ABSTRACT
This research was conducted in order to determine Nepenthes species diversity that exist in the
area of Forest Hill Beluan Kapuas Hulu. While the benefits of the research are expected to
provide basic information about the existence of the types of pitcher plants. This study uses a
field survey techniques with a single swath method, laying swath done intentionally, to locations
in peat areas and areas ultisol. Observation plot size of 40 x 40 m, which plots the observations
made into a continuous plot measuring 20 x 20 m. From the research, there are 3 types of
pitcher plants Nepenthes gracillis ie, Nepenthes Nepenthes mirabilis Druce and rafflesiana
Jack, the number of species Nepenthes 296 individuals, the type most commonly found are
Nepenthes gracillis. The calculation of peat found two types consisting of 49 individuals and the
land ultisol found 3 types consisting of 247 individuals.
259
JURNAL HUTAN LESTARI (2015)
Vol. 3 (2) : 259 – 264
260
JURNAL HUTAN LESTARI (2015)
Vol. 3 (2) : 259 – 264
261
JURNAL HUTAN LESTARI (2015)
Vol. 3 (2) : 259 – 264
yang bersangkutan terdapat dalam jumlah dapat ditentukan berdasarkan pada hasil
yang besar, tersebar merata pada suatu perhitungan nilai Indeks Dominansi (C),
daerah. Indeks Keanekaragaman Jenis (H’) dan
Indeks Kelimpahan Jenis (e).
2. Indeks Dominansi, Keanekaragaman
Jenis dan kelimpahan Jenis Berdasarkan hasil perhitungan maka
Pola pemusatan dari keanekara- diperoleh nilai-nilai tersebut di atas untuk
gaman jenis kantong semar untuk tiap-tiap kawasan tempat tumbuh yang
masing-masing kawasan tempat tumbuh selengkapnya tersebut pada Tabel 2.
Tabel 2. Daftar Nilai Indeks Dominasi (c), Indeks Keanekaragaman Jenis (H’) dan
Indeks Kelimpahan Jenis (e) pada Berbagai Tempat Tumbuh (List of
Dominance Index Value (c), Diversity Index (H ') and the Abundance Index
Type (e) in Various Places to Grow)
No Tempat Tumbuh C (H’) e
Hasil pengamatan yang dilakukan pengamatan sangat rendah hal ini dapat
memiliki indeks dominansi tertinggi dilihat dari indeks masing-masing
terdapat pada tempat tumbuh tanah kawasan lebih kecil dari satu atau (H’ ˂
gambut (C = 0,638), merupakan jenis 1). Ini menunjukan bahwa jenis kantong
yang paling mampu menyesuaikan diri semar yang ditemukan pada petak
terhadap kondisi lingkungan secara pengamatan relatif sama dan tidak
optimal. Dari hasil tersebut menunjukan beranekaragam jenis.
bahwa dari semua habitat daerah yang Untuk nilai indeks kelimpahan jenis
berbeda pada lokasi penelitian dalam yang terbesar terdapat pada kawasan
keadaan stabil atau tidak terganggu untuk tanah ultisol sebesar 0,837. Hal ini
semua tempat tumbuh yang berarti tidak menunjukan bahwa kelimpahan jenis
ada jenis yang mendominansi jenis yang ada hampir merata ini ditunjukan
lainnya karena nilai hasil perhitungan dengan nilai e ˂ 1. Hal ini diduga bahwa
Nilai Indeks Dominansi masih ˂ 1. Jenis kondisi lingkungan didalam hutan
kantong semar yang mempunyai tersebut cenderung untuk membatasi
kemampuan tumbuh yang cukup baik dan berlimpahnya jenis tertentu, dengan
dapat hadir pada kedua tempat tumbuh demikian mempersulit banyaknya jenis
baik di tanah ultisol maupun di gambut untuk menambah populasinya. Seperti
adalah jenis Nepenthes gracillis. yang dikemukakan oleh Lowe Mc Connel
Sedangkan nilai indeks (1969) dalam Ewusie (1990) bahwa
keanekaragaman jenis yang terbesar interaksi dalam bentuk persaingan sangat
terdapat pada tanah ultisol sebesar 0,399. penting dalam mempengaruhi keberadaan
Berdasarkan data tersebut bahwa serta kelimpahan jenis. Dengan adanya
keanekaragaman jenis pada petak persaingan dari tumbuhan lain yang ada
262
JURNAL HUTAN LESTARI (2015)
Vol. 3 (2) : 259 – 264
263
JURNAL HUTAN LESTARI (2015)
Vol. 3 (2) : 259 – 264
264