Anda di halaman 1dari 54

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan hasil Kuliah Lapangan (KL) dengan judul
“Pemetaan Geologi Daerah Kaligending dan Sekitarnya, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah”, yang merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Pemetaan Eksplorasi dan Teknik Eksplorasi. Penulis
menyadari bahwa banyak pihak yang membantu dalam penyusunan Laporan ini. Pada
kesempatan yang berbahagia ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Kepada Allah SWT yang selalu memberikan perlindungan dan kesehatan selama
melakukan kegiatan Kuliah Lapangan.
2. Keluarga tercinta, Bapa Dede Fajar dan Ibu Sulastri, Yesshinta Septiyani F yang selalu
memberikan doa, dukungan, dan motivasi yang amat tulus dan ikhlas baik secara moril
maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Lapangan.
3. Bapak Bayu Himawan, M.T. selaku dosen pengampu di Universitas Muhammadiyah
Tasikmalaya yang telah memberikan ilmu dan pelajaran yang bermanfaat bagi penulis.
4. Riska Fauziyah Agustin yang selalu memberikan doa, dukungan, dan motivasi selama
pengerjaan Laporan Kuliah Lapangan.
5. Asisten Dosen
6. Agil Adrian, Aji Fauzi AR, Fikko Ghalif F, dan Hilman Rizki F selaku rekan dari Kelompok
3 yang setia dan sabar dalam menemani penulis selama dilapangan.
7. Rekan-rekan Teknik Pertambangan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya Angkatan
2016 yang selalu menginspirasi semangat juang serta kebersamaannya.
8. Dan seluruh pihak yang banyak membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu.

Tidak lepas dari segala kesalahan dan juga kekurangan penulis dalam penyajian laoran ini,
penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan. Banyak sekali kekurangan bahkan
kecacatan dalam penyusunannya. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun,
sehingga akan bermanfaat khususnya bagi penulis dan juga bagi pembaca pada umumnya.

ix
Semoga Laporan Kuliah Lapangan ini dapat berguna bagi yang memerlukan dan dapat
dijadikan referensi bagi kegiatan yang berkaitan.

Tasikmalaya, Januari 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pemetaan geologi adalah suatu kegiatan pengumpulan data dan informasi
geologi yang terdapat dalam suatu daerah penelitian yang menggambarkan
penyebaran batuan, struktur, dan kenampakan morfologi bentang alam. Untuk tahap
awal, pengumpulan data geologi dapat dilakukan pada skala 1:25.000. Skala tersebut
dianggap cukup mewakili intensitas data dan kerapatan singkapan. Namun, untuk
suatu kegiatan prospeksi yang memerlukan informasi lebih detail dapat digunakan
skala peta yang lebih kecil. Dari data hasil pemetaan akan dihasilkan peta geologi
yang akan memberikan informasi dan tatanan geologi dari suatu daerah yang
dijadikan lokasi untuk penelitian.

Sumber : Google Maps, 2015


Foto 1.1
Kenampakan Lokasi Penelitian dilihat dari Google Maps
Daerah Karangsambung, Kebumen, Jawa Tengah merupakan salah satu
tempat tersingkapnya batuan campuran, yaitu Kompleks Melange Luk-Ulo yang
berumur Kapur Akhir sampai Paleosen. Satuan batuan ini dianggap sebagai produk
jalur subduksi purba pada Pre-Tersier yang memiliki umur Kapur yang dapat diamati
mulai dari Jawa Barat (Ciletuh), Pegunungan Serayu (Jawa tengah) dan Laut Jawa
bagian timur ke Kalimantan Tenggara akibat proses subduksi antara lempeng Indo-
Australia yang menunjam di bawah lempeng benua Asia Tenggara (Asikin, 1974).
Kompleks Melange Luk-Ulo ditutupi oleh sedimen-sedimen Paleogen yang terdiri dari
Formasi Karangsambung dan Formasi Totogan. Kedua satuan batuan ini terdiri dari
batulempung dengan fragmen-fragmen atau bongkah-bongkah batuan asing yang
tercampur di dalamnya yang dianggap sebagai olisostrom.
Hasil pembelajaran pemetaan eksplorasi di Karangsambung, Kebumen, Jawa
Tengah dengan kompleksitas tatanan geologinya, diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan dan ketajaman pola pikir ketika di lapangan sehingga mampu
menghasilkan sarjana-sarjana teknik pertambangan yang cakap di lapangan maupun
di kelas.

1.2. Perumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam kegiatan pemetaan geologi Daerah
Kaligending dan sekitarnya, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen,
Jawa Tengah, yaitu :
1. Apa saja formasi yang terdapat di daerah penelitian ?
2. Bagaimana cara mengetahui arah sebaran batuan di suatu daerah penelitian ?
3. Bagaimana cara mendeskripsikan sampel batuan berdasarkan kenampakan
yang terdapat di daerah penelitian ?
4. Bagaimana cara mengetahui umur dari satuan batuan di suatu daerah penelitian
?

1.3. Maksud dan Tujuan


Maksud dari pemetaan geologi ini yaitu untuk memenuhi syarat kelulusan mata
kuliah Pemetaan Eksplorasi dan Teknik Eksplorasi pada Program Studi Teknik
Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya.
Adapun tujuan dari pemetaan geologi Daerah Kaligending dan sekitarnya,
Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah ini yaitu:
1. Mengetahui apa saja formasi yang terdapat di daerah Kaligending dan sekitarnya.
2. Mengetahui arah sebaran batuan di daerah Kaligending dan sekitarnya.
3. Mendeskripsikan sampel batuan berdasarkan kenampakan batuan yang terdapat
di daerah Kaligending dan sekitarnya.
4. Mengetahui umur satuan batuan di daerah Kaligending dan sekitarnya.
1.4. Lokasi Penelitan

Sumber : Praktikum Pemetaan Eksplorasi, 2019


Foto 1.2
Peta Topografi Daerah Kaligending dan Sekitarnya, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah

Pemetaan ini dilakukan di daerah Kaligending dan sekitarnya, Kecamatan


Karangsambung, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Posisi geografis daerah ini
UTM WGS 84 49 M dengan koordinat 353000mE-357100mE dan 9150991 mS-
9162991mS dengan luas wilayah 12 km³ (3 km x 4 km). Adapun lokasi pemetaan ini
dibatasi oleh beberapa desa, yaitu :
1. Desa Karangrejo yang berada di sebelah barat,
2. Desa Langse, Desa Kalisana dan Desa Tlepok yang berada di sebelah utara,
3. Desa Plumbon yang berada di sebelah timur, dan
4. Desa Kedungwaru, Desa Pencil, Desa Krakal yang berada di sebelah selatan.
Keadaan geografis pada lokasi penelitian terdiri dari daerah pesawahan,
perkebunan, perbukitan, dan pemukiman. Masyarakat yang sering dijumpai di daerah
penelitian sebagian besar melakukan kegiatan bercocok tanam dan biasanya
masyarakat sekitar lokasi penelitian dapat dijadikan referensi untuk dapat mencapai
lokasi penelitian jika memang lokasi sulit ditemukan atau nama lokasi tidak ada dalam
peta. Topografi lokasi penelitian pun beragam seperti perbukitan yang berada di
sebelah utara daerah penelitian dan pesawahan serta perkebunan yang berada di
sebelah selatan daerah penelitian.

1.5. Pencapaian Lokasi


Aksesibilitasi di Daerah Kaligending dan sekitarnya, Kecamatan
Karangsambung, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah cukup mudah. Jalan di daerah
ini lebih mudah dilewati kendaraan beroda dua daripada kendaraan beroda empat, hal
ini dikarenakan tidak semua akses jalan pada lokasi penelitian dapat dilalui oleh
kendaraan beroda empat seperti jembatan penyebrangan ataupun jalan-jalan kecil di
suatu desa.
Letak singkapan pun sangat sulit untuk dijumpai di pinggiran jalan
dikarenakan kebanyakan singkapan di daerah kaligending sendiri terletak di badan
maupun tepi sungai meskipun ada beberapa yang berada di pekarangan atau
halaman rumah warga sekitar, namun untuk singkapan yang berada di perbukitan
harus ditempuh dengan berjalan menyusuri bukit karena akses jalan yang minim dan
hanya dapat dilalui oleh pejalan kaki saja.

1.6. Batasan Masalah


Batasan masalah dalam praktik kerja lapangan ini adalah pemetaan geologi
daerah Karangrejo dan sekitarnya, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten
Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Pemetaan geologi yang dilakukan mencakup aspek
penelitian, yaitu : Stratigrafi, meliputi: urutan – urutan stratigrafi, ciri litologi setiap
satuan batuan, umur setiap satuan batuan, lingkungan pengendapan setiap satuan
batuan dan hubungan antar satuan batuan.

1.7. Manfaat Penelitian


Pemetaan eksplorasi dalam rangka kuliah lapangan ini diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut ini :
1. Memberikan informasi geologi pada daerah penelitian, informasi tersebut berupa
peta dan laporan kuliah lapangan.
2. Memperoleh pengalaman khusunya dibagian lapangan.
BAB II
LANDASAN TEORI

4.1 Konsep Dasar Pemetaan Geologi


Pemetaan geologi merupakan suatu kegiatan pendataan informasi-informasi
geologi permukaan dan menghasilkan suatu bentuk laporan berupa peta geologi yang
dapat memberikan gambaran mengenai penyebaran dan susunan batuan (lapisan
batuan), serta memuat informasi gejala-gejala struktur geologi yang mungkin
mempengaruhi pola penyebaran batuan pada daerah tersebut. Selain pemetaan
informasi geologi, pada kegiatan ini juga sekaligus memetakan tanda-tanda
mineralisasi yang berupa alterasi mineral.
Hakekat pemetaan geologi adalah menampilkan segala macam kondisi
geologi yang ada di lapangan (yang bersifat tiga dimensionil) ke dalam peta (yang
bersifat dua dimensionil). Gejala geologi yang nampak di lapangan terutama adalah
batuan, urutan batuan, struktur batuan serta bangun bentang alam yang dibangun
oleh batuan tersebut.
Tingkat ketelitian dan nilai dari suatu peta geologi sangat tergantung pada
informasi-informasi pengamatan lapangan dan skala pengerjaan peta. Skala peta
tersebut mewakili intensitas dan kerapatan data singkapan yang diperoleh yang
diperoleh. Tingkat ketelitian peta geologi ini juga dipengaruhi oleh tahapan eksplorasi
yang dilakukan. Pada tahap eksplorasi awal, skala peta 1 : 25.000 mungkin sudah
cukup memadai, namun pada tahap prospeksi s/d penemuan, skala peta geologi
sebaiknya 1 : 10.000 s/d 1 : 2.500.
Pada tahapan eksplorasi awal, pengumpulan data (informasi singkapan) dapat
dilakukan dengan menggunakan palu dan kompas geologi, serta penentuan posisi
melalui orientasi lapangan atau dengan cara tali-kompas.

4.2 Macam-macam Peta Geologi


Peta Geologi adalah suatu peta tematik yang menggambarkan kondisi
geologi suatu daerah. Peta tersebut merupakan hasil dari proses pemetaan geologi.
Pemetaan geologi adalah suatu kerja lapangan yang memanfaatkan metode geologi
lapangan untuk menghasilkan Peta Geologi dari daerah tersebut. Peta geologi dapat
dibedakan atas dua, yaitu:
1. Peta geologi sistematik adalah peta yang menyajikan data geologi pada peta
dasar topografi atau batimetri.
2. Peta geologi tematik adalah peta yang menyajikan informasi geologi dan/atau
potensi sumber daya mineral dan/atau energi untuk tujuan tertentu.

4.3 Geologi Umum


2.3.1. Geomorfologi
Karangsambung berada pada zona fisografi Pegunungan Serayu Selatan.
Zona ini pada system konvergensi antara lempeng Hindia – Australia dengan Tepi
Benua Erasia selama Zaman Tersier adalah merupakan “wilayah Retro Arc Fold
Thrust Belt”. Fisografi zona ini sama dengan Zone Kendeng (Pringgoprawiro,
1976) dan Zone Bgor (Martodjojo, 1985). Zona tersebut berperan dslsm
pembentukan dan proses melange Lok Ulo pada umur Kapur – Paleosen.
Daerah bermorfologi dataran terletak di sekitar wilayah aliran Sungai Lok
Ulo, sungai ini merupakan sungai utama yang mengalir dari utara ke selatan
mengerosi batuan melange tektonik, melange sedimenter, sedimen Tersier (F.
Panasogan, F. Waturanda, F. Halang). Disekitar daerah Karangsambung,
morfologi dataran terletak pada inti antiklin sehingga tidak mengherankan apabila
di daerah ini tersingkap atuan melange yang berumur tua, terdiri atas
konglomerat, lava bantal, rijang, lempung merah, chert dan batu gamping
fusulina. Bongkah batuan tersebut tertanam dalam masa dasar lempung bersisik
(Scally clay).
Morfologi perbukitan disusun oleh batuan melange tektonik, batuan beku,
batuan sedimen Tersier, dan batuan Volkanik Kuarter. Perbukitan yang disusun
oleh melange tektonik dan intrusi batuan beku umumnya membentuk morfologi
perbukitan dimana puncak perbukitannya terpotong-potong (tidak
menerus/terpisah-pisah).
Hal ini disebabkan karena masing-masing tubuh bukit tersebut (kecuali
intrusi) merupakan suatu blok batuan yang satu sama lainnya saling terpisah
yang tertanam dalam masa dasar lempung bersisik (Scally clay). Morfologi
perbukitan dimana batuan penyusunnya terdiri atas batuan sedimen Tersier dan
batuan Volkanik Kuarter nampak bahwa puncak perbukitannya menerus dan
relatif teratur sesuai dengan sumbu lipatannya. Dengan demikian disimpulkan
bahwa ada perbedaan bentuk perbukitan antara batuan melange dengan batuan
sedimen Tersier/Volkanik.
2.3.2. Stratigrafi Regional Karangsambung
Berdasarkan peta regional Karangsambung, Kebumen, jawa (S.
Asikin, et al, 1992) bahwa batuan di daerah ini mulai dari yang tertua
(peleosen) hingga termuda (pliosen) terdiri dari :
1. Batuan Pra-Tersier (luk ulo melange complex)
Merupakan batuan tertua yang tersingkap di zone pegunungan serayu
selatan yang berumur kapur tengah-paloecene (asikin 1974). Kelompok
batuan ini di simpulkan sebagai kompleks melange yang terdiri dari
graywacky, schist, lava basalt (pillow lava), gabro, batugamping merah,
rijang, lempung hitam yang bersifat serpihan. Semuanya merupakan
campuran yang bersifat tektonik. Formasi ini diberi simbol KTI.
2. Formasi Karangsambung
Merupakan kumpulan endapan olisthostrom, terjadi akibat pelongsoran
karena gaya berat dibawah permukaan laut, melibatkan endapan sedimen
yang belum mampat, berlangsung pada lereng parit dibawah pengaruh
endapan turbidit. Merupakan sedimen pond dan diendapkan diatas bancuh
luk ulo. Terdiri dari konglomerat polimik, lempung abu-abu, serpih dan
beberapa lensa batugamping foraminifera besar. Hubungan tidak selaras
dengan batuan pra tersier, berumur Eocene-Oligocene. Formasi ini diberi
simbol Teok.
3. Formasi Totogan
Litologi berupa breksi dengan komponen batulempung, batupasir,
batugamping, napal dan tufa. Berumur Oligocene-Miocene awal dan
diendapkan selaras diatas Fm. Karang sambung. Menurut Harloff (1933)
dan Tija HD (1966) dinamakan sebagai tufa tapalan l, sedangkan menurut
Suyanto dan Roskamil (1974) menyebutnya lempung breksi. Formasi ini
diberi simbol Tomt.
4. Formasi Waturanda
Litologi berupa batupasir vulkanik dan breksi vulkanik yang berumur
Miocene awal-Miocene tengah, selaras diatas Fm. Totogan. Formasi ini
mempunyai anggota Tuff, dimana Harloff (1933) menyebutnya sebagai
Eserste Merger Tuff Horizon. Formasi ini diberi simbol Tmw.
5. Formasi Penosogan
Diendapkan selaras diatas Fm. Waturanda, litologi terdiri dari perselingan
batupasir, batulempung, tufa, napal, kalkarenit. Berumur Miocene awal-
Miocene tengah. Formasi ini diberi simbol Tmp.
6. Formasi Halang
Terendapkan selaras diatas Fm. Penosogan, litologi terdiri dari perselingan
batupasir, batulempung, napal, tufa dan sisipan breksi. Merupakan
kumpulan sedimen turbidit bersifat distal sampai proksimal, pada bagian
bawah dan tengah kipas bawah laut, berumur Miocene ahir-Pliocene.
Formasi ini diberi simbol Tmph.
7. Formasi Peniron
Diendapkan selaras diatas Fm. Halang, litologi terdiri dari breksi polimik,
dengan komponen andesit, batulempung, batupasir dengan masa dasar
batupasir sisipan tufa, batupasir, napal dan batulempung, berumur
Pliocene. Formasi ini diberi simbol Tmpb
8. Batuan Vulkanik Muda
Tidak selaras dengan yang dibawahnya, litologi terdiri dari breksi dengan
sisipan batupasir tufan, dengan komponen andesit dan batupasir.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan dalam pemetan geologi ini adalah
pemetaan kondisi geologi pada daerah pemetaan yan dijumpai dipermukaan bumi
dengan cara melakukan pengamatan, pengukuran, perekaman, pencatatan kondisi
geologi secara langsung dilapangan. Data yang diperoleh pada pemetaan ini ialah
data litologi. Setelah data lapangan diperoleh dilakukan pengolahan data dan analisis
data yang dapat membantu dalam interpretasi geologi daerah pemetaan. Metode ini
guna untuk mendapatkan informasi mengenai persebaran batuan (litologi) pada
daerah pemetaaan.

3.2. Tahap Penelitian


Tahapan pemetaan geologi ini dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Tahap Persiapan (Pra-Lapangan)
Tahap persiapan (pra-lapangan) ini merupakan tahap pengumpulan data
sekunder yang diperoleh berdasarkan laporan peneliti pendahulu, studi pustaka,
dan data lainnya untuk mengetahui keadaan geologi secara umum dari daerah
pemetaan. Kemudian dilakukan analisis peta topografi dan peta kontur untuk
membuat rencana jalur lintasan pemetaan. Analisis ini merupakan salah satu
tahapan penting untuk melakukan pemetaan supaya data yang diperoleh sesuai
dengan yang diharapkan. Dari analisis ini dilanjutkan dengan penentuan lokasi
basecame dan reconnaissance yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran
mengenai kondisi medan daerah pemetaan sehingga memudahkan dalam
pemetaan dilapangan.
2. Tahap Pemetaan (Kerja Lapangan)
Tahap pemetaan (kerja lapangan) ini merupakan tahap pengamatan dan
pengambilan/perekaman data geologi dilapangan secara detail dan menyeluruh
sepanjang lintasan berupa pencatatan lokasi, waktu pengambilan data, pemerian
deskripsi batuan, pengukuran data struktur geologi, sketsa, foto, dan pengabilan
contoh batuan.
Pada tahap ini diperoleh peta lintasan yang menunjukkan setiap stasiun
pengamatan pada suau singkapan dan peta geologi.
3. Tahap Pengolahan Data
Tahap pengolahan data ini dilakukan analisis berdasarkan data yang
diperoleh dari lapangan yaitu analisis litologi berdasarkan jalur lintasan pemetaan
sebagai bahan dalam pembuatan peta geologi untuk mengetahui persebaran
batuan pada daerah pemetaan.
4. Tahap Penyusunan Laporan
Tahap penyusunan laporan merupakan tahap akhir dari seluruh rangkaian
pemetaan geologi. Laporan ini berisi uraian komprehensif dari penggabungan data
yang diperoleh dari lapangan dan hasil analisis dalam pengolahan data. Laporan
ini disajikan dalam bentuk poster dan buku lapoan pemetaan.
Waktu pelaksanaan kegiatan pemetaan geologi ini dimulai dari
pengambilan sampai pengolahan data (Januari 2019).
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Lokasi Pengamatan


4.1.1. Hari Pertama Pengamatan
a. Singkapan 1 di Hari 1
Lokasi : H1-01 (Desa Kedungwaru, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Rabu, 23 Januari 2019
Cuaca : Cerah (sunny)
Waktu : 09.27 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0353426 / 9160350 dengan elevasi 53 m, terletak
di sebelah utara pesawahan dan menghadap ke sebelah selatan. Untuk warna singkapan
sendiri berwarna coklat kekuningan, memiliki kondisi rapuh dengan struktur lapisan
berlapis seperti sisik yang pipih. Dimensi dari singkapannya memiliki tinggi ± 1.5 m dan
lebar ± 1 m. Setelah dilakukan pengamatan dihasilkan strike 110º dan dip 30º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna coklat kekuningan, memiliki kondisi yang rapuh
karena mengalami pelapukan akibat letak singkapan yang berada di pinggiran aliran air
di pesawahan. Batuan ini memiliki tingkat porositas yang buruk dan termasuk batuan non-
1
karbonatan. Ukuran butir dari batuan ini juga berukuran ± dan memiliki bentuk butir
256

rounded. Komposisinya sendiri diperkirakan berupa mineral lempung, Untuk nama


batuannya diperkirakan merupakan Batulempung.
b. Singkapan 2 di Hari 1
Lokasi : H1-02 (Desa Kedungwaru, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Rabu, 23 Januari 2019
Cuaca : Cerah-berawan (sunny-cloudy)
Waktu : 09.58 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0353501 / 9160284 dengan elevasi 58 m, terletak
di sebelah selatan pesawahan dan menghadap ke sebelah utara. Untuk warna singkapan
sendiri berwarna coklat keputihan dan memiliki kondisi rapuh. Pada singkapan ini terjadi
kontak antara Batulanau dan Batupasir Sangat Halus. Dimensi dari singkapannya
memiliki tinggi ± 1 m dan lebar ± 0.5 m. Setelah dilakukan pengamatan dihasilkan strike
90º dan dip 25º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna coklat kekuningan, memiliki kondisi yang rapuh
karena mengalami pelapukan. Batuan ini memiliki tingkat porositas yang buruk dan
1 1
termasuk batuan non-karbonatan. Ukuran butir dari batuan ini juga sekitar ± − dan
16 256

memiliki bentuk butir rounded. Untuk nama batuannya diperkirakan merupakan


Batulanau.

Batuan ini mempunyai ciri berwarna abu keputihan, memiliki kondisi yang agak rapuh dan
keadaannya fresh. Batuan ini memiliki tingkat porositas yang baik dan termasuk batuan
1 1
karbonatan. Ukuran butir dari batuan ini juga sekitar ± 8
− 16
dan memiliki bentuk butir

rounded. Untuk nama batuannya diperkirakan merupakan Batupasir Sangat Halus.


c. Singkapan 3 di Hari 1
Lokasi : H1-03 (Desa Kedungwaru, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Rabu, 23 Januari 2019
Cuaca : Cerah (sunny)
Waktu : 10.28 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0353813 / 9160241 dengan elevasi 84 m, terletak
di daerah bukit dan berada di sebelah timur sungai kecil serta menghadap ke arah utara.
Untuk warna singkapan sendiri berwarna coklat kekuningan dan memiliki kondisi agak
rapuh. Pada singkapan ini terjadi kontak antara Batupasir Halus dan Batulempung.
Dimensi dari singkapannya memiliki tinggi ± 2 m dan lebar ± 3 m. Setelah dilakukan
pengamatan dihasilkan strike 80º dan dip 20º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna coklat kekuningan, memiliki kondisi yang agak rapuh
rapuh karena mengalami pelapukan dan berada di pinggiran sungai kecil. Batuan ini
memiliki tingkat porositas yang sedang dan termasuk batuan karbonatan. Ukuran butir
1 1
dari batuan ini juga sekitar ± 4
− 8
dan memiliki bentuk butir rounded. Untuk nama

batuannya diperkirakan merupakan Batupasir Halus.

Batuan ini mempunyai ciri berwarna coklat kekuningan, memiliki kondisi yang agak rapuh
karena terletak di pinggiran sungai kecil. Batuan ini memiliki tingkat porositas yang buruk
1
dan termasuk batuan karbonatan. Ukuran butir dari batuan ini juga sekitar ± 256
dan

memiliki bentuk butir rounded. Untuk nama batuannya diperkirakan merupakan


Batulempung.

.
d. Singkapan 4 di Hari 1
Lokasi : H1-04 (Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Rabu, 23 Januari 2019
Cuaca : Cerah (sunny)
Waktu : 11.54 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0354381 / 9160435 dengan elevasi 109 m,
terletak di bukit dan menghadap lereng ke sebelah selatan. Untuk warna singkapan
sendiri berwarna abu keputihan dan memiliki kondisi agak keras. Dimensi dari
singkapannya memiliki tinggi ± 20 cm dan lebar ± 50 cm. Setelah dilakukan pengamatan
dihasilkan strike 90º dan dip 23º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna abu keputihan, memiliki kondisi fresh dan agak keras.
Batuan ini memiliki tingkat porositas yang sedang dan termasuk batuan karbonatan.
1 1
Ukuran butir dari batuan ini juga berukuran ± 8
− 16
dan memiliki bentuk butir rounded.

Untuk nama batuannya diperkirakan merupakan Batupasir Sangat Halus.


e. Singkapan 5 di Hari 1
Lokasi : H1-05 (Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Rabu, 23 Januari 2019
Cuaca : Cerah (sunny)
Waktu : 12.48 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0354650 / 9160414 dengan elevasi 139 m,
terletak di pinggir jalan dan dekat dengan pemukiman warga serta memiliki lapisan yang
berlapis. Singkapan menghadap ke arah utara. Untuk warna singkapan sendiri berwarna
putih kehitaman dan memiliki kondisi keras. Dimensi dari singkapannya memiliki tinggi ±
1 m dan lebar ± 3 m. Setelah dilakukan pengamatan dihasilkan strike 90º dan dip 30º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna putih kehitaman, memiliki kondisi fresh dan keras.
Batuan ini memiliki tingkat porositas yang sedang dan termasuk batuan karbonatan.
1 1
Ukuran butir dari batuan ini juga berukuran ± 4
− 8
dan memiliki bentuk butir rounded.

Komposisinya diperkirakan berupa mineral kuarsa. Untuk nama batuannya diperkirakan


merupakan Batupasir Halus.
f. Singkapan 6 di Hari 1
Lokasi : H1-06 (Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Rabu, 23 Januari 2019
Cuaca : Cerah (sunny)
Waktu : 13.27 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0355032 / 9160406 dengan elevasi 112 m,
terletak di sebelah utara jalan dan berada di dekat pemukiman warga. Singkapan
menghadap ke arah timur. Untuk warna singkapan sendiri berwarna hitam kehijauan dan
memiliki kondisi agak rapuh. Pada singkapan ini terjadi kontak antara Batupasir Halus dan
Batulempung. Dimensi dari singkapannya memiliki tinggi ± 2 m dan lebar ± 4 m. Setelah
dilakukan pengamatan dihasilkan strike 260º dan dip 44º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna hitam kehijauan dan memiliki kondisi yang agak
rapuh. Batuan ini memiliki tingkat porositas yang sedang dan termasuk batuan
1
karbonatan. Ukuran butir dari batuan ini juga sekitar ± dan memiliki bentuk butir
256

rounded. Untuk nama batuannya diperkirakan merupakan Batulempung.

Batuan ini mempunyai ciri berwarna abu keputihan dan memiliki kondisi yang keras.
Batuan ini memiliki tingkat porositas yang baik dan termasuk batuan karbonatan. Ukuran
1 1
butir dari batuan ini juga sekitar ± 4
− 8
dan memiliki bentuk butir rounded. Untuk nama

batuannya diperkirakan merupakan Batupasir Sangat Halus.


g. Singkapan 7 di Hari 1
Lokasi : H1-07 (Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Rabu, 23 Januari 2019
Cuaca : Hujan (rainy)
Waktu : 14.01 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0355088 / 9160652 dengan elevasi 162 m,
terletak di sebelah utara pemukiman warga dengan singkapan menghadap ke arah
selatan. Untuk warna singkapan sendiri berwarna putih tulang/ abu keputihan dan memiliki
kondisi keras. Dimensi dari singkapannya memiliki tinggi ± 5 m dan lebar ± 10 m. Setelah
dilakukan pengamatan dihasilkan strike 90º dan dip 47º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna abu keputihan, memiliki kondisi fresh dan keras.
Batuan ini memiliki tingkat porositas yang sedang dan termasuk batuan karbonatan.
1 1
Ukuran butir dari batuan ini juga berukuran ± 4
− 8
dan memiliki bentuk butir rounded.

Komposisinya diperkirakan berupa mineral kuarsa. Untuk nama batuannya diperkirakan


merupakan Batupasir Halus.
h. Singkapan 8 di Hari 1
Lokasi : H1-08 (Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Rabu, 23 Januari 2019
Cuaca : Hujan (rainy)
Waktu : 15.52 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0354695 / 9160683 dengan elevasi 106 m,
terletak dilereng bukit dan menghadap ke arah utara. Untuk warna singkapan sendiri
berwarna putih lapuk/ putih tulang dan memiliki kondisi agak keras. Dimensi dari
singkapannya memiliki tinggi ± 50 cm dan lebar ± 30 cm. Setelah dilakukan pengamatan
dihasilkan strike 90º dan dip 15º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna coklat kehitaman, memiliki kondisi lapuk dan agak
keras. Batuan ini memiliki tingkat porositas yang sedang dan termasuk batuan non-
1 1
karbonatan. Ukuran butir dari batuan ini juga berukuran ± 16
− 256
dan memiliki bentuk

butir rounded. Komposisinya diperkirakan berupa mineral pasir. Untuk nama batuannya
diperkirakan merupakan Batulanau.
i. Singkapan 9 di Hari 1
Lokasi : H1-09 (Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Rabu, 23 Januari 2019
Cuaca : Hujan (rainy)
Waktu : 16.15 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0354507 / 9160975 dengan elevasi 55 m, terletak
di sebelah utara di pinggiran sungai dan menghadap ke arah selatan. Untuk warna
singkapan sendiri berwarna abu kekuningan dan memiliki kondisi agak rapuh. Dimensi
dari singkapannya memiliki tinggi ± 3 m dan lebar ± 2 m. Setelah dilakukan pengamatan
dihasilkan strike 78º dan dip 55º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna abu kekuningan, memiliki kondisi lapuk dan agak
rapuh karena berada di pinggir sungai. Batuan ini memiliki tingkat porositas yang buruk
1
dan termasuk batuan non-karbonatan. Ukuran butir dari batuan ini juga berukuran ± −
4
1
8
dan memiliki bentuk butir rounded. Komposisinya diperkirakan berupa mineral pasir.

Untuk nama batuannya diperkirakan merupakan Batupasir Halus.


j. Singkapan 10 di Hari 1
Lokasi : H1-10 (Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Rabu, 23 Januari 2019
Cuaca : Hujan (rainy)
Waktu : 16.38 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0354069 / 9160956 dengan elevasi 44 m, terletak
di sebelah utara di pinggiran sungai kecil yang berada di tengah-tengah pesawahan dan
menghadap ke arah selatan. Untuk warna singkapan sendiri berwarna putih kecoklatan
dan memiliki kondisi agak rapuh. Dimensi dari singkapannya memiliki tinggi ± 30 cm dan
lebar ± 2 m. Setelah dilakukan pengamatan dihasilkan strike 75º dan dip 15º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna putih kecoklatan, memiliki kondisi lapuk dan agak
rapuh karena berada di pinggir sungai. Batuan ini memiliki tingkat porositas yang buruk
1
dan termasuk batuan non-karbonatan. Ukuran butir dari batuan ini juga berukuran ± 256

dan memiliki bentuk butir rounded. Komposisinya diperkirakan berupa mineral lempung.
Untuk nama batuannya diperkirakan merupakan Batulempung.
4.1.2. Hari Kedua Pengamatan
a. Singkapan 1 di Hari 2
Lokasi : H2-01 (Desa Krakal, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Kamis, 24 Januari 2019
Cuaca : Cerah (sunny)
Waktu : 09.07 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0356015 / 9160518 dengan elevasi 112 m,
terletak di sebelah timur jembatan di desa krakal dan terdapat di samping perumahan
warga. Untuk warna singkapan sendiri berwarna coklat kemerahan dan memiliki kondisi
rapuh. Dimensi dari singkapannya memiliki tinggi ± 3 m dan lebar ± 10 m. Setelah
dilakukan pengamatan dihasilkan strike 75º dan dip 30º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna coklat kemerahan, memiliki kondisi lapuk dan rapuh.
Batuan ini memiliki tingkat porositas yang sedang dan termasuk batuan non-karbonatan.
1 1
Ukuran butir dari batuan ini juga berkisar ± − dan memiliki bentuk butir rounded. Untuk
8 16

nama batuannya diperkirakan merupakan Batupasir Sangat Halus.


b. Singkapan 2 di Hari 2
Lokasi : H2-02 (Desa Krakal, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Kamis, 24 Januari 2019
Cuaca : Cerah (sunny)
Waktu : 09.43 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0355921 / 9160439 dengan elevasi 97 m, terletak
di sebelah utara pesawahan dan SDN 2 Kalikudu dan berada di dekat bibir sungai. Untuk
warna singkapan sendiri berwarna abu kehijauan dan memiliki kondisi agak rapuh. Pada
singkapan ini terjadi kontak antara Batupasir Sangat Halus dan Batulanau. Dimensi dari
singkapannya memiliki tinggi ± 5 m dan lebar ± 3 m. Setelah dilakukan pengamatan
dihasilkan strike 98º dan dip 29º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna abu keputihan dan memiliki kondisi yang agak keras
dan lapuk. Batuan ini memiliki tingkat porositas yang sedang dan termasuk batuan
1 1
karbonatan. Ukuran butir dari batuan ini juga sekitar ± − dan memiliki bentuk butir
8 16

rounded. Untuk nama batuannya diperkirakan merupakan Batupasir Sangat Halus.

Batuan ini mempunyai ciri berwarna abu kehijauan dan memiliki kondisi yang rapuh dan
lapuk. Batuan ini memiliki tingkat porositas yang buruk dan termasuk batuan karbonatan.
1 1
Ukuran butir dari batuan ini juga sekitar ± 16
− 256
dan memiliki bentuk butir rounded.

Untuk nama batuannya diperkirakan merupakan Batulanau.


c. Singkapan 3 di Hari 2
Lokasi : H2-03 (Desa Krakal, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Kamis, 24 Januari 2019
Cuaca : Cerah (sunny)
Waktu : 10.35 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0356526 / 9160175 dengan elevasi 80 m, terletak
dekat dengan pesawahan dan berada di pinggir sungai kecil. Untuk warna singkapan
sendiri berwarna putih cream dan memiliki kondisi rapuh. Dimensi dari singkapannya
memiliki tinggi ± 3 m dan lebar ± 10 m dan singkapan menghadap ke arah barat. Setelah
dilakukan pengamatan dihasilkan strike 68º dan dip 15º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna putih cream, memiliki kondisi lapuk dan rapuh.
Batuan ini memiliki tingkat porositas yang buruk dan termasuk batuan karbonatan. Ukuran
1
butir dari batuan ini juga berkisar ± 256
dan memiliki bentuk butir rounded. Untuk nama

batuannya diperkirakan merupakan Batulempung.


d. Singkapan 4 di Hari 2
Lokasi : H2-04 (Desa Krakal, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Kamis, 24 Januari 2019
Cuaca : Cerah (sunny)
Waktu : 11.01 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0356727 / 9160425 dengan elevasi 62 m, terletak
di samping pesawahan dan dekat dengan sungai kecil. Untuk warna singkapan sendiri
berwarna putih kekuningan dan memiliki kondisi agak rapuh. Dimensi dari singkapannya
memiliki tinggi ± 2 m dan lebar ± 6 m dan singkapan menghadap ke arah timur laut.
Setelah dilakukan pengamatan dihasilkan strike 60º dan dip 25º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna putih kekuningan, memiliki kondisi lapuk dan agak
rapuh. Batuan ini memiliki tingkat porositas yang buruk dan termasuk batuan karbonatan.
1 1
Ukuran butir dari batuan ini juga berkisar ± 8 − 16
dan memiliki bentuk butir rounded. Untuk

nama batuannya diperkirakan merupakan Batupasir Sangat Halus.


e. Singkapan 5 di Hari 2
Lokasi : H2-05 (Desa Krakal, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Kamis, 24 Januari 2019
Cuaca : Cerah (sunny)
Waktu : 11.33 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0356742 / 9160569 dengan elevasi 78 m, terletak
di samping sungai kecil dan jauh dari pemukiman warga. Untuk warna singkapan sendiri
berwarna abu keputihan dan memiliki kondisi agak keras. Dimensi dari singkapannya
memiliki tinggi ± 0,5 m dan lebar ± 2 m dan singkapan menghadap ke arah utara. Setelah
dilakukan pengamatan dihasilkan strike 73º dan dip 25º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna abu keputihan, memiliki kondisi lapuk dan agak keras.
Batuan ini memiliki tingkat porositas yang sedang dan termasuk batuan karbonatan.
1 1
Ukuran butir dari batuan ini juga berkisar ± 16
− 256
dan memiliki bentuk butir rounded.

Untuk nama batuannya diperkirakan merupakan Batulanau.


f. Singkapan 6 di Hari 2
Lokasi : H2-06 (Desa Krakal, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Kamis, 24 Januari 2019
Cuaca : Berawan (cloudy)
Waktu : 12.41 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0356740 / 9161107 dengan elevasi 139 m,
terletak di bawah jalan dan berada di depan pemukiman warga. Untuk warna singkapan
sendiri berwarna putih kekuningan dan memiliki kondisi rapuh. Dimensi dari singkapannya
memiliki tinggi ± 2-3 m dan lebar ± 8 m dan singkapan menghadap ke arah utara. Setelah
dilakukan pengamatan dihasilkan strike 95º dan dip 20º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna putih kekuningan, memiliki kondisi lapuk dan rapuh.
Batuan ini memiliki tingkat porositas yang sedang dan termasuk batuan karbonatan.
1 1
Ukuran butir dari batuan ini juga berkisar ± 8 − 16
dan memiliki bentuk butir rounded. Untuk

nama batuannya diperkirakan merupakan Batupasir Sangat Halus.


g. Singkapan 7 di Hari 2
Lokasi : H2-07 (Desa Plumbon, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Kamis, 24 Januari 2019
Cuaca : Hujan (rainy)
Waktu : 13.37 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0356298 / 9161180 dengan elevasi 137 m,
terletak di bawah jembatan kecil dan dekat dengan pemukiman warga. Untuk warna
singkapan sendiri berwarna abu kehitaman dan memiliki kondisi agak rapuh. Dimensi dari
singkapannya memiliki tinggi ± 2 m dan lebar ± 5 m dan singkapan menghadap ke arah
selatan. Setelah dilakukan pengamatan dihasilkan strike 90º dan dip 50º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna abu kehitaman, memiliki kondisi lapuk dan agak
rapuh. Batuan ini memiliki tingkat porositas yang sedang dan termasuk batuan
1 1
karbonatan. Ukuran butir dari batuan ini juga berkisar ± − dan memiliki bentuk butir
2 4

rounded. Untuk nama batuannya diperkirakan merupakan Batupasir Sedang.


h. Singkapan 8 di Hari 2
Lokasi : H2-08 (Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Kamis, 24 Januari 2019
Cuaca : Hujan (rainy)
Waktu : 15.30 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0355957 / 9161085 dengan elevasi 134 m,
terletak di daerah perbukitan yang berada di Desa Kaligending dan terdapat di pinggiran
sungai. Untuk warna singkapan sendiri berwarna abu kehijauan dan memiliki kondisi
rapuh. Dimensi dari singkapannya memiliki tinggi ± 3 m dan lebar ± 5 m dan singkapan
menghadap ke arah timur. Setelah dilakukan pengamatan dihasilkan strike 90º dan dip
35º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna abu kehitaman, memiliki kondisi lapuk dan rapuh.
Batuan ini memiliki tingkat porositas yang baik dan termasuk batuan karbonatan. Ukuran
1 1
butir dari batuan ini juga berkisar ± 2
− 4
dan memiliki bentuk butir rounded. Untuk nama

batuannya diperkirakan merupakan Batupasir Sedang.


i. Singkapan 9 di Hari 2
Lokasi : H2-09 (Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Kamis, 24 Januari 2019
Cuaca : Hujan (rainy)
Waktu : 15.58 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0355426 / 9161045 dengan elevasi 142 m,
terletak di sebelah utara jalan pedesaan di Desa Kaligending. Untuk warna singkapan
sendiri berwarna abu kehijauan dan memiliki kondisi rapuh. Dimensi dari singkapannya
memiliki tinggi ± 1 m dan lebar ± 3 m dan singkapan menghadap ke arah selatan. Setelah
dilakukan pengamatan dihasilkan strike 85º dan dip 5º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna abu kehitaman, memiliki kondisi lapuk dan rapuh.
Batuan ini memiliki tingkat porositas yang buruk dan termasuk batuan non-karbonatan.
1 1
Ukuran butir dari batuan ini juga berkisar ± − dan memiliki bentuk butir rounded. Untuk
2 4

nama batuannya diperkirakan merupakan Batupasir Sedang.


j. Singkapan 10 di Hari 2
Lokasi : H2-10 (Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Kamis, 24 Januari 2019
Cuaca : Hujan (rainy)
Waktu : 16.25 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0354911 / 9161148 dengan elevasi 117 m,
terletak di sebelah utara Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Untuk warna singkapan
sendiri berwarna abu kehitaman dan memiliki kondisi agak rapuh. Dimensi dari
singkapannya memiliki tinggi ± 0.5 m dan lebar ± 1 m dan singkapan menghadap ke arah
selatan. Setelah dilakukan pengamatan dihasilkan strike 300º dan dip 70º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna abu kehitaman, memiliki kondisi lapuk dan agak
rapuh. Batuan ini memiliki tingkat porositas yang sedang dan termasuk batuan non-
1 1
karbonatan. Ukuran butir dari batuan ini juga berkisar ± 8 − 16
dan memiliki bentuk butir

rounded. Untuk nama batuannya diperkirakan merupakan Batupasir Sangat Halus.


k. Singkapan 11 di Hari 2
Lokasi : H2-11 (Desa Krakal, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Kamis, 24 Januari 2019
Cuaca : Hujan (rainy)
Waktu : 16.58 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0354267 / 9161137 dengan elevasi 63 m, terletak
di sebelah utara jalan pedesaan di Desa Kaligending. Untuk warna singkapan sendiri
berwarna abu kehitaman dan memiliki kondisi agak keras. Dimensi dari singkapannya
memiliki tinggi ± 3 m dan lebar ± 2 m dan singkapan menghadap ke arah selatan. Setelah
dilakukan pengamatan dihasilkan strike 111º dan dip 30º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna abu kehitaman, memiliki kondisi agak lapuk dan agak
keras. Batuan ini memiliki tingkat porositas yang sedang dan termasuk batuan non-
1 1
karbonatan. Ukuran butir dari batuan ini juga berkisar ± − dan memiliki bentuk butir
2 4

rounded. Untuk nama batuannya diperkirakan merupakan Batupasir Sedang.


4.1.3. Hari Ketiga Pengamatan
a. Singkapan 1 di Hari 3
Lokasi : H3-01 (Desa Karangrejo, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Jumat, 25 Januari 2019
Cuaca : Hujan-Berawan (rainy-cloudy)
Waktu : 09.30 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0353461 / 9161195 dengan elevasi 40 m, terletak
di samping jalan kecil di Desa Karangrejo dan berada di sebelah barat mesjid. Untuk
warna singkapan sendiri berwarna abu kehijauan dan memiliki kondisi lapuk dan rapuh.
Pada singkapan ini terjadi kontak antara Batupasir Sangat Halus dan Batupasir Halus.
Dimensi dari singkapannya memiliki tinggi ± 1 m dan lebar ± 2 m. Singkapan mengarah
ke arah selatan. Setelah dilakukan pengamatan dihasilkan strike 275º dan dip 27º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna abu kehijauan dan memiliki kondisi yang rapuh dan
lapuk. Batuan ini memiliki tingkat porositas yang sedang dan termasuk batuan
1 1
karbonatan. Ukuran butir dari batuan ini juga sekitar ± 8
− 16
dan memiliki bentuk butir

rounded. Untuk nama batuannya diperkirakan merupakan Batupasir Sangat Halus.

Batuan ini mempunyai ciri berwarna abu keputihan dan memiliki kondisi yang agak rapuh
dan agak lapuk. Batuan ini memiliki tingkat porositas yang sedang dan termasuk batuan
1 1
non-karbonatan. Ukuran butir dari batuan ini juga sekitar ± 4
− 8
dan memiliki bentuk

butir rounded. Untuk nama batuannya diperkirakan merupakan Batupasir Halus.


b. Singkapan 2 di Hari 3
Lokasi : H3-02 (Desa Karangrejo, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Jumat, 25 Januari 2019
Cuaca : Berawan (cloudy)
Waktu : 10.11 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0353447 / 9161650 dengan elevasi 63 m, terletak
di pinggir sungai kecil dan jauh dari pemukiman warga. Untuk warna singkapan sendiri
berwarna abu kehijauan dan memiliki kondisi lapuk dan agak keras. Pada singkapan ini
terjadi kontak antara Batupasir Halus dan Batupasir Sangat Halus. Dimensi dari
singkapannya memiliki tinggi ± 2.5 m dan lebar ± 4 m. Singkapan mengarah ke arah timur.
Setelah dilakukan pengamatan dihasilkan strike 120º dan dip 15º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna abu kehitaman dan memiliki kondisi yang rapuh dan
lapuk. Batuan ini memiliki tingkat porositas yang sedang dan termasuk batuan non-
1 1
karbonatan. Ukuran butir dari batuan ini juga sekitar ± − dan memiliki bentuk butir
4 8

rounded. Komposisinya diperkirakan berupa mineral kuarsa. Untuk nama batuannya


diperkirakan merupakan Batupasir Halus.

Batuan ini mempunyai ciri berwarna abu keputihan dan memiliki kondisi yang agak keras
dan agak lapuk. Batuan ini memiliki tingkat porositas yang sedang dan termasuk batuan
1 1
non-karbonatan. Ukuran butir dari batuan ini juga sekitar ± 8
− 16
dan memiliki bentuk

butir rounded. Untuk nama batuannya diperkirakan merupakan Batupasir Halus.


c. Singkapan 3 di Hari 3
Lokasi : H3-03 (Desa Karangrejo, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Jumat, 25 Januari 2019
Cuaca : Berawan (cloudy)
Waktu : 11.10 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0353703 / 9161946 dengan elevasi 61 m, terletak
di samping sungai di Desa Karangrejo dan jauh dari pemukiman warga. Untuk warna
singkapan sendiri berwarna abu kehitaman dan memiliki kondisi lapuk dan keras. Pada
singkapan ini terjadi kontak antara Batupasir Halus dan Breksi. Dimensi dari
singkapannya memiliki tinggi ± 2 m dan lebar ± 3 m. Setelah dilakukan pengamatan
dihasilkan strike 70º dan dip 15º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna abu kehitaman dan memiliki kondisi yang agak lapuk
dan keras. Batuan ini memiliki tingkat porositas yang baik dan termasuk batuan non-
karbonatan. Batuan ini mempunyai fragmen dengan ukuran ± 0.5 mm – 1 mm dengan
bentuk fragmen agak menyudut. Komposisinya diperkirakan berupa mineral kuarsa.
Untuk nama batuannya diperkirakan merupakan Breksi.

Batuan ini mempunyai ciri berwarna abu kehitaman dan memiliki kondisi yang agak rapuh
dan agak lapuk. Batuan ini memiliki tingkat porositas yang sedang dan termasuk batuan
1 1
non-karbonatan. Ukuran butir dari batuan ini juga sekitar ± 4
− 8
dan memiliki bentuk

butir rounded. Untuk nama batuannya diperkirakan merupakan Batupasir Halus.


d. Singkapan 4 di Hari 3
Lokasi : H3-04 (Desa Karangrejo, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Jumat, 25 Januari 2019
Cuaca : Hujan (rainy)
Waktu : 13.02 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0353454 / 9162014 dengan elevasi 87 m, terletak
di pinggir sungai dan berada agak dekat dengan pemukiman warga. Untuk warna
singkapan sendiri berwarna abu kehitaman dan memiliki kondisi lapuk dan agak keras.
Pada singkapan ini terjadi kontak antara Batupasir Halus dan Breksi. Dimensi dari
singkapannya memiliki tinggi ± 3 m dan lebar ± 4 m. Singkapan menghadap ke arah utara.
Setelah dilakukan pengamatan dihasilkan strike 111º dan dip 35º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna abu kehitaman dan memiliki kondisi yang agak lapuk
dan agak keras. Batuan ini memiliki tingkat porositas yang buruk dan termasuk batuan
non-karbonatan. Batuan ini mempunyai fragmen dengan ukuran ± 0.2 mm – 0.7 mm
dengan bentuk fragmen membundar tanggung. Komposisinya diperkirakan berupa
mineral kuarsa. Untuk nama batuannya diperkirakan merupakan Breksi.

Batuan ini mempunyai ciri berwarna abu kehitaman dan memiliki kondisi yang agak keras
dan lapuk. Batuan ini memiliki tingkat porositas yang baik dan termasuk batuan non-
1 1
karbonatan. Ukuran butir dari batuan ini juga sekitar ± 4
− 8
dan memiliki bentuk butir

rounded. Untuk nama batuannya diperkirakan merupakan Batupasir Halus.


e. Singkapan 5 di Hari 3
Lokasi : H3-05 (Desa Karangrejo, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Jumat, 25 Januari 2019
Cuaca : Hujan (rainy)
Waktu : 13.48 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0353756 / 9162472 dengan elevasi 53 m, terletak
di pinggir jalan Desa Karangrejo dan berada di sebelah utara sungai. Untuk warna
singkapan sendiri berwarna abu kehitaman dan memiliki kondisi yang keras. Pada
singkapan ini terjadi kontak antara Batupasir Sedang dan Breksi. Dimensi dari
singkapannya memiliki tinggi ± 8 m dan lebar ± 6 m. Setelah dilakukan pengamatan
dihasilkan strike 120º dan dip 25º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna abu kehitaman dan memiliki kondisi yang fresh dan
keras. Batuan ini memiliki tingkat porositas yang buruk dan termasuk batuan non-
karbonatan. Batuan ini mempunyai fragmen dengan ukuran ± 0.5 mm – 1 mm dengan
bentuk fragmen membundar tanggung. Komposisinya diperkirakan berupa mineral
kuarsa. Untuk nama batuannya diperkirakan merupakan Breksi.

Batuan ini mempunyai ciri berwarna abu kehitaman dan memiliki kondisi yang fresh dan
keras. Batuan ini memiliki tingkat porositas yang buruk dan termasuk batuan non-
1 1
karbonatan. Ukuran butir dari batuan ini juga sekitar ± − dan memiliki bentuk butir
2 4

rounded. Untuk nama batuannya diperkirakan merupakan Batupasir Sedang.


f. Singkapan 6 di Hari 3
Lokasi : H3-06 (Desa Karangrejo, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Jumat, 25 Januari 2019
Cuaca : Hujan (rainy)
Waktu : 14.24 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0353596 / 9162931 dengan elevasi 75 m, terletak
di pinggir sungai dan berada jauh dari pemukiman warga. Untuk warna singkapan sendiri
berwarna abu kehitaman dan memiliki kondisi fresh dan keras. Dimensi dari singkapannya
memiliki tinggi ± 1 m dan lebar ± 3 m dan singkapan menghadap ke arah selatan. Setelah
dilakukan pengamatan dihasilkan strike 115º dan dip 26º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna hitam kekuningan, memiliki kondisi lapuk dan rapuh.
Batuan ini memiliki tingkat porositas yang buruk dan termasuk batuan non-karbonatan.
1 1
Ukuran butir dari batuan ini juga berkisar ± 4
− 8
dan memiliki bentuk butir rounded.

Komposisinya diperkirakan berupa mineral kuarsa. Untuk nama batuannya diperkirakan


merupakan Batupasir Halus.
g. Singkapan 7 di Hari 3
Lokasi : H3-07 (Desa Karangrejo, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Jumat, 25 Januari 2019
Cuaca : Hujan (rainy)
Waktu : 14.48 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0353829 / 9162954 dengan elevasi 64º, terletak
di pinggir sungai dan dekat dengan pemukiman warga. Untuk warna singkapan sendiri
berwarna hitam kehijauan dan memiliki kondisi fresh dan keras. Pada singkapan ini terjadi
kontak antara Batupasir Halus dan Breksi. Dimensi dari singkapannya memiliki tinggi ± 2
m dan lebar ± 4 m. Setelah dilakukan pengamatan dihasilkan strike 295º dan dip 30º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna hitam kekuningan dan memiliki kondisi yang lapuk
dan agak keras. Batuan ini memiliki tingkat porositas yang buruk dan termasuk batuan
non-karbonatan. Batuan ini mempunyai fragmen dengan ukuran ± 0.5 mm – 0.8 mm
dengan bentuk fragmen angular. Komposisinya diperkirakan berupa mineral kuarsa.
Untuk nama batuannya diperkirakan merupakan Breksi.

Batuan ini mempunyai ciri berwarna hitam kekuningan dan memiliki kondisi yang agak
keras dan lapuk. Batuan ini memiliki tingkat porositas yang buruk dan termasuk batuan
1 1
non-karbonatan. Ukuran butir dari batuan ini juga sekitar ± 4
− 8
dan memiliki bentuk

butir rounded. Untuk nama batuannya diperkirakan merupakan Batupasir Halus.


4.1.4. Hari Keempat Pengamatan
a. Singkapan 1 di Hari 4
Lokasi : H4-01 (Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Sabtu, 26 Januari 2019
Cuaca : Cerah (sunny)
Waktu : 08.00 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0354130 / 9161513 dengan elevasi 54 m, terletak
di belakang pemukiman warga dan dekat dengan jalan kecil di Desa Kaligending. Untuk
warna singkapan sendiri berwarna abu kehijauan dan memiliki kondisi lapuk dan rapuh.
Dimensi dari singkapannya memiliki tinggi ± 2 m dan lebar ± 3 m dan singkapan
menghadap ke arah selatan. Setelah dilakukan pengamatan dihasilkan strike 221º dan
dip 12 º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna abu kehijauan, memiliki kondisi lapuk dan rapuh.
Batuan ini memiliki tingkat porositas yang sedang dan termasuk batuan non-karbonatan.
1 1
Ukuran butir dari batuan ini juga berkisar ± 8
− 16
dan memiliki bentuk butir rounded.

Komposisinya diperkirakan berupa mineral kuarsa. Untuk nama batuannya diperkirakan


merupakan Batupasir Sangat Halus.
b. Singkapan 2 di Hari 4
Lokasi : H4-02 (Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Sabtu, 26 Januari 2019
Cuaca : Cerah (sunny)
Waktu : 09.20 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0354433 / 9161466 dengan elevasi 55 m, terletak
di bibir sungai dan dekat dengan pemukiman warga. Untuk warna singkapan sendiri
berwarna hitam kehijauan dan memiliki kondisi lapuk dan rapuh. Dimensi dari
singkapannya memiliki tinggi ± 3 m dan lebar ± 6 m dan singkapan menghadap ke arah
utara. Setelah dilakukan pengamatan dihasilkan strike 105º dan dip 50º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna hitam kehijauan, memiliki kondisi lapuk dan rapuh.
Batuan ini memiliki tingkat porositas yang sedang dan termasuk batuan karbonatan.
1 1
Ukuran butir dari batuan ini juga berkisar ± 4
− 8
dan memiliki bentuk butir rounded.

Komposisinya diperkirakan berupa mineral kuarsa. Untuk nama batuannya diperkirakan


merupakan Batupasir Halus.
c. Singkapan 3 di Hari 4
Lokasi : H4-03 (Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Sabtu, 26 Januari 2019
Cuaca : Cerah (sunny)
Waktu : 09.56 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0354864 / 9161589 dengan elevasi 83 m, terletak
di bibir sungai dan dekat dengan pemukiman warga. Untuk warna singkapan sendiri
berwarna hitam kehijauan dan memiliki kondisi agak lapuk dan keras. Dimensi dari
singkapannya memiliki tinggi ± 2 m dan lebar ± 5 m dan singkapan menghadap ke arah
utara.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna hitam kehijauan, memiliki kondisi agak lapuk dan
keras. Batuan ini memiliki tingkat porositas yang buruk dan termasuk batuan non-
karbonatan. Batuan ini memiliki fragmen yang berbentuk angular dan kerakal dengan
warna dominan gelap. Komposisinya diperkirakan berupa mineral kuarsa/plagioklas dan
piroksen/biotit. Untuk nama batuannya diperkirakan merupakan Breksi.
d. Singkapan 4 di Hari 4
Lokasi : H4-04 (Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Sabtu, 26 Januari 2019
Cuaca : Cerah (sunny)
Waktu : 10.35 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0355200 / 9161521 dengan elevasi 128 m,
terletak di samping sungai dan jauh dari pemukiman warga. Untuk warna singkapan
sendiri berwarna coklat kehijauan dan memiliki kondisi lapuk dan rapuh. Dimensi dari
singkapannya memiliki tinggi ± 2 m dan lebar ± 3 m dan singkapan menghadap ke arah
selatan. Setelah dilakukan pengamatan dihasilkan strike 255º dan dip 20º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna coklat kehijauan, memiliki kondisi lapuk dan rapuh.
Batuan ini memiliki tingkat porositas yang sedang dan termasuk batuan non-karbonatan.
1 1
Ukuran butir dari batuan ini juga berkisar ± 4
− 8
dan memiliki bentuk butir rounded.

Komposisinya diperkirakan berupa mineral kuarsa dan piroksen. Untuk nama batuannya
diperkirakan merupakan Batupasir Halus.
e. Singkapan 5 di Hari 4
Lokasi : H4-05 (Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Sabtu, 26 Januari 2019
Cuaca : Cerah (sunny)
Waktu : 11.25 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0355614 / 916152 dengan elevasi 178 m, terletak
di lereng bukit dan jauh dari pemukiman warga. Untuk warna singkapan sendiri berwarna
abu kehitaman dan memiliki kondisi lapuk dan rapuh. Dimensi dari singkapannya memiliki
tinggi ± 3 m dan lebar ± 3 m dan singkapan menghadap ke arah utara. Setelah dilakukan
pengamatan dihasilkan strike 80º dan dip 15º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna abu kehitaman, memiliki kondisi lapuk dan rapuh.
Batuan ini memiliki tingkat porositas yang buruk dan termasuk batuan non-karbonatan.
1 1
Ukuran butir dari batuan ini juga berkisar ± 8
− 16
dan memiliki bentuk butir rounded.

Komposisinya diperkirakan berupa mineral kuarsa dan biotit. Untuk nama batuannya
diperkirakan merupakan Batupasir Sangat Halus.
f. Singkapan 6 di Hari 4
Lokasi : H4-06 (Desa Plumbon, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Sabtu, 26 Januari 2019
Cuaca : Berawan (cloudy)
Waktu : 13.50 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0355846 / 9161588 dengan elevasi 177 m,
terletak di perbukitan Desa Plumbon dan dekat dengan sungai kecil. Untuk warna
singkapan sendiri berwarna abu kehijauan dan memiliki kondisi lapuk dan rapuh. Dimensi
dari singkapannya memiliki tinggi ± 2 m dan lebar ± 3 m dan singkapan menghadap ke
arah timur. Setelah dilakukan pengamatan dihasilkan strike 70º dan dip 15º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna abu kehijauan, memiliki kondisi lapuk dan rapuh.
Batuan ini memiliki tingkat porositas yang sedang dan termasuk batuan non-karbonatan.
1 1
Ukuran butir dari batuan ini juga berkisar ± 4 − 8
dan memiliki bentuk butir rounded. Untuk

nama batuannya diperkirakan merupakan Batupasir Halus.


g. Singkapan 7 di Hari 4
Lokasi : H4-07 (Desa Plumbon, Kecamatan Karangsambung,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
Hari/tanggal : Sabtu, 26 Januari 2019
Cuaca : Berawan (cloudy)
Waktu : 13.43 WIB

Deskripsi Singkapan :
Letak singkapan berada koordinat UTM 0356100 / 9161579 dengan elevasi 96 m, terletak
di pinggir jalan Desa Plumbon dan dekat dengan pemukiman warga. Untuk warna
singkapan sendiri berwarna abu kehijauan dan memiliki kondisi lapuk dan rapuh. Dimensi
dari singkapannya memiliki tinggi ± 3 m dan lebar ± 4 m dan singkapan menghadap ke
arah timur. Setelah dilakukan pengamatan dihasilkan strike 90º dan dip 15º.

Deskripsi Batuan :
Batuan ini mempunyai ciri berwarna abu kehijauan, memiliki kondisi lapuk dan rapuh.
Batuan ini memiliki tingkat porositas yang sedang dan termasuk batuan non-karbonatan.
1 1
Ukuran butir dari batuan ini juga berkisar ± 8
− 16
dan memiliki bentuk butir rounded.

Komposisinya diperkirakan berupa mineral kuarsa dan biotit. Untuk nama batuannya
diperkirakan merupakan Batupasir Sangat Halus
4.2 Hasil Pengamatan
Setelah dilakukannya pengamatan selama 4 hari di lokasi pengamatan dengan
menggunakan metode pengamatan secara langsung, menentukan titik koordinat suatu
stopsite, pengambilan foto singkapan dengan menggunakan perbandingan (Pulpen,
Palu Geologi, Uang koin, Buku catatan, dll), pengambilan contoh sampel batuan dari
singkapan dengan menggunakan palu geologi, pengukuran strike dan dip dengan
menggunakan kompas dan media bantu (Papan dada ataupun BCL), sampai ke
pendeskripsian sampel batuan berdasarkan lithologi dan kenampakan batuan yang ada,
maka didapatkan hasil pada peta lintasan seperti berikut :

Sumber : Sumber : Praktikum Pemetaan Eksplorasi, 2019


Foto 4.1 Peta Lintasan Kuliah Lapangan Pemetaan Eksplorasi

Peta lintasan tersebut menunjukan setiap stopsite singkapan yang diamati


selama 4 hari pengamatan di lapangan. Dari setiap daerah/lokasi pengamatan terdapat
perbedaan lithologi batuan berdasarkan daerah sebaran batuan yang terdapat di daerah
Kaligending dan sekitarnya. Pada lokasi pengamatan hari pertama dan kedua,
singkapan di dominasi oleh Batupasir dan Batulanau, karena berdasarkan peta geologi
regional daerah tersebut memang di dominasi oleh Formasi Penosogan (Tmp) yaitu
perselingan Batupasir gampingan, Batulempung, Tuf, Napal, dan Kalkarenit yang
dipengaruhi arus turbid. Untuk lokasi pengamatan hari ketiga dan keempat didominasi
oleh Batupasir dan Breksi, karena berdasarkan peta geologi regional daerah tersebut
memang di dominasi oleh Formasi Waturanda (Tmw) yaitu formasi yang bagian bawah
Batupasir kasar, makin keatas berubah menjadi Breksi dengan komponen Andesit,
Basal, dan massa dasar Batupasir, Tuf.
Setelah di dapatkan titik koordinat setiap stopsite beserta strike dan dip dari
singkapan, kita dapat mengetahui arah sebaran batuan dari lokasi pengamatan yang
telah kita amati seperti berikut :

Sumber : Sumber : Praktikum Pemetaan Eksplorasi, 2019


Foto 4.2 Peta Geologi Kuliah Lapangan Pemetaan Eksplorasi
Dari peta tersebut, kita dapat mengetahui arah sebaran dari batuan di daerah
Kaligending dan sekitarnya. Pada peta tersebut terlihat bahwa lokasi pengamatan
daerah Kaligending terbagi menjadi 3 satuan batuan menurut umurnya. Pada peta
geologi tersebut, daerah yang diberi warna hijau muda merupakan Satuan Batulempung
yang merupakan satuan batuan paling muda, untuk daerah yang diberi warna kuning
merupakan Satuan Batupasir, dan daerah yang diberi warna coklat merupakan Satuan
Breksi yang merupakan satuan batuan paling tua. Untuk Satuan Batulempung tersebar
sekitar 10% bagian peta dan berada di Desa Kedungwaru dan Desa Krakal. Sedangkan
untuk Satuan Batupasir tersebar sekitar 45% bagian peta dan berada di Desa
Kaligending dan Desa Pencil. Dan untuk Satuan Breksi tersebar sekitar 45% bagian
peta dan berada di sekitar Desa Karangrejo, Desa Plumbon, Desa Langse, Desa
Kalisana, dan Desa Tlepok. Dengan demikian kita dapat mengetahui arah sebaran
batuan berdasarkan arah strike dan dip dari suatu singkapan.
BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian pemetaan geologi di Daerah Kaligending dan


Sekitarnya, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, maka
dapat disimpulkan :
1. Berdasarkan pada peta geologi regional dan pengamatan secara langsung,
formasi yang terdapat di Daerah Kaligending dan Sekitarnya, Kecamatan
Karangsambung, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah dibagi menjadi 3
bagian, yaitu :
a. Formasi Penosogan (Tmp) : Yaitu perselingan Batupasir gampingan,
Batulempung, Tuf, Napal, dan Kalkarenit
yang dipengaruhi arus turbid
b. Formasi Waturanda (Tmw) : Yaitu formasi yang bagian bawah Batupasir
kasar, makin keatas berubah menjadi
Breksi dengan komponen Andesit, Basal,
dan massa dasar Batupasir, Tuf.
c. Aluvium (Qa) : Yaitu formasi berupa Lempung, Lanau,
Pasir, Kerikil & Kerakal
2. Untuk mengetahui arah sebaran batuan pada daerah penelitian dilakukan
dengan pengamatan secara langsung ke lapangan dengan cara menentukan
titik koordinat suatu stopsite, pengambilan foto singkapan dengan
menggunakan perbandingan (Pulpen, Palu Geologi, Uang koin, Buku catatan,
dll), pengambilan contoh sampel batuan dari singkapan dengan menggunakan
palu geologi, pengukuran strike dan dip dengan menggunakan kompas dan
media bantu (Papan dada ataupun BCL), sampai ke pendeskripsian sampel
batuan berdasarkan lithologi dan kenampakan batuan yang ada.
3. Untuk mendeskripsikan sampel batuan yang terdapat di daerah penelitian
dilakukan dengan cara memahami pedoman pada buku catatan lapangan
(BCL). Dalam buku tersebut terdapat 3 metode untuk mendeskripsikan sampel
batuan berdasarkan jenisnya, yaitu :
a. Batuan Beku : Intrusif/ekstrusif, warna sampel batuan, ukuran
kristal dari sampel batuan, proses pengkristalan
sampel batuan, bentuk kristal, bentuk butir dari
sampel batuan, struktur sampel batuan, dan
komposisi yang terkandung pada sampel batuan.
b. Batuan Sedimen
Klastik : Karbonat/non-karbonat, warna sampel batuan,
terkonsolidasi atau tidak, ukuran butir dari sampel
batuan, bentuk butir dari sampel batuan, struktur
sedimentasi batuan, dan komposisi yang
terkandung pada sampel batuan.
non-Klastik : Karbonat/non-karbonat, warna sampel batuan,
terkonsolidasi atau tidak, ukuran butir dari sampel
batuan, struktur sedimentasi batuan, dan
komposisi yang terkandung pada sampel batuan.
c. Batuan Metamorf : Foliasi/non-foliasi, warna sampel batuan, bentuk
kristal, struktur sampel batuan, orientasi lain yang
terdapat dalam sampel batuan dan komposisi yang
terkandung pada sampel batuan.
4. Untuk mengetahui umur dari satuan batuan di lokasi pengamatan dapat
diketahui dari sebaran batuan yang terdapat di lokasi. Sebagai contoh pada
peta geologi kuliah lapangan Daerah Kaligending dan Sekitarnya terdapat 3
satuan batuan yaitu Satuan Batulempung, Satuan Batupasir, dan Satuan
Breksi. Berdasarkan letak dan arah sebarannya, apabila diurutkan
berdasarkan umur satuan batuannya, Satuan Batulempung merupakan
Satuan batuan yang paling muda dibandingkan Satuan Batupasir dan Satuan
Breksi, sedangkan Satuan Breksi merupakan Satuan batuan yang paling tua
dibandingkan dengan Satuan Batupasir dan Satuan Batulempung. Untuk
persentase sebarannya, Batulempung berkisar 10% bagian peta, Batupasir
45% bagian peta, dan Breksi 45% bagian peta.
DAFTAR PUSTAKA

Asikin, S., Harsolumakso, A. A., Busono H., dan Gafoer S. 1992. Geologic Map Of
Kebumen Quadrangle, Java, Scale 1:100.000. Geologycal Research and
Development Centre, Bandung.

Kertanegara, L., Uneputty, H., dan Asikin, S., 1987. Tatanan Stratigrafi dan Posisi
Tektonik Cekungan Jawa Tengah Utara Selama Jaman Tersier. Proceeding
Ikatan Ahli Geologi Indonesia XVI, 1987. Bandung.

Kiki Fransiskus, Extivonus. 2015. Geologi Daerah Waturanda, Karangsambung,


Kebumen, Jawa Tengah.
http://www.academia.edu/16383478/LAPORAN_KULIAH_GEOLOGI_LAPANGA
N_KARANGSAMBUNG.html. Diakses pada 03 Februari 2019 pukul 10.26.

Pulunggono A dan Martodjojo S. 1994. Perubahan Tektonik Paleogen – Neogen


Merupakan Peristiwa Tektonik Terpenting di Jawa. Proceeding Geologi dan
Geoteknik Pulau Jawa.

Utami Putri, Mentari. 2018. Laporan Hasil Akhir Kegiatan Ekskursi Geologi Daerah
Karangsambung & Karangbolong Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Tidak
Diterbitkan. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Geologi Universitas Jenderal
Soedirman: Purwokerto.

Utami Putri, Mentari. 2018. Praktek Kerja Lapangan Pemetaan Geologi Daerah
Sampang dan Sekitarnya, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen, Jawa
Tengah. Tidak Diterbitkan. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Geologi Universitas
Jenderal Soedirman: Purwokerto.

Catatan Lapangan Kuliah Lapangan Karangsambung Universitas Muhammadiyah


Tasikmalaya 2019.

Anda mungkin juga menyukai