DISUSUN OLEH :
Tanggal Persetujuan:
Hajimena, Oktober 2019
Menyetujui:
Mentor Peserta Diklat
Mengetahui:
Coach / Pembimbing
VONITA, SE.,MM
NIP. 19671231 199112 2 003
2
LEMBAR PENGESAHAN
MISBAR, SE., MM
NIP. 19640706 198801 1 002
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, serta bimbinganNya dalam kehidupan ini sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Calon Aparatur
Sipil Negara.Penyusunan Laporan Aktualisasi ini dapat terselesaikan
karena adanya bimbingan, saran, dan nasehat dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada :
1. Bapak Kepala BPSDM Provinsi Lampung Bapak
H.Khaerlani.,S.E.,MM
2. Ibu Vonita, S.E, MM.,selaku coach penulis yang telah menyediakan
waktu tenaga untuk memberi saran dan motivasi kepada penulis
dalam proses penyelesaian Laporan aktualisasi ini.
3. Bapak Hery Susanto, S.Kep selaku mentor penulis yang telah
membimbing penulis dalam penerapan Laporan aktualisasi ini.
4. Tim Widyaiswara yang telah dengan sabar membimbing kami selama
melaksanakan masa on campus pada pelatihan dasar (Latsar) CPNS.
5. Keluarga tercinta yang mendoakan dan mendukung penulis.
6. Rekan-rekan latsar CPNS angkatan X golongan II yang saling
membantu dalam menjalankan Latsar.
Laporan aktualisasi ini menyajikan tentang kegiatan yang akan
dilakukan oleh penulis di Sekolah Dasar Negeri 2 Sukoharjo III
Kecamatan Sukoaharjo Kabupaten Pringsewu, dengan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN, yakni Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Dan Anti Korupsi (ANEKA).
Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih dan semoga apa yang
penulis susun dalam Laporan Aktualisasi ini bermanfaat bagi semua.
Penulis
4
DAFTAR ISI
Halaman
COVER i
LEMBAR PERSETUJUAN ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi 5
C. Ruang Lingkup Aktualisasi 6
5
BAB IV PENUTUP 64
A. Kesimpulan 64
B. Saran 65
6
DAFTAR TABEL
7
DAFTAR GAMBAR
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut UU no. 20 tahun 2003 pendidikan diartikan sebagai
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses belajar agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.Dalam hal ini tentu saja diperlukan adanya pedidik yang
profesional.
9
memanfaatkan semua potensi kelas yang ada. Jadi, proses belajar
mengajar merupakan suatu kegiatan interaksi antara guru dengan
peserta didik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu.
Guru harus mampu mmemberikan dan mendesain beragam kegiatan
yang menyenangkan agar terciptanya kondisi optimal dalam
pembelajaran. Suasana belajar yang menyenangkan merupakan salah
satu faktor yang memegang peranan penting dalam proses
pembelajaran. Proses pembelajaran yang berlangsung secara
menyenangkan, akan membuat peserta didik mudah menerima
pelajaran tanpa paksaan dan tekanan. Menurut Dryden and Vos
menyatakan, “Pembelajaran menyenangkan adalah pembelajaran
dimana interaksi antar guru dan peserta didik, lingkungan fisik, dan
suasana memberikan peluang terciptanya kondisi yang kondusif
untuk belajar.”
10
mata pelajarannya berbeda-beda, gurunya pun berbeda dan tersedia
waktu istirahat yang cukup. Akan tetapi, daya serap anak tentu
terbatas. Beban mereka sungguh berat jika harus terus berpikir,
mengingat, dan memahami materi pelajaran. Sehingga dengan
situasi tersebut banyak siswa yang kurang termotivasi dalam
belajarnya sehingga merasa bosan, mengantuk, mengobrol sendiri
dan tidak memperhatikan guru pembelajaran berlangsung.
Dengan adanya permasalahan tersebut, motivasi merupakan peranan
penting yang sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat
mengembangkan aktivitas yang dapat memelihara ketekunan
dalam kegiatan belajar. Di dalam proses pembelajaran, guru dituntut
lebih kreatif dalam menciptakan kondisi dan suasana belajar
yang dapat meningkatkan motivasi belajar. Guru juga tidak
sekedar memberikan materi pelajaran tetapi juga sebagai
motivator yaitu harus berusaha membuat siswa terdorong dan tertarik
akan pelajaran yang diajarkan. Maka dari itu, peserta didik perlu
diberikan dorongan atau rangsangan untuk memotivasi pada dirinya
untuk belajar.
11
memperoleh hasil yang kurang maksimal, bahkan cenderung
rendah. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, guru dan pihak
sekolah harus memiliki bentuk pembelajaran yang dapat
menjadikan siswa termotivasi untuk belajar.
12
Hasil dari observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di SD
Negeri 2 Sukoharjo III terkait dengan situasi dan kondisi siswa
dalam mengikuti pembelajaran yaitu, pertama menunjukan bahwa
kurangnya perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini
terlihat ketika guru menjelaskan materi pelajaran, siswa lebih
asyik dengan aktivitasnya sendiri seperti mengambar di buku tulis,
dan mengobrol dengan teman sebangku. Kedua, suasana
kegiatan belajar mengajar kurang menarik. Hal ini terlihat ketika
kegiatan belajar mengajar berlangsung siswa ramai, jenuh dan
bosan saat guru menyampaikan materi. Hal ini terlihat rendahnya
antusias siswa dalam melakukan aktivitas pembelajaran. Guru
seharusnya memberikan pembelajaran yang bervariatif seperti
memberikan selingan menyanyikan lagu atau memberikan yel-yel
saat proses pembelajaran. Ketiga, kurangnya semangat belajar
siswa. Hal ini terlihat ketika pembelajaran berlangsung siswa
terlihat merasa ngantuk dan kurang bersemangat saat mengikuti
pelajaran dari guru, seharusnya dalam proses pembelajaraan guru
memberikan nuansa yang menggembirakan. Keempat, guru belum
pernah menggunakan permainan icebreaking dalam proses
pembelajaran. Hal ini dikarenakan guru belum mengerti manfaat
menyisipkan permainan icebreaking dalam proses pembelajaran.
B. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar adalah
1. Memahami nilai-nilai dasar yang harus dimiliki seorang aparatur
sipil negara (ASN)
2. Mengaktualisasikan nilai akuntabilitas dalam kegiatan Pendidik di
Sekolah Dasar.
3. Mengaktualisasikan nilai nasionalisme dalam kegiatan Pendidik di
Sekolah Dasar.
13
4. Mengaktualisasikan nilai etika publik dalam kegiatan Pendidik di
Sekolah Dasar.
5. Mengaktualisasikan nilai komitmen mutu dalam kegiatan Pendidik
di Sekolah Dasar.
6. Mengaktualisasikan nilai anti korupsi dalam kegiatan Pendidik di
Sekolah Dasar.
C. MANFAAT
Manfaat dari kegiatan ini adalah:
1. Meningkatkan efektivitas, efesiensi, inovasi, serta mutu pelayanan
pendidikan di SDNegeri 2 Sukoharjo III
Kecamatan Sukohajo Kabupaten Pringsewu
2. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik
SDNegeri 2 Sukoharjo III Kecamatan Sukohajo Kabupaten
Pringsewu
3. Meningkatkan pemahaman dan internalisasi nilai
dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu,
dan anti korupsi sebagai landasan dalam menjalankan profesi
sebagai guru kelas pertama
4. Meningkatkan jumlah siswa yang aktif dalam proses pembelajaran
14
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identitas Puskesmas
A.1 Profil UPT Puskesmas Sanggi
a. Nama Sekolah :UPT Puskesmas Sanggi
b. NPSN : 10804728
c. Provinsi : Lampung
d. Kecamatan : Bandar Negeri Semuong
e. Desa/Kelurahan : Sukoharjo III
f. Jalan : Jalan Raya Tengos
g. Kode Pos : 35374
h. Daerah : Pedesaan
i. Status Sekolah : Negeri
j. Kelompok Sekolah : Model
k. Akreditasi : 3tahun
l. Surat Keputusan/SK : Nomor: 248/DIKNAS/HKLS/03
Tanggal:1910-01-01-07-2003Lampung
Selatan
m. Kegiatan Belajar : Pagi Hari
n. Bangunan sekolah : milik sendiri
o. Luas bangunan : 3000 m2
p. Organisasi Penyelenggara : Pemerintah
A.2.Struktur Organisasi UPT Puskesmas Sanggi
B. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
1. Visi Kabupaten Pringsewu
“Pringsewu berdaya saing,harmonis,dan sejahtera (BERSAHAJA)“.
Visi SD Negeri 2 Sukoharjo III.
Unggul dalam mutu, berbudi pekerti luhur, terampil dan berbudaya
lingkungan sehat berdasarkan iman dan taqwa
2. Misi Sekolah
a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui proses yang berkualitas
yang dilandasi iman dan taqwa
b. Meningkatkan prestasi dan ketrampilan siswa sesuai dengan
bakat, minat dan potensi yang dimiliki siswa
c. Menciptakan siswa yang berbudi pekerti luhur dan berakhlak
mulia
d. Menciptakan lingkungan sehat dan ramah anak sesuai gender
e. Belajar bersama dengan aksesbilitas yang mendukung untuk
semua siswa tanpa terkecuali, difabel atau dishabilitas
3. Tujuan Sekolah :
Seiring dengan rumusan visi dan misi di atas, serta tuntutan
kebutuhan masyarakat, maka tujuan pendidikan SD Negeri 2
Sukoharjo III yang akan dicapai dalam kurun waktu 4 (empat)
tahun adalah sebagai berikut:
a. Terbanyak dalam penyaluran siswa untuk memasuki SMP
Negeri unggulan
b. Terbaik dalam tenaga kependidkan yang professional
c. Terbaik dalam penguasaan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan
teknologi sebagai bekal untuk melanjutkan ke sekolah yang
lebih tinggi.
d. Terbaik dalam mengembangkan inovasi pembelajaran yang
berkualitas dengan melakukan ICT
e. Terpenuhinya fasilitas pembelajaran sehingga memudahkan
penyerpan materi pembelajaran.
f. Terbaik dalam peningkatan mutu kelembagaan dan manajemen
melalui implementasi MBS
g. Terbaik dalam disiplin, budi pekerti dan kedisiplinan sosial.
C. ANALISIS ISU
Adapun beberapa ISU yang ditemukan oleh penulis di SD Negeri 2
Sukoharjo III yang perlu di tindak lanjuti adalah :
1. Rendahnya motivasi dan minat belajar peserta didik
2. Rendahnya keaktifaan peserta didik saat proses pembelajaran
berlangsung
3. Rendahnya hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran
Dalam menentukan isu juga memiliki teknik penilaian kualitas isu dan
teknik yang digunakan adalah urgency yaitu seberapa mendesak
suatu isu harus dibahas, di analisis dan ditindak lanjuti.Seriousness
yaitu seberapa serius suatu isu harus dibahas dan dikaitkan dangan
akibat yang ditimbulkan serta Growth yaitu seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
sebagaimana mestinya.Dengan skala Likert (1-5) untuk menetapka
isu prioritas, berdasarkan pendekatan Analisis teknik USG dengan
skala likert maka kesimpulan yang diperoleh mengarah pada isu.
Rendahnya jumlah Siswa yang peduli akan kebersihan lingkungan.
Dari isu tersebut dapat dirumuskan gagasan pemecahan isu yaitu
sebagai berikut “Meningkatkan Kepedulian Siswa Terhadap
Kebersihan Lingkungan di SD Negeri 2 Sukoharjo III, Kecamatan
Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.”
Tabel I
SCORE
NO IDENTIFIKASI ISU U S G TOTAL RANGKING
8
1. didik saat proses pembelajaran
berlangsung 5 3 3 11 III
9
Memotivasi siswa agar giat belajar tidak mudah.Tidak bisa instan,
perlu waktu berkesinambungan.Selain itu pengondisian berbagai
hal agar siswa tertarik belajar sesuatu hal perlu banyak
diujicobakan.Orang tua dan guru perlu kreatif mengarahkan
mereka.Belajar merupakan kegiatan sehari-hari bagi seorang
siswa.Belajar bisa berlangsung di sekolah, di rumah, dan di
tempat-tempat lain seperti perpustakaan dan laboratorium.Belajar
dapat berlangsung tanpa instruksi dari guru, artinya siswa belajar
karena kegiatannya sendiri atau belajar karena motivasi diri. Di
samping itu, motivasi belajar siswa akan meningkat bila tidak ada
gangguan-gangguan seperti hubungan yang kurang akrab di
antara siswa. Motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam
melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk
mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin.Motivasi
belajar juga merupakan kebutuhan untuk mengembangkan
kemampuan diri secara optimal sehingga mampu berbuat yang
lebih baik, berprestasi, dan kreatif.
10
siang bahkan hingga malam.Ada keterbatasan konsentrasi
seseorang dalam menyerap informasi.Beragamnya kondisi
para audien (peserta belajar) sebelum memulai proses belajar
mengajar.Berbagai macam kondisi peserta tersebut seperti ;
a. Peserta tidak saling mengenal
b. Peserta sudah lelah
c. Peserta mengantuk
d. Nada pembicara monoton, tidak ada variasi
e. Suara pembicara lembut
f. Peserta dalam kondisi Lapar
g. Waktu pertemuan setelah makan siang/malam
h. Peserta sudah saling kenal. Sehingga mereka cenderung
bicara sendiri sendiri
i. Sifat pertemuan sangat formal, sehingga menegangkan.
11
reward dan punishment. Akuntabilitas yang dilakukan oleh ASN
akan teruji ketika ASN tersebut mengalami permasalahan dalam
transparansi dan akses informasi, penyalahgunaan kewenangan,
penggunaan sumber daya milik Negara, dan konflik
kepentingan.Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama
(Bovens 2007 dalam Kusumasari et al. 2015), yaitu:
a) Untuk menyediakan control demokratis (peran demokrasi);
b) Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
(peran konstitusional);
c) Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Prinsip yang terkandung dalam akuntabilitas antara lain
integritas, tanggung jawab, transparansi, keadilan,
kepercayaan, keseimbangan, kejelasan, dan
konsistensi.Prinsip tersebut menjadi dasar dalam
melaksanakan kegiatan terkait implementasi nilai
akuntabilitas.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas
mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.
Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedang dalam
arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta
yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain. Nasionalisme merupakan pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan
sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Indonesia
adalah nasionalisme yang memuliakan kemanusiaan universal
dengan menjunjung tinggi persaudaraan, perdamaian, dan
keadilan antar umat manusia.
12
Pentingnya peran ASN sebagai salah satu pemersatu bangsa,
secara implisit disebutkan dalam UU No 5 tahun 2014 terkait asas,
prinsip, nilai dasar dan kode etik dan kode perilaku, dimana dalam
pasal 2 ayat 1 disebutkan bahwa asas-asas dalam
penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN ada 13, salah
satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan. Hal ini berarti,
seorang ASN dalam menjalankan tugas-tugasnya senantiasa
mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan
bangsa. Kepentingan kelompok, individu, golongan harus
disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan
bangsa dan Negara diatas segalanya. ASN dalam menjalankan
tugas dan fungsinya harus berpegang pada prinsip adil dan netral.
Netral dalam artian tidak memihak kepada salah satu kelompok
atau golongan yang ada. Sedangkan adil, berarti ASN dalam
melaksanakan tugasnya tidak boleh berlaku diskriminatif dan
harus obyektif, jujur, transparan.
3. Etika Publik
Weihrich dan Koontz (2005:46) mendefinisikan etika sebagai “the
dicipline dealing with what is good and bad and with moral duty
and obligation”.Secara lebih spesifik Collins Cobuild (1990:480)
mendefinisikan etika sebagai “an idea or moral belief that
influences the behaviour, attitudes and philosophy of life of a
group of people”.Oleh karena itu, konsep etika sering digunakan
sinonim dengan moral. Ricocur (1990) mendefinisikan etika
sebagai tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di
dalam institusi yang adil. Dengan demikian etika lebih dipahami
sebagai refleksi atas baik/ buruk, benar/salah yang harus
dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar,
sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan
13
yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Ada tiga fokus
utama dalam pelayanan publik, yaitu:
Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan
dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat
evaluasi.
Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan
tindakan faktual.
Sedangkan Indikator etika publik, antara lain sebagai berikut:
Memegah teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
Setia dan mempertahankan Undang-Undang dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
Mengutamakan kepeminpinan berkualitas tinggi.
Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
14
4. KomitmenMutu
Sesungguhnya konsep mutu berkembang seiring dengan
berubahnya paradigma organisasi terkait pemuasan kebutuhan
manusia, yang semula lebih berorientasi pada terpenuhinya
jumlah (kuantitas) produk sesuai permintaan, dan kini, ketika
aneka ragam hasil produksi telah membanjiri pasar, maka
kepuasan customers lebih dititik beratkan pada aspek mutu
(kualitas) produk. Mutu sudah menjadi salah satu alat vital untuk
mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga
kredibilitas institusi. Banyak definisi mutu yang dikemukakan oleh
para ahli. Goetsch and Davis (2006: 5) berpendapat bahwa belum
ada definisi mutu yang dapat diterima secara universal, namun
mereka telah merumuskan pengertian mutu sebagai berikut.
“Quality is a dynamic state associated with products, services,
people, processes, and environments that meets or exceeds
expectation.” Menurut definisi yang dirumuskan Goetsch dan
Davis, mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan
produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau
bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna. Komitmen
mutu terkait dengan efektivitas, efisiensi, inovasi, dan
mutu.Menurut Yunarsih dan Taufiq (2015) terdapat enam pilar
komitmen mutu, yakni:
1. Efektivitas, efisiensi, inovasi, dan mutu;
2. Nilai-nilai dasar orientasi mutu;
3. Pendidikan inovatif dalam penyelenggaraan pemerintahan;
4. Membangun komitmen mutu dalam penyelenggaraan
pemerintahan;
5. Berpikir kreatif; dan
6. Membangun komitmen mutu melalui inovasi.
15
Prinsip yang terkandung dalam komitmen mutu antara lain
efektivitas, efisiensi, menjaga mutu, dan inovasi.Prinsip tersebut
menjadi dasar dalam melaksanakan kegiatan terkait implementasi
nilai komitmen mutu.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata
asalnya, korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa,
salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa
menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi,
keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan
tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek,
namun dapat berdampak secara jangka panjang. Setiap negara
mempunyai undang-undang yang berbeda terkait dengan TINDAK
PIDANA KORUPSI. Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001,
terdapat7 kelompok tindak pidana korupsi terdiri dari:
1. Kerugian keuangan negara,
2. Suap-menyuap,
3. Pemerasan,
4. Perbuatan Curang,
5. Penggelapan dalam Jabatan,
6. Benturan Kepentingan dalam Pengadaan,
7. Gratifikasi.
16
b) Peduli
c) Mandiri
d) Disiplin
e) Tanggung jawab
f) Kerja keras
g) Sederhana
h) Berani
i) Adil
6. Whole of Government
Whole Of Government (WOG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalm ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik. WOG dapat juga disebut sebagai pendekatan integrasi,
yakni pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan terkait
dengan urusan-urusan yang relevan. WOG memiliki kata kunci
yang dapat menjadi indikator. Kata kunci tersebut antara lain :
1) Ling (2002) menjelaskan bahwa WOG merupakan
keseluruhan dari berbagai respon akibat permasalahan yang
berbeda antar sektor publik dan berkeinginan untuk
meningkatkan integrasi, koordinasi dan kapasitas.
Berdasarkan definisi tersebut, kata kunci dalam WOG adalah
integritas, koordinasi, dan kapasitas.
2) Shergol & others (2004) menjelaskan bahwa WOG
menunjukkan lembaga pelayanan publik yang bekerja lintas
batas untuk mencapai tujuan bersama dalam integrasi
pemerintahan yang terpadu sebagai respon dari isu tertentu,
mereka dapat fokus pada pengembangan kebijakan,
program manajemen dan pemberian pelayanan. Kata kunci
17
WOG dalam definisi ini adalah lembaga pelayanan publik,
lintas batas, tujuan bersama, sebuah respon pemerintah,
terpadu, satu masalah.
3) USIP menjelaskan bahwa WOG merupakan pendekatan
yang mengintegrasikan upaya kolabortif dari lembaga-
lembaga pemerintahan untuk mencapai tujuan bersama,
disebut juga pendekatan integrasi yakni bentuk upaya dan
kerjasama antar pihak terkait, pemerintah dan lainnya. Kata
kunci WOG dalam definisi ini adalah upaya kolaboratif,
tujuan bersama, kerjasama.
7. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah bentuk kegiatan pelayanan umum yang
dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat dan Daerah dan di
lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Sementara menurut
UU No. 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik dijelaskan
bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang dan jasa yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Pelayanan publik memiliki 3
unsur, diantaranya:
a) Unsur pertama, setiap institusi penyelenggara Negara,
korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan
UU untuk kegiatan publik, dan badan hukum lain yang
dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.
b) Unsur kedua, orang, masyarakat, atau organisasi yang
berkepentingan atau yang membutuhkan layanan (penerima
layanan)
18
c) Unsur ketiga, kepuasan pelanggan menerima layanan perlu
diperhatikan penyelenggara (pemerintah) agar pelayanan
yang diberikan dapat memuaskan pelanggan.
Berbagai literatur administrasi publik menyebut bahwa prinsip
pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah:
Partisipatif
Transparan
Responsif
Tidak diskriminatif
Mudah dan Murah
Efektif dan Efisien
Aksesibel
Akuntabel
Berkeadilan
8. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme. Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
menjelaskan bahwa pegawai ASN terbagi atas: 1) Pegawai Negeri
Sipil (ASN); 2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK); Selanjutnya ASN memuliki fungsi sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan publik;
2) Pelayanan publik; dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa.
Sementara itu, ASN juga bertugas untuk:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
19
2) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas;
3) Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI
F. Tugas Guru
Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi No 16 tahun 2009 pasal 13, rincian kegiatan
guru kelas sebagai berikut:
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2. Menyusun silabus pembelajaran;
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5. Menyusun alat ukur soal sesuai mata pelajaran;
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata
pelajaran di kelasnya;
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8. Melaksanakan pembelajaran perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya;
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan
hasil belajar tingkat sekolah dan nasional;
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
13. Melaksanakan pengembangan diri;
14. Melaksanakan publikasi ilmiah; dan
15. Membuat karya inovatif.
G. Matrik Rancangan
20
Kegiatan menigkatkan jumlah siswa yang perduli terhadap lingkungan
sekolah disajikan pada tabel 2.
21
Tabel 2.Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
Tabel Landasan Kegiatan aktualisasi di bawah ini merupakan konsep awal yang akan dilaksanakan setelah kegiatan on
campus prajabatan. Rincian kegiatan pada tabel tersebut adalah kegiatan yang akan dilaksanakan di SD Negeri 2
Sukoharjo III
Keterkaitan Konstribusi Penguatan
Tahapan
No Kegiatan Output / Hasil Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai
Kegiatan
Pelatihan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Berkonsultasi - Berkonsultasi 1. 1 isu yang Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
dengan kepala dengan kepala dibahas dan Adanya kejelasan isu berkontribusi pada menguatkan
sekolah terkait sekolah terkait dijadikan yang akan dibahas visi menumbuhkan nilai semangat
penggunaan Ice isu-isu yang rancangan semangat disiplin disiplin dan
Breaking untuk akan dijadikan aktualisasi Nasionalisme dan kerjasama kerjasama
meningkatkan rancangan 2. Surat Tidak diskriminatif sehingga terwujud dalam
aktualisasi persetujuan
motivasi peserta dan menghargai iklim sekolah yang menentukan
- Menetapkan 1 mentor
didik atasan harmonis. isu yang akan
isu yang akan
dibahas dan dibahas..
dijadikan Etika Publik
rancangan Adanya Komunikasi,
aktualisasi yaitu Konsultasi, Dan
penggunaan Ice Kerjasama dalam
Breaking untuk menetapkan 1 isu
meningkatkan yang akan dibahas.
22
motivasi peserta
didik Komitmen Mutu
Menjaga kualitas
untuk tercapainya
tujuan
Anti Korupsi
Adanya nilai
kejujuran antara
peserta latsar dan
atasan unit kerja.
2 Menyusun Silabus - Guru menyusun 1. Silabus Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
Pembelajaran dan Silabus Pembelajaran Sebelum kegiatan berkontribusi pada menguatkan
Rencana Pembelajaran 2. RPP pembelajaran visi meningkatkan nilai
Pelaksanaan yang Pembelajaran dilaksanakan, guru profesionalis dan profesionalis-
Pembelajaran disesuaikan 3. Surat bertanggung jawab Kompetensi me guru dalam
(RPP) dengan pernyataan membuat Silabus dan Guru,Karyawan menyiapkan
Kompetensi Inti mentor
RPP. dan staff Tata silabus dan
dan Kompetensi
Usaha; RPP sebelum
Dasar
- Guru menyusun Nasionalisme menumbuhkan kegiatan
Rencana Pembuatan Silabus semangat disiplin pembelajaran
Pelaksanaan dan RPP dan kerjasama di laksanakan.
Pembelajaran menunjukkan adanya sehingga terwujud
(RPP) yang sifat pantang iklim sekolah yang
berisikan menyerah pada diri harmonis; dan
langkah-langkah guru. melakukan Inovasi
23
pembelajaran Etika Publik dalam proses
selama di kelas. Pembuatan Silabus pembelajaran
dan RPP wujud melalui model
memberikan PAKEM.
pelayanan publik
yang baik kepada
peserta didik.
Komitmen Mutu
Membuat langkah-
langkah
pembelajaran yang
efektif dan inovatif.
Anti Korupsi
Pembuatan Silabus
dan RPP sebagai
bentuk peduli guru
terkaitan kegiatan
pembelajaran yang
akan didapat peserta
didik.
3 Menyusun Ice - Menyiapkan 1. Macam- Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
Breaking untuk sumber macamIce Pembuatan Ice berkontribusi pada menguatkan
pembelajaran pembelajaran Breaking Breaking visi meningkatkan nilai
untuk a. Rumus menunjukkan adanya profesionalis dan profesionalism
24
pembuatan Ice Benar dan sifat tanggung jawabKompetensi e dan inovasi
Breaking Salah dalam diri guru. Guru,Karyawan guru dalam
- Membuat Ice b. Kelipatan dan staff Tata pembuatan Ice
Breaking yang Angka Nasionalisme Usaha; Breaking.
disesuaikan c. Hitam dan Pembuatan Ice menumbuhkan
dengan langkah Hijau Breaking semangat disiplin
pembelajaran d. Sambung
menunjukkan adanya dan kerjasama
pada Silabus Kata
sifat pantang sehingga terwujud
dan RPP e. Ekor Naga
f. Iya dan menyerah pada diri iklim sekolah yang
Tidak guru. harmonis; dan
g. Tebak melakukan Inovasi
Gaya Etika Publik dalam proses
Pembuatan Ice pembelajaran
Breaking memberikan melalui model
pelayanan publik PAKEM.
yang baik kepada
peserta didik.
Komitmen Mutu
Membuat media
pembelajaran yang
inovatif dan keluarnya
kreatifitas guru.
Anti Korupsi
Pembuatan Ice
25
Breaking sebagai
bentuk peduli guru
terkaitan kegiatan
pembelajaran yang
akan didapat peserta
didik.
4 MembuatMajalah - Membuat 1. Mading kelas Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
Dinding (Mading mading sesuai 2. Laporan Pembuatan mading berkontribusi pada menguatkan
Kelas dengan kegiatan kelas menunjukkan visi meningkatkan nilai
kompetensi tanggung jawab manajemen transparan,
dasar dan terhadap berbasis sekolah akuntabel, dan
indikator perkembangan yang transparan mutu prestasi
pembelajaran.
pengetahuan peserta dan akuntabel; dan hasil belajar
didik meningkatkan mutu yang terdapat
prestasi hasil di dalam
belajar dan lulusan instrumen
Nasionalisme sesuai dengan penilaian.
Adanya nilai gotong tuntutan standar
royong Nasional
Pendidikan
Etika Publik
Adanya nilai
komunikasi,
konsultasi, dan
kerjasama
26
Komitmen Mutu
Membuat instrumen
mading yang efektif
untuk meningkatkan
kreatifitas peserta
didik
Anti Korupsi
Memberikan
bimbingan kepada
peserta didik secara
adil
5 Melaksanakan - Peserta didik 1. Ice Breaking Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
proses mengikuti Ice yang sudah Proses pembelajaran berkontribusi pada menguatkan
pembelajaran Breaking secara diikuti di kelas menunjukkan visi meningkatakan nilai mutu
menggunakan Ice mandiri maupun peserta didik adanya nilai mutu prestasi hasil prestasi hasil
Breaking berkelompok / video tanggung jawab dan belajar dan lulusan belajar dan
2. Laporan kejelasan pada sesuai dengan keunggulan
pelaksanaan
peserta didik. tuntutan standar penerapan
kegiatan
Nasional pengetahuan.
Nasionalisme Pendidikan; dan
Adanya nilai gotong Menumbuhkan dan
royong mendorong
keunggulan dalam
Etika Publik pnerapan Ilmu
Adanya nilai Pengetahuan dan
27
komunikasi, Tekhnologi
konsultasi, dan
kerjasama.
Komitmen Mutu
Dalam proses
pembelajaran akan
ada nilai inovasi dan
efisiensi dalam
memanfaatkan
waktu.
Anti Korupsi
Akan muncul nilai
peduli dan disiplin
6 Mengevaluasi dan - Melakukan 1. Lembar Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
menilai hasil evaluasi evaluasi yang Dalam mengerjakan berkontribusi pada menguatkan
pekerjaan peserta pembelajaran sudah evaluasi akan muncul visi meningkatakan nilai mutu
didik setiap akhir dikerjakan nilai tanggung jawab, mutu prestasi hasil prestasi hasil
pokok bahasan peserta didik integritas, dan belajar dan lulusan belajar dan
- Menganalisis kepercayaan. sesuai dengan keunggulan
hasil evaluasi
tuntutan standar penerapan
peserta didik
Nasionalisme Nasional pengetahuan.
- Memberi nilai
hasil dari Adanya nilai tidak Pendidikan; dan
evaluasi peserta diskriminatif Menumbuhkan dan
didik mendorong
28
Etika Publik keunggulan dalam
Peserta didik pnerapan Ilmu
mempertanggungjaw Pengetahuan dan
abkan kinerjanya Tekhnologi
selama menerima
pembelajaran di
kelas.
Komitmen Mutu
Adanya efisiensi
waktu dalam
menyelesaikan
evaluasi.
Anti Korupsi
Akan muncul nilai
jujur pada peserta
didik.
29
30
H. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan menigkatkan motivasi belajar siswa menggunakan
Ice Breaking disajikan pada tabel 3.
Tabel 3
Juli Agustus
No Kegiatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4
33
latsar dan atasan unit kerja
34
c) Foto Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Kegiatan dari
Mentor
35
2. Menyusun Silabus Pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
a) Catatan Pelaksanaan
Kegiatan Menyusun Silabus Pembelajaran dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
36
Nasionalisme Pembuatan Silabus dan RPP
menunjukkan adanya sifat pantang
menyerah pada diri guru
Etika Publik Pembuatan Silabus dan RPP wujud
memberikan pelayanan publik yang
baik kepada peserta didik
37
c) Foto Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Kegiatan dari
Mentor
38
d) Silabus Pembelajaran dan RPP terlampir
39
Kegiatan Menyusun Ice Breaking untuk
pembelajaran
Tanggal 22 Juli 2019
40
b) Foto-foto pelaksanaan kegiatan
41
c) Daftar Ice Breaking
No Nama Ice Langkah-langkah
Breaking
1. Rumus Benar 1. Bagi kelompok setiap kelompok 5
dan Salah siswa atau lebih
2. Buatlah satu berbanjar,
bersap pun boleh asal tempatnya
muat
3. Sandingkan semua regu yang sudah d
i buat.
4. Membuat rumus S (salah) B (benar)
2. Kelipatan Angka 1. Siswa berdiri melingkar
2. Guru menjelaskan cara bermain yaitu
kelipatan angka 3
3. Siswa berhitung tetapi untuk kelipatan
3 serta angka yang memiliki unsure
atau kelipatan 3 mengganti dengan
kata dorrr
3. Hitam dan Hijau 1. Siswa berpasangan dan berhadapan
2. Siswa menentukan tim hijau dan hitam
3. Ketika guru menyebutkan warna tim
nya, maka warna yg disebut mengetos
tangan lawannya lalu lawannya
menghindar dan sebaliknya
4. Sambung Kata 1. Siswa berbaris melingkar
2. Sambung kata adalah menyambung
suku kata terakhir kemudian
membentuk kata baru dari suku kata
terakhir tersebut
5. Ekor Naga 1. Peserta dibagi menjadi dua kelompok
yang terdiri dari 9-10 orang.
2. Semakin banyak peserta maka akan
semakin seru.
3. Dua kelompok tersebut harus
membentuk barisan yang panjang dan
saling menyambung satu sama lain.
4. Hadapkan kelompok satu dan
kelompok dua.
5. Peserta paling depan bertindak
sebagai kepala naga dan peserta
paling belakang sebagai ekor naga.
6. Kepala naga harus memakan ekor
naga kelompok lain dan begitupun
sebaliknya.
42
7. Ekor naga harus menghindar dari
kepala naga yang mengintainya.
8. Saat trainer memulai permainan maka
peserta harus bergerak secepat
mungkin untuk menjalankan misinya
43
b) Foto-foto pelaksanaan kegiatan
Pertemuan 1
44
Pertemuan 2
45
c) Laporan Kegiatan
46
LAPORAN KEGIATAN
Judul Kegiatan Membuat majalah dinding dengan siswa
47
madding sesuai dengan kreatifitas,
imajinasi masing-masing kelompok
6. Membimbing siswa dalam kelompok
masing-masing
7. Siswa menampilkan hasil madding
Kesimpulan Kegiatan pembuatan madding sangat
penting untuk menciptakan siswa kreatif,
berinovasi dan terampil.
Demikian perlu adanya latihan pembuatan
madding supaya kreativitas siswa terasah.
Dan perlu adanya dukungan orang tua,
dan pihak sekolah dengan menerapkan
nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi) agar terjadi
peningkatan motivasi siswa untuk
mengikuti kegiatan pembuatan Mading di
SD Negeri 2 Sukoharjo III.
48
Nasionalisme Adanya nilai gotong royong
49
Pertemuan 2
50
Pertemuan 3
51
c) Foto Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Kegiatan dari
Mentor
52
6. Mengevaluasi dan menilai hasil pekerjaan peserta didik
a) Catatan Kegiatan
53
Kegiatan Mengevaluasi dan menilai hasil
pekerjaan peserta didik
54
b) Foto-foto pelaksanaan kegiatan
Pre Test
55
Post Test
56
c) Foto Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Kegiatan dari
Mentor
57
Hasil Evaluasi Peserta Didik
58
PERBANDINGAN
NILAI SEBELUM MENGGUNAKAN ICE BREAKING DAN SETELAH
MENGGUNAKAN ICE BREAKINGTEMA 1 KELAS V B
NILAI
NO NAMA
AWAL AKHIR
1 Aditya Stanilaus Purwadi 44 80
2 Andika Surya Winarko 76 96
3 Aulia Jelita Putri 72 92
4 Calista Andri Fadhila 52 72
5 Desta Ameraldy Syahputra 44 80
6 Dika Argan Diondra 52 72
7 Ghalisya Awalia Senja 60 84
8 Hafidz Akhsanul Akhmad 24 60
9 Kalyla Aura Dinnazwa 64 96
10 Kurniawan Galen Aidan 64 80
11 Maria Regina Cinta Melati 52 88
12 Miqdad Arkan Alhafiz 56 80
13 M. Fajar Ardiansyah 52 60
14 Nathanael Seto N. 60 76
15 Naufal Abyan Al Fadhillah 52 64
16 Qirana Azzah Damarifa 60 72
17 Revan Aditia Romadhon 44 64
18 Ridho Ramadhani 68 84
19 Safira Ramadhani 64 76
20 Shylla Dwi Aurora Annisa 48 72
21 Sof Nayla Mareta 24 60
22 Wahyu Krisna Mukti 44 68
RATA-RATA 53,45 76,18
59
B. Matriks Capaian Aktualisasi
Nilai ANEKA,
Presentase Presentase
Kedudukan dan
Waktu Capaian Tahapan
No Kegiatan Tahap Kegiatan Peran PNS Output Ket
Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan
dalam NKRI
(%) (%)
yang Terkait
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Konsultasi Berkonsultasi 17 Juli 2019 100 % 100 % Akuntabilitas - 1 isu yang Terlaksan
dengan dengan kepala Adanya kejelasan dibahas dan a sesuai
kepala sekolah terkait isu yang dibahas dijadikan
prosedur
sekolah terkait isu-isu yang aktualisasi
akan dijadikan Nasionalisme - Surat
penggunaan
rancangan Tidak diskriminatif izin/persetujua
Ice Breaking
aktualisasi dan menghargai n mentor
untuk atasan
meningkatkan Menetapkan 1 (laporan
motivasi isu yang akan pelaksanaan
Etika Publik
peserta didik dibahas dan Adanya kegiatan)
dijadikan Komunikasi, - Dokumentasi
rancangan Konsultasi, Dan kegiatan
aktualisasi Kerjasama dalam berupa foto
60
yaitu menetapkan 1 isu kegiatan
penggunaan yang dibahas.
Ice Breaking
untuk Komitmen Mutu
meningkatkan Menjaga kualitas
motivasi untuk tercapainya
peserta didik. tujuan
Anti Korupsi
Adanya nilai
kejujuran antara
peserta latsar dan
atasan unit kerja
2 Menyusun Guru 18 Juli 2019 100 % 100 % Akuntabilitas 1. Silabus Terlaksa
menyusun Sebelum kegiatan Pembelajara na
Silabus pembelajaran sesuai
Silabus 2. RPP
Pembelajaran Pembelajaran dilaksanakan, Pembelajara prosedur
yang guru bertanggung 3. Foto kegiatan
dan Rencana jawab membuat
disesuaikan 4. Surat
Pelaksanaan dengan Silabus dan RPP. Pernyataan
Pembelajaran Kompetensi pelaksanaan
Nasionalisme
Inti dan kegiatan
(RPP) Pembuatan
Kompetensi
Silabus dan RPP
Dasar menunjukkan
Guru adanya sifat
menyusun pantang
Rencana menyerah pada
Pelaksanaan diri guru.
Pembelajaran
61
(RPP) yang Etika Publik
berisikan Pembuatan
langkah- Silabus dan RPP
langkah wujud
pembelajaran memberikan
selama di pelayanan publik
kelas. yang baik kepada
peserta didik.
Komitmen Mutu
Membuat
langkah-langkah
pembelajaran
yang efektif dan
inovatif.
Anti Korupsi
Pembuatan
Silabus dan RPP
sebagai bentuk
peduli guru
terkaitan kegiatan
pembelajaran yang
didapat peserta
didik.
3 Menyusun Ice Menyiapkan 19 Juli 2019 100 % 100 % Akuntabilitas Ice Breaking Terlaksa
Ice Breaking Pembuatan Ice Surat na
Breaking Breaking sesuai
sesuai
untuk menunjukkan Pernyataan prosedur
pembelajaran
adanya sifat pelaksanaan
62
pembelajaran tanggung jawab kegiatan
dalam diri guru. Foto
Nasionalisme kegiatan.
Pembuatan Ice
Breaking
menunjukkan
adanya sifat
pantang
menyerah pada
diri guru.
Etika Publik
Pembuatan Ice
Breaking
memberikan
pelayanan publik
yang baik kepada
peserta didik.
Komitmen Mutu
Membuat media
pembelajaran
yang inovatif dan
keluarnya
kreatifitas guru.
Anti Korupsi
Pembuatan Ice
Breaking sebagai
63
bentuk peduli
guru terkaitan
kegiatan
pembelajaran
yang didapat
peserta didik.
4 MembuatMaja Membuat Pertemuan 1 100 % 100 % Akuntabilitas 1. Mading Terlaksa
lah Dinding majalah dinding 30 Juli 2019 Pembuatan kelas na
(Mading Kelas sesuai sub mading kelas 2. Laporan sesuai
tema Pertemuan 2 menunjukkan kegiatan prosedur
pembelajaran 7 Agustus tanggung jawab 3. Foto
2019 terhadap
Kegiatan
perkembangan
pengetahuan
peserta didik
Nasionalisme
Adanya nilai
gotong royong
Etika Publik
Adanya nilai
komunikasi,
konsultasi, dan
kerjasama
Komitmen Mutu
Membuat
instrumen mading
yang efektif untuk
meningkatkan
64
kreatifitas peserta
didik
Anti Korupsi
Memberikan
bimbingan
kepada peserta
didik secara adil
5 Melaksanakan Peserta didik Pertemuan 1 100 % 100 % Akuntabilitas 1. Foto dan Terlaksa
proses mengikuti Ice 29 Juli 2019 Proses video na
pembelajaran Breaking pembelajaran di pelaksanaan sesuai
Pertemuan 2 kelas kegiatan. prosedur
menggunakan secara mandiri
2 Agustus menunjukkan 2. Laporan
Ice Breaking maupun 2019 pelaksanaan
berkelompok adanya nilai
kegiatan
tanggung jawab
Pertemuan 3
dan kejelasan
7 Agustus
2019 pada peserta
didik.
Nasionalisme
Adanya nilai
gotong royong
Etika Publik
Adanya nilai
komunikasi,
konsultasi, dan
kerjasama.
Komitmen Mutu
65
Dalam proses
pembelajaran ada
nilai inovasi dan
efisiensi dalam
memanfaatkan
waktu.
Anti Korupsi
Muncul nilai
peduli dan disiplin
6 Mengevaluasi Melakukan Pre Test 100 % 100 % Akuntabilitas Lembar Terlaksa
evaluasi 17 Juli 2019 Dalam na
dan menilai evaluasi
pembelajaran mengerjakan sesuai
hasil pekerjaan Post Test evaluasi akan yang sudah prosedur
setiap akhir
15 Agustus muncul nilai
peserta didik pokok dikerjakan
2019 tanggung jawab,
bahasan peserta didik
Menganalisis integritas, dan
kepercayaan. Foto
hasil evaluasi
peserta didik pelaksanaan
Nasionalisme
Memberi nilai kegiatan.
Adanya nilai tidak
hasil dari diskriminatif Surat
evaluasi
peserta didik Pernyataan
Etika Publik
Peserta didik pelaksanaan
mempertanggung kegiatan
jawabkan
kinerjanya
selama menerima
pembelajaran di
66
kelas.
Komitmen Mutu
Adanya efisiensi
waktu dalam
menyelesaikan
evaluasi.
Anti Korupsi
Muncul nilai jujur
pada peserta
didik.
67
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
66
Lembar Komitmen Diri
67
DAFTAR PUSTAKA
68
LAMPIRAN
69
LAMPIRAN
TEMPAT
SD NEGERI 2 SUKOHARJO III
AKTUALISASI
Kegiatan
Paraf
No Tanggal Catatan/bimbingan Output
Mentor
Tindak lanjut
Berkoordinasi dengan
1. Foto kegiatan
kepala
2. Surat
17 Juli sekolah/mentor terkait pernyataan
1 penggunaan Ice telah
2019 Breaking untuk melaksanakan
meningkatkan kegiatan dari
motivasi peserta didik mentor
5. Foto kegiatan
6. Surat
pernyataan
Menyusun Silabus
telah
18 Juli Pembelajaran dan melaksanakan
2 Rencana kegiatan dari
2019 Pelaksanaan mentor
Pembelajaran (RPP) 7. Perangkat
pembelajaran
Silabus dan
RPP
1. Foto kegiatan
2. Surat
pernyataan
22 Juli Menyusun Ice
3 telah
2019 Breaking melaksanakan
kegiatan dari
mentor
70
30 Juli 3. Foto kegiatan
4 4. Surat
2019
Membuat Majalah pernyataan
Dinding Kelas telah
7 Agustus
5 melaksanakan
2019 kegiatan dari
mentor
29 Juli
5 1. Foto Kegiatan
2019 2. Video Kegiatan
2 Agustus Melaksanakan proses 3. Surat
6 pembelajaran pernyataan
2019 telah
menggunakan Ice
7 Breaking melaksanakan
kegiatan dari
7 Agustuss mentor
2019
17 Juli 1. Foto Kegiatan
8 2. Surat
2019
pernyataan
Mengevaluasi dan telah
menilai hasil pekerjaan melaksanakan
15
9 peserta didik kegiatan dari
Agustus mentor
3. Hasil evaluasi
2019
peserta didik
71
B. Form pengendalian dan bimbingan coach
Deviana Elasari, S.Pd.
NAMA
19901217 201902 2 005
INSTANSI SD Negeri 2 Sukoharjo III
TEMPAT
SD Negeri 2 Sukoharjo III
AKTUALISASI
Kegiatan
Catatan/bimbing Catatan/bimbi Tindak Paraf
No Tanggal
an ngan lanjut Coach
72
73
74