Anda di halaman 1dari 5

!"#$%$&'()*+$&,!(-,#$"&,.

(/*0&$0(1$+$,(21*34,&',&5 6))-(789: ; <:9:


!"#!$%&"#&"'(!)"*+*#,'-,$,&'."/.)' !"#*+&0&"''1.$%!2'3&4&'5+&$'6"7*"!8,&
="'>,0,!?,@(A8(B,&4,!$(AC7C

Peran Bioteknologi Dalam Mendukung Energi Berkelanjutan


Siswa Setyahadi

Pusat Teknologi Bioindustri


Deputi Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Gedung BPPT 2 lantai 15, Jl. MH. Thamrin 8, Jakarta-10340
Email: siswa59@yahoo.com

Abstrak
Dengan telah dirumuskannya kebijakan strategis pengelolaan energi nasional tahun 2005-2025 yang berprinsip
pada kebijakan harga, diversifikasi, dan konservasi energi, maka Indonesia telah berada di jalur yang benar.
Diversifikasi energi adalah pemanfaatan energi alternatif, salah satunya adalah bahan bakar nabati, yang
merupakan energi alternatif yang mudah diperoleh. Beberapa kendala yang dihadapi adalah adanya kompetisi dengan
penyediaan bahan pangan; struktur biaya produksi yang tergantung dengan skala produksi, struktur pasar yang belum
terkonsolidasi dan ketersediaan bahan penunjang produksi bahan baku.
Menggunakan bioteknologi dalam sumber-sumber energi alternatif mungkin menjadi gelombang masa depan
yang sangat baik dan mempunyai potensi untuk menggerakkan mobil dan penerangan rumah masa depan.

Kata kunci: energi, energi alternatif, bahan bakar nabati

Pendahuluan produksi batubara meningkat dari 1.315 barel ekivalen


Gejolak harga minyak mentah dunia yang per hari menjadi 2.551 barel ekivalen per hari..
terus naik hingga menyentuh harga US$ 140 per barel Berdasarkan data cadangan dan produksi tahun 2007
yang akhirnya dapat menurun hingga dibawah US$ 40. dengan asumsi tidak ada eksplorasi baru, maka
Dengan adanya kenaikan harga minyak tersebut diperkirakan cadangan minyak akan habis dalam waktu
kemudian memaksa pemerintah menaikkan harga 24 tahun, cadangan gas akan habis dalam waktu 66
bahan bakar minyak. Indonesia tidak dapat tahun, dan cadangan batubara akan habis dalam waktu
memanfaatkan secara maksimal kenaikan harga minyak 86 tahun. (Handbook of Energy & Economic Statistics
bumi tersebut karena cadangan minyak bumi yang of Indonesia 2008, Departemen ESDM)
cenderung mengalami penurunan sehingga Indonesia Pada tahun 2007 persentase minyak bumi,
menjadi negara net importer minyak bumi sejak tahun batubara dan biomassa dalam bauran energi nasional
2004. mencapai 82 persen. Kontribusi gas bumi, tenaga air,
Cadangan dan produksi bahan bakar yang dan panas bumi dalam bauran energi nasional tercatat
berbasis fosil mengalami penurunan pada periode tahun hanya 18 persen. Dalam periode tahun 2000 – 2007
2004 – 2008, kecuali batubara. Produksi minyak bumi peranan batubara dalam bauran energi nasional
menurun dari 1.095 barel ekivalen per hari menjadi 978 meningkat 175 persen. Sementara peranan minyak
barel ekivalen per hari. Demikian pula dengan produksi bumi, gas bumi, panas bumi, dan tenaga air meningkat
gas bumi yang menurun dari 1.478 barel ekivalen per kurang dari 20 persen. Konversi minyak bumi menjadi
hari menjadi 1.343 barel ekivalen per hari. Sedangkan batubara terutama terjadi pada sektor industri dan

MU02 - 1
kelistrikan. Dari segi lingkungan peningkatan konsumsi energi total meningkat 3,66% dan nonenergy
penggunaan batubara ini dikhawatirkan akan consumption meningkat 3,18%.
meningkatkan hujan asam di Indonesia. Sumber energi primer yang digunakan berupa
batubara, BBM, gas Bumi (LPG), panas bumi, serta
Kebutuhan Energi Berbasis Sumber Daya Alam tenaga air (hydro power).
Pada tahun 2007 penggunaan bahan bakar Indonesia telah menerapkan program
fosil untuk energi diperkirakan mencapai 192 juta SBM diversifikasi energi, namun masih terbatas pada energi
(setara barel minyak) dimana penggunaan batubara fosil. BBM dan gas alam masih merupakan energi yang
mencapai 47 persen. Sebagaimana telah dijelaskan masih menjadi primadona penggerak perekonomian
sebelumnya, penggunaan batubara untuk sektor Indonesia. Industri yang menjadi tumpuan
kelistrikan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. perekonomian memerlukan energi untuk menggerakan
Pada tahun 2007 konsumsi batubara untuk pembangkit mesin produksi, semakin industri berkembang akan
tenaga listrik mencapai 21 juta ton atau meningkat diikuti pula dengan kebutuhan energi yang meningkat.
sebesar 8 juta ton dibandingkan dengan konsumsi pada Namun kenaikan harga minyak bumi berdampak pada
tahun 2000. kenaikan harga energi secara paralel sehingga
Sumber energi primer untuk pembangkit pemerintah mengambil langkah memaksimalkan
tenaga listrik berupa batubara sebesar 48,8%, gas penggunaan batubara sejak tahun 2004 sebagai energi
(17,0%), BBM (11,4%), Panas Bumi (6,1%), Hidro alternatif yang dipakai untuk pembangkit listrik.
(9,1%), dan lainnya seperti biofuel, batubara hybrid Besarnya pemakaian BBM juga disebabkan
sebesar 7%. oleh pemakaian di sektor transportasi. Pada tahun 2007,
Kapasitas terpasang pembangkit listrik saat ini pemakaian BBM untuk transportasi adalah sebesar
adalah sebesar 29.705 MW. Kapasitas tersebut berasal 179,136 juta SBM. Dari jumlah tersebut, jenis bahan
dari pembangkit PLN sebesar 24.925 MW atau 83,29% bakar yang paling banyak digunakan di sektor
dari total kapasitas terpasang, pembangkit swasta transportasi adalah premium kemudian solar.
sebesar 3.984 MW atau 13,41%, dan pembangkit Pemakaian premium pada tahun 2007 sebesar 98,847
terintegrasi sebesar 796 MW atau 3,30%. Sedangkan ribu SBM serta solar 55,224 ribu SBM (Departemen
berdasarkan jenis pembangkitnya maka pembangkit ESDM, 2008). Peningkatan konsumsi BBM sejalan
listrik tenaga uap (PLTU) dan pembangkit listrik tenaga dengan peningkatan jumlah kendaraan. Pada 2000-
gas (PLTG) mempunyai kontribusi terbesar dalam 2006, jumlah mobil penumpang meningkat sebesar
pengadaan listrik nasional. 410,52%, mobil bis 298,53%, truk 258,12%, dan
Berdasarkan data dari Departemen ESDM, sepeda motor 750,03%
sektor industri merupakan konsumen terbesar energi Pemakaian BBM untuk pembangkit listrik
komersial sepanjang tahun 1990-2007, dengan tingkat mengalami kondisi yang stagnation pada suatu level
pertumbuhan rata-rata sebesar 4,23%, diikuti oleh tertentu. Hal ini dipengaruhi oleh semakin banyaknya
sektor transportasi sebesar 3,38%, rumah tangga dan permintaan akan listrik sementara selama periode 1997-
komersial menduduki urutan ketiga sebesar 3,19%, 2007 belum ada pembangkit baru yang dikembangkan.
serta lainnya 1,81%. Selain itu, selama 1990-2007, Kondisi ini berdampak pada penurunan kemampuan

MU02 - 2
PLN untuk menyalurkan listrik di beberapa daerah, yang masih rendah dan kemampuan teknologi industri
termasuk di daerah yang kaya akan sumber energi. dalam negeri yang masih rendah. Pengembangan bahan
bakar nabati (BBN) yang berbasiskan tanaman pangan
Peluang Memenuhi Permintaan Energi seperti CPO, tebu, dan gandum juga dapat mendorong
Secara global menunjukkan bahwa kondisi kompetisi dengan upaya pemenuhan pangan.
energi mengalami krisis. Ketahanan energi secara Pengembangan BBN untuk mendorong produksi
global terancam oleh pemusatan penawaran energi di ethanol dan biofuel menyebabkan permintaan produk
Negara penghasil minyak. Sementara itu, dengan pertanian (pangan) meningkatkan. Dalam kondisi
berbagai ketidak konsistenan kebijakan energi permintaan yang meningkat sementara pasokan
menjadikan dunia usaha sulit untuk mengambil terbatas, sangat berpotensi meningkatkan harga pangan
keputusan. Padahal, di sisi lain dengan tuntutan dan BBN.
persaingan pasar bebas, keputusan harus lebih cepat Bahan Bakar Nabati (BBN) adalah bahan
diambil dalam kaitannya dengan peningkatan daya bakar dari sumber hayati. BBN berjenis biofuel,
saing produk energi. Seperti dalam hal penggunaan biodiesel dan bioetanol saat ini telah menjadi pilihan
energi alternatif batubara yang disarankan pemerintah, untuk dipergunakan sebagai sumber energi pengganti
banyak industri yang kemudian menjadi ragu karena minyak bumi. BBN berperan penting dalam
banyaknya hambatan dalam penggunaannya, baik menganekaragamkan penggunaan energi dan
akibat adanya anggapan sebagai bahan berbahaya memberikan sumbangan terhadap peningkatan
maupun pasokannya yang sering tersendat. Pemanfatan ketahanan energi. Berdasarkan laporan International
bahan bakar nabati yang diharapkan dapat mengurangi Energy Agency (IEA) diprediksi bahwa pada tahun
pemusatan penawaran energi tersebut dan berpengaruh 2050 BBN dapat menurunkan kebutuhan bahan bakar
positif terhadap harga, ketersediaan dan mengurangi minyak bumi sebanyak 20- 40% (Azahari, 2008).
ketidak-seimbangan akses terhadap energi juga Indonesia adalah negara tropis, sehingga hampir
memiliki kendala seperti jaminan suplai. Berdasarkan keseluruhan jenis tanaman penghasil minyak nabati
status teknologi yang ada sekarang, 10% untuk dapat tumbuh dengan cepat sehingga sangat berpeluang
substitusi etanol masih memungkinkan. Pada masa untuk menjadi pemasok BBN dunia. Simulasi yang
yang akan datang apabila teknologi sudah tersedia, dilakukan Organization for Economic Co-Operation &
kenaikan substitusi dapat dipenuhi. Perubahan Development (OECD, 2006) juga mengungkapkan bila
paradigma sangat diperlukan terutama kebijakan di negara-negara maju konsisten menggantikan 10%
negara berkembang agar memasukan bahan bakar konsumsi bahan bakar fosil dengan BBN maka perlu
nabati di dalam campuran energi. Investasi di bidang dilakukan konversi lahan pertanian yang besar. Negara-
energi terbarukan yang rendah juga dapat negara Uni Eropa harus mengonversi 70% lahan
mempengaruhi keberlanjutan pasokan energi nasional. pertaniannya untuk tanaman bahan baku BBN,
Beberapa hambatan yang menyebabkan rendahnya sedangkan Amerika Serikat perlu mengonversi 30%
investasi di bidang energi terbarukan antara lain biaya lahan pertaniannya (Sipayung, 2008). Konversi lahan
investasi awal yang sangat tinggi sehingga pertanian tersebut mustahil dilakukan karena akan
mengakibatkan harga energi terbarukan tinggi dan tidak mengganggu produksi pangan. Alternatif yang
kompetitif, minat swasta di bidang energi terbarukan

MU02 - 3
mungkin ditempuh negara-negara maju adalah yang merupakan hasil percampuran 98% premium dan
mengimpor bahan baku BBN. 2% ethanol. Bioetanol yang dipakai sebagi campuran
premium ini di ambil dari ubi kayu. Namun kadar
Bioteknologi Untuk Menunjang Pemenuhan etanol disini hanya 2% artinya pengunaan minyak bumi
Kebutuhan Energi sebagai energi yang tidak dapat diperbaharui masih
Permintaan energi untuk keperluan industri, sangatlah besar. Pemanfaatan bio-etanol apabila kita
transportasi dan kebutuhan rumah tangga akan terus bandingkan dengan Amerika Serikat dan Brasil yang
meningkat sedangkan bahan bakar yang berasal dari sudah menggunakan bahan bakar tersebut dikenal
fosil kapasitasnya semakin menurun, sehingga perlu sebagai gasohol di Amerika Serikat dan di Brasil
dicari alternatifnya. Penelitian terus berupaya sebagai bensin tipe C. Dua campuran umum di AS
mendapatkan energi yang dapat bersaing dan banyak adalah E10 dan E85 yang mengandung 10% dan 85%
yang melakukan melalui pendekatan secara etanol. Sedangkan campuran yang umum di Brasil
bioteknologi dalam mencari sumber-sumber energi adalah bensin tipe C dan jenis oktan tinggi, yang
alternatif sebagai pilihan untuk mensuplai bahan bakar. mengandung 20-25% ethanol
Biomassa adalah hasil dari bioteknologi dalam sumber- Etanol ini diperoleh dari proses sintesa kimia
sumber energi alternatif. yang disebut hidrasi, sedangkan bioetanol direkayasa
Biomassa adalah bahan organik yang terbuat dari biomassa (tanaman) melalui proses biologi
dari tumbuhan atau hewan dan berasal dari residu (enzimatik dan fermentasi).
pertanian dan kehutanan, kota dan limbah industri dan
Bahan baku bioetanol sebagai berikut :
perairan darat dan tumbuh tanaman khusus untuk
Bahan berpati, singkong, atau ubi kayu, ubi jalar,
keperluan energi. Biomassa yang merupakan sumber
tepung sagu, biji jagung, biji sorgum,gandum kentang,
energi terbarukan dapat diubah menjadi energi dan
ganyong, garut, umbi dahlia, dan lain-lain.
digunakan sebagai alternatif minyak bumi.
Penggunaan biomasa di bidang bioteknologi Bahan bergula, berbentuk molasess (tetes tebu), nira
energi alternatif menggunakan teknologi ramah tebu, nila kelapa, nila batang sorgum manis, nira aren
lingkungan. Etanol dan biodiesel berasal dari tanaman (enau), nira nipah, gewang, nira lontar dan lain-lain.
pertanian seperti kelapa sawit, jagung dan kedelai dan Bahan berselulosa, berupa limbah logging,limbah
sedang meningkat digunakan dengan cara biokonversi. pertanian seperti jerami padi, ampas tebu, jenggel
Dari semua bahan bakar nabati, yang paling banyak (tongkol) jagung, onggok (limbah tapioka), batang
digunakan adalah bio-etanol dan merupakan alternatif pisang, serbuk gergaji (grajen) dan lain-lain.
yang sangat baik untuk bensin. Hal ini juga digunakan
Menurut data BPS tahun 2006, luas sawah di
untuk meningkatkan tingkat oktan dan mengurangi
Indonesia adalah 11.9 juta ha. Artinya, potensi jerami
polusi.
padinya kurang lebih adalah 119 juta ton. Apabila
Bio-etanol adalah bahan bakar berbasis
seluruh jerami ini diolah menjadi ethanol maka akan
alkohol yang terbuat dari gula dan pati ditemukan
diperoleh sekitar 9,1 milyar liter ethanol (FGE) dengan
dalam jagung, sorgum biji-bijian dan gandum oleh
nilai ekonomi Rp. 50,1 trilyun. Jika dihitung-hitung
fermentasi dan proses penyulingan. Biopremium adalah
campuran premium dengan etanol atau bahan bakar cair

MU02 - 4
ethanol dari jerami sudah cukup untuk memenuhi Negara pengimpor maka perlu memikirkan
kebutuhan bensin nasional. memanfaatkan devisa impor minyak bumi untuk
membangun industri bahan bakar nabati nasional.
Saat ini bio-massa cukup tersedia untuk
Paradigma merubah dan membangun ekonomi dengan
mengganti 30% dari seluruh konsumsi bensin saat ini.
Penggunaan bioteknologi dalam sumber-sumber energi pembangunan bahan bakar nabati sangat bermanfaat

alternatif memang muncul banyak pilihan untuk masa tidak saja dipandang dari upaya mengurangi
ketergantungan terhadap bahan bakar minyak bumi
depan kita untuk mengurangi ketergantungan pada
namun juga sangat bermanfaat untuk penggunaan
minyak dari fosil dan menjadi lebih mandiri dan ramah
lingkungan. Menggunakan bioteknologi dalam sumber- bahan bakar yang tidak merusak lingkungan dan
keamanan nasional dan internasional.
sumber energi alternatif mungkin menjadi gelombang
masa depan yang sangat baik dan mempunyai potensi
untuk menggerakkan mobil dan penerangan rumah Daftar Pustaka

masa depan. Anonim, Handbook of Energy & Economic Statistics of


Indonesia, Departemen ESDM, Jakarta, 2008
Anonim, Organization for Economic Co-Operation &
Kesimpulan Development (OECD), 2006
Pengembangan industri bahan bakar nabati Ariati, Ratna. National Policy on Bioenergy. Sebuah
memberikan peluang bagi Negara berkembang untuk makalah yang dipresentasikan dalam Seminar
The Asian Science and Technology, 8 Maret
memanfaatkan potensi biomassa sehingga dapat 2007. Jakarta.
memberikan kontribusi positif dalam mengupayakan Azahari, Delima Hasri. Pengembangan Industri Biofuel
pencapaian target yang telah dicanangkan dalam MDG. (Tantangan Baru Sektor Pertanian). Sebuah
makalah yang dipresentasikan pada Seminar
Berdasarkan perhitungan produksi Pusat, Bogor, 2008.
biopremium akan ekonomis jika harga minyak bumi Badan Pusat Statistik, Beberapa Indikator Penting
diatas 40 dolar Amerika per barrel. Pemanfaatan Sosial-Ekonomi Indonesia, Jakarta, 2006

bioteknologi menjadi pilihan terbaik dalam Prastowo, Bambang.. Bahan Bakar Nabati Asal
Tanaman Perkebunan Sebagai Alternatif
meningkatkan produktivitas untuk menghasilkan energi Pengganti Minyak Tanah Untuk Rumah Tangga.
alternatif yang berkelanjutan yang menggunakan bahan Perspektif, Vol. 6, No.1, hal. 10-18 (Juni). 2007

baku biomassa. Industri bioteknologi adalah rantai nilai Prastowo, Bambang. Potensi Sektor Pertanian Sebagai
Penghasil dan Pengguna Energi Terbarukan.
yang mengkonversikan produk pertanian dan limbah Perspektif, Vol. 6, No. 2, hal. 84- 92, 2007
pertanian menjadi gula melalui proses kimia/fisika Sipayung, Tungkot. Era Baru Agrobisnis. Suara
dengan atau tanpa enzim dan konversi dari gula Pembaruan, 17 Juni 2008.

memanfaatkan biokatalis atau fermentasi mikroba


menjadi bioenergi, bahan dasar kimia, biomaterial dan
bioplastik termasuk bahan kimia adi (fine chemicals);
bahan perantara untuk industry farmasi; dan bahan
baku industry makanan.
Indonesia yang saat ini bukan merupakan
Negara pengekspor minyak bumi dan telah menjadi

MU02 - 5

Anda mungkin juga menyukai