Anda di halaman 1dari 13

BAB III

KONSEP PERANCANGAN KARYA

3.1 Deskripsi Karya


Pada sub bab ini membahas rincian tujuan perancangan karya dan tujuan
komunikasi dari perancangan jurnal visual 500-454 dari kampanye “Indonesia’s
Suicide Hotline”.
Deskripsi : Jurnal Visual berisikan visualisasi kumpulan kisah inspiratif dari
para korban kasus bunuh diri yang selamat dengan judul “500-
454”. Konsep yang akan diterapkan pada jurnal visual ialah
“Pendekatan Dramatisasi secara Emosional terhadap kisah
survival kasus bunuh diri di Indonesia” dengan tema “Not Okay
is Okay”.
Teknis : Fotografi sebagai unsur utama pada karya digarap secara
terkonsep menggunakan kamera DSLR dengan visual yang
berbeda-beda sesuai dengan kisah yang ingin disampaikan.
Ukuran jurnal visual 21 x 16 cm, isi bahan fancy paper,
hardcover dengan cover menggunakan jenis kertas buffalo,
spine, dan penggunaan packaging buku.

3.1.1 Tujuan Perancangan Karya


Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam perancangan karya tugas akhir
ini, di antaranya adalah:
a. Merancang jurnal visual 500-454 sebagai media utama kampanye
“Indonesia’s Suicide Hotline” yang memuat kisah inspiratif dibalik
kasus-kasus bunuh diri yang terjadi ditengah masyarakat Jakarta
Selatan untuk mengajak masyarakat Indonesia pada umumnya agar
dapat melihat sisi lain dari fenomena ini tanpa harus menghakimi.
b. Merancang jurnal visual 500-454 sebagai media utama kampanye
“Indonesia’s Suicide Hotline” dengan tujuan untuk mendukung

75
pengaktifan kembali Hotline 500-454 milik Direktorat Bina
Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

3.1.2 Tujuan Komunikasi


Perancangan jurnal visual dari kampanye “Indonesia’s Suicide Hotline” ini
bertujuan untuk mengajak dan menginspirasi masyarakat Indonesia secara umum
dan individu-individu yang berpotensi melakukan praktik bunuh diri secara
khusus. Mengajak untuk lebih peka dan berempati terhadap fenomena bunuh diri
di Indonesia, dimana fenomena bunuh diri sendiri masih dianggap tabu untuk
dibahas pada ranah publik,. Maka daripada itu, diharapkan masyarakat Indonesia
dapat membuka diri dan mulai ingin memahami gambaran singkat tentang
fenomena bunuh diri ini. Selain itu, penulis ingin menginspirasi lewat pesan dan
kesan yang tersirat dari konten karya, dengan pendekatan visual yang personal &
dramatis sehingga diharapkan beberapa invidu yang berpotensi melakukan praktik
bunuh diri dapat merelasikan pribadinya beserta segala permasalahan hidupanya
dan mengarahkan pemikirannya menjadi lebih positif dan berpengharapan.
Dengan kesinambungan penjelasan di atas maka dapat dikatakan bahwa
kedua pihak (masyarakat Indonesia dan calon korban/pelaku bunuh diri) harus
saling merangkul dan mendukung agar terjadi penanggulangan angka kasus bunuh
diri di Indonesia.

3.2 Strategi Perancangan Karya


Pada sub bab ini penulis memaparkan mengenai strategi perancangan jurnal
visual 500-454 dari kampanye “Indonesia’s Suicide HotlineI”. Meliputi pemilihan
elemen-elemen dan hal-hal yang mendukung perancangan karya tugas akhir.

3.2.1 Strategi Perancangan Jurnal Visual


Berikut ini adalah strategi perancangan jurnal visual :
a. Judul Jurnal Visual
Judul jurnal visual ini sendiri merupakan 500-454 yang tak lain
adalaah Hotline milik Direktorat Bina Kesehatan Jiwa Kementerian

76
Kesehatan Republik Indonesia yang hendak diaktifkan kembali
melalui kampanye “Indonesia’s Suicide Hotline”. Judul jurnal visual
ini hendak dirancang dengan pemilihan jenis font dan pengolahannya
secara digital yang dapat mendukung dan melengkapi konsep konten
jurnal.visual keseluruhan.
b. Cover
Perancangan cover jurnal visual 500-454 dimulai dari penentuan
ukuran cover yaitu 21 x 16 cm dengan format portrait. Hal ini
diterapkan dengan alasan kemauan penulis untuk menghadirkan karya
utama tugas akhir ini dengan kesan jurnal yang sebenarnya. Lalu
setelah itu, dilanjutkan dengan pembuatan sketsa cover; penentuan
warna cover yaitu putih dengan gaya desain estetik & minimalis;
pemilihan kertas bertekstur sebagai bahan cover yaitu kertas buffalo,
dan diakhiri dengan eksekusi secara digital.
c. Packaging Jurnal Visual
Penambahan packaging pada jurnal visual ini dilakukan dengan
alasan agar karya utama terbalut secara elegan, personal & autentik.
Packaging yang hendak dirancang akan berukuran 21 x 29,7 cm,
berwarna hitam (kontras dengan warna cover) dengan tekstur beludru,
dan beberapa elemen-elemen visual yang akan dicetak secara deboss.
Bentuk dari packaging ini akan berwujud seperti bangun persegi atau
kotak perhiasan dengan titik pembuka terdapat di sisi samping. Pada
bagian dalam packaging akan tersedia beberapa sekat untuk menaruh
karya utama yaitu jurnal visual dan gimmick.

3.2.2 Strategi Perancangan Media Pendukung


Adapun media pendukung yang dihadirkan pada saat penyajian/display
karya Tugas Akhir ini, yaitu berupa art curtain, gimmick (yang terdiri dari
photocard, hotline card, & pin), & poster series. Dimana nantinya, semua media
pendukung tersebut akan dibalut ke dalam sebuah mini exhibition dari kampanye
“Indonesia’s Suicide Hotline”. Mini exhibition ini nantinya akan disajikan dalam

77
skema lingkaran dengan fokus pada karya utama yaitu jurnal visual yang
diletakkan dipertengahan skema lingkaran dengan media meja bundar berwarna
putih. Serta akan disediakan 4 panel yang juga mengikuti skema lingkaran dan
akan digunakan sebagai tempat menaruh poster series. Sedangkan art curtain
akan ditaruh melingkari meja bundar berwarna putih dengan jumlah 3 buah.

3.2.3 Strategi Perancangan Warna


Penggunaan dan pemilihan warna yang tepat dapat memberikan kesan
yang baik, bahkan bisa menjadikan desain yang dibuat berubah sebagai karya
yang sangat luar biasa. Maka daripada itu agar penciptaan karya Tugas Akhir ini
dapat berakhir secara maksimal, penulis memutuskan untuk menggunakan
kelompok warna yang bersifat universal yaitu hitam dan putih dan sebagai warna
komplenter yaitu warna kuning. Warna hitam & putih menjadi warna dasar yang
akan disajikan pada karya Tugas Akhir ini yang secara langsung
mengintrpetasikan warna kehidupan yang sesuai dengan tema bunuh diri yang
diangkat. Sentuhan warna kuning hanyalah sebagai pelengkap dari kedua warna
tersebut, dimana warna kuning hadir sebagai gambaran dari kesan pengharapan
sebagai jawaban dari penciptaan karya Tugas Akhir ini. Perpaduan 3 warna ini
akan diusung sedemikian rupa agar dapat mendukung konsep karya secara
menyeluruh.

3.2.4 Strategi Perancangan Tipografi


Tipografi memegang peranan penting dalam segala hal yang berkenaan
dengan penyampaian bahasa non verbal (menggunakan tulisan) dalam segala
bentuk publikasi karena penulis harus tahu berapa ukuran tulisan yang akan
digunakan, efek dan bentuk yang akan kita tampilkan sehingga muatan emosi dan
sifat dari pesan yang muncul sesuai dengan tujuan komunikasi yang ingin kita
tampilkan kepada publik. Maka dalam perancangan karya Tugas Akhir ini,
penulis telah menentukan 3 jenis font yang diterapkan pada karya dan semua
media pendukungnya. Font-font tersebut ialah Kokila, Special Elite, dan variasi
handwriting font (bersumber dari kumpulan tulisan asli para narasumber yang di-

78
scan secara digital). Pemilihan ketiga jenis font ini sudah cukup
merepresentasikan kesan dramatis dan autentik demi kepentingan citra dari karya
Tugas Akhir ini.

3.2.5 Strategi Perancangan Layout


Penyusunan tata letak/layout dalam merancang sebuah jurnal visual
merupakan hal yang penting karena berkaitan dengan hal bagaimana membangun
ritme mood pembaca dalam memahami teks tertentu dan visual yang dihadirkan
sebagai satu kesatuan dengan makna yang tersirat atau tersurat di dalamnya. Maka
pada perancangan karya tugas akhir ini digunakan layout dengan sistem grid 1
(satu) sampai 3 (tiga) kolom. Pemakaian sistem grid disesuaikan kebutuhan
penulis dalam merancang tata letak elemen-elemen desain agar kenyamanan
dalam membaca dan menikmati visual berupa fotografi diperoleh secara
maksimal, juga agar pembaca semakin tertarik dan merasakan langsung pesan
yang ingin disampaikan melalui perancangan konten pada karya Tugas Akhir ini.

3.2.6 Strategi Perancangan Fotografi


Dalam perancangan Tugas Akhir ini penulis memutuskan fotografi sebagai
konten visual utama yang diusung, dikarenakan pendekatan fotografi sebagai
media yang lebih cenderung berkaitan dengan kehidupan manusia secara
kompleks dan pribadi. Style fotografi yang akan penulis hadirkan nantinya berupa
fotografi portrait dan fotografi kontemporer. Paduan dua style tersebut sangat
mendukung penulis dalam penyampaian pesan dramatis dan personal terkait tema
bunuh diri yang diangkat, style portrait menunjukkan sisi personal melalui
jepretan pribadi lepas pribadi dengan kisah dan cerita yang menginspirasi dan
berasal dari narasumber yang berbeda-beda. Sedangkan style kontemporer
menunjukkan konsep yang terdramatisasi oleh selera seni masa kini melalui
jepretan dengan setting yang berbeda-beda sesuai dengan kisah dan cerita yang
beasal dari para narasumber.
Mood foto yang akan dihadirkan dalam karya Tugas Akhir ini berupa
mood hangat dan dingin disesuaikan dengan curahan hati para narasumber yang

79
akan divisualisasikan melalui fotografi. Mood foto didukung oleh teknik
permainan kontras dan saturasi yang diterapkan pada foto saat proses editing.
Tone warna pada fotografi juga tidak jauh dari strategi perancangan warna yang
diusung (hitam, putih & kuning), semuanya disesuaikan dengan isi konten agar
terjadi dinamika ritme antara visual dan teks pendukung.
Fotografi yang diusung baik pada karya utama dan media pendukung
merupakan hasil jepretan orisinil oleh penulis dengan pemikiran dan penerapan
konsep yang telah direncanakan sekreatif mungkin. Dengan bantuan tim dan crew,
penulis dapat melakukan beberapa photoshoot pada tempat dan lokasi tertentu
yang disesuaikan dengan isi konten dan pendekatan fotografi yang digunakan.

3.3 Perencanaan Konsep Kreatif dan Konsep Teknis


Dalam proses perancangan karya Tugas Akhir ini, terdapat dua tahap
perencanaan konsep yaitu diantaranya ialah perencanaan konsep kreatif dan
konsep teknis.

3.3.1 Konsep Kreatif


Pemilihan jurnal visual sebagai karya utama dari Tugas Akhir ini memiliki
latar belakang yang bersifat pribadi bagi penulis terkait isu kasus bunuh diri yang
marak terjadi di lingkungan masyarakat Indonesia. Penulis menjadi saksi salah
satu kasus bunuh diri yang menimpa kerabat penulis, disaat penulis ingin
menghubungi layanan dari pemerintah terkait permasalahan kesehatan jiwa,
namun layanan tersebut telah tidak aktif sejak tahun 2014 dikarenakan satu dan
lain hal. Dengan dilatarbelakangi pengalaman tersebut maka penulis menganggap
penting untuk mengangkat konsep layanan hotline 500-454 ke dalam karya Tugas
Akhir ini. Perancangan jurnal visual 500-454 sebagai upaya ajakan kepada
masyarakat Indonesia untuk lebih peka dan empati terhadap kasus bunuh diri di
Indonesia serta sebagai media inspiratif bagi individu-individu yang berpotensi
untuk melakakakan praktek bunuh diri. Penyajian kisah inspiratif survival kasus
bunuh diri di Indonesia diwujudkan dalam sebuah jurnal visual dan media
pendukung sebagai bentuk gerakan dari kampanye “Indonesia’s Suicide Hotline”.

80
Informasi dari Kepala Direktorat Kesehatan Jiwa Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia, dr. Lina Regina Mangaweang, Sp.KJ dan 14 narasumber lainnya
berupa data layanan hotline 500-454 dan angka kasus bunuh diri Indonesia, serta
14 kisah inspiratif survival kasus bunuh diri yang disampaikan melalui sebuah
wawancara. Pemilihan jurnal visual didasari keinginan penulis untuk
menghadirkan kisah dari para korban kasus bunuh diri secara personal, dramatis,
dan emosional melalui visual fotografi yang mendukung.
Perancangan konsep kreatif jurnal visual ini menggunakan penataan layout
dengan gaya minimalis dan mengedepankan estetika antara komponen dan elemen
desain satu sama lain. Hal tersebut diterapkan untuk membungkus visual fotografi
menjadi unsur utama yang ingin ditonjolkan dari kisah-kisah yang dihadirkan.
Jurnal visual secara keseluruhan dibalut dengan kesan personal yang kental
melalui penggunaan hasil tulisan dari curahan hati dan kisah narasumber sebagai
tipografi yang dihadirkan di dalamnya. Pembaca dari jurnal visual ingin diajak
untuk lebih peka dan memahami kasus bunuh diri melalui visual kisah korban
bunuh diri yang selamat dengan balutan kesan dramatis dan emosional.
Dari pemaparan diatas, gaya atau aliran desain minimalis dan estetik
dipakai sebagai konsep dari keseluruhan karya karena banyak memadupadankan
antara visual fotografi yang kiat akan makna dan pesan tersirat dengan tulisan asli
dari para narasumber terkait kisah survival mereka.

3.2.2 Konsep Teknis


Adapun urutan penyusunan konsep teknis dalam pembuatan jurnal visual
500-454 adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Alur teknis pembuatan karya


Sumber: koleksi pribadi

81
a. Konsep & Ide
Penentuan konsep dan ide didasari oleh observasi dan proses kreatif
yang telah dipikirkan dan dirancangkan sedemikian rupa. Konsep dan
ide yang dituangkan dalam karya Tugas Akhir ini diperoleh dari
sebuah proses penyusunan mind-mapping yang akan menghasilkan 5
keyword dan 5 key-visual yang akhirnya menjadi dasar terpilihnya
tema besar “Not Okay is Okay”. Dimana makna singkat dari tema
tersebut ialah penerimaan kondisi diri sendiri di segala macam situasi.
Setelah penetuan tema tersebut proses dilanjutkan ke pembuatan
moodboard sebagai acuan desain (referensi layout, warna, tekstur,
tipografi, dan mood fotografi/gambar) yang digunakan ke depannya
dan sebagai indikator penentu target audiens yang hendak dicapai
melalui karya Tugas Akhir ini.

Gambar 3.2 Mind-mapping


Sumber: koleksi pribadi

82
Gambar 3.3 Moodboard
Sumber: koleksi pribadi
b. Sketsa
Sketsa digunakan untuk memvisualisasikan konsep yang tertulis dan
tercetus pada tahap pembuatan ide & konsep. Sketsa sangat berguna
sebagai bayangan kasar dari visual desain yang menuntun penulis
sebelum memasuki tahap eksekusi desain. Proses sketsa disini dimulai
dari penggarapan layout cover hingga layout isi konten dari jurnal
visual 500-454.

Gambar 3.4 Sketsa Layout


Sumber: koleksi pribadi

83
c. Photoshoot & Photo Editing
Photoshoot merupakan tahap sebelum melangkah ke eksekusi desain.
Photoshoot dilakukan di beberapa tempat (goa, bangunan setengah
jadi, rooftop, dan kebun kaktus) yang mendukung konsep dramatis
dan emosional dilengkapi dengan properti yang sesuai dengan visual
bunuh diri yang ingin dihadirkan dalam jurnal visual 500-454.
Photoshoot dibagi menjadi 4 sesi dengan konsep & model yang
mewakili visual dari konten. Sedangkan photo editing dilakukan
dengan maksud memberi aksen berupa filter yang akan melengkapi
visual fotografi, juga dengan membangun mood foto yang telah
didapat dari proses photoshoot sebelumnya. Photo editing ini
menggunakan beberapa aplikasi editor serta 2 aplikasi adobe,
diantaranya VSCO Cam X, Afterlight, Analog Film, Photoshop, dan
Lightroom.

Gambar 3.5 Photoshoot


Sumber: koleksi pribadi

84
Gambar 3.6 Photo Editing
Sumber: koleksi pribadi

d. Eksekusi Desain
Setelah melalui tahap pencarian ide dan tahap sketsa, maka
selanjutnya adalah tahap eksekusi desain. Pada tahap ini eksekusi
dilakukan dengan menggunakan berbagai elemen desain didalamnya
yang dipengaruhi oleh konsep yang mendasari karya secara
keseluruhan. Selain itu dalam eksekusi juga memaparkan tentang

85
media atau software yang digunakan dan juga hasil akhir dengan
material yang dipilih untuk hasil akhirnya. Maka pada eksekusi desain
ini penulis melakukan pembuatan karya pada media digital dengan
menggunakan beberapa software desain berupa Adobe Photoshop,
Adobe InDesign, dan Adobe Illustrator.

Gambar 3.7 Contoh Layout


Sumber: koleksi pribadi

e. Finishing Artwork
Dalam tahap ini penulis mempertimbangkan penggunaan material
atau bahan. Bahan yang digunakan pada cover adalah bahan bufallo
paper yang diolah dengan artboard / board paper sehingga biasa
disebut dengan finishing hard cover. Sedangkan pada isi

86
menggunakan fancy paper 148 gr dengan teknik cetak digital. Jurnal
Visual dijilid dengan teknik finishing jahit benang.

Gambar 3.8 Final Artwork


Sumber: koleksi pribadi

87

Anda mungkin juga menyukai