Tutorial Caesar II PDF
Tutorial Caesar II PDF
10
By
Ivalgan Haqiqi Putra
PSA adalah suatu cara perhitungan tegangan pada perpipaan karena adanya beban statis dan beban dinamis,
beban ini bisa berupa gaya berat fluida yang mengalir, gaya berat pipa, gaya tekan fluida, gaya beban yang muncul
tiba-tiba karena termal expansion, gaya dari luar karena angin, gempadll. PSA dilakukan pada pipeline maupun
sistem piping untuk memastikan keamanan rute pipa, beban pada nozzle, dan apakah support pipa telah dipilih dan
diletakkan secara tepat sehingga tegangan yang terjadi tidak melebihi besaran maksimal tegangan yang diatur (
codes / standard)
Untuk memenuhi tujuan diatas maka para PSA engineer menggunakan software untuk memudahkan
pekerjaannya yaitu Caesar II, Autopipe. Caesar II adalah program computer yang dibuat oleh COADE.Inc untuk
memenuhi kebutuhan perhitungan PSA , software ini sangat membantu dalam desain mechanical dan sistem
perpipan. Pengguna Caesar II dapat membuat permodelan system perpipaan dengan menggunakan “simple beam
element” kemudian menentukan kondisi pembebanan sesuai dengan kondisi yang dikehendaki. Dengan
memberikan/membuat inputan tersebut, Caesar II mampu menghasilkan hasil analisa berupa stress yang terjadi,
beban, dan pergeseran terhadap system yang kita analisa.
Tujuan dari Pipe stress analysis
- Memastikan tidak terjadi overload yang akan mengakibatkan defleksi karena overstress pada pipa
- Menentukan peletakan, jenis dan dimensi dari support juga pondasi pipa
- Menentukan displacement/pergeseran pipa untuk perhitungan pada nozzle-vessel
- Mengatasi masalah getaran pada perpipaan
- mengoptimasikan design sistem perpipaan
1. New file
2. Input menu
3. Analisis Menu
4. Tool menu
B. Input Piping
1. Spreadsheet
Dalam spreadsheet kita akan mulai menginput node node desain, memasukkan data-data yang ada pada
lembar project, menentukan letak restraintt yang tepat, dll. Dilengkapi dengan menu perintah dan tool bar yang akan
memudahkan kita mendesain sistem perpipaan
2. Panjang element
Panjang elemen yang kita masukkan dalam
CAESAR adalah dalam bentuk 3 dimensi
dimana memilii koordinat (X, Y, dan Z). Sumbu
Y adalah sebagai sumbu vertical. DX,DY,DZ
adalah mendeskribsikan pengukuran terhadap
X,Y,Z antara node awal (from node) dan node
tujuan ( To node).
By : iv4l64n@yahoo.com. PSA Tutorial using caesar 5.10
4. kondisi operasi
Caesar II memiliki 9 kondisi temperature dan tekanan yang
dapat diberikan untuk masing-masing elemen pipa. Caesar II
mempergunakan data temperature tersebut untuk
mendapatkan thermal strain/regangan akibat temperature dan
allowable stress/tegangan yang diijinkan dari suatu elemen
dari material data base. Input temperature dan takanan ini
juga berfungsi untuk mensimulasikan kondisi pembebanan
ketika kita akan melakukan analysis. Caesar II menggunakan
parameter standard untuk temperature sebesar 70 deg. F, jika
kita ingin merubahnya sesuai dengan kondisi lingkungan
dapat dilakukan dengan menggunakan Special Execution
Parameters Option pada box yg terdapat di spreadsheet sheet
input piping
7. Piping material
Sebelum melakukan pengerjakan dengan caesar II, kita mesti menentukan satuan yang akan kita pakai
dalam project tsb. Karena ini penting dalam penginputan nantinya tidak terjadi kesalahan. Buka caesar 4.2 pilih tools
>> configure >> database definition >> Unit file name >> pilih MM, SI atau ENGLISH
Soal Latihan
-seperti pada lembar TUTORIAL 001-
Langkah pengerjaan :
1. Menentukan unit file /satuan sesuai dengan unit file dalam project yang dikerjakan.
Pada awal ini kita menginput harus tahu satuan yang dimasukkan telah benar
1. Input diameter : Masukan nilai diameter sesuai satuan pipa 12”
2. Input Wt/sch : Wall thickness/schedule adalah tebal dari pipa 40sch
3. Corrosion : menginput tebal corrosi yang di ijinkan 3.2mm
4. Insul Thk : menginput dari tebal isolasi bila pipa terisolasi 63.5mm
5. Temp : input temperatur yang dioperasikan tersedia sampai 9 kolom. temp 1 = 76° C
6. Pressure : input pressure yang dioperasikan tersedia smpai 9 kolom. Press 1 = 5.272 kgf/cm²
7. Hydro press : input hydrotest pressure. Hydro press = 7.94 kgf/cm²
8. Material : menentukan maerial yang digunakan dalam project. Material = (177)A333 6
9. Fluid density : input densitas dari fluida. Atau masukkan nilai SG fluidanya = 0.1sg
10. Insul density : menginput densitas dari isolasi pipa = 176.2 kg/cu.cm
11. Pastikan code yang di input di caesar 5.1 telah sesuai
12. Letakkan cursor pada DY untuk menginput flange, pilih menu> model> valve> pilih flange>flg>
150 klik OK. Maka kita telah memodelkan panjang flange secara otomatis. Pada menu bisa kita lihat
kolom rigit tercentang dengan berat flange 36.471.
13. Memodelkan restraint,double klik pada restraint, pilih pada node 10 dengan type restraint anchor,
dan cnode 1010. Cnode disini sebagai penghubung displacement nosel.
14. Memodelkan displacement, klik dua kali, isi node1 dengan cnode 1010 dilanjutkan mengisi arah
perpindahan nozel (N1)
15. Setelah selesai input, kesalahan diketahui dengan menjalankan menu file> error check, atau start run
pada toolbar.
16. Selanjutnya menu> edit> continue, atau alt + c. untuk melanjutkan input element.
By : iv4l64n@yahoo.com. PSA Tutorial using caesar 5.10
2. Stress summary
Dari stress summary dijelaskan load
case yang di check memenuhi allowable
apa tidak. Jika tidak check kembali unit
satuan apa sudah cocok, cek routing, dan
pemakaian restrains. Code stress ratio
adalah perbandingan code stress dan
allowable.
3. Restraints summary
4. Displacement