BAB I
PENDAHULUAN
(Wahyudi, 2011).
beberapa periode. Hal ini dapat dilihat dari laporan keuangan yang telah
laba-rugi yang dalam koperasi dinamakan laporan sisa hasil usaha (Wahyudi,
2011).
mendukung. Data keuangan ini diambil dari neraca dan laporan laba/rugi.
rasio saat ini dengan rasio-rasio masa lalu dan yang diharapkan di masa yang
akan datang untuk perusahaan yang sama. Jadi, apabila rasio-rasio keuangan
dasar (Husnan,1993) yaitu rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas dan
rasio profitabilitas.
(ROI). Secara sederhana ROI dapat dicari dengan menggunakan rumus laba
bersih dibagi dengan total aktiva. Akan tetapi dalam menggunakan rumus ini,
menyeluruh penyebab dari naik turunnya nilai ROI. Atas dasar inilah, maka
dipengaruhi oleh tingkat pendapatan dan laba bersih yang dihasilkan. Berarti
profit margin ini mencakup pula seluruh biaya yang digunakan dalam
dan total aktiva, total aktiva di sini mencakup aktiva lancar dan aktiva tetap.
Dapat dikatakan bahwa analisis ini tidak hanya menfokuskan pada laba yang
4
dicapai, tetapi juga pada investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba
Hal ini disebabkan karena ROI tersebut terdiri dari beberapa unsur yaitu
pendapatan, aktiva yang digunakan, dan laba atas pendapatan yang diperoleh
perusahaan. Angka ROI ini akan memberikan informasi yang penting jika
(Setiawan, 2010).
menghasilkan pendapatan).
KPRI ANGKASA LPP RRI Mataram hanya fokus pada usaha simpan
pinjam, sementara unit usaha lainnya seperti pengadaan barang dan jasa masih
manajemen jumlah anggota KPRI Angkasa tahun 2010 berjumlah 120 orang
Tahunan (RAT) yang merupakan salah satu perangkat penting dalam koperasi
melaksanakan RAT tahun buku tertentu pada bulan Januari tahun tersebut,
sehingga RAT yang diselenggarakan tepat waktu ini menjadi indikator yang
keuntungan cukup.
dan perkembangan Sisa Hasil Usaha (SHU) serta laporan dan perkembangan
Tabel 1.1. Laporan Sisa Hasil Usaha KPRI ANGKASA LPP RRI
Mataram Periode 2006-2010 (Dalam Rupiah)
Tahun
Keterangan
2006 2007 2008 2009 2010
Unit
Simpan
Pinjam 117.575.700 157.671.900 190.199.350 227.048.950 306.295.500
Unit Toko 639.000 3.967.210 2.913.500 5.367.000 4.848.000
Pendapatan
Lain-lain 2.458.500 21.553.918 8.674.604,37 8.400.500 31.135.000
Total
Pendapatan 120.673.200 183.193.028 201.787.454 240.816.450 342.278.500
Biaya
Operasional 29.927.260 36.585.400 40.242.200 56.086.000 74.195.400
Bunga 11.869.122 79.877.835 66.000.681 27.361.458 138.290.480
Pajak - - - 1.962.000 3.385.400
Total Biaya
Usaha 41.796.382 116.463.235 106.242.881 85.409.458 215.901.280
SHU 78.876.818 66.729.793 95.544.573 155.406.992 126.377.220
Sumber : KPRI ANGKASA LPP RRI Mataram
terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp62.519.828,- atau 51,8%. Sedangkan
Perkembangan unit simpan pinjam tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu
tertinggi terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp3.328.210,- atau 520,8%.
Dapat juga dilihat pada sisi total biaya usaha mengalami fluktuasi dari
Rp20.833.423,- atau 19,6%. Pada sisi biaya operasional dapat dilihat terjadi
biaya operasional terendah terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar Rp. 436.800
atau 1,09%. Namun pada sisi bunga terjadi fluktuasi dengan perkembangan
tertinggi terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp68.008.713,- atau 572,9%.
pada tahun 2009 yaitu sebesar Rp59.862.419,- atau 62,2%. Ini disebabkan
karena total pendapatan meningkat serta total biaya usaha dan biaya bunga
Ini disebabkan karena total biaya usaha, biaya operasional, biaya bunga dan
Dari tabel 1.3. di atas dapat dilihat bahwa total aktiva maupun total
Dari tabel 1.4. di atas dapat terlihat bahwa total aktiva dan pasiva
pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp. 437.251.811,10 atau 122,10%. Sedangkan
sebenarnya tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh SHU, ada faktor lain juga
yang mempengaruhi naik turunnya ROI seperti total aktiva, karena seperti
dibagi dengan total aktiva, namun yang perlu ditelusuri adalah penyebab
secara komprehensif, hal ini dapat diketahui apabila ada suatu alat analisis
yang dapat menjelaskan pengaruh dari ROI secara menyeluruh yakni dengan
dapat diidentifikasikan masalah yaitu selama tahun 2006 sampai 2010 total
sampai 2010.
14
manajemen keuangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pencapaian tertinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar 0,23 persen dan
terendah terjadi pada tahun 2007 sebesar 0,08 persen, untuk Net Profit
Margin tertinggi terjadi pada tahun 2005 sebesar 65,18 persen dan
16
terendah terjadi pada tahun 2009 sebesar 31,30 persen. Sedangkan Return
tahun 2005 sebesar 12,90 persen dan terendah terjadi pada tahun 2007
standar yang ditetapkan, yaitu sebesar 6,66 persen atau jika dirata-ratakan
2009.
profitabilitas UD. Empat Lola Mutiara Mataram Tahun 2005 s.d 2009
profitabilitas, ROI, net profit margin, Total Asset Turnover dan Du Pont
kecil dan koperasi binaan secara signifikan lebih besar dari pada
keuangan. Laporan keuangan lengkap terdiri dari neraca, laporan laba rugi,
cara, misalnya laporan ekuitas atau laporan arus dana). Catatan dan laporan
lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
(instansi pajak), kreditor (Bank atau lembaga keuangan), dan pihak lainnya
yang berkepentingan.
kepada mereka.
kreditor, dan pemakai lainnya, saat ini maupun potensial (masa mendatang),
atau keadaan posisi keuangan perusahaan pada saat (tanggal) tertentu. Neraca
dipinjam dari kreditor untuk suatu jangka waktu tertentu. Komponen neraca
Harta yang terdapat pada kolom sebelah kiri neraca yang mencerminkan
ditanamkan atau dialokasikan pada pos-pos apa saja. Aktiva biasanya terdiri
dari:
a. Aktiva lancar, secara umum aktiva lancar meliputi kas dan semua aktiva
dalam jangka waktu singkat atau jangka pendek akan kembali lagi dalam
bentuk kas. Jangka waktu biasanya tidak lebih dari satu tahun terhitung
dari tanggal neraca. Yang termasuk komponen dari aktiva lancar adalah:
22
Kas dan Bank, adalah semua tagihan dan uang di brankas dan uang
Piutang dagang, adalah suatu nilai yang belum kita terima dari
sebelum dibayar.
setengah jadi yang masih perlu proses lebih lanjut, dan barang jadi
peralatan. Aktiva ini bukan untuk dijual akan tetapi digunakan untuk
sebagainya.
23
c. Aktiva Tidak Berwujud, adalah aktiva yang secara fisik tidak ada tetapi
mempunyai nilai nyata bagi perusahaan. Contoh dari aktiva ini adalah
goodwill
perusahaan di masa yang akan datang dalam bentuk penyerahan aktiva atau
pemberian jasa yang disebabkan oleh tindakan atau transaksi pada masa
hutang yang akan dibayar atau jatuh tempo dalam waktu satu tahun buku
(terhitung sejak tanggal neraca) atau kurang, atau dalam siklus operasi
normal jika lebih dari satu tahun. Yang termasuk kewajiban lancar adalah:
meminjam dari rekan usaha atau kreditor, darimana telah dibeli barang
secara kredit.
dibayar
yang tidak akan dibayar dengan aktiva lancar selama siklus operasi, atau
tidak akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau lebih (terhitung sejak
tanggal neraca).
24
Adalah sesuatu yang bernilai yang dimiliki dan digunakan, dan sesuatu
yang bernilai yang digunakan tapi tidak dimiliki. Komponen dari modal
a. Simpanan Pokok.
b. Simpanan Wajib.
c. Hibah/Donasi
d. Cadangan
e. SHU ditahan
laporan laba rugi memberitahu apa yang diperoleh perusahaan tahun ini,
apakah laba atau rugi dan berapa banyak laba/keuntungan atau kerugiannya.
periode tertentu atau selama satu tahun buku. Komponen dari perhitungan
Pendapatan
Beban Usaha
Beban lain-lain
25
Pajak penghasilan
aktiva yang satu dengan yang lainnya, elemen-elemen dari berbagai pasiva
serta elemen dari aktiva dan pasiva akan dapat diperoleh banyak gambaran
yang bersangkutan.
waktu yang telah lalu, kondisi tahun berjalan maupun prediksi waktu yang
akan datang.
laporan keuangan ini bersifat relatif karena didasarkan pada pengetahuan dan
1. Screening
2. Forcasting
3. Diagnosis
masalah lain.
4. Evaluation
1. Metode Komparatif
Melakukan perbandingan antara satu pos dengan pos yang lainnya yang
hubungannya.
2. Trend Analisis-Horizontal
a. Indeks
b. Numbers
5. Analisa Rasio
a. Likuiditas
b. Profitabilitas
c. Solvabilitas
d. Leverage
e. Aktivitas
d. Du Pont analysis
maka dalam penelitian ini yang digunakan adalah analisis sistem Du Pont.
ada dua cara yang dapat dilakukan dalam perbandingan rasio financial
Perbandingan rasio saat ini dengan rasio masa lalu dan di masa yang
akan datang untuk perusahaan yang sama. Apabila rasio keuangan dilakukan
baik. Analisis Time Series ini bisa dilihat pengaruh variabel-variabel seperti
yang dimiliki.
29
data periode lalu barangkali berada pada posisi yang tidak memuaskan,
sehingga data perode saat ini mungkin lebih besar belum tentu merupakan
berita baik. Selain itu analis harus memperhatikan faktor-faktor yang akan
berpengaruh besar terhadap perilaku data dan bisa menjadi dasar interpretasi
2. Cross-Sectional Approach
sustitusi saru sama lain), mempunyai strategi, ukuran dan umur yang sama.
Barangkali perbandingan dengan satu atau dua perusahaan yang serupa bisa
dilakukan, baik atas dasar kesamaan dari sisi permintaan, kesamaan dari
atribut keuangan ataupun kesamaan dari jenis bahan baku, andai data industri
tidak ada.
30
Macam atau jumlah angka-angka itu banyak sekali karena rasio dapat
atau elemen dari angka rasio tersebut dan penggolongan yang kedua adalah
a. Rasio Lancar
b. Rasio Kas
c. Rasio Cepat
ini adalah:
g. Contribution Margin
32
diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan atau asset yang
laba/keuntungan.
33
SHU
ROI
Total Aktiva
penjualan.
SHU
Margin Laba Bersih x 100%
Penjualan
Laba bersih setelah pajak dalam penelitian ini diartikan sebagai Sisa Hasil
meliputi:
kredit selama satu tahun dengan jumlah piutang (bila pendapatan kredit
Penjualan
Perputaran Piutang
Jumlah Piutang
2. Inventory Turnover / Perputaran Persediaan
Penjualan
Perputaran Persediaan
Rata - Rata Persediaan
Persediaan Awal Persediaan Akhir
Rata - Rata Persediaan
2
3. Fixed Assets Turnover / Perputaran Aktiva Tetap
Penjualan
Perputaran Aktiva Tetap
Total Aktiva Tetap
4. Total Assets turnover / Perputaran Total Aktiva
Penjualan
Perputaran Total Aktiva
Total Aktiva
35
dan net profit margin dan seberapa besar pengaruhnya terhadap ROI. Menurut
untuk mengetahui faktor mana yang paling kuat pengaruhnya antara profit
margin dan total asset turnover terhadap ROI. Disamping itu dengan
perusahaan. Dari analisis ini juga dapat diketahui efisiensi atas penggunaan
pembanding atau rasio antara laba yang diperoleh perusahaan dengan besarnya
1. Sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang sifatnya menyeluruh dan
potensial.
analisisnya.
keuntungan.
dengan pendapatannya.
Menurut Faisal dalam Setiawan (2010) ROI ini sering disebut Return
yang dimilikinya.
38
lain:
1. Selain ROI berguna sebagai alat control juga berguna untuk keperluan
biaya produksi yang baik, maka modal dan biaya dapat dialokasikan ke
masing-masing.
yang ada.
lain:
perusahaan besar. Oleh karena itu kebijakan leverage financial dan pajak
dibuat atas dasar perusahaan secara keseluruhan bukan secara divisional. Jika
b. Jika ROI divisi yang bersangkutan turun di bawah target, maka staff
mencari penyebabnya.
c. Prestasi manajer divisi dinilai atas dasar ROI divisi yang dipimpinnya
ditargetkan.
lain-lain.
40
Unit Toko
Pendapatan
Unit simpan
Pinjam
SHU Dikurangi
Biaya Operasional
Dibagi Total Biaya
NPM Pajak
Bunga
Pendapatan
ROI Dikali Kas
Pendapatan Bank
Aktiva Lancar
TATO Dibagi Piutang
Ditambah
Total Aktiva Penyertaan Aktiva lancar
lainnya
Aktiva Tetap
Gambar 2.1. Bagan Sistem Du Pont
analisis Du Pont ini yang akan dijelaskan menurut Bimawati (2010) berikut:
menciptakan pendapatan.
4. SHU
SHU adalah laba yang diperoleh oleh perusahaan setelah dikurangi dengan
pajak.
5. Pendapatan
Merupakan arus masuk atau peningkatan nilai asset dari suatu equity atau
6. Total Biaya
7. Total Asset
Total asset adalah total harta yang dimiliki oleh perusahaan yang berperan
dalam operasi perusahaan misalnya kas, persediaan, aktiva tetap dan lain-
lain.
8. Aktiva Lancar
Aktiva lancar di sini meliputi kas, piutang dagang, efek, persediaan dan
9. Aktiva Tetap
10. Kas
11. Bank
Dalam hal ini adalah kas yang dimiliki perusaan dalam bentuk rekening
Bank.
12. Piutang
Suatu tagihan atas sejumlah uang tertentu dari seseorang atau perusahaan
13. Pajak
menyelenggarakan pemerintahan.
untuk memperoleh barang atau jasa. Hal ini dapat diartikan bahwa betapa
dengan baik.
15. Bunga
Beban bunga adalah beban yang timbul akibat utang perusahaan di Bank.
diambil dari laporan laba/rugi sedangkan Total Asset Turnover diambil dari
(terpadu). Penguraian pos-pos ini akan dapat lebih memahami sumber dari
Laporan Keuangan :
Neraca
Laporan Laba Rugi
Profitabilitas
(ROI)
KEPMEN Koperasi
dan UMKM No. 26
Tahun 2006
kondisi KPRI ANGKASA LPP RRI Mataram, dari neraca dapat dilihat
(TATO) dan rasio profitabilitas yang diproxykan dengan Net Profit Margin
(NPM) di mana kedua rasio ini berinteraksi dalam menentukan ROI yaitu
profitabilitas atas aktiva yang dimiliki perusahaan. Rasio laba bersih atas
pendapatan (Net Profit Margin) dipengaruhi oleh tingkat pendapatan dan laba
bersih yang dihasilkan. Berarti Net Profit Margin ini mencakup pula seluruh
sendiri dipengaruhi oleh pendapatan dan total aktiva. Dapat dikatakan bahwa
analisis ini tidak hanya memfokuskan pada laba bersih yang dicapai, tetapi
juga pada investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba bersih tersebut.
BAB III
METODE PENELITIAN
suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu riset kondisi, suatu sistem
pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan
dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antara fenomena yang
diselidiki.
Pont.
selanjutnya.
latar belakang dan kondisi saat ini dari subyek yang diteliti, serta interaksinya
dengan lingkungan.
48
adalah :
penelitian.
b. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka dan dihitung secara
pasti jumlah dan satuan tertentu untuk analisis ini meliputi data laporan
merupakan sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui
media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain), data skunder umumnya
berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data
1999: 148).
ROI adalah hasil kali dari Net Profit Margin dengan Total Assets Turnover
KPRI ANGKASA LPP RRI Mataram periode 2006 sampai 2010 dan
LPP RRI Mataram. Pendapatan dan SHU dalam penelitian ini diperoleh
dari laporan Sisa Hasil Usaha KPRI LPP RRI periode 2006 sampai 2010.
yang dikelola oleh KPRI LPP RRI Mataram dalam periode tertentu
laporan neraca KPRI ANGKASA LPP RRI periode 2006 sampai 2010.
mengukur berapa total pendapatan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.
- Perputaran Aktiva
Total Pendapatan
TATO x 1 kali
Total Aktiva
- Aktiva Lancar
- Aktiva Tetap
- Total Aktiva
Rasio laba bersih mengukur besarnya laba bersih yang dicapai dari sejumlah
SHU
Net Profit Margin x 100%
Total Pendapatan
- Total Biaya
- SHU
SHU = Total Pendapatan – Total Biaya
Return On Investment
ROI (Metode Du Pont ) berada di atas atau sama dengan 10% sesuai
profitabel.
cukup profitabel.
profitabel.
ROI berdasarkan Kepmen Koperasi dan UMKM dapat disajikan pada tabel
berikut ini.
BAB IV
ANGKASA LPP RRI Mataram untuk periode 2006 sampai 2010 jika dilihat dengan
sistem Du Pont
Sehubungan dengan hal tersebut, ada beberapa data pokok yang diperlukan
dalam analisis ini adalah data keuangan (laporan neraca dan laporan sisa hasil usaha)
LPP RRI Mataram. Komponen tersebut berupa aktiva lancar, total aktiva,
Tabel 4.1. Perkembangan Aktiva Lancar dan Total Aktiva KPRI ANGKASA
LPP RRI Mataram Periode 2006-2010
Perkembangan Perkembangan
Tahun Aktiva Lancar Total Aktiva
Rp % Rp %
2006 348.322.889,8 - - 358.081.395,51 - -
2007 787.014.990,9 438.692.101,10 125,94 795.333.206,61 437.251.811,10 122,10
2008 722.077.904,75 (64.937.086,15) -8,25 733.493.224,83 (61.839.981,78) -7,77
2009 722.889.197,39 811.292,64 0,11 734.719.517,47 1.226.292,64 0,16
2010 1.610.205.204,59 887.316.007,20 122,74 1.622.500.524,67 887.781.007,20 120,83
Jumlah 4.190.510.187,43 1.261.882.314,79 240,54 4.244.127.869,09 1.264.419.129,16 235,32
Rata-rata 838.102.037 252.376.463 48,108 848.825.573,8 252.883.825,8 47,064
55
Dari Table 4.1. tersebut dapat diketahui bahwa Jumlah aktiva lancar KPRI
terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp438.692.101,10 atau 125,94%. Ini
disebabkan karena kas yang dimiliki perusahaan dalam bentuk rekening bank,
piutang dan aktiva lancar lainnya meningkat pada tahun tersebut. Sedangkan
perkembangan terendah terjadi pada tahun 2008 yang mengalami penurunan yaitu
sebesar Rp64.937.086,15 atau 8,25%. Ini disebabkan karena piutang pada tahun
Sedangkan pada total aktiva KPRI ANGKASA LPP RRI Mataram juga
mengalami fluktuasi di mana perkembangan tertinggi terjadi pada tahun 2007 yaitu
sebesar Rp437.251.811,10 atau 122,10%. Ini disebabkan karena aktiva lancar dan
terendah terjadi pada tahun 2007 yang mengalami penurunan yaitu sebesar
Tabel 4.2. Perkembangan Aktiva Tetap KPRI ANGKASA LPP RRI Mataram
Periode 2006-2010
Perkembangan
Tahun Aktiva tetap
Rp (%)
2006 2.678.790,00 - -
2007 678.500,00 (2.000.290,00) -74,67
2008 1.491.500,00 813.000,00 119,82
2009 1.226.500,00 (265.000,00) -17,76
2010 971.500,00 (255.000,00) -20,79
Jumlah 7.046.790,00 (1.707.290,00) 6,6
Rata-Rata 1.409.358 (341.458) 1,32
56
Dari tabel 4.2. di atas dapat diketahui bahwa aktiva tetap KPRI
terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar Rp813.000,- atau 119,82%. Ini disebabkan
perkembangan terendah terjadi pada tahun 2007 yang mengalami penurunan yaitu
Tabel 4.3. Perkembangan Pendapatan dan Total Biaya KPRI ANGKASA LPP
RRI Mataram Periode 2006-2010
Perkembangan Perkembangan
Tahun Pendapatan Total Biaya
Rp % Rp %
2006 120.673.200 - - 41.796.382 - -
2007 183.193.028 62.519.828 51,8 116.463.235 74.666.853 178,6
2008 201.787.454 18.594.426 10,1 106.242.881 (10.220.354) -8,7
2009 240.816.450 39.028.996 19,3 85.409.458 (20.833.423) -19,6
2010 342.278.500 83.462.050 34,6 215.901.280 130.491.822 152,7
Jumlah 1.088.748.632 203.605.300 115,8 565.813.236 174.104.898 303
Rata-Rata 217.749.726,4 40.721.060 23,16 113.162.647,2 34.820.979,6 60,6
Perkembangan tertinggi terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp62.519.828 atau
51,8%. Sedangkan pekembangan terendah terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar
terjadi pada tahun 2009 yang mengalami penurunan yaitu sebesar Rp20.833.423,-
atau 19,6%. Ini dikarenakan terjadi penurunan biaya bunga pada tahun tersebut.
57
Adapun hasil perhitungan TATO dapat disajikan pada tabel berikut ini
Tabel 4.4. Hasil Perhitungan Total Asset Turnover (TATO) KPRI ANGKASA
LPP RRI Mataram Periode 2006-2010
Sumber: lampiran 3
Dari table di atas dapat dilihat bahwa perputaran aktiva pada tahun 2006
sebesar 0,34 kali. Ini berarti bahwa pada tahun 2006 terjadi perputaran
aktiva/Total Asset Turnover dari KPRI ANGKASA LPP RRI Mataram sebanyak
0,34 kali. Tahun 2007 terjadi penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2006
perputaran aktiva pada tahun 2006 sebesar 0,23 kali atau terjadi penurunan sebesar
0,11 kali. Hal ini disebabkan karena terjadi penurunan nilai pendapatan dan
meningkatnya nilai total aktiva pada tahun 2007. Tahun 2008 mengalami
peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2007 hal ini disebabkan terjadi
peningkatan pendapatan dari tahun sebelumnya. Kenaikan terjadi pada tahun 2009
yaitu sebesar 0,33 kali, ini disebabkan oleh meningkatnya pendapatan pada tahun
2009. Namun pada tahun 2010 terjadi penurunan yaitu sebesar 0,21 kali, ini
58
Adapun hasil perhitungan NPM dapat disajikan pada tabel berikut ini
Tabel 4.5. Hasil Perhitungan NPM (Net Profit Margin) KPRI ANGKASA LPP
RRI Mataram Periode 2006-2010
Sumber: lampiran 3
Dari segi laba bersih (Net Profit Margin) NPM tertinggi terjadi pada tahun
2006 sebesar 65,36%. Hal ini disebabkan oleh tingkat penjualan yang tinggi dan
tergolong baik, hal ini mempengaruhi Net Profit Margin KPRI ANGKASA LPP
RRI Mataram. Sedangkan Net Profit Margin terendah terjadi pada tahun 2010 di
mana Net Profit Margin yang dihasilkan sebesar 31,67%. Penurunan ini
Adapun hasil perhitungan ROI dapat disajikan pada tabel berikut ini
Table 4.6. Return On Investment (ROI) KPRI ANGKASA LPP RRI Mataram
Periode 2006-2010
(ROI) pada tahun 2006 merupakan ROI Tertinggi yang dicapai oleh KPRI
ANGKASA LPP RRI Mataram. Untuk Tahun 2007 terjadi penurunan bila
dibandingkan dengan ROI tahun 2006 yaitu sebesar 8,37% atau terjadi penurunan
sebesar 62,33%. Hal ini disebabkan SHU yang dihasilkan pada tahun tersebut
yaitu sebesar 13,25%. Hal ini disebabkan karena total pendapatan dan SHU pada
tahun tersebut mengalami peningkatan. Untuk tahun 2009 ROI juga mengalami
peningkatan yaitu sebesar 21,29%. Hal ini disebabkan karena total pendapatan,
SHU dan total aktiva mengalami peningkatan pada tahun tersebut. Namun pada
tahun 2010 ROI mengalami penurunan menjadi 6,65%. Ini disebabkan karena
60
ANGKASA LPP RRI Mataram terjadi penurunan selama priode tahun 2006
Gambar 4.1. Analisis Du Pont Tahun 2006 KPRI ANGKASA LPP RRI
Mataram
Biaya Operasional
Pendapatan Rp29.927.260
Rp120.673.200
Biaya pajak
SHU Dikurangi Rp -
Rp78.876.818
Total Biaya Biaya Bunga
NPM Dibagi Rp41.796.382 Rp11.869.122
65,36%
Pendapatan
Rp120.673.200
ROI
Dikali Kas
22,22%
Total Rp19.579.528,8
Pendapatan 0
TATO Rp120.673.200 Bank
Aktiva Lancar
0,34 kali Rp29.000.000
Rp348.322.889,8
Dibagi
Piutang
Total Aktiva Ditambah Rp295.143.361
Rp358.081.395,51
Penyertaan
Rp7.079.715,71 Aktiva Lancar
Lainnya
Rp4.600.000
Aktiva Tetap
Rp2.678.790,00
61
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa total biaya pada tahun 2006
Net Profit Margin yang dihasilkan pada tahun 2006 sebesar 65,36%
pada tahun 2006 sebesar Rp358.081.395,51,- dari total aktiva dan penjualan
pada tahun 2006, menghasilkan Total Asset Turnover sebesar 0,34 kali. Ini
berarti bahwa pada tahun 2006 terjadi penjualan sebanyak 0,34 kali dari total
Dari sisi Return On Investment (ROI) yang dihasilkan pada tahun 2006
Gambar 4.2. Analisis Du Pont Tahun 2007 KPRI ANGKASA LPP RRI
Mataram
Biaya Operasional
Pendapatan Rp39.805.400
Rp183.193.028
Biaya pajak
SHU Dikurangi Rp -
Rp66.729.793
Total Biaya Biaya Bunga
NPM Dibagi Rp116.463.235 Rp79.877.835
36,42%
Pendapatan
Rp183.193.028
ROI
Dikali Kas
8,37%
Pendapatan Rp337.869,90
Rp183.193.028
TATO Bank
Aktiva Lancar
0,23 kali Rp73.000.000
Rp787.014.990,9
Dibagi
Piutang
Total Aktiva Ditambah Rp707.177.121
Rp795.333.206,6
1 Penyertaan
Rp7.630.715,71 Aktiva Lancar
Lainnya
Rp6.500.000
Aktiva Tetap
Rp678.500,00
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa total biaya pada tahun 2007
kenaikan pada nilai biaya operasional dan bunga pada tahun 2007. Sementara
63
karena terjadi kenaikan pada nilai unit simpan pinjam dan toko serta
Net Profit Margin (NPM) yang dihasilkan pada tahun 2007 sebesar
36,42% atau terjadi penurunan sebesar 28,94% bila dibandingkan dengan tahun
2006. Hal ini disebakan oleh menurunnya nilai SHU pada tahun 2007.
Penurunan nilai SHU disebabkan karena terjadi peningkatan pada total biaya
Dari sisi Aktiva Lancar pada tahun 2007 sebesar Rp787.014.990,9 atau
2006. Peningkatan ini dipengaruhi oleh meningkatnya nilai bank dan piutang di
disebabkan oleh menurunnya nilai inventaris. Total aktiva pada tahun 2007
sebesar Rp795.333.206,6,- di mana dari total aktiva dan pendapatan pada tahun
2007 menghasilkan Total Asset Turnover sebesar 0,23 kali atau terjadi
penurunan sebesar 0,11 kali bila dibandingkan dengan tahun 2006. Hal ini
disebabkan oleh meningkatnya nilai total aktiva yang lebih besar daripada
64
pendapatan. Ini berarti bahwa pada tahun 2007 terjadi penjualan sebanyak
Dari sisi Return On Investment (ROI) yang dihasilkan pada tahun 2007
dengan tahun 2006. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya Net Profit
Gambar 4.3. Analisis Du Pont Tahun 2008 KPRI ANGKASA LPP RRI
Mataram
Biaya Operasional
Pendapatan Rp40.242.200
Rp201.787.454
Biaya pajak
SHU Dikurangi Rp -
Rp95.544.573
Total Biaya Biaya Bunga
NPM Dibagi Rp106.242.881 Rp66.000.681
47,34%
Pendapatan
Rp201.787.454
ROI
Dikali Kas
13,25%
Pendapatan Rp1.171.570,75
Rp201.787.454
TATO Bank
Aktiva Lancar
0,28 kali Rp80.660.000
Rp722.077.904,75
Dibagi
Piutang
Total Aktiva Ditambah Rp630.446.334
Rp733.493.224,83
1 Penyertaan
Rp9.923.820,08 Aktiva Lancar
Lainnya
Rp9.800.000
Aktiva Tetap
Rp1.491.500,00
65
diungkapkan bahwa total biaya pada tahun 2008 adalah sebesar Rp106.242.881,-
Rp201.787.454,-. Hal ini juga terjadi pada SHU yang mengalami peningkatan
Net Profit Margin (NPM) yang dihasilkan pada tahun 2008 sebesar
tahun 2007. Hal ini disebakan oleh meningkatnya SHU pada tahun 2008.
yaitu sebesar Rp630.446.334,- Pada sisi aktiva tetap dan penyertaan sebesar
Berdasarkan pada total aktiva dan pendapatan pada tahun 2008 akan
menghasilkan Total Asset Turnover sebesar 0,28 kali atau terjadi peningkatan
66
sebesar 0,05 kali bila dibandingkan dengan tahun 2007. Hal ini disebabkan
oleh meningkatnya nilai pendapatan dan menurunnya nilai total aktiva. Ini
berarti bahwa pada tahun 2008 terjadi pendapatan sebanyak 0,28 kali dari total
Dari sisi Return On Investment (ROI) yang dihasilkan pada tahun 2008
dengan tahun 2007. Ini berarti bahwa pada tahun 2008 pengembalian investasi
pada KPRI ANGKASA LPP RRI Mataram sebesar 13,25% dari total aktiva
yang dimiliki. Peningkatan ROI ini disebabkan oleh meningkatnya Net Profit
Gambar 4.4. Analisis Du Pont Tahun 2009 KPRI ANGKASA LPP RRI
Mataram
Biaya Operasional
Pendapatan Rp56.086.000
Rp240.816.450
Biaya pajak
SHU Dikurangi Rp1.962.000
Rp155.406.992
Total Biaya Biaya Bunga
NPM Dibagi Rp85.409.458 Rp27.361.458
64,53%
Pendapatan
Rp240.816.450
ROI
Dikali Kas
21,29%
Pendapatan Rp3.675.553,39
Rp240.816.450
TATO Bank
Aktiva Lancar
0,33 kali Rp118.490.000
Rp722.889.197,39
Dibagi
Piutang
Total Aktiva Ditambah Rp600.723.644
Rp734.719.517,47
1 Penyertaan
Rp10.603.820,08 Aktiva Lancar
Lainnya
Rp -
Aktiva Tetap
Rp1.226.500,00
diungkapkan bahwa total biaya pada tahun 2009 adalah sebesar Rp85.409.458,-
disebabkan oleh adanya penurunan pembayaran bunga pada pihak ke tiga bila
kenaikan pendapatan dari unit simpan pinjam dan toko. Kondisi tersebut
Net Profit Margin (NPM) yang dihasilkan pada tahun 2009 sebesar
64,53% atau terjadi peningkatan sebesar 17,19% bila dibandingkan dengan Net
Profit Margin tahun 2008. Hal ini disebakan oleh peningkatan nilai pendapatan
Peningkatan ini dipengaruhi oleh meningkatnya nilai Kas dan Bank di mana
Berdasarkan pada total aktiva dan penjualan pada tahun 2009 maka dapat
diketahui nilai Total Asset Turnover sebesar 0,33 kali atau terjadi peningkatan
sebesar 0,05 kali bila dibandingkan dengan tahun 2008. Hal ini disebabkan
69
oleh meningkatnya nilai pendapatan dan total aktiva yang tidak terlalu besar.
Ini berarti bahwa pada tahun 2009 terjadi penjualan sebanyak 0,33 kali dari
Dari sisi Return On Investment (ROI) yang dihasilkan pada tahun 2009
dengan tahun 2008. Ini berarti bahwa pada tahun 2009 pengembalian investasi
pada KPRI ANGKASA LPP RRI Mataram sebesar 21,29% dari total aktiva
Net Profit Margin dan Total Asset Turnover pada tahun 2009.
70
Gambar 4.5. Analisis Du Pont Tahun 2010 KPRI ANGKASA LPP RRI
Mataram
Biaya Operasional
Pendapatan Rp74.195.400
Rp342.278.500
Biaya pajak
SHU Dikurangi Rp3.385.400
Rp126.377.220
Total Biaya Biaya Bunga
NPM Dibagi Rp215.901.280 Rp138.290.480
31,67%
Pendapatan
Rp342.278.500
ROI
Dikali Kas
6,65%
Pendapatan Rp4.036.904,59
Rp342.278.500
TATO Bank
Aktiva Lancar
0,21 kali Rp121.230.000
Rp1.610.205.204,59
Dibagi
Piutang
Total Aktiva Ditambah Rp1.484.438.300
Rp1.622.500.524,67
1 Penyertaan
Rp11.323.820,08 Aktiva Lancar
Lainnya
Rp500.000
Aktiva Tetap
Rp971.500,00
diungkapkan bahwa total biaya pada tahun 2010 adalah sebesar Rp215.901.280,-
dengan tahun 2009. Peningkatan biaya ini disebabkan oleh kenaikan dari nilai
biaya operasional, bunga dan pajak. Sedangkan untuk pendapatan pada tahun
Net Profit Margin (NPM) yang dihasilkan pada tahun 2010 sebesar
31,67% atau terjadi penurunan sebesar 32,86% bila dibandingkan dengan Net
Profit Margin tahun 2009. Hal ini disebakan oleh penurunan nilai SHU dan
2009. Peningkatan ini dipengaruhi oleh meningkatnya nilai kas, bank dan
nilai simpanan anggota. Dengan demikian total aktiva pada tahun 2010 sebesar
2010 maka dapat diketahui nilai Total Asset Turnover sebesar 0,21 kali atau
terjadi penurunan sebesar 0,12 kali bila dibandingkan dengan tahun 2009. Hal
ini disebabkan oleh meningkatnya nilai total aktiva yang terlalu besar. Ini
72
berarti bahwa pada tahun 2010 terjadi pendapatan sebanyak 0,21 kali dari total
Dari sisi Return On Investment (ROI) yang dihasilkan pada tahun 2010
dengan tahun 2009. Ini berarti bahwa pada tahun 2010 pengembalian investasi
pada KPRI ANGKASA LPP RRI Mataram sebesar 6,65% dari total aktiva
yang dimiliki. Penurunan ROI ini disebabkan oleh menurunnya Net Profit
tahun 2006 sebesar 22,22% dengan kata lain pada tahun 2006 pengembalian
investasi sebesar 22,22 dari total aktiva yang dimiliki koperasi. Hasil ini
No.06 tahun 2006. Sedangkan untuk tahun 2007 ROI yang dihasilkan sebesar
8,37% yang tergolong profitable. Kemudian untuk tahun 2008 dan 2009
73
Untuk tahun 2010 ROI yang dihasilkan sebesar 6,65% yang tergolong
profitable.
4.3. Interpretasi
Berdasarkan perhitungan ROI pada tabel 4.6 dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1. ROI pada tahun 2006 sebesar 22,22%. Angka ini mempunyai arti bahwa setiap
Rp100,- total aktiva yang dikelola oleh KPRI ANGKASA LPP RRI Mataram
Berdasarkan KEPMEN Koperasi dan UMKM No. 06 Tahun 2006, ROI sebesar
2. ROI pada tahun 2007 sebesar 8,37%. Angka ini mempunyai arti bahwa setiap
Rp100,- total aktiva yang dikelola oleh KPRI ANGKASA LPP RRI Mataram
Berdasarkan KEPMEN Koperasi dan UMKM No. 06 Tahun 2006, ROI sebesar
3. ROI pada tahun 2008 sebesar 13,25%. Angka ini mempunyai arti bahwa setiap
Rp100,- total aktiva yang dikelola oleh KPRI ANGKASA LPP RRI Mataram
Berdasarkan KEPMEN Koperasi dan UMKM No. 06 Tahun 2006, ROI sebesar
4. ROI pada tahun 2009 sebesar 21,29%. Angka ini mempunyai arti bahwa setiap
Rp100,- total aktiva yang dikelola oleh KPRI ANGKASA LPP RRI Mataram
Berdasarkan KEPMEN Koperasi dan UMKM No. 06 Tahun 2006, ROI sebesar
5. ROI pada tahun 2010 sebesar 6,65%. Angka ini mempunyai arti bahwa setiap
Rp100,- total aktiva yang dikelola oleh KPRI ANGKASA LPP RRI Mataram
Berdasarkan KEPMEN Koperasi dan UMKM No. 06 Tahun 2006, ROI sebesar
BAB V
5.1. Kesimpulan
sebagai berikut:
RRI Mataram periode 2006 sampai 2010. Ini terlihat dari Return On Investment
2006 sebesar 22,22% dan terendah terjadi pada tahun 2010 sebesar 6,65%.
Nilai Return On Investment yang dicapai KPRI ANGKASA LPP RRI Mataram
2. Net Profit Margin yang dicapai KPRI ANGKASA LPP RRI Mataram selama 5
tahun dari 2006-2010 sebesar 65,36%, 36,42%, 47,34%, 64,53% dan 31,67%.
2006 sampai 2010 berfluktuasi. Hal ini dapat dilihat dari nilai Total Asset
Tturnover selama 5 tahun dari tahun 2006 sampai 2010 sebesar 0,34 kali, 0,23
kali, 0,28 kali, 0,33 kali dan 0,21 kali. Di mana hal tersebut dapat menunjukkan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA