Anda di halaman 1dari 86

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

PENERAPAN KELAS GIZI DALAM UPAYA MENINGKATKAN STATUS


GIZI BAYI, BALITA DAN ANAK KATEGORI GIZI KURANG (BAWAH
GARIS MERAH) DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS SANGGI
KECAMATAN BANDAR NEGERI SEMUONG

DISUSUN OLEH :

SURYA AGUNG PRANATA, A.Md.Kep


NIP. 19950811 201903 1 001

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN X


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS
PENERAPAN KELAS GIZI DALAM UPAYA MENINGKATKAN STATUS
GIZI BAYI, BALITA DAN ANAK KATEGORI GIZI KURANG (BAWAH
GARIS MERAH) DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS SANGGI
KECAMATAN BANDAR NEGERI SEMUONG

Nama : SURYA AGUNG PRANATA, A.Md.Kep

NIP : 19950811 201903 1 001

Satuan Kerja : UPT PUSKESMAS SANGGI KECAMATAN BANDAR


NEGERI SEMUONG

Tanggal Persetujuan:
Hajimena, Oktober 2019
Menyetujui:
Mentor Peserta Diklat

HERY SUSANTO, S.Kep SURYA AGUNG PRANATA, A.Md.Kep


NIP. 19680929 198812 1 001 NIP. 19950811 201903 1 001

Mengetahui:
Coach / Pembimbing

VONITA, SE.,MM
NIP. 19671231 199112 2 003

2
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

PENERAPAN KELAS GIZI DALAM UPAYA MENINGKATKAN STATUS


GIZI BAYI, BALITA DAN ANAK KATEGORI GIZI KURANG (BAWAH
GARIS MERAH) DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS SANGGI
KECAMATAN BANDAR NEGERI SEMUONG

Nama : SURYA AGUNG PRANATA, A.Md.Kep

NIP : 19950811 201903 1 001

Satuan Kerja : UPT PUSKESMAS SANGGI KECAMATAN BANDAR


NEGERI SEMUONG

Telah diuji di depan penguji


Hajimena, Oktober 2019
Penguji

MISBAR, SE., MM
NIP. 19640706 198801 1 002

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, serta bimbinganNya dalam kehidupan ini sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Calon Aparatur
Sipil Negara.Penyusunan Laporan Aktualisasi ini dapat terselesaikan
karena adanya bimbingan, saran, dan nasehat dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada :
1. Bapak Kepala BPSDM Provinsi Lampung Bapak
H.Khaerlani.,S.E.,MM
2. Ibu Vonita, S.E, MM.,selaku coach penulis yang telah menyediakan
waktu tenaga untuk memberi saran dan motivasi kepada penulis
dalam proses penyelesaian Laporan aktualisasi ini.
3. Bapak Hery Susanto, S.Kep selaku mentor penulis yang telah
membimbing penulis dalam penerapan Laporan aktualisasi ini.
4. Tim Widyaiswara yang telah dengan sabar membimbing kami selama
melaksanakan masa on campus pada pelatihan dasar (Latsar) CPNS.
5. Keluarga tercinta yang mendoakan dan mendukung penulis.
6. Rekan-rekan latsar CPNS angkatan X golongan II yang saling
membantu dalam menjalankan Latsar.
Laporan aktualisasi ini menyajikan tentang kegiatan yang akan
dilakukan oleh penulis di Sekolah Dasar Negeri 2 Sukoharjo III
Kecamatan Sukoaharjo Kabupaten Pringsewu, dengan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN, yakni Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Dan Anti Korupsi (ANEKA).
Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih dan semoga apa yang
penulis susun dalam Laporan Aktualisasi ini bermanfaat bagi semua.

Bandar Lampung, Oktober 2019

Penulis

4
DAFTAR ISI
Halaman

COVER i

LEMBAR PERSETUJUAN ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii

BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi 5
C. Ruang Lingkup Aktualisasi 6

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI 7


A. Identitas Sekolah 7
1. Struktur Organisasi
B. Visi, Misi, dan Tata Nilai Puskesmas Rejosari 8
C. Analisis Isu 9
D. Argumentasi terhadap Core Issue Terpilih 11
E. Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara 13
1. Akuntabilitas 13
2. Nasionalisme 14
3. Etika Publik 15
4. Komitmen Mutu 16
5. Anti Korupsi 17
6. Whole of Government 18
7. Pelayanan Publik 20
8. Manajemen ASN 21
F. Tugas Guru 21
G. Matrik Rancangan 22

BAB III CAPAIAN AKTUALISASI 32


A. Catatan Kegiatan dan Foto-foto Kegiatan 32
1. Berkoordinasi dengan kepala/mentor 32
2. Menyusun Silabus dan RPP 35
3. Menyusun Ice Breaking 38
4. Membuat Majalah Dinding 41
5. Proses Pembelajaran Ice Breaking 45
6. Mengevaluasi dan Menilai Hasil Peserta Didik 50
B. Matriks Capaian Aktualisasi 56

5
BAB IV PENUTUP 64
A. Kesimpulan 64
B. Saran 65

Lembar Komitmen Diri


DAFTAR PUSTAKA
Daftar Lampiran

6
DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Identifikasi Isu


2. Tabel 2 Rancangan Aktualisasi
3. Tabel 3 Jadwal Kegiatan
4. Tabel 4 Matriks Capaian Aktualisasi

7
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1 Struktur Organisasi


2. Gambar 2 Kegiatan Aktualisasi

8
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menurut UU no. 20 tahun 2003 pendidikan diartikan sebagai
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses belajar agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.Dalam hal ini tentu saja diperlukan adanya pedidik yang
profesional.

Pendidikan adalah proses untuk memberikan manusia berbagai


macam situasi yang bertujuan memberdayakan diri. Aspek-aspek
dalam pendidikan yang biasanya paling dipertimbangkan antara
lain penyadaran, pencerahan, pemberdayaan, dan perubahan
perilaku. Berbagai teori dan konsep pendidikan mendiskusikan
apa dan bagaimana tindakan yang paling efektif mengubah
manusia agar terberdayakan, tercerahkan, tersadarkan, dan
menjadikan manusia sebagaimana manusia.

Adapun Buchori, menyatakan bahwa tujuan pendidikan yang baik


adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya
untuk suatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan pendidikan direncanakan untuk dapat dicapai dalam
proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar adalah suatu
proses yang dengan sengaja diciptakan untuk kepentingan anak
didik. Agar anak didik senang dan bergairah belajar, guru
berusaha menyediakan lingkuangan belajar yang kondusif dengan

9
memanfaatkan semua potensi kelas yang ada. Jadi, proses belajar
mengajar merupakan suatu kegiatan interaksi antara guru dengan
peserta didik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu.
Guru harus mampu mmemberikan dan mendesain beragam kegiatan
yang menyenangkan agar terciptanya kondisi optimal dalam
pembelajaran. Suasana belajar yang menyenangkan merupakan salah
satu faktor yang memegang peranan penting dalam proses
pembelajaran. Proses pembelajaran yang berlangsung secara
menyenangkan, akan membuat peserta didik mudah menerima
pelajaran tanpa paksaan dan tekanan. Menurut Dryden and Vos
menyatakan, “Pembelajaran menyenangkan adalah pembelajaran
dimana interaksi antar guru dan peserta didik, lingkungan fisik, dan
suasana memberikan peluang terciptanya kondisi yang kondusif
untuk belajar.”

Pembelajaran dikatakan menyenangkan apabila di dalamnya terdapat


suasana yang rileks, bebas dari tekanan, aman, menarik,
bangkitnya minat belajar, adanya keterlibatan penuh, perhatian
peserta didik tercurah, lingkungan belajar yang menarik,
bersemangat, serta disertai konsentrasi yang tinggi. “Hasil penelitian
dalam pembelajaran pada dekade terakhir mengungkapkan bahwa
belajar akan efektif, jika peserta didik dalam keadaan
gembira.”Keinginan ini selalu ada pada setiap diri guru,
sayangnya tidak semua keinginan guru itu terkabul karena
berbagai faktor penyebabnya.

Pada umumnya saat guru mengajar di ruang kelas sebagian besar


waktunya dihabiskan untuk menyampaikan materi pelajaran saja
tanpa memperhatikan bagaimana kondisi siswanya. Dari pagi
sampai siang, ada yang sampai sore mereka belajar. Memang

10
mata pelajarannya berbeda-beda, gurunya pun berbeda dan tersedia
waktu istirahat yang cukup. Akan tetapi, daya serap anak tentu
terbatas. Beban mereka sungguh berat jika harus terus berpikir,
mengingat, dan memahami materi pelajaran. Sehingga dengan
situasi tersebut banyak siswa yang kurang termotivasi dalam
belajarnya sehingga merasa bosan, mengantuk, mengobrol sendiri
dan tidak memperhatikan guru pembelajaran berlangsung.
Dengan adanya permasalahan tersebut, motivasi merupakan peranan
penting yang sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat
mengembangkan aktivitas yang dapat memelihara ketekunan
dalam kegiatan belajar. Di dalam proses pembelajaran, guru dituntut
lebih kreatif dalam menciptakan kondisi dan suasana belajar
yang dapat meningkatkan motivasi belajar. Guru juga tidak
sekedar memberikan materi pelajaran tetapi juga sebagai
motivator yaitu harus berusaha membuat siswa terdorong dan tertarik
akan pelajaran yang diajarkan. Maka dari itu, peserta didik perlu
diberikan dorongan atau rangsangan untuk memotivasi pada dirinya
untuk belajar.

Hasil belajar tidak hanya dipengaruhi oleh intensitas belajar peserta


didik tapi juga oleh motivasi pada diri peserta didik. Motivasi adalah
daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu
atau daya penggerak dari subjek untuk melakukan suatu
perbuatan dalam suatu tujuan. Siswa yang memiliki prestasi atau
hasil belajar yang baik, biasanya diikuti oleh motivasi yang tinggi
pula, karena motivasi menentukan tingkat keberhasilan serta
kegagalan dalam belajar seorang siswa. Dalam proses belajar
mengajar, motivasi merupakan salah satu faktor yang besar
pengaruhnya terhadap hasil belajar. Anak yang motivasi
belajarnya tinggi akan memperoleh hasil belajar yang baik, namun
sebaliknya anak-anak yang kurang memiliki motivasi akan

11
memperoleh hasil yang kurang maksimal, bahkan cenderung
rendah. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, guru dan pihak
sekolah harus memiliki bentuk pembelajaran yang dapat
menjadikan siswa termotivasi untuk belajar.

Salah satu bentuk aktifitas yang diberikan untuk menghilangkan


kejenuhan dan meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa
perlu ada kegiatan yang mengasyikkan sebagai penyegar dan
pendingin otak yang terus bekerja yaitu dengan memberikan ice
breaking. Ice breaking adalah peralihan situasi dari yang
membosankan, membuat mengantuk, menjenuhkan dan tegang
menjadi rileks, bersemangat, tidak membuat mengantuk, serta ada
perhatian dan ada rasa senang untuk mendengarkan atau melihat
orang yang berbicara di depan kelas atau ruangan pertemuan.

Menurut M. Said menyatakan, “ Ice breaking adalah permainan


atau kegiatan yang berfungsi untuk mengubah suasana kebekuan
dalam kelompok.” Karakteristik teknik Icebreaker adalah
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (fun) serta serius
tapi santai (sersan). Salah satu caranya dengan meramu
Icebreaking yang disisipkan dalam proses pembelajaran, yang
dapat dilakukan dengan menyajikan lelucon, variasi tepuk tangan,
yel-yel, bernyanyi, permainan (games) dan sebagainya pada saat
membuka pelajaran, jeda pada saat pertengahan penyampaian
materi pembelajaran dan pada kegiatan menutup pembelajaran.
Namun pemberian aktifitas Ice Breaking ini, jarang sekali
diberikan oleh guru. Hal ini menjadikan aktifitas guru dikelas
cenderung menyampaikan materi pelajaran tanpa memperhatikan
kondisi para siswanya. Hal tersebut menyebabkan siswa merasa
malas dan tidak bersemangat dalam menerima pelajaran di sekolah.

12
Hasil dari observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di SD
Negeri 2 Sukoharjo III terkait dengan situasi dan kondisi siswa
dalam mengikuti pembelajaran yaitu, pertama menunjukan bahwa
kurangnya perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini
terlihat ketika guru menjelaskan materi pelajaran, siswa lebih
asyik dengan aktivitasnya sendiri seperti mengambar di buku tulis,
dan mengobrol dengan teman sebangku. Kedua, suasana
kegiatan belajar mengajar kurang menarik. Hal ini terlihat ketika
kegiatan belajar mengajar berlangsung siswa ramai, jenuh dan
bosan saat guru menyampaikan materi. Hal ini terlihat rendahnya
antusias siswa dalam melakukan aktivitas pembelajaran. Guru
seharusnya memberikan pembelajaran yang bervariatif seperti
memberikan selingan menyanyikan lagu atau memberikan yel-yel
saat proses pembelajaran. Ketiga, kurangnya semangat belajar
siswa. Hal ini terlihat ketika pembelajaran berlangsung siswa
terlihat merasa ngantuk dan kurang bersemangat saat mengikuti
pelajaran dari guru, seharusnya dalam proses pembelajaraan guru
memberikan nuansa yang menggembirakan. Keempat, guru belum
pernah menggunakan permainan icebreaking dalam proses
pembelajaran. Hal ini dikarenakan guru belum mengerti manfaat
menyisipkan permainan icebreaking dalam proses pembelajaran.

B. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar adalah
1. Memahami nilai-nilai dasar yang harus dimiliki seorang aparatur
sipil negara (ASN)
2. Mengaktualisasikan nilai akuntabilitas dalam kegiatan Pendidik di
Sekolah Dasar.
3. Mengaktualisasikan nilai nasionalisme dalam kegiatan Pendidik di
Sekolah Dasar.

13
4. Mengaktualisasikan nilai etika publik dalam kegiatan Pendidik di
Sekolah Dasar.
5. Mengaktualisasikan nilai komitmen mutu dalam kegiatan Pendidik
di Sekolah Dasar.
6. Mengaktualisasikan nilai anti korupsi dalam kegiatan Pendidik di
Sekolah Dasar.

C. MANFAAT
Manfaat dari kegiatan ini adalah:
1. Meningkatkan efektivitas, efesiensi, inovasi, serta mutu pelayanan
pendidikan di SDNegeri 2 Sukoharjo III
Kecamatan Sukohajo Kabupaten Pringsewu
2. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik
SDNegeri 2 Sukoharjo III Kecamatan Sukohajo Kabupaten
Pringsewu
3. Meningkatkan pemahaman dan internalisasi nilai
dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu,
dan anti korupsi sebagai landasan dalam menjalankan profesi
sebagai guru kelas pertama
4. Meningkatkan jumlah siswa yang aktif dalam proses pembelajaran

D. RUANG LINGKUP AKTUALISASI


Ruang Lingkup pembahasan rancangan aktualisasi ini hanya pada
cara meningkatkan motivasi minat belajar siswa. Ruang lingkup
tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di
SD Negeri 2 Sukoharjo III, Kelas V B, Kecamatan Sukoharjo,
Kabupaten Pringsewu.

14
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identitas Puskesmas
A.1 Profil UPT Puskesmas Sanggi
a. Nama Sekolah :UPT Puskesmas Sanggi
b. NPSN : 10804728
c. Provinsi : Lampung
d. Kecamatan : Bandar Negeri Semuong
e. Desa/Kelurahan : Sukoharjo III
f. Jalan : Jalan Raya Tengos
g. Kode Pos : 35374
h. Daerah : Pedesaan
i. Status Sekolah : Negeri
j. Kelompok Sekolah : Model
k. Akreditasi : 3tahun
l. Surat Keputusan/SK : Nomor: 248/DIKNAS/HKLS/03
Tanggal:1910-01-01-07-2003Lampung
Selatan
m. Kegiatan Belajar : Pagi Hari
n. Bangunan sekolah : milik sendiri
o. Luas bangunan : 3000 m2
p. Organisasi Penyelenggara : Pemerintah
A.2.Struktur Organisasi UPT Puskesmas Sanggi
B. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
1. Visi Kabupaten Pringsewu
“Pringsewu berdaya saing,harmonis,dan sejahtera (BERSAHAJA)“.
Visi SD Negeri 2 Sukoharjo III.
Unggul dalam mutu, berbudi pekerti luhur, terampil dan berbudaya
lingkungan sehat berdasarkan iman dan taqwa
2. Misi Sekolah
a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui proses yang berkualitas
yang dilandasi iman dan taqwa
b. Meningkatkan prestasi dan ketrampilan siswa sesuai dengan
bakat, minat dan potensi yang dimiliki siswa
c. Menciptakan siswa yang berbudi pekerti luhur dan berakhlak
mulia
d. Menciptakan lingkungan sehat dan ramah anak sesuai gender
e. Belajar bersama dengan aksesbilitas yang mendukung untuk
semua siswa tanpa terkecuali, difabel atau dishabilitas
3. Tujuan Sekolah :
Seiring dengan rumusan visi dan misi di atas, serta tuntutan
kebutuhan masyarakat, maka tujuan pendidikan SD Negeri 2
Sukoharjo III yang akan dicapai dalam kurun waktu 4 (empat)
tahun adalah sebagai berikut:
a. Terbanyak dalam penyaluran siswa untuk memasuki SMP
Negeri unggulan
b. Terbaik dalam tenaga kependidkan yang professional
c. Terbaik dalam penguasaan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan
teknologi sebagai bekal untuk melanjutkan ke sekolah yang
lebih tinggi.
d. Terbaik dalam mengembangkan inovasi pembelajaran yang
berkualitas dengan melakukan ICT
e. Terpenuhinya fasilitas pembelajaran sehingga memudahkan
penyerpan materi pembelajaran.
f. Terbaik dalam peningkatan mutu kelembagaan dan manajemen
melalui implementasi MBS
g. Terbaik dalam disiplin, budi pekerti dan kedisiplinan sosial.

C. ANALISIS ISU
Adapun beberapa ISU yang ditemukan oleh penulis di SD Negeri 2
Sukoharjo III yang perlu di tindak lanjuti adalah :
1. Rendahnya motivasi dan minat belajar peserta didik
2. Rendahnya keaktifaan peserta didik saat proses pembelajaran
berlangsung
3. Rendahnya hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran

Dalam menentukan isu juga memiliki teknik penilaian kualitas isu dan
teknik yang digunakan adalah urgency yaitu seberapa mendesak
suatu isu harus dibahas, di analisis dan ditindak lanjuti.Seriousness
yaitu seberapa serius suatu isu harus dibahas dan dikaitkan dangan
akibat yang ditimbulkan serta Growth yaitu seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
sebagaimana mestinya.Dengan skala Likert (1-5) untuk menetapka
isu prioritas, berdasarkan pendekatan Analisis teknik USG dengan
skala likert maka kesimpulan yang diperoleh mengarah pada isu.
Rendahnya jumlah Siswa yang peduli akan kebersihan lingkungan.
Dari isu tersebut dapat dirumuskan gagasan pemecahan isu yaitu
sebagai berikut “Meningkatkan Kepedulian Siswa Terhadap
Kebersihan Lingkungan di SD Negeri 2 Sukoharjo III, Kecamatan
Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.”
Tabel I

SCORE
NO IDENTIFIKASI ISU U S G TOTAL RANGKING

Kurangnya keaktifaan peserta

8
1. didik saat proses pembelajaran
berlangsung 5 3 3 11 III

Rendahnya motivasi dan minat


2. belajar peserta didik
5 4 4 13 I

Rendahnya hasil belajar peserta


3. didik dalam pembelajaran
4 4 4 12 II

Keterangan Urgency : Keterangan Serious: Keterangan Growth:


5 : Sangat Mendesak 5 : Sangat Berpengaruh 5 : Sangat Berdampak
4 : Mendesak 4 : Berpengaruh 4 : Berdampak
3 : Cukup Mendesak 3 : CukupBerrpengaruh 3 : CukupBerdampak
2 : Tidak Mendesak 2 : Tidak Berpengaruh 2 : Tidak Berdampak
1 : Sangat Tidak 1 : Sangat Tidak 1 : Sangat Tidak
Mendesak berpengaruh Berdampak

a. Urgency : bahwa isu yang diangkat perlu dibahas, dianalisis dan


ditindaklanjuti agar dapat terwujudnya peningkatan motivasi peserta
didik dalam proses pembelajaran.
b. Seriousness : Isu ini sangat berpengaruh terhadap hasil dari proses
pembelajaaran peserta didik.
c. Growth : Isu ini akan menjadi buruk jika tidak ditangani, bukan
hanya untuk peserta didik tetapi juga sekolah.

D. Argumentasi terhadap Core Issue terpilih


Berdasarkan metode USG yang tergambarkan di atas, maka yang
menjadi Core Issue dari permasalahan yang ada yaitu “Rendahnya
motivasi belajar siswa saat proses pembelajaran”
Ada beberapa alasan penulis memilih isu ini, diantaranya adalah :
1. Pentingnya motivasi sebagai pemacu belajar siswa

9
Memotivasi siswa agar giat belajar tidak mudah.Tidak bisa instan,
perlu waktu berkesinambungan.Selain itu pengondisian berbagai
hal agar siswa tertarik belajar sesuatu hal perlu banyak
diujicobakan.Orang tua dan guru perlu kreatif mengarahkan
mereka.Belajar merupakan kegiatan sehari-hari bagi seorang
siswa.Belajar bisa berlangsung di sekolah, di rumah, dan di
tempat-tempat lain seperti perpustakaan dan laboratorium.Belajar
dapat berlangsung tanpa instruksi dari guru, artinya siswa belajar
karena kegiatannya sendiri atau belajar karena motivasi diri. Di
samping itu, motivasi belajar siswa akan meningkat bila tidak ada
gangguan-gangguan seperti hubungan yang kurang akrab di
antara siswa. Motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam
melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk
mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin.Motivasi
belajar juga merupakan kebutuhan untuk mengembangkan
kemampuan diri secara optimal sehingga mampu berbuat yang
lebih baik, berprestasi, dan kreatif.

2. Perlu adanya penggunaan metode menarik


Metode adalah seperangkat cara, jalan dan tekhnik yang
digunakan pendidik dalam proses pembelajaran agar peserta didik
dapat mencapai tujuan pembelajaran. Metode yang tepat dapat
memudahkan pendidik mentransfer ilmu pengetahuan. Selain itu,
guru akan lebih mudah mengendalikan kelas dan lebih kreatif
dalam mengatur kelas. Sehingga, dalam pembelajaran diperlukan
metode pembelajaran.

3. Ice Breaking sebagai pemacu motivasi peserta didik


Adanya kejenuhan, kebosanan maupun kebekuan suasana dalam
proses belajar mengajar. Bisa dibayangkan jika proses belajar
mengajar dimulai jam 7 pagi hingga jam 12 atau jam 1

10
siang bahkan hingga malam.Ada keterbatasan konsentrasi
seseorang dalam menyerap informasi.Beragamnya kondisi
para audien (peserta belajar) sebelum memulai proses belajar
mengajar.Berbagai macam kondisi peserta tersebut seperti ;
a. Peserta tidak saling mengenal
b. Peserta sudah lelah
c. Peserta mengantuk
d. Nada pembicara monoton, tidak ada variasi
e. Suara pembicara lembut
f. Peserta dalam kondisi Lapar
g. Waktu pertemuan setelah makan siang/malam
h. Peserta sudah saling kenal. Sehingga mereka cenderung
bicara sendiri sendiri
i. Sifat pertemuan sangat formal, sehingga menegangkan.

Sehingga perlu adanya solusi untuk pemcah masalah tersebut,


maka Ice Breaking salah satu solusi yang tepat sebagai pemecah
suasana.

E. NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS


Menjadi peserta Pra Jabatan Pola Baru memang ditantang untuk pro
aktif dan kreatif.Salah satunya dengan melaksanakan aktualisasi nilai-
nilai dasar profesi ASN.
Berikut ini adalah contoh rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi
ASN :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok, atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Akuntabilitas mengacu pada harapan implisit atau
eksplisit bahwa keputusan atau tindakan seseorang akan di
evaluasi oleh pihak lain dan hasil evaluasinya dapat berupa

11
reward dan punishment. Akuntabilitas yang dilakukan oleh ASN
akan teruji ketika ASN tersebut mengalami permasalahan dalam
transparansi dan akses informasi, penyalahgunaan kewenangan,
penggunaan sumber daya milik Negara, dan konflik
kepentingan.Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama
(Bovens 2007 dalam Kusumasari et al. 2015), yaitu:
a) Untuk menyediakan control demokratis (peran demokrasi);
b) Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
(peran konstitusional);
c) Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Prinsip yang terkandung dalam akuntabilitas antara lain
integritas, tanggung jawab, transparansi, keadilan,
kepercayaan, keseimbangan, kejelasan, dan
konsistensi.Prinsip tersebut menjadi dasar dalam
melaksanakan kegiatan terkait implementasi nilai
akuntabilitas.

2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas
mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.
Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedang dalam
arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta
yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain. Nasionalisme merupakan pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan
sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Indonesia
adalah nasionalisme yang memuliakan kemanusiaan universal
dengan menjunjung tinggi persaudaraan, perdamaian, dan
keadilan antar umat manusia.

12
Pentingnya peran ASN sebagai salah satu pemersatu bangsa,
secara implisit disebutkan dalam UU No 5 tahun 2014 terkait asas,
prinsip, nilai dasar dan kode etik dan kode perilaku, dimana dalam
pasal 2 ayat 1 disebutkan bahwa asas-asas dalam
penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN ada 13, salah
satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan. Hal ini berarti,
seorang ASN dalam menjalankan tugas-tugasnya senantiasa
mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan
bangsa. Kepentingan kelompok, individu, golongan harus
disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan
bangsa dan Negara diatas segalanya. ASN dalam menjalankan
tugas dan fungsinya harus berpegang pada prinsip adil dan netral.
Netral dalam artian tidak memihak kepada salah satu kelompok
atau golongan yang ada. Sedangkan adil, berarti ASN dalam
melaksanakan tugasnya tidak boleh berlaku diskriminatif dan
harus obyektif, jujur, transparan.

3. Etika Publik
Weihrich dan Koontz (2005:46) mendefinisikan etika sebagai “the
dicipline dealing with what is good and bad and with moral duty
and obligation”.Secara lebih spesifik Collins Cobuild (1990:480)
mendefinisikan etika sebagai “an idea or moral belief that
influences the behaviour, attitudes and philosophy of life of a
group of people”.Oleh karena itu, konsep etika sering digunakan
sinonim dengan moral. Ricocur (1990) mendefinisikan etika
sebagai tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di
dalam institusi yang adil. Dengan demikian etika lebih dipahami
sebagai refleksi atas baik/ buruk, benar/salah yang harus
dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar,
sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan

13
yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Ada tiga fokus
utama dalam pelayanan publik, yaitu:
 Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
 Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan
dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat
evaluasi.
 Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan
tindakan faktual.
 Sedangkan Indikator etika publik, antara lain sebagai berikut:
 Memegah teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
 Setia dan mempertahankan Undang-Undang dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
 Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
 Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
 Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
 Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
 Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
 Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
 Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
 Mengutamakan kepeminpinan berkualitas tinggi.
 Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
 Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
 Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
 Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.

14
4. KomitmenMutu
Sesungguhnya konsep mutu berkembang seiring dengan
berubahnya paradigma organisasi terkait pemuasan kebutuhan
manusia, yang semula lebih berorientasi pada terpenuhinya
jumlah (kuantitas) produk sesuai permintaan, dan kini, ketika
aneka ragam hasil produksi telah membanjiri pasar, maka
kepuasan customers lebih dititik beratkan pada aspek mutu
(kualitas) produk. Mutu sudah menjadi salah satu alat vital untuk
mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga
kredibilitas institusi. Banyak definisi mutu yang dikemukakan oleh
para ahli. Goetsch and Davis (2006: 5) berpendapat bahwa belum
ada definisi mutu yang dapat diterima secara universal, namun
mereka telah merumuskan pengertian mutu sebagai berikut.
“Quality is a dynamic state associated with products, services,
people, processes, and environments that meets or exceeds
expectation.” Menurut definisi yang dirumuskan Goetsch dan
Davis, mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan
produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau
bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna. Komitmen
mutu terkait dengan efektivitas, efisiensi, inovasi, dan
mutu.Menurut Yunarsih dan Taufiq (2015) terdapat enam pilar
komitmen mutu, yakni:
1. Efektivitas, efisiensi, inovasi, dan mutu;
2. Nilai-nilai dasar orientasi mutu;
3. Pendidikan inovatif dalam penyelenggaraan pemerintahan;
4. Membangun komitmen mutu dalam penyelenggaraan
pemerintahan;
5. Berpikir kreatif; dan
6. Membangun komitmen mutu melalui inovasi.

15
Prinsip yang terkandung dalam komitmen mutu antara lain
efektivitas, efisiensi, menjaga mutu, dan inovasi.Prinsip tersebut
menjadi dasar dalam melaksanakan kegiatan terkait implementasi
nilai komitmen mutu.

5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata
asalnya, korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa,
salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa
menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi,
keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan
tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek,
namun dapat berdampak secara jangka panjang. Setiap negara
mempunyai undang-undang yang berbeda terkait dengan TINDAK
PIDANA KORUPSI. Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001,
terdapat7 kelompok tindak pidana korupsi terdiri dari:
1. Kerugian keuangan negara,
2. Suap-menyuap,
3. Pemerasan,
4. Perbuatan Curang,
5. Penggelapan dalam Jabatan,
6. Benturan Kepentingan dalam Pengadaan,
7. Gratifikasi.

Semua jenis tersebut merupakan delik-delik yang diadopsi dari


KUHP (pasal 1 ayat 1 sub c UU no.3/71)
Indikator-indikator yang dapat mencerminkan anti korupsi, sebagai
berikut:
a) Kejujuran

16
b) Peduli
c) Mandiri
d) Disiplin
e) Tanggung jawab
f) Kerja keras
g) Sederhana
h) Berani
i) Adil

6. Whole of Government
Whole Of Government (WOG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalm ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik. WOG dapat juga disebut sebagai pendekatan integrasi,
yakni pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan terkait
dengan urusan-urusan yang relevan. WOG memiliki kata kunci
yang dapat menjadi indikator. Kata kunci tersebut antara lain :
1) Ling (2002) menjelaskan bahwa WOG merupakan
keseluruhan dari berbagai respon akibat permasalahan yang
berbeda antar sektor publik dan berkeinginan untuk
meningkatkan integrasi, koordinasi dan kapasitas.
Berdasarkan definisi tersebut, kata kunci dalam WOG adalah
integritas, koordinasi, dan kapasitas.
2) Shergol & others (2004) menjelaskan bahwa WOG
menunjukkan lembaga pelayanan publik yang bekerja lintas
batas untuk mencapai tujuan bersama dalam integrasi
pemerintahan yang terpadu sebagai respon dari isu tertentu,
mereka dapat fokus pada pengembangan kebijakan,
program manajemen dan pemberian pelayanan. Kata kunci

17
WOG dalam definisi ini adalah lembaga pelayanan publik,
lintas batas, tujuan bersama, sebuah respon pemerintah,
terpadu, satu masalah.
3) USIP menjelaskan bahwa WOG merupakan pendekatan
yang mengintegrasikan upaya kolabortif dari lembaga-
lembaga pemerintahan untuk mencapai tujuan bersama,
disebut juga pendekatan integrasi yakni bentuk upaya dan
kerjasama antar pihak terkait, pemerintah dan lainnya. Kata
kunci WOG dalam definisi ini adalah upaya kolaboratif,
tujuan bersama, kerjasama.
7. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah bentuk kegiatan pelayanan umum yang
dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat dan Daerah dan di
lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Sementara menurut
UU No. 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik dijelaskan
bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang dan jasa yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Pelayanan publik memiliki 3
unsur, diantaranya:
a) Unsur pertama, setiap institusi penyelenggara Negara,
korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan
UU untuk kegiatan publik, dan badan hukum lain yang
dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.
b) Unsur kedua, orang, masyarakat, atau organisasi yang
berkepentingan atau yang membutuhkan layanan (penerima
layanan)

18
c) Unsur ketiga, kepuasan pelanggan menerima layanan perlu
diperhatikan penyelenggara (pemerintah) agar pelayanan
yang diberikan dapat memuaskan pelanggan.
Berbagai literatur administrasi publik menyebut bahwa prinsip
pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah:
 Partisipatif
 Transparan
 Responsif
 Tidak diskriminatif
 Mudah dan Murah
 Efektif dan Efisien
 Aksesibel
 Akuntabel
 Berkeadilan

8. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme. Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
menjelaskan bahwa pegawai ASN terbagi atas: 1) Pegawai Negeri
Sipil (ASN); 2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK); Selanjutnya ASN memuliki fungsi sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan publik;
2) Pelayanan publik; dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa.
Sementara itu, ASN juga bertugas untuk:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;

19
2) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas;
3) Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI

F. Tugas Guru
Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi No 16 tahun 2009 pasal 13, rincian kegiatan
guru kelas sebagai berikut:
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2. Menyusun silabus pembelajaran;
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5. Menyusun alat ukur soal sesuai mata pelajaran;
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata
pelajaran di kelasnya;
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8. Melaksanakan pembelajaran perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya;
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan
hasil belajar tingkat sekolah dan nasional;
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
13. Melaksanakan pengembangan diri;
14. Melaksanakan publikasi ilmiah; dan
15. Membuat karya inovatif.

G. Matrik Rancangan

20
Kegiatan menigkatkan jumlah siswa yang perduli terhadap lingkungan
sekolah disajikan pada tabel 2.

21
Tabel 2.Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar

Tabel Landasan Kegiatan aktualisasi di bawah ini merupakan konsep awal yang akan dilaksanakan setelah kegiatan on
campus prajabatan. Rincian kegiatan pada tabel tersebut adalah kegiatan yang akan dilaksanakan di SD Negeri 2
Sukoharjo III
Keterkaitan Konstribusi Penguatan
Tahapan
No Kegiatan Output / Hasil Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai
Kegiatan
Pelatihan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Berkonsultasi - Berkonsultasi 1. 1 isu yang Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
dengan kepala dengan kepala dibahas dan Adanya kejelasan isu berkontribusi pada menguatkan
sekolah terkait sekolah terkait dijadikan yang akan dibahas visi menumbuhkan nilai semangat
penggunaan Ice isu-isu yang rancangan semangat disiplin disiplin dan
Breaking untuk akan dijadikan aktualisasi Nasionalisme dan kerjasama kerjasama
meningkatkan rancangan 2. Surat Tidak diskriminatif sehingga terwujud dalam
aktualisasi persetujuan
motivasi peserta dan menghargai iklim sekolah yang menentukan
- Menetapkan 1 mentor
didik atasan harmonis. isu yang akan
isu yang akan
dibahas dan dibahas..
dijadikan Etika Publik
rancangan Adanya Komunikasi,
aktualisasi yaitu Konsultasi, Dan
penggunaan Ice Kerjasama dalam
Breaking untuk menetapkan 1 isu
meningkatkan yang akan dibahas.

22
motivasi peserta
didik Komitmen Mutu
Menjaga kualitas
untuk tercapainya
tujuan

Anti Korupsi
Adanya nilai
kejujuran antara
peserta latsar dan
atasan unit kerja.
2 Menyusun Silabus - Guru menyusun 1. Silabus Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
Pembelajaran dan Silabus Pembelajaran Sebelum kegiatan berkontribusi pada menguatkan
Rencana Pembelajaran 2. RPP pembelajaran visi meningkatkan nilai
Pelaksanaan yang Pembelajaran dilaksanakan, guru profesionalis dan profesionalis-
Pembelajaran disesuaikan 3. Surat bertanggung jawab Kompetensi me guru dalam
(RPP) dengan pernyataan membuat Silabus dan Guru,Karyawan menyiapkan
Kompetensi Inti mentor
RPP. dan staff Tata silabus dan
dan Kompetensi
Usaha; RPP sebelum
Dasar
- Guru menyusun Nasionalisme menumbuhkan kegiatan
Rencana Pembuatan Silabus semangat disiplin pembelajaran
Pelaksanaan dan RPP dan kerjasama di laksanakan.
Pembelajaran menunjukkan adanya sehingga terwujud
(RPP) yang sifat pantang iklim sekolah yang
berisikan menyerah pada diri harmonis; dan
langkah-langkah guru. melakukan Inovasi

23
pembelajaran Etika Publik dalam proses
selama di kelas. Pembuatan Silabus pembelajaran
dan RPP wujud melalui model
memberikan PAKEM.
pelayanan publik
yang baik kepada
peserta didik.

Komitmen Mutu
Membuat langkah-
langkah
pembelajaran yang
efektif dan inovatif.

Anti Korupsi
Pembuatan Silabus
dan RPP sebagai
bentuk peduli guru
terkaitan kegiatan
pembelajaran yang
akan didapat peserta
didik.
3 Menyusun Ice - Menyiapkan 1. Macam- Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
Breaking untuk sumber macamIce Pembuatan Ice berkontribusi pada menguatkan
pembelajaran pembelajaran Breaking Breaking visi meningkatkan nilai
untuk a. Rumus menunjukkan adanya profesionalis dan profesionalism

24
pembuatan Ice Benar dan sifat tanggung jawabKompetensi e dan inovasi
Breaking Salah dalam diri guru. Guru,Karyawan guru dalam
- Membuat Ice b. Kelipatan dan staff Tata pembuatan Ice
Breaking yang Angka Nasionalisme Usaha; Breaking.
disesuaikan c. Hitam dan Pembuatan Ice menumbuhkan
dengan langkah Hijau Breaking semangat disiplin
pembelajaran d. Sambung
menunjukkan adanya dan kerjasama
pada Silabus Kata
sifat pantang sehingga terwujud
dan RPP e. Ekor Naga
f. Iya dan menyerah pada diri iklim sekolah yang
Tidak guru. harmonis; dan
g. Tebak melakukan Inovasi
Gaya Etika Publik dalam proses
Pembuatan Ice pembelajaran
Breaking memberikan melalui model
pelayanan publik PAKEM.
yang baik kepada
peserta didik.

Komitmen Mutu
Membuat media
pembelajaran yang
inovatif dan keluarnya
kreatifitas guru.

Anti Korupsi
Pembuatan Ice

25
Breaking sebagai
bentuk peduli guru
terkaitan kegiatan
pembelajaran yang
akan didapat peserta
didik.
4 MembuatMajalah - Membuat 1. Mading kelas Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
Dinding (Mading mading sesuai 2. Laporan Pembuatan mading berkontribusi pada menguatkan
Kelas dengan kegiatan kelas menunjukkan visi meningkatkan nilai
kompetensi tanggung jawab manajemen transparan,
dasar dan terhadap berbasis sekolah akuntabel, dan
indikator perkembangan yang transparan mutu prestasi
pembelajaran.
pengetahuan peserta dan akuntabel; dan hasil belajar
didik meningkatkan mutu yang terdapat
prestasi hasil di dalam
belajar dan lulusan instrumen
Nasionalisme sesuai dengan penilaian.
Adanya nilai gotong tuntutan standar
royong Nasional
Pendidikan
Etika Publik
Adanya nilai
komunikasi,
konsultasi, dan
kerjasama

26
Komitmen Mutu
Membuat instrumen
mading yang efektif
untuk meningkatkan
kreatifitas peserta
didik

Anti Korupsi
Memberikan
bimbingan kepada
peserta didik secara
adil
5 Melaksanakan - Peserta didik 1. Ice Breaking Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
proses mengikuti Ice yang sudah Proses pembelajaran berkontribusi pada menguatkan
pembelajaran Breaking secara diikuti di kelas menunjukkan visi meningkatakan nilai mutu
menggunakan Ice mandiri maupun peserta didik adanya nilai mutu prestasi hasil prestasi hasil
Breaking berkelompok / video tanggung jawab dan belajar dan lulusan belajar dan
2. Laporan kejelasan pada sesuai dengan keunggulan
pelaksanaan
peserta didik. tuntutan standar penerapan
kegiatan
Nasional pengetahuan.
Nasionalisme Pendidikan; dan
Adanya nilai gotong Menumbuhkan dan
royong mendorong
keunggulan dalam
Etika Publik pnerapan Ilmu
Adanya nilai Pengetahuan dan

27
komunikasi, Tekhnologi
konsultasi, dan
kerjasama.

Komitmen Mutu
Dalam proses
pembelajaran akan
ada nilai inovasi dan
efisiensi dalam
memanfaatkan
waktu.

Anti Korupsi
Akan muncul nilai
peduli dan disiplin
6 Mengevaluasi dan - Melakukan 1. Lembar Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
menilai hasil evaluasi evaluasi yang Dalam mengerjakan berkontribusi pada menguatkan
pekerjaan peserta pembelajaran sudah evaluasi akan muncul visi meningkatakan nilai mutu
didik setiap akhir dikerjakan nilai tanggung jawab, mutu prestasi hasil prestasi hasil
pokok bahasan peserta didik integritas, dan belajar dan lulusan belajar dan
- Menganalisis kepercayaan. sesuai dengan keunggulan
hasil evaluasi
tuntutan standar penerapan
peserta didik
Nasionalisme Nasional pengetahuan.
- Memberi nilai
hasil dari Adanya nilai tidak Pendidikan; dan
evaluasi peserta diskriminatif Menumbuhkan dan
didik mendorong

28
Etika Publik keunggulan dalam
Peserta didik pnerapan Ilmu
mempertanggungjaw Pengetahuan dan
abkan kinerjanya Tekhnologi
selama menerima
pembelajaran di
kelas.

Komitmen Mutu
Adanya efisiensi
waktu dalam
menyelesaikan
evaluasi.

Anti Korupsi
Akan muncul nilai
jujur pada peserta
didik.

29
30
H. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan menigkatkan motivasi belajar siswa menggunakan
Ice Breaking disajikan pada tabel 3.
Tabel 3
Juli Agustus
No Kegiatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4

1 Konsultasi dengan mentor terkait


rancangan kegiatan aktualisasi

2 Menyusun Silabus dan Rancangan


Pelaksanaan Pembelajaran

3 Menyususun Ice Breaking untuk


pembelajaran

4 Membuat Majalah Dinding Kelas LIBUR


SEMSET
ER
5 Melaksanakan Proses Pembelajaran
menggunakan Ice Breaking

6 Mengevaluasi dan menilai hasil


pekerjaan peserta didik
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI

A. Catatan Kegiatan dan Foto-Foto Pelaksaan Kegiatan


1. Konsultasi dengan kepala sekolah/mentor terkait penggunaan
Ice Breaking untuk meningkatkan motivasi peserta didik
a) Catatan Pelaksanaan
Kegiatan Konsultasi dengan kepala
sekolah/mentor terkait penggunaan
Ice Breaking untuk meningkatkan
motivasi peserta didik

Tanggal 17 Juli 2019

Daftar Output dan 1. Foto Kegiatan


Lampiran
2. Surat Persetujuan Mentor
Penjelasan keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
Akuntabilitas Adanya kejelasan isu yang dibahas

Nasionalisme Tidak diskriminatif dan menghargai


atasan

Etika Publik Adanya Komunikasi, Konsultasi, Dan


Kerjasama dalam menetapkan 1 isu
yang dibahas

Komitmen Mutu Menjaga kualitas mutu untuk


tercapainya tujuan

Anti Korupsi Adanya nilai kejujuran antara peserta

33
latsar dan atasan unit kerja

b) Foto-foto Pelaksanaan Kegiatan

34
c) Foto Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Kegiatan dari
Mentor

35
2. Menyusun Silabus Pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
a) Catatan Pelaksanaan
Kegiatan Menyusun Silabus Pembelajaran dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)

Tanggal 18 Juli 2019

Daftar Output dan 4. Silabus Pembelajaran


Lampiran
5. RPP Pembelajaran
6. Surat Pernyataan Mentor
7. Foto Kegiatan
Penjelasan keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA

Akuntabilitas Sebelum kegiatan pembelajaran


dilaksanakan, guru bertanggung
jawab membuat Silabus dan RPP.

36
Nasionalisme Pembuatan Silabus dan RPP
menunjukkan adanya sifat pantang
menyerah pada diri guru
Etika Publik Pembuatan Silabus dan RPP wujud
memberikan pelayanan publik yang
baik kepada peserta didik

Komitmen Mutu Membuat langkah-langkah


pembelajaran yang efektif dan
inovatif.
Anti Korupsi Pembuatan Silabus dan RPP sebagai
bentuk peduli guru terkaitan kegiatan
pembelajaran yang didapat peserta
didik.

b) Foto-foto pelaksanaan kegiatan

37
c) Foto Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Kegiatan dari
Mentor

38
d) Silabus Pembelajaran dan RPP terlampir

3. Menyusun ice breaking untuk memotivasi dalam pembelajaran


a) Catatan Pelaksanaan

39
Kegiatan Menyusun Ice Breaking untuk
pembelajaran
Tanggal 22 Juli 2019

Daftar Output dan 2. Macam-macam Ice Breaking


Lampiran h. Rumus Benar dan Salah
i. Kelipatan Angka
j. Hitam dan Hijau
k. Sambung Kata
l. Ekor Naga
m. Iya dan Tidak
n. Tebak Gaya
3. Foto Kegiatan
Penjelasan keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA

Akuntabilitas Pembuatan Ice Breaking


menunjukkan adanya sifat tanggung
jawab dalam diri guru
Nasionalisme Pembuatan Ice Breaking
menunjukkan adanya sifat pantang
menyerah pada diri guru.
Etika Publik Pembuatan Ice Breaking memberikan
pelayanan publik yang baik kepada
peserta didik.
Komitmen Mutu Membuat media pembelajaran yang
inovatif dan keluarnya kreatifitas guru
Anti Korupsi Pembuatan Ice Breaking sebagai
bentuk peduli guru terkaitan kegiatan
pembelajaran yang didapat peserta
didik.

40
b) Foto-foto pelaksanaan kegiatan

41
c) Daftar Ice Breaking
No Nama Ice Langkah-langkah
Breaking
1. Rumus Benar 1. Bagi kelompok setiap kelompok 5
dan Salah siswa atau lebih
2. Buatlah satu berbanjar,
bersap pun boleh asal tempatnya
muat
3. Sandingkan semua regu yang sudah d
i buat.
4. Membuat rumus S (salah) B (benar)
2. Kelipatan Angka 1. Siswa berdiri melingkar
2. Guru menjelaskan cara bermain yaitu
kelipatan angka 3
3. Siswa berhitung tetapi untuk kelipatan
3 serta angka yang memiliki unsure
atau kelipatan 3 mengganti dengan
kata dorrr
3. Hitam dan Hijau 1. Siswa berpasangan dan berhadapan
2. Siswa menentukan tim hijau dan hitam
3. Ketika guru menyebutkan warna tim
nya, maka warna yg disebut mengetos
tangan lawannya lalu lawannya
menghindar dan sebaliknya
4. Sambung Kata 1. Siswa berbaris melingkar
2. Sambung kata adalah menyambung
suku kata terakhir kemudian
membentuk kata baru dari suku kata
terakhir tersebut
5. Ekor Naga 1. Peserta dibagi menjadi dua kelompok
yang terdiri dari 9-10 orang.
2. Semakin banyak peserta maka akan
semakin seru.
3. Dua kelompok tersebut harus
membentuk barisan yang panjang dan
saling menyambung satu sama lain.
4. Hadapkan kelompok satu dan
kelompok dua.
5. Peserta paling depan bertindak
sebagai kepala naga dan peserta
paling belakang sebagai ekor naga.
6. Kepala naga harus memakan ekor
naga kelompok lain dan begitupun
sebaliknya.

42
7. Ekor naga harus menghindar dari
kepala naga yang mengintainya.
8. Saat trainer memulai permainan maka
peserta harus bergerak secepat
mungkin untuk menjalankan misinya

4. Membuat Majalah Dinding (Mading) Kelas


a) Catatan Kegiatan
Kegiatan Membuat Majalah Dinding (Mading)
Kelas
Tanggal 30 Juli 2019 dan 7 Agustus 2019

Daftar Output dan 3. Mading kelas


Lampiran
4. Laporan kegiatan
5. Foto Kegiatan
Penjelasan keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA

Akuntabilitas Pembuatan mading kelas


menunjukkan tanggung jawab
terhadap perkembangan
pengetahuan peserta didik
Nasionalisme Adanya nilai gotong royong

Etika Publik Adanya nilai komunikasi, konsultasi,


dan kerjasama
Komitmen Mutu Membuat instrumen mading yang
efektif untuk meningkatkan kreatifitas
peserta didik
Anti Korupsi Memberikan bimbingan kepada
peserta didik secara adil

43
b) Foto-foto pelaksanaan kegiatan
 Pertemuan 1

44
 Pertemuan 2

45
c) Laporan Kegiatan

46
LAPORAN KEGIATAN
Judul Kegiatan Membuat majalah dinding dengan siswa

Satuan Kerja SD Negeri 2 Sukoharjo III

Sasaran Kegiatan Kelas V B

Jumlah Partisipan 22 siswa

Tanggal Kegiatan Selasa, 7 Agustus 2019

Latar Belakang Mading (majalah dinding) adalah salah


Kegiatan satu jenis media komunikasi massa tulis
yang paling sederhana. Pembuatan
madding adalah salah satu kegiatan
belajar siswa untuk meningkatkan
kreativitas, berinovasi dan terampil.
Kegiatan ini dapat menciptakan suasana
yang berbeda sehingga dapat
menumbuhkan motivasi keingintahuan dan
motivasi belajar siswa. Selain itu, sebagai
sarana menyalurkan hobi, bakat dan
kreativitas siswa.
Tujuan Kegiatan Untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa

Narasi Kegiatan Langkah-langkah/strategi untuk


meningkatkan motivasi belajar siswa
melalui pembuatan mading SD Negeri 2
Sukoharjo III adalah sebagai berikut:
1. Koordinasi dengan mentor/kepala
sekolah, untuk pembuatan madding
kelas dan proses pelaksanaan strategi
kegiatan dengan menerapkan nilai-nilai
dasar ANEKA
2. Menyampaikan definisi madding
kepada siswa
3. Menjelaskan tema madding yang akan
dibuat di kelas
4. Membentuk kelompok belajar siswa
yang heterogen
5. Memberi waktu untuk menyusun

47
madding sesuai dengan kreatifitas,
imajinasi masing-masing kelompok
6. Membimbing siswa dalam kelompok
masing-masing
7. Siswa menampilkan hasil madding
Kesimpulan Kegiatan pembuatan madding sangat
penting untuk menciptakan siswa kreatif,
berinovasi dan terampil.
Demikian perlu adanya latihan pembuatan
madding supaya kreativitas siswa terasah.
Dan perlu adanya dukungan orang tua,
dan pihak sekolah dengan menerapkan
nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi) agar terjadi
peningkatan motivasi siswa untuk
mengikuti kegiatan pembuatan Mading di
SD Negeri 2 Sukoharjo III.

5. Melaksanakan proses pembelajaran menggunakan Ice


Breaking
a) Catatan Kegiatan
Kegiatan Melaksanakan proses pembelajaran
menggunakan Ice Breaking

Tanggal 29 Juli 2019, 2 Agustus 2019 dan 7


Agustus 2019

Daftar Output dan 3. Ice Breaking yang sudah diikuti


Lampiran peserta didik / video
4. Laporan pelaksanaan kegiatan
Penjelasan keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
Akuntabilitas Proses pembelajaran di kelas
menunjukkan adanya nilai tanggung
jawab dan kejelasan pada peserta
didik.

48
Nasionalisme Adanya nilai gotong royong

Etika Publik Adanya nilai komunikasi, konsultasi,


dan kerjasama.

Komitmen Mutu Dalam proses pembelajaran ada nilai


inovasi dan efisiensi dalam
memanfaatkan waktu.

Anti Korupsi Akan muncul nilai peduli dan disiplin

b) Foto-foto pelaksanaan kegiatan


 Pertemuan 1

49
 Pertemuan 2

50
 Pertemuan 3

51
c) Foto Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Kegiatan dari
Mentor

52
6. Mengevaluasi dan menilai hasil pekerjaan peserta didik
a) Catatan Kegiatan

53
Kegiatan Mengevaluasi dan menilai hasil
pekerjaan peserta didik

Tanggal 17 Juli 2019 dan 15 Agustus 2015

Daftar Output dan Lembar evaluasi yang sudah


Lampiran
dikerjakan peserta didik

Penjelasan keterkaitan dengan Nilai


Dasar ANEKA

Akuntabilitas Dalam mengerjakan evaluasi muncul


nilai tanggung jawab, integritas, dan
kepercayaan.
Nasionalisme Adanya nilai tidak diskriminatif

Etika Publik Peserta didik


mempertanggungjawabkan
kinerjanya selama menerima
pembelajaran di kelas.
Komitmen Mutu Adanya efisiensi waktu dalam
menyelesaikan evaluasi.
Anti Korupsi Muncul nilai jujur pada peserta didik.

54
b) Foto-foto pelaksanaan kegiatan
 Pre Test

55
 Post Test

56
c) Foto Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Kegiatan dari
Mentor

57
 Hasil Evaluasi Peserta Didik

HASIL Pre Test TEMA 1


KELAS V B
KKM= 60
TUNTAS
NO NAMA L/P NILAI
YA TIDAK
1 Aditya Stanilaus Purwadi L 44 √
2 Andika Surya Winarko L 76 √
3 Aulia Jelita Putri P 72 √
4 Calista Andri Fadhila P 52 √
5 Desta Ameraldy Syahputra L 44 √
6 Dika Argan Diondra L 52 √
7 Ghalisya Awalia Senja P 60 √
8 Hafidz Akhsanul Akhmad L 24 √
9 Kalyla Aura Dinnazwa P 64 √
10 Kurniawan Galen Aidan L 64 √
11 Maria Regina Cinta Melati P 52 √
12 Miqdad Arkan Alhafiz L 56 √
13 M. Fajar Ardiansyah L 52 √
14 Nathanael Seto N. L 60 √
15 Naufal Abyan Al Fadhillah L 52 √
16 Qirana Azzah Damarifa P 60 √
17 Revan Aditia Romadhon L 44 √
18 Ridho Ramadhani L 68 √
19 Safira Ramadhani P 64 √
20 Shylla Dwi Aurora Annisa U. P 48 √
21 Sof Nayla Mareta P 24 √
22 Wahyu Krisna Mukti L 44 √
NILAI TERTINGGI 76
NILAI TERENDAH 24
RATA-RATA 53.45
PERSENTASE KETERCAPAIAN 40,90%

58
PERBANDINGAN
NILAI SEBELUM MENGGUNAKAN ICE BREAKING DAN SETELAH
MENGGUNAKAN ICE BREAKINGTEMA 1 KELAS V B

NILAI
NO NAMA
AWAL AKHIR
1 Aditya Stanilaus Purwadi 44 80
2 Andika Surya Winarko 76 96
3 Aulia Jelita Putri 72 92
4 Calista Andri Fadhila 52 72
5 Desta Ameraldy Syahputra 44 80
6 Dika Argan Diondra 52 72
7 Ghalisya Awalia Senja 60 84
8 Hafidz Akhsanul Akhmad 24 60
9 Kalyla Aura Dinnazwa 64 96
10 Kurniawan Galen Aidan 64 80
11 Maria Regina Cinta Melati 52 88
12 Miqdad Arkan Alhafiz 56 80
13 M. Fajar Ardiansyah 52 60
14 Nathanael Seto N. 60 76
15 Naufal Abyan Al Fadhillah 52 64
16 Qirana Azzah Damarifa 60 72
17 Revan Aditia Romadhon 44 64
18 Ridho Ramadhani 68 84
19 Safira Ramadhani 64 76
20 Shylla Dwi Aurora Annisa 48 72
21 Sof Nayla Mareta 24 60
22 Wahyu Krisna Mukti 44 68
RATA-RATA 53,45 76,18

59
B. Matriks Capaian Aktualisasi

Tabel 3.1 Matriks Capaian Aktualisasi

Nilai ANEKA,
Presentase Presentase
Kedudukan dan
Waktu Capaian Tahapan
No Kegiatan Tahap Kegiatan Peran PNS Output Ket
Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan
dalam NKRI
(%) (%)
yang Terkait

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Konsultasi  Berkonsultasi 17 Juli 2019 100 % 100 % Akuntabilitas - 1 isu yang Terlaksan
dengan dengan kepala Adanya kejelasan dibahas dan a sesuai
kepala sekolah terkait isu yang dibahas dijadikan
prosedur
sekolah terkait isu-isu yang aktualisasi
akan dijadikan Nasionalisme - Surat
penggunaan
rancangan Tidak diskriminatif izin/persetujua
Ice Breaking
aktualisasi dan menghargai n mentor
untuk atasan
meningkatkan  Menetapkan 1 (laporan
motivasi isu yang akan pelaksanaan
Etika Publik
peserta didik dibahas dan Adanya kegiatan)
dijadikan Komunikasi, - Dokumentasi
rancangan Konsultasi, Dan kegiatan
aktualisasi Kerjasama dalam berupa foto

60
yaitu menetapkan 1 isu kegiatan
penggunaan yang dibahas.
Ice Breaking
untuk Komitmen Mutu
meningkatkan Menjaga kualitas
motivasi untuk tercapainya
peserta didik. tujuan

Anti Korupsi
Adanya nilai
kejujuran antara
peserta latsar dan
atasan unit kerja
2 Menyusun  Guru 18 Juli 2019 100 % 100 % Akuntabilitas 1. Silabus Terlaksa
menyusun Sebelum kegiatan Pembelajara na
Silabus pembelajaran sesuai
Silabus 2. RPP
Pembelajaran Pembelajaran dilaksanakan, Pembelajara prosedur
yang guru bertanggung 3. Foto kegiatan
dan Rencana jawab membuat
disesuaikan 4. Surat
Pelaksanaan dengan Silabus dan RPP. Pernyataan
Pembelajaran Kompetensi pelaksanaan
Nasionalisme
Inti dan kegiatan
(RPP) Pembuatan
Kompetensi
Silabus dan RPP
Dasar menunjukkan
 Guru adanya sifat
menyusun pantang
Rencana menyerah pada
Pelaksanaan diri guru.
Pembelajaran

61
(RPP) yang Etika Publik
berisikan Pembuatan
langkah- Silabus dan RPP
langkah wujud
pembelajaran memberikan
selama di pelayanan publik
kelas. yang baik kepada
peserta didik.

Komitmen Mutu
Membuat
langkah-langkah
pembelajaran
yang efektif dan
inovatif.

Anti Korupsi
Pembuatan
Silabus dan RPP
sebagai bentuk
peduli guru
terkaitan kegiatan
pembelajaran yang
didapat peserta
didik.
3 Menyusun Ice  Menyiapkan 19 Juli 2019 100 % 100 % Akuntabilitas  Ice Breaking Terlaksa
Ice Breaking Pembuatan Ice  Surat na
Breaking Breaking sesuai
sesuai
untuk menunjukkan Pernyataan prosedur
pembelajaran
adanya sifat pelaksanaan

62
pembelajaran tanggung jawab kegiatan
dalam diri guru.  Foto
Nasionalisme kegiatan.
Pembuatan Ice
Breaking
menunjukkan
adanya sifat
pantang
menyerah pada
diri guru.

Etika Publik
Pembuatan Ice
Breaking
memberikan
pelayanan publik
yang baik kepada
peserta didik.

Komitmen Mutu
Membuat media
pembelajaran
yang inovatif dan
keluarnya
kreatifitas guru.

Anti Korupsi
Pembuatan Ice
Breaking sebagai

63
bentuk peduli
guru terkaitan
kegiatan
pembelajaran
yang didapat
peserta didik.
4 MembuatMaja  Membuat Pertemuan 1 100 % 100 % Akuntabilitas 1. Mading Terlaksa
lah Dinding majalah dinding 30 Juli 2019 Pembuatan kelas na
(Mading Kelas sesuai sub mading kelas 2. Laporan sesuai
tema Pertemuan 2 menunjukkan kegiatan prosedur
pembelajaran 7 Agustus tanggung jawab 3. Foto
2019 terhadap
Kegiatan
perkembangan
pengetahuan
peserta didik

Nasionalisme
Adanya nilai
gotong royong

Etika Publik
Adanya nilai
komunikasi,
konsultasi, dan
kerjasama

Komitmen Mutu
Membuat
instrumen mading
yang efektif untuk
meningkatkan

64
kreatifitas peserta
didik

Anti Korupsi
Memberikan
bimbingan
kepada peserta
didik secara adil
5 Melaksanakan  Peserta didik Pertemuan 1 100 % 100 % Akuntabilitas 1. Foto dan Terlaksa
proses mengikuti Ice 29 Juli 2019 Proses video na
pembelajaran Breaking pembelajaran di pelaksanaan sesuai
Pertemuan 2 kelas kegiatan. prosedur
menggunakan secara mandiri
2 Agustus menunjukkan 2. Laporan
Ice Breaking maupun 2019 pelaksanaan
berkelompok adanya nilai
kegiatan
tanggung jawab
Pertemuan 3
dan kejelasan
7 Agustus
2019 pada peserta
didik.

Nasionalisme
Adanya nilai
gotong royong

Etika Publik
Adanya nilai
komunikasi,
konsultasi, dan
kerjasama.

Komitmen Mutu

65
Dalam proses
pembelajaran ada
nilai inovasi dan
efisiensi dalam
memanfaatkan
waktu.

Anti Korupsi
Muncul nilai
peduli dan disiplin
6 Mengevaluasi  Melakukan Pre Test 100 % 100 % Akuntabilitas  Lembar Terlaksa
evaluasi 17 Juli 2019 Dalam na
dan menilai evaluasi
pembelajaran mengerjakan sesuai
hasil pekerjaan Post Test evaluasi akan yang sudah prosedur
setiap akhir
15 Agustus muncul nilai
peserta didik pokok dikerjakan
2019 tanggung jawab,
bahasan peserta didik
 Menganalisis integritas, dan
kepercayaan.  Foto
hasil evaluasi
peserta didik pelaksanaan
Nasionalisme
 Memberi nilai kegiatan.
Adanya nilai tidak
hasil dari diskriminatif  Surat
evaluasi
peserta didik Pernyataan
Etika Publik
Peserta didik pelaksanaan
mempertanggung kegiatan
jawabkan
kinerjanya
selama menerima
pembelajaran di

66
kelas.

Komitmen Mutu
Adanya efisiensi
waktu dalam
menyelesaikan
evaluasi.

Anti Korupsi
Muncul nilai jujur
pada peserta
didik.

67
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Laporan aktualisasi berisi laporan kegiatan yang dilakukan di SD


Negeri 2 Sukoharjo III dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, dan Anti Korupsi (ANEKA)
serta mengaktualiasasikan Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
yaitu Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government
(WoG). Penggunaan Ice Breakingdapat meningkatkan motivasi
belajar siswa di Sekolah Dasar Negeri 2 Sukoharjo III.Hal ini terlihat
dari hasil evaluasi belajar siswa.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan selama kegiatan


aktualisasi sebagai berikut:
1. Telah melaksanakan konsultasi dengan mentor dan pembimbing.
2. Terlaksananya kegiatan menyusun silabus pembelajaran dan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
3. Terlaksananya kegiatan menyusun Ice Breaking.
4. Terlaksananya kegiatan proses pembelajaran menggunakan Ice
Breaking di Kelas VB
5. Terlaksananya kegiatan pembuatan mading kelas di kelas VB
6. Terlaksananya kegiatan mengevaluasi dan menilai hasil pekerjaan
peserta didik.
B. Saran

Dalam proses kegiatan belajar kepada murid – murid, di setiap mata


pelajaran agar diselingi dengan ice breaking , hal ini untuk memberi
motivasi ke murid agar semangat dalam menerima pelajaran.
Diharapkan semua ASN dapat menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA
dalam pelaksanaan tugasnya, sehingga timbul dampak positif yang
membuat citra ASN di Indonesia menjadi lebih baik.

66
Lembar Komitmen Diri

Saya yangbertandatangan di bawah ini, Calon Pegawai Negeri Sipil


(CPNS) dari Pemerintah Kabupaten Pringsewu,
Nama : Deviana Elasari, S.Pd
NIP : 19901217 201902 2 005
Jabatan : Calon Guru Kelas Ahli Pertama
Unit Kerja : SD Negeri 2 Sukoharjo III
Dengan ini menyatakan kesanggupan untuk melanjutkan
penerapan nilai-nilai dasar ASN yaitu,Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Public, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi, serta menjalankan
Peran dan kedudukan ASN di dalam NKRI sebagaimana mestinya
dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai ASN,yaitu
Pelaksanaan kebijakan publik, pelayanan publik dan pemersatu
bangsa.
1. Konsisten mendidik siswa SDN 2 Sukohardjo untuk
menanamkan nilai-nilai Agama Islam untuk membentuk akhlak
generasi yang lebih baik.
2. Melakukan pencegahan terhadap efek buruk dari penggunaan
alat komunikasi ( HP ) , dengan mengawasi dan membatasi
penggunaan nya di sekolah.

Hajimena, 21 Agustus 2019


Mengetahui,
Mentor Yang Menyatakan

DEVIANA ELASARI, S.Pd


SRI SUMARNI, S.Pd.SD
NIP. 199012172019022005
NIP. 196309111983032003

67
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas.2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun


2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

. 2005. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005


Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas.

. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009


Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta:
Depdiknas.
Nida. 2011.”Varian Ice Breaker: Segarkan Aktivitas Pembelajaran”.
(http://komunikasi.um.ac.id) diakses 4 Juli 2019

(http://sunartombs.wordpress.com) diakses 4 Juli 2019

LAN.2017. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia


Nomor 25 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III. Jakarta: LAN.

. 2017. Akuntabilitas:Modul Pelatihan Dasar CPNS Golongan III. Jakarta:


LAN.

. 2017.Nasionalisme: Modul Pelatihan Dasar CPNS Golongan III. Jakarta:


LAN.

. 2017.Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar CPNS Golongan III. Jakarta:


LAN.
. 2017.Komitmen Mutu: Modul Pelatihan Dasar CPNS Golongan III.
Jakarta: LAN.

. 2017.Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar CPNS Golongan III. Jakarta:


LAN.

68
LAMPIRAN

69
LAMPIRAN

A. Form Pengendalian Mentor

DEVIANA ELASARI, S.Pd.


NAMA
19901217 201902 2 005
INSTANSI SD NEGERI 2 SUKOHARJO III

TEMPAT
SD NEGERI 2 SUKOHARJO III
AKTUALISASI
Kegiatan
Paraf
No Tanggal Catatan/bimbingan Output
Mentor
Tindak lanjut
Berkoordinasi dengan
1. Foto kegiatan
kepala
2. Surat
17 Juli sekolah/mentor terkait pernyataan
1 penggunaan Ice telah
2019 Breaking untuk melaksanakan
meningkatkan kegiatan dari
motivasi peserta didik mentor
5. Foto kegiatan
6. Surat
pernyataan
Menyusun Silabus
telah
18 Juli Pembelajaran dan melaksanakan
2 Rencana kegiatan dari
2019 Pelaksanaan mentor
Pembelajaran (RPP) 7. Perangkat
pembelajaran
Silabus dan
RPP
1. Foto kegiatan
2. Surat
pernyataan
22 Juli Menyusun Ice
3 telah
2019 Breaking melaksanakan
kegiatan dari
mentor

70
30 Juli 3. Foto kegiatan
4 4. Surat
2019
Membuat Majalah pernyataan
Dinding Kelas telah
7 Agustus
5 melaksanakan
2019 kegiatan dari
mentor
29 Juli
5 1. Foto Kegiatan
2019 2. Video Kegiatan
2 Agustus Melaksanakan proses 3. Surat
6 pembelajaran pernyataan
2019 telah
menggunakan Ice
7 Breaking melaksanakan
kegiatan dari
7 Agustuss mentor
2019
17 Juli 1. Foto Kegiatan
8 2. Surat
2019
pernyataan
Mengevaluasi dan telah
menilai hasil pekerjaan melaksanakan
15
9 peserta didik kegiatan dari
Agustus mentor
3. Hasil evaluasi
2019
peserta didik

71
B. Form pengendalian dan bimbingan coach
Deviana Elasari, S.Pd.
NAMA
19901217 201902 2 005
INSTANSI SD Negeri 2 Sukoharjo III
TEMPAT
SD Negeri 2 Sukoharjo III
AKTUALISASI
Kegiatan
Catatan/bimbing Catatan/bimbi Tindak Paraf
No Tanggal
an ngan lanjut Coach

72
73
74

Anda mungkin juga menyukai