DISUSUN OLEH
PRODUK KOPI
A. KOPI GROUND
Kopi hasil penyangraian yang kemudian digiling menjadi kopi bubuk dan hanya
ditambahkan gula atau susu. Kopi ground memiliki sifat mudah teroksidasi dan
dalam penyeduhannya, kopi ground akan meninggalkan ampas.
Contoh: Torabika Moka, Torabika Susu, Torabika Duo, dan Torabika Jahe.
B. KOPI INSTAN
Kopi hasil ekstrak dari biji kopi setelah disangrai dan digiling sehingga tidak
terdapat ampas saat diseduh.
Biji
Kopi
RM lainnya
(susu,gula,crea
mer,dll)
Incoming Incoming Raw
Packaging Material Incoming Raw
Material Material
Gudang Transit
Gudang Transit
Gudang
Grading
Transit
Incoming
Roasting Packaging
Material
Grinding Gudang
Transit
Mixing
O O
Not
Reject Che Not K Not
OK K Che Che
ck Reject
ck OK ck OK
QC
QC QC
Penimbangan O
Wrapping
K
Pengayakan
Not Che O
Buka Kemasan ck Packing HCO
OK K
QC
O
Packing Karton
K Che Not
OK Reject
ck
Paletisasi QC O
PackingK
Karton
Paletisasi
Gudang Finish
Good
B. TAHAPAN PROSES
3. GRADING
Proses pengelompokan biji kopi berdasarkan kelas mutunya. Biji kopi dengan ukuran
seragam akan mudah diolah dan menghasilkan mutu yang seragam pula. Untuk
memperolah tingkat kematangan yang seragam, kopi beras disortasi berdasarkan
ukurannya dan dipisahkan dari biji-biji pecah.
4. ROASTING
Proses pematanga n biji kopi dengan cara penyangraian sehingga terjadi perubaan
warna,volume, penurunan kadar air, serta keluarnya aroma dan cita rasa kopi.
Parameter yang diperhatikan saat roasting yaitu suhu dan waktu karena akan
berpengaruh pada rasa. Kopi hasil roasting memiliki ciri-ciri berwarna lebih gelap,
mengkilap, sedikit lengket, beraroma karamel dan pahit.
5. GRINDING
Proses penggilingan biji kopi setelah disangrai sehinga menjadi partikel yang lebih
kecil. Diarea grinding terdapat ayakan yang berfungsi untuk mengurangi bahaya fisik,
adanya ayakan tersebut termasuk OPRP di area ground kopi.
6. MIXING
Proses pencampuran bahan utama (kopi bubuk) dengan bahan tambahan lainnya (susu,
gula, creamer,dll) dan dicampur hingga homogen. Diarea mixing terdapat magnet trap
yang berfungsi untuk mengurangi bahaya fisik, sehingga proses mixing merupakan
CCP.
7. WRAPPING
Tahap pengemasan kopi yang sudah diformulasikan dengan berbagai paduan. Proses
ini dijalankan dengan mesin otomatis dimana takaran sesuai dengan brat bersih pada
kemasan.
Tugas QC Wrapping :
a. Menaati perintah atasan
b. Melaksanakn pelaksanaan GMP, Hygiene, dan Sanitasi harian
c. Melaksanakan dan menaati seluruh program dan peraturan yang sudah
ditetapkan oleh factory
d. Memasrikan RM, M, dan lingkungan prosesdanmesin sesuai standar sebelum
proses produksi dimulai
e. Melakukan koordinasi dngan qc fild antar shift
f. Melakukan pengecekan selama prose produksi berlangsung
Wewenang QC Wrapping :
Mematikan mesin jika dihasilkan produk yang tidak sesuai standar atas
persetujuan atasan.
1) Pengambilan sampel :
a. Sampel utama
Berjumlah 5 pcs yang digunakan untuk pengecekan organoleptik 3 pcs,
pengecekan fiskim 1 pcs dan untuk pengecekan mikrobologi 1 pcs. Sampel
utama diambil setiap awal shift.
b. Sampel organoleptik
Berjumlah 2 pcs dan diambil setiap 1 jam sekali. Setiap sampel organoleptik
yang diserahkan harus berbeda adukan
c. Sampel Retained
Sampel yang digunakan sebagai acuan terhadap hasil produksi yang
berfungsi untukcek ulang apabila terjadi complain pada produk yang sama.
Sampel retained diambil sebanyak 2 pcs dari setiap mesin.
d. Sampel RnD
Sampel yang dikirimkan ke bagian RnD untuk dilkukan proses monitoring
terhadap produkataupun kemasan yang diproduksi. Diambil sebanyak 1
renceng setiap 1 bulan sekali
e. Sampel inkubasi
Sampel yang digunakan untuk mengetahui umur simpan produk.
Penyimpanan sampelinkubasi sesuai dengan masa expied dari produk
tersebut. Jumlah sampel inkubasi yaitu 3 renceng dan diambil 2 kali dalam
satu bulan.
2) Pengecekan selama proses produksi
2. Ketebalan
a. Sampel yang sudah dilakukan pengecekan berat bersih dan sesuai
standar kemudian diukur ketebalannya dengan alat pengukur
ketebalan
b. Pengukuran pertama menggunakan sampel 1 renceng
c. Pengukuran kedua dilakukan per pcs sebanyak 3 pcs
3. Dimensi
Sampel 6 pcs yang sudah dilakukan pengecekan berat bersih
kemudian diambil 1 pcs untuk dilakukan pengecekan dimensi.
Pengecekan dimensi diantaranya :
a. Seal H dan V : dilakukan secara visual
b. Pint dan warna kemasan : dilakukan secara visual
c. Panjang dan Lebar : diukur menggunakan penggaris
d. Warna dan aroma adukan : dilakukan secara organoleptik
e. Kodifikasi : dilakukan secara visual kemudian dilakukan
penempelan kodifikasi pada laporan setiap 2 jam sekali.
4. Kebocoran
a. Sampel 6 pcs yang sudah dilakukan pengecekan berat bersih
kemudian diambil 5 pcs untuk dilakukan cek kebocoran.
b. Cek kebocoran dilakukan dengan menggunakan alat vakum
kebocoran dengan tekanan udara maksimal 0,07 Mpa
- Untuk kemasan three side seal terdapat 7 titik kebocoran
- Untuk kemasan center seal terdapat 8 titik kebocoran
- Untuk kemasan four side seal terdapat 9 titik kebocoran
Contoh : 2205CK1109624550
Kategori Bahaya :
a. Fisik : logam, kerikil, debu, rambut, serpihan kayu, dan lain-lain
b. Kimia : residu pestisida pada kopi murni dari petani, oli
c. Biologi : pencemaran mikroba berupa jamur dan bakteri
Decision Tree
Analisa bahaya pada packing
YA TIDA
K
P2. Apakah tahap packing Apakah pengendalian
dapat menghilangkan atau terhadap packing sangat
mengurangi kemungkinan penting untuk keamanan?
terjadinya hazard sampai
tingkat yang diterima?
YA Buk
TIDA
an
K
CC YA TIDA CCP
P K Modifikasi tahapan proses
atau produk
P3. Apakah kontaminasi dari hazard yang telah
diidentifikasi melewati tingkat yang diperkenankan atau
dapat meningkat sehingga melebihi batas
yangdiperbolehkan?
YA TIDA
K
TIDA YA
K
CC Buk
P an
CCP
D. ISO 9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu)
Merupakan standar internasional dibidang sistem manajemen mutu atau kualitas.
Suatu lembaga atau organisasi yang telah mendapatkan akreditasi (pengakuan dari
pihak lain yang independen) ISO tersebut, dapat dikatakan telah memenuhi
persyaratan internasional dalam hal manajemen penjaminan mutu produk atau jasa
yang dihasilkan.
STANDAR MUTU
E. MESIN PACKING
1. Vertikal Packaging
Berfungsi untuk mengemas produk dengan kemasan primer (cello)
Temperatur seal : 110 – 160 0 C
2. Mesin Dispenser
Berfungsi untuk menempelkan topping (granule) dengan kemasan kopi
Speed : 120 pcs/menit
3. Best Pack
Berfungsi untuk menempelkan packing tape pada karton.pada bagian best pack
terdapat methew yang berfungsi untuik mencetak kodifikasi pada karton
4. Ayakan
Berfungsi untuk mengayak produk recycle sebelum dilanjutkan ke proses mixing
5. Ring Pack
Berfungsi untuk menempelkan lakban dan tidak terdapat kodifikasi sehingga harus
dilakukan kodifikasi manual dengan stempel
6. Triple deck
Berfungsi untuk packing box dan bag, serta terdapat print kodifikasi