Oleh :
Biologi B 2018
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita yang mencakup sumber
daya alam, flora dan juga fauna. Lingkungan biasanya diartikan sebagai sesuatu yang ada
di sekeliling kehidupan atau organisme. Lingkungan juga merupakan kumpulan dari
segala sesuatu yang membentuk kondisi dan akan mempengaruhi secara langsung
maupun tidak langsung baik kepada kehidupan dalam bentuk individual maupun
kuminitas pada tempat tertentu. Lingkungan terdiri dari dua komponen, yaitu komponen
biotik dan abiotik.
Komponen biotik terdiri dari mahluk bernyawa, seperti, manusia, hewan, tumbuhan
dan mikroorganisme. Sedangkan komponen abiotik terdiri dari sesuatu yang tidak hidup.
misalnya udara, air, tanah dan cahaya.
a) Pencemaran Air
b) Pencemaran Udara
c) Pencemaran Tanah
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan?
2. Apa yang dimaksud dengan pencemaran air? Dan apa penyebab serta dampak dari
pencemaran air?
3. Apa yang dimaksud dengan pencemaran udara? Dan apa penyebab serta dampak
dari pencemaran udara?
4. Apa yang dimaksud dengan pencemaran tanah? Dan apa penyebab serta dampak
dari pencemaran tanah?
5. Bagaimana cara untuk menanggulangi pencemaran lingkungan?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dan pencemaran lingkungan
2. Mengetahui dan memahami definisi dari pencemaraan air dan penyebab serta
dampak dari pencemaran air
3. Mengetahui dan memahami definisi dari pencemaraan air dan penyebab serta
dampak dari pencemaran udara
4. Mengetahui dan memahami definisi dari pencemaraan air dan penyebab serta
dampak dari pencemaran tanah
5. Mengetahui cara untuk menanggulangi pencemaran lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pencemaran Lingkungan
A. Pengertian
1. Pencemaran air
2. Pencemaran udara
3. Pencemaran tanah
c. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat. Energy, atau
komponen lainnya ke dalam udara oleh kegiatan manusia, sehingga mutu
udara turun sampai ke tingkat tertentu dan menyebabkan udara tidak dapat
memenuhi sebagaimana fungsinya.
Menurut Harssema dalam Mulia (2005), pencemaran udara diawali oleh adanya emisi.
Emisi merupakan jumlah polutan atau pencemar yang dikeluarkan ke udara dalam satuan
waktu. Emisi dapat disebabkan oleh proses alam maupun kegiatan manusia. Emisi akibat
proses alam disebut biogenic emissions, contohnya yaitu dekomposisi bahan organic oleh
bakteri pengurai yang menghasilkan gas metan (CH4). Emisi yang disebabkan kegiatan
manusia disebut anthropogenic emissions Contoh anthropogenic emissions yaitu hasil
pembakaran bahan bakar fosil, pemakaian zat kimia yang disemprotkan ke udara, dan
sebagainya.
Dampak kesehatan
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun terdapat 3,2 juta kasus
kematian disebabkan oleh pencemaran udara di dunia. Dampak pencemaran debu bisa
menyebabkan penyakit baru (bronchitis) serta penyakit saluran pernapasan lainnya.
Sedangkan dampak pencemaran oleh zat kimia seperti Karbon Monoksida dapat
menyebabkan gangguan kesehatan pada hemoglobin.
Dampak ekonomi
Pencemaran udara membuat orang-orang tidak dapat menikmati udara sehat dan harus
melihat serta menghirup asap. Akibatnya, aktifitas sosial menjadi terhambat. Jika aktifitas
sosial menjadi terhambat maka akan mempengaruhi perekonomian seseorang maupun
instansi.
Hasil kajian Bank Dunia menemukan bahwa dampak ekonomi akibat pencemaran
udara di Indonesia sebesar Rp 1,8 trilyun. Jumlah ini akan meningkat mencapai 4,3 trilyun
pada tahun 2015.
Dampak sosial
Pencemaran udara membuat orang-orang tidak dapat menikmati udara sehat dan harus
melihat serta menghirup asap. Akibatnya, aktifitas sosial menjadi terhambat.
Tumbuhan pun memerlukan udara yang sehat untuk bisa tetap tumbuh dan
berkembang. Namun, dengan tidak sehatnya kondisi udara akibat pencemaran udara, maka
akan mengganggu aktivitas tumbuhan hingga pertanian. Sedangkan salah satu contohnya
adalah dalam proses fotosintesis.
Hujan asam
Polusi udara akibat SO2 dan NO2 yang bereaksi dengan air hujan akan membentuk
asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini mempengaruhi kualitas air
permukaan dan juga mempengaruhi kualtas air tanah.
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O
dilapisan troposfer. Keseluruhan gas ini menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan
oleh permukaan bumi. Akibatnya, panas terperangkap dalam lapisan troposfer sehingga
menimbulkan fenomena pemanasan global.
Pemanasan global
Ozon yang terdapat pada lapisan stratosfer yang dikenal dengan nama lapisan ozon
adalah kumpulan ozon yang terjadi dari hasil proses alamiah photolysis. Lapisan ozon ini
berada pada ketinggian 19 – 48 km (12 – 30 mil) di atas permukaan bumi.
Penyebab utama penipisan lapisan ozon adalah senyawa kimia yang bernama CFC
atau Chlorofluorocarbons. Ketika CFC terkena sinar ultraviolet di atmosfer, senyawa itu
terurai menjadi senyawa yang mengandung klorin. Saat klorin bereaksi dengan molekul
oksigen pada ozon, molekul ozon juga jadi terurai. Biasanya, dampak reaksi itu disebut
lubang ozon. Tapi, sebenarnya lubang ozon itu bukanlah benar-benar sebuah lubang,
melainkan berbentuk seperti bagian tambalan yang tipis.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Hefni, 2003, Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Press:Surabaya
Soemirat, J.S., 2002. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Wardhana, Wisnu Aria, 1995, Dampak Pencemaran Lingkungan, Penerbit Andi Offset
Jogyakarta, Jogyakarta.
Widagdo, Setyo. 2005. Tanaman Elemen Lanskap Sebagai Biofilter untuk Mereduksi Polusi