Anda di halaman 1dari 4

PUBLIC RELATIONS DI ERA DIGITAL

DAN KAITAN DENGAN KONSUMEN

Disusun oleh :
REFIANA MEILIZAR
( 51116179 )

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS SERANG RAYA
2019
DEFINISI PUBLIC RELATIONS

Ada beberapa pengertian public relations. Manusia dalam memenuhi kebutuhan sosialnya harus
mengadakan hubungan dengan masyarakat, untuk itu disini penulis akan mengemukakan
beberapa pengertian atau definisi tentang Public Relations atau yang lebih di kenal dengan
istilah Hubungan Masyarakat (Humas). Dari sekian banyak definisi Public Relations yang ada,
definisi dari J.C Seidel, “Public Relations Director” division of housing state of New York,
berbunyi : Public Relations is the continuing process by which management endeavors to obtain
goodwill and understanding of its customers, its employees and the public at large, inwardly
through, self analysis and correction, out wardly through all means of expression (Public
Relations adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha management untuk
memperoleh goodwill dan pengertian dari para langganannya, pegawainya dan publik umumnya;
ke dalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar
dengan mengadakan pernyataan-pernyataan) (Abdurrachman,1995)
Sedangkan menurut Frank Jefkins (1992) definisi Humas adalah: Sesuatu yang merangkum
keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu
organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan tujuan spesifik yang
berlandaskan pada saling pengertian.
Adapun pengertian Public Relations menurut Palapah dan Syamsudin (1983) adalah
bahwa: Public Relationsmerupakan suatu bentuk spesialisasi publisistik yang bertujuan untuk
memajukan saling mengerti dan kerja sama antara semua publik yang berkepentingan guna
mencapai keuntungan dan kepuasan bersama.
Dengan demikian, dapat di lihat bahwa komunikasi sangat erat kaitannya dengan Humas
atau Public Relations, dimana dalam menjalankan tugasnya, seorang Public Relations
Officer atau petugas Humas harus mampu menjalin komunikasi yang baik dengan publik-
publiknya guna tercapainya tujuan yang diinginkan dan akan berdampak pula pada
meningkatnya citra suatu perusahaan.
PUBLIC RELATIONS DI ERA DIGITAL
Dahulu sebelum internet berkembang pesat, praktisi public relations (PR) sangat bergantung
pada media koran, radio, dan televisi dalam kampanyenya. Namun sejak kehadiran teknologi
internet, arena pekerjaan PR pun bertransformasi menjadi PR digital. Artikel ini akan membahas
seluk beluk aktivitas PR di era digital.

Konsep PR digital
PR digital tidak jauh berbeda dengan PR konvensional, yakni proses komunikasi strategis yang
bertujuan untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan
publiknya. Namun yang membuat keduanya berbeda adalah media komunikasinya. Bila PR
konvensional mengerjakan event serta publikasi di media konvesional, PR digital lebih banyak
menggunakan media berbasis internet. Tujuannya adalah untuk menciptakan kesan yang positif,
hubungan yang baik, dan meningkatkan visibilitas brand (dan juga organisasi).

Aktivitas PR di era digital


Praktisi PR digital menciptakan dan menjaga citra positif dengan menampilkan pesan-pesan
brand organisasi di media internet, seperti website, blog, media konvergensi, dan media sosial
lainnya. Selain itu, aktivitas dalam PR digital juga meliputi hal-hal seperti:
- mendengarkan percakapan publik tentang brand kita di media sosial,
- mendeteksi isu-isu di media sosial yang dapat mempengaruhi brand, dan
- menciptakan konten brand yang menarik bagi publik.

'Senjata' PR di era digital


Untuk menjaga citra dan membangun audiens online, PR digital menggunakan media berbasis
internet yang telah tersedia dengan berbagai jenis, manfaat, dan audiens yang beragam.
Untungnya, tidak semua jaringan media tersebut akan digunakan dalam kampanye PR digital
kita. Efektifnya, media yang digunakan hanyalah media yang memang populer dan relevan
dengan target audiens yang akan kita sasar. Di Indonesia, berikut media yang umum digunakan
dalam kampanye PR:
- Media sosial: Twitter, Facebook, Instagram, Google Maps
- Publikasi: website, blog (WordPress, Blogspot, Kompasiana, Indonesiana, dll.)
- Video: Youtube
- Penggalangan dana: kitabisa.com
Keberhasilan kampanye PR digital
Kesuksesan sebuah kampanye PR digital sangat terukur dan memiliki banyak variabel. Beberapa
hal yang perlu menjadi perhatian dalam mengukur keberhasilan kampanye PR digital antara lain:
- Engagement, yakni jumlah interaksi audiens dengan konten media sosial brand, seperti
jumlah klik, kunjungan, likes, share (retweet), pengikut (followers), komentar, balasan,
dll.
- Sales, yakni jumlah transaksi penjualan yang dibukukan lewat perantara media sosial dan
media online.
- Return on investment (ROI), yakni hasil yang didapatkan dari investasi kampanye digital.

Manfaat PR digital
Aktivitas PR telah diakui lebih efektif dan efisien dalam menyampaikan pesan-pesan brand
kepada publik bila dibandingkan dengan iklan. Apalagi PR digital memungkinkan brand-brand
untuk 'berbicara' melalui media sosial yang mereka punya. Selain manfaat ekonomis, PR digital
juga bermanfaat untuk:
- mendeteksi potensi isu yang berkaitan dengan brand di internet
- merespon isu lebih dini sehingga dapat mencegah krisis
- menyebarluaskan konten secara publik sehingga kesadaran publik meningkat.
Dengan PR digital, hubungan komunikasi antara brand (dan organisasi) dan publiknya terus
terjaga dan saling menguntungkan.

KAITAN PUBLIC RELATIONS DENGAN KONSUMEN


Dengan berkembangnya PR ke era digital, konsumen merasa sangat di manjakan dan di
permudah. Karena semuanya terasa transparan, tentang perusahaan tersebut. Mulai dari citra
baik, hingga citra buruk perusahaan pun dapat diketahui oleh konsumen. Sehingga, konsumen
dapat lebih matang dalam mengambil keputusannya.

Anda mungkin juga menyukai