Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN


PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

OLEH:
KELOMPOK V
Andi Siska Amalia
Rahmawati Andikahar
Nurfadilla
Dian Saputri Darwis

PERBANKAN SYARIAH V A

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO
2019

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya.Dalam makalah ini kami membahas mengenai Kerangka dasar
penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah

Makalah ini dibuat dengan berbagai pendapat dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah
ini.Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada


makalah ini.Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta
kritik yang dapat membangun kami.Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Palopo,10 Desember 2019

ii

DAFTAR ISI
SAMPUL.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................1
A.Latar Belakang Masalah ....................................................................................................1
B.Rumusan Masalah ...............................................................................................................1
C.Tujuan Penulisan .................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................2
A.Pengertian Dari KDPPLK..................................................................................................2
B.Tujuan dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah ............................3
C.Pemakai kebutuhan informasi ...........................................................................................4
D.Karakteristik dan transaksi bank syariah .........................................................................6
E.Tujuan dan asumsi dasar dari laporan keuangan .............................................................7
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 11
A.Kesimpulan ....................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah


Sebuah landasan teori yang kuat sangat diperlukan terutama karena praktik
akuntansi selalu di hadapi dengan perubahan lingkungan dunia usaha. Akuntan
terus menerus dan tidak mau di hadapi situasi yang baru, kemajuan teknologi dan
inovasi bisnis yang tentu saja semua ini akan menimbulkan masalah pelaporan
dan akuntansi yang baru pula. Masalah-masalah ini harus dapat ditangani dengan
cara yang lebih konsisten dan terorganisir secara lebih baik. Kerangka dasar
penyusunan dan penyajian laporan keuangan memainkan peranan yang sangat
penting terutama di dalam pengembangan sebuah standar akuntansi yang baru dan
revisi atas standar akuntansi yang telah diberlakukan sebelumnya.
Ketika akuntan harus berhadapan dengan masalah baru yang belum ada
standar akuntansinya, maka kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan
keuangan ini diharapkan dapat memberikan sebauh acuan untuk menganalisis dan
memecahkan masalah-masalah akuntansi yang terkini tersebut. Jadi, kerangka
dasar penyusunan dan penyajian ini tidak hanya membantu profesi akuntansi
dalam menangani praktik-praktik akuntansi di masa yang akan datang tetapi juga
memberikan dasar atau landasan yang konsisten dan memadai bagi para penyusun
standar akuntansi, penyusun laporan keuangan, pengguna laporan keuangan dan
pihak-pihak lainnya yang turut terlibat dalam proses laporan keuangan.
B.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan KDPPLK ?
2. Apa tujuan dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syari’ah?
3. Siapa saja pemakai kebutuhan informasi?
4. Karakteristik bank syariah dan transaksinya ?

5. Apa tujuan dan asumsi dari laporan keuangan ?

6. Apa saja unsure atau komponen-komponen laporan keuangan syariah ?

C.Tujuan Penulisan
A. Untuk mengetahui Apa iti KDPPLK

1
B. Untuk mengetahui Tujuan dasar penyusunan dan penyajian laporan
keuangan syariah
C. Untuk mengetahui siapa saja pemakai kebutuhan informasi
D. Untuk mengetahui karakteristik dan transaksi bank syariah
E. Untuk mengetahui Tujuan dan asumsi dari laporan keuangan
F. Untuk mengetahui unsur atau komponen dari laporan keuangan syariah

BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian KDPPLK
Kerangka dasar ini adalah konsep yang mendasari penyusunan dan
penyajian laporan keuangan bagi para pemakai eksternal. Tujuan kerangka dasar
ini adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi:
1) Komite penyusun standar akuntansi keuangan, dalam pelaksanaan tugasnya
2) Penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah akuntansi yang
belum diatur dalam standar akuntansi keuangan

2
3) Auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
4) Para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan

B. Tujuan dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syari’ah?

Tujuan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan


Syari’ah (KDPPLKS)

Kerangka dasar ini menyajikan konsep yang mendasari penyusunan dan


penyajian laporan keuangan bagi para penggunanya. Kerangka ini berlaku untuk
semua jenis transaksi syari’ah yang dilaporkan oleh entitas syariah maupun entitas
konvensional baik sektor publik maupun sektor swasta.Tujuan Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syari’ah ini adalah untuk digunakan
sebagai acuan bagi :

1.Penyusun standar akuntansi keuangn syari’ah, dalam pelaksanaan tugasnya;


2.Penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah akuntansi syari’ah
yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan syari’ah;
3.Auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan
disusun sesuai dengan prinsip syari’ah yang berlaku umum; dan
4.Para pemakai Laporan Keuangan, dalam menafsirkan informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan
syari’ah.1

1
Dwi Suwiknyo.,Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syari’ah.(Yogyakarta:Pustaka
Pelajar.2010) hlm.69-70

3
C. Pemakai kebutuhan informasi?
Pemakai laporan keuangan menggunakan laporan keuangn untuk memenuhi
beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi :

1. Invertor,mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah


harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga
tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan
perbankan syari’ah untuk membayar deviden.
2. Pemberi dana Qard, pemberi dana qard tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah dana qard dapat dibayar pada
saat jatuh tempo.
3. Pemilik dana titipan, pemilik dana titipan tertarik dengan informasi keuangn
untuk memungkinkan mereka dalam memutuskan apakah dana titipan dapat
diambil setiap saat.
4. Pembayar dan penerima zkat, infak, sedekah, dan wakaf, pembayar dan penerima
zakat, infak, sedekah, dan wakaf, serta mereka yang berkepentingan akan informasi
mengenai sumber dan penyaluran dana tersebut.
5. Karyawan, mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas
perbankan syari’ah.Mereka juga tertarik pada informasi yang memungkinkan
mereka untuk menilai kemampuan perbankan syari’ah dalam memberikan balas
jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
6. Pemasok dan mitra usaha lainnya, pemasok dan mitra usaha lainnya tertarik
dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah
yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Mitra usaha berkepentingan
pada perbankan syari’ah dalam tenggang waktu yang lebih pendek dari pada
pemberian pinjaman qard kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka
tergantung pada kelangsungan hidup perbankan syari’ah.
7. Pelanggan, para pelanggan berkepentingan denagn informasi mengenai
kelangsungan hidup perbankan syari’ah, terutama kalau mereka terlibat dalam
perjanjian jangka panjang dengan, atau tergantung pada perbankan syari’ah.

4
8. Pemerintah, pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah
kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu
berkepentingan dengan aktivitas perbankan syari’ah. Mereka juga membutuhkan
informasi untuk mengatur aktivitas perbankan syari’ah, menetapkan kebijakan
pajak, dan sebagai dasar untuk menyusuna statistik penpadatan nasional dan
statistik lainnya.
9. Masyarakat, perbankan syari’ah mempengaruhi anggota masyarakat dalam
berbagai cara misalnya perbankan syari’ah dapat memberikan kontribusi berarti
pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan
perlindungan pada penanam modal domestic, laporan keuangan dapat membantu
masyarakat dengan menyediakan infirmasi kecenderungan (tren) dan
perkembangan terakir kemakmuran perbankan syari’ah serta rangkaian
aktivitasnya.
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum. Dengan
demikian tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informasi setiap pemakai.
Berhubung para investor saham dan pemilik dan syirkah temporer merupakan
penanam modal(dana beresiko) ke perbankan syariah, maka ketentuan laporan
keuangan yang memenuhi kebutuhan mereka juga akan memenuhi sebagian besar
kebutuhan pemakai lain. Manajemen perbankan syari’ah memikul tanggung jawab
utama dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan perbankan syari’ah.
Manajemen juga berkepentingan dengan informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan meskipun memiliki akses terhadap informasi manajemen dan keuangan
tambahan yang membantu dalam melaksanakan tanggung jawab perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan. Manajemen memiliki kemampuan untuk
menentukan bentuk dan isi informasi tambahan tersebut untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri. Namun demikian, pelaporan informasi semacam itu berada
diluar ruang lingkup kerangka dasar ini. Bagaimanapun juga, laporan keuangan
yang diterbitkan didasarkan pada informasi yang digunakan manajemen tentang
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan.2

2
Ibid,Dwi Suwiknyo, Analisis Lap.Keuangan.hlm.70-72

5
D. Karakteristik bank syari’ah dan transaksinya

Karakteristik Bank syari’ah


Direktorat Perbankan Syari’ah BI menguraikan ada 7 karakteristik utama yang
menjadi prinsip sistem Perbankan Syari’ah di Indonesia yaitu :
1.Universal, memandang bahwa bank syari’ah berlaku untuk setiap orang tanpa
memandang perbedaan kemampuan ekonomi maupun perbedaan agama.
2.Adil,memberikan sesuatu hanya kepada yang berhak serta memperlakukan
sesuatu sesuai dengan posisinya dan melarang adanya unsure maysir(unsure
spekulasi atau untung-untungan), gharar (ketidak jelasan), haram, riba’.
3. Transparan,dalam kegiatannya bank syari’ah sangat terbuka bagi seluruh lapisan
masyarakat.
4. Seimbang, mengembangkan sektot keuangan melalui aktivitas perbankan
syari’ah yang mencangkup pengembangan sector riil dan UMKM ( Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah)
5.Maslahat, bermanfaat dan membawa kebaikan bagi seluruh aspek kehidupan.
6. Variatif,Produk bervariasi.
7. Fasilitas, banyak fasilitas yang telah disediakan.

Karakteristik Transaksi Syari’ah

Transaksi syari’ah terkait dengan nilai-nilai etis meliputi aktivitas sector


keuangan dan sector riil yang dilakukan secara koheren tanpa dikotomi sehingga
keberadaandan nilai uang merupakan cerminan aktivitas investasi dan perdagangan.
Implementasi transaksi yang sesuai dengan peradigma dan azas transaksi syari’ah
harus memenuhi karakteristik dan persyaratan berikut :

a. Transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha;
b. Prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik;

6
c. Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan prngukur nilai, bukan sebagai
komoditas;
d. Tidak mengandung unsure riba ;
e. Tidak mengadung unsur kezaliman;
f. Tidak mengadung unsur maysir;
g. Tidak mengandung unsur gharar;
h. Tidak mengadung unsur haram;
i. Tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money) karena
keuntungan yang didapat dalam kegiatan usaha terkait dengan risiko yang melekat
pada kegiatan usaha tersebut sesuai dengan prinsip al-ghunmu bil ghurmi (no gain
without accompanying risk).
j. Transaksi dilakukan berdasarkan suatu perjanjian yang jelas dan benar serta untuk
keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain sehingga tidak diperkenankan
menggunakan standart ganda harga umtuk satu akad serta tidak mrnggunakan dua
transaksi bersamaan yang berkaitan (ta’alluq) dalam suatu akad.
k. Tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan maupun melalui rekayasa
penawaran.
l. Tidak mengandung unsur kolusi dengan suap menyuap.
Transaksi syari’ah dapat berupa aktivitas bisnis yang bersifat komersial
maupun yang bersifat social yang bersifat non komersial.Transaksi syari’ah
komersial dilakukan antara lain berupa : investasi untuk mendapatkan bagi hasil ,
jual beli barang untuk mendapatkan laba, dan atau pemberian layanan jasa untuk
mendapatkan imbalan. Transaksi syari’ah nonkomersial dilakukan antara lain
berupa : pemberian dana pinjaman atau talangan qard, penghimpunan dan
penyaluran dan social seperti zakat, infak, sedekah, wakaf, dan hibah.2

E. Tujuan dari Laporan Keuangan serta asumsi dasar laporan keuangan


Tujuan laporan keungan adalah menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja serta pembahasan posisi keuangan suatu perbankan
syari’ah yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi. Disamping itu, tujuan lainnya adalah :

7
a. Meningkatkan kepatuhan dalam prinsip syari’ah dalm semua transaksi dan
kegiatan usaha.

b.Informasi kepatuhan perbankan syari’ah terhadap prinsip syari’ah, serta


informasi asset, kewajiban , pendapatan dan beban yang tidak sesuai dengan
prinsip syari’ah bila dan bagaimana perolehan dan penggunaannya.

c.Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab


perbankan syari’ah terhadap amanah dalam mengamankan dana,
menginvestasikannya pad tingkat keuntungan yang layak, dan

d.Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam


modal dan pemilik dana syirkah temporer, dan informasi pemenuhan kewajiban
fungsi social perbankan syari’ah, termasuk pengelolaan dan penyaluran dana
ZISWAF.

Laporan Keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama
sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan
semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi karena secar umum menggambarkan penggaruh keuangan dari
kejadian dimasa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi
nonkeuangan. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya.Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan
atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat
membuat keputusan ekonomi.

Asumsi Dasar Laporan Keuangan

Dasar Akrual untuk mencapai tujuannya , laporan keuangan disusun atas dasar
akrual.Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat
kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan
diungkapkan dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan
pada periode yang bersangkutan. Laporan keuangan yang disusun atas dasar
akrual memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu
yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas, tetapi juga kewajiban
pembayaran kas dimasa depan serta sumber daya yang merespresentasikan kas
yang akan diterima dimasa depan.Oleh karena itu, laporan keuangan menyediakan
informasi transaksi masalalu dan peristiwa lainnya yang paling berguna bagi

8
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.Perhitungan pendapatan untuk
tujuan pembagian hasil usahs menggunakan dasar kas. Dalam hal prinsip
pembagian hasil usaha berdasrkan bagi hasil, pendapatan atau hasil yang
dimaksud adalah keuntungan bruto (gross profit).

Kelangsungan usaha, laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi


kelangsungan usaha perbankan syari’ah dan akan melanjutkan usahanya dimasa
depan. Karena itu, perbankan syari’ah diasumsikan tidak bermaksud atau
berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya. Jika
yang dimaksud, atau keinginan tersebut timbul, laporan keuangn mungkin harus
disusun dengan dasra yang berbeda dan dasar yang digunakan harus diungkap.3

F. unsure atau komponen-komponen laporan keuangan syariah

Unsur-unsur(Komponen Laporan Keuangan Bank Syari’ah)

Sesuai karakteristik maka laporan keuangan perbankan syari’ah anatara lain


meliputi :
a. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial:
(i) Laporan posisis keuangan
(ii) Laporan laba rugi
(iii) Laporan arus kas;dan
(iv) Laporan perubahan ekuitas
b. Komponen laporan keuangan yang mencermonkan kegiatan ssosial:
(i) Laporan sumber dan penggunaan dana zakat;dan
(ii) Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan.
c. Komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan kegiatan dan
tanggung jawab khusus perbankan syari’ah tersebut.

Laporan keuangan menggambarkan dampak keuanagan dari transaksi dan


peristiwa lain yang diklarifikasi dan dalam berdbeda kelompok besar menurut
karakteristik ekonomi.Kelompok besar ini merupakan unsure laporan
keuangan.Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi

3
Ibid,Dwi Suwiknyo,Analisis Lap.Keuangan.hlm.85

9
keuangan adalah asset, kewajiban, dana syirkah temporer, dan ekuitas. Sedang
unsure yang berkaitan dengan pengurangan kinerja dalam laporan laba rugi adalah
penghasilan beban.Laporan perubahan posisi keuanagan biasanya mencerminkan
berbagai unsure laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsure neraca
denagan demikian, kerangka dasar ini tidak mengidentifikasikan unsure laporan
perubahan posisi keuangan secara khusus.
Penyajian berbagai unsure ini dalam neraca dan laporan laba rugi
memerlukan proses subklasifikasi misalnya, asset dan kewajiban dapat
diklasifikasikan menurut hakikat atau fungsinya dalam bisnis perbankan syari’ah
yang paling berguna lagi pemakai untuk tujuan pengambil keputusan ekonomi.4

4
http://www.slideshare.net/namlaelfa/kerangka-dasar-penyusunan-dan-penyajian-laporan-
keuangan-syariah

10
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Dalam kerangka dasar ini menyajikan konsep yang mendasari penyusunan


dan penyajian laporan keuangan bagi para penggunanya. Kerangka ini berlaku
untuk semua jenis transaksi syariah yang dilaporkan oleh entitas syariah maupun
entitas konvensional baik sektor publik maupun sektor swasta.
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum. Dengan
demikian tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informasi setiap pemakai.
Berhubung para investor saham dan pemilik dan syirkah temporer merupakan
penanam modal(dana beresiko) ke perbankan syariah, maka ketentuan laporan
keuangan yang memenuhi kebutuhan mereka juga akan memenuhi sebagian besar
kebutuhan pemakai lain
Transaksi syariah yang dimaksud adalah transaksi yang dilakukan
berdasarkan prinsip syariah. Transaksi syariah berlandaskan pada paradigma dasar
bahwa alam semesta dicipta oleh Tuhan sebagai amanah (kepercayaan ilahi) dan
sarana kebahagiaan hidup bagi seluruh umat manusia untuk mencapai
kesejahteraan hakiki secara material dan spiritual (al falah).
Tujuan laporan keungan adalah menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja serta pembahasan posisi keuangan suatu perbankan
syari’ah yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
Karakteristik kualitatif merupakan cirri khas yang membuat informasi
dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik
kualitatif pokok, yaitu : dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat
diperbandingkan

11
DAFTAR PUSTAKA

Suwiknyo Dwi.,Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syari’ah. 2010


http://www.slideshare.net/namlaelfa/kerangka-dasar-penyusunan-dan-
penyajian-laporan-keuangan-syariah.
http://www.slideshare.net/namlaelfa/kerangka-dasar-penyusunan-dan-
penyajian-laporan-keuangan-syariah

12

Anda mungkin juga menyukai