Anda di halaman 1dari 4

USIA TEORI PERKEMBANGAN TEORI PERKEMBANGAN TEORI PERKEMBANGAN TEORI

PSIKOSOSIAL ERICSON PSIKOSEKSUAL SIGMOUND FREUD KOGNITIF PIEGET PERKEMBANGAN


MORAL
KOHLBERG
0-1 Tahun Percaya vs Tidak Percaya Fase Oral Sensorimotor (0-2 Tahun) Tingkat Premoral
Membina hubungan percaya Pusat kepuasan di oral (mulut). Pengetahuan anak (Prekonvensional)
dengan pengasuh. Kepuasan saat menyusu dan menggigit diperoleh melalui interaksi (Lahir-9 tahun)
jari-jari. fisik, baik dengan orang Anak menggabungkan
atau objek (benda). label baik dan buruk,
Skema-skema baru benar dan salah dalam
berbentuk reflek perilaku.
sederhana, seperti: Tahap orientasi
menggenggam atau hukuman dan
mengisap. kepatuhan (lahir - 6
2-3 Tahun Kemandirian (Otonomi) vs Fase Anal Praoperasional (2–6 Tahun) tahun): Peraturan
Perasaan Malu dan Keragu- Pusat kepuasan di anal seperti aktivitas BAB Anak mulai menggunakan diikuti untuk
raguan Mengajarkan kedisiplinan toilet training. simbol-simbol untuk menghindari hukuman.
Mandiri dalam tugas tumbuh merepresentasi dunia Tahap orientasi
kembang: misal ketrampilan (lingkungan) secara egoistik secara
motorik berjinjit, merangkak. kognitif. sederhana (6-9
3-6 Tahun Tahap Inisiatif vs Rasa Fase Phalic (Phallus = Dzakar) Simbol-simbol itu seperti: tahun):
Bersalah Fokus utama pada genital kata-kata dan bilangan Anak menyesuaikan
Mencari pengalaman baru Anak menemukan perbedaan antara pria yang dapat menggantikan minat diri sendiri
secara aktif untuk dan wanita. objek, peristiwa dan dengan aturan,
menghasilkan prestasi. Anak mulai memperhatikan atau senang kegiatan (tingkah laku berasumsi bahwa
memainkan alat kelaminnya sendiri. yang nampak). penghargaan atau
Anak laki-laki lebih menyukai ibunya, bantuan akan diterima.
menganggap ayah sebagai saingan.
6-11 Tahun Berkarya vs Rasa Rendah Fase Latensi Operasi Konkrit (6–11 Tingkat moralitas
Diri Masa tenang seksual, karena segala Tahun) konvensional (9-13
Memasuki pendidikan sesuatu yang terkait dengan seks Anak sudah dapat Tahun)
formal. dihambat atau didepres (ditekan). membentuk operasi- Usaha dilakukan untuk
Menyelesaikan tugas Anak mengembangkan operasi mental atas menyenangkan orang
sekolah. kemampuannya bersublimasi (seperti pengetahuan yang lain.
Mulai ada rasa tanggung mengerjakan tugas-tugas sekolah, dimiliki. Kontrol didapat dari
jawab. bermain olah raga dan kegiatan-kegiatan Anak dapat menambah, dalam.
Mulai semangat belajar lainnya) dan mulai menaruh perhatian mengurangi dan Anak setia dan peduli
bersama. untuk berteman (bergaul dengan orang mengubah. pemeliharaan terhadap
Timbul rasa rendah diri lain). Operasi ini keluarga tanpa
jika kurang mampu Anak belum mempunyai perhatian memungkinkannya untuk memperhatikan
dibanding teman sebaya. khusus kepada lawan jenis (bersikap dapat memecahkan konsekuensinya.
netral) sehingga dalam bermain anak masalah secara logis. Tahap “anak laki-laki
laki-laki akan berkelompok dengan anak yang baik, anak
laki-laki lagi, begitupun anak wanita. perempuan yang
manis”.
Keinginan untuk
menyenangkan dan
membantu orang lain
merupakan hal yang
paling sering.
Anak menyesuaikan
diri untuk menghindari
penolakan.
Hidup dinilai dari
seberapa bagus
hubungan interpersonal
dengan
mengidentifikasi
kepentingan individu
secara emosional.

Tahap Autoritas
mempertahankan
moralitas (10-13 tahun)
Anak melakukan
kewajiban untuk
menghindari kritik oleh
yang berwenang.
Anak melakukan
kewajiban untuk
menghindari kritik oleh
yang berwenang.
Identifikasi pergeseran
pada agama atau
institusi sosial seperti
sekolah.
12-20 Tahun Identitas vs Kekacauan Fase Genital Operasi Formal (11 tahun Tingkat moralitas pasca
Identitas Anak sudah masuk usia remaja. Masa sampai dewasa) konvensional (13 tahun
Fase remaja. ini ditandai dengan matangnya organ Periode ini merupakan sampai meninggal)
Pertumbuhan fisik pesat. reproduksi anak. operasi mental tingkat Individu memperoleh
Mulai ragu-ragu terhadap Instink seksual dan agresif. tinggi. nilai moral yang benar.
nilai yang diyakini. Anak mulai mengembangkan motif anak (remaja) sudah dapat Kontrol adalah dari
Sikap coba-coba. untuk mencintai orang lain atau mulai berhubungan dengan dalam.
Konflik dalam mencari berkembangnya motif altruis (keinginan peristiwa-peristiwa Pencapaian nilai moral
peran. untuk memperhatikan kepentingan hipotesis atau abstrak, yang benar terjadi
orang lain). tidak hanya dengan objek- setelah dicapai formal
objek konkret. operasional.
Remaja sudah dapat Tidak semua orang
berpikir abstrak dan mencapai tingkat ini.
memecahkan masalah
melalui pengujian semua Orientasi kontraktual
alternatif yang ada. dan legalistik
Individu memilih
prinsip moral untuk
mematuhi atau
meninggalkan aturan.
Individu berhati-hati
untuk tidak melanggar
hak-hak dan kehendak
orang lain.
Terjadi konflik
pandangan moral dan
legal.
Orang akan bekerja
untuk mengubah
aturan.
Orientasi prinsip etis
yang universal
Individu bersikap
dalam cara yang
menghargai martabat.
Jika rancangan
pemikiran dari dalam
diganggu, akan muncul
rasa bersalah.
Aplikasi konsep
tumbuh kembang
dalam keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai