AKUNTANSI SYARIAH
DISUSUN OLEH ;
JULIAWATI ( 186602123 )
TA 2019/2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................................
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................
C. TUJUAN PENULISAN....................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN...................................................................................................
A. PRINSIP AKUNTANSI...................................................................................
B. KONSEP AKUNTANSI..................................................................................
3.1 KESIMPULAN...............................................................................................
3.2 SARAN..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari
mata kuliah Akuntansi Syariah dengan judul “Pengantar Akuntansi”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk
itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,
supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Juliawati
Fachrul Rahman
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan perusahaan berjalan terus dari periode satu ke periode yang lain dengan
volume dan laba yang berbeda. Masalah yang timbul adalah pengakuan dan
pengalokasian ke dalam periode tertentu dimana dibuat laporan keuangan. Laporan
keuangan ini harus dibuat tepat pada waktunya agar berguna bagi manajemen dan
kreditur. Oleh karena itu, periode dilakukan alokasi periode-periode untuk transaksi yang
mempengaruhi beberapa periode. Alokasi ini dilakukan dengan taksiran.
Selisihnya antara jumlah yang ditaksir dengan yang sesungguhnya terjadi jika tidak
cukup berarti, akan diserap oleh periode berikutnya. Tetapi jika selisih itu jumlahnya tidak
cukup berarti sehingga akan menyesatkan laporan keuangan periode berkutnya maka
akan dilakukan penyesuaian terhadap laporan laporan keuangan periode itu.
IAI (2002) menyatakan bahwa asumsi dasar dalam pencapaian tujuan laporan keuangan
adalah dasar akrual dan kelangsungan usaha. Dasar akrual adalah pencatatan transaksi
pada saat terjadinya dan dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang
bersangkutan, bukan pada saat kas diterima atau dikeluarkan. Penjelasan tentang
kelangsungan usaha dapat dilihat pada penjelasan dari kontinuitas usaha.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan prinsip-prinsip dasar akuntansi?
2. Apa saja yang termasuk dalam prinsip-prinsip dasar akuntansi dalam
pencatatan transaksi?
C. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan maksud prinsip-prinsip dasar akuntansi yang diterima umum.
2. Menyebutkan dan menjelaskan prinsip-prinsip dasar akuntansi dalam
Pencatatan transaksi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Prinsip Akuntansi
Untuk memudahkan dalam pemahaman suatu konsep dasar akuntansi yang baik
maka disusunlah prinsip akuntansi yang menjadi patokan dalam mempelajari ilmu ini.
Prinsip akuntansi adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan
akuntansi secara keseluruhan baik itu metode, prosedur, serta ketentuan yang
mengandung teori atau pun secara praktis. Penggunaan prinsip akuntansi sangat
penting agar terdapat keseragaman dalam hal, cara, metode, prosedur tertentu untuk
menghasilkan informasi yang relevan dan mudah dipahami oleh semua orang.
Prinsip-prinsip akuntansi tersebut antara lain:
1. Prinsip harga perolehan
Prinsip harga perolehan merupakan prinsip akuntansi yang menekankan pada aspek
utang, aktiva, modal, dan penghasilan serta biaya dibukukan sebagai harga perolehan
yang disepakati oleh pihak pihak yang bertransaksi.
2. Prinsip Realisasi Penghasilan
Prinsip akuntansi realisasi penghasilan merupakan prinsip yang mempelajari
pengukuran, pengertian, dan pengakuan terhadap penghasilan. Penghasilan dalam
akuntansi adalah penurunan hutang dan kenaikan pendapatan dari penjualan atau
jasa selama periode tertentu. Metode yang digunakan berkaitan dengan pengakuan
penghasilan. Pertama, pada saat penjualan barang dan jasa. Kedua, sebelum
penjualan (sudah ada kontrak/perjanjian tertentu dengan pihak lain yang sudah ada
kepastian mengenai jumlah dan harganya). Ketiga, pengakuan penghasilan pada saat
penerimaan kas (untuk transaksi yang beresiko terjadinya piutang yang tidak tertagih).
3. Prinsip Objektif
Prinsip ini bermaksud untuk memastikan laporan keuangan yang dihasilkan harus
berdasarkan pada data akuntansi yang didukung oleh bukti transaksi yang bersifat real
dan objektif.
4. Prinsip Pengungkapan Penuh (Disclosure)
Prinsip ini bermaksud untuk memastikan laporan keuangan yang disusun hendaknya
dapat menghasilkan dan memberikan semua informasi, baik yang bersifat kualitatif
maupun kuantitatif yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan bagi
pihak pihak yang berkepentingan.
5. Prinsip Konsistensi
Prinsip ini menghendaki laporan keuangan harus mempunyai daya banding. Daya
banding akan ditentukan oleh konsistensi penggunaan teori, metode, dasar, pedoman,
dan praktik akuntansi yang sama dengan yang diterapkan tahun sebelumnya.
B. Konsep Akuntansi
Konsep akuntansi adalah berbagai konsep yang telah dijadikan rujukan dan dijadikan
sebagai standarisasi dalam menyampaikan sebuah konsep keuangan yang rapi dan
mudah dipahami.
1. Konsep Entitas
Konsep akuntansi yang paling penting adalah konsep entitas, konsep entitas
bertujuan agar transaksi perusahaan tidak boleh digabung dengan transaksi
pribadi atau transaksi lainnya. Contoh konsep entitas ini adalah pendapatan suatu
perusahaan tidak boleh digabung dengan pendapat
pribadi atau pendapatan anak usahanya.
2. Konsep Beban Historis
Konsep akuntansi ini lebih populer dikenal sebagai historical cost principle. Pada
konsep ini penilaian detil keuangan didasarkan pada beban yang telah terjadi dan
tercatat dalam sistem pencatatan keuangan tersebut.
3. Periode Akuntansi
Diperlukan konsep periode ini adalah untuk mengetahui atau gambaran yang tepat
mengenai kinerja perusahaan yang diperoleh saat perusahaan tersebut
mencairkan hartanya menjadi kas. Alasan pertama adalah agar para pihak yang
mengambil keputusan dapat mengevaluasi kinerja perusahaan dan melihat kondisi
serta kebijakan yang akan diambil.
Alasan kedua untuk menerapkan konsep periode akuntansi ini adalah untuk
kepentingan perencanaan perusahaan. Setiap periode diperlukan laporan
keuangan yang tepat dan benar serta pencatatan transaksi yang detil untuk
perencanaan budget, atau strategi kedepannya.
4. Konsep Kesinambungan
Konsep kesinambungan dalam ilmu akuntansi menyatakan bahwa suatu entitas
akan terus melakukan usahanya untuk masa yang tak dapat diramalkan di masa
yang akan datang. Untuk itu diperlukan laporan keuangan secara periodik untuk
mengukur tingkat keuangan dan kemajuan usaha tersebut.
a. Aset/Aktiva (Assets)
Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu, dan di masa depan manfaat ekonomi dari sumber
diharapkan akan diperoleh perusahaan.
Liabilitas merupakan tanggung jawab perusahaan pada saat ini yang timbuldari
peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diperkirakan akan membutuhkan
sumber daya perusahaan.
c. Ekuitas / Modal (Equity)
Adalah sisa kepentingan dalam aktiva suatu perusahaan setelah dikurangi
kewajiban.
d. Pendapatan (Revenue)
Adalah aliran masuk atau peningkatan lain atas aktiva atau penurunan
kewajiban perusahaan sebagai akibat dari aktivitas penyerahan/penjualan
atau pembuatan barang, jasa atau aktivitas lain yang merupakan kegiatan
utama perusahaan yang dilakukan secara terus-menerus.
e. Beban (Expenses)
Adalah arus keluar atau penggunaan lain atas aktiva atau peningkatan
kewajiban karena adanya penyerahan atau pembuatan barang, jasa atau
melakukan aktivitas lain yang merupakan kegiatan utama perusahaan yang
dilakukan secara terus-menerus.
f. Prive (Drawing)
harta yang diikuti dengan perubahan harta yang lain dalam jumlah yang sama.
- Setiap transaksi dapat mempengaruhi harta dan utang dalam jumlah yang
sama.
- Setiap transaksi dapat mempengaruhi harta dan modal dalam jumlah yang
sama.
- Setiap transaksi dapat mempengaruhi harta dengan perubahan utang dan
modal dalam jumlah yang sama.
- Akun Rill
Akun Rill ( akun neraca ) adalah akun yang mencatat perubahan unsur
neraca.Akun rill dibagi ke dalam 3 kelompok yaitu asset, liabilitas, dan ekuitas
- Aset
Aktiva ( assets ) adalah semua hak yang dapat digunakan dalam operasi
perusahaan. Aset dapat diklasifikasi ke dalam beberapa subkelompok sebagai
berikut.
1. Kas
Kas (cash) adalah uang tunai yang disimpan di brankas atau di kantor, ataupun
simpanan di bank, yang berbentuk giro atau simpanan lain yang dapat diambil
setiap saat.
2. DepositoBank
3. Surat Berharga
4. Piutang Usaha
Piutang usaha (account receivable) adalah hak untuk menagih kepada pihak
lain karena sebelumnya perusahaan memberikan pinjaman atau menjual
barang/jasa secara kredit kepada pihak lain.
5. Piutang Wesel
7. Perlengkapan Kantor
Perlengkapan kantor (office supplies) adalah perlengkapan yang digunakan
untuk lancarnya administrasi perkantoran. Contoh : kertas HVS, isi stapler,
disket, flashdisk dan lain-lain.
8. Perlengkapan Toko
⦁ Aset Tetap
2. Hak paten, yaitu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada perseorangan
atau badan usaha untuk menggunakan penemuan baru.
3. Hak cipta, yaitu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada perseorangan
atau badan usaha untuk memperbanyak/menjual barang-barang hasil karya
seni atau tulisan.
4. Merek dagang, yaitu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada badan
usaha untuk menggunakan nama, cap atau lambang bagi usahanya.
5. Hak sewa (leasing), yaitu hak untuk menggunakan aktiva tetap pihak lain
dalam jangka waktu panjang.
⦁ Aset Lain-Lain
Aset lain-lain (other assets) adalah aktiva yang tidak dapat digolongkan dalam
empat jenis aktiva diatas, misalnya biaya pendirian dan biaya emisi saham
serta aktiva tetap yang tidak dipakai.
- Liabialitas
Liabilitas (bahasa Inggris: liability) adalah utang yang harus dilunasi atau
pelayanan yang harus dilakukan pada masa datang pada pihak lain. Liabilitas
adalah kebalikan dari aset yang merupakan sesuatu yang dimiliki. Contoh
liabilitas adalah uang yang dipinjam dari pihak lain, giro atau cek yang belum
dibayarkan, dan pajak penjualan yang belum dibayarkan ke negara.
⦁ Liabilitas Lancar
Adalah kewajiban yang harus di lunasi tidak lebih dari satu tahun atau satu
siklus normal operasi perusahaan.
Yang termasuk dalam kewajiban lancer yaitu:
1. Utang Wesel
2. Utang Usaha
4. Utang Bunga
5. Utang Pendapatan
Adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu
tahun/satu siklus normal operasi perusahaan. Yang termasuk dalam kewajiban
jangka panjang yaitu:
1. Utang Hipotik
Adalah pinjaman jangka panjang dari bank dengan jaminan aktiva tetap.
2. Utang Obligasi
3. Kredit Investasi
⦁ Liabilitas lain-lain
Utang ini meliputi semua utang yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban
lancer maupun kewajiban jangka panjang.
Misalnya:
1. Utang kepada Direksi
2. Jaminan
- Ekuitas
Ekuitas diartikan sebagai modal atau kekayaan entitas (perusahaan), yang
terdiri dari selisih jumlah aktiva (asset) dikurangi dengan pasiva (kewajiban).
Sehingga Ekuitas (Equity) dapat juga disebut sebagai kekayaan sendiri atau
modal sendiri.
Contoh :
Entitas (perusahaan) yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), subklasifikasi
dapat meliputi dana yang dikontribusikan oleh pemegang saham, saldo laba
dan keuntungan atau kerugian yang diakui secara langsung dalam ekuitas
(equity/kekayaan sendiri/modal sendiri).
- Akun Nominal
Akun nomunal adalah seluruh akun yang ada dalam laporan laba rugi dan
privat atau dividen, yang akan ditutup pada setiap akhir periode akuntansi.
Akun-akun tersebut tidak akan dibawa ke periode akuntansi berikutnya
sehingga saldonya dibuat nihil (nol) pada akhir periode berjalan lwat ayat jurnal
penutup.
-. Pendapatan
- Beban
c. Beban iklan
d. Beban penyusutan
a. Beban bunga.
b. Beban macam-macam.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah kita sampaikan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam
akuntansi, terdapat empat prinsip dasar akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi
yang terjadi, yaitu: prinsip biaya historis, prinsip pengakuan pendapatan, prinsip penandingan,
dan prinsip pengungkapan penuh.Hingga saat ini, prinsip akuntansi yang diterima secara
umum (GAAP) adalah prinsip biaya historis, sebagai dasar penilaian yang utama. Namun
pencatatan dan pelaporan informasi nilai wajar semakin meningkat dan memperbolehkan
dasar penilaian lainnya. PendapatanPendapatan dicatat pada periode ketika pendapatan itu
direalisasikan dan dihasilkan. Tetapi, terkadang terdapat beberapa keadaan yang
mengharuskan pemakaian metode persentase-penyelesaian, metode akhir produksi atau
pendekatan penerimaan kas. SetiapSetiap prinsip yang ada memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing dalam hal pencatatan transaksi, serta digunakan pada situasi dan
kondisi tertentu dari perusahaan atau instansi yang terkait. Untuk memudahkan para investor,
manajer maupun kreditor mengetahui keadaan keuangan perusahaan yang bersangkutan.
3.2 Saran
Dengan seiringnya waktu, pengetahuan maupun aplikasi dalam prinsip dasar akuntansi yang
digunakan untuk mencatat transaksi yang terjadi semakin berkembang. Seperti FASB
(Financial Accounting Standard Board) saat ini mendukung penggunaan pengukuran nilai
wajar dalam laporan keuangan. Mereka percaya bahwa nilai wajar lebih relevan bagi
pengguna laporan keuangan dibandingkan dengan nilaai historis. Maka dari itu, sebagai calon
akuntan, kita tidak boleh buta terhadap perkembangan sistem maupun pengetahuan
akuntansi yang sering berubah-ubah sesuai perkembangan zaman.
DAFTAR PUSTAKA
https://dosenakuntansi.com/prinsip-prinsip-akuntansi/amp#referrer=https://www.google.com
ihttps://www.jurnal.id/blog/2018-memahami-persamaan-dasar-akuntansi-sebagai-nilai-
fundamental-akuntansi/
https://dosenakuntansi.com/konsep-dasar-akuntansi/amp
http://accounting-media.blogspot.com/2015/03/pengertian-dan-definisi-aset-
liabilitas.html?m=1