Stres Kualitas Tidur PDF
Stres Kualitas Tidur PDF
1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
2)
Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang
3)
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
E-mail : Eva63478@gmail.com
ABSTRAK
164
Nursing News Hubungan Tingkat Stres Kerja dengan Kualitas Tidur
Volume 2, Nomor 3, 2017 Pada Perawat Di Puskesmas Dau Malang
ABSTRACT
Nurses are human resources in puskesmas that play an important role in health service.
Work as a nurse in charge professionals in dealing with patients so it must cause work
stress. Nurses who experience work stress based on night sift job can reduce the sleep
quality. The purpose of the study to determine the relationship between the level of work
stress with sleep quality of nurses at Puskesmas Dau Malang. The research design used a
correlation design with cross sectional approach. The population in this study as many as
32 nurses, the research sample was determined by total sampling technique so that all
populations are sampled. The instrument of data collection used was questionnaire. Data
analysis method that was used is spearmen rank test by using SPSS. The results showed
less than half of the (43.8%) of the nurses had moderate stress levels and more than half of
(59.4%) nurses experienced poor sleep quality. Spearman rank test results obtained p
value = (0.000) <(0.050) so it can be concluded that there is relation level of work stress
with sleep quality of nurse in Puskesmas Dau Malang. Based on the results of the study, it
is expected that the nurse perform activities that can reduce the level of stress is like
always interacting with fellow nurses during breaks, doing recreation activities when day
off and sufficient time sleep by sleeping for 7-8 hours / day.
165
Nursing News Hubungan Tingkat Stres Kerja dengan Kualitas Tidur
Volume 2, Nomor 3, 2017 Pada Perawat Di Puskesmas Dau Malang
bekerja 10 jam mulai 21.00-07.00. Dari pada tidur REM mulai memendek.
keadaan tersebut memperlihatkan Penurunan progresif pada tahap NREM
bahwa shif malam mempunyai waktu 3 dan hampir tidak memiliki tahap 4.
yang paling lama waktu kerjanya, Perubahan kualitas tidur disebabkan
sehingga perawat tidak banyak memiliki perubahan system saraf pusat yang
waktu istirahat yang cukup dan kualitas mempengaruhi pengaturan tidur
tidurnya terganggu (Wijaya, 2007). Pada (Saryono & Widianti, 2010). Kualitas
era globalisasi ini perawat dituntut tidur adalah suatu keadaan dimana
untuk melakukan perbaikan dan tidur yang dijalani seorang individu
menigkatkan kualitas pelayanan menghasilkan kesegaran dan kebugaran
kesehatan. Untuk mencapai kualitas ketika terbangun. Kualitas tidur
pelayanan kesehatan yang baik maka mencakup aspek kuantitatif seperti
perawat dituntut untuk menjadi perawat durasi tidur, latensi tidur, serta aspek
yang profesional (Giriwati, 2011). subjektif seperti tidur dalam dan
Pekerjaan sebagai perawat dengan istirahat (Khasanah & Hidayati, 2012).
waktu kerja malam dapat mempengaruhi Kualitas tidur seseorang dapat di
kualitas tidur yang menyebabkan kondisi pengaruhi oleh beberapa faktor yang
tidurnya terganggu. Tidur merupakan meliputi penyakit, kelelahan, lingkungan,
salah satu kebutuhan primer yang gaya hidup, motivasi, stimulus,alkohol
menjadi syarat dasar bagi dan reaksi dan obat-obatan, diet dan nutrisi serta
individu terhadap lingkungan menurun stres psikologis (Saputra, 2012).
atau hilang, dan dapat dibangunkan Stres adalah respon tubuh yang
kembali dengan indera atau rangsangan sifatnya non spesifik terhadap setiap
yang cukup,gangguan tidur dapat tuntutan bebas atasnya. Misalnya
menimbulkan beberapa efek pada bagaimana respon tumbuh seseorang
manusia. Ketika kurang tidur seseorang manakala yang bersangkutan
akan berpikir dan bekerja lebih lambat. mengalami beban pekerjaan yang
Hal ini dapat mengakibatkan penurunan berlebihan. Perawat yang sanggup
produktivitas kerja. Tidur yang tidak mengatasinya artinya tidak ada
adeakuat dan kualitas tidur buruk dapat gangguan pada fungsi organ
mengakibatkan gangguan keseimbangan tubuh, maka dikatakan yang
fisiologi dan psikologi. Dampak fisiologi bersangkutan tidak mengalami stres.
meliputi penurunan aktivitas sehari-hari, Tetapi sebaliknya bila ternyata
rasa lelah, lemah dan daya tubuh mengalami gangguan pada satu atau lebih
menurun. Dampak psikologis meliputi organ tubuh sehingga yang bersangkutan
depresi, stres, cemas dan tidak tidak lagi dapat menjalankan fungsi
konsentrasi (Potter & Perry, 2010). pekerjaannya dengan baik, maka disebut
Kualitas tidur mengalami perubahan yaitu mengalami stres kerja (Hawari, 2011).
166
Nursing News Hubungan Tingkat Stres Kerja dengan Kualitas Tidur
Volume 2, Nomor 3, 2017 Pada Perawat Di Puskesmas Dau Malang
Stres kerja merupakan perasaan atau urutan paling atas pada empat puluh
emosi yang tertekan, tidak senang pertama kasus stres pada pekerja.
terhadap suatu keadaan pekerjaan atau Berdasarkan hasil survey yang dilakukan
keadaan didalam lingkungan kerja yang Perancis ditemukan bahwa persentase
dihadapi oleh mental, fisik, emosional terjadinya stres yang dialami perawat
dan spiritual yang pada suatu saat dapat yaitu 74%. Sedangkan berdasarkan studi
mempengaruhi kesehatan fisik yang dilakukan perawat di swedia
(Kriswandaru, 2010). Stres kerja pada diperoleh hasil yaitu lebih dari 80%
perawat pada umum nya disebabkan oleh perawat mengalami stres yang cukup
penyebab fisik yang dialami selama tinggi akibat pekerjaan. Hasil riset PPNI
bekerja serta kelelahan secara emosi, (Persatuan Perawat Nasional Indonesia)
munculnya stres kerja juga diakibatkan tahun 2007, menunjukan 50,9% perawat
oleh beban kerja yang berlebihan, Indonesia yang berkerja di empat
sehingga dapat mempengaruhi kualitas provinsi mengalami stres kerja, sering
tidur perawat. Kurangnya waktu tidur pusing, lelah, tidak ada istirahat karena
ditunjang dengan beban kerja yang beban kerja terlalu tinggi dan menyita
berlebihan dapat menimbulkan stres, waktu, gaji rendah tanpa insentif yang
pada saat seseorang stres maka pikiran memadai (Revalicha, 2013).
akan terpusat pada masalah yang sedang Berdasarkan hasil studi pendahuluan
dihadapi hal ini dapat mengakibatkan yang dilakukan pada tanggal 13
terganggunya kualitas tidur seseorang. Desember 2016 di puskesmas Dau
Inilah yang dapat pempengaruhi stres Malang. Hasil wawancara terhadap 5
kerja dengan kualitas tidur perawat. orang perawat yang bekerja secara 3 shif
Tidur diyakini dapat memulihkan atau (pagi, siang dan malam), 3 orang perawat
mengistirahatkan fisik setelah seharian mengatakan pekerjaan yang menumpuk
beraktivitas. Tidur juga diyakini dapat dan banyak lembur mengakibatkan
mengurangi stres dan menjaga kualitas tidur nya buruk seperti susah
keseimbangan mental serta emosional, tidur, mimpi buruk dan sering terbangun
serta meningkatkan kemampuan dan di malam hari, sedangkan untuk 2 orang
konsentrasi saat melakukan berbagai perawat mengaku tidak ada permasalahan
aktivitas (Saputra, 2012). Stres dan tidur dalam pekerjaan dan menikmati
mempunyai hubungan yang erat.kualitas pekerjaannya. Tujuan penelitian ini
tidur yang buruk dapat dikaitkan dengan adalah untuk mengetahui hubungan
kesehatan mental seperti stres pada tingkat stres kerja dengan kualitas tidur
pekerjaan (Saputra, 2012). pada perawat di Puskesmas Dau Malang.
America National Association For
Accupational Safety menempatkan
kejadian stres pada perawat berada di
167
Nursing News Hubungan Tingkat Stres Kerja dengan Kualitas Tidur
Volume 2, Nomor 3, 2017 Pada Perawat Di Puskesmas Dau Malang
168
Nursing News Hubungan Tingkat Stres Kerja dengan Kualitas Tidur
Volume 2, Nomor 3, 2017 Pada Perawat Di Puskesmas Dau Malang
169
Nursing News Hubungan Tingkat Stres Kerja dengan Kualitas Tidur
Volume 2, Nomor 3, 2017 Pada Perawat Di Puskesmas Dau Malang
170
Nursing News Hubungan Tingkat Stres Kerja dengan Kualitas Tidur
Volume 2, Nomor 3, 2017 Pada Perawat Di Puskesmas Dau Malang
faktor seperti penyakit, kelelahan, seseorang akan berpikir dan bekerja lebih
lingkungan, gaya hidup, motivasi, lambat. Hal ini dapat mengakibatkan
stimulant, alkohol, dan obat-obatan, diet penurunan produktivitas kerja
dan nutrisi, serta stres psikologis. Cara mendapatkan kualitas tidur baik
Berdasarkan hasil penelitian maka oleh perawat seperti mencukupi
kualitas tidur buruk yang dialmi perawat kebutuhan tidur selama 7-8 jam/hari dan
didasarkan oleh stres psikologis yang menyiapkan tempat tidur yang nyaman
diakibatkan oleh pekerjaan yang memiliki untuk beristirahat (Asmadi, 2008). Cara
tanggung jawab yang sangat tinggi lain seperti mengurangi beban fikiran
terhadap keselamatan nyawa manusia. atau stres kerja dengan melakukan
Menurut Windayanti dan Prawasti rekreasi saat libur kerja dan melakukan
(2010), pekerjaan sebagai perawat olahraga pagi atau sore apabila ada waktu
dengan waktu kerja malam dapat luang sehingga meningkatkan kebugaran
mempengaruhi kualitas tidur yang tubuh sehingga perawat terhindar dari
menyebabkan kondisi kondisi tidur berbagai gangguan penyakit yang bisa
terganggu. mengganggu kualitas tidur.
Hasil penelitian didapatkan 40,6%
perawat mengalami kualitas tidur baik hal Hubungan Tingkat Stres Kerja
tersebut dikarenakan perawat melakukan Dengan Kualitas Tidur Pada Perawat
tidur cukup setelah pulang dari kerja dan Berdasarkan analisis data dengan
sudah terbiasa dengan pekerjaannya mengunakan uji spearman rank
seperti shift kerja dan perawat bisa didapatkan p value = (0,000) < (0,050)
menyeimbangkan jadwal kerja dengan sehingga H1 diterima artinya ada
kebiasaan tidur, hal ini berhubungan hubungan tingkat stres kerja dengan
dengan pendidikan perawat dimana lebih kualitas tidur pada perawat di Puskesmas
dari separuh 68,8% berpendidikan S1 DAU, Malang. Hasil tabulasi silang
sehingga perawat bisa mengatur jadwal diketahui dari 14 (43,8%) responden yang
tidur yang cukup sesudah pulang kerja. mengalami tingkat stres sedang
Perawat yang mengalami kualitas tidur didapatkan 9 (28,1%) responden
baik akan terhindar dari berbagai masalah mengalami kualitas tidur buruk, hal ini
kesehatan seperti penurunan anti body. didukung oleh r value = 0,623
Menurut Japardi (2007), tidur yang cukup membuktikan terdapat hubungan searah
diyakini dapat memulihkan atau yang cukup tinggi antara tingkat stres
mengistirahatkan fisik setelah seharian kerja dengan kualitas tidur pada perawat.
beraktivitas sehingga tubuh siap untuk Berdasarkan hasil penelitian dapat
melakukan aktivitas untuk melakukan dipahami bahwa perawat yang
pekerjaan secara berkelanjutan sesuai mengalami stres kerja sedang dapat
jadwal kerja perawat. Ketika kurang tidur menyebabkan kualitas tidur buruk. Stres
171
Nursing News Hubungan Tingkat Stres Kerja dengan Kualitas Tidur
Volume 2, Nomor 3, 2017 Pada Perawat Di Puskesmas Dau Malang
172
Nursing News Hubungan Tingkat Stres Kerja dengan Kualitas Tidur
Volume 2, Nomor 3, 2017 Pada Perawat Di Puskesmas Dau Malang
173