TENSILE TEST
∅0
1 𝑚
𝜋 𝑑2 =
4 𝜌ℓ
4𝑚
𝑑= √ (2.3)
𝜋𝜌ℓ
Ǿo ∅𝑑
Gauge Length
= tg (2.7)
σ s = t (1 + t ) (2.8)
s =ℓn ( 1 + t ) (2.9)
Persamaan diatas berlaku hanya sampai dengan titik maksimum,
karena sampai dengan titik tersebut tidak terjadi deformasi yang homogen
sepanjang benda uji.
s P Ai (2.10)
s =ℓn(Ao/Ai) (2.11)
Dimana Ai = Luas penampang sebenarnya. Untuk titik ke-10,
A10adalah luas penampang setelah patah, sedangkan untuk titik ke-9,
A9 nilainya antara A8 dengan A10.
y Py A (2.12)
3. Regangan (2.14)
∆𝐿
𝜀 = × 100%
𝐿0
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut:
a. Spesimen uji tarik pelat.
b. Spesimen uji tarik round bar.
c. Spesimen uji tarikbeton neser.
d. Kertas milimeter.
4𝑚
𝑑= √
𝜋𝜌ℓ
4 𝑥 143,20
𝑑= √
𝜋 7,85 𝑥 25,775
= 9,50 mm
Sehingga gauge lenght beton neser
ℓ0 = 8 x 9,50
= 76 mm
Ulangi langkah di atas untuk seluruh spesimen.
3. Pengukuran dimensi
Langkah yang dilakukan dalam pengukuran dimensi adalah:
a. Ambil spesimen dan ukur dimensinya.
b. Catat jenis spesimen dan data pengukurannya pada lembar kerja.
c. Ulangi langkah di atas untuk seluruh spesimen.
Keterangan :
1. Spesimen round bar
2. Spesimen plat bar
3. Spesimen beton neser
Perhitungan Tensile Test
1. Spesimen 1 (Plat bar)
Skala beban (y) = sudah diatur sebesar 1 mm = 0,50 kN
Skala beban (x) = Δl setelah spesimen patah
Panjang plastis pada kurva P - Δl
= 5,876 mm / 52 mm
= 0,113
Beberapa sifat mekanik yang didapat dari pengujian tarik pada spesimen
Plat bar adalah sebagai berikut :
1. Perhitungan di daerah elastis
Tegangan teknik di titik yield
𝑃𝑦 10,5 𝑘𝑁 𝑘𝑁
ty = = 146,09 𝑚𝑚2 = 0.072𝑚𝑚2
𝐴𝑜
Resilen
1 1 𝑘𝑁 𝑘𝑁
Ur = 2 x ty x ty =2 x 0,072𝑚𝑚2 x 0.00558 = 0.00020088 𝑚𝑚2
2. Perhitungan di daerah plastis
Tegangan teknik di titik ultimate
𝑃𝑢 56 𝑘𝑁 𝑘𝑁
tu =𝐴𝑜 = 146,09𝑚𝑚2 = 0,383𝑚𝑚2
Reduksi penampang
𝐴𝑜 − 𝐴𝑖 146,09 𝑚𝑚 2 − 58,44 𝑚𝑚2
RA = x 100% = x 100% = 59,99 %
𝐴𝑜 146,09 𝑚𝑚2
Nilai perhitungan tegangan dan regangan spesimen plat bar dapat dilihat
pada Tabel 4.3 dan grafik tegangan – regangan dapat dilihat pada Gambar
4.1 berikut :
Tabel 4.3 Perhitungan Tegangan dan Regangan Plat Bar
Gambar 4.1 Grafik tegangan-regangan spesimen 1 (plat bar)
Beberapa sifat mekanik yang didapat dari pengujian tarik pada spesimen
round bar adalah sebagai berikut :
1. Perhitungan di daerah elastis
Tegangan teknik di titik yield
𝑃𝑦 47,5 𝑘𝑁 𝑘𝑁
ty = = 129,62 𝑚𝑚2 = 0.366𝑚𝑚2
𝐴𝑜
Resilen
1 1 𝑘𝑁 𝑘𝑁
Ur = 2 x ty x ty =2 x 0,366𝑚𝑚2 x 0.05982 = 0.01095 𝑚𝑚2
Reduksi penampang
𝐴𝑜 − 𝐴𝑖 129,62 𝑚𝑚 2 − 74,62 𝑚𝑚2
RA = x 100% = x 100% = 42,43 %
𝐴𝑜 129,62 𝑚𝑚2
Nilai perhitungan tegangan dan regangan spesimen round bar dapat dilihat
pada Tabel 4.4 dan grafik tegangan – regangan dapat dilihat pada Gambar
4.2 berikut :
Beberapa sifat mekanik yang didapat dari pengujian tarik pada spesimen
beton neser adalah sebagai berikut :
1. Perhitungan di daerah elastis
Tegangan teknik di titik yield
𝑃𝑦 23,5 𝑘𝑁 𝑘𝑁
ty = = 70,85 𝑚𝑚2 = 0.332𝑚𝑚2
𝐴𝑜
Resilen
1 1 𝑘𝑁 𝑘𝑁
Ur = 2 x ty x ty =2 x 0,332 𝑚𝑚2 x 0.01609 = 0.00267094 𝑚𝑚2
Reduksi penampang
𝐴𝑜 − 𝐴𝑖 70,85 𝑚𝑚 2 − 23,32 𝑚𝑚2
RA = x 100% = x 100% = 67,08 %
𝐴𝑜 70,85 𝑚𝑚2
M.M. Munir, [2000], Modul Praktek Uji Bahan, Vol 1, Jurusan Teknik Bangunan
Kapal, PPNS
Harsono, Dr, Ir & T.Okamura, Dr, [1991], Teknologi Pengelasan Logam, PT.
Pradya Paramita, Jakarta
Wachid Suherman, Ir, [1987], Diktat Pengetahuan Bahan, Jurusan Teknik Mesin
FTI, ITS