam
7. Ruang Flaminggo Bedah
8. Ruang Gelatik Dalam
9. Ruang Gelatik Bedah
10. Ruang Cendrawasih I
11. Ruang Cendrawasih II
Pelayanan rawat jalan terdiri dari :
1. Klinik spesialis penyakit Bedah
2. Klinik spesialis penyakit Anak
3. Klinik spesialis penyakit Kandungan
4. Klinik spesialis penyakit Dalam
5. Klinik Gigi
6. Klinik Umum
7. Klinik VCT
8. Klinik TB DOTS
Instalasi rumah sakit terdiri :
1. Instalasi Gawat Darurat ( IGD )
2. Instalasi Bedah Sentral ( IBS )
3. High Care Unit ( HCU )
4. Instalasi Farmasi
5. Instalasi Laboratorium
6. Instalasi Radiologi
7. Instalasi Gizi
8. Instalasi Pemulasaran Jenazah

8
BAB III
VISI, MISI DAN MOTTO

A. Visi

“Menjadikan RSU Duta Mulya sebagai rumah sakit unggulan diwilayah


Cilacap Barat”

B. Misi
1. Mengutamakan kepuasan pasien
2. Terjangkau dan professional
3. Mengembangkan dan memajukan Rumah Sakit
4. Memberikan Pelayanan yang lengkap dan menyeluruh sesuai dengan kebutuhan
pasien

C. Motto
“Rumah sakit yang Ramah, Nyaman, Sehat, Bersih, Profesional dan Komunikatif”

9
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Instalasi Laboratorium bertanggung jawab langsung kepada Seksi Pelayanan Medik


Penunjang dan rekam medis.
Tugas Instalasi Laboratorium adalah :
1. Melaksanakan pelayanan Laboratorium kepada pasien - pasien yang memerlukan
pelayanan sesuai dengan standar operasional/prosedur pelayanan prima dan kode etik
profesi serta kode etik rumah sakit;
2. Melaksanakan pencatatan rekam medik dan catatan lainnya sesuai dengan prosedur dan
peraturan perundangan yang berlaku;
3. Memberikan informasi/penjelasan dan persetujuan (informed consent) yang benar
kepada pasien/wali/keluarga atas tindakan pelayanan laboratorium yang akan diberikan
kepada pasien yang bersangkutan;
4. Melengkapi fasilitas yang dibutuhkan siap pakai;
5. Menginventarisasi surat registrasi perijinan sumber daya kesehatan Instalasi
Laboratorium,
6. Membuat usulan kebutuhan sumber daya berupa sarana, prasarana, tenaga,
peralatan, bahan dan kebutuhan lainnya sesuai dengan renstra bisnis dan rencana bisnis
anggaran rumah sakit;
7. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau
tindakan yang diambil di didang laboratorium
8. Menginventarisasi, mengidentifikasi, dan menyiapkan bahan pemecahan masalah di
bidang laboratorium;
9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Medik sesuai
bidang tugasnya; dan
10. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
Instalasi laboratorium juga merupakan Kelompok Jabatan Fungsional; kelompok
jabatan fungsional yang dimaksud adalah Pranata Laboratorium Kesehatan.

10
Kelompok Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Kesehatan mempunyai tugas :
1. Menyusun rencana dan program kegiatandi bidang Laboratorium
2. mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data Laboratorium
3. melaksanakan kegiatan-kegiatan bidang Laboratorium dalam rangka memperoleh
angka kredit sesuai peraturan dan pedoman yang berlaku;
4. Memberikan saran-saran atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah-langkah
yang diambil di bidang Laboratorium
5. Menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan

11
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI LABORATORIUM

KEPALA INSTALASI

KOORDINATOR
LABORATORIUM

STAFF ADMINISTRASI
LABORATORIUM LABORATORIUM

12
BAB VI
URAIAN JABATAN

Instalasi Laboratorium Klinik dipimpin oleh seorang Koordinator Laboratorium, dan


dibantu oleh Administrasi dan staff Laboratorium.

JABATAN NAMA PENDIDIKAN


Kepala Instalasi dr. Yudistira Ivan Chandra Dokter Umum
Koordinator
Budiyanto, A.Md,AK D3 Analis Kesehatan
Pelayanan Laboratorium
Staff Lia Ningsih, A.Md,AK D3 Analis Kesehatan

Administrasi Susanti SMA

A. Kepala Instalasi
Tugas dan wewenang:
1. Bertanggung jawab terhadap pelayanan laboratorium klinik.
2. Mengembangkan, menerapkan dan menjaga terlaksananya (maintaining) kebijakan dan
prosedur yang telah ditetapkan untuk dilaksanakan.
3. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan administrasi yang sudah ditetapkan.
4. Menjaga terlaksananya program kontrol mutu yang sudah ditetapkan.
5. Merekomendasikan Laboratorium rujukan untuk melaksanakan pelayanan yang
ditetapkan.
6. Memonitor dan mereview semua pelaksanaan Pelayanan Laboratorium.
Uraian Tugas :
1. Menyusun pedoman dan program laboratorium
2. Merencanakan pengembangan staf dan kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan
medis
3. Menyusun program dan perencanaan pengembangan mutu pelayanan laboratorium
4. Melakukan interpretasi pemeriksaan laboratorium.
5. Meneliti dan menandatangani hasil laboratorium

13
6. Melakukan supervisi pelayanan laboratorium
7. Memberi catatan / mengevaluasi hasil pemeriksaan laboratorium.
8. Memelihara dan meningkatkan hubungan kerjasama yang baik dengan bagian lain
yang terkait
9. Mengawasi pelaksanaan kontrol kualitas internal dan eksternal
10. Mengawasi dan mengevaluasi pelayanan profesi dan administrasi
11. Melakukan koordinasi dengan PMI dan melakukan evaluasi kegiatan pelayanan darah
Kualifikasi : Dokter Umum
Tanggung jawab : Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Penunjang Medik

B. Koordinator Instalasi Laboratorium


Tugas Pokok :
1. Melakukan koordinasi antara staf dengan Kepala Instalasi
2. Merencanakan kebutuhan reagensia dan peralatan habis pakai selama 1 tahun
berdasarkan masukan dari staff / stok opname
3. Membuat laporan kegiatan laboratorium bulanan dan tahunan
4. Membuat pembagian tugas jaga dan daftar jaga tiap bulan
Wewenang :
1. Mengatur jadwal dinas pelaksana Laboratorium
2. Melaporkan kepada Direktur bila dijumpai kesulitan-kesulitan yang dialami analis
dalam pekerjaannya
Uraian Tugas :
1. Melakukan pemantauan dan pengendalian di semua seksi agar pelayanan
laboratorium berjalan lancar
2. Melakukan pemantauan terhadap hasil pemeriksaan dan melaporkan hasil yang
dinilai menyimpang
3. Melakukan pemantauan terhadap kegiatan pemeliharaan sarana prasarana dan
peralatan laboratorium.
4. Melakukan pelayanan darah dan transfusi
5. Melakukan pengendalian mutu secara internal maupun eksternal

14
6. Memantau hasil pemantapan kualitas mutu baik internal maupun eksternal di
instalasi laboratorium klinik.
7. Memantau hasil pemantapan mutu harian yang dilaporkan oleh penanggung jawab
ruang pemeriksaan.
8. Berkoordinasi dengan tehnisi alat apabila terjadi trouble
9. Bersama penanggung jawab logistik melakukan permintaan kebutuhan bahan habis
pakai dan reagensia untuk memenuhi kebutuhan laboratorium
10. Membuat laporan kegiatan laboratorium berdasarkan kunjungan pasien dan jenis
pemeriksaan laboratorium
11. Memimpin rapat rutin laboratorium.
Kualifikasi : D3 Analis Kesehatan
Tanggung jawab : Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Instalasi

C. Staff Laboratorium
Tugas Pokok
1. Melakukan perawatan alat kimia klinik dan quality control (QC)
2. Mencatat reagen dan bahan habis pakai sesuai bidangnya
3. Inventarisasi peralatan laboratorium
Wewenang :
1. Melakukan trouble shoot terhadap permasalahan di Laboratorium
Uraian Tugas :
1. Melakukan pemantauan terhadap hasil pemeriksaaan dan pemantapan mutu
internal, apabila ada penyimpangan hasil maka segera melaporkan kepada
koordinator pelayanan laboratorium.
2. Mencatat setiap bahan habis pakai dan reagen yang masuk dan keluar pada kartu
stock
3. Melaksanakan pengambilan sampel
4. Menginput identitas pasien dan permintaan pemeriksaan sesuai formulir
permintaan pemeriksaan laboratorium.
5. Mengecek, menyiapkan reagen yang digunakan untuk pemeriksaan.

15
6. Melakukan perawatan harian, mingguan, dan bulanan alat sesuai dengan petunjuk
manual alat.
7. Melakukan pemeriksaan control sebelum melakukan pemeriksaan terhadap sampel
pasien setiap diperlukan.
8. Mengerjakan pemeriksaan laboratorium
9. Melakukan pelayanan darah dan transfusi
10. Melaksanakan dan menaati peraturan dan prosedur yang ditetapkan.
11. Melaporkan adanya penyimpangan hasil pemeriksaan kepada Koordinator.
12. Turut bertanggungjawab atas pengamanan harta dan peralatan di laboratorium
13. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan
Kualifikasi : Minimal D3 Analis Kesehatan
Tanggung jawab : Bertanggungjawab kepada koordinator pelayanan laboratorium

D. Bagian Administrasi Laboratorium


Tugas Pokok :
Melaksanakan pencatatan laporan bulanan, kearsipan, inventarisasi dan surat menyurat.
Uraian Tugas :
1. Melakukan input data pasien dan jenis pemeriksaan.
2. Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium sesuai permintaan.
3. Menyediakan kebutuhan dan permintaan alat tulis kantor laboratorium
4. Menyerahkan hasil pemeriksaan laboratorium baik rawat inap, rawat jalan dan
rujukan.
5. Mencatat spesimen yang dirujuk.
6. Pengarsipan hasil laboratorium rujukan dan dokumen – dokumen laboratorium.
7. Melakukan pemusnahan data hasil pemeriksaan laboratotium yang sudah diarsip satu
tahun.
8. Membuat daftar inventaris sarana dan alat laboratorium
9. Melaksanakan dan menaati peraturan dan prosedur yang ditetapkan.
10. Melaporkan adanya penyimpangan hasil pemeriksaan kepada Koordinator
Laboratorium.
11. Turut bertanggung jawab untuk pengamanan harta dan peralatan di laboratorium

16
Kualifikasi : Minimal SMA
Tanggung jawab : Bertanggungjawab kepada koordinator pelayanan laboratorium.

17
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

A. Tata Hubungan kerja Instalasi Laboratorium dengan Seksi Pelayanan Medik


Penunjang dan Rekam medis
Kepala Instalasi Laboratorium wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta
bertanggung jawab kepada atasan yaitu Kepala Seksi Pelayanan Medik Penunjang dan
Rekam medis. Kepala Instalasi Laboratorium bertanggung jawab memimpin dan
mengkoordinasikan bawahan, serta memberikan bimbingan dan petunjuk bagi
pelaksanaan tugas bawahan. Dalam melaksanakan tugas dan pemberian bimbingan
kepada bawahan Instalasi Laboratorium wajib mengadakan rapat berkala. Kepala
Instalasi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya secara berkala dan tepat
waktu kepada atasan. Setiap laporan yang disampaikan oleh Kepala Instalasi
Laboratorium kepada atasan, tembusan laporannya wajib disampaikan kepada satuan
organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

B. Tata Hubungan Kerja Instalasi Laboratorium dengan Instalasi/Unit Lain


Tata hubungan kerja Instalasi Laboratorium dengan Unit/ Ruang/ Instalasi lain
digambarkan dengan diagram berikut :

INSTALASI
RAWAT JALAN

INSTALASI INSTALASI
RAWAT INAP INSTALASI LAIN
LABORATORIUM

18
1. Hubungan tata kerja Instalasi Laboratorium dengan Instalasi Rawat Jalan:
a. Koordinasi Pelayanan Laboratorium rawat jalan dijabarkan dalam buku
panduan laboratorium dan SPO pelayanan laboratorium
b. Koordinasi Pelayanan Laboratorium IGD/Emergency dijabarkan dalam buku
panduan laboratorium dan SPO pelayanan laboratorium IGD/Emergency
c. Koordinasi pelayanan Laboratorium rawat jalan dalam hal persyaratan klaim
dengan pihak ketiga dijabarkan dalam buku panduan laboratorium dan SPO
Pelayanan Laboratorium rawat jalan
d. Koordinasi pelayanan pasien yang memerlukan adherence khusus yaitu pasien TB,
HIV dan Visum berdasarkan kebijakan pelayanan HIV TB dan Visum.
2. Hubungan tata kerja Instalasi Laboratorium dengan Ruang Rawat Inap.
a. Koordinasi Pelayanan Laboratorium rawat inap dijabarkan dalam Buku
panduan laboratorium dan SPO pelayanan laboratorium rawat inap
b. Koordinasi Pelayanan Laboratorium Emergency rawat inap dijabarkan dalam buku
panduan laboratorium dan SPO pelayanan laboratorium Emergency rawat inap
c. Koordinasi pelayanan Laboratorium rawat inap dalam hal persyaratan klaim dengan
pihak ketiga dijabarkan dalam panduan laboratorium dan SPO Pelayanan
Laboratorium rawat inap
d. Koordinasi pelayanan pasien yang memerlukan adherence khusus yaitu pasien TB,
HIV dan Visum berdasarkan kebijakan pelayanan HIV TB dan Visum.
3. Hubungan tata kerja Instalasi Laboratorium dengan Instalasi Lain
Instalasi yang dimaksud adalah : Instalasi Gawat Darurat.
a. Pelayanan Laboratorium di Instalasi Gawat darurat dijabarkan dalam buku panduan
laboratorium dan SPO pelayanan laboratorium IGD

19
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


1. Pola Ketenagaan bagian Laboratorium

TENAGA YANG
NO NAMA JABATAN KUALIFIKASI
DIBUTUHKAN
1. Kepala Laboratorium Dokter Umum 1 orang
2. Koordinator Lab D3 Analis Kesehatan 1 orang
3. Staff Analis D3 Analis Kesahatan 1 orang
4. Staff Administrasi SMA 1 orang

JUMLAH 4 orang

2. Pola Kebutuhan Tenaga


Kebutuhan Jumlah Tenaga Laboratorium berdasarkan penghitungan beban kerja
a. Rata-rata pasien per hari
b. Jam pengerjaan /hari/pasien
c. Jam pengambilan sampel yang diperlukan/pasien/hari
d. Jam pengolahan sampel/pasien/hari
e. Jam kerja efektif setiap analis/hari (7 jam/hari)
f. Rata-rata jam pengerjaan sampel per hari
Pra Analitik
Adminitrasi pemeriksaan kelengkapan data pasien 1 menit/pasien
Pengambilan sampel 3 menit
Preparasi sampel 5 menit/pasien
Analitik
Melakukan pemeriksaan 25 menit/pasien
Pasca Analitik
Mencatat hasil pemeriksaan di komputer 1 menit
Mencetak hasil dari print out SIMRS 1 menit/pasien

20
Pencatatan di buku hasil dan buku ekspedisi Laboratorium 2 menit

Rumus perhitungan :

A : Jumlah rata-rata pasien /hari


B : Jumlah jam perawatan efektif/hari
C : Jumlah hari dalam satu tahun (365 hari)
X : Jumlah hari efektif/tahun (286 hari)
Y : Jumlah jam kerja efektif (7 jam)
Hasil :
1. Jumlah rata-rata pasien perhari 15 pasien
2. Jumlah rata-rata jam pemeriksaan perpasien 30 menit pasien

3. Jumlah kebutuhan tenaga : : = = 2 Orang


B. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan Instalasi Laboratorium yaitu
1. Dinas pagi
a. Yang bertugas sejumlah 1 (satu) orang
b. Kategori : 1 orang Pelaksana analis
c. Jam dinas dari jam 07:00 s/d jam 14:00 WIB
2. Dinas siang
a. Yang bertugas sejumlah (satu) orang
b. Kategori : 1 orang Pelaksana analis
c. Jam dinas dari jam 14:00 s/d jam 20:00 WIB
3. Dinas malam
a. Yang bertugas sejumlah 1 (satu) orang
b. Kategori : 1 orang Pelaksana analis
c. Jam dinas dari jam 20:00 s/d jam 07:00 WIB
C. Pengaturan Jaga
Pengaturan Jaga Pelaksana Analis
1. Pengaturan jadwal dinas pelaksana analis dibuat oleh Koordinator laboratorium
dan disetujui serta ditandatangani oleh Direktur.
21
2. Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan direalisasikan ke analis
pelaksana laboratorium setiap satu bulan.
3. Untuk tenaga analis yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu maka analis
tersebut dapat mengajukan permintaan dinas pada lembar permintaan. Permintaan
akan disesuaikan dengan kebutuhan tenaga yang ada (apabila tenaga cukup dan
berimbang serta tidak mengganggu pelayanan maka permintaan disetujui).
4. Jadwal dinas terbagi atas dinas pagi, dinas sore, dinas malam dan libur.
Apabila analis yang berdinas berhalangan sehingga tidak dapat berdinas sesuai
jadwal yang telah ditetapkan (terencana), maka analis yang bersangkutan akan mencari
tenaga analis pengganti yaitu analis yang libur atau kesanggupan tenaga analis yang lain.

22
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

A. Pengertian
Orientasi adalah pengenalan bagi pegawai baru tentang falsafah, tujuan,
administrasi dan pengelolaan laboratorium termasuk tugas dan wewenang serta prosedur
kerja yang ditetapkan di Instalasi Laboratorium.

B. Tujuan
1. Agar karyawan yang baru tersebut dapat langsung mengetahui, memahami, dan
mengenal lingkungan hubungan kerjanya
2. Agar karyawan baru dapat segera dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
kerjanya
3. Agar karyawan baru memahami struktur organisasi serta uraian tugas, tanggung jawab,
wewenang, sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
4. Agar karyawan baru memahami prosedur kerja yang ditetapkan di Instalasi
Laboratorium
5. Agar karyawan baru tersebut dapat segera dapat melaksanakan tugas-tugasnya
dengan baik dan lancar

C. Sasaran
Sasaran program orientasi adalah semua karyawan yang baru bergabung dengan
RSU Duta Mulya Majenang.

D. Pembimbing
1. Koordinator Instalasi Laboratorium
2. Staff dan administrasi
E. Waktu
1. Rencana Kegiatan disesuaikan dengan kegiatan rekruitmen pegawai baru RSU Duta
Mulya Majenang, sesudah kegiatan orientasi umum yang diprogramkan dari RS
2. Pelaksanaan orientasi selama 3 bulan

23
F. Kebijakan
Calon karyawan baru harus mengikuti program orientasi agar mengetahui
pekerjaan dan tanggung jawabnya

G. Metode
1. Pemaparan oleh pembimbing
2. Tanya jawab
3. Praktek di lokasi kerja
4. Evaluasi

H. Jadwal dan Materi Kegiatan

No. MATERI WAKTU TEMPAT PEMBIMBING


1.  Visi, Misi , dan motto RSU Minggu I Instalasi Koordinator
Duta Mulya Laboratorium Laboratorium
 Struktur organisasi dan
uraian tugas Instalasi
Laboratorium
 Manajemen Lab
 Pengenalan ruangan
Laboratorium
 Pengenalan alat – alat
Laboratorium
2.  Administrasi Laboratorium Minggu II Instalasi Administrasi
 Alur Pelayanan di Laboratorium
laboratorium
 Kebijakan dan protap di
Instalasi Laboratorium
 Pendaftaran rawat
jalan/IGD
 Pendaftaran Rawat Inap

3. Sampling Rawat jalan Minggu Instalasi Koordinator Lab


dan preparasi sampel III & IV Laboratorium & Staff

24
4 Pelayanan Laboratorium Minggu Instalasi Koordinator Lab
Hematologi dan Immunologi V & VI Laboratorium & Staff

5 Pelayanan Laboratorium Minggu Instalasi Koordinator Lab


Kimia Klinik VII & Laboratorium & Staff
VIII
6 Pelayanan Laboratorium Minggu Instalasi Koordinator Lab
Sekresi ekresi dan IX & X Laboratorium & Staff
mikrobiologi sederhana

25
BAB X
PERTEMUAN DAN RAPAT

Dalam unit kerja Instalasi Laboratorium, dilaksanakan pertemuan – pertemuan sebagai


berikut :
1. Rapat Internal Laboratorium
 Diadakan setiap 1 bulan sekali
 Diikuti Koordinator dan seluruh staf Laboratorium
2. Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu dibahas segera.

25
BAB XI
PENCATATAN DAN PELAPORAN

A. Pencatatan
1. Pencatatan dalam pelayanan laboratorium dilakukan secara manual dan
komputerisasi dengan Microsoft word.
2. Pencatatan pendaftaran pasien baik rawat jalan, rawat inap dan IGD di Buku
registrasi pasien
3. Pencatatan hasil laboratorium terdiri dari hasil laboratorium rawat jalan, rawat inap
dan IGD di Buku Hasil Laboratorium
4. Pencatatan pemesanan kebutuhan BAHP laboratorium
5. Pencatatan Stok BAHP laboratorium.

B. Pelaporan
1. Laporan bulanan :
Laporan bulanan meliputi :
a. Laporan jumlah kunjungan pasien laboratorium
b. Laporan jumlah kegiatan masing masing pemeriksaan laboratorium
c. Laporan stok BAHP laboratorium
d. Standar Pelayanan Minimal Laboratorium Klinik setiap bulan.
e. Laporan Indikator mutu Unit Laboratorium
2. Laporan tahunan
Instalasi Laboratorium membuat laporan tahunan yang berisi:
a. Laporan kunjungan pasien laboratorium tahunan
1) Berdasarkan jenis pelayanan
2) Berdasarkan jenis pemeriksaan
Adalah laporan tahunan adalah hasil rekapan laporan bulanan.

26

Anda mungkin juga menyukai