BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia.
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas
kekeluargaan.
koperasi.
koperasi.
diperlihatkan selama beberapa periode. Hal ini dapat dilihat dari laporan
keuangan suatu koperasi akan sangat bermanfaat bagi para analis, ini
serta hasil-hasil yang telah dianggap cukup baik. Hasil analisis historis
yang mendukung. Data keuangan ini diambil dari neraca dan laporan
rasio yang menunjukkan hubungan antara dua data keuangan. Analisis rasio
rasio masa lalu dan yang diharapkan di masa yang akan datang untuk
lain yang sejenis dan sama ukurannya. Pembandingan semacam ini sulit
(empat) tipe dasar (Husnan,1993) yaitu rasio likuiditas, rasio leverage, rasio
mengembalikan utang-utangnya.
sebagai standar. Sehingga akan dapat diketahui seberapa baik atau buruk
5
selama periode tertentu yang sudah berlaku dan periode yang akan datang,
depannya.
koperasi ini berdiri pada tanggal 12 Juni tahun 2002 dengan Badan Hukum
anggota yang sebagian besar terdiri dari wanita yang berdomisili di wilayah
simpan pinjam. Ketentuan tersebut menjadi dasar yang kuat bagi koperasi
untuk melaksanakan kegiatan usaha simpan pinjam baik sebagai salah satu
penurunan anggotanya.
yaitu adanya target untuk terus menjadikan koperasi ini sebagai koperasi
pihak luar dan pengawasan kegiatan usaha akibat dari perkembangan situasi
Koperasi ini merupakan salah satu wadah dalam bidang usaha untuk
Lombok Barat.
Tabel 1.1.: Jumlah Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas Koperasi Wanita “Wahana Maharani” Kediri Lombok Barat
Periode Tahun 2007-2011
Tahun
Aktiva Lancar 42.158.000 - 61.403.300 31,34 62.360.700 1,54 71.256.200 12,48 106.097.300 32,84
Penyertaan 1.216.800 - 1.386.500 12,24 1.744.900 20,54 2.040.000 14,47 2.296.300 11,16
Aktiva Tetap 2.154.700 - 2.569.800 16,15 2.677.800 4,03 2.122.900 -26,14 2.117.100 -0,27
Aktiva Lain Lain 3.377.200 - 3.377.200 0,00 3.377.200 0,00 0 0,00 0 0,00
Total Aktiva 48.906.700 - 68.736.800 28,85 70.160.600 2,03 75.419.100 6,97 110.510.700 31,75
Hutang Jangka pendek 28.672.100 - 46.581.500 38,45 49.920.200 6,69 58.802.800 15,11 89.625.700 34,39
Hutang Jangka Panjang 3.547.100 - 6.547.100 45,82 4.605.800 -42,15 3.411.800 -35,00 2.728.000 -25,07
Ekuitas 10.361.000 - 11.634.700 10,95 13.034.900 10,74 10.110.600 -28,92 10.170.200 0,59
SHU Tahun Berjalan 6.326.500 - 3.973.500 -59,22 2.599.700 -52,84 3.093.900 15,97 7.986.800 61,26
Total Hutang dan
48.906.700 - 68.736.800 28,85 70.160.600 2,03 75.419.100 6,97 110.510.700 31,75
Ekuitas
aktiva terus-menerus dari tahun 2007 sampai 2011, tetapi bila dilihat dari
mengalami fluktuasi dengan total aktiva tertinggi terdapat pada tahun 2011
Maharani” Kediri Lombok Barat akan dilampirkan dalam Tabel 1.2. berikut:
Jumlah Perubahan
Keterangan Tahun
(Rp) (%)
2007 9.705.400 -
2008 8.163.000 -15,89
Pendapatan/Penjualan 2009 6.169.500 -24,42
2010 7.707.500 24,92
2011 25.511.900 231,00
2007 3.378.900 -
2008 4.189.400 23,98
Total Biaya 2009 3.569.700 -14,79
2010 4.613.500 29,23
2011 17.525.000 279,85
2007 6.326.500 -
2008 3.973.600 -37,19
Sisa Hasil Usaha 2009 2.599.800 -34,57
setelah Pajak 2010 3.094.000 19,00
2011 7.986.900 158,14
Sumber: Koperasi Wanita “Wahana Maharani”, data sekunder.
10
persen dibandingkan tahun 2008. Sementara pada tahun 2010 sampai tahun
SHU Koperasi Wanita “Wahana Maharani”, dari tahun 2007 sampai 2011
2010 dan 2011, sedangkan dari sisa total biaya dari tahun 2007 sampai
hanya terjadi pada tahun 2009 sebesar 14,79 persen, hal ini yang
Kenaikan SHU hanya terjadi pada tahun 2007 dan 2011, di mana kenaikan
pada tahun 2010 sebesar 19,00 persen bila dibandingkan dengan tahun
2009, serta kenaikan tertinggi adalah sebesar 158,14 persen pada tahun
2011.
sampai di situ saja, melainkan memiliki peluang yang hampir sama dengan
memiliki faktor penentu yaitu pola manajemen yang sangat baik karena
adanya orang-orang yang berpikir secara teknis sehingga koperasi ini sedikit
menyinggung kepada bisnis. Hal itu dilihat karena koperasi ini memiliki
usahanya dan diberikan kepada anggota yang memiliki peran dalam setiap
kegiatan usaha. Oleh karena itu setiap pengelolaan organisasi dan keuangan
ingin diketahui pola manajemen pada koperasi ini yang dilihat dari kinerja
Kinerja keuangan koperasi ini akan ditinjau dari rasio likuiditas, solvabilitas
1. Aspek Akademis
Mataram.
2. Aspek Teoritis
3. Aspek Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
simpan pinjam Model Mataram jika ditinjau dari segi likuiditas, solvabilitas
dan rentabilitas pada periode 1997 sampai dengan 2002. Hasil penelitian ini
Mataram priode Tahun 1997 sampai Tahun 2002 tergolong kurang baik, hal
tenun Pelangi baik, karena nilai ROI yang dicapai perusahaan tenun Pelangi
selalu lebih tinggi dari nilai ROI rasio industri pada tahun yang
meningkat dipengaruhi oleh HPP yang relatif rendah, namun pada tahun
mempengaruhi perputaran total aktiva yang menurun, karena hasil ROI dari
keuntungan atau laba yang dihasilkan oleh perusahaan dari investasi yang
dari analisis tersebut adalah bahwa kinerja keuangan ditinjau dari segi
keuangan yang kurang baik. Khusus untuk tahun 2000 kinerja keuangan
Lombok Timur periode tahun 2002-2003 berada pada tingkat yang cukup
terdahulu dengan penelitian ini adalah objek penelitian yaitu dan periode
data.
membiayai aktiva.
periodenya.
bersangkutan”.
yang bersangkutan.
mencerminkan nilai aktiva hutang dan modal sendiri pada suatu saat
adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat
sebagai berikut:
lainnya.
1. Neraca
Neraca merupakan laporan yang menggambarkan
posisi keuangan, yang menunjukkan aktiva,
22
penting.
b. Informasi tambahan tidak disajikan dalam neraca
laporan rugi laba laporan perubahan ekuitas dan
perubahan arus kas, tetapi dalam rangka
penyajian secara wajar.
2002:74) adalah:
dari berbagai pasiva serta elemen dari aktiva dan pasiva akan dapat
bersangkutan.
menganalisis kecenderungan.
26
2008:134-142):
Cash
Cash Ratio=
Hutang lancar
penjualan.
penjualan.
sebagai berikut:
31
dasarnya berasal dari modal sendiri dan dari modal asing. Kedua
berikut:
1. Rasio Likuiditas
Aktiva Lancar
Current Ratio x100%
Hutang Lancar
35
2. Rasio Solvabilitas
Total Aktiva
Debt To Asset Ratio = x100%
Total Hutang
3. Rasio Profitabilitas
dicapai. Untuk memperoleh nilai akhir atau nilai skor, nilai realisasi
Tabel 2.1. Cara Perhitungan dan Nilai Rasio Likuiditas, Solvabilitas dan
Profitabilitas Berdasarkan Pedoman Pemeringkatan Koperasi
Tahun 2008
Kriteria
No Faktor Cara perhitungan dan nilai
Penilaian
Aktiva Lancar
Current Ratio = x100%
Hutang Lancar
Kriteria
No Faktor Cara perhitungan dan nilai
Penilaian
Laba Setelah Pajak
Return On Equity = x100%
Modal Sendiri
sebagai berikut:
Koperasi Wanita
“Wahana Maharani”
Pedoman Pemeringkatan
Koperasi 2008
neraca dan laporan laba rugi dengan menggunakan alat analisis yaitu
38
2.4. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
kelompok manusia, suatu objek, suatu riset kondisi, suatu system pemikiran
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan untuk
diselidiki.
penelitian ini.
40
berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari subyek yang
adalah:
2. Dokumentasi, yaitu mencari data dengan cara memilah dan mencatat data
laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan rugi laba.
(Indriantono, 1999:147).
1. Likuiditas
a. Aktiva Lancar
b. Hutang Lancar
42
2. Solvabilitas
a. Total Hutang
b. Total Aktiva
3. Profitabilitas
b. Modal Sendiri
c. Total Aktiva
yang diterima, hutang pajak, dan hutang dana bagian SHU Koperasi
dilikuidasi.
43
dalam rupiah.
sumbangan gedung, SHU tak terbagi serta sisa hasil usaha tahun
aktiva lancar dan aktiva tetap yang digunakan koperasi untuk operasi
rupiah.
44
dengan penelitian ini. Informasi ini dapat berupa neraca dan laporan Laba
keuangan. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio
a. Likuiditas
Aktiva Lancar
Current Ratio x100%
Hutang Lancar
b. Solvabilitas
Total Aktiva
Debt To Asset Ratio = x100%
Total Hutang
c. Profitabilitas
175 persen sampai dengan 200 persen maka koperasi dalam kategori
baik sekali, 150 persen sampai dengan 175 persen maka koperasi
dalam kategori baik, 125 persen sampai dengan 150 persen maka
koperasi dalam kategori cukup baik, 100 persen sampai dengan 125
persen maka koperasi dalam kategori kurang baik, dan lebih kecil dari
175 persen atau lebih besar dari 200 persen maka koperasi dalam
b. Untuk Debt To Asset Ratio, berada pada kisaran 135 persen sampai
dengan 150 persen maka koperasi dalam kategori baik sekali, 120
persen sampai dengan 135 persen maka koperasi dalam kategori baik,
105 persen sampai dengan 120 persen maka koperasi dalam kategori
dalam kategori kurang baik, dan lebih kecil dari 90 persen atau lebih
besar dari 150 persen maka koperasi dalam kategori tidak baik.
c. Untuk Return On Equity (ROE), berada pada kisaran lebih besar dari
dan lebih kecil dari 3 persen maka koperasi dalam kategori tidak baik.
d. Untuk Return On Asset (ROA), berada pada kisaran lebih besar dari
dan lebih kecil dari 1 persen maka koperasi dalam kategori tidak baik.
47
BAB IV
PEMBAHASAN
status badan koperasi primer. Ruang lingkup anggota koperasi yang ada di
2002.
Unit Usaha Simpan Pinjam. Unit usaha simpan pinjam telah berusaha
berbagai alat atau teknik pada laporan keuangan dan data keuangannya
selain kondisi posisi keuangan koperasi pada tahun yang bersangkutan dapat
pada periode 2007 sampai dengan periode 2011 akan dapat diketahui pula
49
saat ini terkait erat dengan keberadaan koperasi. Namun demikian dapat
lainnya.
Tabel 4.1. Data Perkembangan Current Ratio pada Koperasi Wanita “Wahana
Maharani” Periode 2007 sampai 2011
Aktiva Lancar Hutang Lancar Current Ratio Perkembangan
Tahun
(Rp) (Rp) (%) (%)
2007 42.158.000 28.672.100 147,03 n/a
2008 61.403.300 46.581.500 131,82 -10,35
2009 62.360.700 49.920.200 124,92 -5,23
2010 71.256.200 58.802.800 121,18 -3,00
2011 106.097.300 89.625.700 118,38 -2,31
Jumlah 343.275.500 273.602.300 643,33 -20,89
Rata-rata 68.655.100 54.720.460 128,67 -5,22
Sumber: Lampiran 1 diolah.
50
tahun 2007 sampai tahun 2011 yaitu sebesar 128,67 persen. Rasio
tahunnya.
Hal ini disebabkan karena nilai aktiva lancar dan nilai hutang
Tabel 4.2. Data Perkembangan Debt To Asset Ratio pada Koperasi Wanita
“Wahana Maharani” Periode 2007 sampai 2011
Debt To Asset
Total Aktiva Total Hutang Perkembangan
Tahun Ratio
(Rp) (Rp) (%)
(%)
2007 48.906.700 32.219.200 151,79 n/a
2008 68.736.800 53.128.600 129,38 -14,77
2009 70.160.600 54.526.000 128,67 -0,54
2010 75.419.100 62.214.600 121,22 -5,79
2011 110.510.700 92.353.700 119,66 -1,29
Jumlah 373.733.900 294.442.100 650,73 -22,39
Rata-rata 74.746.780 58.888.420 130,15 -5,60
Sumber: Lampiran 1 diolah.
dari tahun 2007 sampai tahun 2011 yaitu sebesar 130,15 persen.
setiap tahunnya.
Hal ini disebabkan karena nilai total aktiva dan nilai total
yaitu ROE dan ROA. Secara ringkas hasil perhitungan rasio tersebut
persen menjadi 34,15 persen. Pada tahun 2009 nilai ROE kembali
sampai tahun 2011 yaitu sebesar 44,86 persen. Rasio ROE ini
peningkatan pada ekuitas tidak ada, dimana nilai ekuitas pada setiap
Tabel 4.4. Data Perkembangan ROA (Return On Asset) pada Koperasi Wanita
“Wahana Maharani” Periode 2007 sampai 2011
Sisa Hasil
Total Aktiva Return On Asset Perkembangan
Tahun Usaha
(Rp) (%) (%)
(Rp)
2007 6.326.500 48.906.700 12,94 n/a
2008 3.973.500 68.736.800 5,78 -55,31
2009 2.599.700 70.160.600 3,71 -35,90
2010 3.093.900 75.419.100 4,10 10,71
2011 7.986.800 110.510.700 7,23 76,17
Jumlah 23.980.400 373.733.900 33,75 -4,33
Rata-rata 4.796.080 74.746.780 6,75 -1,08
Sumber: Lampiran 1 diolah.
persen menjadi 5,78 persen. Pada tahun 2009 nilai ROA kembali
persen dari tahun sebelumnya menjadi 4,10 persen. Pada tahun 2011
55
sampai tahun 2011 yaitu sebesar 6,75 persen. Rasio ROA ini
Hal ini disebabkan karena nilai SHU dan Total Aktiva yang
tidak sebesar yang terjadi pada total aktiva, atau dengan kata lain
Tahun 2008 pada Tabel 4.5. di atas, maka dapat diketahui kinerja
Kabupaten Lombok Barat dari tahun 2007 sampai tahun 2011 yang
tahun 2011 termasuk dalam kategori Cukup Baik. Hal ini dibuktikan
oleh perolehan skor dari rata-rata rasio likuiditas selama lima tahun
sebesar 128,67 persen. Nilai ini masih di atas 100 persen yang
tahun 2011 termasuk dalam kategori Baik. Hal ini dibuktikan oleh
Baik. Diperoleh nilai Debt to Asset Ratio rata-rata selama lima tahun
130,15 persen. Nilai ini masih di atas 100 persen yang menandakan
2007 sampai tahun 2011 termasuk dalam kategori Baik Sekali untuk
rasio ROE. Hal ini dibuktikan oleh perolehan skor dari rata-rata rasio
rata selama lima tahun terakhir sebesar 44,86 persen yang berarti
Baik. Hal ini dibuktikan oleh perolehan skor dari rata-rata rasio
rata selama lima tahun terakhir sebesar 6,75 persen yang berarti
dari tahun 2007 sampai tahun 2011 memiliki kinerja yang Cukup
2007-2011. Nilai likuiditas tertinggi terjadi pada tahun 2007 yakni sebesar
147,03 persen. Untuk solvabilitas tertinggi terjadi pada tahun 2007 yakni
tertinggi terjadi pada tahun 2007 yakni sebesar 12,94 persen dan return on
equity yang tertinggi terjadi pada tahun 2007 yakni sebesar 61,06 persen.
Baik.
60
dengan aktiva lancar yang dimilikinya. Nilai likuiditas yakni current ratio
tertinggi terjadi pada tahun 2007 yakni sebesar 147,03 persen. Hal ini di
2007 yakni sebesar 151,79 persen. Hampir semua nilai solvabilitas koperasi
Wahana Maharani berada di atas 50 persen, hal ini berarti bahwa pendanaan
tertinggi terjadi pada tahun 2007 yakni sebesar 12,94 persen. Hal ini berarti
peningkatan Sisa Hasil Usaha lebih besar daripada peningkatan yang terjadi
peningkatan.
62
BAB V
5.1. Kesimpulan
perhitungan hasil usaha pada tahun 2007 sampai 2011, maka penulis
berikut:
selama lima tahun terakhir yaitu pada tahun 2007 sampai tahun 2011
panjangnya.
pada tahun 2007 sampai tahun 2011 untuk menjamin keseluruhan hutang
menunjukkan perkembangan yang baik. Ini terlihat pada nilai ROE yang
termasuk pada kategori Baik Sekali dan ROA yang termasuk pada
tahun terakhir yaitu pada tahun 2007 sampai tahun 2011 adalah sangat
tinggi.
5.2. Saran
yang ada untuk prestasi yang lebih baik di masa yang akan datang.