Anda di halaman 1dari 22

PRODUK FERMENTASI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikrobiologi industri ialah pertumbuhan mikroorganisme dalam

jumlah besar di bawah keadaan terkendali, yang bertujuan untuk

menghasilkan produk yang bernilai ekonomi dan bermanfaat. Hampir

semua perkembangan dalam bidang ini terjadi pada abad ini.

Adapula aspek-aspek penting dalam mikrobiologi industri. Aspek-

aspek ini meliputi pengendalian mikroorganisme yang merusak bahan

makanan, kayu, bahan pakaian, dan bahan-bahan lain, serta penggunaan

mikroorganisme secara luas untuk menguji kadar produk-produk seperti

antibiotic, vitamin, dan asam amino.

Dilihat dari segi perindustrian, mikroorganisme merupakan pabrik

zat kimia yang mampu melakukan perubahan yang dikehendaki.

Mikroorganisme merombak bahan mentah (beberapa komponen dari

medium tempat tumbuhnya dan dapat dianggap sebagai substrat) dan

mengubah bahan mentah menjadi suatu produk baru.

Bakteri digunakan dalam skala industri untuk menghasilkan

berbagai macam zat kimia, enzim, asam amino, vitamin, dan substansi

lain. Salah satu dari proses ini, yaitu pembuatan nata dari sari buah.

Meskipun banyak mikroorganisme yang berbahaya bagi manusia,

ada beberapa mikroorganisme bersifat menguntungkan, misalnya dapat

RANTI JAYA ZHAFIRA ISHARYANTO,S.Farm.Apt


15020180033
PRODUK FERMENTASI

menghasilkan produk-produk makanan yang difermentasikan. Dalam

praktikum inilah kita akan mengetahui itu dan inilah yang menjadi latar

belakang dilakukannya percobaan pembuatan nata dari sari buah.

Nata merupakan suatu zat yang menyerupai gel, tidak larut dalam

air dan terbentuk pada permukaan media fermentasi air kelapa dan

beberapa sari buah masam. Sedangkan kombucha adalah fermentasi

yang menggunakan campuran kultur bakteri dan khamir sehingga

diperoleh cita rasa asam dan berbentuk lapisan nata.

Fermentasi adalah suatu proses pengubahan senyawa yang

terkandung di dalam substrat oleh mikroba (kultur) misalnya senyawa

gula menjadi bentuk lain (misalnya selulosa/nata de coco), baik

merupakan proses pemecahan maupun proses pembentukan dalam

situasi aerob maupun anaerob.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam praktikum ini adalah sebagai

Adapun rumusan masalah pada praktikum ini adalah bagaimana hasil

produk fermentasi kombucha dan nata sampel buah naga (Hylocereus

polyrhizus) ?

C. Maksud Praktikum

Adapun maksud dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan

memahami cara pembuatan kombucha dan nata dari sari sampel buah

RANTI JAYA ZHAFIRA ISHARYANTO,S.Farm.Apt


15020180033
PRODUK FERMENTASI

naga (Hylocereus polyrhizus) dengan menggunakan bakteri Acetobacter

xylinum.

D. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk memproduksi nata

dan kombucha dari sari buah naga (Hylocereus polyrhizus) dengan

mengggunakan bakteri Acetobacter xylinum.

E. Manfaat Pratikum

Manfaat dari pratikum ini adalah agar dapat mengetahui cara-cara

pembuatan nata dan kombucha dengan menggunakan sari buah Naga

(Hylocereus polyrhizus) dengan mengggunakan bakteri Acetobacter

xylinum.

BAB II
RANTI JAYA ZHAFIRA ISHARYANTO,S.Farm.Apt
15020180033
PRODUK FERMENTASI

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Pegawetan secara biologis dapat dilakukan dengan fermentasi

(peragian), yaitu proses perubahan karbohirat menjadi alkohol. Zat – zat

yang bekerja pada proses ini adalah enzim yang dibuat oleh sel – sel

ragi. Lamanya proses peragian tergantunga pada bahan yanag akan

diragikan (Pratiwi, 2009).

Pengawetan secara kimia,digunakan bahan – bahan kimia yang

bersifat dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme (Pratiwi, 2009).

Secara umum fermentasi memerlukan bahan baku sebagai substrat

yang mengandung sumber nutrisi yang cukup dan menggunakan mikroba

yang sesuai untuk mendapatkan perubahan bentuk atau rasa dari suatu

bahan (Novel, 2010).

Fermentasi adalah proses memanfaatkan kemampuan enzimatik

mikroba untuk mengubah senyawa kompoleks pada substrat dan

menghasilkan senyawa lebih sederhana baik berupa metabolit primer dan

metabolit sekunder dalam sumber lingkungan aerob atau anaerob.

Proses fermentasi dapat dibedakan berdasarkan jenis substratnya

(Novel, 2010) :

a. Fermentasi substrat padat (Solid substrate fermentation), contoh

substrat : kacang – kacangan, beras, umbi –umbian, sayuran, an lain –

lain.

RANTI JAYA ZHAFIRA ISHARYANTO,S.Farm.Apt


15020180033
PRODUK FERMENTASI

b. Fermentasi subtrat cair (Liquid Substrat Fermentation), contoh substrat

: air kelapa, susu, sari buah, dan lain – lain.

Penyebutan fermentasi aalah berdasarkan hasil akhir yang

diperoleh melalui proses tersebut, misalnya fermentasi alkohol,

fermentasi tempe, yoghurt, dan lain – lain (Novel, 2010).

Perkataan fermentasi sering disalin engan perkataan peragian, hal

ini sebenarnya tidak tepat. Kata – kata ragi untuk tempe, ragi untuk tape,

ragi untuk roti, ragi untuk oncom, ragi untuk membuat minuman keras, itu

menurut sisemiknya didalam dunia tumbuh – tumbuhan banyaklah

berbeda. Secara fisiologi ragi – ragi tersebut mempunyai persamaan,

yaitu mereka menghasilkan fermen atau enzim yang dapat mengubah

substrat menjadi bahan lain dengan mendapat keuntungan berupa

energy. Adapun yang mereka ubah itu berbeda-beda. Orang membatasi

pengertian fermentasi hanya pada alkoholisasi dan laktasi

(Dwidjoseputro, 1990).

Kata pembusukan digunakan untuk penguraian protein dan lain-lain

senyawa yang mengandung N, sedang dalam peguraian itu timbul bau

yang sering kali tidak sedap. Proses pembusukan itu akibat dari kativitas

bakteri, biasanya bakteri anaerob (Dwidjoseputro, 1990).

Pada fermentasi sering dihasilkan lebih dari suatu senyawa (multi-

produk). Oleh karena itu, kita harus dapat menghitungan apakah telah

terjadi fermentasi sempurna atau tidak. Jika tidak, pasti terdapatproduk

lain yang tidak terukur (Purwoko, 2005).

RANTI JAYA ZHAFIRA ISHARYANTO,S.Farm.Apt


15020180033
PRODUK FERMENTASI

Proses fermentasi dimulai ketika kultur mengubah glukosa menjadi

alcohol dan CO2, kemudian bereaksi dengan air membentuk asam

karbonat. Alcohol akan teroksidasi menjadi asam asetat. Asam glukonat

terbentuk dari oksidasi glukosa oleh bakteri dari genus Acetobacter

(Hidayat, 2006).

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam proses fermentasi

adalah :

1. Ketersediaan nutrisi, meliputi unsure C, N, P, dan K

2. pH medium sekitar 5,5

3. suhu fermentasi 23-27oC dengan toleransi dalam kisaran 18-35oC

4. ketersediaan udara namun tidak dalam bentuk aerasi aktif

5. Tidak boleh ada goncangan atau getaran

6. Tidak boleh terkena sinar matahari langsung (Hidayat, 2006).

Kandungan asam glukonat yanga ada pada minimum kombucha

mampu memperkuat daya kekebalan tubuh terhadap infeksi dari luar

serta mempunyai kemampuan untuk mengikat racun

danmengeluarkannya dari tubuh lewat urin. Kandungan antimikrobia pada

minuman kombucha mampu menghambat pertumbuhan Shigella sonnei,

Escherichia coli, dan Salmonella thypimurium (Hidayat, 2006).

B. Uraian Bahan

1. Aquadest (Ditjen POM, 1979 : 96)

Nama resmi : AQUA DESTILLATA

Sinonim : Air suling, aquadest

RANTI JAYA ZHAFIRA ISHARYANTO,S.Farm.Apt


15020180033
PRODUK FERMENTASI

RM/BM : H2O / 18,02

RM : H–O–H

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbautidak

mempunyai rasa.

Penyimpanan : Dalam wadah tertrutup baik.

Kegunaan : Sebagaipelarut.

2. Asam asetat (Ditjen POM, 1979 : 647)

Nama resmi : ACIDUM ACETICUM

Nama sinonim : Asam asetat, Cuka

RM / BM : CH3COOH / 60,05

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, , bau menusuk,

rasa asam, tajam.

Kelarutan : Dapat campur dengan air, dengan etanol

(95%) P dan dengan gliserol P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai pemberi suasana asam

3. Gula (Ditjen POM, 1979 : 725)

Nama resmi : SAKAROSA

Nama sinonim : Gula

RM / BM : C12H22O11 / 342,20

Pemerian : Hablur tidak berwarna atau massa hablur,

atau serbuk warna putih, tidak berbau atau

rasa manis

RANTI JAYA ZHAFIRA ISHARYANTO,S.Farm.Apt


15020180033
PRODUK FERMENTASI

Kelarutan : Larut dalam 0,5 bagian air dan dalam 370

bagian etanol (95%) P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai penetralisir keasaman

4. Kalium Fosfat (Ditjen POM, 1979 : 688)

Nama resmi : KALIUM DIHIDROGEN FOSFAT P

Sinonim : Kalium dihidrogen fosfat

RM / BM : KH2PO4 / -

Pemerian : Serbuk hablur, putih.

Kelarutan : Larut dalam air.

Kegunaan : Sebagai pendapar

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

5. Magnesium sulfat (Dirjen POM, 1979: 703)

Nama resmi : MAGNESII SULFAS

Sinonim : Magnesium sulfat/ garam inggris

RM / BM : MgSO4. 7 H2O / 246,47

Pemerian : Hablur tidak berwarna, tidak berbau, rasa

dingin

Kelarutan : Larut dalam 1,5 bagian air, agak sukar larut

dalam etanol (95%) p.

Kegunaan : Pengontrol kerja enzim dan pembentuk 1

ikatan dengan polisakarida

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

RANTI JAYA ZHAFIRA ISHARYANTO,S.Farm.Apt


15020180033
PRODUK FERMENTASI

6. Urea (Ditjen POM, 1995 : 738)

Nama resmi : UREUM

Sinonim : Urea

RM / BM : Co(NH2)2 / 60,06

Pemerian : Hablur tidak berwarna, tidak berbau atau

praktis tidak berbau, prismatik, transparan,

rasa dingin, dan asin, agak .

Kelarutan : Larut dalam 1 bagian air dan dalam 12

bagian etanol (95 %) P larut dalam 1,5

bagian etanol (95%) P mendidih, praktis

tidak larut dalam kloroform P dan dalam eter

P.

Kegunaan : Sebagai sumber nitrogen bagi mikroba

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

7. Starter

Komposisi : - Air kelapa

- Asam asetat glacial

- Gula

- Urea

C. Uraian mikroba/Sampel (www.Itis.gov)

1. Acetobacter xylinum

Klasifikasi (Garrity, 2004) :

Domain : Bacteria

RANTI JAYA ZHAFIRA ISHARYANTO,S.Farm.Apt


15020180033
PRODUK FERMENTASI

Phylum : Proteobacter

Class : Alphaproteobacteria

Ordo : Rhodospirallales

Family : Acetobacteraceae

Genus : Acetobacter

Species : Acetobacter xylinum

2. Hylocereus polyrhizus (itis.gov)

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Viridiplantae

Divisi : Tracheophyta

Sub divisi : Spermatphytina

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Caryophyllales

Famili : Cartaceae Juss.

Genus : Hylocereus (A. berger) Britton & rose

Spesies : Hylocereus undatus (haw.) britton & rose

D. Prosedur Kerja (Anonim,2019)

1. Cara Pembuatan Kombucha

Untuk membuat kombucha, langkah-langkahnya adalah sebagai

berikut:

a. Buat minuman teh biasa : air + the 2 sendok didihkan 15 menit.

RANTI JAYA ZHAFIRA ISHARYANTO,S.Farm.Apt


15020180033
PRODUK FERMENTASI

b. Saring the dan dinginkan.

c. Tambahkan gula 10% dan aduk sampai larut. Masukkan wadah

yang bersih. Setelah the dingin, tambahkan kultur yang berbentuk

padat dan cairan induk sebanyak. 10%. Cairan dan padatan ini

berasal dari fermentasi sebelumnya.

d. Inkubasi 1-2 minggu. Setelah fermentasi selesai, saring hasil the

fermentasi. Masukkan dalam botol yang bersih dan steril. Setelah

diisi volume pasteurisasi dan siap dipasarkan.

2. Proses pembuatan NATA DE COCO

A. Penyiapan biakan murni

Untuk menyiapkan biakan murni, caranya adalah sebagai

berikut :

a. Agar (15-18) dimasukkan kedalam 500 ml air kelapa dan

kemudian dipanaskan sampai larut. Setelah itu ditambahkan

ekstrak ragi (5 gram) dan diaduk larut (larutan a)

b. Gula (75 gram) dan asam asesat (15 ml) dimasukkan ke dalam

500 ml air kelapa segar yang lain dan diaduk sampai gula larut

(larutan b)

c. Larutan (a) sebanyak 3-4 ml dimasukkan ke dalam tabung

reaksi yang lain kemudia ditutup dengan kapas. Masing-

masing disterilkan pada suhu 121 C selama 20 menit.

d. Setelah sterilisasi selesai dan larutan tidak terlalu panas lagi.

RANTI JAYA ZHAFIRA ISHARYANTO,S.Farm.Apt


15020180033
PRODUK FERMENTASI

Larutan (a) dituangkan kedalam larutan (b) secara aseptis.

Setelah itu tabung berisi larutan (b) diletakkan secara miring

untuk membuat agar miring dan ditunggu sampai agak

mengeras.

e. Inokulum Acetobacter xylinum diinokulasikan pada agar

miring diatas dan kemudian diinkubasi pada suhu 30 C

sampai tampak adanya pertumbuhan bakteri yang berupa

koloid mengkilat dan bening pada permukaan agar miring.

B. Pembuatan starter

a. Air kelapa diendapkan sampai mendidih dengan api besar

sambil diaduk-aduk. Setelah mendidih, ditambahkan (a) asam

asesat glasial (10-20 ml asam asesat untuk setiap 1 L air

kelapa) dan (b) gula(75-100 g untuk setiap 1 L kelapa).

Campuran ini diaduk sampai gula larut. Larutan ini disebut air

kelapa asam bergula.

b. Urea (sebanyak 3 g urea untuk setiap 1 L air kelapa asam

bergula yang disiapkan pada no.a di atas) dilarutkan dalam

sedikit air kelapa ( setiap 1 g urea membutuhkan 20 ml air

kelapa). Larutan ini didihkan dan kemudian dituangkan

kedalam air kelapa asam bergula.

c. Ketika masih panas, media dipindahkan ke dalam beberapa

botol bermulut lebar, masing-masingsebanyak 200 ml. botol

ditutup dengan kapas steril. Swtelah dingin, media diinkubasi

RANTI JAYA ZHAFIRA ISHARYANTO,S.Farm.Apt


15020180033
PRODUK FERMENTASI

pada suhu kamar Selma 6-8 hari ( sampai terbentuk lapisan

putih pada permukaan media).

C. Fermentasi nata

Untuk fermentasi nata caranya adalah sebagai berikut :

a. Air kelapa yang masih segar disaring dengan beberapa lapis

kain kasa, kemudian dipanaskan sampai mendidih dengan api

besar sambil diaduk-aduk. Setelah mendidih, ditambahkan

asam asesat glasial (10 ml asam asesat untuk setiap 1 liter air

kelapa. Campuran inidiaduk sampai gula larut. Larutan ini

disebut dengan air kelapa asam bergula.

b. Urea (sebanayak 5 g urea untuk setiap 1 L air kelapa asam

bergula yang disiapkan pada no.a di atas) dilarutkan dalam

sedikit air kelapa yang telah di masak (setiap 1 g urea

membutuhkan 20 ml air kelapa). Larutan ini didihkan,

kemudian dituangkan kedalam air kelapa asam bergula.

Larutan yang diperoleh disebut sebagai media nata. Larutan ini

sampai suam-suam kuku.

c. Media nata ditambah dengan starter ( setiap 1 L media nata

membutuhkan 50-100 ml starter ) dan kemudian dipindahkan

ke dalam wadah-wadah fermentasi dengan ketinggian media

4cm. wadah ditutup dengan kertas yang telah dipanaskan

dalam oven pada suhu 140 C selama 2 jam. Wadah berisi

RANTI JAYA ZHAFIRA ISHARYANTO,S.Farm.Apt


15020180033
PRODUK FERMENTASI

media ini disimpan di ruang fermentasi selama 12-15 hari

sampai terbentuk lapisan nata yang cukup tebal (1,5-2,0 cm)

D. Panen dan pencucian

Lapisan nata diangkat kemudian dicuci dengan air bersih

dengan air bersih. Se4telah itu nama direndam didalam air

mengalih didalam air mengalir atau air yang diganti-ganti

dengan air segar selama 3 hari. Setelah itu nata diptong-

potong dengan panjang 1,5 cm dan lebar 1,5 cm. potongan

nata direbus 5-10 menit, kemudian dicuci dan direbus lagi

selama 10 menit. Hal ini diulangi sampai nata tidak berbau dan

tidak berasa asam lagi

BAB III

KAJIAN PRAKTIKUM

A. Alat

RANTI JAYA ZHAFIRA ISHARYANTO,S.Farm.Apt


15020180033
PRODUK FERMENTASI

Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu benang

godam, blender, botol selai, gelas kimia, kain kasa, kertas

timbang,sendok tanduk, dan timbangan analitik.

B. Bahan

Bahan yang digunakan yaitu aquadest, aluminium foil, asam

asetat, buah naga, gula, kalium hidrofosfat, kain kasa, kain saring,

magnesium sulfat, starter 5% ;10%; 15%, tissue dan urea.

C. Cara Kerja

1. Pembuatan Nata

Disiapkan alat dan bahan, kemudian buah naga dipotong

kemudian di potong potong menjadi kecil dan setelah itu diblender

dan tidak ditambahkan air, kemudian hasil blender disaring

menggunakan kain saring,yang dimana hasil saringan ditampung

gelas kimia, kemudian direbus, dan kemudian dimasukkan kedalam

masing masing botol selai tambahkan gula, urea, asam asetat pada

masing masing botol, setelah itu ditambahkan starter 5%,10%,15%,

pada botol selai, ditutupi dengan kain kasa dan disimpan dalam suhu

ruangan selama 13 hari

2. Pembuatan Kombucha

Disiapkan alat dan bahan , kemudian buah Naga dikupas

kemudian di potong potong menjadi kecil dan setelah itu diblender

disaring menggunakan kain saring ditampung digelas kimia, kemudian

RANTI JAYA ZHAFIRA ISHARYANTO,S.Farm.Apt


15020180033
PRODUK FERMENTASI

dituang dibotol selai sebanyak 50mL cukupkan dengan 50mL aquadest

yang sterilkan, kemudian tambahkan folikel kombucha 2,5% dan 2%

bibit cairan kemudian di tutup dengan kain kasa dan di diamkan

selama 13 hari

BAB IV

KAJIAN HASIL PRAKTIKUM

A. Hasil Praktikum

RANTI JAYA ZHAFIRA ISHARYANTO,S.Farm.Apt


15020180033
PRODUK FERMENTASI

1. Fermentasi Nata

Sampel Berat Nata

Buah Naga -

2. Teh Kombucha

Sampel Berat folikel pH Cairan

Buah Naga - -

B. Pembahasan

Arti kata fermentasi selama ini berubah-ubah. Kata fermentasi

berasal dari Bahasa Latin “fervere” yang berarti merebus (to boil). Arti

kata dari Bahasa Latin tersebut dapat dikaitkan dengan kondisi cairan

bergelembung atau mendidih. Keadaan ini disebabkan adanya aktivitas

ragi pada ekstraksi buah-buahan atau biji-bijian. Gelembung-gelembung

karbondioksida dihasilkan dari katabolisme anaerobic terhadap

kandungan gula.

Proses fermentasi dimulai ketika kultur mengubah glukosa menjadi

alkohol dan CO2. Kemudian bereaksi dengan air membentuk asam

karbonat. Alkohol akan teroksidasi dengan asam asetat. Asam glukonar

terbentuk dari oksidasi glukosa oleh bakteri dari genus Acetobacter.

Kultur dalam waktu bersamaan juga menghasilkan asam-asam organic

lainnya. Bakteri Acetobacter xylinum mengubah gula menjadi selulosa

yang disebut nata dan melayang di permukaan medium. Jika nutrisi

RANTI JAYA ZHAFIRA ISHARYANTO,S.Farm.Apt


15020180033
PRODUK FERMENTASI

dalam medium telah habis dikonsumsi, kultur akan berhenti tumbuh tetapi

tidak mati. Kultur akan aktif lagi jika memperoleh nutrisi kembali.

Pada praktikum ini, buah yang digunakan sebagai bahan utama

nata adalah buah naga. Dengan menggunakan starter yaitu pada

pembuatan nata digunakan starter bakteri Acetobacter xylinum dengan

konsentrasi 5%, 10% dan 15% dan kombucha digunakan

Saccharomyces cerevisiae 2,5% dan 5 %.

Starter adalah bibit Acetobacter Xylinum yang telah ditumbuhkan

dalam substrat pertumbahan kultur tersebut sehingga populasi bakteri

Acetobacter Xylinum mencapai kerapatan optimal untuk proses

pembuatan nata, yaitu 1 x 109 sel/mL. Bakteri tersebut dapat tumbuh

pada pH 3,5 -7,5, namun akan tumbuh optimal pada pH 4,3 sedangkan

suhu ideal bagi pertumbuhan Acetobacter Xylinum pada suhu 28-31oC

yang sangat memerlukan oksigen.

Dalam percobaan ini digunakan asam asetat dengan tujuan

menurunkan pH nata, dengan kata lain keasaman akan meningkat. Hal

ini dapat menghambat produktivitas mikroba untuk menghasilkan

selulosa, karena pada dasarnya mikroba Acetobacter Xylinum tidak tahan

pada kondisi yang terlampau asam. Dan penambahan urea atau ZA lebih

berpengaruh pada ketersediaan nitrogen bagi mikroba Acetobacter

Xylinum dan juga sedikit berpengaruh pada penetralisiran sedikit tingkat

keasaman sehingga memperbesar peluang terbentuknya nata.

RANTI JAYA ZHAFIRA ISHARYANTO,S.Farm.Apt


15020180033
PRODUK FERMENTASI

Penambahan K2HPO4 berfungsi sebagai pendapar untuk

mempertahankan suasana asam. Penambahan MgSO4 sebagai asupan

magnesium terhadap bakteri Acetobacter xylinum. Penambahan gula

sebagai hasil metabolisme sehingga menghasilkan polisakarida.

Mekanisme pembentukan nata yaitu bakteri Acetobacter xylinum

akan merubah gula pada medium menjadi selulosa. Acetobacter xylinum

dapat merubah 19% gula menjadi selulosa. Selulosa yang terbentuk

dalam media tersebut berupa benang-benang yang bersama-sama

polisakarida membentuk jalinan yang terus menerus menebal menjadi

lapisan nata. Pada proses metabolismenya, selaput selulosa ini terbentuk

oleh aktivitas Acetobacter xylinum terhadap glukosa. Karbohidrat pada

medium dipecah menjadi glukosa yang kemudian berikatan dengan asam

lemak (Guanosin trifosfat) membentuk prekursor penciri selulosa oleh

enzim selulosa sintetase, kemudian dikeluarkan ke lingkungan

membentuk jalinan selulosa pada permukaan medium. Selama

metabolisme karbohidrat oleh Acetobacter xylinum terjadi proses glikolisis

yang dimulai dengan perubahan glukosa menjadi glukosa 6-posfat yang

kemudian diakhiri dengan terbentuknya asam piruvat. Glukosa 6-P yang

terbentuk pada proses glikolisis inilah yang digunakan oleh Acetobacter

xylinum untuk menghasilkan selulosa. Selulosa yang terbentuk

mempunyai ikatan β 1,4-glikosida dan tersusun dan komponen glukosa

mannosa, rhamnosa dan asam glukoronat dengan perbandingan 3:1:1:1.

RANTI JAYA ZHAFIRA ISHARYANTO,S.Farm.Apt


15020180033
PRODUK FERMENTASI

Dan selulosa inilah yang nantinya lama – kelamaan akan menebal

membentuk nata.

Dari hasil percobaan fermentasi pembuatan nata sari buah naga

tidak ada nata yang terbentuk atau dihasilkan pada pembuatan nata.

Pada fermentasi pembuatan teh kombucha, tidak diperoleh pH

kombucha baik pada konsentrasi 2% dan 2,5% dikarenakan adanya

kontaminasi oleh mikroorganisme lain akibat dari penggunaan kain kasa

yang tipis.

Adapun faktor kesalahan pada praktikum ini adalah penambahan

bahan-bahan yang kurang akurat, penggunaan penggaris yang tidak

sama pada saat pengukuran nata, dan juga terjadi pergeseran tempat

pada botol selai berisi nata dan kombucha.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


RANTI JAYA ZHAFIRA ISHARYANTO,S.Farm.Apt
15020180033
PRODUK FERMENTASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan bahwa pengamatan mulai dari 1 sampai hari ke 14 tidak

terdapat pembentukan nata pada starter 5%, 10% dan 15%. Begitupula

pada pembuatan kombucha dengan menggunakan folikel kombucha

2,5% dan bibit cairan 2%, tidak ditemukannya pH kombucha. Hal

tersebut diakibatkan karena terkontaminasinya sampel dengan

mikroorganisme lain yang menyebabkan tidak terbentuknya nata

maupun kombucha, juga dikarenakan tipisnya kain kasa yang

digunakan untuk menutup sampel pada botol selai.

B. Saran

Sebaiknya asisten selalu mendampingi praktikan saat prakikum

dan saat pengamatan. Agar mengurangi kesalahan yang dilakukan oleh

praktikan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2019, Tuntunan Praktikum Mikrobiologi Farmasi, Farmasi UMI,


Makassar.
RANTI JAYA ZHAFIRA ISHARYANTO,S.Farm.Apt
15020180033
PRODUK FERMENTASI

Dirjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta.

Dwidjoseputro, D, 1990, Dasar – Dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta.

Hidayat, Nur, 2006, Mikrobiologi Industri, Andi Publisher, Jakarta.

http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&searc
h_value=42451.

Novel, Sasika Sinta, 2010, Praktikum Mikrobiologi Dasar, Trans Info


Media, Jakarta.

Pratiwi, T., Sylvia, 2009, Mikrobiologi Farmasi, Erlangga, Jakarta.

Purwoko, Tjahjadi, 2005, Fisiologi Mikroba, Bumi aksara, Jakarta.

RANTI JAYA ZHAFIRA ISHARYANTO,S.Farm.Apt


15020180033

Anda mungkin juga menyukai