Anda di halaman 1dari 15

BAB V

PROYEKSI PENDUDUK DAN KEBUTUHAN AIR

5.1. Proyeksi Penduduk


Prediksi jumlah penduduk di masa depan sangat penting dalam memperhitungkan jumlah
kebutuhan air minum di waktu yang akan datang. Prediksi ini didasarkan pada laju
perkembangan kota dan kecenderungannya, arahan tata guna lahan serta ketersediaan lahan
untuk menampung perkembangan jumlah penduduk. Dengan memperhatikan laju perkembangan
jumlah penduduk masa lampau, maka metode statistik merupakan metode yang paling mendekati
untuk memperkirakan jumlah penduduk di masa mendatang. Dalam studi ini ada 3 metode yang
diujicobakan untuk menentukan metode yang sesuai. Dari uji ini akan diperoleh koefisien
korelasi dari masing-masing metod, angka yang mendekati atau sama dengan satu menunjukkan
bahwa metode tersebut sesuai dengan kondisi perkembangan penduduk di lapangan sehingga
dapat digunakan sebagai acuan untuk perhitungan proyeksi penduduk.
Pada studi ini pembangunan sistem distribusi direncanakan dapat memenuhi kebutuhan air
minum penduduk di Kecamatan Martapura Timur selama sepuluh tahun. Berikut tabel
perhitungan dari data jumlah dan pertumbuhan penduduk dari tahun 2008 – 2017.

Tabel 5.1. Data Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Martapura Timur

No. Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) Pertumbuhan Penduduk


Jiwa Persentase (%)
1 2008 28,025 - -
2 2009 28,539 514 1.80%
3 2010 29,200 661 2.26%
4 2011 29,623 423 1.43%
5 2012 29,931 308 1.03%
6 2013 30,449 518 1.70%
7 2014 30,879 430 1.39%
8 2015 31,307 428 1.37%
9 2016 31,713 406 1.28%
10 2017 32,115 402 1.25%
Rata-rata 454 1.50%
5.1.1. Metode Aritmatik

Tabel 5.2. Proyeksi Penduduk dengan Metode Aritmatik

X Y X2 y2 XY

1 514 1 264,196 514

2 661 4 436,921 1,322

3 423 9 178,929 1,269

4 308 16 94,864 1,232

5 518 25 268,324 2,590

6 430 36 184,900 2,580

7 428 49 183,184 2,996

8 406 64 164,836 3,248

9 402 81 161,604 3,618

45 4,090 285 1,937,758 19,369

Perhitungan koefisien korelasi (r) sebagai berikut :

nx. y   x  y 
r
ny    y   nx   x 
2 2
1
2 2 2
1
2

Koefisien korelasi (r) didapatkan dengan perhitungan di excel menggunakan formula pearson

r = -0.496

5.1.2. Metode Geometri

Tabel 5.3. Proyeksi Penduduk dengan Metode Geometri


X P Y = Ln P X^2 Y^2 XY

1 28,025 10.241 1 104.875 10.241

2 28,539 10.259 4 105.248 20.518

3 29,200 10.282 9 105.718 30.846

4 29,623 10.296 16 106.014 41.185

5 29,931 10.307 25 106.227 51.533

6 30,449 10.324 36 106.581 61.943

7 30,879 10.338 49 106.871 72.365

8 31,307 10.352 64 107.156 82.813

9 31,713 10.364 81 107.422 93.280

10 32,115 10.377 100 107.684 103.771

55 301,781 103.140 385 10,637.768 568.495

Perhitungan koefisien korelasi (r) sebagai berikut :

nx. y   x  y 
r
ny    y   nx   x 
2 2
1
2 2 2
1
2

Koefisien korelasi (r) didapatkan dengan perhitungan di excel menggunakan formula pearson

r = 0.997
5.1.3. Metode Least Square

Tabel 5.4. Proyeksi Penduduk dengan Metode Least Square

X Y X^2 Y^2 XY

1 28,025 1 785,400,625 28,025

2 28,539 4 814,474,521 57,078

3 29,200 9 852,640,000 87,600

4 29,623 16 877,522,129 118,492

5 29,931 25 895,864,761 149,655

6 30,449 36 927,141,601 182,694

7 30,879 49 953,512,641 216,153

8 31,307 64 980,128,249 250,456

9 31,713 81 1,005,714,369 285,417

10 32,115 100 1,031,373,225 321,150

55 301,781 385 9,123,772,121 1,696,720

Perhitungan koefisien korelasi (r) sebagai berikut :

n x. y    x  y 
r
ny    y   nx   x  
2 2
1
2 2 2
1
2

Koefisien korelasi (r) didapatkan dengan perhitungan di excel menggunakan formula pearson

r = 0.998
5.1.4. Pemilihan Metode Proyeksi Penduduk

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi masing-masingg metode digunakanlah


koefisien yang mendekati satu, dari hasil perhitungan itu ada dua yaitu dari metode Least Square
dengan nilai 0.998 sedangkan Metode Geometri 0.997, namun proyeksi jumlah penduduk dengan
menggunakan metode Geometri lebih lazim digunakan maka ditetapkan metode yang digunakan
untuk proyeksi jumlah penduduk Kecamatan Martapura Timur adalah Metode Geometri.

Rumus Geometri untuk proyeksi penduduk pada tahun ke-n :

Pn = Po ( 1 + r ) n

Keterangan :

Pn = tahun ke-n

Po = tahun sebelum-n

r = persentase rata-rata pertumbuhan penduduk

n = rentang tahun

Tabel 5.5. Hasil Perhitungan Proyeksi Jumlah Penduduk 10 tahun


Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)

2017 32,115

2018 32,597

2019 33,087

2020 33,584

2021 34,088

2022 34,600

2023 35,119

2024 35,647

2025 36,182

2026 36,725

2027 37,277

5.2. Proyeksi Fasilitas


Proyeksi fasilitas adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk menentukan jumlah
kebutuhan air minum dalam suatu kawasan perkotaan. Karena fasilitas-fasilitas perkotaan seperti
gedung-gedung perkantoran, rumah ibadah, rumah sakit, sekolah, mini market, maupun restoran
membutuhkan air bersih yang cukup untuk daya tunjang aktivitas orang-orang di dalamnya.
Seiring pertumbuhan penduduk yang selalu bertambah dan hasil dari proyeksi 10 tahun yang
akan datang, maka proyeksi fasilitas juga harus diproyeksikan agar dapat mengimbangi akses
kebutuhan penduduk. Mengingat dari Rencana Tata Ruang dan Wilayah dari Peraturan Daerah
Kabupaten Banjar No. 3 tahun 2013 maka Kecamatan Martapura Timur akan ada banyak
pembangunan yang dilakukan, hal ini sebanding dengan kepadatan penduduk dan fasilitas yang
akan dibangun.

Tahun proyeksi Jumlah Penduduk


2018 32,597
2019 33,087
2020 33,584
2021 34,088
2022 34,600
2023 35,119
2024 35,647
2025 36,182
2026 36,725
2027 37,277

Rata-rata dari persentase pertumbuhan penduduk adalah 1,5%. Data berupa jumlah fasilitas
yang ada di Kecamatan Timur pada tahun 2018 didapatkan dari Badan Pusat Statistik tahun
2019. Sedangkan proyeksi fasilitas dari tahun 2019 – 2026 asumsi dari jumlah penduduk yang
ada. Rumus untuk menghitung proyeksi fasilitas sampai pada tahun 2027 adalah sebagai berikut.

∑ Fasilitas tahun 2027 = rata-rata % pertumbuhan penduduk X ∑ fasilitas tahun 2018

5.2.1. Proyeksi Fasilitas Pendidikan

Fasilitas Pendidikan berupa bangunan sekolah dari jenjang Kelompok Bermain sampai
Sekolah Menengah. Pada tahun 2018 jumlah sekolah Kelompok Bermain ada 17, jumlah Sekolah
Dasar sebanyak 18, dan Sekolah Menengah Pertama berjumlah 2 buah. Sekolah Menengah Atas
belum ada, namun tidak menutup kemungkinan akan dibangun sekolah menengah atas atau
sederajat.

Tabel 5.6. Proyeksi Fasilitas Pendidikan Selama 10 Tahun


Tahun Jumlah
2018 43
2019 45
2020 48
2021 51
2022 53
2023 56
2024 58
2025 61
2026 62
2027 65

5.2.2. Proyeksi Fasilitas Kesehatan

Fasilitas Kesehatan berupa bangunan untuk unit pengobatan dan pemeriksaan


kesehatandari Puskesmas sampai dengan Polindes. Pada tahun 2018 jumlah Puskesmas ada 1,
jumlah Poskesdes sebanyak 6, dan Sekolah Menengah Pertama berjumlah 5 buah. Rumah Sakit
belum ada, namun tidak menutup kemungkinan akan dibangun Rumah Sakit ataupun Klinik
Setempat.

Tabel 5.7. Proyeksi Fasilitas Kesehatan Selama 10 Tahun

Tahun Jumlah
2018 12
2019 12
2020 13
2021 14
2022 14
2023 15
2024 16
2025 16
2026 17
2027 18

5.2.2. Proyeksi Fasilitas Perkantoran / Instansi

Fasilitas Perkantoran maupun Instansi adalah tempat yang dibangun oleh Pemerintah untuk
memenuhi kebutuhan administrasi maupun keamanan se-kecamatan. Terdiri dari Kantor Desa,
Sektor Kepolisian, KUA, dan Koramil. Karena Kecamatan Martapura Timur mempunya 20 desa
maka kantor Desa berjumlah 20 dan 1 kantor Kecamatan, Sektor Kepolisian sebanyak 1 buah,
KUA sebanyak 1, dan Koramil berjumlah 1 buah.

Tabel 5.8. Proyeksi Fasilitas Perkantoran / Instansi Selama 10 Tahun

Tahun Jumlah
2018 24
2019 25
2020 27
2021 28
2022 29
2023 30
2024 31
2025 33
2026 35
2027 36

5.2.2. Proyeksi Fasilitas Usaha Perekonomian

Fasilitas Usaha Perekonomian adalah fasilitas yang dibangun untuk memenuhi sektor
perdagangan dan usaha masyarakat untuk menunjang kebutuhan sehari-hari. Terdiri dari
minimarket, pasar, koperasi, kedai, dan pertokoan. Pada tahun 2018 Minimarket berjumlah 2,
Toko berupa Warung Kelontong sejumlah 419, Kedai atau Warung Makan berjumlah 119, dan
pasar sebanyak 11.

Tabel 5.9. Proyeksi Fasilitas Usaha Perekonomian selama 10 Tahun

Tahun Jumlah
2018 540
2019 1,440
2020 2,340
2021 3,240
2022 4,140
2023 5,040
2024 5,940
2025 6,840
2026 7,740
2027 8,100
5.2.2. Proyeksi Fasilitas Keagamaan

Fasilitas Keagamaan dibangun untuk memenuhi kebutuhan beragama masyarakat meliputi


masjid, mushola, dan wisata rohani. Pada tahun 2018 jumlah mesjid ada 13, mushola ada 54, dan
ziarah Datu Kelampaian karena mayoritas hampir 100% di Kecamatan Martapura adalah agama
Islam, maka belum ditemukan rumah ibadah untuk non muslim.

Tabel 5.10. Proyeksi Fasilitas Keagamaan selama 10 Tahun

Tahun Jumlah
2018 68
2019 71
2020 76
2021 79
2022 84
2023 87
2024 92
2025 95
2026 98
2027 102

5.3. Pembagian Blok Daerah Pelayanan

Karena data awal menggunakan proyeksi penduduk satu kecamatan, untuk memudahkan
perhitungan pada blok pelayanan maka data tersebut diproyeksikan menjadi data penduduk per
desa pada tahun 2027 dengan menggunakan kepadatan penduduk dan pendekatan luas wilayah.

𝐾𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑡ℎ 2018 1 𝑑𝑒𝑠𝑎


Proyeksi penduduk/desa tahun 2027 = ∑ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 1 𝑑𝑒𝑠𝑎 𝑡ℎ 2018
X Proyeksi Penduduk th 2027

Tabel Proyeksi Penduduk Per Kelurahan

No. Nama Kelurahan Kepadatan Penduduk Proyeksi Penduduk tahun 2027


1 Antasan Senor Ilir 3762 4,367
2 Antasan Senor 1174 1,363
3 Tambak Anyar Ilir 1150 1,335
4 Tambak Anyar 677 786
5 Tambak Anyar Ulu 1240 1,439
6 Pematang Baru 553 642
7 Melayu 1170 1,358
8 Mekar 1739 2,019
9 Pekauman Ulu 1620 1,880
10 Pekauman 1586 1,841
11 Pekauman Dalam 817 948
12 Keramat Baru 675 783
13 Keramat 806 936
14 Melayu Tengah 876 1,017
15 Melayu Ilir 878 1,019
16 Dalam Pagar Ulu 884 1,026
17 Akar Baru 720 836
18 Akar Begantung 318 369
19 Dalam Pagar 765 888
20 Sungai Kitano 602 699
Pembagian Blok Daerah Tahun 2027 ditentukan secara visual berdasarkan dari peta blok
pelayanan. Memuat nama desa dan persentase desa yang masuk ke dalam daerah blok pelayanan.

Tabel Blok Pelayanan menentukan Luas Daerah yang Dilayani

No. Blok Desa Luas (km2) (%) Pelayanan Luas yang dilayani (km2)
1. Tambak Anyar Ulu 1,49 100% 1,49
2. I Tambak Anyar 1,98 100% 1,98
3. Tambak Anyar Ilir 1,49 65% 0,9685
4. Pematang Baru 1,88 75% 1,41
5. Antasan Senor 1,95 90% 1,755
6. Mekar 0,93 100% 0,93
7. Pekauman Ulu 1,25 80% 1
8. II Pekauman 1,75 100% 1,75
9. Keramat Baru 1,3 100% 1,3
10. Pekauman Dalam 1,00 100% 1,00
11. Keramat 1,20 75% 0,9
12. Antasan Senor Ilir 1,40 75% 1,05
13. Melayu Tengah 1,54 90% 1,386
14. Melayu Ulu 1,25 20% 0,25
15. III Melayu Ilir 2,00 100% 2,00
16. Dalam Pagar Ulu 1,22 100% 1,22
17. Akar Baru 1,28 100% 1,28
18. Dalam Pagar 1,43 100% 1,43
19. Sungai Kitano 1,75 80% 1,4
20. Akar Bagantung Ulu 1,9 65% 1,235
Tabel Blok Pelayanan Untuk Menentukan Jumlah Penduduk yang Dilayani

(%) Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk yang


No. Blok Desa Pelayanan (orang) dilayani (orang)
1 I Tambak Anyar Ulu 100% 4,367 4,367
2 Tambak Anyar 100% 1,363 1,363
3 Tambak Anyar Ilir 65% 1,335 868
4 Pematang Baru 75% 786 589
5 Antasan Senor 90% 1,439 1,295
6 II Mekar 100% 642 642
7 Pekauman Ulu 80% 1,358 1,086
8 Pekauman 100% 2,019 2,019
9 Keramat Baru 100% 1,880 1,880
10 Pekauman Dalam 100% 1,841 1,841
11 Keramat 75% 948 711
12 Antasan Senor Ilir 75% 783 588
13 III Melayu Tengah 90% 936 842
14 Melayu Ulu 20% 1,017 203
15 Melayu Ilir 100% 1,019 1,019
16 Dalam Pagar Ulu 100% 1,026 1,026
17 Akar Baru 100% 836 836
18 Dalam Pagar 100% 369 369
19 Sungai Kitano 80% 888 710
Akar Bagantung
20 Ulu 65% 699 454

5.4. Proyeksi Kebutuhan Air

Kebutuhan air adalah jumlah air yang dipergunakan secara wajar untuk keperluan pokok
manusia (domestik) dan kegiatan lainnya yang memerlukan air. Pada umumnya banyak
diperlukan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pemakaian air oleh
masyarakat tidak terbatas pada keperluan rumah tangga, namun juga keperluan fasilitas umum
lainnya (non domestik). Kebutuhan Air Domestik membutuhkan blok pelayanan. Blok Pelayanan
adalah wilayah pelayanan yang dibatasi berdasarkan dari pemukiman dan penempatan pipa-pipa
dari jaringan jalan yang ada di desa.

5.4.1. Kebutuhan Air Domestik

Menurut kriteria perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU, maka:


 Konsumsi air rata-rata Sambungan Rumah Tangga : 70L/orang/hari
 Konsumsi air rata-rata Sambungan Hidran Umum : 30L/orang/hari
 Kehilangan Air/Kebocoran = 20%
 ∑ 𝑃𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 = ∑ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑖 X konsumsi rata2
∑ 𝑃𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛
 ∑ 𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐴𝑖𝑟 =
24 jam X 60 menit X 60 detik

Sambungan Rumah Tangga

Blok I
Jumlah Penduduk = 9,289 Orang
Jumlah Penduduk yang dilayani = 8,482 orang
Konsumsi Air rata-rata = 70 L/jiwa/hari
Jumlah Pemakaian = 593,720 L/hari
Jumlah Kebutuhan Air = 6.872 L/detik

Blok II
Jumlah Penduduk = 9,472 orang
Jumlah Penduduk yang dilayani = 8,767 orang
Konsumsi Air rata-rata = 70 L/jiwa/hari
Jumlah Pemakaian = 613,687 L/hari
Jumlah Kebutuhan Air = 7.103 L/detik

Blok III
Jumlah Penduduk = 6,789 orang
Jumlah Penduduk yang dilayani = 5,460 orang
Konsumsi Air rata-rata = 70 L/jiwa/hari
Jumlah Pemakaian = 382,196 L/hari
Jumlah Kebutuhan Air = 4.424 L/detik
Hidran Umum
Blok I
Jumlah Penduduk = 9,289 orang
Jumlah Penduduk yang dilayani = 8,482 orang
Konsumsi Air rata-rata = 30 L/jiwa/hari
Jumlah Pemakaian = 254,451 L/hari
Jumlah Kebutuhan Air = 2.945 L/detik

Blok II
Jumlah Penduduk = 9,472 orang
Jumlah Penduduk yang dilayani = 8,767 orang
Konsumsi Air rata-rata = 30 L/jiwa/hari
Jumlah Pemakaian = 263,009 L/hari
Jumlah Kebutuhan Air = 3.044 L/detik

Blok III
Jumlah Penduduk = 6,789 orang
Jumlah Penduduk yang dilayani = 5,460 orang
Konsumsi Air rata-rata = 30 L/jiwa/hari
Jumlah Pemakaian = 163,798 L/hari
Jumlah Kebutuhan Air = 1.896 L/detik

5.4.2. Kebutuhan Air Non Domestik


Kebutuhan Air Non Domestik meliputi debit kebutuhan dari fasilitas umum dari kecamatan
yang terdiri dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas perkantoran, fasilitas
perkonomian, dan fasilitas keagamaan.
Fasilitas Pendidikan
Jumlah Bangunan Sekolah = 65 Unit
Asumsi kapasitas sekolah = 300 Siswa
Konsumsi Air rata-rata = 10 L/jiwa/hari
Jumlah Orang yang terlayani = 19,500 Orang
Kebutuhan Air = 2.26 L/detik

Fasilitas Kesehatan
Jumlah Unit Kesehatan = 18 Unit
Asumsi Kapasitas Unit Kesehatan = 150 Orang
Konsumsi Air rata-rata = 2,000 L/unit/hari
Jumlah Orang yang terlayani = 2,700 Orang
Kebutuhan Air = 62.50 L/detik

Fasilitas Perkantoran
Jumlah Kantor Desa = 36 Unit
Asumsi Kapasitas Kantor = 25 Orang
Konsumsi Air Rata-rata = 10 L/orang/hari
Jumlah Orang yang terlayani = 900 Orang
Kebutuhan Air = 0.10 L/detik

Fasilitas Perkonomian
Jumlah Bangunan Usaha = 8,100 Bangunan
Asumsi Kapasitas Bangunan
Usaha = 75 Orang
Konsumsi Air rata-rata = 10 L/orang/hari
Jumlah orang yang terlayani = 607,500 Orang
Kebutuhan Air = 70.31 L/detik

Fasilitas Keagamaan
Jumlah Rumah Ibadah = 102 Unit
Asumsi Kapasitas Rumah Ibadah = 100 Orang
Konsumsi Air rata-rata = 2,500 L/orang/hari
Jumlah Orang yang terlayani = 10,200 orang
Kebutuhan Air = 295.14 L/detik

5.4.3 Debit Kebocoran


Debit Kebocoran adalah perencanaan maksimal pada pipa apabila mengalami kebocoran.
Dalam hal ini debit kebocoran dirancang sebesar 20%.

Debit Kebocoran = 20% (∑ 𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐴𝑖𝑟 𝐷𝑜𝑚𝑒𝑠𝑡𝑖𝑘+∑ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐴𝑖𝑟 𝑁𝑜𝑛 𝐷𝑜𝑚𝑒𝑠𝑡𝑖𝑘)

Jumlah Kebutuhan Air Domestik = 26.28 L/detik


Jumlah Kebutuhan Air Non Domestik = 430.31 L/detik

Maksimal Perencanaan Kebocoran = 20%


Debit Kebocoran = 91.32 L/detik

5.4.4. Kebutuhan Air Total Kecamatan Martapura Timur tahun 2027


Qtotal = Qdomestik + Qnondomestik + Qkebocoran

Qtotal = 26,28 L/detik + 430,31 L/detik + 91,32 L/detik

Qtotal = 547,91 L/detik

Qrata-rata harian = Qtotal = 547,91 L/detik

Faktor hari maksimum = 1,1

Faktor jam puncak = 1,5

Qhm = fhm x Qrh


Qhari maksimum = 1,1 x Qrata-rata harian = 1,1 x 547,91 L/detik = 602,701 L/detik
Qjm = fjm x Qhm
Qjam maksimum = 1,5 x Qhari maksimum = 1,5 x 602,701 L/detik = 904,0515 L/detik

5.4.5. Kebutuhan Fire Hydrant Kecamatan Martapura Timur tahun 2027

Qfire hydrant = 10% x Qhari maksimum = 60,27 L/detik

Anda mungkin juga menyukai